Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian


Saat itu Cinemaxx membuka cabangnya di 45 tempat berbeda di Indonesia
dengan jumlah 225 layar. Pasca akuisisi Cineolis membuka cabang pertamanya di
Mataram Mall, pada tanggal 18 September 2019. Perusahaan ini kemudian
melakukan rebrand Cinemaxx menjadi Cinepolis Di seluruh cabang lainnya di
Indonesaia hingga akhir tahun 2019.
Perkembangan teknologi dan komunikasi saat ini begitu pesat, seiring
dengan pesatnya laju perkembangan ini dituntut adanya informasi yang cepat, tepat
dan akurat sehingga mengakibatkan persaingan yang semakin kompetitif. Ketatnya
persaingan dan pesatnya perkembangan teknologi dan informasi yang ada menuntut
suatu sistem yang lebih baik, cepat dan handal dalam menyelesaikan masalah.
Dengan demikian, Cinepolis berfikir untuk memanfaatkan kemajuan
teknologi informasi ini untuk membuat sebuah system yang bisa untuk melakukan
transaksi Penjualan Tiket Bioskop, Adapun transaksi tersebut meliputi Pemesanan
Seat dan Pembayaran Tiket Secara Online. Hal ini tentu saja membawa dampak
positif karena waktu yang digunakan untuk mengantri dapat menjadi lebih efektif
dengan melakukan hal-hal lain yang lebih bermanfaat.

1.2. Rumusan Masalah


Dalam penelitian ini penulis dapat merumuskan permasalahan-
permasalahan yang terjadi sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem pemesanan tiket bioskop di CINEPOLIS yang sedang
berjalan?
2. Bagaimana merancang sistem informasi pemesanan tiket online di bioskop
CINEPOLIS?
3. Bagaimana implementasi sistem informasi pemesanan tiket online di
bioskop CINEPOLIS?.

1.3 Batasan Masalah


Dalam penelitian ini penulis mempunyai Batasan Masalah yang bertujuan
agar pembahasan penelitian ini terarah dan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
Adapun batasan masalah meliputi :
1. Pengelolaan data Film dan pengaturan jam tayang.
2. Transaksi pemesanan dan pembyaran secara online.
3. Mencetak Tiket Bioskop.

1
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang di lakukan oleh penulis :
1. Mengetahui sistem pemesanan tiket bioskop di CINEPOLIS yang sedang
berjalan.
2. Merancang sistem informasi pemesanan tiket online di bioskop
CINEPOLIS.
3. Mengimplementasikan sistem informasi pemesanan tiket online di bioskop
CINEPOLIS.

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah kita dapat mengetauhi
system penjualan tiket Cinepolis secara terbuka dan transparan. Meskipun system
yang digunakan sudah sangat baik tetapi seiring dengan berjalannya perkembangan
teknologi informasi, hasil dari penelitian ini diharapkan bisa dapat dikembangkan
sehingga dapat menghasilkan inovasi-inovasi yang lebih baru dan relevan.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Landasan Teori


Setiap perusahaan baik pemerintah maupun swasta harus bersaing dan
berusaha untuk dapat menarik perhatian konsumen. Dengan menggunakan produk
– produk yang dihasilkan dan ditawarkan. Dengan pengolahan sumber – sumber
seperti sumber daya manusia, sumber daya alam, teknologi harus dilaksanakan
secara professional agar usaha tersebut dapat mencapai tujuan dalam usahanya,
diperlukan sarana dan prasarana yang tangguh guna menunjang kelangsungan
hidup perusahaan. Bidang entertainment adalah sector yang memiliki banyak
konsumen. Salah satunya adalah bioskop yang menyediakan hiburan berupa
tonotnan film sebagai produk yang menyediakan berbagai minat penonton.
Keinginan masyarakat untuk memperoleh kemudahan dalam melakukan kegiatan
sehari-hari mendorong pesatnya kemajuan teknologi. Banyak teknologi yang
ditujukan untuk memberikan kemudahan yang diinginkan, seperti misalnya
internet. Fakta yang tidak bisa ditolak saat ini adalah kenyataan hampir segala hal
dapat diperoleh di internet.
Dengan kemajuan teknologi internet memungkinkan seseorang untuk
memperoleh informasi dan melakukan transaksi dengan bebas tanpa dibatasi oleh
ruang dan waktu. Meskipun demikian, teknologi ini masih belum dimanfaatkan
sepenuhnya. Adapun salah satu masalah yang menarik perhatian penulis adalah
masalah yang cukup sederhana namun sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari
yaitu pemesanan tiket bioskop. Banyak pelanggan yang harus antri cukup lama
untuk mendapatkan tiket, bahkan terkadang sudah mengantri pun belum tentu
berhasil mendapatkan tiket. Hal ini tentu saja membawa dampak kerugian karena
waktu yang digunakan untuk mengantri dapat menjadi lebih efektif dengan
melakukan hal-hal lain yang lebih bermanfaat. Salah satu alternatif penyelesaian
masalah tersebut adalah dengan memanfaatkan internet baik melalui web di kantor,
di warnet, di lingkungan sekolah, di rumah, atau melalui WAP dengan
menggunakan handheld mobile device yang mendukung. Pelanggan dapat
memesan tiket untuk jadwal tayang kapanpun di bioskop manapun secara online
tanpa harus mengantri, dan juga transaksi dapat dilakukan dari mana pun dan kapan
pun. Penulisan ini dititikberatkan pada aplikasi pemesanan tiket online melalui web
dengan dukungan WAP. Pembahasan akan dilakukan seputar teknologi internet dan
WAP serta perancangan aplikasi itu sendiri dan tidak membahas lebih lanjut tentang
kerjasama antara bioskop dengan lembaga keuangan mengenai masalah
pembayaran online, maupun penanganan dan laporan keuangan dari tiap transaksi.
2.2. Prosedur Penjualan Tiket Bioskop
Prosedur adalah suatu tahap-tahap atau urutan-urutan pekerjaan tata usaha
yang satu dengan yang lainnya saling berinteraksi yang tidak dapat dipisahkan

