Anda di halaman 1dari 16

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

OLEH KELOMPOK VIII

1. NI KOMANG AYU WINTARI (24)


2. NI KOMANG DEWI INDRAYANI (25)
3. NI LUH PUTU EKA PUSPITA DEWI (26)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
DENPASAR
2019

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi


Wasa berkat kehendak-Nyalah makalah ini dapat disusun dan bisa
dikumpulkan pada dosen mata pelajaran tepat waktu. Makalah ini
diharapkan dapat dipergunakan sebagai acuan untuk mempelajari dan untuk
membuat makalah lainnya.
Kelompok kami berusaha membuat makalah ini dengan sebaik-baiknya,
namun bagaimanapun kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah
ini masih banyak kekurangan. Tentunya tak ada gading yang tak retak.
Saran dan kritik pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan merupakan
alternatif bacaan yang berguna bagi pembaca lainnya. Kepada sumber yang
telah membantu dalam pembuatan makalah ini kelompok kami
mengucapkan terima kasih.

Gianyar, 20 Oktober 2019

Kelompok VIII

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN


KATA PENGANTAR …………………………………………………………i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………...……ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………….….…1
1.2 Rumusan Masalah ……………………..………………………….....2

1.3 Tujuan ……………………………………….…………………….....2


BAB II PEMBAHASAN
2.1 Editing ………………………………………....……………………3
2.2 Pengkodean………………………………..….……………………..4
2.2.1 Kodefikasi Data…………………………….……………………4
2.3 Tabulasi………………………………………………………………6
2.4 Pemilihan Teknik Analisis…………………………………...………7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .……………………………………………………….…12
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia dalam kehidupannya selalu dihadapkan kepada masalah,
hambatan, tantangan, ancaman, dan kesulitan yang harus diatasinya. Masalah
merupakan bagian dari kehidupan manusia dan berkat keberhasilannya
mengatasi dan memecahkan masalah-masalah tersebut manusia berkembang
lebih pesat, lebih tinggi. Sudah tentu manusia juga mampu memecahkan
masalah yang dihadapinya, mampu mengembangkan dan menciptakan hal-hal
bau, karena memiliki sejumlah kemampuan, yaitu kemampuan intelektual,
sosial, afektif, dan fisik motorik.
Ada empat hal yang melatarbelakangi dalam penelitian, yakni pertama
karena ketidakpahaman manusia akan pengetahuan. Kedua, rasa ingin tahu
manusia. Ketiga, manusia selalu berhadapan dengan masalah, dan keempat
manusia merasa tidak puas. Hal-hal diatas lah yang menjadi pendorong manusia
untuk meneliti berbagai hal di sekelilingnya, baik yang berupa fisik dan non
fisik.
Masalah yang ada di sekitar manusia langsung dihadapi dan dipecahkannya.
Melalui kemampuan otak yang dimiliki manusia, manusia memecahkan
masalah yang menyelimutinya. Dalam hal ini diperlukan teknik, metode,
ataupun cara untuk memecahkan masalah tersebut. Berbagai banyaknya data
yang akan diambil di lapangan dan cara pengambilan, cara penganalisanya,
serta penarikan kesimpulan akan dijelaskan lebih rinci dalam tulisan ini.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan editing ?
2. Apa yang dimaksud dengan pengkodean ?
3. Apa yang dimaksud dengan Tabulasi ?
4. Bagaimana pemilihan Teknik analisis itu ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu editing
2. Untuk mengetahui apa itu pengkodean
3. Untuk mengetahui apa itu tabulasi
4. Untuk mengetahui pemilihan Teknik analisis

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Editing (Pemeriksaan Data)


