Anda di halaman 1dari 21

BUKU TEKS

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


DALAM ADMINISTRASI PUBLIK

Aldri Frinaldi, S.H., M.Hum., Ph.D

Penulisan Buku Teks ini Dibiayai


BOPTN Universitas Negeri Padang Tahun 2014

FAKULTAS ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
BAB I

KONSEP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


DAN KONSEP ADMINISTRASI PUBLIK

1. Konsep Sistem Informasi Manajemen.


Dalam memahami suatu ilmu pengetahuan ilmiah terlebih dahulu perlu dipahami konsep dari
bidang ilmu yang dibahas. Oleh sebab itu, dalam memahami Sistem Informasi Manajemen dalam
Administrasi Publik ini diperkenalkan terlebih dahulu definisi konsep yang digunakan dalam
pembahasan buku ini. Selanjutnya akan diuraikan konsep yang dimaksud tersebut.

1.1. Sistem
Sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian atau hal-hal yang saling berkaitan dan beroperasi
atau bekeja secara bersama-sama untuk mencapai satu atau lebih tujuan. Sistem terdiri dari 2
elemen yaitu, sistem terbuka dan sistem tertutup.
Suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan, dari unsur,
komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain,
dan terpadu. Teori sistem secara umum seperti diuraikan Kenneth (2008) yang menekankan
pentingnya perhatian pada tiap bagian yang membentuk sistem. Teori sistem juga melahirkan
konsep-konsep futuristik, antara lain konsep sibernetika. Sibernetika biasanya berkaitan dengan
usaha-usaha otomasi tugas-tugas ang dilakukan oleh manusia sehingga melahirkan studi tentang
robotika dan kecerdasan buatan. Konsep lain yang terkandung dalam teori sistem adalah konsep
sinergi.
Konsep ini mengandaikan bahwa dalam suatu sistem, output yang dari suatu organisasi
diharapkan lebih besar daripada output individual atau output masing-masing bagian. Sistem
berasal dari bahasa Latin (sistema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang
terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi,
materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu entitas yang
berinteraksi.
1.2. Data
Pengertian Data adalah berbagai fakta yang mencerminkan atau yang mewakili suatu keadaan,
kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada di dalam atau di lingkungan fisik organisasi. Data
tidak dapat langsung digunakan untuk pengambilan keputusan, melainkan harus diolah lebih
dahulu agar dapat dipahami, lalu dimanfaatkan dalam dalam berbagai aspek tertentu.
Danu (2007) menerangkan bahwa data merupakan bentuk yang masih mentah, belum
dapat berceritera banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model
untuk dihasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf-huruf atau
alphabet, angka-angka, bentuk-bentuk suara, sinyal-sinyal, gambar-gambar dan sebagainya. Data
yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi
tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu
tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali.
Kebanyakan orang mengartikan data dan informasi dengan pengertian yang sama. Namun
bagi kajian ilmiah, dua pengertian tersebut mengandung perbedaan mendasar. Data merupakan
bentuk jamak dari „datum‟; yang berarti kenyataan, catatan. Data merujuk kepada fakta-fakta
baik berupa angka-angka, teks, dokumen, gambar, bagan, suara yang mewakili deskripsi verbal
atau kode tertentu, dan semacamnya. Apabila telah disaring dan diolah melalui suatu sistem
pengolahan sehingga memiliki arti dan nilai bagi seseorang, maka data itu berubah fungsi
menjadi informasi. Berikut pendapat beberapa ahli mengenai definisi data dan informasi. Davis
(1991) menjelaskan data merupakan sekumpulan bahan mentah bagi informasi, dirumuskan
sebagai kelompok bilangan tidak acak yang menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan,
hal-hal, dan sebagainya. Selanjutnya menurut pendapat Ais (2005; 2012) mengemukakan bahwa
data merupakan hal, peristiwa, atau kenyataan lainnya apapun yang mengandung sesuatu
pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan, atau
penetapan keputusan.
Data adalah fakta yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan, biasanya dicatat
dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan
(Kumorotomo dan Margono, 2010:11). Data didefinisikan sebagai representasi dunia nyata
mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang
direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Dengan
kata lain, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang
nyata. Data merupakan material atau bahan baku yang belum mempunyai makna atau belum
berpengaruh langsung kepada pengguna sehingga perlu diolah untuk dihasilkan sesuatu yang
lebih bermakna (Mulyanto, 2009:15). Menurut Agus Mulyanto (2009 : 16) mengemukakan
bahwa data merupakan material atau bahan baku yang belum mempunyai makna atau belum
berpengaruh langsung kepada pengguna sehingga perlu diolah untuk dihasilkan sesuatu yang
lebih bermakna. Menurut Kadir (2009:3), bahwa data adalah suatu bahan mentah yang kelak
dapat diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu yang lebih bermakna. Data inilah yang nantinya
akan disimpan dalam database.
Fakta-fakta mentah yang harus dikelola untuk menghasilkan suatu informasi yang
memiliki arti bagi suatu organisasi atau organisasi. Data terdiri atas fakta-fakta dan angka-angka
yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai atau fakta mentah yang belum diolah. Data terbagi
menjadi 2 macam berdasarkan macamnya, yaitu:
• Data Internal
Data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal.
Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
• Data Eksternal
Data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi.
Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat
preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.
Selain itu, terdapat klasifikasi data berdasarkan jenis data, yaitu sebagai berikut:
Contoh Data Kuantitatif, jumlah pembeli buku pada suatu toko buku, nilai indeks prestasi
mahasiswa semester VI di Fakultas X, dan lain-lain. Data ini tersaji dalam bentuk angka-angka.
Sedangkan contoh Data Kualitatif, persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan.
Data ini tersajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa Data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih
berguna dan bermanfaat. Proses pengolahan data yang disebut siklus pengolahan data ( Data
Processing Cycle) terdiri dari tiga proses yaitu :
 Tahapan Input -> Dilakukan dengan pemasukan data ke dalam proses komputer lewat
alat input (input device).
 Tahapan Proses -> Dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang
dilakukan oleh data pemroses (process device) yang dapat berupa proses perhitungan,
pengendalian, atau pencarian pada storage.
 Tahapan output -> Dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke
alat output (output device) yaitu berupa informasi.

