Disusun Oleh :
Kelompok 4
Husniyah (11160453000031)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019 M/1441 H
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang “Kebijakan
Dalam dan Luar Negeri-Pan Arab-Islam Garis Keras dan Perang Terhadap Terorisme”
Alhamdulillah makalah ilmiah ini telah selesai kami susun dengan baik dan maksimal
atas kerja keras dan juga bantuan dari berbagai pihak sehingga pembuatan makalah ini dapat
berjalan dengan lancar. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang berkontribusi, khususnya dosen Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis
dan Atep Abdurrofiq, M.Si sebagai dosen mata kuliah Praktik Kenegaraan dalam Islam di
Timur Tengah dan Afrika Utara yang telah membimbing kami dalam penyelesaian makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan baik dari segi isi, susunan kalimat, maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca.
Penyusun
Cover ........................................................................................................................................... i
BAB I........................................................................................................................................ IV
PENDAHULUAN .................................................................................................................... IV
A. Latar Belakang............................................................................................................... IV
C. Tujuan ............................................................................................................................. V
BAB II ........................................................................................................................................ 1
PEMBAHASAN......................................................................................................................... 1
PENUTUP ................................................................................................................................ 17
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 17
Praktik Kenegaraan Islam di Timur Tengah dan Afrika Utara Hal III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kawasan Timur Tengah merupakan wilayah yang sarat dengan sejarah keemasan dan
budaya masyhur, yang membentang mulai dari lembah Sungai Nil, Eufrat dan Tigris, serta
wilayah lainnya. Bahkan negara-negara yang ada di Timur Tengah sering dijuluki negara para
Nabi. Namun di kawasan Timur Tengah ini juga sering terjadi pertumpahan darah disebabkan
adanya berbagai kepentingan politik baik itu kepentingan domestik, regional maupun
internasional, mulai dari Perang Arab Israel, Perang Irak-Iran, dan peperangan lain.
Dari isu-isu yang telah disebutkan di atas, gerakan Pan-Arabisme merupakan salah
satu bentuk tindak lanjut dari nasionalisme Arab yang memiliki peran penting dalam
mempersatukan bangsa-bangsa Arab.
Selain itu, gerakan tersebut juga turut serta dalam proses berdirinya Partai Baath dan
Liga Arab. Dalam kesempatan ini pemakalah akan memaparkan sekilas tentang beberapa
konflik yang dialami Timur Tengah dewasa ini beserta gerakan Pan-Arabisme sebagai strategi
politik dan kebijakan dalam maupun luar negeri yang telah dilakukan Timur Tengah. Dalam
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana eksistensi fundamentalisme dan terorisme dalam mewarnai konflik di
Timur Tengah ?
2. Bagaimana kebijakan negara-negara Timur Tengah dalam menyikapi berbagai
macam konflik ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Konflik Fundamental di Negara Timur Tengah
2. Untuk Mengetahui Kebijakan Negara Timur Tengah dalam Menghadapi Konflik
Kedua, Masalah Minyak. Minyak menjadi salah satu faktor munculnya isu
sentral yang sangat sensitif dan selalu menjadi pemicu adanya konflik di Timur-
Tengah, terutama di wilayah Asia Barat. Karena ia menjadi komoditas satu-
satunya sebagai kekuatan bargaining yang dimiliki negara-negara Timur Tengah
sekaligus untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya. Konsentrasi minyak di Timur
Tengah pada umumnya berada di daerah yang mempunyai potensi konflik;
contohnya Kota Kirkuk di Irak Utara adalah tempat cadangan minyak Irak
1
Abdurrohman Kasdi, Fundamentalisme dan Radikalisme dalam Pusaran Krisis Politik di
timur Tengah, Jurnal Penelitian,Vol. 12, No. 2, Agustus 2018. Hal. 2
Selain tiga hal di atas, menurut Leslie Lipson, faktor penyebab utama
krisis politik di Timur Tengah adalah meratanya perpecahan yang akut dalam
masyarakat Timur Tengah, yang berasal dari tribalisme dan ganasnya
sektarianisme agama.3 Kaum radikalis telah memberikan kontribusi terhadap
panasnya eskalasi konflik dan meningkatnya krisis di negara-negara Timur
Tengah. Analisis Leslie Lipson ini diperkuat oleh Michael Hudgson. Menurutnya,
pusat identitas bangsa Arab terletak pada dimensi budaya, bahasa dan agama,
yakni Islam. Muslim di Timur Tengah mayoritas adalah Sunni. Sehingga dengan
batasan ini, muslim sunni non-Arab, seperti suku Kurdi dan Barbar serta muslim
Arab non-Sunni, seperti kaum Alawi, Druze dan beberapa cabang Islam Syi’ah
tidak diperhitungkan.
