PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN
c. Agama : Hindu
d. Pendidikan : -
f. No CM : 230911
a. Nama : Ny. S
b. Umur : 30 th
c. Agama : Hindu
d. Pendidikan : SMA
Rawat Inap
□ Rujukan
A. PRE OPERASI
1. Keluhan Utama :
Nyeri pada perut kanan bawah
2. Riwayat
Penyakit : □ DM □ Asma □ Hepatitis □ Jantung □ Hipertensi □ HIV Tidak ada
7. TB/BB : TB : 172 cm BB : 72 Kg
RIWAYAT PSIKOSOSIAL/SPIRITUAL
9. Status Emosional
□ Tenang □ Bingung □ Kooperatif □ Tidak Kooperatif
Meringis □ Menarik diri
10. Tingkat Kecemasan : □ Tidak Cemas Cemas
□ 1 = Mengungkapkan kerisauan
□ 4 = Respon simpate-adrenal
□ 5 = Panik
Tidak nyeri Nyeri ringan Nyeri sedang Nyeri berat Sangat Nyeri Nyeri tak tertahan
Leher
Dada
Abdomen Terdapat nyeri tekan pada abdomen kanan
bawah.
Genitalia
Integumen
Ekstremitas
a. Laboratorium :
(1) Darah lengkap
Pada tanggal 27 Juni 2018
B. INTRA OPERASI
4. Posisi operasi :
5. Catatan Anestesi :
6. Pemasangan alat-alat :
Normal
YA TIDAK Keterangan
Kepala
Leher
Dada
Integumen
Ekstremitas
□ Tranfusi:
□ Urine : cc
□ Perdarahan : 30 cc
1. Pasien pindah ke :
D Pindah ke ICU/PICU/NICU, jam Wib
RR , jam
12.05 Wita
Keluhan saat di RR : □ Mual □ Muntah D pusing □ Nyeri luka operasi Kaki terasa baal
Menggigil D lainnya…..
3. TTV :
Normal
YA TIDAK Jika Tidak normal, jelaskan
Kepala
Leher
Dada
Genitalia
Ekstremitas
Skala Nyeri menurut VAS ( Visual Analog Scale )
Tidak nyeri Nyeri ringan Nyeri sedang Nyeri berat Sangat Nyeri Nyeri
tak tertahankan
□ 0-1 □ 2-3 4-5 □ 6-7 □ 8-9 □ 10
Pre operasi :
1 . Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (inflamasi) ditandai
dengan pasien mengtakan nyeri dibagian perut kanan bawah, pasien tampak meringis ,
nyeri dirasakan sejak 3 hari yang lalu, P : disebabkan oleh peradangan pada appendix ,
Q : Terasa Tertusuk – tusuk , R : nyeri terasa di bagian perut kanan bawah, S : skala
nyeri 6 dari 0-10 skala yang diberikan, T : nyeri dirasakan bertambah saat pasien
bergerak
2 . Ansietas berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses pembedahan
yang ditandai dengan pasien mengatakan sangat gelisah karena akan dioperasi , pasien
tampak gelisah, TD : 100/70 mmHg, N : 70 x/menit, S: 36 0 C, RR : 22 x/menit.
Intra Operasi
1 Resiko hipotermi berhubungan dengan pemajanan lingkungan yang dingin yang
ditandai dengan pasien mengatakan kedinginan , pasien tampak .menggigil , suhu
ruangan 160C.
Post Operasi
1 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan prosedur pembedahan yang
ditandai dengan pasien tampak masih lemas karena efek anastesi , tampak luka operasi
di bagian perut kanan bawah , ± sebesar kepalan tangan.
2 Resiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan tubuh ditandai
dengan wbc 14,2 10e²/uL.
3 Resiko jatuh berhubungan dengan efek agen farmakologis ditandai dengan pasien
mengatakan kesemutan pada kaki , pasien tampak memegang kakinya dan meraba –
raba kakinya, pasien tampak lemas, pasien tampak menggunakan gelang berwarna
kuning
IV. RENCANA KEPERAWATAN (meliputi pre, intra dan post operasi)
Pre Operasi
untuk n tehnik
3. Napas dalam
mengurangi untuk
dapat menghirup O2
nyeri, mencari pernafasan
secara adequate
bantuan). diafragmat
sehingga otot-otot
ik lambat /
3. Melapo menjadi relaksasi
napas
rkan bahwa sehingga dapat
dalam
nyeri berkurang mengurangi rasa
dengan nyeri.
4. Berika
menggunakan
n aktivitas 4. Meningkatkan
manajemen
hiburan relaksasi dan dapat
nyeri.
(ngobrol meningkatkan
4. Tanda dengan kemampuan
vital dalam anggota kooping.
rentang normal keluarga).
TD : 110-
5. Observ
130mmHg,
asi tanda- 5. Deteksi dini
diastole 70-
tanda terhadap
90mmHg),
vital. perkembangan
HR(60-
kesehatan pasien.
100x/menit),
6. Kolab
6. Sebagai
RR (16-
orasi
profilaksis untuk
24x/menit),
dengan
dapat
suhu (36,5-
tim medis
menghilangkan rasa
37,50C)
dalam
nyeri.
pemberian
analgetik
2 Ansietas Setelah dilakukan 1. Evalua 1. Ketakutan dapat
. berhubungan dengan asuhan keperawatan, si tingkat terjadi karena nyeri
proknosis penyakit diharapkan kecemasan ansietas, hebat, penting pada
rencana pembedahan
klien berkurang catat prosedur diagnostik
dengan kriteria hasil: verbal dan dan pembedahan.
1. Melaporkan
non verbal
ansietas menurun
pasien.
sampai tingkat 2. Dapat
2. Jelaska
teratasi meringankan
2. Tampak rileks n dan
ansietas terutama
persiapkan
ketika pemeriksaan
untuk
tersebut melibatkan
tindakan
pembedahan.
prosedur
sebelum
dilakukan
3. Membatasi
3. Jadwal
kelemahan,
kan
menghemat energi
istirahat
dan meningkatkan
adekuat
kemampuan koping.
dan
periode
menghenti 4. Mengurangi
kan tidur. kecemasan klien
4. Anjurk
an
keluarga
untuk
menemani
disamping
klien
Intra Operasi
DIAGNOSA
NO NOC NIC RASIONAL
KEPERAWATAN
1. Resiko hipotermi Setelah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Mengetahui kondisi
berhubungan dengan asuhan keperawatan (suhu,nadi,RR,TD) pasien
pemajanan pada pasien 1 x 3 jam
2. Pemberian selimut
lingkungan yang diharapkan tidak 2. Selimuti pasien
tambahan dapat
dingin terjadi hipotermi
mengurangi evaporasi
dengan kriteria hasil :
dan radiasi sehingga
1. Suhu tubuh dalam
suhu tubuh dapat
rentang normal
dipertahankan
2. Nadi dan RR
3. Memberikan
dalam rentang
rangsangan panas dari
normal 3. Berikan buli-buli
luar untuk membantu
panas pada kaki
mempertahankan suhu
tubuh yang optimal
4. Kolaborasi
pemberian antibiotik 4. Peningkatan leukosit
merupakan indikasi
terjadinya infeksi