1
KATA PENGANTAR
Kelompok VIII
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan editing ?
2. Apa yang dimaksud dengan pengkodean ?
3. Apa yang dimaksud dengan Tabulasi ?
4. Bagaimana pemilihan Teknik analisis itu ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu editing
2. Untuk mengetahui apa itu pengkodean
3. Untuk mengetahui apa itu tabulasi
4. Untuk mengetahui pemilihan Teknik analisis
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
sesuai dengan kebutuhan. Pengeditan data dilakukan untuk melengkapi
kekurangan atau menghilangkan kesalahan yang terdapat pada data mentah.
Kekurangan dapat dilengkapi dengan mengulangi pengumpulan data atau
dengan cara penyisipan (interpolasi) data. Kesalahan data dapat dihilangkan
dengan membuang data yang tidak memenuhi syarat untuk dianalisis.
2.2 Pengkodean
Pemberian kode pada data adalah menterjemahkan data kedalam kode-
kode yang biasanya dalam bentuk angka. Tujuannya ialah untuk dapat
dipindahkan kedalam sarana penyimpanan, misalnya komputer dan analisa
berikutnya. Dengan data sudah diubah dalam bentuk angka-angka, maka
peneliti akan lebih mudah mentransfer kedalam komputer dan mencari program
perangkat lunak yang sesuai dengan data untuk digunakan sebagai sarana
analisa, misalnya apakah data tersebut dapat dianalisa dengan menggunakan
software SPSS?
Pengkoden atau Koding Data (Pemberian Kode pada data) merupakan
kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka/
bilangan. Misalnya untuk variabel pekerjaan dilakukan koding 1 = Pegawai
Negeri, 2 = Wiraswasta, 3 = Pegawai Swasta dan 4 = Pensiunan. Jenis kelamin:
1 = Pria dan 2 = Wanita, dsb. Kegunaan dari koding adalah untuk
mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat pada
saat entry data. Entry data, adalah transfer coding data dari kuisioner
ke software. Pengkodean data dilakukan untuk memberikan kode yang spesifik
pada respon jawaban responden untuk memudahkan proses pencatatan data.
4
Pemberian kode dapat dilakukan dengan melihat jenis pertanyaan,
jawaban, atau pernyataan. Dalam hal ini dapat dibedakan:
Jawaban yang berupa angka
Kode dapat dibuat pada IBM coding sheet, pada kartu tabulasi ataupun
pada daftar pertanyaan itu sendiri. Jika data ingin diolah dengan
komputer, maka kode harus dibuat pada coding sheet.
5
Cooding Sheet
Data untuk diolah dengan komputer kodenya harus dibuat pada
coding sheet yang telah tersedia. Yang sering digunakan adaah IBM
coding sheet. Coding sheet ini adalah lembaran kertas yang mempunyai
80 kolom dan 25 baris. Jika data yang dikode melebihi 80 kolom, maka
cara pengisian kolom adalah: menyambung data responden tersebut ke
baris kedua, atau menyambung kode pada baris yang sama ke lembaran
kedua dari coding sheet.
Dengan cara pertama, data dari tiap responden dapat dilihat dengan
jelas pada satu lembar coding sheet saja. Untuk memudahkan, maka
kode data untuk tiap variabel sebaiknya dijarangkan satu kolom. Di lain
pihak, cara kedua tidak memperlihatkan data tiap responden pada satu
lembaran kartu kode, tetapi cara ini lebih memudahkan dalam punching
nantinya. Sebelum kode dimasukkan dalam coding sheet, maka lebih
dahulu ditentukan kolom-kolom berapa yang digunakan oleh variabel,
dan bagaimana formatnya. Hal ini diatur dalam buku kode. Buku kode
digunakan sebagai panduan dalam mengisi kode ke dalam coding sheet.
Buku kode harus dibuat lebih dahulu dan berisi:
- nomor halaman daftar pertanyaan atau record book
- nomor pertanyaan-pertanyaan ataupun data
- nomor variabel
- nama variabel atau singkatan variabel
- nomor kolom coding sheet yang digunakan, dan
- format.
2.3 Tabulasi
Tabulasi adalah pembuatan tabel-tabel yang berisi data yang telah diberi
kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan (Hasan, 2006: 20). Dalam
melakukan tabulasi diperlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan. Tabel
hasil 19 Tabulasi dapat berbentuk:
a. Tabel pemindahan, yaitu tabel tempat memindahkan kode-kode dari
kuesioner atau pencatatan pengamatan. Tabel ini berfungsi sebagai arsip.
