Anda di halaman 1dari 19

REFERAT

POSYANDU

Disusun oleh:
Dr. Ejil Frimari Hastia

Pembimbing:
Dr. Elizabeth Vea Noveria

LAPORAN UKM
PUSKESMAS SUKAMANTRI SUMEDANG
2020

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................i


BAB I : PENDAHULUAN......................................................................................1
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................2
2.1 Pengertian Posyandu .....................................................................................2
2.2 Landasan Hukum ..........................................................................................4
2.3 Tujuan dan Sasaran Penyelenggaraan Posyandu ..........................................4
2.3.1 Tujuan Posyandu ................................................................................5
2.3.2 Sasaran Posyandu ...............................................................................5
2.4 Fungsi dan Manfaat Posyandu ......................................................................5
2.4.1 Fungsi Posyandu ................................................................................5
2.4.2 Manfaat Posyandu .............................................................................5
2.5 Struktur Organisasi Posyandu ......................................................................5
2.6 Penyelenggaraan Posyandu ..........................................................................6
2.6.1 Waktu dan Tempat Penyelenggaraan ................................................6
2.6.2 Penyelenggaraan Kegiatan ................................................................6
2.6.3 Kegiatan Posyandu ............................................................................8
2.6.3.1 Kegiatan Utama......................................................................8
2.6.3.2 Kegiatan Pengembangan / Tambahan...................................10
BAB III : KESIMPULAN ....................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................17

2
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945, pasal 28H ayat 1 dan Undang-
Undang No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan yang menyatakan bahwa
kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang
harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Maka dari itu,
kesehatan perlu diupayakan dan ditingkatkan oleh setiap individu sehingga dapat
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Salah satu upaya pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah
dengan diadakannya Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) yang merupakan salah
satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang
dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya untuk mempercepat
penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga
pembentukan, penyelenggaraan dan pemanfaatannya memerlukan peran serta
aktif masyarakat dalam bentuk partisipasi penimbangan balita setiap bulannya,
sehingga dapat meningkatkan status gizi balita. Kegiatan ini membutuhkan
partisipasi aktif ibu-ibu yang memiliki anak balita untuk membawa balita-balita
mereka ke posyandu sehingga mereka dapat memantau tumbuh kembang balita
melalui berat badannya setiap bulan (Depkes RI, 2006).
Secara kuantitas, perkembangan jumlah posyandu sangat menggembirakan,
karena di setiap desa ditemukan sekitar 3-4 posyandu. Pada saat posyandu
dicanangkan pada Tahun 1986 jumlah posyandu tercatat sebanyak 25.000
posyandu, pada Tahun 2005 meningkat menjadi 238.699 posyandu (Depkes RI,
2006), dan pada Tahun 2008 menjadi 269.202 posyandu (Depkes RI, 2009).
Ditinjau dari aspek kualitas masih ditemukan banyak masalah, antara lain
kelengkapan sarana dan keterampilan kader yang belum memadai (Depkes RI,
2006).

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Posyandu

Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dimana masyarakat dapat


sekaligus memperoleh pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan
antara lain : gizi, imunisasi, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan penanggulangan
diare. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan
Angka Kematian Ibu dan Bayi (Kemenkes RI, 2012).
Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM) adalah
wahana pemberdayaan masyarakat yang dibentuk atas dasar kebutuhan
masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk dan bersama masyarakat dengan
bimbingan dari petuga puskesmas, lintas sektor dan lembaga terkait. Sedangkan
pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitas yang bersifat non
instruktif, guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat, agar
mampu mengidentifikasi masalah yang dihadapi, potensi yang dimiliki,
merencanakan dan melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan potensi
setempat. Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah proses
pemberian informasi kepada individu, keluarga atau kelompok (klien) secara
terus-menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan klien, serta
proses membantu klien, agar klien tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu
atau sadar (aspek pengetahuan atau knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek
sikap atau attitude), dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang
diperkenalkan yang merupakan aspek tindakan atau practice (Kemenkes RI,
2012).
2.2 Landasan Hukum