Menurut Yakub (2012:5), data dapat dibentuk menjadi 5 bentuk yaitu :


o Teks
 Teks merupakan sederatan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak
tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel, koran, majalah,
dan lain-lain.
o Data yang terformat
 Data yang terhormat merupakan data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang
menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.
o Citra (Image)
 Citra (Image) merupakan data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil
rontsen, dan tanda tangan.
o Audio
 Audio merupakan data dalam bentuk suara misalnya, instrument musik, suara orang,
suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.
o Video
 Video merupakan data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara
misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.
Menurut Yakub (2012:6), Sumber data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk
memperolehnya. Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal, sumber data
personal, dan sumber data eksternal.
a. Data Internal
Data internal sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses. Data internal
umumnya disimpan dalam basis data organisasi dan biasanya dapat diakses.
b. Data Personal
Sumber data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep,
pemikiran dan opini.
c. Data Eksternal
Sumber data ekternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit.
Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya dalam bentuk film,
suara gambar, atlas, dan televisi.
Menurut Yakub (2012:6), Hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa level, antara
lain sebagai berikut:
a) Elemen Data
Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit
lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data telasional adalah
field, kolom, item, dan atribut.
b) Record
Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari
rekaman dalam basis data relasional adalah baris atau tupel.
c) File
File adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun
berbeda isinya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, tabel,
dan relasi.
Informasi tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk. Begitu pentingnya
peranan data dalam terjadinya suatu informasi yang berkualitas. Keakuratan data sangat
mempengaruhi terhadap keluaran informasi yang akan terbentuk.
1.3. Informasi
Informasi meliputi berbagai aspek yang menjelaskan mengenai organisasi dan/atau mengenai apa
yang menjadi kebutuhan orang-orang yang berhubungan dengan organisasi tersebut. Baik
berkaitan dengan keadaan atau peristiwa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi
terkini dan apa yang mungkin akan terjadi dimasa yang akan datang berhubungan dengan
keberadaan organisasi tersebut.
Informasi adalah hasil pengolahan data yang telah mempunyai arti sehingga dapat
digunakan khususnya oleh manajemen dalam membuat keputusan.
Tiga aktivitas yang terjadi pada sistem informasi :
Gambar 1
Proses Dalam Sistem Informasi Manajemen
PROCESS OUTPUT
INPUT

