Anda di halaman 1dari 21

PRAKTIK AKUNTANSI MANAJEMEN BISNIS BESI TUA BERBASIS BUDAYA

PERSAUDARAAN MADURA
Nurhalimah
Achdiar Redy Setiawan
Bambang Haryadi

Universitas Trunojoyo Madura, Jl. Raya Telang, Kamal, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur 69162
surel: achdiar.redy17@gmail.com

http://dx.doi.org/10.18202/jamal.2019.04.10001

Abstrak: Praktik Akuntansi Manajemen Bisnis Besi Tua Berbasis Bu­


daya Persaudaraan Madura. Penelitian ini bertujuan untuk mengung-
kap pengelolaan keuangan pada sebuah entitas bisnis di bidang jual beli
besi tua, serta nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Etnome­
todologi digunakan sebagai metode analisis. Hasil riset menunjukkan
bahwa modal usaha diperoleh dari pihak lain dalam bentuk pinjaman
berdasarkan ikatan kekeluargaan dan saling percaya yang tinggi. Selain
itu, pro­
ses transaksi, baik pembelian maupun penjualan, didasarkan
atas na­luri, pengalaman, dan keberanian menanggung risiko kerugian.
Pada sisi lainnya, pencatatan dilakukan cukup hanya dengan pengingat
terbatas dan menjaga rasa saling percaya antarpihak terkait.
Jurnal Akuntansi Multiparadigma
JAMAL
Abstract: Scrap Metal Management Accounting Practice Based on
Volume 10 Maduranese Brotherhood Culture. This study aims to reveal the finan­
Nomor 1 cial management of a business entity in the field of buying and selling
Halaman 1-21 scrap metal, as well as the cultural values contained in it. Ethnomethodo­
Malang, April 2019
ISSN 2086-7603
logy is used as an ana­lytical method. Research results show that business
e-ISSN 2089-5879 capital is obtained from other parties in the form of loans based on family
ties and high mutual trust. Also, the transaction process, whether buying
Tanggal Masuk: or selling, is based on instincts, experience and courage to risk loss. On the
04 Februari 2019 other hand, the recording is done only with limited reminders and main­
Tanggal Revisi: taining mutual trust between the parties concerned.
24 April 2019
Tanggal Diterima: Kata kunci: risiko, saling percaya, persaudaraan, transaksi
30 April 2019

“Untuk mencari tahu manakah satu kan meraih sukses di perantauan, apa pun
di antara sekumpulan pemuda yang jenis usaha yang digeluti. Banyak profesi
berdarah Madura, lemparkan saja unik yang ditekuni oleh orang Madura khu-
bekas besi tua. Yang menoleh lebih susnya di daerah perantauan. Sebut saja di
dulu, itulah pemuda Madura…” (Presi- antaranya penjual sate, tukang cukur ram-
den RI kelima, KH. Abdurahman Wahid). but, pelaut, pedagang asongan, pengusaha
warung makan, dan bahkan menjadi pemu-
Kalimat bernada canda yang terlontar lung. Salah satu profesi lainnya yang iden-
dari Presiden kelima yang karib disapa Gus tik dengan orang Madura yaitu usaha besi
Dur di atas begitu populer. Tanpa bermaksud tua, atau dikenal juga sebagai “bisnis scrap”.
untuk merendahkan, ungkapan re­ nyah ini Usaha besi tua merupakan salah satu
menemukan pembenarannya dalam meng- jenis bisnis tertua di Indonesia. Awal mula
gambarkan bagaimana keuletan dan kemam- bisnis ini muncul tidak diketahui pasti. Na-
puan orang Madura dalam melihat peluang mun, yang jelas eksistensinya telah lama
bisnis. Orang Madura tersohor sebagai per- sekali. Hal ini dapat dilihat dari bertebaran-
sonalitas yang memiliki karakter etos kerja nya lapak-lapak atau juga gudang-gudang
yang tinggi. Kerja keras merupakan bagian besi tua yang tersebar di Indonesia. Bisnis
dari harga diri mereka. Banyak kisah suk- besi tua dapat dikatakan sebuah bisnis yang
ses orang Madura bisa bertahan hidup, bah- cukup menggiurkan dengan keuntung­ an

1
2 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 10, Nomor 1, April 2019, Hlm 1-21

yang menjanjikan. Meskipun bisnis ini ter- “akuntansi” yang mereka terapkan dalam
kesan dengan barang rongsokan yang ku- pengelolaan keuangan bisnisnya. Budaya
muh dan kotor, rumah dan kantor peng­ dan pengelolaan keuangan (termasuk akun-
usaha besi tua yang sukses seringkali tansi di dalamnya) adalah dua aspek yang
membuat mata yang melihatnya terpesona. menurut peneliti sangat menarik untuk di-
Data Kementerian Perindustrian tahun 2015 riset. Budaya merupakan aspek kehidupan
menunjukkan bahwa produksi baja nasio­nal yang sangat erat kaitannya dengan perilaku
7 juta ton. Jika bahan baku dua kali lipat dan karakter individu dalam menjalani ke-
dari produksi, diprediksi kebutuhan bahan hidupannya. Budaya yang merupakan aspek
baku besi tua mencapai 14 juta ton. Kebutu- sosial yang juga melekat pada individu di-
han atas bahan baku besi tua tersebut mem- yakini berkait erat degan bagaimana sebuah
berikan indikasi peluang atas bisnis besi bisnis dijalankan pelakunya. Hal tersebut
tua di Indonesia masih sangat besar, terle- merupakan salah satu hal yang juga mampu
pas dari kebijakan pemerintah yang sempat membuat peneliti tertarik untuk melakukan
mempersilakan industri peleburan baja un- penelitian terhadap pengusaha atau juragan
tuk mengimpor langsung dari luar negeri. besi tua yang sangat identik dengan orang
Bisnis, bagaimanapun merupakan se- Madura yang tentunya tidak dapat dipung­
buah keniscayaan dalam kehidupan komu- kiri adanya unsur budaya yang melekat di
nitas manusia. Artinya semua makhluk ma- dalamnya. Fenomena di lapangan di mana
nusia, apa pun strata sosialnya, di mana pun pengusaha besi tua dapat dikatakan sukses
dan kapan pun mereka hidup tidak mungkin di dunia bisnis dengan kekayaan materi di
lepas dari aktivitas bisnis sebagai instru- atas rata-rata merupakan suatu hal yang
men untuk memenuhi kebutuhan hidupnya menarik untuk diteliti. Selain itu, jika dilihat
(Bay, 2018; Fogarty & Jones, 2014; Wouters dari kontribusi bisnis besi tua ini terhadap
& Sandholzer, 2018). Dalam dunia bisnis perekonomian negara, misalnya dari segi pa-
akuntansi kerap disebut sebagai bahasa jak dan penyerapan tenaga kerja, penelitian
bisnis (business language). Informasi akun- ini cukup penting dilakukan. Tingginya nilai
tansi memiliki pengaruh yang sangat kru- ekonomi bisnis besi tua ini walaupun (ber-
sial bagi pencapaian keberhasilan sebuah dasar survei awal) tidak mengikuti “praktik”
usaha, termasuk bagi usaha kecil ataupun pengelolaan keuangan ala manajemen bisnis
menengah (Ahmad & Zabri, 2015; Samuels- modern, termasuk pencatatan “akuntansi”
son, Andersén, Ljungkvist, & Jansson, 2016; nya adalah sesuatu yang menarik untuk
Stone, 2011). Zuhdi (2011) juga menekankan diketahui lebih mendalam alasan yang me-
pentingnya informasi akuntansi pada usaha latarinya. Terlebih lagi, popularitas bisnis
kecil dan menengah. Sebenarnya apa pun je- besi tua yang sangat identik dengan suku
nis usaha mereka, dan bagaimanapun uku- Madura adalah fakta tak terelakkan yang
ran usaha mereka, akuntansi selalu melekat menarik untuk diangkat ke permukaan.
di dalamnya meskipun sebatas diterapkan Riset terkait praktik pengelolaan bisnis
secara sederhana. Sejumlah peneliti menya- dalam skala kecil dan menengah beser-
takan bahwa terdapat nilai-nilai lain teruta- ta praktik “akuntansi”-nya telah banyak
ma budaya yang sangat erat dengan praktik dilakukan. Mengambil situs penelitian pada
akuntansi yang dijalankan oleh sebuah peru- sebuah usaha perikanan, Rohma (2015)
sahaan yang sukses yang terkadang nilai itu menemukan bentuk pengelolaan keuangan
tidak ter-cover dalam sebuah teori akuntan- yang diklaimnya sebagai mewarisi nilai Pan-
si (Combs, Samy, & Myachina, 2013; Hary- casila. Ada pula penelusuran Arena, Herawa-
adi, 2012; Khlif, 2016; Russell, Milne, & Dey, ti, & Setiawan (2017) yang menggali praktik
2017; Mulawarman & Kamayanti, 2018). “akuntansi” yang dilakukan oleh pengra-
Demikian pula dalam usaha bisnis jin batik di Tanjung Bumi dalam mengelola
besi tua. Para pelaku usaha ini menggu- keuangan usahanya. Kedua riset tersebut
nakan “akuntansi” dengan cara mereka. memunculkan fenomena praktik pengelo-
Sistem “akuntansi” mereka kembangkan laan keuangan (termasuk “akuntansi” di da-
dan jalankan sesuai dengan apa yang me­ lamnya) yang tak lazim di hadapan prinsip
reka ketahui dan pahami secara sederha- bisnis modern. Terdapat unsur budaya para
na. Identitas kemaduraan dan budaya yang pelaku bisnis tersebut yang menjadikan
melekat pada dirinya membuka kemung­ praktik pengelolaan usahanya masih “tra-
kinan untuk memberi andil dan mempe­ disional” tetapi secara ekonomi melesat ta-
ngaruhi semua tindakan bisnis dan pola jam. Praktik pengelolaan usaha lainnya yang
Nurhalimah, Setiawan, Haryadi, Budaya Persaudaraan Khas Madura dalam... 3

