ID Strategi Menihilkan Korupsi Di Sektor Pe PDF
ID Strategi Menihilkan Korupsi Di Sektor Pe PDF
Srinita
Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh
itaisk2003@yahoo.com
itaisk23@gmail.com
Abstrak
Akar korupsi tertanam jauh di sepanjang fase pemerintahan Indonesia yang sampai sekarang malahan
semakin merajalela. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan alternatif strategi menihilkan korupsi di
sektor pendidikan dan kesehatan. Metode penelitian yang dilakukan adalah studi kepustakaan melalui
pendekatan kualitatif-deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan, secara umum, pemberantasan korupsi
di seluruh sektor sepanjang fase pemerintahan Indonesia tidak menunjukkan hasil yang signifikan.
Sementara, secara khusus, lembaga pendidikan dan kesehatan merupakan korban sekaligus pelaku
tindak korupsi. Hasil penelitian merekomendasikan, diperlukan strategi menihilkan korupsi di sektor
pendidikan dan kesehatan melalui strategi preventif dengan revolusi moral secara bersama-sama civil
society sebagai kekuatan moral.
Abstract
Roots deeply embedded corruption in all phases of the Indonesian government which until now even
more rampant. This study aims to find alternative strategies nullify corruption in the education and
health sectors. Method of research is the study of literature through qualitative descriptive approach.
The results showed, in general, to eradicate corruption in all sectors throughout the phases of the
Indonesian government did not show significant results. Meanwhile, in particular, health and educational
institutions are victims and perpetrators of corruption. The results of the study recommend it, annihilate
corruption strategy is needed in education and health through preventive strategies with a moral
revolution together civil society as a moral force.
mencapai 3.109. Angka ini meningkat drastis jika program, kegiatan, peristiwa, atau sekelompok
dibanding data sepanjang 2001-2009 yang ber- individu yang terikat oleh tempat atau waktu, yang
jumlah 549 kasus dengan 831 terpidana. diarahkan untuk menghimpun data, mengambil
Begitulah sekelumit gambaran korupsi di makna, dan memperoleh pemahaman atas masalah.
Indonesia. Lantaran upaya pemberantasan telah
dilakukan semenjak Orde Lama namun virusnya Pemberantasan Korupsi Pada Waktu Orde
tetap saja beranakpinak, maka, penulis menganggap Lama
penting untuk menekan perkembangannya. Ter- Secara historikal, periodisasi kepemim-
lebih setelah mengikuti pernyataan Ketua KPK pinan nasional Indonesia dapat diklasifikasikan ke
Agus Rahardjo dan Kepala Divisi Hukum dan dalam fase Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi.
Monitoring ICW Lalola Easter. “Kita harus Pertanyaannya, bagaimana pemberantasan korupsi
meningkatkan performa supaya kasus korupsi pada masa itu dilakukan?
tidak seperti yang hari ini terjadi di Indonesia. Sejatinya, upaya pemberantasan korupsi
Kok (korupsi) sepertinya enggak hilang-hilang,” telah dimulai sejak Orde Lama. Sepintas latar
kata Agus Rahardjo seperti dikutip Firdaus belakangnya, “Sudarto (n.d.) seperti dikutip
(2016). Sementara Lalola Easter seperti dikutip Advokat (2015) mengatakan, istilah korupsi
Rosyadi (2016) menilai, ”Program pemberantasan telah dikenal dalam masyarakat dan terasa sangat
korupsi yang dicanangkan pemerintahan Jokowi mencemaskan.” Waktu itu, “Ramdani (2015) me-
belum memuaskan, masih jauh dari harapan.” ngemukakan, nama-nama menteri pada Kabinet
Pernyataan resmi kedua lembaga itu memperkuat Ali Sastroamidjojo I dinyatakan telah melakukan
asumsi penulis bahwa penyakit korupsi sulit untuk upaya-upaya yang masuk dalam kategori tindak
disembuhkan dan layak diteliti. pidana korupsi.”
