Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM IMUNOSEROLOGI I

“PEMERIKSAAN HCG”

NAMA : JEMS RESIMANUK


NIM : 183145353051
KELAS : 18 B
KELOMPOK : I (satu)

PROGRAM STUDI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


FAKULTAS FARMASI, TEKNOLOGI RUMAH SAKIT DAN
INFORMATIKA
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh hampir semua
wanita. Jika sel telur bertemu dengan sperma maka akan terjadi pembuahan
sehingga dapat menyebabkan kehamilan. Pada kehamilan biasanya terjadi
perubahan pada seluruh tubuh, terutama oleh pengaruh hormon-hormon
somatotropin, estrogen dan progesterone. (Harti.2014)
HCG (Human Chorionic Gonadotropin) merupakan suatu hormone
yang diproduksi oleh jaringan placenta pada awal kehamilan, hormone ini
akan dikeluarkan melalui urine dan juga dihasilkan bila terdapat proliferasi
yang abnormal pada jaringan epitel korion seperti molahidatidosa (hamil
anggur) atau choriocarsinoma. (Harti.2014)
Adanya sekresi HCG dalam urin dapat digunakan untuk deteksi
kehamilan dini. Metode imunokromatograÞ sebagai salah satu test diagnostic
untuk deteksi HCG dalam sampel urin secara in vitro, dialami oleh hampir
semua wanita. Jika sel telur bertemu dengan sperma maka akan terjadi
pembuahan sehingga dapat menyebabkan kehamilan. Pada kehamilan
biasanya terjadi perubahan pada seluruh tubuh, terutama oleh pengaruh
hormon-hormon somatotropin, estrogen dan progesteron. (Harti.2014)
Hormon adalah senyawa organic yang diproduksi oleh tubuh
organisme multiseluler yang berperan sebagai pembawah informasi kimia dan
bergerak pada aliran darah menuju jaringan atau organ sasaran, Hormon HCG
merupakan bagian dari hormone plasenta yang berfungsi untuk membantu
deteksi kehamilan dini dan mempertahankan korpus luteum kehamilan.
Pengukuran kadar HCG dapat dilakuna denga dua cara yaitu, test urine dan
test darah. (Marfira.2018)
Yang melatar belakangi praktikum kali ini yaitu, untuk mengetahui
apakah pemeriksaan HCG secara kualitatif metode immunokromatograÞ pada
urine wanita yang diduga hamil dapat digunakan untuk membantu deteksi
kehamilan dini.
B. TUJUAN
Untuk menentukan kadar hormon humon charionic gonadotropin
(HCG) dalam urin dengan mempergunakan teknik immunoglobulin untuk test
kehamilan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kehamilan ditandai dengan meningkatnya kadar Human Chorionik
Gonadotropin (HCG) dalam urin pada trimester I. Pada umumnya kehamilan
berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan
melalui jalan lahir. Deteksi kehamilan dengan mengukur beta-HCG urin
diantaranya adalah dengan metode aglutinasi (direct atau indirect) dan metode
strip. Keduanya berdasarkan reaksi pembentukan kompleks antigen-antibodi
(immunoassay). Metode aglutinasi dapat mendeteksi adanya beta-HCG di urin
minimal 200 mIU/ml sedangkan metode strip lebih sensitif yaitu minimal 20-25
mIU/ml. Metode strip ini yang lazim dilakukan karena selain lebih sensitif juga
lebih praktis, Pada kehamilan biasanya terjadi perubahan pada seluruh tubuh,
terutama oleh pengaruh hormon-hormon somatotropin, estrogen dan progesteron.
HCG merupakan suatu hormon yang dihasilkan oleh jaringan plasenta yang masih
muda dan dikeluarkan lewat urin dan disentesa pada retikulum endoplasma kasar,
glikosilasi disempurnakan apparatus golgi. Hormon ini juga dihasilkan bila
terdapat proliferasi yang abnormal dari jaringan epitel korion seperti
molahidatidosa atau suatu chorio carsinoma. (Renowati.2018)
Dalam urin yang normal komposisinya terdiri dari bahan seperti air, urea,
dan natrium klorida, Kadar HCG yang lebih tinggi terjadi pada ibu kembar dan
kasus hamil anggur (mola). Sebagian besar merk test pack yang beredar di pasaran
sudah dapat mendeteksi HCG dengan kadar 25 IU/L-50 IU/L, sehingga cukup
akurat untuk menentukan ada atau tidaknya kehamilan pada hari pertama
keterlambatan menstruasi. (Renowati.2018)
Reaksi pembentukan kompleks antigen antibodi antara HCG sebagai
antigen dan anti HCG sebagai antibodi bersifat spesifik. Antibodi akan mengenali
antigen pada lokasi tertentu yang disebut epitop. Antibodi poliklonal adalah
antibodi yang mengenali suatu antigen melalui ikatan dengan epitop yang
bervariasi karena berasal dari sel B yang berbedabeda. Sedangkan antibodi
monoklonal lebih spesifik mengenali antigen pada satu epitop tertentu karena
berasal dari satu sel B yang dibiakan. (Renowati.2018)
Pada strip yang berfungsi sebagai kontrol akan tetap berwarna merah
pada kondisi positif atau negatif, sehingga kontrol menjadi tanda acuan ketepatan
hasil tes. Hal ini menunjukkan bila kedua garis di strip tersebut menunjukkan
perubahan warna pada kontrol dan tes, maka sampel yang ujikan tersebut
mengandung HCG dan wanita akan positif hamil. Sedangkan apabila hanya
kontrolnya saja yang berubah warna, maka urin sampel tidak mengandung HCG
dan wanita tersebut tidak hamil. Jika pada tes didapatkan kedua garis kontrol dan
tes sama-sama tidak mengalami perubahan warna, maka dapat dipastikan bahwa
alat tersebut sudah rusak. (Renowati.2018)
hCG membantu mempertahankan kehamilan dan mempengaruhi
perkembangan bayi (fetus). Kadar hCG meningkat drastis dalam 14 atau 16
minggu pertama setelah periode menstruasi terakhir kalinya (LMP), puncaknya
sekitar 14 minggu menyusul LMP, dan lalu berkurang secara perlahan. Jumlah
hCG yang meningkat dini dalam kehamilan dapat memberikan informasi tentang
kehamilan dan kesehatan bayi. Segera setelah melahirkan, hCG tidak lagi bisa
ditemukan dalam darah. Lebih banyak hCG dilepaskan dalam kehamilan ganda,
seperti kembar dua atau tiga, daripada dalam kehamilan tunggal. Lebih sedikit
hCG dilepaskan jika sel telur yang dibuahi menempel pada tempat selain rahim,
misalnya di tuba fallopi. Ini disebut kehamilan ektopik. (Maryunani.2010)