Pengertian dari editing data adalah proses meneliti hasil survai untuk
meneliti apakah ada response yang tidak lengkap, tidak komplet atau
membingungkan, dan apabila ada kasus seperti ini ada beberapa cara untuk
mengatasinya misalnya: Dengan cara mengembalikan ke survayor, apabila
survai lagi tidak mungkin dilakukan maka response yang tidak lengkap dapat
diganti dengan missing value atau ditulis tidak menjawab.
Menyingkirkan hasil survay dengan jawaban yang tidak lengkap (apabila
jumlahnya kecil dan sampel yang diambil besar).Dilakukan dengan cara
meneliti kembali data yang terkumpul dari penyebaran kuesioner. Langkah
tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul sudah cukup
baik. Pemeriksaan data atau editing dilakukan terhadap jawaban yang telah ada
dalam kuesioner dengan memperhatikan hal-hal meliputi: kelengkapan
pengisian jawaban, kejelasan tulisan, kejelasan makna jawaban, serta
kesesuaian antar jawaban. (Suplemen MPS1 Kuantitatif)
Proses editing merupakan proses dimana peneliti melakukan klarifikasi,
keterbacaan, konsisitensi dan kelengkapan data yang sudah terkumpul. Proses
klarifikasi menyangkut memberikan penjelasan mengenai apakah data yang
sudah terkumpul akan menciptakan masalah konseptual atau teknis pada saat
peneliti melakukan analisa data. Dengan adanya klarifikasi ini diharapkan
masalah teknis atau konseptual tersebut tidak mengganggu proses analisa
sehingga dapat menimbulkan bias penafsiran hasil analisa.
Keterbacaan berkaitan dengan apakah data yang sudah terkumpul secara
logis dapat digunakan sebagai justifikasi penafsiran terhadap hasil analisa.
Konsistensi mencakup keajegan jenis data berkaitan dengan skala pengukuran
yang akan digunakan. Kelengkapan mengacu pada terkumpulannya data secara
lengkap sehingga dapat digunakan untuk menjawab masalah yang sudah
dirumuskan dalam penelitian tersebut. Pengeditan dilakukan karena
kemungkinan data yang masuk (raw data) tidak memenuhi syarat atau tidak

3
sesuai dengan kebutuhan. Pengeditan data dilakukan untuk melengkapi
kekurangan atau menghilangkan kesalahan yang terdapat pada data mentah.
Kekurangan dapat dilengkapi dengan mengulangi pengumpulan data atau
dengan cara penyisipan (interpolasi) data. Kesalahan data dapat dihilangkan
dengan membuang data yang tidak memenuhi syarat untuk dianalisis.

2.2 Pengkodean
Pemberian kode pada data adalah menterjemahkan data kedalam kode-
kode yang biasanya dalam bentuk angka. Tujuannya ialah untuk dapat
dipindahkan kedalam sarana penyimpanan, misalnya komputer dan analisa
berikutnya. Dengan data sudah diubah dalam bentuk angka-angka, maka
peneliti akan lebih mudah mentransfer kedalam komputer dan mencari program
perangkat lunak yang sesuai dengan data untuk digunakan sebagai sarana
analisa, misalnya apakah data tersebut dapat dianalisa dengan menggunakan
software SPSS?
Pengkoden atau Koding Data (Pemberian Kode pada data) merupakan
kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka/
bilangan. Misalnya untuk variabel pekerjaan dilakukan koding 1 = Pegawai
Negeri, 2 = Wiraswasta, 3 = Pegawai Swasta dan 4 = Pensiunan. Jenis kelamin:
1 = Pria dan 2 = Wanita, dsb. Kegunaan dari koding adalah untuk
mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat pada
saat entry data. Entry data, adalah transfer coding data dari kuisioner
ke software. Pengkodean data dilakukan untuk memberikan kode yang spesifik
pada respon jawaban responden untuk memudahkan proses pencatatan data.

2.2.1 Kodefikasi Data.


Data yang dikumpulkan dapat berupa angka, kalimat pendek atau
panjang, ataupun hanya “ya” atau “tidak”. Untuk memudahkan pengolahan,
maka jawaban tersebut perlu diberi kode. Pemberian kode kepada jawaban
sangat penting artinya, jika pengolahan data dilakukan dengan komputer.
Mengkode jawaban adalah menaruh angka pada tiap jawaban.
a. Kode dan Jenis Pertanyaan/Pernyataan

4
Pemberian kode dapat dilakukan dengan melihat jenis pertanyaan,
jawaban, atau pernyataan. Dalam hal ini dapat dibedakan:
 Jawaban yang berupa angka

Jawaban responden bisa dalam bentuk angka. Pertanyaan tentang


pendapat perbulan, jawabannya sudah terang dalam bentuk angka.
Misalnya, data berupa jumlah rupiah (Rp. 150,0)
 Jawaban dari pertanyaan tertutup