tak lepas dari aspek budaya lokalitas setem- serupa Franco & Greiffenhagen (2018) dan
pat dapat dibaca pada riset Rizaldy (2012) Kamayanti (2016) menekankan bahwa seo-
yang mengangkat biological asset pada u­ rang etnometodologis (orang yang melaku-
saha pertanian apel. Penelitian terkait de­ kan etnometodologi) yang sedang memaha-
ngan unsur budaya yang melatarinya dapat mi keseharian suatu kelompok, meskipun
dirujuk dari riset Amaliah (2016), Amaliah menurut norma ataupun agama kelompok
& Sugianto (2018), Velasquez, Suomala, & tersebut salah, akan menganggap semua be-
Järvenpää (2015), dan Venieris, Naoum, nar. Hal itu hanya perlu dipahami dan tidak
& Vlismas (2015) seputar penentuan har- perlu dikritisi atau dibenahi. Etnometodologi
ga jual di sebuah entitas usaha tertentu. menekankan pencarian alasan-alasan rasio­
Beberapa rujukan riset terdahulu beserta nal dan praktis, yang dipahami para anggo-
keunikan-keunikan yang merubung bisnis ta suatu kelompok yang membuat mereka
besi tua yang tak lepas dari aspek budaya terus memproduksi aktivitas tertentu dalam
pelaku bisnis ini menjadikan peneliti ingin kesehariannya. Hal tersebut yang kemu-
meng­ ungkapkannya dalam sebuah riset dian membedakan etnometodologi dengan
mendalam. Fokus pertama penelitian ini yai- etnografi yang lebih mencari tema budaya
tu bagaimanakah pengelolaan keuang­an da- yang melandasi suatu kegiatan atau keja­
lam usaha besi tua serta praktik “akuntansi” dian tertentu. Etnometodologi menganalisis
yang dijalankan. Selanjutnya, rumus­an ma- bagaimana individu-individu menciptakan
salah berikutnya adalah nilai-nilai budaya dan memahami kehidupan sehari-hari me­
(organisasi) apakah yang melatari praktik reka, serta bagaimana cara menyelesaikan
pengelolaan keuangan bisnis yang sangat pekerjaan. Pelbagai argumentasi tersebut
identik ditekuni oleh suku Madura ini. De­ menjadikan etnometodologi sebagai metode
ngan demikian, tujuan penelitian ini adalah analisis guna mengungkapkan bagaima-
mengangkat ke permukaan pola pengelolaan na keseharian pengelolaan keuangan oleh
keuangan dalam usaha besi tua termasuk di pelaku bisnis besi tua dalam menjalan­
antaranya pengelolaan mo­ dal usaha, tran- kan usahanya, dan kemudian menafsirkan
saksi jual beli, sampai pada pencatatan yang bagaimana nilai-nilai budaya yang melanda-
dipraktikkan dalam usaha besi tua beserta si gaya berbisnis tersebut. Penggunaan et-
nilai-nilai budaya (orga­nisasi) yang melekat nometodologi dalam riset di ranah keilmuan
di baliknya yang dite­ ngarai sangat erat akuntansi pernah dilakukan oleh O’Grady
dipengaruhi unsur budaya kesukuan para & Akroyd (2016) dan Gamar & Djamhuri
aktor pelaku bisnis ini. (2015). Ada pula riset Siskawati, Ferdawati,
& Surya (2016), yang secara khusus meng­
METODE angkat pengelolaan keuangan di masjid,
Riset ini bertujuan untuk menggali pola khususnya pada dimensi akuntabilitasnya.
pengelolaan keuangan, termasuk “akuntan­ Situs penelitian ini berlokasi di Keca-
si” di dalamnya yang diterapkan dalam matan Semampir, Surabaya bagian utara.
bisnis besi tua. Pendekatan kualitatif meru­ Kawasan Surabaya Utara ini sangat unik se-
pakan pilihan paling tepat untuk mengkaji bab hampir sebagian besar warganya adalah
dan membaca fenomena-fenomena yang ter- perantau asal Madura. Mereka sudah mene-
jadi secara natural dan apa adanya. Untuk tap di daerah tersebut sejak bertahun-tahun
itulah, etnometodologi dikaryakan sebagai lamanya. Bahasa sehari-hari dan budaya
alat analisis penelitian ini. Pilihan etnome­ yang berlaku di beberapa tempat di Sura-
todologi didasarkan pertimbangan bahwa baya Utara terutama di daerah Semampir
secara etimologis berasal dari dua kata yai- ini tak ubahnya seperti kampung-kampung
tu etno dan metodologi. Etno mengacu pada di pulau Madura. Di beberapa titik di ka-
etnis dan metodologi berarti cara, prinsip, wasan Kecamatan Semampir ini tak pelak
dan prosedur suatu etnis dalam memahami, juga banyak ditemukan usaha besi tua yang
menafsirkan, dan menyikapi hal-hal sosial sudah tersohor sebagai pelaku utama bisnis
dan budaya dalam kehidupan keseharian yang sangat identik dengan orang Madura
mereka. Oleh karena itu, etnometodologi ini, sebut saja daerah Sidotopo, Wonosari,
merupakan ungkapan reguler suatu adat Bulak Banteng, dan beberapa tempat lain­
beserta ekspresi-ekspresi indeksikal yang nya. Deretan gudang-gudang besi tua berje-
muncul di tingkat interaksi sangat penting jer rapat di daerah tersebut. Hasil penyisir-
(Neyland & Whittle, 2018; Samra-Fredericks, an peneliti, usaha besi tua ini juga menyebar
2010; Trace, 2016). Dengan nada hampir di sepanjang Jalan Demak, Jalan Kalianak,
4 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 10, Nomor 1, April 2019, Hlm 1-21

Jalan Bubutan, Jalan Margomulyo, serta Ja­ tas dan perilaku keseharian yang dilakukan
lan Bagong Surabaya. Seluruhnya dimiliki oleh aktor-aktor dalam bisnis besi tua (khu-
atau juragannya merupakan orang Madura. susnya di CV Jaya Bersama) dengan beker-
Berdasarkan pertimbangan peneliti seperti ja di usaha ini selama lebih dari enam bu-
akses lokasi dan keunikan yang mungkin lan. Pada saat terlibat bekerja inilah, proses
ditemukan, peneliti akhirnya memutuskan penelitian dilakukan. Wawancara kepada
untuk menetapkan sebuah usaha bisnis informan di CV Jaya Bersama dilakukan
besi tua yang beralamat di Jl. Wonosari Lor cenderung tidak terstruktur dan spontan-
nomor-90, Wonosumo Surabaya sebagai itas di sepanjang interaksi keseharian. Hal
situs penelitian. Usaha ini menamakan di- ini dilakukan untuk menangkap jawaban
rinya CV. Jaya Bersama. Usaha ini meru­ apa adanya dari informan. Beberapa waw-
pakan salah satu gudang yang memiliki ancara juga dilakukan dalam keadaan ke-
aktivitas paling padat dan selalu terlihat ra- tika informan terlihat memiliki waktu luang
mai setiap harinya di kawasan ini. Gudang dan santai untuk mencari jawaban yang
ini, menurut pengakuan pemiliknya, juga lebih dalam dan berkualitas. Teknik lain-
satu-satunya gudang di daerah Wonoku- nya yaitu dengan dokumentasi beberapa
sumo yang memiliki jembatan timbang­ aktivitas dan dokumen pendukung lain-
an dan menerima jasa timbangan umum. nya. Sekumpulan catatan, gambar, atau
Informan penelitian ini adalah bebe­ rekaman yang diperoleh selama penelitian
rapa juragan dan karyawan yang terlibat membantu penulisan hasil penelitian ini.
langsung dalam pengelolaan besi tua pada Guna memperoleh keyakinan memadai
CV. Jaya Bersama. Informan dipilih sesuai serta pemahaman yang komprehensif, proses
ruh etnometodologi dalam menjawab rumus­ triangulasi juga dilakukan. Triangulasi riset
an masalah penelitian. Etnometodologi ini ini dengan membandingkan hasil wawancara
digunakan untuk mengkaji berbagai aktivi- dan kesesuaian dengan keseharian atau ak-
tas individu dalam menciptakan realitas ter- tivitas yang mereka lakukan setiap harinya.
hadap berbagai situasi dan kondisi dengan Selain itu, peneliti juga membandingkan ha-
cara-cara mereka yang apa adanya. Mere- sil wawancara antara satu informan dengan
ka juga aktor yang akan menafsirkan dan informan lainnya yang memiliki keterkaitan.
mewujudkan situasi mereka lewat aktivitas Wawancara yang dilakukan peneliti terha-
kreatif mereka sendiri (Kamayanti, 2016; dap juragan CV cenderung dilakukan ketika
Whittle & Wilson, 2015). Dengan demikian, ketiga juragan berkumpul dan berada dalam
syarat yang harus dipenuhi oleh informan suatu ruang yang sama. Beberapa wawan-
adalah beberapa karyawan yang terlibat cara juga dilakukan pada juragan dan infor-
langsung dan dirasa memiliki pengetahuan man lain dalam beberapa situasi yang berbe-
yang cukup mengenai usaha besi tua yang da untuk melihat konsistensi dari jawaban
mereka jalankan. Adapun nama dari infor- yang dilontarkan oleh informan. Triangulasi
man-informan tersebut tertera pada Tabel 1. lainnya juga dilakukan dengan melihat hasil
Metode pengumpulan data riset ini ter- wawancara atau pernyataan dari beberapa
diri dari, pertama peneliti melakukan obser- informan dengan kesesuaian dengan tindak­
vasi partisipatif dengan cara melihat aktivi- an yang secara umum berlaku di CV ini.

Tabel 1. Daftar Nama Informan


Nama Informan Bagian
H. Ribut Juragan
H. Hosen Juragan
Hisyam Juragan
Hj. Maryam Juragan
Wasik Pengawas dan pencatat di gudang
Faris Pengawas dan pencatat di gudang
H. Noval Bagian survei barang dagangan/lelang
Pendik Bagian survei barang dagangan/lelang
Shinta Salah satu pegawai dan keponakan salah satu juragan
Toip Pekerja, supir
Nurhalimah, Setiawan, Haryadi, Budaya Persaudaraan Khas Madura dalam... 5

Metode analisis dilakukan untuk me- akan terbagi dalam dua bahasan besar yaitu
mahami proses pengelolaan keuangan ter­ seputar permodalan usaha dan pelaksanaan
masuk praktik (pencatatan) “akuntan- transaksi bisnis.
si” yang dijalankan oleh pemborong besi Modal awal diperoleh dari “kongsi/
tua yaitu oleh CV Jaya Bersama. Analisis urunan” yang maknanya lebih dari seka­
dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dar materi. Sebuah usaha bisnis membu-
dari informan baik itu dari hasil observa- tuhkan modal untuk memulai dan menjalan­
si, wawancara, maupun dari dokumentasi. kan usahanya. Kerangka Dasar Penyusunan
Proses analisis data dilakukan baik selama dan Penyajian Laporan Keuangan (2007)
maupun setelah tahap pengumpulan data Paragraf 102 menyebutkan bahwa modal
melalui observasi, wawancara dan doku- keuangan berwujud aktiva fisik dan dinilai
mentasi. Mengikuti arahan Garfinkel (1967), berdasarkan kemampuan produktivitasnya.
terdapat tiga tahap analisis yang dikaryakan Pada intinya modal awal bisa beru-
dalam penelitian ini. Pertama, analisis in- pa aset tetap seperti tanah, peralatan, dan
deksikalitas. Pada tahap ini penelliti mencari kendaraan yang biasanya dapat digunakan
simbol-simbol atau ungkapan dalam kese­ dalam jangka panjang. CV Jaya Bersama
harian bisnis besi tua, yang kemudian men- sebagai unit usaha yang bergerak dalam
cari atau menganalisis maksud dan makna jual beli besi tua secara borongan tentunya
dari simbol tersebut. Tahap kedua yaitu membutuhkan modal besar untuk langkah
analisis refleksivitas. Refleksivitas di sini awal memulai dan menjalankan kegiatan
mengacu pada pernyataan yaitu “uninterest­ bisnisnya. Pembangunan CV Jaya Bersama
ing essential reflexivity of account” (Due & bermula pada awal tahun 2015 dari kong-
Lange, 2018; Gibson, Webb, & Lehn, 2011). si pertama antara H. Ribut, H. Hosen, dan
Peneliti berusaha mengungkap hal-hal yang Hj. Maryam. Tiga perantau asal Madura ini
mungkin menurut informan tidak menarik urunan untuk membeli lahan dan memba­
untuk dijelaskan, tetapi, harus mengubah ngunnya menjadi sebuah kantor dan gudang.
itu menjadi hal yang dapat dilihat menarik Mereka juga memasang jembatan timbang­
untuk diketahui dari informan. Tahap tera- an yang kemudian disepakti untuk menjadi
khir yakni analisis aksi kontekstual. Tahap sumber pendapatan sampingan. Dana awal
ini mengangkat ke permukaan aksi-aksi ini sebesar 60% berasal dari Hj. Maryam.
pada lingkup waktu dan tempat tertentu Besaran urunan awal untuk modal ke-
dan membuatnya “terlihat” (Morriss, 2016; tiga karib ini tidak sama. Hal ini merupakan
Mueller, Whittle, Gilchrist, & Lenney, 2013). kesepakatan dari ketiganya yang notabene
adalah teman yang berasal dari satu daerah
HASIL DAN PEMBAHASAN yang sama di Kabupaten Sampang Madura.
Berdasarkan penelitian awal peneliti, Hj. Maryam hanya urun modal materi, se-
usaha besi tua merupakan sebuah mata ran- mentara H. Ribut dan H. Hosen menyum-
tai bisnis yang mengaitkan beberapa pelaku bangsihkan tenaga dan kemampuannya
atau pihak terkait. Ada beberapa fungsi untuk menjalankan operasional bisnis besi
seperti mediator atau broker, pengepul ke- tua. Hj. Maryam tidak perlu ikut terjun
cil, pengepul besar atau pemborong, serta langsung ke lapangan, tetapi mendapat-
pemasok atau supplier. Penelitian ini fokus kan bagian yang proporsional ketika bisnis
pada fungsi pengepul besar atau pemborong besi tua mendapatkan keuntungan atau-
yang melekat pada CV Jaya Bersama. Akti- pun kerugian. Di pertengahan tahun 2015
vitas bisnis utamanya adalah pencincangan Hj. Maryam memutuskan untuk fokus pada
kapal tongkang yang teronggok di Pelabuhan bisnisnya sendiri dan hanya menjadi sekutu
Kamal, Madura. Proyek-proyek lainnya juga pasif. Shinta, keponakan sekaligus keper-
dilakukan tetapi tidak sebesar kapal tong- cayaan Hj. Maryam menjelaskan kejadian ini.
kang ini.
Seluruh orang yang terlibat dalam CV “....Umik Maryam kalowar dhari
Jaya Bersama, baik dari segi manajemen kongsi besi tua reya polana awal­
maupun para pekerja, merupakan orang- la rowakan e dhinna’ sering rogi.
orang yang memilki ikatan saudara dengan Ban pole Mik Maryam rowa sibuk
para juragan di CV ini. Bisa dikatakan pe- ngurus gudangnga dibhi’. Kan an­
neliti merupakan satu-satunya orang luar dhi’ gudang tello’ Mik Maryam…”
yang bekerja di tempat tersebut. Pendedah­ (Shinta).
an pengelolaan keuangan secara garis besar
6 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 10, Nomor 1, April 2019, Hlm 1-21

