46-Article Text-90-1-10-20150505 PDF
46-Article Text-90-1-10-20150505 PDF
Indah Wigati
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Fatah Palembang
Email: Indahwigati_tarbiyah@yahoo.co.id
Abstrac
Normally, there are three basic emotions of human beings since the
human born, such as emotionally upset, excited and scared. Angry
compensation theory is a theory that the human ability to divert the
anger feelings that arise and it is human nature given by God. The
compensation can be received directly or indirectly, Prinsiply, in
direct competition if the person able to control their feeling of temper
it’s can protect them from all diseases such as; heart disease,
hypertension and others. In other hand, indirect compensation which is
person will get the reward from the God that heaven will be included,
and will be increased in rank highest, including pious, looks wise and
admired by many people. Angry in man is something that is natural
from God that cannot be removed by anyone but can be managed
positively angry. Angry that someone means the positive impact will be
more assertive and respected, can improve a person's self confidence
and can overcome fear if someone can manage angry emotions well.
A. Pendahuluan
Manusia adalah makhluk yang unik. Segala kemampuan diberikan
Tuhan kepada manusia, baik kemampuan positif maupun kemampuan
negatif, salah satu kemampuan yang diberikan Tuhan kepada manusia
adalah emosi. Ada tiga emosi dasar yang dimiliki manusia sejak bayi
hingga wafat yaitu emosi marah, senang dan takut. Manifestasi masing-
masing emosi tersebut berbeda-beda tergantung dengan usianya, tahap
perkembangan dan situasi serta kondisi saat emosi tersebut muncul
(Yadi, 2006: 13). Berbagai ekspresi emosi dasar manusia, mulai dari
kesediahan, kemarahan, ketakutan dan lain-lain diungkapkan dengan
bahasa yang indah di dalam al-Qur’an dan hadits.
Dalam tulisan ini akan dibahas masalah emosi marah. Mengalami
kemarahan bukanlah hal yang buruk. Ini adalah salah satu mekanisme
pertahanan yang paling primitif yang kita miliki. Efek dari kemarahan
bisa menjadi positif dan negatif.
Berbagai karakter marah pada individu. Ada orang yang sangat
mudah marah dan ada orang-orang yang jarang sekali marah. Beberapa
orang sadar kemarahan mereka dan tahu bagaimana mengontrol dan
menghadapinya. Sebaliknya, ada orang lain yang gagal untuk mengenali
tanda-tanda kemarahan dan menemukan dirinya dalam situasi yang
tidak nyaman dan sering tidak menyenangkan. Seperti bagaimana
teganya seorang suami membakar istrinya sendiri di depan anak
kandungnya yang masih kecil atau seorang istri dengan sadisnya
memotong habis alat vital suaminya, dan banyak lagi contoh-contoh lain
yang sumbernya dari kemarahan.
Kemarahan yang tejadi pada seseorang akan sangat berbahaya.
Kemarahan akan membinasakan hati dan kebijaksanaan. Barang siapa
yang tidak dapat menguasainya maka ia tidak akan dapat
mengendalikan pikirannya. Harry Mills (2005), kemarahan bukan emosi
yang dilahirkan dan bukan sesuatu yang dipelajari.
Apalagi di tengah masa serba krisis seperti ini, dimana semakin
banyaknya pengangguran, kenaikan harga barang yang meresahkan dan
tuntutan pemenuhan kebutuhan hidup yang semakin tinggi. Tekanan-
tekanan seperti itu menyebabkan banyak orang mudah sekali marah
yang tidak terkendali, hanya karena masalah sepele saja orang tidak
dapat menahan emosinya dan meluapkan kemarahannya dalam berbagai
bentuk yang negatif bahkan sadis.
Melihat realita yang ada di tengah-tengah kehidupan manusia saat
ini, maka sangat diperlukan sekali upaya-upaya mengendalikan
kemarahan agara dapat terkendali dengan baik. Tulisan ini mencoba
untuk menjelaskan tentang konsep marah dalam perspektif al-Qur’an
B. Kerangka Teori
1. Marah dalam Perspektif al-Quran dan Hadits dan Menurut
para Ahli
Dalam Islam banyak sekali ayat-ayat dan hadist yang
menyatakan larangan untuk marah. Di bawah ini ada beberapa ayat-
ayat al-Qur’an yang menyatakan tentang larangan marah yaitu:
kontrol untuk tubuh kita. Addotta (2006), kemarahan berasal dari bagian
reptil dari tubuh kita dikenal sebagai amigdala.
Dalam jurnal tersebut dijelaskan bagaimana kemarahan berdampak
terhadap tubuh. Rata-rata detak jantung seseorang adalah 80 kali
permenit. Namun, marah dapat meningkatkan detak jantung sampai 180
kali permenit. Kemarahan juga memberikan dampak terhadap
peningkatan tekanan darah dari 120/80 mmHg meningkat menjadi
220/130 mmHg atau bahkan lebih tinggi dari itu, sehingga
memungkinkan untuk menderita serangan jantung atau stroke. Ketika
kita marah atau stress tubuh kita akan melepaskan zat kimia yang dapat
menggumpalkan darah. Gumpalan darah dapat menimbulkan masalah
kesehatan serius. Gumpalan darah berjalan dalam pembuluh darah
menuju otak atau jantung yang dapat menyebabkan struk atau serangan
jantung. Kedua hal ini dapat berakibat fatal (Boerm, 2007). Serangan
jantung merupakan pembunuh nomor satu di dunia (Kochanek, 2011).