4
1. Undang-Undang Dasar Tahun 1945, pasal 28 H ayat 1
2. UU No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah
dan Kewenangan Provinsi sebagai daerah otonom.
4. Peraturan Pemerintah No.20 tahun 2001 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
5. Surat Edaran Mendagri Nomor 411.3/1116/SJ tahun 2001 tentang
Revitalisasi Posyandu.
6. Undang-Undang No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1457 tahun 2003 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
8. Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
9. Undang-Undang No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pusat dan Pemerintahan Daerah.
10. Peraturan Pemerintah No.8 tahun 2003 tentang Organisasi Perangkat
Daerah.
11. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.128 Tahun 2004 tentang Kebijakan
Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
12. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.131 tahun 2004 tentang Sistem
Kesehatan Nasional.
13. Undang-Undang No.25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
14. Peraturan Pemerintah No.7 tentang RPJMN.

2.3 Pengorganisasian Posyandu

Struktur organisasi posyandu ditetapkan berdasarkan musyawarah


masyarakat pada saat pembentukan posyandu. Struktur ini bersifat fleksibel
sehingga dapat dikembangkan sesuai kebutuhan, kondisi, permasalahan dan
kemampuan sumber daya. Minimal struktur posyandu terdiri dari ketua,

5
sekretaris, bendahara, dan kader posyandu yang merangkap pula sebagai
anggota. Kader posyandu dipilih oleh pengurus posyandu dari anggota
masyarakat yang bersedia, mampu dan memiliki waktu untuk
menyelenggarakan kegiatan posyandu. Kader posyandu menyelenggarakan
kegiatan posyandu secara sukarela (Kementerian Kesehatan RI, 2011).

2.4 Tujuan dan Sasaran Penyelenggaraan Posyandu


2.4.1 Tujuan Penyelengaaan Posyandu

Tujuan penyelenggaraan posyandu adalah untuk memelihara dan


meningkatkan kesehatan bayi, balita, ibu dan pasangan usia subur. Selain itu
Posyandu juga bertujuan untuk membudayakan Norma Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera (NKKBS), meningkatkan peran serta masyarakat untuk
mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang
menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera, sebagai wahana
gerakan reproduksi keluarga sejahtera, gerakan ketahanan keluarga dan gerakan
ekonomi keluarga sejahtera, dan menghimpun potensi masyarakat untuk
berperan serta secara aktif dalam meingkatkan kesehatan ibu, bayi, balita dan
keluarga serta menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan balita.
Posyandu direncanakan dan dikembangkan oleh kader bersama Kepala
Desa dan Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) serta
penyelenggaraannya dilakukan oleh kader yang terlatih dibidang KB-Kes,
berasal dari PKK, tokoh masyarakat, pemuda dengan bimbingan tim pembina
LKMD tingkat kecamatan. Kader adalah anggota masyarakat yang dipilih dari
dan oleh masyarakat setempat yang disetujui oleh LKMD dengan syarat; mau
dan mampu bekerja secara sukarela, dapat membaca dan menulis huruf latin dan
mempunyai cukup waktu untuk bekerja bagi masyarakat.

6
2.4.2 Sasaran Penyelenggaraan Posyandu
Adapun yang menjadi sasaran pelayanan pada Kegiatan Posyandu yaitu:
1. Bayi.
2. Balita.
3. Ibu hamil/ ibu menyusui, ibu melahirkan dan ibu nifas.
4. WUS (Wanita Usia Subur) dan PUS (Pasangan Usia Subur).

2.5 Fungsi dan Manfaat Posyandu

2.5.1 Fungsi Posyandu


1. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan
keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama
measyarakat dalam rangka memercepat penurunan AKI dan AKB
2. Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama
berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.

2.5.2 Manfaat Posyandu


1. Bagi Masyarakat.
a. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan
pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan penurunan
AKI dan AKB
b. Memperoleh layanan secara profesional dalam pemecahan masalah
kesehtan terutama terkait kesehatan ibu dan anak.
c. Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar terpadu
dan pelayanan sosial; dasar sektor lain yang terkait.

2. Bagi Kader, Pengurus Posyandu dan tokoh Masyarakat.


a. Mendapatkan informasi terlebih dahulu tentang upaya kesehatan
yang terkait dengan penurunan AKI dan AKB.

7
b. Dapat mewujudkan aktualisasi dirinya dalam membantu
masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan terkait dengan
penurunan AKI dan AKB.