Informasi menurut Davis (1991) adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang
penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam
keputusan-keputusan atau keputusan-keputusan yang akan datang. Menurut Danu (2007)
menyatakan bahwa informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu
kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
Kemudian pendapat Burch & Grudnitski (1989 : 6) terdapat tiga aspek utama untuk menentukan
kualitas informasi, yaitu:
a. Akurat, Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau
menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi
kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak
informasi tersebut.
b. Tepat pada waktunya, Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh
terlambat. Informasi yang sudah usung tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena
informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan
keputusan terlambat, maka akan dapat berakibat fatal bagi organisasi.
c. Relevan, Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya dan relevan
untuk berbagai pihak. Dimana relevansi informasi untuk setiap orang satu dengan yang
lainnya berbeda.
Contoh dari informasi: Misalnya ada fakta bahwa seorang pembayar pajak bumi bangunan
(PBB) di suatu kantor Lurah atau Nagari, datanya ada pada tanda terima pembayaran kemudian
dimasukkan pada rekaman komputer. Bila semua data uang pembayaran itu dalam periode
tertentu dijumlahkan (diolah), maka jumlah hasilnya disebut informasi.
Makna suatu kualitas adalah tingkat baik buruknya sesuatu, derajat atau taraf. Adapun
definisi kualitas menurut Fandy Tjipto (dalam Pasolong, 2007:132) yaitu:
1) Kesesuaian dengan persyaratan/tuntutan,
2) kecocokan pemakaian,
3) perbaikan atau penyempurnaan keberlanjutan,
4) bebas dari kerusakan,
5) pemenuhan kebutuhan pelanggan semenjak awal dan setiap saat,
6) melakukan segala sesuatu secara benar semenjak awal,
7) sesuatu yang bias.
Sedangkan kualitas menurut Montgomery (dalam Pasolong (2007:132) “the extent to which
products meet the requirement of people who use them”. Jadi suatu produk, apakah bentuknya
barang atau jasa, dikatakan bermutu bagi seorang kalau produk tersebut dapat memenuhi
kebutuhannya.
a. Kesederhanaan
b. Kejelasan dan kepastian
c. Keamanan
d. Keterbukaan
e. Efisien
f. Ekonomis
g. Keadilan
h. Ketepatan waktu
Dengan begitu suatu informasi semestinya mampu menerangkan suatu kejadian, kenyataan yang
telah terjadi, kesatuan suatu peristiwa, termasuk siapa orangnya, dengan apa sesuatu terjadi
sehingga secara menyeluruh dapat dijelaskan sesuatu yang terjadi itu. Informasi adalah data yang
telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam
pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.

1.4. Sistem Informasi


Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai satu sistem yang menggunakan basis komputer
dalam rangka ketersediaan berbagai informasi bagi pengguna atau beberapa pengguna dengan
maksud sesuatu keperluan tertentu. Menurut Danu (2007) Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-
sistem bagian (subsistem). Misalnya, sistem
komputer terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat lunak. Masing-masing
subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau terdiri dari komponen-
komponen. Subsistem perangkat keras (hardware) dapat terdiri dari alat masukan, alat pemroses,
alat keluaran dan simpanan luar. Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling
berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat
tercapai.
Interaksi dari subsistem-subsistem sedemikian rupa, sehingga dicapai suatu kesatuan
yang terpadu atau terintegrasi (integrated). Anda dapat membayangkan, bagaimana seandainya
sistem komputer yang Anda miliki, masing-masing komponennya saling bekerja sendiri-sendiri
tidak terintegrasi, maka tujuan dari sistem komputer tersebut tidak akan tercapai.
Sistem informasi mengandung tiga aktivitas dasar di dalamnya, yaitu: aktivitas masukan
(input), pemrosesan (processing), dan keluaran (output). Tiga aktivitas dasar ini menghasilkan
informasi yang dibutuhkan organisasi untuk pengambilan keputusan, pengendalian operasi,
analisis permasalahan, dan menciptakan produk atau jasa baru. Masukan berperan di dalam
pengumpulan bahan mentah (raw data), baik yang diperoleh dari dalam maupun dari lingkungan
sekitar organisasi. Dengan begitu Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Komponen-komponen dari sistem informasi yaitu blok model, blok masukan, blok basis
data, blok kendali, blok teknologi dan blok keluaran.
Jenis-jenis sistem informasi, yaitu sebagai berikut:
a. Transaction Processing Sistems (TPS)
b. Office Automation Sistems (OAS) dan Knowledge Work Sistems
c. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
d. Decision Support Sistems (DSS)
e. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)
f. Group Decision Support Sistems (GDSS) dan Komputer‐Support Collaborative
Work Sistems (CSCW)
g. Executive Support Sistems (ESS)
Selanjutnya berdasarkan sistem diatas dapat dilakukan pemprosesan data untuk keperluan
tertentu. Pemrosesan berperan untuk mengkonversi bahan mentah menjadi bentuk yang lebih
memiliki arti. Sedangkan, keluaran dimaksudkan untuk mentransfer informasi yang diproses
kepada pihak-pihak atau aktivitas-aktivitas yang akan menggunakan. Sistem informasi juga
membutuhkan umpan balik (feedback), yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan di tahap input
berikutnya.
Penggunaan sistem informasi membuat berbagai pekerjaan menjadi lebih terintegrasi, tidak
tergantung tempat dan waktu serta dapat menyajikan informasi secara terpusat dan real time. Hal
ini sangat bermanfaaat untuk kelancaran informasi, meningkatkan koordinasi dan efisiensi kerja.
Besarnya manfaat tersebut membuat banyak organisasi ingin mengimplementasikan dalam
proses bisnisnya dan bahkan banyak diantaranya sudah pada tahap mengembangkan sistem
informasi di organisasinya. Proses pemanfaatan sistem informasi ini dilakukan melalui beberapa
proyek baik sekala kecil, menengah maupun besar.