Nur (1993: 34), ada beberapa bahaya marah pada seseorang
diantaranya:
1. Membahayakan tubuh
2. Menodai agama
3. Tidak mampu mengendalikan diri
4. Terjerumus ke dalam dalih yang hina
5. Azab yang keras
Dampak kemarahan dalam pendekatan psikologi ada tiga yaitu:
1. Bahaya Fisiologis, dari aspek medis menurut para pakar,
amarah dan kekecewaan yang terjadi akan mempengaruhi
kesehetan seseorang. Hal tersebut dapat menimbulkan
hipertensi, stress, depresi, maaq, gangguan fungsi jantung,
insomnia, kekelahan, bahkan serangan jantung yang dapat
menyebabkan kemtian secara mendadak.
2. Bahaya psikologis, amarah akan menimbulkan berbagai akibat
psikologis yang membahayakan. Setelah sadar biasanya
seseorang yang marah akan dipenuhi rasa penyesalan terhadap
perbuatannya yang tidak patut. Rasa penyesalan itu kdang-
kadang dapat demikian mendalam, sehingga menjadi
E. Kesimpulan
Ada tiga emosi dasar yang dimiliki manusia sejak bayi hingga
wafat yaitu emosi marah, senang dan takut. Teori Kompensasi Marah
ini merupakan suatu teori yang menyatakan kemampuan manusia untuk
mengalihkan perasaan amarah yang timbul dan merupakan kodrat
manusia yang diberikan oleh Allah. Kompensasi tersebut dapat diterima
secara langsung ataupun tidak langsung, kompensasi secara langsung
merupakan kompensasi yang diterima oleh manusia di mana orang
tersebut dapat merasakan secara langsung jika mampu mengendalikan
amarahnya yaitu terhindar dari segala penyakit misalnya struk, jantung,
hipertensi dan lain-lain. Kompensasi secara tidak langsung yaitu
kompensasi yang diterima oleh seseorang di mana orang tersebut
mendapatkan janji Allah yaitu akan dimasukkan ke surga, dan akan
dinaikan derajatnya yang paling tinggi, termasuk orang yang bertakwa,
terlihat bijaksana dan dikagumi oleh banyak orang.
Di samping itu, marah dalam diri manusia merupakan sesuatu yang
kodrati dari Allah yang tidak bisa dihilangkan oleh siapapun tetapi
marah dapat dikelolah secara positif. Marah yang berdampak positif
artinya seseorang tersebut akan lebih tegas dan disegani, dapat
meningkatkan kepercayaan diri seseorang serta dapat mengatasi rasa
takut jika seseorang dapat mengelolah emosi marah dengan baik.
Dalam ayat-ayat al-Qur’an dan hadits banyak menjelaskan tentang
marah dan cara-cara mengendalikannya yaitu:
1. Saat marah hendaknya duduk, jika tetap marah hendaknya
berbaring
2. Diam, bersikap tenang dan meninggalkan tempat tersebut
3. Berwudhu
4. Sholat
5. Sadar ketika diingatkan
6. Mengetahui akibat buruk sikap marah
7. Berdoa
8. Berzikir
9. Mengetahui derajat yang tinggi dan kedudukannya istimewa
yang akan diberikan orang yang bisa menahan dirinya dari
marah
10. Istirahatkan badan
Daftar Pustaka
Addotta, K. 2006. Anger! Retrieved from www.kipaddotta.com/mental-
health/anger.html
Boerma, C. 2007. Physiology of anger. Retrieved from
http://healthmad.com/mental-health/physiology-of-anger/
Bower, B. 1997. Brain structure sounds off to fear, anger. Retrieved
fromhttp://www.sciencenews.org/view/feature/id/200827/title/Bra
in_Structur_Sounds_off_ to_Fear%2C_Anger
Duncan, A. 2009. Taming the beast: 9 keys for mastering your anger
Effects of anger: What anger does to your body and brain.
Griffin. 2004. Pengantar Manajemen. Bandung: Gunadarma.
Hartono, Sunarto dan Agung. 2002. Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Handoko, T. Hani. 1987. Manajemen Personalia dan Sumber Daya
Manusia. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Hasan, Aliah B. Purwakania. 2006. Psikologi Perkembangan Islami.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Hasibuan, Malayu S.P. 2003. Pengelolaan Manajemen. Jakarta: Raja
Grafindo.
Husein, Umar. 2005. Manajemen Keja. Jakarta: Gema Insani.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2002. Jakarta: Balai Pustaka.
Kochanek, Keneth D. 2009. Deaths: Preliminary Data For 2009.
Volume 59. Number 4.
Khodijah, Nyayu. 2009. Psikologi Pendidikan. Palembang: Grafika
Telindo.