3. Bagi Puskesmas.
a. Optimalisasi fungsi Puskesmas sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan
masyarakat, pusat pelayanan program primer dan pusat pelayanan
kesehatan masyarakat primer.
b. Dapat lebih spesifik membantu masayarakat dalam pemecahan
masalah kesehatan sesuai kondisi setempat.
c. Mendekatkan akses pelayanan kesehatan dasar pada masyarakat.

4. Bagi sektor lain.


a. Dapat lebih spesifik membantu masyarakt dalam pemecahan
masalah kesehatan dan sosial dasar lainnya, terutama yang terkait
dengan upaya penurunan AKI dan AKB sesuai kondisi setempat.
b. Meningkatkan efisiensi melalui pemberian pelayanan secara
terpadu sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing –
masing sektor.

2.6 Kegiatan Posyandu

Kegiatan posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan


pengembangan / tambahan. Berikut merupakan kegiatan posyandu tersebut:
A. Kegiatan Utama
1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
a. Ibu Hamil
Pelayanan yang diselenggarakan untuk Ibu pemberian tablet
besi yang dilakukan oleh petugas kesehatan. Bila tersedia ruang
pemeriksaan, ditambah dengan pemeriksaan tinggi fundus / usia

8
kehamilan. Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke
Puskesmas. Adapun kegiatan Ibu Hamil antara lain: Penyuluhan
tanda bahaya pada Ibu Hamil, persiapan persalinan, persiapan
menyusui, KB, Gizi.
b. Ibu Nifas dan Menyusui
Pelayanan yang dilenggarakan untuk Ibu Nifas dan menyusui
mencakup: Penyuluhan kesehatan, KB, ASI, dan Gizi Ibu Nifas,
perawatan kebersihan jalan lahir (vagina). Pemberian vitamin A
dan Tablet besi. Perawatan payudara. Apabila ditemukan
kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas.
c. Bayi dan Anak Balita
Pelayanan Posyandu untuk Balita harus dilaksanakan secara
menyenangkan dan memacu kreativitas tumbuh kembang anak.
Adapun jenis pelayanan yang diselenggarakan Posyandu untuk
Balita mencakup: Penimbangan berat badan. Penentuan status
pertumbuhan. Penyuluhan. Jika ada tenaga kesehatan
Puskesmas dilakukan pemeriksaan kesehatan, imunisasi dan
deteksi dini tumbuh kembang. Apabila ditemukan kelainan,
segera dirujuk ke puskesmas.

2. Keluarga Berencana (KB)


Pelayanan KB di Posyandu yang dapat diselenggarakan oleh
kader adalah pemberian kondom dan pemberian pil ulangan. Jika
ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan suntikan KB, dan
konseling KB. Apabila tersedia ruangan dan peralatan yang
menunjang dilakukan pemasangan IUD.
3. Imunisasi
Pelayanan di Posyandu hanya dilaksanakan apabila ada petugas
Puskesmas. Jenis Imunisasi yang disesuaikan dengan program, baik
terhadap Bayi dan Balita maupun terhadap Ibu Hamil.
4. Gizi

9
Pelayanan gizi di Posyandu dilakukan oleh kader. Sasarannya
adalah bayi, balita, ibu hamil dan WUS. Jenis pelayanan yang
diberikan meliputi penimbangan berat badan, deteksi dini gangguan
pertumbuhan, penyuluhan gizi, pemberian makanan tambahan
(PMT), pemberian Vitamin A, dan pemberian tablet Fe. Apabila
terdapat ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK), balita yang berat
badannya tidak naik 2 kali berturut-turut atau berada di bawah garis
merah (BGM), kader wajib segera melakukan rujukan ke
Puskesmas.
5. Pencegahan dan Penanggulangan Diare
Pencegahan diare di posyandu dilakukan antara lain dengan
penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Penanggulangan diare di Posyandu dilakukan melalui pemberian
oralit dan zinc bila diperlukan.

B. Kegiatan Pengembangan atau Tambahan


Pada saat ini telah di kenal beberapa kegiatan tambahan Posyandu
yang telah diselenggarakan antara lain:
a. Bina Keluarga Balita (BKB).
b. Kelompok Peminat Kesehatan Ibu dan Anak (KP-KIA).
c. Penemuan dini dan pengamatan penyakit potensial Kejadian Luar
Biasa (KLB) , misalnya: ISPA, DBD, Gizi buruk, Polio, Campak.
d. Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD).
e. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD).
f. Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman
i. (PAB – PLP).
g. Program diversifikasi pertanian tanaman pangan dan pemanfaatan
pekarangan, melalui Taman Obat Keluarga (TOGA).
h. Kegiatan ekonomi produktif, seperti : Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K), usaha simpan pinjam.
i. Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin), Tabungan Masyarakat (Tabumas).