3
biasanya melibatkan beberapa petugas didalam suetu bagian atau lebih yang
diadakan untuk menjamin pelaksanaan yang seragam dan transaksi-transaksi yang
berulang-ulang dalam perusahaan.
Dari suatu perusahaan haruslah mempunyai prosedur penjualan karena
kalau suatu perusahaan prosedur penjualannya tidak terkoordinasi dengan baik
maka akan terjadi kekurangan-kekurangan dan sangat menghambat perkembangan
perusahaan yang mengakibatkan kerugian perusahaan tersebut. Maka dari itu PT.
Cinemaxx Global Pasific mempunyai prosedur penjualan yang benar-benar
terkoordinasi dengan baik dan diantaranya ada 3 ( tiga ), yaitu:
Prosedur Pemesanan Tiket
1. Penonton membuka Aplikasi Booking Tiket memilih Film , jam tayang,
tempat duduk pemesanan.
2. Melakukan transaksi pembayaran yang sudah suda dipesan lalu akan
mendapatkan kode Booking.
3. Kode Booking tersebut diberikan ke karyawan dan akan memeriksa apakah
sudah sesuai dengan jadwal hari tersebut.

Uang elektronik (atau uang digital) adalah uang yang digunakan dalam
transaksi Internet dengan cara elektronik. Biasanya, transaksi ini melibatkan
penggunaan jaringan komputer (seperti internet dan sistem penyimpanan harga
digital). Electronic Funds Transfer (EFT) adalah sebuah contoh uang elektronik.
Uang elektronik memiliki nilai tersimpan (stored-value) atau
prabayar (prepaid) dimana sejumlah nilai uang disimpan dalam suatu media
elektronis yang dimiliki seseorang. Media tersebut dapat
berupa server atau chip. Server Based merupakan Uang Elektronik dengan media
penyimpanan berupa server, sedangkan Chip Based merupakan Uang Elektronik
dengan media penyimpanan berupa chip . Nilai uang elektronik akan berkurang
pada saat konsumen menggunakannya untuk pembayaran. Uang elektronik dapat
digunakan untuk berbagai macam jenis pembayaran (multi purpose) dan berbeda
dengan instrumen single purpose seperti kartu telepon.
Sebagai instrumen pembayaran, uang elektronik memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu oleh
pemegang kepada penerbit;
2. Nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media
seperti server atau chip;
3. Digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan
merupakan penerbit uang elektronik tersebut; dan
4. Nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan dikelola oleh penerbit
bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang
yang mengatur mengenai perbankan.

4
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan


Analisis sistem yang sedang berjalan merupakan kegiatan mempelajari
interaksi sistem yang terdiri atas pelaku proses dalam sistem, prosedur dan data
serta informasi yang terkait.
Tujuan dari analisa sistem yang sedang berjalan adalah :
a) Menelusuri bagaimana sistem yang sedang berjalan, dengan memperhatikan
proses, flow map sistem yang berjalan, diagram kontek sistem yang
berjalan, dan data flow diagram yang sedang berjalan.
b) Mengevaluasi sistem sehingga dapat mendukung dan meningkatkan kinerja
sistem informasi yang akan dikembangkan.
c) Mendapatkan kemungkinan pengembangan sistem yaitu proses dan
subproses yang dapat dimodifikasi kearah yang lebih baik atau akan lebih
dimudahkan dengan sistem yang terotomatisasi.

