Anda di halaman 1dari 10

UNIVERSITAS INDONESIA

TUGAS II MATA KULIAH


MANAJEMEN INFORMASI KORPORAT
STUDI KASUS: FORD Motor Company – Supply Chain Strategy

ABOERYZAL A. KOESYAIRY 1806255494


ANGGA KURNIAWAN 1806169673
M. PUNGKI FADHLI 1806255790
ROY TRI AFANDI 1806170063

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI
JAKARTA
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 2


SOAL ................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................. 4
1. Berikan penjelasan tentang perbedaan antara membeli mobil dan membeli
komputer secara online? ............................................................................................... 4
2. Apa keuntungan yang diperoleh Dell dari integrasi virtual? Seberapa pentingkah
keunggulan ini dalam bisnis mobil? ............................................................................... 5
3. Apa tantangan yang dihadapi Ford yang tidak juga dihadapi oleh Dell? .................. 7
4. Bagaimana seharusnya Ford menghadapi tantangan yang disebutkan dalam
jawaban Anda di poin 3? ............................................................................................... 7
5. Jika Anda adalah Teri Takai yaitu Direktur Sistem Rantai Pasokan FORD, apa yang
akan Anda rekomendasikan kepada eksekutif senior? Sejauh mana FORD harus meniru
model bisnis Dell? ......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 10

2
SOAL
CASE 2-3: FORD Motor Company – Supply Chain Strategy

Questions to help your group in analysing the case study:


1. Pertimbangkan pengalaman membeli Anda dalam membeli mobil dan membeli
komputer secara online (saya tidak berasumsi bahwa setiap orang memiliki
pengalaman ini, tetapi Anda mungkin dapat merasakan apa yang terlibat). Bisakah
Anda memberikan penjelasan tentang perbedaan antara membeli mobil dan membeli
komputer secara online?
2. Apa keuntungan yang diperoleh Dell dari integrasi virtual? Seberapa pentingkah
keunggulan ini dalam bisnis mobil?
3. Apa tantangan yang dihadapi Ford yang tidak juga dihadapi oleh Dell?
4. Bagaimana seharusnya Ford menghadapi tantangan yang disebutkan dalam jawaban
Anda di poin 3?
5. Jika Anda adalah Teri Takai yaitu Direktur Sistem Rantai Pasokan FORD, apa yang akan
Anda rekomendasikan kepada eksekutif senior? Sejauh mana FORD harus meniru
model bisnis Dell?

3
PEMBAHASAN

1. Berikan penjelasan tentang perbedaan antara membeli mobil dan membeli komputer
secara online?
Berikut penjelasan perbedaan dari Ford dan Dell.
a. Ford
Ford Motor Company menjalankan Customer Relationship Management (CRM) mulai
dari awal, yaitu membangun sistem informasi yang terintegrasi yang digunakan untuk
merencanakan, menjadwalkan, dan mengendalikan aktivitas-aktivitas pra-penjualan
dan pasca penjualan mobilnya. Sebagaimana yang disebutkan juga pada CISCO
International Business Solution Group (IBSG) Ford Motor Company meluncurkan
beberapa program yang dirancang untuk meningkatkan kepuasan pemilik mobil dan
pengalaman pelanggan miliki dengan Ford setelah pembelian mereka. Dua situs web
self service www.customersaskford.com dan www.dealersaskford.com, pada situs
tersebut mengizinkan pengunjung dan dealer dengan mudah menemukan informasi
yang mereka butuhkan. Selain itu, perusahaan memperluas ke saluran komunikasi
Web 2.0, untuk membangun dialog langsung dengan pemilik. Upaya ini akan
diintegrasikan lintas saluran untuk membantu Ford meningkatkan pelanggan dan
dealer kepuasan sambil menurunkan biaya overhead [1].

Web 2.0 adalah sebuah jaringan website yang lebih dinamis dan berada dalam sebuah
platform, di-mana dengan menggunakan teknologi web 2.0 memungkinkan para
pengguna atau pengunjung pada sebuah halaman web dapat berinteraksi dan
berkomunikasi satu sama lainnya. Hal ini membuat para penggunanya dapat saling
bertukar mengenai informasi, link, foto dan juga video [2].

