Anda di halaman 1dari 2

dibaca normal 4 menit

Home Kesehatan

Mengapa Orang Percaya Terapi Ini-Itu yang Termasuk Pseudosains?

Penulis: Widia Primastika

20 Agustus 2019

View non-AMP version at tirto.id

Mengapa Orang Percaya Terapi Ini-Itu yang Termasuk Pseudosains?

Sudah coba metode penyembuhan alternatif? Ah, jangan-jangan pseudosains.

tirto.id - Terapi Su Jok, yang belakangan menjadi bahan perbincangan di dunia maya, konon mudah
diterapkan oleh orang awam. Jika membuka #TerapiSujok di media sosial seperti Facebook atau Twitter,
ada saja unggahan yang menjelaskan “metode penyembuhan" ini; mewarnai bagian tangan atau kaki
dengan spidol atau tinta.

Mereka yang menerapkan alternatif ini katanya akan sembuh dari penyakitnya dalam waktu sekejap. Su
Jok adalah pengobatan alternatif yang disebut-sebut berasal dari Gujarat. Populer sejak dikembangkan
oleh Park Jea Woo pada 1987, Su Jok menyasar bagian-bagian telapak tangan dan telapak kaki. "Su"
sendiri artinya tangan, sementara "Jok" adalah kaki.

Menurut Plamen Ivanov dalam Su Jok and Moxa: A Self-Treatment Manual (PDF), terapi ini mudah
dipelajari dan diterapkan, serta tak bisa dilakukan kapan saja. Anda juga tak perlu repot dan berlama-
lama belajar ilmu kedokteran, sebab “pengobatan" ini bisa dipelajari tak sampai dua jam.
Terapis Sujok, Anju Gupta dalam wawancaranya kepada India Times menjelaskan bahwa terapi ini
mengandalkan kekuatan alami di dalam dan sekitar tubuh. Ia pun mengklaim bahwa terapi ini
membantu memberikan kedamaian mental bagi para pasien.

“Melalui Su Jok, orang dapat mendiagnosis masalah dengan mudah. Dengan menekan titik-titik kunci
dan memberikan tekanan ke arah yang benar, penyakit dapat disembuhkan," ungkap Gupta kepada India
Times.

Menurut Gupta, Su Jok adalah terapi alternatif yang mengandalkan ketenangan jiwa melalui meditasi
senyum yang dianggap mampu menyelaraskan pikiran, tubuh, dan jiwa manusia.

“Dengan ini, seseorang dapat meningkatkan kesehatan, kepercayaan diri, mengembangkan dan
memperkaya kemampuan seseorang, memperoleh keberhasilan dalam pendidikan dan pekerjaan, dan
menjadi orang yang bersemangat yang bisa turut mendorong terciptanya masyarakat progresif," ujar
Gupta dilansir India Times.

Untuk memperoleh kesembuhan tersebut, mereka mengandalkan terapi warna. Alat yang digunakan
sederhana dan murah, misalnya spidol, pulpen, atau tinta yang hampir pasti ada di setiap rumah.

Dalam Pseudoscience: A Critical Encyclopedia (2009, hlm. 2) yang ditulis oleh Brian Regal, akupresur
(acupressure) adalah praktik pengobatan yang hampir mirip dengan akupuntur. Meski mengklaim teknik
itu kerap digunakan pada masa lampau, tapi dokter menganggap bahwa praktik ini hanyalah
pseudosains. Alasannya, tidak ada studi yang jelas tentang praktik akupresur. Laporan-laporan positif
tentang praktik itu tak berdasar, serta tidak konsisten.

Pseudosains di Dunia Kesehatan

Su Jok bukan satu-satunya terapi kesehatan yang belum jelas terbukti ilmiah

Anda mungkin juga menyukai