“...Ummi Maryam keluar dari uang dalam jumlah besar kepada sesama
kongsi besi tua ini karena awalnya orang Madura yang sudah sukses terlebih
kan di sini sering rugi. Lagi pula dahulu. Dalam bisnis besi tua hal ini sudah
Ummi Maryam itu sibuk mengu- menjadi sebuah kebiasaan yang membu-
rus tiga gudang usahanya sendi- daya. Pinjam meminjam antar sesama peng­
ri...” (Shinta). usaha Madura untuk bisnis yang mereka
jalankan sudah menjadi sebuah tradisi. Tra-
Keputusan Hj. Maryam untuk mening- disi meminjam modal kerja ke sesama orang
galkan kongsi besi tua tersebut tidak memu- Madura dinilai lebih cepat dan lebih mudah
tuskan jalinan silaturahmi ketiganya.Tidak daripada meminjam pada bank atau lemba-
terhitung berapa kali H. Hosen atau H. Ribut ga sejenisnya. Selain terbilang cepat, ketika
acap bertandang ke rumah Hj. Maryam. Dari butuh selalu ada dan juga mampu memberi-
pengamatan peneliti, paling tidak sebulan kan pinjaman dalam jumlah besar. Pinjaman
dua kali H. Hosen dan H. Ribut pergi ke ru- ini juga tanpa memerlukan agunan atau ja-
mah Hj. Maryam untuk sekedar silaturah- minan apa pun. Seperti halnya yang diung-
mi. Tidak jarang CV ini juga meminjam uang kapkan oleh salah satu juragan, H. Ribut.
dalam jumlah tertentu kepada Hj. Maryam.
Dalam perjalanan usaha ini, CV Jaya “Oreng Madure tanpa jaminan tan­
Bersama kemudian membeli beberapa truk pa apa bisa ngenjam 5 M (miliar)
dan ratusan tabung oksigen untuk men- areya bisa. Areya kakuaddanna
dukung aktivitas bisnis yang mereka jalan­ oreng Madure bisa maju karena
kan. Beberapa truk yang dibeli dari peng­ todhus. Mon tak abali pesse 5 M
usaha lainnya juga menggunakan sistem gu epate’e bareng oreng se andhi’
utang. Pada akhir tahun 2015 bergabunglah pesse, keng karo todus, kalaenna
Bapak Hisyam ke dalam CV Jaya Bersama. tak paju” (H. Ribut).
Bapak Hisyam ini bergabung tanpa harus
menyetor sejumlah modal ke dalam CV ini. “Orang Madura, tanpa jaminan
Dia hanya urun tenaga dan pikiran untuk atau tanpa apa pun bisa pin-
operasional bisnis. Kongsi ketiganya yaitu H. jam (utang) 5 miliar. Ini kekuat­
Ribut, H. Hosen dan Bapak Hisyam berjalan an orang Madura sehingga bisa
hingga sekarang. maju, yaitu karena “malo/todhus”
Modal kerja mengandung rasa sa­ (harga diri). Kalau tidak kembali
ling-percaya, persaudaraan, dan harga di­ uang 5 miliar itu sebenarnya tidak
ri. Paul & Mitra (2018) dan Wasiuzzaman mengapa, tidak mungkin dibunuh
(2015) mendefinisikan modal kerja sebagai sama orang yang punya uang, tapi
modal yang digunakan untuk melakukan diri ini cuma malu sendiri karena
kegiatan operasi perusahaan. Modal ker- ke lainnya akhirnya tidak laku (ti-
ja berupa investasi yang ditanamkan da- dak dipercaya)” (H. Ribut).
lam aset lancar atau jangka pendek, seperti
kas, bank, surat-surat berharga, piutang, Intonasi dan ekspresi H. Ribut saat
persediaan, dan aktiva lancar. Salah satu mengungkapkan pernyataan tersebut begitu
titik perhatian menarik adalah bagaima- lugas. Karakter pribadinya yang tegas dan
na sebuah perusahaan mendapatkan mo­ bijaksana serta yang tercermin dari kese­
dal tersebut agar usahanya dapat berjalan harian perilakunya menunjukkan apa yang
lancar. Pembelian barang dagangan seperti dikatakannya adalah benar dan apa adanya.
kapal-kapal besar membutuhkan dana yang Modal kerja bisnis besi tua yang dijalankan
cukup besar.Harga kapal bekas bisa men- oleh CV Jaya Bersama ini sepenuhnya ber-
capai miliaran rupiah. Belum lagi adanya asal dari kepercayaan dan harga diri sebagai
biaya-biaya operasional yang akan dikeluar- orang Madura. Jika ditinjau dari sikap hi­
kan setiap hari untuk proses pencincangan dup alias falsafah Madura “lebbi bagus pote­
kapal dan pendistribusian ke pabrik-pabrik. tolang atembeng pote mata”, maka pernyata-
Modal kerja atau dana yang dibutuhkan an H Ribut tersebut merupakan peneguhan
CV Jaya Bersama diperoleh dengan pinjaman harga diri sebagai harga mati bagi orang
ke pihak lain. Usaha ini tidak mengandal- Madura. Ali (2010) dan Rokhyanto & Mar-
kan pinjaman dari bank yang hanya terbatas suki (2015) menjelaskan bahwa malo sangat
dengan jumlah dan waktu tertentu. CV Jaya erat kaitannya dengan harga diri (martabat)
Bersama mencari dana dengan meminjam orang Madura. Bagi mereka, tindakan tidak
Nurhalimah, Setiawan, Haryadi, Budaya Persaudaraan Khas Madura dalam... 7

menghargai, tidak mengakui, atau meng- borongan dan sepakat membelinya, semen-
ingkari peran serta status sosial sama arti­ tara pada saat yang sama dana yang ada ti-
nya dengan memperlakukan dirinya sebagai dak memungkinkan, maka pada waktu itu
orang yang tadha’ ajina (tidak berharga lagi) pula biasanya para juragan CV ini mencari
dan pada gilirannya melahirkan rasa malo. pinjaman dana kepada sesama orang Madu-
Situasi yang teruraikan dapat dimak- ra. Pencairan pinjaman ini juga cepat seka-
nai bahwa modal kerja yang diperoleh dari li karena penggawa CV Jaya Bersama tidak
pinjaman mempersyaratkan keteguhan hati pernah melenceng dari waktu yang dijanji­
untuk komitmen mengembalikannya sesuai kan untuk masa pengembalian.
kesepakatan. Hal ini merupakan jawaban Juragan CV Jaya Bersama membuat
atas kesaling-percayaan (trust) yang ter- kesepakatan waktu pengembalian pinjaman
jalin. Harga diri seorang sebagai manusia ketika proyek yang menggunakan uang pin-
Ma­dura dipertaruhkan pada hal ikhwal pin- jaman tersebut selesai, atau juga bentuk
jam meminjam ini. Ketika seseorang tidak pengembalian dalam waktu bulan tertentu.
bisa menepati janjinya sendiri, sulit di wak- Ketika CV ini memperoleh pinjaman dana
tu yang datang untuk memperoleh keper- untuk modal, juragan selalu menuliskan
cayaan dari seseorang ataupun kolega. Ja- tanggal pengembalian utang yang disepakati
minan harga diri seorang Madura lebih dari bersama di kalender kantor. Kecemas­an le-
aset atau ja­minan material lainnya. Hal yang wat dari tanggal perjanjian menjadi hal yang
mendukung terjadinya pinjam meminjam paling fatal dalam pinjaman ke sesama orang
yang begitu mudah ke sesama orang Madura Madura, karena harga diri dan kepercayaan
ini disebabkan ikatan kental persaudaraan yang dijaminkan menjadi pertaruhannya.
orang Madura yang settong dhara (satu da­ Ketika seorang pengusaha luput dari apa
rah). Ikatan kekerabatan yang tercipta men- yang mereka janjikan, martabat dan harga
jadi sebuah jembatan dalam jalinan bisnis dirinya akan lenyap.
yang mereka buat. Alhasil modal besar yang Terdapat pula kesepakatan pengem-
dibutuhkan CV ini bisa diperoleh dengan balian utang ke sesama juragan besi tua
mudah tanpa prosedur berbelit. Berikut ini dengan cara menyetor barang tertentu yang
adalah pernyataan H. Ribut mengenai pro­ diinginkan dalam jangka waktu yang ti-
ses pinjaman. dak terbatas dengan ketentuan harga yang
ditetapkan oleh si pemberi pinjaman. Dalam
“Kakeh ngenjam ka bank 20 juta kasus ini misalkan terdapat satu pengusa-
bai sorat riya’-riya’ esoro sambi ha besi tua yang akrab dipanggil H. Toha
kabbi, se bedha e romana rowa memberikan utang ke CV ini. Beliau lantas
esoro giba kabbi. Mon ngenjam ka meminta agar untuk jenis logam yang terdiri
padha Madhuranah tak athe’ ri­ dari tembaga, kuningan, bron, dan alumi­
ya-riya” (H. Ribut). nium dijual kepada H. Toha tersebut dengan
harga yang ditentukan H Toha. Harga jual
“Kamu pinjem uang ke Bank 20 tersebut akan dipotongkan langsung dengan
juta saja semua surat yang kamu utang CV ini. Cerita ini dituturkan Wasik
punya disuruh bawa semua, yang melalui kutipan berikut.
ada di rumah itu disuruh bawa
semua. Kalau pinjam ke sesama “Mon engko’ ngerem logam ka H
Maduranya tidak ada ini-itu” (H. Toha, aruwa epotong langsung ka
Ribut). otangnga dhinna...” (Wasik).