10
Selain dari ke lima kegiatan Posyandu yang dilaksanakan, terdapat
kegiatan Dana Sehat yaitu dana yang berasal dari sumbangan sukarela
masyarakat yang dikelola bersama serta dimanfaatkan untuk membiayai
program - program kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya termasuk
membantu dalam membiayai penyelenggaraan posyandu. Program
tambahan berupa PMT (pemberian makanan tambahan) ataupun sesuai
dengan kebutuhan dan masalah yang ada di daerah tersebut. ( Meilani,
2009).

2.7 Penyelenggaraan Posyandu


Penyelenggaraan posyandu dapat dilakukan satu kali dalam sebulan. Hari
dan waktu yang dipilih sesuai dengan hasil kesepakatan. Posyandu dapat dilakukan
lebih dari satu kali apabila diperlukan. Tempat pelaksanaan Posyandu sebaiknya
berada pada lokasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat seperti salah satu rumah
warga, halaman rumah, balai desa/kelurahan, balai RW/ RT/ dusun, salah satu kios
di pasar, salah satu ruangan perkantoran, atau tempat khusus yang dibangun
swadaya oleh masyarakat.
Prosedur pelayanan Posyandu sistem lima meja atau lima langkah dasar.
Pola pelaksanaan posyandu sistem lima meja dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 1. Skema Pola Pelayanan Posyandu (Poernomo, 1987).


Berikut merupakan rincian kegiatan pada kelima meja tersebut:

11
Kegiatan Di MEJA 1
1. Pendaftaran Balita
a. Balita didaftar dalam formulir pencatatan balita
b. Bila anak sudah memiliki KMS, berarti bulan lalu anak sudah
ditimbang. Minta KMSnya, namanya dicatat pada secarik kertas.
Kertas ini diselipkan di KMS, kemudian ibu balita diminta
membawa anaknya menuju tempat penimbangan.
c. Bila anak belum punya KMS, berarti baru bulan ini ikut
penimbangan atau KMS lamanya hilang. Ambil KMS baru,
kolomnya diisi secara lengkap, nama anak dicatat pada secarik
kertas. Secarik kertas ini diselipkan di KMS, kemudian ibu balita
diminta membawa anaknya ke tempat penimbangan.
2. Pendaftaran ibu hamil
a. Ibu hamil didaftar dalam formulir catatan untuk ibu hamil.
b. Ibu hamil yang tidak membawa balita diminta langsung menuju ke
meja 4 untuk mendapat pelayanan gizi oleh kader serta pelayanan
oleh petugas kesehatan di meja 5.
c. Ibu yang belum menjadi peserta KB dicatat namanya pada secarik
kertas, dan ibu menyerahkan kertas itu langsung kepada
petugas kesehatan di meja 5.

Kegiatan di MEJA 2
 Penimbangan anak dan balita, hasil penimbangan berat anak dicatat pada
secarik kertas yang terselip di KMS. Selipkan kertas ini kembali ke dalam
KMS.
 Selesai ditimbang, ibu dan anaknya dipersilakan menu meja 3, meja
pencatatan.

Kegiatan di MEJA 3

12
 Buka KMS balita yang bersangkutan.
 Pindahkan hasil penimbangan anak dari secarik kertas ke KMSnya.
 Pada penimbangan pertama, isilah semua kolom yang tersedia pada KMS.
 Bila ada Kartu Kelahiran, catatlah bulan lahir anak dari kartu tersebut.
 Bila tidak ada Kartu Kelahiran tetapi ibu ingat, catatlah bulan lahir anak
sesuai ingatan ibunya.
 Bila ibu tidak ingat dan hanya tahu umur anaknya yang sekarang, perkirakan
bulan lahir anak dan catat.