2
Moris, Water and Conflict in the middle East: Threats and Opportunities; Studies in
Conflict & Terrorism, 1997. Jurnal Penelitian,Vol. 12, No. 2, Agustus 2018. Hal. 13
3
Lipson, The Ethical Crises of Civilization: Moral Melthdown or Advance. Newbury and
London: Sage Publication, 1999. Jurnal Penelitian,Vol. 12, No. 2, Agustus 2018. Hal. 278
Kedua, keterlibatan ISIS (Islamic State in Iraq and Syria) dalam krisis
politik di Irak Timur Tengah antara pemerintah Irak dan Suriah dengan ISIS ini
bertujuan menghabisi kekuatan teritorial ISIS di Suriah utara dan Irak utara.
Usaha ini dilakukan untuk menguasai kembali Kota Mosul dan Kota Raqqa.
Akhirnya usaha ini berhasil, pada 10 Juli 2017 Perdana Menteri Irak Haedar al-
Abbadi mendeklarasikan bahwa Mosul sudah dibebaskan oleh pemerintah Irak,
kemudian disusul Kota Raqqa yang dibebaskan oleh Tentara Suriah pada 10
Oktober 2017. Agenda bagi pemerintah Irak dan Suriah ke depan yang paling
berat adalah mewujudkan perdamaian, rekonsiliasi, dan pemulihan yang
membutuhkan waktu panjang serta diperkirakan memakan biaya yang sangat
besar.
Keempat, krisis politik yang melibatkan Arab Saudi dan Bahrain dengan
Qatar, kemudian diikuti oleh Uni Emirat Arab, serta Mesir yang memutuskan
hubungan diplomatik dengan Qatar pada hari Senin, 5 Juni 2017. Negara-negara
tersebut mengambil langkah tersebut dengan alasan Qatar telah mendukung aksi
terorisme. Berbagai upaya dilakukan untuk mendamaikan kedua belah pihak,
namun semuanya gagal.
1. Pan-Arabisme
a. Sejarah Pan Arabisme
5
Syamsul Hady, Politik Islam: Nasserisme dalam Pergulatan Politik Timur Tengah, UIN
MALIKI Press, 2010, hal 50
6
Arthur J. Goldschmidt, Jr, A Concise History of the Middle East, Fourth Edition, San
Fransisco and Oxford: Westview Press 1991, hal 283
7
Gamal Abdul Nasser “The Philosophy of Revolution” dalam Sylvia G. Haim ed. Arab
Nationalism: An Antology, Berkeley and L.A: University of California Press, 1964, hal 229-32
8
Feriyadi & Siti Khumayroh, Pan-Arabisme: Wujud Dinamika Regionalisme di Timur
Tengah, hal. 3
9
Feriyadi & Siti Khumayroh, Pan-Arabisme: Wujud Dinamika Regionalisme di Timur
Tengah, hal. 3-4
10
Feriyadi & Siti Khumayroh, Pan-Arabisme: Wujud Dinamika Regionalisme di Timur
Tengah, hal. 4-5
11
Feriyadi & Siti Khumayroh, Pan-Arabisme: Wujud Dinamika Regionalisme di Timur
Tengah, hal. 6
12
Feriyadi & Siti Khumayroh, Pan-Arabisme: Wujud Dinamika Regionalisme di Timur
Tengah, hal. 7
13
Feriyadi & Siti Khumayroh, Pan-Arabisme: Wujud Dinamika Regionalisme di Timur Tengah, hal.
8
A. Kesimpulan
Terlepas dari kegagalan, Liga Arab juga menuai banyak kemajuan dan
keberhasilan. Diantaranya Liga dikenal berhasil dan efektif dalam menjalin dan
memelihara kerjasama dibidang ekonomi, sosial dan kebudayaan diantara negara
anggota. Dalam bidang pendidikan, Liga berperan besar dalam menyusun
kurikulum sekolah negara-negara Arab, melestarikan dokumen-dokumen dan
hasil kebudayaan kuno dan berhasil juga menerapkan teknologi modern dalam
erbagai bidang. Dan menciptakan persatuan telekomunikasi regional.
Jurnal :
Jatmika, S. (2013). The Arab Spring 2010: Puncak Gunung Es Krisis Politik di
Kawasan Timur Tengah. Jurnal Hubungan Internasional
Moris, (1997). Water and Conflict in the middle East: Threats and Opportunities :
Studies in Conflict & Terrorism
Goldschmidt, Jr, Arthur J, (1991). A Concise History of the Middle East, Fourth
Edition, San Fransisco and Oxford: Westview Press
Nasser, Gamal Abdul (1964). The Philosophy of Revolution dalam Sylvia G. Haim
ed. Arab Nationalism: An Antology, Berkeley and L.A:
University of California Press