Untuk memperoleh pinjaman dalam “Kalau saya ngirim logam ke H


jumlah yang besar, CV Jaya Bersama ti- Toha itu dipotong langsung ke
dak harus menyerahkan jaminan harta utangnya sini...” (Wasik).
ke­­
kayaan yang dimiliki. Jaminan satu-sa­
tunya hanyalah harga diri para juragan CV. Untuk beberapa utang lainnya CV Jaya
Harga diri ini adalah harta kekayaan yang Bersama akan memberikan hasil ketika pin-
tidak dapat ditukar dengan apa pun. Modal jaman tersebut harus dikembalikan. Pernah
yang diperoleh dari pinjaman kepada sesa- dalam suatu pagi H Hosen melingkari se-
ma pengusaha Madura terlihat mudah dan buah tanggal di bulan Juli, ditulisnya pula
sangat cepat. Ketika CV menemukan barang sebuah nama dan angka. Ternyata tanggal
8 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 10, Nomor 1, April 2019, Hlm 1-21

tersebut adalah sebuah tanggal pengem- tahan sampai saat ini di tengah harga besi
balian utang yang dipinjam dari sesama tua yang relatif tidak stabil.
pengusaha Madu­ra. Selama lebih enam bulan bekerja di CV
Bagi juragan-juragan ini ketepatan ini peneliti mengamati semua aktivitas yang
wak­ tu pengembalian utang atau pinjaman dilakukan CV Jaya Bersama ini. Modal se-
adalah hal penting yang harus diperhatikan cara materi tidak cukup untuk melakukan
tatkala waktu yang dijanjikan sudah tiba. usaha besi tua. Hampir di setiap komuni-
Apa pun dan bagaimanapun caranya, janji kasi atau percakapan yang dilakukan para
itu harus ditepati meskipun terkadang ha- juragan di CV ini selalu menekankan keju-
rus mencari atau memutar uang dari pin- juran kepada setiap kolega bisnisnya. Pen-
jaman lainnya. Pinjaman itu tidak sekedar dik, salah satu kepercayaan juragan dan
pokoknya, tetapi disertai tanda terima kasih biasanya ditugasi untuk survei barang da-
sebagai sebuah kelaziman yang berlaku gangan menegaskan hal ini.
umum. Tidak ada angka pasti berapa kisar­
an uang tanda terima kasih. Pernah suatu “Kuncina dalam bisnis reya reh
pagi Hosen menelepon pengusaha besi tua kodu teppa’ oca’en, manusia reya
lainnya yaitu H. Muhammad untuk memin- polanah eteggu’ colo’na” (Pendik).
jam uang untuk membayar kekurangan bi-
aya dalam suatu proyek. Tidak lama kemu- “Kuncinya dalam bisnis ini (besi
dian datanglah H. Muhammad dengan satu tua) harus tepat ucapannya, ma-
kresek uang di tangannya yang kemudian nusia itu dipegang mulutnya”
diakui sebesar “hanya” Rp230 juta. Sedetik (Pendik).
kemudian H. Hosen menyuruh peneliti un-
tuk menuliskan sebuah cek untuk diberikan Jika ditarik common understanding,
ke H Muhammad atas pinjaman yang diberi- pernyataan tersebut menyimbolkan sebuah
kannya sebesar Rp238 juta tertanggal sebu- ketegasan dan penekanan tentang penting-
lan dari tanggal tersebut. nya sebuah kejujuran dalam bisnis besi tua.
CV Jaya Bersama ini kerap kali melaku- Kejujuran menjadi kunci utama dalam men-
kan pinjaman kepada H Muhammad untuk jalankan bisnis (besi tua). Tindakan harus
nilai tertentu tatkala kekurangan dana. sesuai dengan apa yang diucapkan. Dalam
Situasi ini hanya salah satu momen yang pandangan para aktor di CV ini ketika apa
sempat terekam oleh peneliti. Ketika CV yang diucapkan sudah tidak sesuai dengan
ini meminjam senilai Rp230 juta, satu bu- kenyataan yang ada, hancurlah harga diri
lan kemudian CV ini mengembalikan senilai orang tersebut. Ketika harga diri tersebut
Rp238 juta. Selisih Rp8 juta (delapan juta) telah jatuh, dia tidak akan lagi dipercaya
merupakan tanda terima kasih CV karena oleh para rekan bisnisnya. Alhasil bisnisnya
telah diberi pinjaman. Peristiwa tersebut pun akan hancur.
terjadi tanpa adanya sebuah akad tertentu Penyertaan modal bersama juga tidak
ataupun perjanjian di atas kertas. diukur dengan seberapa besar uang yang
Bentuk “modal lain” dalam CV Jaya disetor masing-masing juragan untuk usaha
Bersama: unsur kepercayaan yang di­ bersama. Setiap juragan memiliki kemam-
pegang kuat. Banyak orang beranggapan puan dan kelemahan masing-masing yang
bahwa modal uang menjadi kunci dalam kemudian bersinergi dan saling melengkapi.
membangun usaha. Pada praktiknya ba­ Bapak Hisyam memiliki kemampuan men-
nyak elemen lainnya yang dibutuhkan untuk cari dan menaksir barang dagangan dengan
membangun sebuah usaha khususnya usa- cepat dan tepat. Bapak Hisyam juga memi-
ha besi tua. Mental, keberanian akan risiko, liki jaringan yang luas serta memiliki pe­
pengalaman, dan kejujuran juga menjadi ngalaman yang mumpuni dalam pengurusan
salah satu modal dasar yang penting dimili- pembelian kapal-kapal tongkang. Berikut ini
ki oleh pelaku usaha besi tua. Dalam sebuah merupakan pernyataan H. Ribut mengenai
bisnis besi tua dibutuhkan relasi yang luas penyertaan modal.
dan hubungan baik antara sesama pengu-
saha besi tua. Semakin luas relasi yang di- “Awalla engko’ rowa tak bisa nga­
miliki semakin luas pula kesempatan kesuk- tur pesse. Boros. La san akongsi
sesan dalam bisnis besi tua yang dijalankan. bi’ Ji Hosen reya baru bisa teratur
Begitu pula dengan CV Jaya Bersama. Relasi kabbi” (H. Ribut).
yang cukup luas membuat CV ini masih ber-
Nurhalimah, Setiawan, Haryadi, Budaya Persaudaraan Khas Madura dalam... 9

“Awalnya saya itu tidak bisa kemampuan mencari barang dagangan de­
meng­atur uang, dalam artian bo- ngan cepat terutama untuk pencarian kapal
ros. Nah setelah kongsi dengan tongkang. Namun, ketiganya selalu berdis­
Haji Hosen ini baru bisa teratur kusi dan saling meminta pendapat untuk
semua” (H. Ribut). memutuskan hal apa pun dalam bisnis yang
mereka jalankan atas nama CV Jaya Ber-
Berdasarkan pengamatan peneliti dan sama. Perbedaan kepemilikan modal ketiga
jika ditarik common understanding dari be- juragan tersebut juga tidak mempengaruhi
berapa pernyataan, ketiga juragan yang ada besaran pembagian keuntungan atau keru­
di CV Jaya Bersama ini saling melengkapi gian yang akan didapat oleh CV ini. Mere-
satu sama lain. H Ribut merupakan pribadi ka sepakat membagi secara proporsional
yang tegas dan selalu memecahkan ma­salah jika terdapat keuntungan ataupun kerugian
kongsi dengan bijak. Beliau juga memili- yang dialami CV.
ki kemampuan komunikasi yang baik dan Peneliti melakukan analisis indeksika-
meyakinkan untuk mencari rekan kerja dan litas, kemudian dilakukan studi refleksifitas
mencari pinjaman dana. H Hosen memili- dengan cara merasionalisasi ekspresi dari
ki kemampuan dalam mengatur keuangan oraganisasi besi tua dan selanjutnya melihat
dan mengalokasikan dana yang ada pada aksi indeksikalitas organisasi besi tua terse-
proyek yang tepat. Beliau juga pintar men- but dalam hal ini CV Jaya Bersama. Sampai
cari pembeli dan menaksir barang lelangan akhirnya peneliti menyimpulkan tema harga
dan proyek lainnya. Bapak Hisyam memiliki

Tabel 2. Ringkasan Analisis Temuan 1


Indeksikalitas Rasionalisasi (Refleksifitas) Aksi Kontekstual
Kongsi Usaha bersama atas nama CV Kerja sama dalam satu u­
Jaya Bersama oleh beberapa ju- saha
ragan
Urunan Modal awal CV diperoleh dari Permodalan awal
urunan dari setiap juragan.
Sataretanan (kerabat/ Sesama Madura merasa memiliki Kekerabatan sebagai jem­
saudara) ikatan kekerabatan antara satu ba­­tan permodalan
dengan yang lain
Kompak (kompak) Orang Madura ketika sudah Dasar terbentuknya modal
me­ rasa memiliki ikatan kekera­
batan antara sesama orang Ma­
dura maka kekompakan pun ter-
jalin
Nginjam (pinjam) tanpa Melakukan pinjaman sesama Cara Pendananan - Kemu­
jaminan o­rang Madura. Pinjaman tersebut dah­an permodalan
terjadi tanpa adanya akad atau-
pun jaminan aset
Teppa’ (keseuaian Hal yang paling dipegang teguh Prinsip dalam permodalan
omongan) oleh orang Madura adalah kese-
suaian apa yang diucapkan de­
ngan apa yang dilakukan (kete-
patan janji)
Etegghu’ colo’na (di- Karena pada dasarnya manusia Prinsip dalam permodalan
pegang omongannya) itu dipegang omongannya
Todus/malo (martabat) Sebuah rasa todus/malo yang Todus/malo dari tindakan
men­jadi alasan terciptanya bu- yang­salah akan berakibat
daya pinjam-meminjam pada harga diri.
Harga diri Harga diri kemudian menjadi hal Harga diri sebagai jaminan
yang akan dipertaruhkan jika apa permodalan
yang telah dijanjikan
Hasel (hasil) Sebuah tradisi yang dianggap se- Tanda terima kasih atas
bagai rasa terima kasih atas se- pin­
jaman yang tak ber­
buah pinjaman syarat
10 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 10, Nomor 1, April 2019, Hlm 1-21

diri sebagai modal utama. Tabel 2 menyaji­ “…kalau nawar harganya kapal
kan ringkasan tahapan analisis ini. itu, Nak, setelah tahu beratnya
Tabel 2 menunjukkan bahwa prinsip berapa dan survei ke lokasi, lalu
permodalan pada usaha tersebut tidak ha­ dibeli menurut keyakinan. Kalau
nya terletak pada unsur materi. Modal usa­ beli itu, Nak, yakinkan saja ka-
ha diraih dan dikelola dengan mengedepan­ lau kamu akan dapat untung, ja­
kan unsur persaudaraan. Selain itu, harga ngan mikir ruginya dahulu...” (H.
diri menjadi suatu pengingat supaya modal Ribut).
dapat dikelola dengan baik.
Pembelian dengan bhuk-rembuk dan Tantangan terbesar dalam menjalani
mengandalkan feeling sebagai keberanian bisnis besi tua adalah kemampuan menaksir
serta kepasrahan kepada sang pencipta. barang dagangan seperti kapal bekas atau-
Proses pembelian kapal bekas atau barang pun bangunan bekas. Ketika penaksir salah
objek bisnis lainnya dimulai dari adanya in- dalam menaksir barang dagangan, kerugian
formasi yang mereka terima dari rekan kerja yang akan diterima akan besar. Begitu pula
yang ada di seluruh Indonesia. Setelah infor- ketika penaksir tepat dalam menaksir har-
masi diterima, mereka akan bhuk-rembhuk ga, keuntungan yang akan diperoleh sangat
(musyawarah bersama). Setelah disepakati menjanjikan. Tiga juragan besar CV Jaya
bersama atas kemungkinan menguntung- Bersama H. Hosen, H. Ribut, dan Hisyam,
kannya barang yang hendak ditawar terse- adalah para penaksir jitu. Namun, dengan
but, mereka memutuskan siapa yang hendak ketatnya persaingan, kerapkali para juragan
dikirim untuk mengecek keadaan barang ini terpaksa harus mengambil harga yang
dalam sebuah lokasi yang diinformasikan. lebih dari penawar lainnya meskipun harus
Kadangkala dalam beberapa proyek menerima keuntungan yang minim, malah
para juragan ini tidak harus menyurvei harus pak pok (tidak untung dan tidak rugi).
langsung ke lokasi. Mereka dapat menentu- Dalam penawaran pembelian kapal,
kan harga beli untuk sebuah scrap tertentu pertimbangan berat kapal atau tonase yang
hanya berdasarkan pengalaman me­ reka tertera di dokumen kapal atau spek kapal
pada proyek sebelumnya serta informasi yang diterima dari penjual atau informasi
yang diterima dari informan terpercaya. Foto lelang adalah info awal. Selanjutnya para
barang dan keterangan-keterangan lainnya juragan memperkirakan berat yang tersisa
yang biasanya mereka terima melalui komu- setelah menjadi scrap. Untuk mencari berat
nikasi telepon genggam ataupun dari akun bersih yang akan didapatnya biasanya jura-
sosial yang mereka miliki membantu peng­ gan akan menaksir dengan melihat DWT dari
ambilan keputusan itu. spek kapal. Untuk menaksir berapa kira-ki-
Pada awal CV ini berdiri operasi bisnis­ ra berat sebuah kapal setelah menjadi scrap,
nya cenderung kepada bongkaran gedu­ ng- terdapat sebuah trik khusus yang dilakukan
gedung dan pabrik-pabrik besar. Namun, oleh juragan CV ini. H. Noval, putra salah
akhir-akhir ini CV Jaya Bersama lebih fokus anak juragan yang sering ikut langsung da-
untuk mencincang kapal-kapal bekas wa- lam menaksir sebuah kapal bekas menceri-
lau masih mengerjakan proyek lainnya. Para takannya begini.
juragan CV ini mengaku lebih puas ketika
mereka menggarap kapal dibanding dengan “Bik engko’ ebeleena kakeh ye..
menggarap proyek-proyek lainnya. Hal yang Mon ra-ngera berradda kapal juwa,
unik kemudian ketika juragan di CV Jaya kakeh bisa ajelling dhari DWT nah..
Bersama memutuskan hal yang besar seper- DWT ruwa berraddeh muatan se
ti menaksir harga kapal untuk dibeli dilan- bisa etampong kapal. Misal DWT-
dasi dengan keyakinan, insting, dan pen- nah 2.000 (ton), le juwa bik kakeh
galaman. H Ribut menceritakan prosesnya. ebegi tello’. Le jiya perkiraan ollen­
ah bessena” (H. Noval).
“...mon nabhar argana kapal rowa,
Nak, san la tao tonase-na baram­ “Aku kasih tau ke kamu ya. Ka-
pa ban survei ka tempat, pas ebel­ lau ngira-ngira beratnya kapal
li manorot keyakinan ruwa, Nak. itu, kamu bisa lihat dari DWT-
Mon melle rowa, Nak, payakin bai nya. DWT itu beratnya muatan
ja’ kakeh olleyah ontong, ja’ mek­ yang bisa ditampung oleh kapal.
ker rogina gallu…” (H. Ribut). Misal DWT-nya 2.000 (ton), itu
Nurhalimah, Setiawan, Haryadi, Budaya Persaudaraan Khas Madura dalam... 11

