Anda di halaman 1dari 6

JABATAN FUNGSIONAL PAMONG BELAJAR

(Hasil Konsultasi Dengan Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga


Kependidikan PAUD dan Dikmas, Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)

Oleh: DONALD SIMARMATA, S.Pd


(Pamong Belajar Pertama SKB Kab. Balangan)

1. UU Sisdikas Nomor 20 Tahun 2003 BAB I, pasal 1 tentang Ketentuan umum tentang
definis:
a. Jalur Pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk
mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai
dengan tujuan pendidikan.
b. Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, non formal, dan informal
pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.
c. Pendidikan Formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang
yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan
tinggi.
d. Pendidikan Non Formal adalahjalur pendidikan di luar jenjang pendidikan
formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
e. Pendidikan Informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.
f. Pendidik adalah Tenaga Kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
dosen, konselor, PAMONG BELAJAR, widyaiswara, tutor, instruktur,
fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya serta
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.

2. UU Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, Bab I, Pasal I tentang ketentuan
umum:
a. Guru adalah: Pendidik professional dengan tugas mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan
pendidikan menengah.
b. Kualifikasi akademik adalah ijazah jenjang pendidikan akademik yang harus
dimiliki oleh guru atau dosen sesuai dengan jenis jenjang dan satuan
pendidikan formal di tempat penugasan.
c. Sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan
kepada guru dan dosen sebagai tenaga professional.
3. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 Tentang Rumpun Jabatan Fungsional,
Pasal 5 ayat (2) Berdasarkan penilaian terhadap bobot jabatan fungsional, maka
jabatan fungsional keahlian dibagi dalam 4 ( empat) jenjang jabatan, yaitu:
a. Jenjang Utama, yaitu jenjang jabatan fungsional keahlian yang tugas dan
fungsi utamanya bersifat strategis nasional yang mensyaratkan kualifikasi
profesional tingkat tertinggi dengan kepangkatan mulai dari Pembina Utama
Madya, golongan ruang IV/d sampai dengan Pembina Utama, golongan ruang
IV/c.
b. Jenjang Madya, yaitu jenjang jabatan fungsional keahlian yang tugas dan
fungsi utamanya bersifat strategi sektoral yang mensyaratkan kualifikasi
profesional tingkat tinggi dengan kepangkatan mulai dari Pembina, golongan
ruang IV/a sampai dengan Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c.
c. Jenjang Muda, yaitu jenjang jabatan fungsional keahlian yang tugas dan
fungsi utamanya bersifat taktis operasional yang mensyaratkan kualifikasi
profesional tingkat lanjutan dengan kepangkatan mulai dari Penata, golongan
ruang III/c sampai dengan Penata Tingkat I, golongan ruang III/d;
d. Jenjang Pertama, yaitu jenjang jabatan fungsional keahlian yang tugas dan
fungsi utamanya bersifat operasional yang mensyaratkan kualifikasi
profesional tingkat dasar dengan kepangkatan mulai dari Penata Muda,
golongan ruang III/a sampai dengan Penata Muda Tingkat I, golongan ruang
III/b

4. Lampiran Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 Tentang Daftar Rumpun


Jabatan Fungsional dan Penjelasannya, Nomor 10. Rumpun Pendidikan Lainnya
adalah rumpun jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil yang tugasnya melakukan
kegiatan yang berkaitan dengan penelitian, peningkatan atau pengembangan
konsep, teori, dan metode operasional, dibidang pendidikan dan pengajaran umum,
serta pendidikan dan pelatihan yang tidak berhubungan dengan pengajaran sekolah
formal, memberikan saran tentang metode dan bantuan pengajaran, menelaah serta
memeriksa hasil kerja yang telah dicapai oleh guru dalam penerapan kurikulum,
memberikan pelatihan penggunaan teknologi tinggi. Contoh jabatan fungsional
keahlian :
a. Pengawas Sekolah;
b. Ahli Kurikulum;
c. Ahli Pengujian;
d. Pamong Belajar;
e. Widyaswara.
5. PERMENPAN Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Jabatan Fungsional Pamong Belajar
dan Angka Kreditnya, Bab I Pasal 1 tentang Ketentuan umum, bahwa Jabatan
Fungsional Pamong Belajar adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas,
tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan kegiatan belajar mengajar,
pengkajian program, dan pengembangan model Pendidikan Nonformal dan Informal
(PNFI) pada Unit Pelaksana Teknis (UPT)/Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dan
satuan PNFI sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh
Pegawai Negeri Sipil.

6. PERMENPAN Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Jabatan Fungsional Pamong Belajar


dan Angka Kreditnya, Bab V Pasal 7 tentang Jenjang Jabatan dan Pangkat:
(1) Jabatan fungsional Pamong Belajar adalah jabatan tingkat keahlian.
(2) Jenjang jabatan Pamong Belajar dari yang paling rendah sampai dengan yang
paling tinggi, yaitu:
a. Pamong Belajar Pertama;
b. Pamong Belajar Muda; dan
c. Pamong Belajar Madya;
(3) Jenjang pangkat Pamong Belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sesuai
dengan jabatannya, yaitu:
a. Pamong Belajar Pertama:
1) Penata Muda, golongan ruang Illla; dan
2) Penata Muda Tingkat I, golongan ruang Illlb.
b. Pamong Belajar Muda:
1) Penata, golongan ruang Illlc; dan
2) Penata Tingkat I, golongan ruang Illld.
c. Pamong Belajar Madya:
1) Pembina, golongan ruang IVIa;
2) Pembina Tingkat I, golongan ruang IVIb; dan
3) Pembina Utama Muda, golongan ruang IVlc.
(4) Jenjang pangkat dan jabatan Pamong Belajar sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) berdasarkan jumlah angka kredit yang dimiliki untuk masing-masing
jenjang jabatan.
(5) Penetapan jenjang jabatan Pamong Belajar untuk pengangkatan dalam
jabatan ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit yang dimiliki setelah
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, sehingga
dimungkinkan pangkat dan jabatan tidak sesuai dengan pangkat dan jabatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