HCG (Human Chorionic Gonadotropin) merupakan suatu hormone


yang di produksi oleh jaringan plasenta pada awal kehamilan. Hormon ini akan
dikeluarkan melalui urine dan juga dihasilkan bila terdapat proliferasi yang
abnormal pada jeringan epitel korion seperti molahidatison (hamil anggur) atau
choriocarsinoma. Saat kehamilan, HCG timbul dalam darah dan urine 14 sampai
20 hari setelah konsepti dan konsentrasi HCG memuncak pada usia kehamilan
selama 8 minggu. HCG tidak ditemukan pada wanita yang tidak hamil, pada
kematian janin, atau setelah 3 sampai 4 hari pascapartum. Tes kehamilan terutama
dilakukan pada waktu hamil muda (trimester pertama) karena HCG mulai di
produksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas. (Marfira.2018)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. PRINSIP
Prinsip yakni HCG didalam urin akan berikatan dengan anti HCG (anti
HCG ini terikat dengan koloid kompleks berwarna merah/pink)

B. PRA ANALITIK
1. Alat dan Bahan
1). Tabung Reaksi
2). Test Strip
3). Urine
C. ANALITIK
Prosedur Kerja
1). Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2). Test strep dicelupkan ke dalam urin, secara vertikal dengan panah
menunjuk ke arah sampel.
3). ditunggu selama 10-15 detik, jangan sampai melebihi batas garis
maksimum.
4). Keluarkan kemudian baca hasilnya setelah 3 detik
B. PASCA ANALITIK INTERPRETASI HASIL

Hasil Negatif :Jika terdapat satu garis pada daerah control dan test

Hasil Positif : Jika ada dua garis pada daerah control dan test
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

