Anda di halaman 1dari 5

Teori sel

Pada abad ke-19 penelitian sel semakin berkembang.


Para ahli pun banyak bermuncul dan melahirkan
beberapa teori sel. Teori sel yang dikemukakan pada
umumnya berkaitan dengan fungsi fungsi sel yaitu:
1. Sel sebagai kesatuan struktural. Teori sel sebagai
kesatuan struktural di kembangkan oleh Mathias
Schleiden dan Theodor Schwann. Keduanya
menyatakan bahwa makhluk hidup tersusun dari
beberapa organ dan tiap organ tersusun atas
jaringan, dan tiap jaringan tersusun oleh sel. Jadi,
sel merupakan kesatuan struktural.
2. Sel sebagai kesatuan fungsional. Teori sel sebagai
kesatuan fungsional dikembangkan oleh Max
Schultze. Ia menyatakan bahwa semua kegiatan
hidup seperti metabolisme, ekskresi, dan sintesis
terjadi di dalam sel. Jadi, yang laling berperan
dalam tubuh adalah kegiatan sel.
3. Sel sebagai kegiatan reproduksi. Teori sel sebagai
kegiatan reproduksi di kembangkan oleh Rudolf
Virchov. Dengan slogannya: “Omne cellula ex
cellula”, artinya sel terkecil dalam reproduksi
adalah sel.
4. Sel sebagai kesatuan pertumbuhan. Teori sel
sebagai kesatuan pertumubahan dikemukakan
oleh Rene Dutrochet. Ia menyatakan suatu
makhluk hidup dikatakan tumbuhan apabila terjadi
penambahan volum tubuh. Penambahan volum
tubuh tersebut disebabkan oleh pertambahan
volum sel dan pertambahan jumlah sel. Jadi,
individu. Mengalami pertumbuhan karena selnya
bertambah banyak dan bertambah besar.
5. Sel sebagai kesatuan hereditas. Teori sel sebagai
kesatuan hereditas atau penurunan sifat
dikemukakan oleh Edmund B. Wilson. Menurut
Wilson sifat keturunan (hereditas) terdapat pada
kromosom dan kromosom terdapat pada inti
sel(nukleus), sedangkan inti sel terdapat pada sel
kelamin yakni spermatozoa dan ovum. Jadi, yang
berperan dalam penurunan sifat adalah sel.

BERBAGAI METODE DALAM PENGKAJIAN SEL


Sel selain berukuran kecil juga rumit dalam
organisasinya, sehingga berbagai kesulitan
dihadapi pada penelitian. Sebuah sel sulit diamati
strukturnya, sulit diungkapkan komposisi
molekulnya dan lebih sulit lagi masih harus
menjelaskan fungsi sebagai komponennya. Begitu
beranekaragamnya teknik teknik percobaan yang
telah dikembangkan untuk mengkaji sel. Kekuatan
dan keterbatasan teknik teknik sangat
menentukan konsep kita tentang sel. Sebagai
besar kemajuan dalam biologi sel termasuk yang
menarik dalam masa masa mutakhir ini telah
meloncat ke pengenalan pemakaian metode
metode baru; untuk dapat benar benar memahami
biologi sel, orang harus mengerti sesuatu dari
teknik teknik percobaannya.
Sel yang berasal dari hewan, pada umumnya
Berukuran diameter 10-20 um, atau kira kira
seperlima lebih kecil dari pertikel yang terkecil
yang masih dapat dilihat oleh mata telanjang kita.
Tidaklah mengherankan ketika pada awal
diketemukan mikroskop cahaya, jaringan hewan
atau tumbuhan ditemukan sebagai kelompok sel
sel. Penemuan ini oleh Schleiden dan Schwann
dalam tahun 1835 disusulkan sebagai “doktrin sel”
Sel hewan, bukan saja kecil tetapi juga tidak
Berwarna dan jernih. Akibatnya pengungkapan
detil struktur halus dan organel sel dimungkinkan
hanya dengan pengembangan berbagai teknik
yang dapat memberikan kontras pada struktur
komponen sel agar dapat dilihat, pada akhir abad
ke-19. Akhirnya, dengan perkembangan mikroskop
elektron dalam awal tahun 1940 dan teknik teknik
yang terkait dengan pengawetan dan pewarna sel,
maka mulailah tampak kerumitan struktur dalam
sel. Dengan kuatnya daya urai mikroskop elektron
jika dibandingkan dengan mikroskop cahaya.
Peningkatan daya urai tersebut tidak lain oleh
karena perbedaan panjang gelombang antara
cahaya tampak dan sinar elektron dan respon dari
sel terhadap berbagai pewarnaan dan
pengawetan.
Teori sel yang terakhir menyatakan bahwa
“sel merupakan kesatuan hereditas”. Teori ini
terciptakan pada akhir abad ke-19 setelah adanya
penemuan penemuan penting berupa peralatan
dan teknik mikroskopis sebagai berikut.
1. Mikrotom, yaitu alat penyayat yang
menghasilkan sahayat sangat tipis hingga
ketebalan 5 mikron.
2. Fiksasi adalah suatu cara mematikan sel, tetapi
tidak merusak struktur selnya.
3. Pewarnaan, yaitu suatu teknik dengan
mmenggunakan zat kimia tertentu dan atas
dasar reaksi keasamaan (pH), maka dapat
membedakan dengan kontraks bagian bagian
sel.
4. Mikroskop elektron, yaitu suatu alat yang dapat
membesarkan objek sampai kira kira 1000 kali.
Contohnya scanning electron microscope (SEM)
dan transmisdion electron microscope (TEM).
Scanning electron microscope mengasilkan
gambar dua dimensi.
5. Sentrifugasi, yaitu suatu alat pemusing
(pemutar) kecepatan tinggi yang digunakan
untuk memishkan bagian bagian sel. Tiap bagian
sel mempunyai berat jenis (BJ) tertentu, maka
apabila diputar dengan sistem ini akan
didapatkan suatu endapan dari suatu sel yang
siap untuk diamati.

Anda mungkin juga menyukai