CRM yang diterapkan oleh ford.com meliputi semua aspek yang berhubungan dengan
calon pelanggan dan pelanggan saat ini, termasuk di dalamnya adalah pusat panggilan
(call center), tenaga penjualan (sales force), pemasaran, dukungan teknis (technical
support) dan layanan lapangan (field service) [1].

Sasaran utama dari CRM sendiri adalah untuk meningkatkan pertumbuhan jangka
panjang dan profitabilitas perusahaan melalui pengertian yang lebih baik terhadap
kebiasaan (behavior) pelanggan. Sedangkan tujuan CRM adalah untuk menyediakan
umpan balik yang lebih efektif dan integrasi yang lebih baik dengan pengendalian
return on investment (ROI) di area ini [3].

Ford.com memberikan semua informasi tersebut, hal ini dilakukannya untuk menarik
pelanggan baru dan juga untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada saat ini,
dalam situs www.ford.com. Kostumer dapat mendesain sendiri model yang
diinginkan. Pendekatan yang dibangun Ford dengan hubungan CRM sendiri adalah
adanya pilihan “Build & Price” yang sangat memanjakan para calon pelanggannya,
pada menu tersebut terdapat 2 (dua) pilihan yaitu, memilih model yang sudah ada,
atau membangun/menata model yang telah kita pilih, item-item yang dapat dibangun
meliputi, package, interior, eksterior dan aksesoris, namun semua item tersebut juga
harus disesuaikan dengan model mobil yang akan kita beli, secara umum item-item
yang dapat dipilih adalah warna cat luar mobil, audio player, model tempat duduk dan

4
warnanya, velg, dan lain sebagainya. Untuk memudahkan para calon pelanggan
tersebut, ford.com juga menyediakan call center, dimana para calon pelanggan bisa
langsung menghubungi ke nomor yang dicantumkan di website untuk semua
pertanyaan tentang mobil yang akan dibeli. Ford menerapkan order to delivery (OTD).
Tujuan dari proyek OTD adalah untuk mengurangi hingga 15 hari waktu dari pesanan
pelanggan untuk pengiriman produk jadi - pengurangan yang signifikan pada kinerja
saat ini 45-65 hari [4].

b. Dell
Sejak tahun 1996 Dell telah menjual produknya melalui internet dengan alamat
website www.dell.com dan mengenalkan website kustomisasi bagi pelanggan yang
disebut dengan “Premier Pages”. Hal ini sesuai dengan prinsip Dell untuk membangun
“Direct Model” dalam bisnisnya. Konsep tersebut memungkinkan Dell untuk
membuat produk sesuai dengan yang pelanggan inginkan serta memungkinkan
perusahaan dapat mempercepat perputaran barang pada gudang [5].

Pemanfaatan internet untuk penjualan produk memungkinkan Dell untuk memotong


rantai pasok dari proses bisnisnya yaitu dengan memotong channel distribusi karena
Dell mampu menjual produknya secara langsung ke pelanggan dengan perakitan di
pihak supplier [4].Oleh karena itu Dell dapat mengkondisikan inventori komponen
produk yang dijual tetap minimal karena Dell akan memesan komponen sesuai produk
yang dipesan oleh pelanggannya melalui web tersebut.

Perbedaan dengan pendekatan yang dilakukan Ford, Dell menggunakan internet


untuk memungkinkan pelanggannya dapat membeli produk Dell dan proses
pemesanan komponen kepada supplier dapat dilakukan secara langsung. Pelanggan
Dell dapat melakukan kustomisasi produk yang ingin dibelinya melalui internet.