kamu bagi tiga. Hasilnya itulah “....oreng Madureh acanggien be­


perkiraan besi yang didapat” (H. reng oreng se asakolah. Mon lel­ ­
Noval). angruwa se asakolah ngitong gita’
mareh, bi’ ji Hosen riya langsung
Dead Weight Tonnage (DWT) merupa- “Jadi”. Loh jadi ke siapa? ini su­
kan jumlah bobot/berat yang bisa termuat dah jadi ke H. Hosen…” (H. Noval).
oleh kapal sampai batas yang diizinkan,
di­
nyatakan dalam long ton atau metrik- “…orang Madura itu lebih canggih
ton. DWT diketahui dari surat resmi kapal dari orang yang sekolah. Kalau
yang akan dijual. Setelah membaca berkas di waktu lelang itu yang sekolah
atau dari spek kapal dan memperkirakan menghitung belum selesai, oleh H.
tonase yang akan diperoleh setelah pencin- Hosen ini (menunjuk ke H. Hosen)
cangan kapal, CV Jaya Bersama akan me­ langsung dibilang “jadi”. Lho, jadi
ngirim orang untuk melihat keberadaan ke siapa? Ini sudah jadi ke H. Ho-
barang di tempat yang diinformasikan, dan sen…” (H. Noval).
selanjut­nya mengikuti lelang. Ketika lelang
dimenangkan, tinggal pengurusan surat-su- Mekanisme pembelian besi tua yang
ratnya dan menarik kapal tersebut ke tem- mengandalkan musyawarah bersama juga
pat pencincangan. melibatkan insting dan kepasrahan kepada
Untuk menentukan harga beli para ju- Tuhan adalah nilai utama yang menyembul.
ragan hanya memperkirakan dengan tonase Adapun tahapan analisis dalam subtemuan
yang kemungkinan akan diperoleh dari se- ini disajikan dalam Tabel 3.
buah kapal, yang kemudian dikalikan de­ Tabel 3 menunjukkan bahwa pengam-
ngan kemungkinan harga besi tua terendah bilan keputusan dalam CV ini justru tidak
di pasaran industri peleburan. Lebih lanjut dilakukan berdasarkan perhitungan rasio­
Hj. Maryam menjelaskan cara menaksir har- nal. Mereka justru mengedepankan penggu-
ga sebuah kapal. naan insting dalam pembelian besi tua. Hal
ini justru menjadi suatu bentuk lain dalam
“....na san kakeh la mareh ngera­ pengambilan keputusan karena akuntansi
agi bharampa tonasena pas ka­ konvensional justru mengedepankan per-
keh kaleagi bareng arga besi tua e hitungan rasional (Gray & Milne, 2018; Nar-
pabrik. La jiya ra-kera ollena pesse tea & Cheema, 2014).
dhaggi’. Pas padaddi kapal gella’ Prinsip kelancaran bisnis adalah
rowa e bhabhana perkiraan ollena restu orang tua dan sedekah. Memutus-
pesse mon ejuwal” (Hj. Maryam). kan dengan cepat dan berani mengambil
risiko atas kemungkinan terburuk yang bisa
“...nah setelah kamu kira-ki- terjadi menjadi salah satu kunci menjalan­
ra berapa beratnya (kapal), lalu kan usaha besi tua. Dalam perjalanan CV
kamu kalikan dengan harga besi ini tidak semua proyek berjalan lancar dan
tua di pabrik. Nah, itu kira-kira mendapatkan keuntungan yang besar. Be-
dapatnya uang nanti (dari penjual­ berapa kerugian pun sempat dialami, teta-
an). Kemudian beli kapal tadi di pi tidak ada rasa putus asa untuk melaku-
bawah perkiraan dapatnya uang kannya lagi. Prinsip pertama yang melatari
kalau dijual” (Hj. Maryam). usaha CV ini yaitu bahwa semuanya terja-
di karena kehendak Allah SWT. Terjadinya
Penetapan sebuah harga beli untuk jual beli dalam CV ini seakan terlihat cepat
memastikan mendapat keuntungan ketika dan sangat berani dalam menentukan harga
barang tersebut dijual merupakan sebuah dalam tempo singkat. Namun, di sana ada
tantangan yang besar. Butuh pengalaman penyerahan diri kepada Allah melalui prin-
dan keberanian akan risiko untuk bisa sip bahwa semuanya terjadi dengan adanya
melakukannya. Orang Madura yang sudah kepastian Allah. Salah satu pernyataan ju-
dikenal dengan karakternya yang berani ragan besi tua yang dikutip peneliti berikut.
risiko dan tegas terlihat pada tiap juragan
di CV Jaya Bersama. Berikut pernyataan H. “...sebab kabbi-kabbi rowa Nak,
Ribut mengenai kebiasaan juragan dalam tak melolo ngangguy otak… kun­
menaksir barang. cinah rowa hormat dha’ reng
12 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 10, Nomor 1, April 2019, Hlm 1-21

Tabel 3. Ringkasan Analisis Temuan 2


Indeksikalitas Rasionalisasi (Refleksifitas) Aksi Kontekstual
Peyaken (yakin) Hal pertama yang dilakukan juragan Dasar pengambilan kepu-
CV ini dalam menawar harga yaitu tusan dalam pembelian (in-
dengan sebuah keyakinan sting)
Pengalaman Butuh jam terbang yang cukup di Dasar pengambilan kepu-
lapangan untuk bisa menaksir harga tusan dalam pembelian (in-
kapal ataupun bongkaran gedung. sting)
Ra-kera (mengi- Hal yang kemudian dilakukan juragan Dasar pengambilan kepu-
ra-ngira) CV ini hanya dengan mengira-ngira tusan dalam pembelian (in-
dengan harga berapa sebuah kapal sting)
atau sebuah bongkaran gedung akan
dibeli.
Ta’ ngangguy otek Ketika harus memutuskan untuk Dasar pengambilan kepu-
(tidak pakai otak) mem­beli atau tidak sebuah kapal tusan dalam pembelian (in-
ataupun gedung bekas tidak semua sting)
hal dapat diprediksi dan diputuskan
dengan perhitungan.
Ontong-rogi (un- Dalam bisnis besi-tua para juragan Keberanian akan risiko un-
tung-rugi) sudah tidak takut dengan keuntung­ tung atau rugi.
an ataupun kerugian ditanggung.

tuwa dhuwa’ ban pabennya’ asa­ yang dihasilkan dari proses pencincangan
dekah…” (H. Hosen). kapal di Pelabuhan Kamal. Potongan-po-
tongan kapal tersebut kemudian diangkut
“…sebab semua itu tidak selalu oleh truk ke pabrik peleburan baja setelah
pakai otak...kuncinya itu horma- mampir sejenak ke gudang perusahaan un-
ti kedua orang tua dan perbanyak tuk ditimbang bobot sekaligus mengambil
sedekah...” (H. Hosen). surat jalan. Untuk memasuki pabrik CV
harus melalui supplier sehingga surat jalan
Sehebat apa pun seseorang dalam ber- dari CV dise­rahkan ke supplier untuk diganti
hitung dan menaksir besi tua, jika tidak dengan surat jalan dari supplier. Truk kemu-
diimbangi dengan keberanian dan keya- dian menuju ke pabrik seperti PT ISPAT, PT
kinan dalam mengambil keputusan tidak API, dan PT HKA. Sesampai di pabrik truk
dapat dipastikan keberhasilannya. Usaha harus mengantri dengan barisan truk lain-
pun hanya akan jalan di tempat. Dalam nya. Namun, besi tua yang berasal dari plat
menjalankan usaha bisnisnya para juragan kapal biasanya dapat prioritas karena kua­
selalu memperhatikan elemen lain yang se- litasnya bagus, sehingga biasanya truk mi-
cara tidak langsung sebenarnya menjadi lik CV Jaya Bersama diprioritaskan untuk
faktor pendukung kesuksesan dalam bisnis proses timbang dan bongkar. Pada proses
yang mereka jalankan. penimbang­an di pabrik tujuan sudah bersia-
Sebegitu percaya dan pasrahnya, per- ga agen dari supplier yang mengawasi dan
sediaan barang dagangan yang menumpuk kemudian menuliskan tonase bersih di surat
di Pelabuhan Kamal dan yang berada di gu- jalan yang dibawa sopir. Berikut pernyataan
dang terlihat dibiarkan begitu saja menum- Toip, sopir truk yang biasanya mengangkut
puk tanpa ada yang menjaga ataupun meng- besi tua ke pabrik.
hitung berapa sisa barang yang tersedia.
Ketika ditanya berapa jumlah atau sisa per- “...e pabrik rowa mon keng seket
sediaan besi tua yang dimiliki CV ini, mereka (50) truk bai badha se antri. Gu la
hanya akan memperkirakan de­ngan kemam- truk se ne’-kene’ ruwa. Ja’ kadhi’
puan menaksir mereka. Mereka tidak terla- tronton,treler kabbi. Le neng pabrik
lu mempedulikan apakah barang dagangan ruwa, etembeng esakseen oreng­
mereka ada yang hilang dan sebagainya. nga Ji Hoddin (supplier). San mare
Penjualan besi tua terjadi secara etembeng kosongan kan la etemmo
kekeluargaan dan melalui pencatatan ala berradda pas etoles e sorat jalan­
kadarnya. Besi tua yang dikirimkan CV na…” (Toip).
Jaya Bersama ke pabrik diperoleh dari besi
Nurhalimah, Setiawan, Haryadi, Budaya Persaudaraan Khas Madura dalam... 13

