Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGERTIAN ISLAM NORMATIF DAN ISLAM HISTORIS


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata kuliah : Metodologi studi islam
Dosen Pengampu : M. Rasyidi,M.pd.I

Disusun Oleh :
Kelompok 1
Ahmad Ihsanul Khair ( 1704110175 )
Elsa Fitriani ( 1794110212 )
Yurni ( 1704110198 )

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALANGKARAYA
Tahun 2017/2018

1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. Wb.
Puji syukur dipersembahkan atas kehadirat Allah SWT, Dialah Tuhan yang
menurunkan agama islam sebagai agama penyelamat. Dialah Tuhan Yang semesta alam yang
memberikan limpahan rahmat, Inayah, Taufiq dan hidayahnya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah ini. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda
Rasulullah SAW. Pada kesempatan ini juga saya mengucapkan terimakasih atas kedua
orangtua saya yang telah mendukung dan memberikan fasilitas untuk menyelesaikan makalah
ini. Makalah ini disusun berdasarkan refrensi tentang Studi Islam, Ruang Lingkup Studi
Islam, Islam Normatif dan Islam Historis. Dengan memahami pengertian-pengertiannya
diharapkan bagi semua pembaca makalah ini dapat memahami pembahasan dan penjelasan
tentang Studi Islam, Ruang Lingkup Studi Islam, Islam Normatif dan Islam Historis yang
dituangkan dalam makalah ini.
Harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Dan semoga makalah ini juga memberikan kontribusi positif dalam proses belajar dan
mengajar. Saya sadar, Bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh sebab itu, Saya
mohon maaf jika ada informasi atau kutipan yang salah. Karenanya kritik dan saran pembaca
sangat dibutuhkan untuk kedepannya, Agar saya bisa membuat makalah yang jauh lebih baik
lagi.
Wassalamu’alaikum wr. Wb

Palangkaraya, Desember2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

Cover
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB IPENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 2
A. Pengertian Studi Islam .................................................................................................... 2
B. Ruang Lingkup Studi Islam ............................................................................................ 3
C. Pengertian Islam Normatif .............................................................................................. 4
D. Pengertian Islam Historis ................................................................................................ 5
E. Hubungan Anatar Keduanya ........................................................................................... 8
F. Pengelompokkan Islam Normatif dan Islam Historis ..................................................... 8
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 10
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 10
B. Saran ............................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengkajian tentang Studi Islam dan budaya lokal sangatlah penting bagi
perkembangan islam dan kaum islam diwaktu mendatang. Nabi Muhammad SAW
datang membawa jaminan terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera secara
lahir dan batin. Islam turun sebagai agama yang sempurna, Sebagai panutan hidup
setiap manusia di dunia. Islam artinya selamat adalah agama yang berkeinginan
membawa seluruh umatnya pada jalan yang benar yaitu jalan keselamatan, Jalan
kebahagian, Dan jalan kedamaian di dunia dan di akhirat. Sebab itu islam
merupakan agama yang melampaui berbagai aspek kehidupan manusia di dunia,
Baik jasmani dan rohani. Aspek dunia-akhirat ataupun aspek jasmani-rohani
sebenarnya bukanlah dua hal yang beda, Yang meski diutamakan salah satunya,
Keduanya adalah identitas yang integratif satu dengan yang lainnya dan
seharusnya selalu diupayakan supaya keduanya melekat dalam diri umat muslim.
Dengan mengamalkan semua ajaran Islam dengan baik dan benar sesuai
syriatnya. Umat islam diharapkan mampu melihat berbagai ragam bentuk
pengalaman agama islam dalam konsep ruang lingkup kehidupan sehari-hari.
Dalam konteks ini, Muncul istilah Islam Normatif dan Islam Historis.

B. Rumusan Masalah
Dari Latar Belakang di atas, Makalah ini dibuat supaya mendeskripsikan
secara umum tentang :
1. Apakah pengertian Studi Islam ?
2. Bagaimana Ruang Lingkup Studi Islam ?
3. Apakah yang dimaksud Islam Normatif ?
4. Apakah yang dimaksud Islam Historis?
5. Hubungan antara Islam Normatif dan Islam Historis?