Kegiatan di MEJA 4
 Penyuluhan untuk semua orang tua balita. Mintalah KMS anak, perhatikan
umur dan hasil penimbangan pada bulan ini. Kemudian ibu balita diberi
penyuluhan.
 Penyuluhan untuk semua ibu hamil. Anjurkan juga agar ibu memeriksakan
kehamilannya sebanyak minimal 5 kali selama kehamilan pada petugas
kesehatan atau bidan
 Penyuluhan untuk semua ibu menyusui mengenai pentingnya ASI, kapsul
iodium/garam iodiumdan vitamin A.

Kegiatan di MEJA 5
Kegiatan di meja 5 adalah kegiatan pelayanan kesehatan dan pelayanan KB,
imunisasi sertapemberian oralit. Kegiatan ini dipimpin dan dilaksanakan oleh
petugas kesehatan.

2.8 Strata Posyandu


Posyandu dapat dikelompokkan menjadi 4 tingkatan, yaitu:
a. Posyandu Pratama
Posyandu tingkat pratama adalah posyandu yang masih belum mantap,
kegiatannya belum bisa rutin tiap bulan dan kader aktifnya terbatas.
Keadaan dinilai gawat, sehingga intervensinya adalah pelatihan kader ulang

13
yang berarti kader yang ada perlu ditambah dan dilakukan pelatihan dasar
lagi.
b. Posyandu Madya
Posyandu pada tingkat madya sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih
dari 8 kali pertahun, dengan rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih.
Akan tetapi cakupan program utamanya (KB, KIA, Gizi dan Imunisasi)
masih rendah, yaitu kurang dari 50%. Hal ini menunjukkan bahwa
kelestarian kegiatan posyandu sudah baik tetapi masih rendah cakupannya,
sehingga perlu dilakukan penggerakkan masyarakat secara intensif, serta
penambahan program yang sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.
c. Posyandu Purnama
Posyandu pada tingkat purnama adalah Posyandu yang frekuensinya
lebih dari 8 kali pertahun, rata-rata junlah kader tugas 5 orang atau lebih,
dan cakupan 5 program utamanya (KB, KIA, Gizi dan imunisasi) lebih dari
50%. Sudah ada program tambahan, bahkan mungkin sudah ada Dana Sehat
yang masih sederhana.
Intervensi posyandu tingkat ini adalah :
- Penggarapan dengan pendekatan PKMD (Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Desa), untuk mengarahkan masyarakat menentukan sendiri
pengembangan program di Posyandu.
- Pelatihan Dana Sehat, agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat
yang kuat, dengan cakupan anggota minimal 50% kk atau lebih.
d. Posyandu Mandiri
Posyandu ini berarti sudah dapat melakukan kegiatan secara teratur,
cakupan 5 program utama sudah bagus, ada program tambahan dan dana
sehat, telah menjangkau lebih dari 50% KK. Untuk Posyandu tingkat ini,
intervensinya adalah pembinaan Dana Sehat, yaitu diarahkan agar Dana
Sehat tersebut menggunakan prinsip JPKM (Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan Masyarakat).

2.9 Indikator Tingkat Perkembangan Posyandu

14
Untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu, telah ditetapkan
seperangkat indikator yang digunakan sebagai penyaring atau penentu tingkat
perkembangan Posyandu. Berikut merupakan indikator untuk tiap peringkat
Posyandu :

Gambar 2. Indikator Tingkat Perkembangan Posyandu

2.10 Tugas dan Tanggung Jawab Pengelola Posyandu


Posyandu dikelola oleh beberapa pihak terkait seperti:
a. Penanggungjawab umum: Kades/Lurah
b. Penggungjawab operasional: Tokoh Masyarakat.
c. Ketua Pelaksana : Ketua Tim Penggerak PKK.
d. Sekretaris : Ketua Pokja IV Kelurahan/desa.
e. Pelaksana: Kader PKK, yang dibantu Petugas KB-Kes (Puskesmas)
Berikut merupakan rincian tugas pengelola Posyandu
a. Camat
1) Mengkordinasikan hasil kegiatan dan tindak lanjut kegiatan Posyandu.
2) Memberi dukungan dalam upaya meningkatkan kinerja Posyandu.
3) Melakukan pembinaan untuk terselenggaranya kegiatan Posyandu secara
teratur.