Ironisnya, korupsi juga merambah sektor Dalam situasi seperti itu, selagi pemerintah
pendidikan dan kesehatan. Dengan kata lain, memberlakukan Keadaan Darurat Perang, Kepala
sektor pendidikan dan kesehatan merupakan sis- Staf Angkatan Darat selaku penguasa militer
tem pelayanan masyarakat yang sangat rawan mengeluarkan Peraturan No. Prt/PM-06/1957,
terhadap korupsi. Hal ini disebabkan karena kemudian dilengkapi dalam Peraturan Penguasa
sektor pendidikan dan kesehatan memiliki Militer No. Prt/PM-08/1957 tentang Pemilikan
kompleksitas yang tinggi, melibatkan banyak Harta Benda. “Advokat (2015) menyebutkan,
aktor pelaku dan juga padat modal (anggaran). dengan peraturan ini penguasa militer berwenang
Korupsi di sektor pelayanan pendidikan dan mengadakan penilikan terhadap harta benda tiap
kesehatan di Indonesia telah merugikan negara orang atau badan dalam daerahnya.” “Secara yuri-
dalam jumlah yang signifikan. Korupsi terjadi dis, regulasi ini merupakan fondasi awal bagi la-
mulai dari jajaran pemerintah pusat sampai pada hirnya regulasi-regulasi pemberantasan korupsi
level pemberi layanan. Hal ini mengindikasikan berikutnya.” (Ramdani, 2015)
bahwa Indonesia masih membutuhkan strategi Kemudian, “Darwan (2002) menerangkan,
penanggulangan korupsi di sektor pendidikan berlakunya UU Nomor 74 Tahun 1957 tentang
dan kesehatan yang tersistem, terarah dan terukur Keadaan Bahaya pada tanggal 17 April 1958
dengan strategi yang mengedepankan prinsip menjadi dasar bagi Kabinet Djuanda untuk mem-
integratif, preventif, edukatif sekaligus represif bentuk badan penyidik korupsi yang disebut Paran
dalam rangka menihilkan korupsi di sektor pen- (Panitia Retooling Aparatur Negara).”
didikan dan kesehatan. Berharap Paran dapat membongkar kasus-
Oleh karena itu, melalui pendekatan kasus korupsi yang saat itu merajalela, hasilnya
kualitatif-deskriptif dan studi kasus akan men- justru jauh panggang dari api. “Paran yang salah
cocokkan realita empirik dengan teori yang ada, satu tugasnya mengisi formulir daftar kekayaan
sehingga dapat digambarkan fenomena-fenomena pejabat, menurut Hukumprodeo (2014), mendapat
tanpa membuat hubungan dan perbandingan perlawanan hingga mengalami deadlock, hingga
dengan variabel lain. Selain itu, juga untuk akhirnya Paran mengembalikan tugas pelaksa-
menilik suatu “kesatuan sistem”, baik itu berupa naannya kepada Kabinet Djuanda.”
berjalan sendirian tanpa adanya interaksi antar- i. Peningkatan kualitas penerapan sistem
sektor dengan sektor lain. pengendalian manajemen;
Satu hal, studi terhadap upaya pembe- j. Penyempurnaan manajemen Barang
rantasan korupsi sepanjang fase pemerintahan Kekayaan Milik Negara (BKMN) ;
Indonesia menunjukkan pola dan bentuknya sama, k. Peningkatan kualitas pelayanan kepada
hanya nama dan istilahnya yang berbeda. Contoh masyarakat ;
pada fase Orde Lama, mula-mula dicarikan l. Kampanye untuk menciptakan nilai
dahulu dasar hukumnya, bikin aturannya, terus (value) anti korupsi secara nasional;
bentuk badan pelaksananya, lalu lahirlah lembaga 2. Strategi Detektif : Strategi detektif diarahkan
Paran dan selanjutnya Operasi Budhi. Demikian untuk mengidentifikasi terjadinya perbuatan
pula dalam fase pemerintahan selanjutnya. Pola korupsi. Strategi detektif dapat dilakukan
dan bentuknya serupa, hanya nama dan istilah dengan :
lembaganya yang beda, sementara penyakit korup- a. Perbaikan sistem dan tindak lanjut atas
sinya tidak pernah terselesaikan! pengaduan dari masyarakat ;
Temuan tadi dikemukakan karena apabila b. Pemberlakuan kewajiban pelaporan
maksud menihilkan korupsi di sektor pendidikan transaksi keuangan tertentu ;
dan kesehatan adalah dalam rangka mencari solusi, c. Pelaporan kekayaan pribadi pemegang
metode, strategi, atau semacamnya, maka nasibnya jabatan dan fungsi publik;
akan seperti yang sudah-sudah. Sekalipun dengan d. Partisipasi Indonesia pada gerakan anti
nama dan istilahnya berbeda, dalam penerapannya korupsi dan anti pencucian uang di
mesti melintasi proses mekanisme yang sama, e. masyarakat internasional ;
yakni: apa dasar hukumnya, bagaimana aturan f. Dimulainya penggunaan nomor
pelaksanaannya, siapa dan apa nama badan kependudukan nasional ;
pelaksananya, strateginya, dan seterusnya. g. Peningkatan kemampuan APFP/SPI
Strategi atau upaya untuk menihilkan dalam mendeteksi tindak pidana korupsi.