Masalah inilah yang akan dibahas dalam pembahasan makalah ini.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Studi Islam
Studi islam adalah gabungan dari dua kata, Yakni “Studi” dan “Islam”. Kata
studi punya berbagai pengertian menurut para teolog . Seperti Rumus Lester Crow
dan Alice Crow mengatakan bahwa studi adalah suatu kegiatan yang sengaja
diusahakan dengan tujuan memperoleh keterangan, Mencapai pemahaman yang
lebih, Atau meningkatkan suatu skill keterampilan. Sedangkan muhammad Hatta
mengartiakan bahwa studi adalah mempelajari suatu hal untuk memahami
kedudukan, Mencari sebuah perngetahuan, Dalam hubungan sebab dan akibatnya,
Dilihat melalui jurusan tertentu dan metode tertentu. Maka umum yang kita tahu
bahwa studi adalah mempelajari suatu hal untuk mengetahuinya.1
Dan kata islam secara etimologi, Islam dari bahasa arab, Salima yang artinya
selamat sentosa. Lalu terbentuk kata aslama yang artinya memelihara dalam
keadaan selamat dan sentosa, Juga makna lain berserah diri dan taat. Dari kata
aslama inilah terbentuk kata islam (Aslama, Yuslimu, Islaman), Yang sering kita
tahu dengan istilah selamat dan damai.
Dalam bahasa arab, Studi Islam dikenal dengan Dirasah Islamiyah, Dan
dibarat dikenal dengan Islamic Studies, Secara harfiah Studi Islam adalah kajian
atau pengetahuan yang berkaitan dengan islam. Srdangkan makna islam menurut
istilah adalah agama yang berlandaskan pada lima pilar utama (Rukun Islam),
Yaitu membaca dua kalimah syahadat, Melaksanakan sholat, Berzakat, Menahan
hawa nafsu (berpuasa), Dan pergi ibadah haji bagi mereka yang mampu.2
Dari berbagai pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa, Pengertian studi
islam adalah kajian tentang pembahasan islam yang bertujuan untuk menambah
wawasan atau pengetahuan agar dapat dipraktekkan secara benar dalam kehidupan
manusia. Sedangkan pengetahuan agama adalah pengetahuan yang didasarkan
dari ajaran-ajaran Allah dan rosulnya secara murni tanpa ada suatu pengaruh
sejarah, Seperti akidah, Ibadah, Membaca al-quran dan ahlak.

1
Abuddin nata,metodologi studi islam,(jakarta:Rajawali pers,2013),hlm :11
2
ibid

2
Studi Islam mengarah pada kajian keislaman, Yaitu pada tiga hal :

1. Islam yang tunduk atau berserah diri pada Allah SWT


2. Islam yang membahas pada keselamatan dunia dan akhirat, Karenanya Islam
mengajarkan manusia untuk melakukan kebajikan dan menjauhi larangan-nya
3. Islam yang damai
Studi keislaman bukan hanya dipelajari umat islam saja, Bahkan mereka yang
bukan beragama islam juga mengkaji studi keislaman bagi kaum islam. Studi
keislaman dipelajari untuk memahami dan mendalami serta membahas ajaran-
ajaran islam supaya mereka dapat melaksanakan juga mengamalkannya dengan
benar. Dikalangan non muslim studi keislaman dipelajarinya hanya sebatas ilmu
pengetahuannya saja, Yaitu mengetahui seluk beluk agama, Praktik keagamaan,
Juga hal-hal lainnya sesuai dengan kebutuhan mereka baik bersifat positif ataupun
negatif. Mereka disebut dengan kaum orientalis. Banyak juga dari mereka
kalangan non muslim yang mengkaji islam yang hanya sekedar mencari wawasan
atau menambah ilmu pengetahuan pada akhirnya mereka menjadi mu’alaf, Karena
mereka paham dan mengetahui tentang kebebasan islam. Sudah sepatutunya
kitalah selaku umat islam harus memiliki pengetahuan yang jauh lebih baik dari
para kaum orientalitas.3

B. Ruang Lingkup Studi Islam


Dalam pengertiannya, Agama punya tiga dimensi atau suatu ruang lingkup
yang dibahas, Yaitu :
a. Aspek Spritual
Hubungan antara manusia dengan tuhannya. Hubungan ini menunjukkan
bahwa adanya suatu ikatan pada manusia terhadap tuhannya, Yaitu ketaatan
manusia kepada Tuhannya.
b. Aspek Horizontal
1) Hubungan antara manusia dengan manusia. Manusia bukanlah
mahlukIndividu, Manusia adalah mahluk sosial yang tidak bisa hidup
sendiri, Selalu bergantung pada mahluk lainnya. Konsep islam dalam hal
ini adalah kekeluargaan dan kemasyarakatan.