15
b. Lurah atau Kepala Desa
1) Memberkan dukungan kebijakan, sarana dan dana untuk penyelenggaraan
Posyandu.
2) Mengkordinasikan penggerakan masyarakat untuk dapat hadir pada hari buka
Posyandu.
3) Mengkordinasikan peran kader Posyandu, pengurus Posyandu dan tokoh
masyarakat untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan Posyandu.
4) Menindaklanjuti hasil kegiatan Posyandu bersama LKMD atau LPM atau
LKD atau sebutan lainnya.

c. Kader Kesehatan
1) Menyiapkan tempat pelaksanaan, peralatan, sarana dan prasarana
Posyandu.
2) Melaksanakan pendaftaran.
3) Melaksanakan penimbangan balita dan ibu hamil yang berkunjung ke
Posyandu.
4) Mencatat hasil penimbangan di KMS atau buku KIA dan mengisi buku
register Posyandu.
5) Melaksanakan penyuluhan kesehatan dan gizi sesuai dengan hasil
penimbangan serta memberikan PMT.
6) Memberikan pelayanan kesehatan dan KB sesuai dengan
kewenangannya, misalnya memberikan vitamin A, tablet besi, oralit, pil
KB, kondom. Bila ada petugas kesehatan maka kegiatan kesehatan
dilakukan bersama dengan petugas kesehatan.
7) Setelah selesai penimbangan bersama petugas kesehatan melengkapi
pencatatan dan membahas hasil kegiatan serta tindak lanjut.

d. Petugas Kesehatan
1) Membimbing kader dalam penyelenggaraan Posyandu.

16
2) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan keluarga berencana di meja
5 (lima).
3) Menyelenggarakan penyuluhan kesehatan, gizi dan KB kepada
pengunjung Posyandu dan masyarakat luas.
4) Menganalisa hasil kegiatan Posyandu dan melaporkannya kepada Kepala
Puskesmas serta menyusun rencana kerja dan melaksanakan upaya
perbaikan sesuai kebutuhan.
5) Melakukan pembinaan untuk terselenggaranya kegiatan Posyandu secara
teratur.

e. Pokja Posyandu
1) Mengkordinasikan hasil kegiatan dan tindak lanjut kegiatan Posyandu.
2) Melakukan bimbingan dan pembinaan kepada Posyandu.
3) Menggali sumber daya untuk kelangsungan penyelenggaraan Posyandu.
4) Menggerakkan masyarakat untuk dapat hadir dan berperan aktif dalam
kegiatan Posyandu.

f. Tim Penggerak PKK (TP PKK)


1) Berperan aktif dalam penyelenggaraan Posyandu.
2) Penggerakan peran serta masyarakat dalam kegiatan Posyandu.
3) Penyuluhan baik di Posyandu atau di luar Posyandu

17
BAB III
KESIMPULAN

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah pusat kegiatan masyarakat


dimana masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang meliputi:
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), gizi, imunisasi, Keluarga Berencana, serta
pencegahan dan penanggulangan diare.
Definisi lain dari Posyandu ialah salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersmberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan di selenggarakan dari, oleh,
untuk, dan bersama masyarakat dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan,
guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan
Angka Kematian Ibu dan Bayi.
Keberhasilan pengelolaan Posyandu memerlukan dukungan yang kuat dari
berbagai pihak, baik dukungan moril, materil, maupun finansial. Selain itu,
diperlukan adanya kerja sama yang baik antara kader dan pihak pengelola lainnya
yang terkait. Apabila kegiatan Posyandu terselenggara dengan baik maka akan
memberikan kontribusi yang besar dalam menurunkan angka morbiditas dan
mortalitas terutama angka kematian ibu, bayi dan balita.

18
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Pusat Promosi Kesehatan


Indonesia. Jakarta. Retrieved from http://www.gizi.depkes.go.id

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Pedoman Umum Pengelolaan


Posyandu. Jakarta. Retrieved from http://www.promkes.depkes.go.id

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Pusat Promosi Kesehatan


Indonesia. Jakarta. Retrieved from http://www.promkes.depkes.go.id

Meilani S.E., Sumarah. 2009. Kebidanan Komunitas ed 1. Jakarta : Fitramaya

Poernomo,Sonja. 1987. Pedoman Kegiatan Kader di Luar Jadwal Posyandu.


Jakarta: Remadja Karya

19

Anda mungkin juga menyukai