Perbedaan sistem pembelian antara Ford dan Dell, dalam pembelian Ford kustomer akan
mengisi data diri dan jenis mobil yang diinginkan bahkan user dapat mendesain mobil yang
diinginkannya. Ford akan mencarikan jenis mobil yang diinginkan user dengan jarak yang
terdekat antara dealer Ford dengan alamat tempat tinggal user. Sedangkan Dell, user
mengisikan data diri dan jenis serta spesifikasi laptop yang diinginkan, lalu melakukan
pembelian online lalu jika transaksi berhasil Dell mengirimkan laptop sesuai dengan alamat
yang user isi. Ford meminimalkan pajak untuk user jika mencari mobil pesanan yang
terdekat dengan alamat user.

2. Apa keuntungan yang diperoleh Dell dari integrasi virtual? Seberapa pentingkah
keunggulan ini dalam bisnis mobil?
Berikut dibawah ini beberapa keuntungan yang diperoleh oleh Dell dari virtual integration.
a. Mempercepat penetrasi produk ke pasar
Di dalam virtual integration, supplier dan customer dapat berinteraksi dengan Dell
melalui information sharing. Supplier dapat melakukan estimasi terhadap kebutuhan
Dell akan komponennya sehingga dapat menyiapkan komponen tersebut sesuai dengan
customer demand. Customer Dell juga dapat melihat katalog dari produk yang
dikembangkan oleh Dell, serta dapat meminta untuk membuat kustom produk yang
sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini dapat memberikan keuntungan kepada Dell untuk

5
mengetahui kebutuhan customer dan mengembangkan produk yang sesuai secara
cepat, dan efisien [6].

b. Fokus terhadap penambahan nilai yang bisa diberikan Dell kepada customer
Michael Dell percaya bahwa dengan menggunakan direct model, atau dikenal dengan
virtual integration dapat membuat perusahaannya lebih fokus terhadap nilai yang bisa
diberikan Dell kepada customer. Dell tidak perlu memikirkan inovasi di beberapa bagian
part nya, seperti monitor atau baterai, karena hal tersebut mereka serahkan kepada
partner mereka, atau suppliernya, untuk menjawab kebutuhan customer Dell. Dengan
melihat inovasi teknologi yang sudah dikembangkan oleh partnernya, serta melakukan
analisis terhadap kebutuhan customer, Dell dapat mengembangkan sebuah produk
dengan teknologi yang terbaru, yang sesuai dengan kebutuhan customer, lebih cepat
dan lebih baik dibanding perusahaan lainnya [6].

c. Mengurangi biaya yang dikeluarkan Dell untuk menjalankan bisnisnya.


Salah satu biaya yang bisa dikurangi Dell adalah biaya penyimpanan inventory. Dell tidak
perlu menyimpan material produknya selama 2 bulan atau 3 bulan, karena proses
produksi mereka berdasarkan jumlah permintaan order dari customer. Hal ini tentunya
lebih efisien, karena di dalam bisnis komputer, harga material bisa turun hingga 50%
dalam setahun. Dell dapat mengurangi resiko menyimpan inventory material yang
sudah obsolete karena perubahan teknologi yang sangat cepat di bisnis komputer.
Selain itu, virtual integration dapat memberikan Dell sebuah wawasan seperti prediksi
kebutuhan customer. Sebuah prediksi penjualan yang baik adalah salah satu kunci
dalam menekan biaya produksi. Michael Dell mengklaim inventory mereka bisa
berputar hingga 30 kali dalam setahun. Hal ini tentunya tidak mungkin bisa terjadi jika
mereka tidak memiliki wawasan terhadap permintaan pasar [6].

d. Peningkatan customer relationship


Salah satu keunggulan Dell dibanding perusahaan komputer lainnya adalah karena Dell
mengembangkan sebuah platform yang disebut Premier Page. Site tersebut dapat
digunakan oleh customer besar Dell untuk melihat dan memilih produk Dell secara
online. Setelah itu, customer juga bisa meminta kustomisasi terhadap produk tersebut
sesuai dengan kebutuhannya. Kemudian, customer dapat membuat order terhadap
produk-produk Dell secara langsung melalui site tersebut. Selain itu, Dell melakukan
segmentasi terhadap pasar mereka untuk meningkatkan customer relationship nya.
Mereka menempatkan beberapa karyawannya di Beberapa customer besarnya, seperti
Boeing, untuk memberikan layanan after sales nya lebih baik dibanding perusahaan PC
lainnya. Mereka bekerja sama dengan departemen IT Boeing untuk memahami
kebutuhan mereka dalam penyediaan PC secara detail dan mendalam. Berbeda dengan
vendor lainnya yang seperti, “Ini komputer yang anda pesan. Terima kasih” [4].

e. Dapat merespon dengan cepat perubahan yang terjadi dalam pasar.