3
Abuddin Nata, Studi Islam Komprehensif ,(Jakarta:Kencana Prenada Media Grup,2011),hlm:20

3
2) Hubungan manusia dengan alam semesta yang mencakup atas hewan dan
tumbuhan serta lingkungan sekitar. Hal ini manusia mempunyai
wewenang dalam pemanfaatan, Penjagaan, Memelihara dan bertanggung
jawab atas ciptaan Allah.
Karenanya manusia diberikan akal sebagai satu kelebihan yang sangat baik.
Lebih jelasnya aspek Horizontal lebih condong pada keadaan sosial, Mengenai
bagaimana membentuk suatu relasi yang baik bagi sesama mahluk ciptaannya.
Serta agama sebagai objek studi minimal bisa dilihat dari tiga segi, Yaitu :
a. Sebagai dokrin dari tuhan yang bagi para pemeluknya dianggap sudah
mutlak, Dan diterima sepenuhnya.
b. Sebagai gejala budaya, Yang artinya seluruh karya atau kreasi manusia yang
berkaitan dengan agama, Serta pemahaman orang terhadap suatu dokrin pada
agamanya.
c. Sebagai interaksi sosial, Yaitu membangun sebuah relasi baik antar umat
islam. M. Atho Mudzhar berpendapat bahwa objek pembahasan agama islam
adalah kajian-kajian seperti fiqh, Kalam, Dan tasawuf. Dalam hal ini, Agama
bersifat sebagai penelitian budaya. Hal ini mengingatkan bahwasanya kajian
keislaman semacam ini merupakan salah satu bentuk dokrin yang dirancang
oleh para penganutnya yang bersumber langsung dari wahyu Allah melalui
sebuah penalaran dan perenungan. Disaat seseorang mempelajari tentang
perihal Sholat, Zakat dan lainnya, Maka ia mempelajarinya sebagai aspek
budaya.4

C. Pengertian Islam Normatif


Normatif, Dalam bahasa inggris “ Norm” yang artinya Norma, Ajaran, Atau
acuan. Kata norma dalam Bahasa Indonesia berarti ukuran untuk menentukan
sesuatu. Islam Normatif adalah islam sebagai wahyu, Islam yang diwahyukan
pada Nabi Muhammad SAW untuk kedamaian dunia dan akhirat.
Islam Normatif, Siapapun tidak dapat terlepas dari kitab suci Islam, Al-Quran
dan sumber ajaran kedua, Al-Hadits. Islam dengan kitab suci Al-Qur’an adalah

4
Abuddin Nata, Studi Islam Komprehensif ,(Jakarta:Kencana Prenada Media Grup,2011),hlm:25

4
identik, Karena semua ajaran Islam ada didalamnya. Ajaran Islam adalah
kandungan isi Al-qur’an yang diperkuat dengan Al-Hadits. 5
Islam Normatif adalah Islam yang benar, Yaitu yang bersumber dari firman
Allah SWT. Islam dikatakan benar adalah Islam yang bersumber pada Al-Qur’an
dan As-sunnah (Hadits). Hadits termasuk dalam Islam Normatif, Karena segala
sesuatu dari Nabi adalah sebuah kebenaran yang dijadikan panutan bagi setiap
ummatnya. Semua yang dikatakan, Yang dilakukan, Dan yang ditentukan oleh
nabi Muhammad SAW terjamin benarnya oleh Allah SWT. Firmannya, “Demi
bintang ketika terbenam;kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula
keliru;dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur’an) menurut kemauan hawa
nafsunya;ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan
(kepadanya);yang diajarkan kepadanya oleh (jibril) yang sangat kuat” (Q.S. An-
Najm:1-5). Islam Normatif adalah Islam berdemensi sakral yang bersifat mutlak
dan universal, Melebihi ruang dan waktu yang disebut dengan realitas ketuhanan.
Bisa dikatakan, Islam Normatif memiliki tingkat mutlak. Berbentuk aspek tekstual
islam, Yaitu Al-Qur’an dan Hadits yang absolut. Islam Normatif meliputi setiap
ruang dan waktu dan akan tetap menjadi ideal. Islam Normatif memiliki berbagai
tradisi kajian, Yaitu : Teologi, Tafsir, Tasawuf, Filsafat, Fiqh.6
 Teologi : Pemikiran tentang persoalan ketuhanan
 Tafsir : Penjelasan dan Pemaknaan kitab suci
 Tasawuf : Pemikiran dan tingkah laku pendekatan diri pada tuhan
 Filsafat : Pemikiran dalam bidang hakikat kenyataan dan kebenaran
 Fiqh : Pemikiran dalam bidang yurisprudensi (tata hukum)

