PENDAHULUAN
1
Oleh karena itu program kesehatan untuk KIA (kesehatan ibu dan anak) di
papua dilaksanakan dengan dana BOK dari pemerintah. Bagaimana nantinya program
ini akan berjalan sesuai dengan yang sudah direncanakan dan apakah dapat efektif
dan efisien sesuai dengan dana BOK yang telah diluncurkan sehingga perlu
diadakannya pengawasan terhadap dana BOK dalam pelaksanaan cakupan program
KIA ini.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami pengertian program kesehatan,
2. Mengetahui dan memahami ukuran keberhasilan suatu progam kesehatan.
3. Mengetahui dan memahami pengertian pelaksanaan program kesehatan.
4. Mengetahui dan Memahami Studi kasus terkait pelaksaan Program kesehatan
5. Mengetahui dan memahami analisis studi kasus pelaksanaan Program kesehatan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Ukuran Keberhasilan Program
Keberhasilan suatu program kesehatan akan dilihat dari tiga perspektif dasar,
yaitu perspektif budget, perspektif spesifikasi, dan perspektif waktu. Ketiga
perspektif ini akan dijadikan acuan bagi pihak-pihak yang terkait dengan program
tersebut untuk memberikan penilaian sukses tidaknya suatu program kesehatan.
Program yang sukses adalah program yang memenuhi tiga kriteria, yaitu on budget,
on time, dan on specs/scope.
Perspektif budget menitik beratkan pada kesesuaian antara biaya yang
dikeluarkan dengan anggaran yang direncanakan. Beberapa program mengalami
kondisi yang tidak on budget. Artinya, dana yang diserap untuk program kesehatan
tidak sesuai dengan yang dianggarkan. Gap yang terjadi dapat berupa Gap positif
ataupun Gap negatif. Gap positif terjadi pada saat dana yang dikeluarkan lebih sedikit
dari yang dianggarkan, sedangkan Gap negatif terjadi apabila dana yang dikeluarkan
untuk program kesehatan lebih besar daripada dana yang dianggarkan. Konsep
program manajemen melihat bahwa setiap gap yang terjadi, apakah itu gap positif
atau negatif, tetaplah suatu bentuk penyimpangan dan harus diketahui hal-hal apa saja
yang memberikan kontribusi pada terjadinya gap tersebut.
Perspektif waktu menilai suatu program berdasarkan kemampuan program
tersebut untuk dapat diselesaikan sesuai dengan rencana waktu yang telah dibuat.
Suatu program yang selesai terlalu cepat atau terlalu lama dari waktu yang
direncanakan tetap saja dikatakan sebagai program yang tidak sukses. Tidak sedikit
program yang dapat dilaksanakan secara on time namun tidak dengan dana yang lebih
besar dari yang dianggarkan dan hasilnya tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang
sudah direncanakan. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah mengapa
pelaksanaan program dapat berjalan lebih cepat atau lebih lambat.
Perspektif spesifikasi menentukan keberhasilan suatu program berdasarkan
kesesuaian hasil program dengan spesifikasi yang telah direncanakan. Banyak
program kesehatan yang dilaksanakan on budget, on time,namun tidak on specs.
4
Apabila terjadi hal seperti itu, tetap saja program tidak bisa dikatakan berhasil atau
sukses.
5
2.4 Studi Kasus Pelaksanaan Program Kesehatan
6
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Erpan
(2012) yang menemukan bahwa pada tingkat kabupaten proses perencanaan
pembiayaan KIA dalam pembangunan kesehatan antara lain dalam bentuk Rapat
Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) dan forum Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) yang bersifat lintas sektor, serta Rencana Kerja (Renja) dinas kesehatan yang
bersifat internal atau lintas program dimana pihak dinas kesehatan dan unsur terlibat.
Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan yang dilakukan oleh Maulana
(2014) bahwa pelaksanaan program dana BOK di Kabupaten Jeneponto sudah
berjalan dengan baik yang terlihat dari aspek kebijakan yang sudah mengeluarkan
dana BOK dengan tepat. Penyaluran dana BOK langsung ke penanggung jawab KIA,
kemudian di bagiakan sesuai beban kerja, sesuai data emik penerimaan dana Bok
diterima secara utuh. Keterlambatan proses pencaiaran juga terjadi, untuk tahun 2012
dana turun pertengan bulan Juni. Hasil penelitian ini sejalan dengan Pani (2012) yang
menyatakan dana BOK di Puskesmas dimanfaatkan sesuai juknis BOK, dana diterima
terlambat namun kegiatan di Puskesmas tetap terlaksana dengan menggunakan sistem
pinjam ataupun hutang. Pelayanan Kesehatan Ibu bersalin adalah : penanganan pada
saat ibu melahirkan dengan melkukan pertolongan persalinan aman, bersih dan
selamat. Pemanfaatan dana BOK untuk Pertolongan persalinanan adalalh untuk
meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan. Pencapaian pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan kompeten yaitu bidan capaiannya 77,5 %, masih di
bawah target MDGs 90%.
Pengawasan BOK dari Pusat langsung ke dinas Kesehatan Kota Jayapura
sedangkan pengiriman laporan secara on line langsung diterima oleh Kemenkes.
Kepala seksi Pelayanan Kesehatan Dasar bertanggung jawab terhadap realisasi dan
cakupan program yang dilaksanakan di Puskesmas. Tim BOK Dinas Kesehatan
melakukan verifikasi kemudian mengecek kembali hambatan yang ada di Puskesmas.
Pengiriman laporan dan evaluasi KIA rutin, maka semua indikator KIA dapat
di ukur, untuk puskesmas Koya Barat pengiriman laporan KIA rutin dan laporan
7
BOK menggambarkan situasi pelayanan KIA di Puskesmas Koya Barat dan Dinas
Kesehatan Kota Jayapura secara umum.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian terkait dengan informan untuk dana BOK
sebagian besar bersangkutan dengan Program KIA tetapi ini tidak menjamin dana
dapat di luncurkan dengan tepat waktu. Alokasi dana untuk kegiatan BOK bersumber
dari APBN Kementerian Kesehatan. Penerima dana BOK adalah puskesmas di Koya
Barat yang ditetapkan oleh kepala dinas kesehatan. Tetapi dana yang dibutuhkan
tidak cair tepat waktu sehingga program kesehatan yang direncanakan awal tahun
harus tertunda dan di ubah ke pertengahan tahun, hal ini mungkin disebabkan dengan
terbatasnya dana BOK sehingga program yang lebih penting terdahulu yang
dilaksanakan. Namun karena keterlambatan akan waktu pelaksanaannya program
kesehatan KIA ini yang disebabkan lambatnya pencairan dana BOK dari pemerintah
yang dibutuhkan maka program ini tidak sukses atau belum berhasil bila dilihat dari
ukuran keberhasilan program.
3.2 Saran
Disarankan untuk Dinas Kesehatan Kota Jayapura lebih bisa melakukan
pengawasan dan pengkordinasian terkait dengan dana BOK. Juga Dana BOK harus
memikirkan untuk di dahulukan dulu program yang di prioritaskan paling penting
dulu bila dananya belum mencukupi.
Bila pemerintah kekurangan dana BOK bisa melakukan pinjaman dana dulu
supaya program kesehehatan yang telah dilaksanakan dapat berjalan sesuai waktu
yang ditentukan sehingga tercapai keberhasilan dan kesuksesan program.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kmpk.ugm.ac.id/images/Semester_1/Manajemen%20Program%20Keseha
tan/Sesi_7_C_Manajemen_Program_Kesehatan.pdf
pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/69f438fe17b9bac27638761c1e45c764.pdf
10