korupsi baik di sektor pendidikan maupun ke- 3. Strategi Represif : Strategi represif diarahkan
sehatan menurut BPKP dapat dilakukan stra- untuk menangani atau memproses perbuatan
tegi preventif, detektif dan represif yang perlu korupsi sesuai dengan peraturan perundang-
dilakukan, sebagai berikut : undangan yang berlaku. Strategi represif da-
1. Strategi Preventif : Strategi preventif pat dilakukan dengan :
diarahkan untuk mencegah terjadinya ko- a. Pembentukan Badan/Komisi Anti Korupsi
rupsi dengan cara menghilangkan atau ;
meminimalkan faktor-faktor penyebab atau b. Penyidikan, penuntutan, peradilan, dan
peluang terjadinya korupsi. Strategi preventif penghukuman koruptor besar (Catch
dapat dilakukan dengan : some big fishes);
a. Memperkuat Dewan Perwakilan Rakyat ; c. Penentuan jenis-jenis atau kelompok-
b. Memperkuat Mahkamah Agung dan kelompok korupsi yang diprioritaskan
jajaran peradilan di bawahnya ; untuk
c. Membangun kode etik di sektor publik ; diberantas ;
d. Membangun kode etik di sektor Parpol, d. Pemberlakuan konsep pembuktian terbalik
Organisasi Profesi dan Asosiasi Bisnis; ;
e. Meneliti sebab-sebab perbuatan korupsi e. Meneliti dan mengevaluasi proses
secara berkelanjutan ; penanganan perkara korupsi dalam sistem
f. Penyempurnaan manajemen sumber peradilan pidana secara terus menerus ;
daya manusia (SDM) dan peningkatan f. Pemberlakuan sistem pemantauan proses
g. kesejahteraan Pegawai Negeri ; penanganan tindak pidana korupsi
h. Pengharusan pembuatan perencanaan secara terpadu ;
stratejik dan laporan akuntabilitas kinerja g. Publikasi kasus-kasus tindak pidana
bagi instansi pemerintah; korupsi beserta analisisnya ;
Dhani, Oga Umar. 2016. DAK dan Dana BOS Hidajah, Siti Hidajatul. 2004. Birokrasi dan
Paling Rentan Korupsi di Sektor Pendidikan Pembentukan Civil Society Analisis
Peran dan Fungsi Birokrasi di Indonesia.
Indonesia. [Online]. Tersedia:http:// Surabaya: Pukad-Hali,
mediaaceh.co/news/dak-dan-dana-
bos-paling-rentan-korupsi-di-sektor- Hukumprodeo. 2014. Korupsi Dalam Perjalanan
pendidikan-indonesia-9880.[25 Oktober Sejarah Indonesia. [Internet].
2016]
Tersedia: http://www.hukumprodeo.com/
Firdaus, Edwin. 2016. Ketua KPK: Korupsi korupsi-dalam-perjalanan-sejarah-
Sepertinya Tak Hilang-hilang.
indonesia/ [26 Oktober 2016]
[Online].Tersedia:http://nasional.news.viva.
co.id/news/read/810134-ketua-kpk-korupsi- Jaya, Nyoman Serikat Putra. 2005. Tindak Pidana
sepertinya-tak-hilang-hilang.[25 Oktober Korupsi, Kolusi dan Nepotisme di
2016]
Indonesia. Semarang: Badan Penerbit
Habeyb, S.F. 1981. Kamus Populer. Jakarta: UNDIP.
Centra, Cetakan Ke-20, p.355
Klitgaard, Robert. 2005. Membasmi Korupsi.
Hakim, Sahrul. 2011. Memahami Korupsi Untuk Jakarta: Yayasan Obor.
Tidak Korupsi. [Online].