Michael Dell mengatakan, virtual integration ini dapat membuat kita memenuhi
kebutuhan customer lebih cepat dan lebih efisien dibandingkan dengan model yang lain.
Dibandingkan dengan vertical integration, virtual integration lebih fleksibel dan dapat
menyesuaikan terhadap suatu perubahan. Terkadang, customer bisa membutuhkan hal
baru dan Dell ingin mampu menjawab kebutuhan dari customer tersebut [6].

6
f. Memudahkan Dell dalam memproses pembayaran
Dengan menggunakan direct model, dimana Dell berhubungan langsung kepada
customer tanpa distributor, Dell dapat menagihkan pembayaran customer nya rata-rata
5 hari setelah produk terjual. Sedangkan Dell membayar supplier nya sesuai periode
jatuh tempo pembayaran. Dengan menurunnya biaya inventory dan modal kerja negatif
membuat Dell dapat meningkatkan performa bisnisnya.

3. Apa tantangan yang dihadapi Ford yang tidak juga dihadapi oleh Dell?
Tantangan yang dihadapi Ford yang tidak dihadapi oleh Dell dalam menerapkan “virtual
integration” adalah:
a. Membuat biaya mobil Ford semakin tinggi sehingga mengurangi minat pelanggan
dalam membeli mobil online.
b. Jumlah komponen mobil yang jauh lebih besar sehingga meningkatkan
ketergantungan dengan supplier
c. Tidak ada “touch-n-feel” yang dirasa pelanggan saat melakukan pembelian.
d. Ford belum mampu untuk melakukan investasi teknologi terbaru sebagaimana Dell
dengan kemajuan teknologi IT-nya [4]. Virtual integration pada Dell tidak bisa
diadopsi persis pada Ford karena faktor perbedaan bidang industri antara
keduanya. Selain itu, harga jual mobil yang lebih tinggi dibandingkan komputer dan
laptop membuat sistem penjualan mobil secara online yang diterapkan Ford
menimbulkan kekhawatiran bagi para calon pembeli mobil yang masih ragu
melakukan transaksi online untuk membeli mobil.
e. Kompleksitas dan lingkungan IT yang berbeda dengan Dell menyebabkan Ford
sempat mengalami penurunan dalam IT maturity [4]. Hal ini terjadi terkait pada
pemahaman teknologi yang belum mutakhir seperti teknologi yang ada pada Dell
dan adanya kendala pada tier 1 yang merupakan pemasok dasar memiliki
kompleksitas yang lebih rumit dibandingkan Dell.
f. Secara organisasi terdapat perbedaan antara Ford dan Dell, kegiatan purchasing
Dell dilakukan dan dilaporkan langsung pada tim product development. Sedangkan
Ford kegiatan purchasing dilakukan independen dengan tim engineer dibatasi
untuk berdiskusi tentang harga bahan pada agen [4]. Produksi mobil membutuhkan
komponen yang lebih banyak dibandingkan dengan produksi komputer pada Dell.
Dengan besarnya komponen-komponen dalam kebutuhan produksi tersebut,
virtual integration pada Ford memiliki tantangan untuk menghasilkan sistem
produksi yang cepat tanpa mengurangi kualitas.