1. Alat dan bahan


2. test strep di celupkan
kedalam rin

3. pembacaan hasil negatif


atau satu garis merah

B. PEMBAHASAN
Pada praktikum yang berjudul pemeriksaan Plano test. Di lakukan
pada hari Senin, 25 November 2019 pukul 08.00 – 10.00 WITA di
Laboratorium Patologi Klinik, Lantai 2 Gedung D Universitas Megarezky
Makassar. Tujuan HCG merupakan suatu tahap tes yang menggunakan urine
secara imunokromatografi untuk mendeteksi adanya human karionik
gonadotropin dalam urine dan juga mendeteksi adanya kehamilan.
Prinsip HCG didalam urin akan berikatan dengan anti HCG (anti
HCG ini terikat dengan koloid kompleks berwarna merah/pink), HCG adalah
hormon yang disekresikan oleh plasenta. Hormon ini terdiri dari dua subunit,
yaitu subunit α dan β. Keberadaan hormon HCG dalam tubuh dapat diuji
menggunakan metode imunokromatografi. Hormon HCG dideteksi
menggunakan dua jenis antibodi yaitu antibodi anti β-HCG yang terkonjugasi
kolid emas dan antibodi anti α-HCG. Hasil positif akan ditandai dengan
terbentuknya garis pada daerah kontrol dan tes.
Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh hampir semua
wanita. Jika sel telur bertemu dengan sperma maka akan terjadi pembuahan
sehingga dapat menyebabkan kehamilan. Pada kehamilan biasanya terjadi
perubahan pada seluruh tubuh, terutama oleh pengaruh hormon-hormon
somatotropin, estrogen dan progesteron

Garis warna merah yang terjadi pada test line (T) dapat terjadi karena
pada test telah disensitisasi Ag dan konjugat ditambah urine sehingga
kromogen berikatan dengan Ab maka akan terbentuk reaksi garis warna
merah. Konjugat berisi Ab yang ditempeli enzyme jika kromogen bereaksi
dengan enzyme (peroksidase), maka warna tereduksi sehingga tidak terbentuk
warna merah tetapi apabila warna teroksidasi akan terbentuk warna merah
pada test line (T).
Spesimen yang digunakan dalam pemeriksaan HCG adalah urin pagi
hari karena pada kadar HCG tertinggi ada pada pagi hari. Spesimen dapat
disimpan pada suhu 2-8 0C dalam 1-2 hari. Pertama-tama yang dilakukan
adalah menyiapkan alat dan bahan terlebih dahulu, kamudian test strep
dicelupkan kedalam urin secara vertikel dengan pana menunjuk ke arah
sampel, lalu ditunggu selama 10-15 detik jangan sampai melebihi batas
maksimum, kemudian kelurkan test strep, lalu baca hasilnya setelah 3 detik.
Hasil yang kami dapatkan negatif karena garis warna merah yang
terjadi pada test line (T) hanya satu, beberapa factor pemeriksaan HCG
negatif, karena konsentrasi HCG dalam sampel masih dibawah rentang
deteksi imunokromatografi, kondisi reagen atau sampel yang sudah rusak
atau kadaluarsa, sampel kurang meresap pada bantalan sampel, dan
interpretasi hasil kurang dari 15 menit.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa urine dari
Yn”W ” Hasilnya negatif.
B. SARAN
Disarankan para praktikan selalu menggunakan APD yang lengkap
dalam melakukan praktikum, dan menjaga ketelitian agar mendapatkan hasil
yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Harti, Agnes Sri, dkk.2014. Pemeriksaan HCG (Humon Chorionic Gonadotropin)
Untuk Deteksi Kehamilan Dini Secara Immunokromatografi.
Poltekes Surakarta.
Indawati dan Purwaka.2013. Perbandingan Kosentrasi Progesterone-Induced
Blocking Factor (PIBF) Urin Pada Wanita Hamil Usia
Kehamilan Kurang Dari 12 Minggu Normal Dan Abortus Di
Iminem Di Instalasi. Universitas Airlangga.
Marfira,Nurul, dkk. 2018. Identifikasi Hormon HCG Pada Test Kehamilan. Bogor

Renowari dan Suharlina.2018. Uji Kesesuaian Kehamilan Metode Strip Test


Dengan Metode Aglutinasi. Padang. No.1 Vol. 1

Anda mungkin juga menyukai