Jawaban pertanyaan tertutup adalah jawaban yang sudah disediakan


lebih dahulu, dan responden hanya tinggal mencek saja jawaban-
jawaban tersebut sesuai instruksi. Responden tidak mempunyai
kebebasan untuk memilih jawaban di luar yang telah diberikan.
 Jawaban dari pertanyaan semiterbuka

Pada jawaban semiterbuka, selain dari jawaban yang ditentukan, masih


diperkenankan lagi jawaban lain yang dianggap cocok oleh responden.
Jawaban yang diberada di luar dari yang telah disediakan perlu diberi
angka tersendiri untuk kode.
 Jawaban pertanyaan terbukaPada pertanyaan terbuka, jawaban yang
diberikan sifatnya bebas, sesuai dengan apa yang dipikirkan oleh
penjawab, tanpa ada suatu batasan tertentu. Untuk membuat kode
terhadap jawaban pertanyaan terbuka, jawaban- jawaban tersebut harus
dikategorikan lebih dahulu, atau dikelompokkan lebih dahulu sehingga
tiap kelompok-kelompok berisi jawaban yang lebih kurang sejenis.
 Jawaban pertanyaan kombinasi

Jawaban pertanyaan kombinasi hampir serupa dengan jawaban


pertanyaan tertutup. Selain dari jawabannya terpisah secara jelas,
responden masih dapat dijawab kombinasi dari beberapa jawaban.
b. Tempat Kode

Kode dapat dibuat pada IBM coding sheet, pada kartu tabulasi ataupun
pada daftar pertanyaan itu sendiri. Jika data ingin diolah dengan
komputer, maka kode harus dibuat pada coding sheet.

5
 Cooding Sheet
Data untuk diolah dengan komputer kodenya harus dibuat pada
coding sheet yang telah tersedia. Yang sering digunakan adaah IBM
coding sheet. Coding sheet ini adalah lembaran kertas yang mempunyai
80 kolom dan 25 baris. Jika data yang dikode melebihi 80 kolom, maka
cara pengisian kolom adalah: menyambung data responden tersebut ke
baris kedua, atau menyambung kode pada baris yang sama ke lembaran
kedua dari coding sheet.
Dengan cara pertama, data dari tiap responden dapat dilihat dengan
jelas pada satu lembar coding sheet saja. Untuk memudahkan, maka
kode data untuk tiap variabel sebaiknya dijarangkan satu kolom. Di lain
pihak, cara kedua tidak memperlihatkan data tiap responden pada satu
lembaran kartu kode, tetapi cara ini lebih memudahkan dalam punching
nantinya. Sebelum kode dimasukkan dalam coding sheet, maka lebih
dahulu ditentukan kolom-kolom berapa yang digunakan oleh variabel,
dan bagaimana formatnya. Hal ini diatur dalam buku kode. Buku kode
digunakan sebagai panduan dalam mengisi kode ke dalam coding sheet.
Buku kode harus dibuat lebih dahulu dan berisi:
- nomor halaman daftar pertanyaan atau record book
- nomor pertanyaan-pertanyaan ataupun data
- nomor variabel
- nama variabel atau singkatan variabel
- nomor kolom coding sheet yang digunakan, dan
- format.

2.3 Tabulasi
Tabulasi adalah pembuatan tabel-tabel yang berisi data yang telah diberi
kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan (Hasan, 2006: 20). Dalam
melakukan tabulasi diperlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan. Tabel
hasil 19 Tabulasi dapat berbentuk:
a. Tabel pemindahan, yaitu tabel tempat memindahkan kode-kode dari
kuesioner atau pencatatan pengamatan. Tabel ini berfungsi sebagai arsip.