4. Bagaimana seharusnya Ford menghadapi tantangan yang disebutkan dalam jawaban


Anda di poin 3?
Ford tidak perlu melakukan replikasi persis sebagaimana yang dilakukan Dell untuk
menerapkan model virtual integration untuk mendapatkan profit yang tinggi. Beberapa
pendekatan yang dilakukan Ford untuk menyesuaikan bisnisnya dengan model virtual
integration antara lain [7]:

7
1. Ford Production System (FPS)
FPS merupakan hasil inisiatif dari Ford 2000, sebuah plan pekerjaan yang dibuat Ford
untuk menerapkan virtual integration dengan cost yang rendah, untuk fokus pada
integrasi dalam produksi agar operasi manufaktur pada Ford menjadi lebih responsif
dan efisien. Bagian terpenting pada FPS adalah Synchronous Material Flow (SMF) yang
didefinisikan sebagai sistem yang melakukan produksi berkesinambungan dengan
material dan produk yang sesuai dengan fixed, sequenced, dan leveled vehicle schedule
dengan fleksibilitas dan konsep manufaktur yang lean. Sistem yang berkesinambungan
dengan supplier memungkinkan Ford dapat menyesuaikan kebutuhan komponennya
secara tepat kepada supplier-nya kapanpun dan dimanapun komponen tertentu
dibutuhkan dalam produksi Ford sehingga adanya buffer dalam produksi dan
penumpukan komponen produksi pada gudang dapat dikurangi.

2. Order to Delivery (OTD)


OTD memiliki tujuan mengurangi waktu order dari konsumen menjadi 15 hari dari
sebelumnya selama 65 hari. Peran OTD adalah membuat proses yang lean, fleksibel,
dan dapat diprediksi oleh Ford dalam menyediakan produk yang tepat pada waktu dan
tempat yang tepat pada konsumen. Ford meyakini dengan menyediakan layanan yang
lean, fleksibel, dan mampu memprediksi pola konsumen dalam membeli mobil dapat
meningkatkan kualitas Ford, kepuasan pelanggan, pilihan beragam bagi konsumen, dan
stabilitas dalam supply chain.

3. Ford Retail Network (FRN)


FRN pertama kali dirilis di Tulsa, Oklahoma dibawah Ford Investment Enterprises
Company (FIECo). FIECo memiliki tujuan utama melalui FRN yaitu menjadi best practice
dalam distribusi produk dan membuat alternatif distribution channel yang lebih
kompetitif. Prinsip FRN adalah dengan membeli seluruh dealer sehingga Ford dapat
membuat standar level dalam local market dengan pelayanan terbaik pada konsumen
dan memberikan pengalaman terbaik pada konsumen dalam membeli produk Ford dan
tidak sungkan untuk kembali lagi untuk membeli produk Ford. Jumlah showroom yang
dialokasikan oleh Ford dapat dikonsolidasikan untuk fokus pada membangun ikatan
dengan konsumen. Ford memiliki harapan untuk dapat melakukan peningkatan
ekonomi dari sisi iklan dan penggunaan internet yang besar dan meyakini bahwa FRN
dapat meningkatkan bisnis Ford tidak hanya dari penjualan mobil, tetapi juga pada
service, kegiatan operasional, dan pelayanan Ford Credit.

5. Jika Anda adalah Teri Takai yaitu Direktur Sistem Rantai Pasokan FORD, apa yang akan
Anda rekomendasikan kepada eksekutif senior? Sejauh mana FORD harus meniru model
bisnis Dell?
Salah satu keunggulan kompetitif Dell adalah sistem penjualan langsung dan menggunakan
pendekatan pesanan sesuai dengan keinginan pelanggan. Penjualan langsung yang
dilaksanakan oleh Dell dapat menghilangkan perantara seperti distributor atau lainnya.
Dengan menggunakan sistem pemasaran seperti ini, Dell dapat mengurangi biaya
operasional atau marketing cukup signifikan. Selain itu, Dell juga menawarkan produk yang
dapat disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan sehingga implementasi
customer-centric menjadi salah satu strategi Dell [8].