6
b. Tabel biasa, adalah tabel yang disusun berdasar sifat responden tertentu
dan tujuan tertentu.
c. Tabel analisis, tabel yang memuat suatu jenis informasi yang telah
dianalisa
7
hubungan simantik yang sama yang digunakan untuk domein itu, (3)
mencari tambahan istilah bagian, (4) mencari domein yang lebih
besarn dan lebih inklusifyang dapatdimasukkan sebagai sub bagian
dari domein yang sedang dianalisis, (5) membentuk taksonomi
sementara, (6) mengadakan wancara terfokus untuk mencek analisis
yang telah dilakukan, dan (7) membangun taksonomi secara lengkap.
Pengamatan terpilih, dengan melakukan wancara terpilih untuk
memperdalam data yang telah ditemukan melalui pengajuan sejumlah
pertanyaan kontras.
Analisis komponensial, meliputi; (1) memilih domein yang akan
dianalisis, (2) mengidentifikasikan seluruh kontras yang telah
ditemukan, (3) menyiapkan lembar paradigma, (4) mengidentifikasi
dimensi kontras yang memiliki dua nilai, (5) menggabungkan dimensi
kontras yang berkaitan erat menjadi satu, (6) menyiapkan pertanyaan
kontras untuk ciri yang tidak ada, (7) mengadakan pengamatan
terpilih untuk melengkapi data, dan (8) menyiapkan paradigma
lengkap.
Analisis tema, merupakan seperangkat prosedur untuk memahami
secara holistik pemandangan yang sedang diteliti. Langkah-langkah
menemukan tema ialah; (1) melebur diri, (2) melakukan analisis
komponen terhadap istilah acuan, (3) perspektif yang lebih luas
melalui pencarian domein dalam pemandangan budaya, (4) menguji
dimensi kontras seluruh domein yang telah dianalisis, (5)
mengidentifikasi domein yang terorganisir, (6) mencari tema
universal.
Metode analisis data menurut Miles dan Huberman, analisis data ini
didasarkan pada pandangan paradigmanya yang positivisme dengan
menggunakan matrik. Dengan matrik yang dipetakan maka peneliti
mulai mengadakan analisis apakah membandingkan, melihat urutan
ataukah menelaah hubungan sebab-akibat sekaligus.
Proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan
merumuskan hipotesis (anggapan) seperti yang disarankn oleh data dan
8
sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis itu
(Bogdan dan Taylor, 1975, Moleong, 2000). Proses mengorganisasikan
dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar
sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja
seperti disarankn oleh data.
Analisis data dilakukan dalam suatu proses, sejak pengumpulan data
dilakukan dan dikerjakan secara intensif, yatu sesudah meninggalkan
lapangan. Dianjurkan agar analisis data dan penafsiran dilakukan
secepatnya oleh peneliti, jangan menunggu sampai data itu menjadi
dingin dan bahkan membeku atau malah menjadi kadaluarsa. Pekerjaan
menganalisis data memerlukan usaha pemusatan perhatian dan
pengerahan tenaga fisik dan pikiran peneliti. Selain menganalisis data,
peneliti masih perlu mendalami kepustakaan guna mengkonfirmasikan
teori atau utk menjastifikasikan adanya teori baru yang barangkali
ditemukan.
b. Teknik analisis data kuantitatif
Proses analasis data kuantitatif dimulai dengan menelaah seluruh data
yang tersedia dari berbagai sumber (wawancara, pengamatan, dokumen
resmi, gambar, foto, dan sebagainya), mereduksi data dengan cara
membuat abstraksi (rangkuman inti), menyusun dalam satuan-satuan,
dikategorisasi, koding, mengadakn pemeriksanaan keabsahan data dan
menafsirkn data menjadi suatu teori substantif dengan menggunakan
beberapa metode tertentu.
Proses analisis data kuantitatif secara garis besar dapat dibagi ke dalam
beberapa tahap, yaitu editing, coding, frekuensi, tabulasi dan analisis
data. Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan
setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.
Kegiatan Analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan
variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari
seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti,
melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan
melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan
9
Sugiyono ( 2010: 207).
Teknik analisis data pada penelitian kuantitatif menggunakan
statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis
data dalam penelitian kuantitatif, yaitu statistik deskriptif dan dan
statistik inferensial. Statistik intefensial meliputi statistik parametris dan
statistik nonparametris.
10
Analisis statistik inferensial digunakan apabila peneliti ingin membuat
suatu kesimpulan yang berlaku untuk populasi. Statistik inferensial adalah
teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya
diberlakukan untuk populasi. Analisis statistik ini cocok digunakan bila sampel
diambil dari populasi yang jelas dan teknik pengambilan sampel dilakukan
secara random.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
13