“…di pabrik itu kalau cuma 50 bayar sejumlah fee kepada supplier setiap
truk itu ada yang antri. Bukan bulannya. Hj. Maryam menuturkan berikut
truk yang kecil-kecil itu, ya seper­ ini.
ti tronton, trailer semua. Nah di
pabrik itu ditimbang disaksikan “...sengko’ rowa majar 5 juta ban
orangnya H Hoddin (supplier yang bulan ka supplier. Arowa tetep
digandeng CV). Setelah ditimbang banbulan mangko ngerema baram­
kosongan kan sudah ketemu be- pa bai. Aslina ngerema gan 5 fuso
ratnya, kemudian ditulis...” (Toip). ka pabrik ban arena bisa…” (Hj.
Maryam).
Surat jalan tersebut selanjutnya akan
dibawa oleh sopir ke gudang CV Jaya Bersa- “...aku itu bayar 5 juta setiap bu-
ma untuk diserahkan kepada bagian pem- lannya ke supplier. Itu tetap setiap
bukuan seperti Faris dan Wasik. Tonase dari bulan meskipun mau mengirim
pabrik tersebut kemudian akan dicatat dan berapa pun (ke pabrik). Sebenar­
dikurangi potongan tonase yang diinfokan nya mengirim 5 fuso (lebih besar
oleh agen supplier melalui pesan pendek dari truk) ke pabrik setiap harinya
ponsel. Potongan yang dimaksud dise- itu bisa...” (Hj. Maryam).
but dengan ‘duksen’ yang diberikan pabrik
setelah melihat kualitas besi dan memper- Ada beberapa alasan CV Jaya Bersa-
timbangkan kemungkinan adanya unsur ma tidak langsung saja mengirim ke sebuah
tanah yang lengket atau ikut pada potong­ pabrik tanpa harus melalui supplier. Alasan
an-potongan besi kapal tersebut. Untuk pertama, pabrik akan lebih percaya kalau
plat kapal umumnya potongan dari pabrik besi tua yang dikirim ke pabriknya melalui
sebesar 150 kg sampai 250 kg. Gambar 1 supplier tertentu merupakan besi tua de­
menampilkan catatan ala kadarnya yang ngan kualitas bagus sehingga dihargai de­
biasanya dilakukan oleh bagian pencatatan ngan kualitas bagus. Kedua, jika CV kirim
(Wasik dan Faris). ke pabrik tanpa melewati supplier (langsung)
Berhubung melalui supplier harga un- maka pembayarannya akan cenderung lama
tuk besi yang dikirim ke pabrik akan diten- (diutang). Namun, apabila melewati supplier
tukan oleh pihak supplier. Jika misal harga pembayarannya langsung dilakukan ketika
dari pabrik sebesar Rp3.200,00/kg, maka barang sudah ditimbang di pabrik, karena
harga yang diberikan oleh pabrik kepada CV sebenarnya supplier yang akan menang­gung
bisa Rp3.150,00/kg. Selisih tersebut yang pembayaran kepada CV. Supplier harus me­
kemudian menjadi pendapatan bagi suppli­ nunggu untuk mendapatkan pembayaran
er. Namun, selain dari potongan harga yang dari pabrik sehingga supplier harus memili-
dimulai dari Rp20,00/kg sampai dengan ki modal yang besar untuk menjadi supplier
Rp50,00/kg, CV Jaya Bersama akan mem- yang sukses. Wasik menceritakan hal ini

Gambar 1. Pencatatan Transaksi Penjualan ke Pabrik


14 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 10, Nomor 1, April 2019, Hlm 1-21

“...mon langsung setor ka pabrik perbedaan harga dari pabrik yang tertera di
bisa, keng abit pessenah eotang…” surat jalan dan harga yang ditetapkan dan
(Wasik). dibayarkan oleh supplier.
Dari pengamatan peneliti pemilihan
“…kalau langsung setor ke pabrik supplier oleh CV ini cenderung tidak tetap.
bisa, cuman lama uangnya diu­ CV biasanya akan memilih tawaran yang
tang...” (Wasik). lebih menarik dari beberapa supplier. Ter-
kadang pada pabrik yang berbeda, suppli­
Proses ini tidak hanya dilakukan oleh er-nya berbeda pula. Misal, ketika mengirim
Wasik. Faris juga turut melakukannya, se­ besi tua ke pabrik ispat, CV menggunakan
perti pada kutipan berikut ini. supplier CV Hanil, ketika kirim ke pabrik
NIM, CV menggunakan supplier CV Barokah.
“...padha bereng kakeh supplier, Gambar 2 menampilkan sketsa dari alur
pas engko’ pabrik. Engko’ la kenal pembayaran dan distribusi besi tua.
abit bi’ kakeh. Daddi engko’ par­ Adapun untuk penjualan di gudang
caja apa se e koca’ kakeh” (Faris). seperti jangkar kapal, alat-alat kapal, alu-
“...sama seperti (misal) kamu sup­ minium, kayu dan barang dagangan yang
plier, kemudian aku pabrik. Aku dapat dijual sebagai material atau barang
sudah kenal lama sama kamu. second, penentuan harganya berdasarkan
Jadi aku percaya apa yang dika- kesepakatan kembali antara kedua pihak.
takan kamu...” (Faris). Setiap harinya para pelanggan keluar masuk
gudang untuk mencari barang yang sekira­
Pernyataan di atas sama seperti yang nya mereka butuhkan. Ada ataupun tidak
peneliti lihat di lapangan. Seperti halnya ada juragan di gudang, para pembeli akan
dengan tanggal transferan uang dari supplier melihat-lihat sendiri barang yang mereka
yang sama persis dengan tanggal pengirim­ cari. Ketika menemukan barang yang dicari,
an barang ke pabrik. Peneliti juga melihat selanjutnya mereka akan menanyakan ke-

CARRY

CASH
CV JAYA BERSAMA- SUPLLIER PABRIK
PEMBORONG BESAR

 1 MINGGU

CASH
CARRY

PEMILIK/PENJUAL
BARANG AWAL
DEBT

Gambar 2. Alur Pembayaran dan Distribusi Besi-Tua


Nurhalimah, Setiawan, Haryadi, Budaya Persaudaraan Khas Madura dalam... 15

pada Wasik ataupun Faris yang setiap hari bagai pertimbangan untuk menentukan
bertugas melayani pelanggan dan sekaligus harga jual suatu barang. Meskipun demiki-
mencatat ketika barang tersebut sudah laku. an, harga tetap bisa ditawar dan disepakati
Sebelum terjadi transaksi jual beli, ter- kedua pihak. Proses tawar menawar antara
jadilah tawar menawar antara calon pembeli CV dan pembeli berlangsung secara sederha-
dan Wasik ataupun Faris. Sebelum memu- na dan kekeluargaan. Tidak ada bukti nota
tuskan berapa harga yang akan disepakat­i atau kuitansi yang harus ditulis dan dikelu-
Wasik ataupun Faris akan menanyakan arkan. Ketika terdapat barang yang laku ter-
terlebih dahulu ke salah satu juragan. Pen- jual Faris dan Wasik hanya akan langsung
jualan alat atau barang dagang lainnya bi- mencatat penjualan tersebut ke dalam buku
asanya akan dijual dengan harga per kilo catatan mereka tanpa ada bukti nota dan
(ditimbang), tetapi ada pula yang langsung sebagainya. Kadangkala ketika barang yang
dijual berdasarkan hitungan unit. Ketika ba- terjual memiliki tonase yang cukup besar,
rang tersebut terjual, tugas Faris dan Wasik Wasik hanya akan menyimpan slip timbang­
adalah mencatatnya. an dari barang tersebut.
Tidak seperti harga barang-barang yang Di beberapa situasi ketika pembeli me­
dijual di toko-toko yang diberi label harga rupakan langganan tetap CV, juragan CV ti-
pada setiap barang dagangan, dalam usaha dak ragu-ragu untuk memberikan potongan
besi tua untuk menentukan harga alat-alat harga atau potongan tonase barang, bahkan
bekas yang akan dijual seperti sudah men- dalam beberapa kesepakatan CV memberi-
galir di luar kepala. Secara common under­ kan toleransi pembayaran dalam waktu ter-
standing bahwa proses transaksi jual beli di tentu. Seperti pada transaksi atas semua ba-
CV Jaya Bersama ini terlihat seperti percaka- rang atau alat-alat mesin yang ada di gudang
pan biasa yang dilakukan dua teman atau CV ini yang diborong Rp 3,5 M atas nama H.
keluarga. Terdapat kesempatan yang luas Sahid. Harga tersebut kemudian mengoper-
bagi kedua pihak dalam menentukan harga nya lagi ke pihak lain yaitu H Mohammad
jadi sebuah barang yang akan dibeli. Har- yang juga merupakan pengusaha besi tua.
ga dalam besi tua yang sifatnya material ini Dalam kesepakatan harga yang cukup be-
tidak dapat dipatok dengan harga tertentu. sar tersebut dilakukan seperti menawar ba­
Tawar menawar antara pembeli dan penjual wang di pasar saja. Terlihat main-main teta-
(CV) seakan terlihat seperti gu­ yonan saja, pi kemudian jadi dengan harga yang tidak
padahal harga dari barang bekas tersebut ti- main-main.
dak main-main. Umumnya pembeli merupa- H Sahid adalah teman bisnis yang su-
kan langganan CV dan sesama orang Mad- dah sering bekerja sama dalam pembelian
ura meskipun tidak jarang pula pembelinya ataupun penjualan barang dagangan de­
juga orang keturunan Cina. Ketika barang ngan CV ini. Tidak jarang juga CV ini kadang
yang dimaksud pembeli sudah jadi, pembeli memborong barang dari sahid ataupun se-
melakukan pembayaran de­ ngan cara uang baliknya. Namun, pembelian kali ini dengan
tunai atau transfer langsung ke rekening harga Rp3,5 Miliar disepakati akan diutang
juragan. Adakalanya pembeli juga berutang selama tiga bulan. Bagi CV Jaya Bersama,
barang yang sudah dibeli de­ ngan berjanji hal semacam ini bukanlah masalah. Jika
membayar pada tanggal tertentu atau be- dihitung-hitung dengan harus menunggu
berapa hari setelah barang diambil, asalkan barang tersebut untuk habis membutuhkan
sudah memberi persekot atau uang muka di waktu yang lama. Jika habis pun dipredik-
awal perjanjian. Dalam hal persekot tersebut si CV akan mengalami kerugian maksimal
juga tidak dibuat tanda terima atau kuitan- sampai Rp1 Miliar. Hal ini juga dilakukan
si dan semacam­ nya. Ketika calon pembeli CV ketika ingin menutup pembukuan atau
memberikan uang muka di awal pembelian, modal yang membengkak. Dengan demikian,
langsung diterima Wasik atau juragan dan CV dapat memulai proyek baru, juga pem-
hanya akan diingat tanpa dilakukan pen- bukuan baru. Pendik menjelaskan hal ini.
catatan.
Aktivitas jual beli yang terjadi antara “Ye timbang e dhinna’ se rogi,
CV ini dengan para pembeli langganannya makeh eotang 3 bulan tak arapa.
berlangsung sangat sederhana dan terjadi Yeh sambi’na ajiya mon ta’ ejual
secara kekeluargaan. Harga pasaran besi ka Sahid rogi dhinna’. Mon keng 1
tua atau alat-alat bekas lainnya hanya se- M bai rogi pola” (Pendik).
16 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 10, Nomor 1, April 2019, Hlm 1-21

“Ya, daripada di sini yang rugi, akuntansi konvensional yang mengedepan­


meskipun diutang 3 bulan tidak kan keketatan pengendalian internal (Ber-
masalah. Ya, lagi pula itu kalau lingieri, 2015; Mitra, Jaggi, & Hossain, 2013;
tidak dijual ke Sahid rugi sini. Ka- Sun, 2016). Meskipun demikian, usaha ini
lau 1 M pun kemungkinan bisa tetap berlangsung walaupun tanpa pengen-
rugi” (Pendik). dalian internal yang kuat.
Totalan/bagi hasil dari usaha besi tua.
Proses penjualan besi tua yang ber- Proses pembagian hasil akan dilakukan jika
langsung secara kekeluargaan dan saling­ - mereka merasa sudah cukup waktu dan ba-
-percaya ini (terlihat pula pada bentuk rang dagangan dirasa sudah mulai habis.
pen­catatannya yang sederhana alias ala Dalam pengamatan peneliti selama bekerja
kadarnya) adalah nilai yang menyeruak di tempat tersebut, biasanya waktunya ti-
pada fase ini. Tabel 4 menyajikan ringkasan dak tetap tetapi cenderung tidak lebih lama
tahapan analisis dalam subtemuan ini. dari tiga bulan. Proses pembagian tersebut
Tabel 4 menunjukkan bahwa sikap sa- disebut dengan totalan. Sebuah kondisi yang
ling percaya sudah menjadi landasan dalam dapat menggambarkan proses totalan terse-
proses penjualan besi tua. Hal ini justru but terjadi di suatu sore, tepatnya pada hari
menjadi berbeda dengan sistem informasi Sabtu. Tiga juragan secara kebetulan berada