8
Dell memiliki kebijakan terkait dengan melakukan outsourcing untuk semua manufaktur
sehingga dalam hal ini Dell bertindak hanya sebagai assembler dan pembuat paket. Dell
dapat memilih komponen-komponen generik dari berbagai industri IT terkemuka. Jika
dibandingkan dengan Ford, banyak komponen Ford seperti ban, wiper kaca depan, dan
komponen listrik bersumber dari pemasok besar yang memasok komponen yang sama ke
perusahaan lain. Produk-produk tersebut sangat cocok untuk pendekatan virtual
integration. Sebaliknya, sebagian besar komponen Ford dibuat khusus hanya untuk Ford
seperti panel bodi, kursi dan komponen mesin. Bisnis otomotif memiliki tingkat
kompleksitas yang tinggi dibandingkan dengan industri komputer. Jika Ford ingin
menggunakan bisnis model seperti Dell maka dapat dilihat dari kesamaan yang dimiliki
antara Ford dan Dell. Kesamaan antara kedua pelaku bisnis tersebut adalah dalam hal
bidang penyediaan komponen generik. Integrasi supply chain yang dilakukan oleh Dell
hanya dapat terjadi jika informasi dapat mengalir dengan bebas ke semua jaringan
pemasok (supplier). Sedangkan Ford tetap mempertahankan pemisahan informasi yang
berada antara bagian marketing dan produksi. Ford harus memiliki komitmen yang tinggi
terhadap budaya keterbukaan informasi sehingga informasi logistik menjadi bagian dari
kelangsungan bisnis perusahaan.

Terdapat beberapa hal dimana Ford tidak dapat menerapkan pendekatan yang sama
dengan Dell yaitu sistem penjualan langsung (direct selling) dan pembelian mobil sesuai
dengan keinginan pelanggan. Hal ini disebabkan karena kemungkinan besar jaringan
dealer yang dimiliki Ford akan menolak penjualan langsung. Strategi penjualan langsung
tersebut akan mengancam mata pencaharian para perusahaan dealer mobil. Selain itu,
pelanggan juga tetap ingin melakukan test drive sebelum melakukan pembelian mobil
sehingga Ford akan menghadapi kesulitan jika menerapkan penjualan langsung seperti
Dell.

Di sisi lain Ford membangun produknya berdasarkan rancangan awal pada saat produk
tersebut diluncurkan sehingga pelanggan tidak dapat melakukan kustomisasi produk
sesuai dengan keinginan pelanggan. Akan tetapi Ford memiliki beberapa manfaat dengan
memperkenalkan produk dan layanannya dengan berbasis web. Pelanggan dapat
menentukan tipe mobil yang diinginkan dan melihat apakah tipe mobil tersebut sudah
tersedia pada dealer yang terdekat dengan lokasi pelanggan. Dengan cara ini dapat
membuat Ford menjadi lebih dekat dengan kebutuhan pelanggan terkait dengan tingkat
akurasi ketersedian kendaraan yang akan dibeli.

9
DAFTAR PUSTAKA

[1] CISCO, “Ford ’ s Innovative Customer Relations Programs,” 2007.


[2] J. A. Dooley, S. C. Jones, and D. C. Iverson, “Web 2.0 Adoption and User Characteristics,”
Web J. Mass Commun. Res., vol. 42.
[3] L. F. Motiwalla and Jeffrey Thompson, Enterprise Systems for Management second
Edition. Prentice Hall, 2012.
[4] L. D. Applegate, M. Lynda; Austin, D. Robert; Soule, Corporate Information Strategy and
Management 8th Edition, Eighth. New York: McGraw-Hill, 2009.
[5] Essays, “Strategic management of the Dell Corporation.,” UK Essays, 2018. [Online].
Available: https://www.ukessays.com/essays/business/strategic-management-of-the-
dell-corporation-business-essay.php?vref=1.
[6] J. Magretta, “The power of virtual integration: an interview with Dell Computer’s
Michael Dell.,” Harv. Bus. Rev., vol. 76, no. 2, pp. 73–84, 1998.
[7] M. . Abebe, “To Integrate or Not to Integrate: Factors Affecting the Adoption of Virtual
Integration Strategy in Organizations.,” Bus. Strateg., vol. 8, no. 3, pp. 196-202., 2007.
[8] G. Colt, “Dell’s Competitive Advantage & Strategy.,” ToughNickel, 2019. [Online].
Available: https://toughnickel.com/industries/Dell-Competitive-Advantage.

10

Anda mungkin juga menyukai