7. PERMENPAN Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Jabatan Fungsional Pamong Belajar


dan Angka Kreditnya, Bab VIII TPasal 27 tentang Pengangkatan dalam Jabatan
Pamong Belajar:
(1). Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam jabatan
Pamong Belajar dapat dipertimbangkan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) dan
Pasal 26;
b. Memiliki pengalaman di bidang pendidikan paling kurang 2 (dua) tahun;
c. Telah mengikuti dan lulus diklat fungsional Pamong Belajar; dan
d. Usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun.
(2) Pangkat yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) adalah sama dengan pangkat terakhir yang dimilikinya dan
jenjang jabatan ditetapkan sesuai dengan jumlah angka kredit yang
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.
(3) Jumlah angka kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dari
unsur utama dan unsur penunjang.
8. Perbersama Mendiknas No. 3 Tahun 2011 dan Kepala BKN No. 8 Tahun 2011 Tentang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pamong Belajar dan Angka Kreditnya.
a. Pasal 11 (Persyaratan Pengangkatan PB Pertama Kali):
(1) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat pertama kali dalam jabatan
fungsional Pamong Belajar harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
a. berijazah paling rendah SIlDiploma IV sesuai dengan kualifikasi
pendidikan bidang kependidikan yang ditentukan;
b. pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang Illla; dan
c. setiap unsur penilaian prestasi kerja dan pelaksanaan pekerjaan
dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) paling
rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
(2) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat sebagairnana dimaksud pada ayat
(1) paling lama 2 (dua) tahun setelah diangkat harus rnengikuti dan
lulus diklat fungsional Pamong Belajar.
(3) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat sebagairnana dimaksud pada ayat
(1) dan ayat (2) yang tidak lulus diklat fungsional Pamong Belajar,
diberhentikan dari jabatan Parnong Belajar.
(4) Pengangkatan pertarna kali sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2) adalah pengangkatan untuk rnengisi lowongan forrmasi
jabatan fungsional Parnong Belajar melalui pengangkatan Calon
Pegawai Negeri Sipil.
(5) Surat Keputusan pengangkatan pertama kali dalam jabatan Pamong
Belajar dibuat rnenurut contoh formulir sebagairnana tersebut pada
Lampiran I Peraturan Bersama ini.

b. Pasal 12 (Persyaratan Pengangkatan PB dari Jabatan Lain):


(1) Persyaratan pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke
dalam jabatan fungsional Parnong Belajar dapat dipertimbangkan
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalarn Pasal 11 ayat (1)
dan ayat ( 2 ) Peraturan Bersarna ini;
b. merniliki pengalaman di bidang pendidikan paling kurang 2 (dua)
tahun;
c. usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun;
d. telah mengikuti dan lulus diklat fungsional Pamong Belajar; dan
e. setiap unsur penilaian prestasi kerja dan pelaksanaan pekerjaan
dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) paling
rendah bernilai baik dalarn 1 (satu) tahun terakhir.
(2) Pangkat yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) adalah sama dengan pangkat yang
dimilikinya, sedangkan jenjang jabatannya ditetapkan sesuai dengan
jumlah angka kredit yang diperoleh setelah melalui penilaian dan
penetapan angka kredit dari pejabat yang berwenang yang berasal
dari unsur utama dan unsur penunjang.
(3) Pegawai Negeri Sipil sebagairnana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (4)
apabila yang bersangkutan belum diangkat dalam jabatan fungsional
Pamong Belajar dan telah mengalami kenaikan pangkat, maka
pengangkatan dalam jabatan fungsional Pamong Belajar dilakukan
melalui pengangkatan dari jabatan lain ke dalam jabatan fungsional
Parnong Belajar.
c. Pasal 31: Kenaikan pangkat bagi Pamong Belajar dalam jenjang jabatan yang
Lebih tinggi dapat dipertimbangkan apabila kenaikan jabatannya telah
ditetapkan terlebih dahulu oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan
peraturan perundang undangan;

9. PP Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru:


a. Bab I, Pasal I, Ketentuan Umum, Guru adalah Guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing,mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah.
b. Pasal 2: Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat
pendidik, sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan pendidikan nasional
10. Permendikbud Nomor 6 tahun 2016 Tentang Penataan Linieritas Guru Bersertifikat
Pendidik
a. Pasal 1: Linieritas bagi guru bersertifikat pendidik merupakan
kesesuaian antara sertifikat pendidik dengan mata pelajaran
yang diampu oleh guru.
b. Pasal 2: Penataan linieritas guru bersertifikat pendidik
diperuntukkan bagi:
i. guru kelas;
ii. guru mata pelajaran;
iii. guru Bimbingan dan Konseling/konselor;
iv. guru pendidikan khusus; atau
v. guru Teknologi Informasi dan Komunikasi/guru
Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi.

c. Lampiran: Kesesuaian Mata Pelajaran yang diampudengan sertifikat pendidik


Jenjang Sekolah Dasar

Jenis Guru yang Sesuai


No. Bidang Keilmuan Bidang Studi Kode Kode
Keterangan
Sertifikat Lama Baru
Pendidikan Agama
1.
dan Budi Pekerti
Guru Kelas 027
Umum (Kelas Awal
2. Guru Kelas 027 027
dan Akhir)
Matematika 027

Anda mungkin juga menyukai