D. Pengertian Islam Historis


Historis dalam Kamus Bahasa Indonesia bermakna sejarah, Kejadian yang
ada hubungannya dengan masa lampau. Islam Historis adalah islam yang dianut
dan yang dipraktekkan kaum muslim diseluruh dunia, Mulai dari masa Rasulullah
hingga saat ini. Islam yang benar adalah Islam yang berpanutan Al-Qur’an dan

5
Khadziq,Islam Dan Budaya Lokal Belajar Memahami Realitas Agama Dalam Masyarakat
,(Yogyakarta: Teras, 2009),hlm:2
6
Khadziq,Islam Dan Budaya Lokal Belajar Memahami Realitas Agama Dalam
Masyarakat,(Yogyakarta:Teras,2009),hlm:3-7

5
Al-Hadits. Jika Islam yang benar, Yaitu diajarkan Nabi Muhammad SAW disebut
dengan Islam Normatif, Maka Islam yang senyatanya ada dikalangan masyarakat
inilah yang disebut Islam Historis. Historis dalam bahasa indonesia artinya
sejarah. Dan Historis artinya bersejarah atau menyejarah. Jadi Islam Historis
adalah Islam bersejarah atau Islam menyejarah yang terkait dengan ruang dan
waktu. Karena itu Islam Historis adalah Islam yang sebenarnya terjadi, Yang
diamalkan manusia atau masyarakat, Terkait konteks ruang dan waktu, Kapan dan
dimana suatu ajaran Islam diamalkan oleh suatu umat.
Islam Historis adalah Islam yang senyatanya diamalkan masyarakat tidaklah
muncul dengan tiba-tiba, Pastilah ada yang melatarbelakangi. Benar atau salah
pengalaman Islam suatu masyarakat sangat dipengaruhi oleh ruang dan waktu
yang mereka alami. Oleh karenanya jika ada seseorang yang menghakimi benar
atau salahnya suatu bentuk praktik agama, kuranglah bijak.7
Sebelumnya telah dibahas tentang Islam Normatif, Yaitu Islam yang benar,
Yang sejati, Yang Ideal, seperti yang dikehendaki oleh Allah SWT. Islam yang
benar itu terdapat dalam kitab suci Al-Qur’an dan Al-Hadits. Hadits adalah karya
Nabi Muhammad, Seorang manusia. Meski demikian, Al-Hadits termasuk dalam
kategori Islam Normatif, Karena segala sesuatu yang berasal dari Nabi adalah
kebenarandan menjadi pegangan bagi setiap ummatnya. Semua yang berasal dari,
Yang dikatakan, Yang diperbuat, Dan yang ditetepkan oleh Nabi Muhammad
dijamin kebenarannya oleh Allah SWT. Satu-satunya ajaran Normatif yang keluar
dari diri manusia adalah sabda Nabi yang hingga kini menajdi sumber kedua
ajaran Islam setelah Al-Qur’an. Semua yang berasal dari Nabi harus menjadi
pegangan dan sekaligus contoh bagi semua ummatnya tingkat kebenaran mutlak.
Jika Islam Normatif adalah Islam yang mutlak, Sedangkan Islam Historis
adalah Islam yang sangat beragam. Keanekaragaman Islam dikalangan
masyarakat ini terjadi karena berbagai macam kondisi, Yaitu terkait ruang dan
waktu, Dimana dan kapan Islam pelajari lalu diamalkan oleh masyarakat. Islam
Historis muncul juga karena suatu pemahaman, Yaitu pemahaman setiap individu
dalam masyarakat. Islam Historis muncul juga karena suatu pemahaman, Yaitu