Tabel 4. Ringkasan Analisis Temuan 3


Indeksikalitas Rasionalisasi (Refleksifitas) Aksi Kontekstual
Naber (Nawar) Dalam jual beli terutama untuk penjualan Proses penjualan
alat yang dijual di gudang pelanggan bebas secara kekeluargaan
dapat menawar harga yang ditetapkan oleh
CV
Wes la gibha (Su- Kata-kata yang sering keluar dari para ju- Proses penjualan
dah bawa saja) ragan ketika menjual barang dagangannya secara kekeluargaan
kepada pelanggan yang maknanya juragan
telah sepakat dengan harga yang ditawar
oleh pelanggan tersebut
Langghanan Ketika pelanggan sering beli barang di CV to­ Proses penjualan
(Langganan) leransi dalam beberapa hal dalam transaksi secara kekeluargaan
jual beli dapat terjadi.
Ye tak arapah (Ya Kata-kata yang sering muncul dari juragan Proses penjualan
tidak apa-apa) ketika juragan setuju dengan harga tawaran secara kekeluargaan
dari pelanggan.
Timbang bayar Sebuah tradisi dalam bisnis besi-tua keti- Proses penjualan
ka besi sudah ditimbang dan diketahui secara kekeluargaan
tonasenya maka pada saat itu pula ha-
rus dilakukan pembayaran. Namun di CV
ini penjualan alat kepada pelanggan tetap
sistem pembayarannya dapat dipertimbang-
kan
Persekot Persekot merupakan uang muka atau pan­ Proses penjualan
jher yang diberikan oleh calon pembeli secara kekeluargaan
un­tuk barang tertentu agar barang tersebut
tidak dibeli oleh calon pembeli lain.
Potongan Portongan dalam penjualan dapat diberikan Proses
kepada pelanggan yang sudah langganan ke-
pada CV ini. Potongan tergantung dari kese-
pakatan antara pembeli dan juragan CV
Besi-tua Komponen dari kapal bekas ataupun dari Material penjualan
bongkaran gedung yang kemudian akan di­
kirim langsung ke pabrik
Alat Komponen kapal yang bersifat material atau Material penjualan
dapat dijual kembali material atau dapat
di­­jual kembali sebagai alat bekas.
Nurhalimah, Setiawan, Haryadi, Budaya Persaudaraan Khas Madura dalam... 17

lengkap di kantor. Salah satu juragan berte- gan tersebut masih terlihat ambisi besar dan
riak memanggil nama Wasik yang pada saat tidak jera untuk terus melakukan aktivitas
itu sedang di luar mengecek kehadiran para bisnis dan terus mencari barang dagangan
kuli di gudang. Tak lama kemudian Wasik lagi. Dengan wajah kekecewaan yang sedi­
masuk kantor mendengar kerasnya panggil­ kit tampak, mereka kemudian mengalihkan
an juragan yang tidak kalah dengan suara pembicaran kepada pembelian barang yang
pengeras suara. Terdapat instruksi H Hosen ditawarkan berikutnya. Tidak ada kekagetan
kepada Wasik untuk menghitung total pen- yang berarti ketika kemungkinan buruk ter-
jualan beserta seluruh biayanya guna total­ jadi.
an keesokan harinya. Pada dasarnya pada totalan tersebut
Ahad pagi esoknya salah satu jura- CV Jaya Bersama belum dapat dikatakan
gan datang. Tak lama kemudian dua jura- rugi. Selama tiga bulan terakhir, menurut
gan lainnya datang bersamaan. Tak lama persepsi para juragan, mereka masih meng­
berbincang-bincang di langgar akhirnya me­ alami kerugian. Hal ini karena mereka me-
reka pun masuk kantor. Pada totalan kali lihat dari besarnya pengeluaran baik itu
ini peneliti juga ikut dalam situasi tersebut harga pembelian maupun biaya yang dike­
dikarenakan peneliti ditugaskan merekap luarkan sampai pada barang tersebut terjual
semuanya dan mem-print out-kan laporan- lebih besar dari hasil penjualan. Mereka ti-
nya. dak memperhitungkan berapa persediaan
Perhitungan mencari keuntungan atau barang yang masih tersisa dan berapa nilai
kerugian dalam usaha mereka yang sudah dari persediaan barang yang mereka peroleh
dijalankan selama satu bulan sebelum­ nya dari modal atau biaya yang mereka keluar-
dilihat dari selisih semua penjualan de­ngan kan.
semua modal pembelian ditambah biaya ra- Totalan dilakukan setidaknya dalam
jah atau besar (biaya yang langsung dike­ waktu satu bulan dan semua pengeluaran
luarkan oleh para juragan langsung dari dan pemasukan akan di-cutoff pada tanggal
rekeningnya untuk memperoleh barang da- tersebut. Ketika ada selisih di mana “mo­dal”
gangan tersebut) serta biaya kene’ alias kecil lebih besar dari penjualan mereka kemu-
(biaya yang terjadi di gudang dan cenderung dian mencatat selisih tersebut pada buku
lebih kecil dan dikeluarkan oleh Wasik di gu- yang baru sebagai sisa modal. Hal tersebut
dang). berlangsung secara berulang pada totalan
Cara mereka membagi hasil sebenar­nya berikutnya sampai di suatu titik barang per-
sungguh rumit sebenarnya untuk dipahami sediaan mereka habis diborong oleh pembo-
oleh awam. Uang yang mereka gunakan un- rong lainnya. Baru pada saat itulah CV ini
tuk modal dan untuk biaya-biaya yang besar akan memperoleh dan mencatat keuntung­
bukanlah uang milik mereka sendiri melain- annya.
kan hasil utang bersama. Namun, peneliti Ketika barang dagangan mereka baik
mencoba untuk memahami dengan mende­ yang berupa besi tua maupun berupa alat-
ngarkan dan duduk langsung di dalamnya. alat sudah ludes terjual baik itu ke pabrik
Selama kurang lebih setengah jam duduk maupun juga dibeli secara borongan, rasa
bersama untuk membagi keuntungan atau- lega seperti terlihat di wajah para juragan
pun kerugian peneliti masih kebingungan CV ini. Setelah proses totalan selesai, para
untuk mengerti alur pembicaraan mereka. juragan berkomitmen dan gigih mencari ba-
Dalam totalan kala itu didapatkan ha- rang dagangan kembali. Rasa semangat dan
sil sejatinya mereka masih mengalami keru- tak kenal lelah tercermin di setiap perjalan­
gian. Besarnya modal dan biaya yang dike- an mereka ke beberapa tempat luar pulau
luarkan masih lebih besar dibandingkan untuk mencari dan membeli kapal-kapal
dengan hasil penjualan. Hal ini disebab- bekas untuk menjadi objek pencincangan­
kan harga besi tua pada saat itu mengala- nya. Hisyam mengatakan hal berikut kepada
mi penurunan lagi, sedangkan pada waktu H Hosen dan H. Ribut seusai totalan.
pembelian, harga masih stabil. Tidak hanya
keuntungan saja yang mereka bagi. Ketika “Wes areya la ganteng, ayok mang­
mengalami kerugian seperti saat itu mereka kat bai nyare kapal pole” (Hisyam).
juga membaginya secara rata. Artinya keru-
gian itu menjadi tanggung jawab ketiganya. “Ini sudah bagus, ayo berangkat
Di luar itu semua hal yang dapat pe- saja cari kapal lagi” (Hisyam).
neliti lihat dari sikap dan perilaku para jura-
18 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 10, Nomor 1, April 2019, Hlm 1-21

Tabel 5. Ringkasan Analisis Temuan 4


Indeksikalitas Rasionalisasi (Refleksifitas) Aksi Kontekstual
Nyatet (Pencatatan) Proses pencatatan baik untuk pen- Totalan
jualan maupun biaya setiap harinya
Ban areh (Setiap hari) Pencatatan dilakukan langsung ke- Totalan
tika terjadi transaksi
Etanya agih (ditanyakan) Pencatatan yang dilakukan sebagai Totalan
bentuk pertanggungjawaban kepa-
da para juragan sewaktu-waktu di-
tanyakan
Cocogan (Pencocokan) Antara satu pencatat dan penca­ Totalan
tat yang lain harus memiliki catatan
yang sama
Akompol (Berkumpul) Ketika para juragan akan totalan, Totalan
ketiga juragan harus lengkap da-
lam satu ruangan.
Min (Minus) Ketika mengalami kerugian para ju- Totalan
ragan menyebutnya min
Hasel (Hasil) Ketika mendapatkan keuntungan/ Totalan
laba para juragan menyebutnya ha-
sil

Suara-suara keras khas para juragan ngelolaan keuangan termasuk bentuk “akun-
ini menyimbolkan karakter pantang menye­ tansi” (baca: catatan transaksi) yang diterap-
rah. Selalu bekerja keras dan menjaga ke- kan dalam menjalankan usahanya. Terdapat
kompakan untuk mencapai kesuksesan beberapa simpulan besar yang dapat ditarik
demi hasil lebih baik. Bagi yang belum tahu dari penelitian ini. Pertama, modal yang ter-
dan mengenal para juragan di CV ini mung­ dapat dalam CV Jaya Bersama ini dari modal
kin akan terlihat sangat arogan dan keras. awal usaha sampai dengan modal kerja dan
Namun, sebenarnya hal itu hanyalah seba- operasional diperoleh dari pihak lain dalam
gian karakter orang Madura yang sebenarn- bentuk pinjaman ke sesa­ma orang Madura
ya merupakan sebuah ketegasan bersikap yang dilandasi dengan ikatan kekerabatan
dan apa adanya. Hal ini mendukung pen- dan rasa kepercayaan dengan jaminan har-
gelolaan bisnis yang mereka jalankan yaitu ga diri. Kedua, dalam proses transaksi baik
bisnis besi tua. Tabel 5 menyajikan ring- itu transaksi pembelian maupun penjualan,
kasan tahapan analisis dalam subtemuan tumpuan pertama yang dijadikan landasan
ini. adalah insting, pengalaman, dan juga ikatan
Temuan pada Tabel 5 memberikan ref­ kekeluargaan yang kental. Keberanian akan
leksi pada pengembangan dunia akuntansi risiko kegagal­an ataupun kerugian menjadi
modern. Sistem pencatatan akuntansi mo­ kunci utama dalam setiap transaksi yang
dern yang mengedepanan ego individual dilakukan. Ketiga, pencatatan yang dilaku-
tentu tidak sejalan dengan budaya Madu- kan secara sederhana ala kadarnya hany-
ra dalam perusahaan ini. Selain itu, sikap alah sebatas pengingat dan menjaga kekom-
kekompakan antar pengelola juga menjadi pakan antara satu juragan dengan juragan
cerminan dalam pengembangan akuntan- lain­
nya. Pantang menyerah dan optimisme
si yang masih terbatas kepada kepentingan juga menjadi salah satu kunci agar usaha
beberapa pihak. yang mereka jalankan atas nama kongsi ber-
tahan lama.
SIMPULAN Keterbatasan penelitian ini berkisar
Pengelolaan bisnis besi tua pada CV pada tidak tersentuhnya seluruh pihak pem-
Jaya Bersama kental dengan karakteristik beri pinjaman (sesama pengusaha Madura)
individu para penggawanya yang seluruhnya ke CV Jaya Bersama. Pemberian pinjaman
berdarah Madura. Sebuah budaya, karakter, dalam jumlah besar (ratusan juta) tanpa
dan nilai-nilai Madura yang melekat dalam agunan atau jaminan, juga tanpa dokumen
usaha besi tua yang pelaku usahanya adalah tertulis (hitam di atas putih) yang memadai
orang Madura sangat tercermin dalam pe­ menarik untuk ditelaah lebih jauh kepada
Nurhalimah, Setiawan, Haryadi, Budaya Persaudaraan Khas Madura dalam... 19