Karakteristik dari aspek pembangunan kepentingan publik menurut Eko Indrajit (2000)
dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
a. Proyek pembangunan prasarana berupa; jaringan kabel atau wireless dan data center
(infrastructure development)
b. Proyek pengadaan paket software atau hardware yang siap pakai di pasaran dan langsung
mengimplementasikannya (package implementation).
c. Proyek pembuatan software sendiri berdasarkan kebutuhan yang didesain dan dikerjakan
oleh tim sendiri ataupun oleh pihak ketiga (custom development atau in-house
development)
d. Melakukan dua atau ketiga hal diatas dan mengintegrasikannya (sistem integration).
Pada pelaksanaanya proyek sistem informasi biasanya mengadopsi sistem pengembangan
pada siklus hidup pengembangan sistem informasi yang dikenal dengan SDLC (sytem
development life cycle). Pemanfaatan dan pengembangan sistem informasi bukanlah
pekerjaan yang sederhana. Dibutuhkan banyak pihak yang terlibat karena akan banyak
mempengaruhi prosesi pembangunan kepentingan publik dan lingkungan kerja organisasi
serta kebanyakan dari pekerjaan tersebut adalah kegiatan investasi yang membutuhkan dana
yang besar.
Sistem informasi berperan penting dan menjadi faktor pendorong bagi organisasi ntuk
menata ulang aliran-aliran kerja, menggabungkan langkah-langkah untuk mengurangi tugas-
tugas yang berulang atau bahkan mengurangi beberapa bagian pekerjaan. Proses re-
engineering tanpa menggunakan sistem informasi tidak akan dapat berhasil dengan baik.
Setiap perubahan karena penggunaan sistem informasi membawa keuntungan dan resiko yang
berbeda-beda.
Perubahan dalam bentuk otomatisasi dan rasionalisasi relatif berjalan lamban dan
keuntungan yang didapat tidak terlalu besar, namun memiliki tingkat resiko yang kecil.
Sebaliknya rekayasa ulang dan perubahan paradigma membuat perubahan menjadi lebih cepat
dan menyeluruh sehingga mendapatkan keuntungan yang tinggi namun juga memiliki resiko
yang cukup besar.