7
Http://Muhibatukhusna.Blogspot.Co.Id/2014/03/Pengertian Dan Ruang Lingkup Studi
Islam.Html

6
pemahaman suatu Individu dalam masyarakat tentang kajian Islam secara
menyeluruh inilah yang disebut dengan hasil pemikiran Islam. Oleh karena itu,
Suatru pemahaman setiap individu tentang Islam, Sekecil apapun itu, Saat Islam
yang mutlak telah masuk kepemikiran manusia , Pemahaman inilah yang
dimaksud dengan Islam Normatif.8
Perbedaan dalam melihat Islam ini akan menimbulkan perbedaan dalam
pengalaman Islam itu sendiri. Jika Islam dipandang dari sudut pandnag Normatif,
Maka Islam adalah agama yang benar, Mutlak berisi ajaran tuhan tentang urusan
akidah dan mu’amalah. Sedangkan jika Islam dipandang dari sudut pandnag
Historis maka apapun yang tampak dalam kehidupan masyarakat, Disinilah Islam
sebagai sebuah disiplin ilmu.
Kajian Islam Historis melahirkan tradisi atau disiplin studi empiris, Antara
lain:
 Antropologi agama : Pemahaman tingkah laku manusia beragama yang
berhubungan dengan kebudayaan.
 Sosiologi agama : Pemahaman sistem relasi sosial masyarakat yang
berhubungan dengan agama.
 Psikologi agama : Pemahaman aspek-aspek kejiwaan manusia yang
berhubungan dengan agama.
Banyak para ulama beserta karyanya, Dan aliran-aliran kalam menunjukkan
bahwa hasil para pemikir kalam dari para tokoh tersebut adalah bagian dari ajaran
yang sifatnya Historis. Islam Historis adalah Islam yang tak lepas dari kesejarahan
dan kehidupan manusia dimasa lalu yang terpengaruh ruang dan waktu.
Maksudnya Islam semacam ini terangkai atau tercampur suatu kebiasaan atau
kebudayaan kehidupan pemeluknya yang berada dibawah realitas keTuhanan.
Karenanya, Islam Historis disebut Islam yang senyatanya. Bentuknya yang berupa
aspek kontekstual Islam, Yaitu suatu penerapan praktis dari Islam Normatif.
Maksudnya, Wujud dari Islam Historis ini diambil dari usaha pemahaman dari
nilai-nilai Normatif dengan berbagai pendekatan disegala bidang yang
menghasilkan suatu disiplin ilmu, Diantaranya Ilmu Tafsir, Fiqh, Ushul Al-Fiqh

8
Khadziq,Islam Dan Budaya Lokal Belajar Memahami Realitas Agama Dalam Masyarakat,
(Yogyakarta:Teras,2009),Hlm : 10

7
Hadits, Tasawuf, Kalam dan lainnya yang keberadaannya bersifat relatif dan
terbuka untuk persoalan.9

E. Hubungan Anatar Keduanya


Menurut ijtihad, Amin Abdullah berpendapat bahwa hubungan antar
keduanya ibarat sebuah koin yang memiliki dua permukaan. Keduannya tidak bisa
dipisahkan, Tapi jelas dapat dibedakan. Keduanya tidak berdiri sendiri dan
berhadp-hadapan, Tetapi keduannya terjalin sedemikian rupa sehingga keduannya
bersatu dalam satu keutuhan yang kokoh. Makna moralitas keagamaanlah tetap
ada, Tetap diutamakan dan digaris bawahi dalam memahami sebuah liku-liku
fenomena keberagaman manusia, Secara otomatis tidak akan bisa terhindar dari
jebakan ruang dan waktu. Dilihat dari artimya bahwa Islam Normatif adalah Islam
yang mutlak berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadits, Islam Historis pun sama,
Islam Historis juga berlandaskan atas Teks Asli namun yang membedakan adalah
budaya masyarakat yang biasa mengada-ada atau kolaborasi dengan adat istiadat
daerah setempat. Walaupun ada perbedaan diantara keduannya, Tapi tetaplah
keduanya Islam yang berlandaskan Teks Asli, Keduanya tak bisa saling
dipisahkan.10

