tindakan dan peristiwa ekonomi derajat kesesuaian dengan kriteria ditetapkan serta
mengkomunikasikan hasilnya kepada pemakai yang berkepintangan.
1. Jika tidak diaudit ada kemungkinan bahwa laporan keuangan tersebut mengandung kesalahan baik
disengaja maupun tidak disengaja
2. Jika laporan keuangan sudah diaudit dan mendapat opini wajar tanpa pengecualian dari KAP berarti
pengguna laporan keuangan bisa yakin bahwa laporan keuangan tersebut bebas dari salah saji yang
material.
3. Mulai dari tahun 2001 perusahaan yang asetnya 25 M keatas harus memasukkan Audit Finantial
Statement ke departemen perdagangan dan perindustrian.
4. Perusahaan yang sudah GO PUBLIC harus memasukkan audit laporan keuangan ke BAPEPAMLK
paling lambat 90 hari setelah tahun buku.
5. SPT yang didukung oleh audit laporan keuangan lebih dipercaya oleh pihak pajak dibandingkan
dengan laporan keuangan yang belum diaudit.
TIPE AUDIT
STANDAR AUDITING
Standar auditing terdiri dari sepuluh standar dan semua pernyataan Standar Auditing(PSA) yang
berlaku. Sepuluh standar auditing dibagi menjadi tiga kelompok: (1) standar umum, (2) standar
pekerjaan lapangan, dan (3) standar pelaporan.
(1) Standar Umum mengatur syarat-syarat diri auditor
(2) standar pekerjaan lapangan mengatur mutu pelaksanan auditing
(3) Stadar pelaporan memberikan panduan bagi audiitor dalam mengkomunikasikan hasil
auditnya melalui laporan audit kepada pemakai informasi keuangan.
Standar auditing yang telah ditetapkan dan disahkan oleh Ikatan Akuntan Publik dalam
Pernyatan Standar Auditing (PSA) No.01 (SA Seksi 150) Standar Auditing disajikan berikut ini:
a. standar Umum
1. Audit harus dilaksankan oleh seorang atau lebih yang memilki keahlian dan pelatihan teknis cukup
dalam auditor.
2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus
dipertahankan oleh auditor.
3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran
profesional dengan cermat dan seksama.
b. Standar pekerjaan Lapangan
1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan
semestinya.
2. Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus dipeoleh untuk merencanakan audit dan
menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.
3. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inpeksi, pengamatan, permintaan
keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keungan
yang diaudit.
c. Standar Pelaporan
1. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai deangan prinsif
akuntansi yang berlaku umum di indonesia.
2. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika aa, ketidakkonsistenan penerapan
prinsif akuntansi dalam penyusunan laporan keungan periode berjalan dibandingkan dengan
penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.
3. pngungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatak lain
dalam laporan auditor.
4. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara
keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara
keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan/ Dalam hal nama auditor
dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yanng jelas
mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada , dan tingkat tanggung jawab yang dipikul
oleh auditor.
PROSEDUR AUDIT
1. Jasa Assurance
Jasa assurance merupakan jasa profesional independen yang meningkatkan mutu informasi bagi
pengambil keputusan.
2. Jasa Atestasi
Salah satu tipe jasa assurance yang disediakan oleh profesi akuntan publik adalah jasa atestasi.
Atestasi (attestation) adalah suatu pernyatan pendapat atu pertimbangan orang yang independen. Jasa
atestasi dibagi menjadi 4 bagian yaitu:
1. Audit
Jasa audit mencakup pemerolehan dan penilaian bukti yang mendasari laporan keuangan historis
suatu entitas yang berisi aersi yang dibuat oleh manajemen entitas tersebut.
2. Pemeriksaan (Examination)
Istilah pemeriksaan digunakan untuk jasa lain yang dihasilkan oleh profesi akuntan publik yang
berupa pernyataan suatu pendapat atas kesesuaian asersi yang dibuat oleh pihak lain dengan kriteria
yang telah ditetapkan.
3. Review
Jasa review terutama berupa permintaan keterangan dan prosedur analitik terhadap informasi
keuangan suatu entitas dengan tujuan untuk memberikan keyakinan negatif atas asersi yang
terkandung dalam informasi keuangan tersebut.
4. Jasa Nonassurance
Jasa Nonassurance adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik yang didalamnya ia tidak
memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan.
Audit atas laporan keuangan yang disusun berdasarkan prinsip akuntansi berterima umum merupakan
satu diantara jasa atestasi (attest service) yang dapat disediakan oleh kantor akuntan publlik kepada
masyarakat. Dalam tahun-tahun terakhir ini, permintaan jasa atestasi oleh klien, lembaga pemerintah,
dan pihak lain telah meluas, tidak hanya terbatas pada audit atas laporan keuangan historis, namun
mencakup juga jasa profesi akuntan publik yang memberikan tingkat keyakinan (level of assurance)
di bawah tingkat keyakinan yang diberikan oleh auditor dalam audit atas laporan keuangan historis.
Sebagai contoh, bank meminta jasa akuntan publik untuk memberikan pernyataan secara tertulis
apakah nasabah bank tersebut mematuhi persyaratan perjanjian krdit, Untuk menyediakan pedoman
dan untuk mengembangkan terangka yang lebih luas bagi akuntan publik dalam melaksanakan dan
melaporkan jasa atestasi, Dewan menerbitkan serangkaian Pernyataan Standar Atestasi (disingkat
PSAT).