6
b. Tabel biasa, adalah tabel yang disusun berdasar sifat responden tertentu
dan tujuan tertentu.
c. Tabel analisis, tabel yang memuat suatu jenis informasi yang telah
dianalisa

2.4 Pemilihan Teknik Analisis


Teknik analisis data secara umum dibagi atas dua yaitu: Teknik Analisis
Data Kualitatif dan Teknik Analisis Data Kuantitatif.
a. Teknik analisis data kualitatif
Proses mengatur urutan data, mengorganisasiknnya ke dalam suatu
pola, kategori dan satuan uraian dasar. Ia membedakannya dengan
penafsiran, yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap analisis,
menjelaskan pola uraian dan mencari hubungan di antara dimensi-
dimensi uraian (Patton, 1980, Moleong, 2000)
Dalam Moleong (2010: 287) disebutkan bahwa terdapat tiga model
analisis data pada kualitatif, antara lain:

 Metode perbandingan tetap, secara tetap membandingkan satu datum


dengan datum yang lain dan kemudian secara tetap membandingkan
kategori dengan kategori lainnya. Secara umum proses analisis
datanya mencakup: reduksi data, kategori data, sintesisasi, dan
diakhiri dengan menyusun hipotesis kerja.
 Metode analisis data menurut Spradley, proses penelitiannya terdiri
dari:
 Pengamatan deskriptif,
 Analisis domein, dilakukan terhadap data yang diperoleh dari
pengamatan berperanserta/wawancara atau pengamatan deskriptif
yang terdapat dalam catatan lapangan, yang dapat dilihat di buku
lampiran.
 Pengamatan terfokus dan wawancara tefokus berdasarkan fokus yang
sebelumnya telah dipilih oleh peneliti.
 Analisis taksonomi, meliputi langkah-langkah berikut ini; (1) memilih
satu domein untuk dianalisis, (2) mencari kesamaan atas dasar

7
hubungan simantik yang sama yang digunakan untuk domein itu, (3)
mencari tambahan istilah bagian, (4) mencari domein yang lebih
besarn dan lebih inklusifyang dapatdimasukkan sebagai sub bagian
dari domein yang sedang dianalisis, (5) membentuk taksonomi
sementara, (6) mengadakan wancara terfokus untuk mencek analisis
yang telah dilakukan, dan (7) membangun taksonomi secara lengkap.
 Pengamatan terpilih, dengan melakukan wancara terpilih untuk
memperdalam data yang telah ditemukan melalui pengajuan sejumlah
pertanyaan kontras.
 Analisis komponensial, meliputi; (1) memilih domein yang akan
dianalisis, (2) mengidentifikasikan seluruh kontras yang telah
ditemukan, (3) menyiapkan lembar paradigma, (4) mengidentifikasi
dimensi kontras yang memiliki dua nilai, (5) menggabungkan dimensi
kontras yang berkaitan erat menjadi satu, (6) menyiapkan pertanyaan
kontras untuk ciri yang tidak ada, (7) mengadakan pengamatan
terpilih untuk melengkapi data, dan (8) menyiapkan paradigma
lengkap.
 Analisis tema, merupakan seperangkat prosedur untuk memahami
secara holistik pemandangan yang sedang diteliti. Langkah-langkah
menemukan tema ialah; (1) melebur diri, (2) melakukan analisis
komponen terhadap istilah acuan, (3) perspektif yang lebih luas
melalui pencarian domein dalam pemandangan budaya, (4) menguji
dimensi kontras seluruh domein yang telah dianalisis, (5)
mengidentifikasi domein yang terorganisir, (6) mencari tema
universal.
 Metode analisis data menurut Miles dan Huberman, analisis data ini
didasarkan pada pandangan paradigmanya yang positivisme dengan
menggunakan matrik. Dengan matrik yang dipetakan maka peneliti
mulai mengadakan analisis apakah membandingkan, melihat urutan
ataukah menelaah hubungan sebab-akibat sekaligus.
Proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan
merumuskan hipotesis (anggapan) seperti yang disarankn oleh data dan