F. Pengelompokkan Islam Normatif dan Islam Historis


Disaat melakukan penelitian Islam, Utamakan kejelasan Islam mana yang
akan diteliti; Islam Normatif atau Historis, Istilah yang hampir sama antara
keduanya adalah Islam sebagai wahyu dan Islam sebagai hasil sejarah. Seabagai
wahyu maksudnya adalah wahyu Ilahi yang diwahyukan kepada Rasulullah SAW.
Untuk keselamatan dan kebahagiaan umat di dunia dan diakhirat. Sedangkan
Islam Historis yaitu islam yang dipelajari lalu dipraktikkan, Dari zaman Nabi
Muhammad SAW sampai saat ini. Menurut Nasr Hamid Abu Zaid
pengelompokkan Islam Normatif dan Islam Historis dibagi menjadi tiga wilayah
:11
a. Wilayah teks asli Islam, Yaitu Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad

9
Khadziq,Islam Dan Budaya Lokal Belajar Memahami Realitas Agama Dalam Masyarakat,
(Yogyakarta:Teras,2009),hlm : 12
10
Asmawi,Studi Hukum Islam,(Yogyakarta:Perpustakaan Nasional,2012),hlm:32
11
Muhammad Fauqi Hajjaj,Tasawuf Islam Dan Ahlak,(Jakarta:Amzah,2011),hlm:3

8
b. Pemikiran Islam atau penafsiran terhadap teks asli Islam. Disebut juga
dengan ijtihad terhadap teks asli, Seperti tafsir dan fikih. Secara rasional
Ijtihad dibenarkan, Karena ketentuan dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah itu
tidak semuanya terinci, karena sebagian masih ada yang bersifat global yang
membutuhkan lebih lanjut penjabarannya. Sebab permasalahan kehidupan
selalu berkembang terus, Sedangkan dengan tegas permasalahan yang terjadi
itu belum atau bahkan tidak disinggung sekalipun. Karenya diperbolehkan
berijtihad, Meskipun masih harus tetap bersandar Al-Qur’an dan As-Sunnah
sebagai sumber utama. Dalam kelompok ini dapat ditemukan empat pokok
cabang :
1) Hukum atau Fikih : Ilmu yang berkaitan dengan prilaku kehidupan
manusia
2) Teologi : Kajian teori-teori
3) Filsafat : Pemikiran suatu hakikat atau manafsirkan
4) Tasawuf : Pendekatan diri pada Allah SWT
c. Praktek yang dilakukan ummmat muslim. Praktek ini muncul dalam berbagai
macam dan bentuk sesuai dengan keadaan sosial disekitarnya. Contohnya:
Sholat dipakistan yang tidak meletkkan tangannya didada dan duduk miring
saat tahiyat akhir bagi para muslim di Indonesia sementara muslim dinegara
lain tidak melakukannya.Dari penjelasan diatas dapat di tegaskan, Syari’ah
sebagai teks asli mempunyai karakter mutlak, Tidak berubah-ubah.
Sementara itu Fiqih sebagai hasil pemahaman terhadap Al-Qur’an dan As-
Sunnah bersifat relatif, Bisa berubah sesuai dengan perubahan konteks
zaman, Konteks sosial, Konteks tempat dan konteks lainnya.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beberapa definisi dan penjelasan diatas disimpulkan bahwa :
 Studi Islam adalah kajian yang membahas tentang hal-hal yang berkaitan
dengan Islam yang mengarah pada 3 hal, Yaitu :
a. Islam yang tunduk atau berserah diri pada Allah SWT
b. Islam yang membahas pada keselamatan dunia dan akhirat, Karenya Islam
mengajarkan manusia untuk melakukan kebajikan dan menjauhi
larangannya
c. Islam yang damai
 Ruang Lingkup Studi Islam, Memiliki tiga dimensi atau ruang lingkup
bahasan yang sangat umum, Yaitu :
a. Aspek spritual : Hubungan antara manusia dengan Tuhannya
b. Aspek horizontal : - Hubungan antara manusia dengan manusia
- Hubungan manusia dengan alam semesta
termasuk didalamnya hewan dan tumbuhan
serta lingkungan dimana manusia hidup
 Islam Normatif adalah Islam yang benar, Yaitu yang bersumber dari firman
Allah SWT. Islam dikatakan benar adalah Islam yang bersumber pada Al-
Qur’an dan As-Sunnah (hadits nabbi dll).
 Islam Historis adalah islam yang dianut dan yang dipraktekkan kaum muslim
diseluruh dunia, Mulai dari masa Rasulullah hingga saat ini. Islam yang
berpanutan Al-Qur’an dan Al-Hadits. Hanya saja Islam Historis tidak bisa
dilepaskan dari kesejarahan dan kehidupan manusia yang berada dalam ruang
dan waktu.
 Hubungan antara Islam Normatif dan Islam Historis: Amin Abdullah
berpendapat bahwa hubungan antara keduannya ibarat sebuah koin yang
memiliki dua permukaan. Keduannya tidak bisa dipisahkan, Tapi jelas dapat
dibedakan. Keduannya tidak berdiri sendiri dan berhadap-gadapan, Tetapi
keduanya terjalin sedemikian rupa sehingga keduannya bersatu dalam satu
keutuhan yang kokoh.