3.2 Analisis Dokumen


Analisis dokumen berikut ini akan menganalisis dokumen yang digunakan dalam
prosedur pemesanan tiket bioskop Cinepolis Pasific Mall Tegal. Dokumen-
dokumen tersebut adalah sebagai berikut :
1. Nama Dokumen : Memo Pemesanan tiket
Fungsi : Untuk melakukan Pemesanan tiket bioskop
Sumber : Pembeli
Jumlah : 1 rangkap
Item data : -
2. Nama Dokumen : Memo tidak ada tiket
Fungsi : Untuk memberitahukan kepada pembeli bahwa tiket yang di
inginkan telah dipesan
Sumber : Bag.Penjualan
Jumlah : 1 rangkap
Item data : -

5
3. Nama Dokumen : Tiket
Fungsi : Sebagai bukti agar bisa masuk ke dalam teater bioskop
Sumber : Bag.Penjualan
Jumlah : 1 rangkap
Item data : no_tempat duduk, film, harga, waktu, no_studio
4. Nama Dokumen : Laporan Penerimaan
Fungsi : Untuk mengetahui jumlah penjualan tiket bioskop yang telah
terjual dan ini bersifat intern
Sumber : Pembeli 45
Jumlah : 1 Rangkap
Item data : Lap. Penjualan, tiket, harga

3.3 Perancangan Sistem


Setelah analisis sistem dilakukan, selanjutnya penulis membuat suatu tahap
perancangan sistem. Dimana perancangan sistem digambarkan mengenai
rancangan sistem yang akan dibangun sebelum dilakukan pengkodean kedalam
suatu bahasa pemprograman. Dalam perancangan suatu sistem tidak terlepas dari
hasil analisis, karena dari hasil analisis sistem baru dapat dibuat suatu perancangan
sistem.

3.4 Tujuan Perancangan Sistem


Tujuan dari pembuatan perancangan sistem ini adalah untuk mengatasi
kekurangan-kekurangan yang ada pada sistem sebelumnya yang sedang berjalan
sehingga dapat menghasilkan informasi yang lebih mudah didapatkan dalam
menunjang proses penjualan tiket, efisien serta efektif.

3.5 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan


Sistem yang diusulkan adalah sistem informasi terkomputerisasi dengan
fasilitas untuk pengelolaan data film, pengelolaan data berita, jadwal jam tayang
dan pemesanan tiket. Sistem ini memiliki dua hak akses yaitu admin dan pemesan.
Admin memiliki fasilitas hak akses yaitu pengelolaan data film, pengelolaan data
berita dan jadwal jam tayang, sedangkan pemesan hanya memiliki fasilitas untuk
memesan tiket saja. Sistem dirancang menggunakan aplikasi Vista sebagai alat
pembuatan program, Wamp sebagai server, PHP sebagai bahasa pemrogramannya
dan SQL sebagai tempat menyimpan data atau Data Base.

6
3.6 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan
Perancangan prosedur yang diusulkan merupakan tahap untuk memperbaiki
atau meningkatkan efisiensi kerja. Tahap perancangan sistem yangdigambarkan
sebagai perancangan untuk membangun suatu sistem dan mengkonfigurasikan
komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat kerassehingga menghasilkan
sistem yang baik, sistem yang dirancang tersebut menjadi satu komponen.

3.7 Metode Pengumpulan Data


A. Observasi

Yaitu denganmengamati secara langsun kondisi di PT.Cinemaxx Global Pacifc


kususnya pada bagian pemesanan kiket untuk menentukan tidaknya system
Pemesanan tiket tersebut dikembangkan.
B. Wawancara

Yaitu Dengan mengadakan Tanya jawab kepada pihak yang ada hubungannya
dengan objek penelitian, dalam hal ini melakukan wawan cara dengan karyawan
PT.Cinemaxx Global pacific kususnya pada bagian pemesanan tike.
C. Studi Literatur/ Kepustakan

Studi Kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan dan menelaah data yang


diperoleh dari perpustakaan baik berupa artikel, buku- buku, data-data dari situs
internet maupun sumber informasi lainnya yang ada kaitanya dengan permasalahan
yang akan dibahas. Selain itu peneliti juga mempelajari dan memahami terhadap
system sejenis dan melakukan penelitian sejenis.

7
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah penulis lakukan pada bab-bab
sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1) Dengan adanya aplikasi sistem informasi pemesanan tiket bioskop secara
online ini diharapkan akan lebih memudahkan masyarakat dalam memesan
tiket bioskop, tanpa harus mengantri sangat lama.
2) Dengan adanya aplikasi sistem informasi pemesanan tiket bioskop secara
online ini juga diharapkan sebagai alternatif lain bagi masyarakat dalam
memperoleh jadwal film, berita tentang film.

8
DAFTAR PUSTAKA

1. Pressman, Roger.
2002. Rekayasa Perangkat Lunak pendekatan praktisi. Yogyakarta :Penerbit Andi.
2. Arbie. (2004). Manajement Database Dengan MySQL. Yogyakarta : Penerbit
Andi
3.http://eprints.mdp.ac.id/566/1/Ery%20%20SISTEM%20PEMESANAN%20TIKE
T%20BIOSKOP%20SECARA%20ONLINE.pdf( Diaksespada 11 Oktober 2015 jam
13.00 WIB)
4.Hartati, Ery (2008). Sistem Pemesanan Dan Pembelian Tiket Bioskop Secara
Online Dengan menggunakan Active Server Pages.Net Berbasis Web Dan Wireless
Application Protocol. @lgoritma, 4 (3). pp. 19-28.
5. Surya.(2013).Pembangunan sistem pelayanan order dan reservasi pada
bioskop mini berbasis web dan android
6. Kusuma.(2010).Pembangungan Sistem Informasi Mobile Ticketing pada
Pemesanan Tiket Bioskop

Anda mungkin juga menyukai