8
sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis itu
(Bogdan dan Taylor, 1975, Moleong, 2000). Proses mengorganisasikan
dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar
sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja
seperti disarankn oleh data.
Analisis data dilakukan dalam suatu proses, sejak pengumpulan data
dilakukan dan dikerjakan secara intensif, yatu sesudah meninggalkan
lapangan. Dianjurkan agar analisis data dan penafsiran dilakukan
secepatnya oleh peneliti, jangan menunggu sampai data itu menjadi
dingin dan bahkan membeku atau malah menjadi kadaluarsa. Pekerjaan
menganalisis data memerlukan usaha pemusatan perhatian dan
pengerahan tenaga fisik dan pikiran peneliti. Selain menganalisis data,
peneliti masih perlu mendalami kepustakaan guna mengkonfirmasikan
teori atau utk menjastifikasikan adanya teori baru yang barangkali
ditemukan.
b. Teknik analisis data kuantitatif
Proses analasis data kuantitatif dimulai dengan menelaah seluruh data
yang tersedia dari berbagai sumber (wawancara, pengamatan, dokumen
resmi, gambar, foto, dan sebagainya), mereduksi data dengan cara
membuat abstraksi (rangkuman inti), menyusun dalam satuan-satuan,
dikategorisasi, koding, mengadakn pemeriksanaan keabsahan data dan
menafsirkn data menjadi suatu teori substantif dengan menggunakan
beberapa metode tertentu.
Proses analisis data kuantitatif secara garis besar dapat dibagi ke dalam
beberapa tahap, yaitu editing, coding, frekuensi, tabulasi dan analisis
data. Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan
setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.
Kegiatan Analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan
variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari
seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti,
melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan
melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan

9
Sugiyono ( 2010: 207).
Teknik analisis data pada penelitian kuantitatif menggunakan
statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis
data dalam penelitian kuantitatif, yaitu statistik deskriptif dan dan
statistik inferensial. Statistik intefensial meliputi statistik parametris dan
statistik nonparametris.

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis


data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku umum atau generalisasi (Sugiyono, 2010: 208). Analisis statistik ini
digunakan apabila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel, tidak
untuk membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel
diambil.

Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui


tabel, grafik, diagram lingkaran, piktogram, perhitungan modus, median,
mean, perhitugan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui
perhitungan rata-rata dn standar deviasi dan perhitungan persentase. Analisis
statistik deskriptif juga dapat dilakukan mencari kuatnya hubungan antara
variabel melalui analisis, korelasi, melakukan prediksi dengan analisis regresi,
dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau
populasi. Analisis ini tidak sampai pada pengujian signifikansinya, karena
dalam analisis deskriptif tidak membuat generalisasi.

10
Analisis statistik inferensial digunakan apabila peneliti ingin membuat
suatu kesimpulan yang berlaku untuk populasi. Statistik inferensial adalah
teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya
diberlakukan untuk populasi. Analisis statistik ini cocok digunakan bila sampel
diambil dari populasi yang jelas dan teknik pengambilan sampel dilakukan
secara random.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Teknik pengumpulan data terdiri dari wawancara, kuesioner, observasi dan


dokumentasi. Teknik wawancara, observasi, kuesioner dan dokumentasi dapat
digunakan pada penelitian kuantitatif, kualitatif dan pengembangan.
Dokumentasi biasa digunakan pada penelitian kualitatif. Pada penelitian
kualitatif digunakan teknik triangulasi untuk menginterpretasikan beberapa
teknik pengumpulan data.

Teknik analisis data pada penelitian kuantitatif menggunakan statistik, baik


deskriptif maupun inferensial. Terdapat tiga model analisis data pada penelitian
kualitatif, yaitu metode perbandingan tetap, metode analisis data menurut
Spradley, dan metode analisis data menurut miles dan huberman. Analisis data
pada penelitian pengembangan mencakup prosedur organisasi data, reduksi,
dan penyajian data baik dengan tabel, bagan, atau grafik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sakwati Monalia http://monaliasakwati.blogspot.com/2012/05/pengolahan


data.html http://eprints.undip.ac.id/24056/3/BAB_III.pdf
Reference : Rai https://raiutama.files.wordpress.com/2018/03/teknik-analisis-
penelitian.pdf.
Utama, I Gusti Bagus. (2016). Metodologi Penelitian Pariwisata & Hospitalitas
(dilengkapi studi kasus penelitian). Denpasar: Pustaka Larasan
http://pengolahan-dan-analisis-data.blogspot.com/2013/03/pengolahan-dan-
analisis-data_3.htmlhttp: //fatkhan.web.id/teknik-pengumpulan-data-dan-
analisis-dalam-penelitian/

13

Anda mungkin juga menyukai