10
 Pengelompokkan antara Islam Normatif dan Islam Historis menurut Nasr
Hamid Zaid, Yaitu :
a. Wilayah teks asli islam, Yaitu Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad
b. Pemikiran Islam atau penafsiran terhadap teks asli Islam. Disebut juga
dengan Ijtihad terhadap teks asli, Seperti Tafsir dan Fikih. Secara rasional
Ijtihad dibenarkan, Karena ketentuan dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah itu
tidak semuannya terinci, Karena sebagian masih ada yang bersifat global
yang membutuhkan lebih lanjut penjabarannya. Sebab permasalahan
kehidupan selalu berkembang terus, Sedangkan dengan tegas
permasalahan yang terjadi itu belum atau bahkan tidak disinggung
sekalipun. Karenanya diperbolehkan berijtihad, Meskipun masih harus
tetap bersandar Al-Qur’an dan As-Sunnah sumber utama. Dalam
kelompok ini dapat ditemukan empat pokok cabang :
- Hukum atau Fikih : Ilmu yang berkaitan dengan perilaku kehidupan
manusia
- Teologi : Kajian teori-teori
- Filsafat : Pemikiran suatu hakikat atau menafsirkan
- Tasawuf : Pendekatan diri pada Allah SWT
c. Praktek yang dilakukan umat muslim. Praktek ini muncul dalam berbagai
macam dan bentuk sesuai dengan keadaan sosial disekitarnya. Contohnya :
Sholat di paskistan yang tidak meletakkan tangannya di dada dan duduk
miring saat tahiyat akhir bagi para muslim di Indonesia sementara muslim
dinegara lain tidak melakukannya.

B. Saran
Studi Islam adalah kajian ilmu yang membahas tentang islam. Kita selaku
umat Islam sudah sepatutnya mempelajari lebih banyak tentang keislaman, Untuk
mendapatkan wawasan yang lebih banyak dan mengamalkannya dengan benar.
Demikianlah makalah yang dapat saya buat. Saya sangat menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini belum mendekati sempurna bahkan jauh dari
kesempurnaan. Maka dari Itu kritik dan saran sangat diharapkan. Semoga makalah
ini bisa menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi kita semua.

11
DAFTAR PUSTAKA

Nata, Abuddin.2013. Metodologi Studi Islam.(jakarta:rajawali pers).

Khadziq.2009. Islam dan budaya lokal belajar memahami realitas agama dalam
masyarakat.(Yogyakarta:teras).

Asmawi.2012. Studi Hukum Islam.(Yogyakarta:perpustakaan nasional).

Hajjaj, Muhammad Fauqi.2011. Tasawuf Islam dan Ahlak.(Jakarta:amzah).

http://muhibatulkhusna.blogspot.co.id/2014/03/pengertian-dan-ruang-lingkup-studi-
islam.html.

12

Anda mungkin juga menyukai