semua kreditur yang juga berdarah Madu- tive. Journal of Accounting & Organiza­
ra itu. Penelitian selanjutnya dapat mengga- tional Change, 9(1), 26-49. https://doi.
li nilai-nilai lain yang belum tersentuh oleh org/10.1108/18325911311307195
peneliti dalam penelitian ini. Pengungkapan Fogarty, T., & Jones, D. A. (2014). Between
objek terkait bisnis besi tua pada beberapa a Rock and a Hard Place: How Tax Prac-
lingkup profesi lainnya seperti para suppli­ titioners Straddle Client Advocacy and
er dan pemasok juga dapat menjadi agenda Professional Responsibilities. Quali­
riset berikutnya. tative Research in Accounting & Ma­
nagement, 11(4), 286-316. https://doi.
DAFTAR RUJUKAN org/10.1108/QRAM-06-2013-0024
Ahmad, K., & Zabri, S. M. (2015). Factors Ex- Franco, L. A., & Greiffenhagen, C. (2018).
plaining the Use of Management Ac- Making OR Practice Visible: Using Eth-
counting Practices in Malaysian Medi- nomethodology to Analyse Facilitated
um-Sized Firms. Journal of Small Busi­ Modelling Workshops. European Jour­
ness and Enterprise Development, 22(4), nal of Operational Research, 265(2),
762-781. https://doi.org/10.1108/JS- 673-684. https://doi.org/10.1016/j.
BED-04-2012-0057 ejor.2017.08.016
Ali, M. (2010). Akomodasi Nilai-Nilai Budaya Gamar, N., & Djamhuri, A. (2015). Auditor In-
Masyarakat Madura mengenai Penyele- ternal sebagai “Dokter” Fraud di Peme­
saian Carok dalam Hukum Pidana. Ius rintah Daerah. Jurnal Akuntansi Multi­
Quia Iustum Law Journal, 17(1), 85-102. paradigma, 6(1), 107-123. https://doi.
https://doi.org/10.20885/iustum.vol org/10.18202/jamal.2015.04.6009
17.iss1.art4 Garfinkel, H. (1967). Studies in Ethnometho-
Amaliah, T. (2016). Nilai Budaya Tri Hita dology. New Jersey: Prentice Hall Inc..
Karana dalam Penetapan Harga Jual. Gibson, W., Webb, H., & Lehn, D. V. (2011).
Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 7(2), Re Constituting Social Praxis: An Eth-
189-206. https://doi.org/10.18202/ja- nomethodological Analysis of Video
mal.2016.08.7016 Data in Optometry Consultations. In­
Amaliah, T., & Sugianto, S. (2018). Konsep ternational Journal of Social Research
Harga Jual Betawian Dalam Bing- Methodology, 14(3), 207-218. https://
kai Si Pitung. Jurnal Akuntansi Multi­ doi.org/10.1080/13645579.2011.5636
paradigma, 9(1), 20-37. https://doi. 18
org/10.18202/jamal.2018.04.9002 Gray, R., & Milne, M. J. (2018). Perhaps the
Arena, T, Herawati, N., & Setiawan, A. R. Dodo Should Have Accounted For Hu-
(2017). Akuntansi Luar Kepala” dan man Beings? Accounts of Humanity
“Sederhana” ala UMKM Batik Tanjung and (Its) Extinction. Accounting, Audit­
Bumi yang Sarat Nilai Religiusitas dan ing & Accountability Journal, 31(3), 826-
Kesalingpercayaan (Sebuah Studi Et- 848. https://doi.org/10.1108/AAAJ-
nografis). Jurnal Infestasi, 13(2), 309- 03-2016-2483
320. http://dx.doi.org/10.21107/in- Haryadi, B. 2012. Menggali Nilai Lain Prak-
festasi.v13i2.3510.g2581 tik Akuntansi Manajemen Perspektif
Bay, C. (2018). Makeover Accounting: Inves- Sosiologis Interpretif (Studi Pada PT.
tigating the Meaning-Making Practices Ttrm – Mdn). Jurnal Infestasi, 8(2), 145-
of Financial Accounts. Accounting, Or­ 156. https://doi.org/10.21107/infes-
ganizations and Society, 64, 44-54. tasi.v8i2.1261.g1086
https://doi.org/10.1016/j.aos.2017.12 Kamayanti, A. (2016). Metodologi Penelitian
.002 Kualitatif Akuntansi: Pengantar Religi­
Berlingieri, C. (2015). Employee Benefit Plans ositas Keilmuan. Jakarta: Yayasan Ru-
Require Strong Internal Controls. Com­ mah Peneleh.
pensation & Benefits Review, 47(3), Khlif, H. (2016). Hofstede’s Cultural Dimen-
134–139. https://doi.org/10.1177/088 sions in Accounting Research: A Review.
6368715615010 Meditari Accountancy Research, 24(4),
Combs, A., Samy, M., & Myachina, A. (2013). 545-573. https://doi.org/10.1108/ME
Cultural Impact on the Harmonisation DAR-02-2016-0041
of Russian Accounting Standards with Mitra, S., Jaggi, B., & Hossain, M. (2013). In-
the International Financial Reporting ternal Control Weaknesses and Ac-
Standards: A Practitioner’s Perspec- counting Conservatism: Evidence from
20 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 10, Nomor 1, April 2019, Hlm 1-21

the Post–Sarbanes–Oxley Period. Jour­ Rokhyanto, & Marsuki. (2015). Sikap Masya-
nal of Accounting, Auditing & Finance, rakat Madura terhadap Tradisi Carok:
28(2), 152–191. https://doi.org/10.11 Studi Fenomenologi Nilai-Nilai Budaya
77/0148558X13479057 Masyarakat Madura. El Harakah: Jur­
Morriss, L. (2016). Dirty Secrets and Being nal Budaya Islam, 17(1), 71-83. https://
‘Strange’: Using Ethnomethodology to doi.org/10.18860/el.v17i1.3086
Move Beyond Familiarity. Qualitative Russell, S., Milne, M. J., & Dey, C. (2017).
Research, 16(5), 526–540. https://doi. Accounts of Nature and the Nature of
org/10.1177/1468794115598194 Accounts: Critical Reflections on Envi-
Mueller, F., Whittle, A., Gilchrist, A., & Len- ronmental Accounting and Propositions
ney, P. (2013). Politics and Strategy for Ecologically Informed Accounting.
Practice: An Ethnomethodologically-In- Accounting, Auditing & Accountability
formed Discourse Analysis Perspective. Journal, 30(7), 1426-1458. https://doi.
Business History, 55(7), 1168-1199. org/10.1108/AAAJ-07-2017-3010
https://doi.org/10.1080/00076791.20 Samra-Fredericks, D. (2010). Ethnomethod-
13.838037 ology and the Moral Accountability of
Mulawarman, A. D., & Kamayanti, A. (2018). Interaction: Navigating the Concep-
Towards Islamic Accounting Anthro- tual Terrain of ‘Face’ and Face-Work.
pology: How Secular Anthropology Re- Journal of Pragmatics, 42(8), 2147-
shaped Accounting in Indonesia. Jour­ 2157. https://doi.org/10.1016/j.prag-
nal of Islamic Accounting and Business ma.2009.12.019
Research, 9(4), 629-647. https://doi. Samuelsson, J., Andersén, J., Ljungkvist, T.,
org/10.1108/JIABR-02-2015-0004 & Jansson, C. (2016). Formal Account-
Nartea, G. V., & Cheema, M. A. (2014). Bub- ing Planning in SMEs: The Influence of
ble Footprints in the Malaysian Stock Family Ownership and Entrepreneurial
Market: Are They Rational? Internatio­ Orientation. Journal of Small Business
nal Journal of Accounting & Information and Enterprise Development, 23(3), 691-
Management, 22(3), 223-236. https:// 702. https://doi.org/10.1108/JSBED-
doi.org/10.1108/IJAIM-11-2013-0063 12-2015-0167
Neyland, D., & Whittle, A. (2018). Garfinkel Siskawati, E., Ferdawati, F., & Surya, F.
on Strategy: Using Ethnomethodology (2016). Pemaknaan Akuntabilitas Mas-
to Make Sense of “Rubbish Strategy”. jid: Bagaimana Masjid dan Masyarakat
Critical Perspectives on Accounting, 53, Saling Memakmurkan? Jurnal Akuntan­
31-42. https://doi.org/10.1016/j.cpa. si Multiparadigma, 7(1), 70-80. https://
2017.03.008 doi.org/10.18202/jamal.2016.04.7006
O’Grady, W., & Akroyd, C. (2016). The MCS Stone, G. (2011). Let’s Talk: Adapting Ac-
Package in a Non-Budgeting Organi- countants ‘ Communications to Small
sation: A Case Study of Mainfreight. Business Managers ‘ Objectives and Pre­
Qualitative Research in Accounting & ferences. Accounting, Auditing & Account­
Management, 13(1), 2-30. https://doi. ability Journal, 24(6), 781-809. https://
org/10.1108/QRAM-09-2014-0056 doi.org/10.1108/09513571111155546
Paul, P., & Mitra, P. (2018). Analysis of the Sun, Y. (2016). Internal Control Weakness
Effect of Working Capital Management Disclosure and Firm Investment. Jour­
on Profitability of the Firm: Evidence nal of Accounting, Auditing & Finance,
from Indian Steel Industry. Asia-Paci­fic 31(2), 277–307. https://doi.org/10.11
Journal of Management Research and 77/0148558X15598027
Innovation, 14(1–2), 32–38. https://doi. Trace, C. B. (2016). Ethnomethodology: Fo
org/10.1177/2319510X18812142 undational Insights on the Nature and
Rohma, F. F. (2015). Bercermin pada Usaha Meaning of Documents in Everyday Life.
Perikanan UD Putra Baru: Pengelolaan Journal of Documentation, 72(1), 47-64.
Keuangan Berjiwa Pancasilais (Masih) https://doi.org/10.1108/JD-01-2015-
Ada. Universitas Trunojoyo. 0014
Rizaldy, N. (2014). Menemukan Lokalitas Bi- Velasquez, S., Suomala, P., & Järvenpää, M.
ological Assets: Pelibatan Etnografis (2015). Cost Consciousness: Concep-
Petani Apel. Jurnal Akuntansi Multi­ tual Development from a Management
paradigma, 3(3), 404-423. https://doi. Accounting Perspective. Qualitative Re­
org/10.18202/jamal.2012.12.7171 search in Accounting & Management,
Nurhalimah, Setiawan, Haryadi, Budaya Persaudaraan Khas Madura dalam... 21

12(1), 55-86. https://doi.org/10.1108/ ry: Studying ‘History-in-Action’. Busi­


QRAM-07-2013-0029 ness History, 57(1), 41-63. https://doi.
Venieris, G., Naoum, V. C., & Vlismas, O. org/10.1080/00076791.2014.977871
(2015). Organisation Capital and Sticky Wouters, M., & Sandholzer, M. (2018). How
Behaviour of Selling, General and Ad- an Industry Standard May Enhance
ministrative Expenses. Management Ac­ the Mediating Capacity of Calculations:
counting Research, 26, 54-82. https:// Cost of Ownership in the Semiconduc-
doi.org/10.1016/j.mar.2014.10.003 tor Industry. Management Accounting
Wasiuzzaman, S. (2015). Working Capital Research, 49, 47-63. https://doi.org/
and Profitability in Manufacturing Firms 10.1016/j.mar.2017.09.001
in Malaysia: An Empirical Study. Glo­ Zuhdi, R. (2011). Makna Informasi Akuntan-
bal Business Review, 16(4), 545–556. si sebagai Dasar Pengambilan Kepu-
https://doi.org/10.1177/0972150915 tusan Bisnis di Usaha Kecil dan Mikro
581098 (UKM). Jurnal Akuntansi Multiparadig­
Whittle, A., & Wilson, J. (2015). Ethnome- ma, 2(3), 446-458. https://doi.org/10.
thodology and the Production of Histo- 18202/jamal.2011.12.7132

Anda mungkin juga menyukai