“PEMERIKSAAN HCG”
B. PRA ANALITIK
1. Alat dan Bahan
1). Tabung Reaksi
2). Test Strip
3). Urine
C. ANALITIK
Prosedur Kerja
1). Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2). Test strep dicelupkan ke dalam urin, secara vertikal dengan panah
menunjuk ke arah sampel.
3). ditunggu selama 10-15 detik, jangan sampai melebihi batas garis
maksimum.
4). Keluarkan kemudian baca hasilnya setelah 3 detik
B. PASCA ANALITIK INTERPRETASI HASIL
Hasil Negatif :Jika terdapat satu garis pada daerah control dan test
Hasil Positif : Jika ada dua garis pada daerah control dan test
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
B. PEMBAHASAN
Pada praktikum yang berjudul pemeriksaan Plano test. Di lakukan
pada hari Senin, 25 November 2019 pukul 08.00 – 10.00 WITA di
Laboratorium Patologi Klinik, Lantai 2 Gedung D Universitas Megarezky
Makassar. Tujuan HCG merupakan suatu tahap tes yang menggunakan urine
secara imunokromatografi untuk mendeteksi adanya human karionik
gonadotropin dalam urine dan juga mendeteksi adanya kehamilan.
Prinsip HCG didalam urin akan berikatan dengan anti HCG (anti
HCG ini terikat dengan koloid kompleks berwarna merah/pink), HCG adalah
hormon yang disekresikan oleh plasenta. Hormon ini terdiri dari dua subunit,
yaitu subunit α dan β. Keberadaan hormon HCG dalam tubuh dapat diuji
menggunakan metode imunokromatografi. Hormon HCG dideteksi
menggunakan dua jenis antibodi yaitu antibodi anti β-HCG yang terkonjugasi
kolid emas dan antibodi anti α-HCG. Hasil positif akan ditandai dengan
terbentuknya garis pada daerah kontrol dan tes.
Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh hampir semua
wanita. Jika sel telur bertemu dengan sperma maka akan terjadi pembuahan
sehingga dapat menyebabkan kehamilan. Pada kehamilan biasanya terjadi
perubahan pada seluruh tubuh, terutama oleh pengaruh hormon-hormon
somatotropin, estrogen dan progesteron
Garis warna merah yang terjadi pada test line (T) dapat terjadi karena
pada test telah disensitisasi Ag dan konjugat ditambah urine sehingga
kromogen berikatan dengan Ab maka akan terbentuk reaksi garis warna
merah. Konjugat berisi Ab yang ditempeli enzyme jika kromogen bereaksi
dengan enzyme (peroksidase), maka warna tereduksi sehingga tidak terbentuk
warna merah tetapi apabila warna teroksidasi akan terbentuk warna merah
pada test line (T).
Spesimen yang digunakan dalam pemeriksaan HCG adalah urin pagi
hari karena pada kadar HCG tertinggi ada pada pagi hari. Spesimen dapat
disimpan pada suhu 2-8 0C dalam 1-2 hari. Pertama-tama yang dilakukan
adalah menyiapkan alat dan bahan terlebih dahulu, kamudian test strep
dicelupkan kedalam urin secara vertikel dengan pana menunjuk ke arah
sampel, lalu ditunggu selama 10-15 detik jangan sampai melebihi batas
maksimum, kemudian kelurkan test strep, lalu baca hasilnya setelah 3 detik.
Hasil yang kami dapatkan negatif karena garis warna merah yang
terjadi pada test line (T) hanya satu, beberapa factor pemeriksaan HCG
negatif, karena konsentrasi HCG dalam sampel masih dibawah rentang
deteksi imunokromatografi, kondisi reagen atau sampel yang sudah rusak
atau kadaluarsa, sampel kurang meresap pada bantalan sampel, dan
interpretasi hasil kurang dari 15 menit.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa urine dari
Yn”W ” Hasilnya negatif.
B. SARAN
Disarankan para praktikan selalu menggunakan APD yang lengkap
dalam melakukan praktikum, dan menjaga ketelitian agar mendapatkan hasil
yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Harti, Agnes Sri, dkk.2014. Pemeriksaan HCG (Humon Chorionic Gonadotropin)
Untuk Deteksi Kehamilan Dini Secara Immunokromatografi.
Poltekes Surakarta.
Indawati dan Purwaka.2013. Perbandingan Kosentrasi Progesterone-Induced
Blocking Factor (PIBF) Urin Pada Wanita Hamil Usia
Kehamilan Kurang Dari 12 Minggu Normal Dan Abortus Di
Iminem Di Instalasi. Universitas Airlangga.
Marfira,Nurul, dkk. 2018. Identifikasi Hormon HCG Pada Test Kehamilan. Bogor