1.5. Sistem Informasi Manajemen


Dalam pengembangan Sistem Informasi maka di perlukanlah Manajemen, yang bertujuan untuk
mengatur dan merencanakan jalannya sistem informasi. SIM adalah suatu sistem berbasis
komputer yang menyediakan informasi bagi pemakai dengan kebutuhan serupa. Danu (2007)
menjelaskan bahwa Sistem informasi manajemen (Manajement Information Sistem atau sering
dikenal dengan singkatannya MIS) merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi
untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. SIM
(sistem informasi manajemen) didefenisikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem-sistem
informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan
informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan
pengendalian.
Sistem informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh
dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga
menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan
gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.
Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan
informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Para pemakai biasanya
membentuk suatu entitas organisasi formal, organisasi atau sub unit dibawahnya. Informasi
menjelaskan organisasi atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di masa lalu,
apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi
tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan ouput dari model
matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam organisasi
saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.
Perancangan, penerapan dan pengoperasian SIM adalah mahal dan sulit. Upaya ini dan
biaya yang diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa faktor yang membuat SIM
menjadi semakin diperlukan, antara lain bahwa manajer harus berhadapan dengan lingkungan
bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan dari kerumitan ini adalah semakin meningkatnya
dengan munculnya peraturan dari pemerintah.
Lingkungan bisnis bukan hanya rumit tetapi juga dinamis. Oleh sebab itu manajer harus
membuat keputusan dengan cepat terutama dengan munculnya masalah manajemen dengan
munculnya pemecahan yang memadai.SIM yang baik adalah SIM yang mampu
menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh artinya SIM akan menghemat biaya,
meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat.
Organisasi harus menyadari apabila mereka cukup realistis dalam keinginan mereka,
cermat dalam merancang dan menerapkan SIM agar sesuai keinginan serta wajar dalam
menentukan batas biaya dari titik manfaat yang akan diperoleh, maka SIM yang dihasilkan akan
memberikan keuntungan dan uang.
Sistem informasi manajemen (SIM) bukan sistem informasi keseluruhan, karena tidak
semua informasi di dalam organisasi dapat dimasukkan secara lengkap ke dalam sebuah sistem
yang otomatis. Aspek utama dari sistem informasi akan selalu ada di luar sistem komputer.
Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang
berketerampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para manajer
organisasi. Banyak organisasi yang gagal membangun SIM karena :
 Kurang organisasi yang wajar
 Kurangnya perencanaan yang memadai
 Kurang personil yang handal
 Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam
merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh
personil yang terlibat.
Secara teoritis komputer bukan prasyarat mutlak bagi sebuah SIM, namun dalam praktek
SIM yang baik tidak akan ada tanpa bantuan kemampuan pemrosesan komputer. Prinsip utama
perancangan SIM : SIM harus dijalin secara teliti agar mampu melayani tugas utama.
Tujuan sistem informasi manajemen adalah memenuhi kebutuhan informasi umum
semua manajer dalam organisasi atau dalam subunit organisasional organisasi. SIM
menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi
model matematika.Pengetahuan tentang potensi kemampuan sistem informasi yang
dikomputerisasi akan memungkinkan seorang manajer secara sistematis menganalisis masing-
masing tugas organisasi dan menyesuaikannya dengan kemampuan komputer.
SIM secara khusus memiliki beberapa kemampuan teknis sesuai yang direncanakan
baginya. Secara kolektif kemampuan ini menyangkal pernyataan bahwa komputer hanyalah
mesin penjumlah atau kalkulator yang berkapasitas tinggi, sebenarnya komputer tidak dapat
mengerjakan sesuatu ia hanya mengerjakan lebih cepat. Sistem informasi komputer dapat
memiliki sejumlah kemampuan jauh diatas sistem non komputer. Dan kemampuan ini telah
merevolusikan proses manajemen yang menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem
yang telah ada. Beberapa kemampuan teknis terpenting dalam sistem komputer :
 Pemrosesan data batch
 Pemrosesan data tunggal
 Pemrosesan on-line, real time
 Komunikasi data dan switching pesan
 Pemasukan data jarak jauh dan up date file
 Pencarian records dan analisis
 Pencarian file
 Algoritme dan model keputusan
 Otomatisasi kantor.
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana
lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya.
Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen
sehari-hari. Lapisan ketiga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu
perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak
terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh
tingkat manajemen.
Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah
sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna
mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer,
prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.
SIM sebagai suatu sistem komputer yang menyediakan informasi bagi pemakai.
Informasi menjelaskan organisasi atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah
terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi dimasa
depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari
simulasi matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam
organisasi saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.
Database berisi data yang disediakan sehingga data maupun informasi dimasukkan dari
lingkungan. Isi database digunakan oleh perangkat lunak yang menghasilkan laporan periodik
dan laporan khusus, serta model matematika yang mensimulasikan beragam aspek operasi
organisasi. Output perangkat lunak digunakan oleh orang – orang dalam organisasi yang
bertanggung jawab memecahkan masalah organisasi. SIM tidak berkewajiban menyediakan
informasi bagi lingkungan.
Sebuah sistem terpadu berdasarkan pada anggapan bahwa harus ada integrasi antara data
dan pengolahan. Integrasi data dicapai melalui “data base”. Pada sebuah sistem pengolahan
informasi, “data base” terdiri dari semua data yang dapat dijangkau oleh sistem. Pada SIM
berdasarkan komputer, istilah “data base” biasanya dipakai khusus untuk data yang dapat
dijangkau secara langsung oleh komputer. Manajemen sebuah “data base” adalah sebuah sistem
perangkat lunak komputer yang disebut sebagai sebuah sistem manajemen “data base”. Sesuatu
penerapan yang mamakai sebuah item (butir) data akan mengambil item data yang sama, yang
hanya sekali disimpan dan disediakan untuk semua penerapan. Suatu peremajaan dari sebuah
item data membuatnya sesuai untuk semua pemakaian.
Pengolahan terpadu dicapai melalui sebuah perencanaan sistem secara menyeluruh.
Biasanya sistem dirancang sebagai suatu gabungan beberapa subsistem dan bukan sebagai
sebuah sistem tunggal. Perancangan sistem ini dapat berupa sebuah komputer pusat besar, atau
dapat pula merupakan sebuah jaringan kerja beberapa komputer kecil. Gagasan pokoknya adalah
paduan terencana dari berbagai penerapan yang layak dan efektif.
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen,
maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu
dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe
keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat
bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi
memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang
meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis. Sehingga
SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi
yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi. Beberapa kegunaan/fungsi sistem
informasi antara lain adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para
pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2) Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi
secara kritis.
3) Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4) Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
5) Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6) Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem
informasi dan teknologi baru.
7) Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8) Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi,
mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau
pelayanan mereka.
9) Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasaba dan membuat
berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
10) Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada
tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
SIM berperan untuk menyediakan informasi yang tepat kepada orang yang tepat pada
waktu yang tepat dalam organisasi. Informasi tersebut digunakan para manajer untuk mencapai
tujuan organisasi. Bentuk dari informasi pada umumnya berupa laporan untuk mendukung
pengambilan keputusan. Laporan-laporan tersebut merupakan hasil pengolahan data-data yang
masuk melalui TPS (Transaction Processing Sistem) secara harian ataupun mingguan.
Beberapa jenis laporan yang dihasilkan oleh SIM adalah (1) laporan rutin Yang dibuat secara
periodik atau terjadwal baik harian, mingguan atau bulanan.
Masing-masing subsistem membutuhkan aplikasi-aplikasi untuk membentuk semua
proses informasi yang berhubungan dengan fungsinya, walaupun akan menyangkut database,
model base dan beberapa program komputer yang biasa untuk setiap subsistem fungsional.
Dalam masing-masing subsistem fungsional, terdapat aplikasi untuk proses transaksi,
pengendalian operasional, pengendalian manajemen, dan perencanaan strategis.
Lebih lanjut Sutabri (2005:54) mengatakan bahwa pentingnya SIM dalam konteks
organisasi publik ini salah satu penyebabnya adalah bahwa organisasi sekarang sudah cenderung
mendasarkan pengambilan keputusannya pada sistem informasi, dan bukan pada struktur
hirarkhi wewenang / tanggung jawab yang statis.
Adanya kenyataan bahwa sebagian proyek sistem informasi mengalami kendala karena
proses perubahan organisasi tidak ditangani dengan baik, maka organisasi perlu menyiapkan
secara matang. Persiapan tersebut harus melalui suatu perencanaan yang terukur dan memiliki
tujuan yang jelas dengan melibatkan berbagai pihak yang terkait baik direksi, manajer maupun
karyawan untuk melakukan perubahan yang konfrehensif. Dengan demikian Sistem Informasi
Manajemen sangat penting peranannya dalam mempermudah pekerjaan suatu instansi atau
organisasi dengan output yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA
Buku

Agus Dwiyanto. 2005. Mewujudkan Good Governance. Yogyakarta: UGM Press


Agus Mulyanto. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta
Ais Zakiyudin. 2005. Sistem Informasi Manajemen edisi 2. Jakarta: Erlangga
Andreas Bagus. 2011. Teknologi Masa Kini di Abad 21. Yogyakarta: Pustaka Abadi.
Atmadji, Christina dan M. Arief Soelaiman. 2010. Multimedia Pembelajaran Mata
Barlow, Janelle and Dianna Maul. 2000. Emotional Value : Creating Strong Bonds withYour
Customers. Berrett-Koehler Publishers,Inc., San Francisco.
Bastian.2003. Perkembangan E-Government di Indonesia. Sinar Harapan.
Bates, A. (1995) Technology, Open Learning and Distance Education London: Routledge
Bendell, Tony, Louise Boulter, dan John Kelly. 1995. Benchmarking for Competitive Advantage.
Pitman Publishing Inc., London.
Bergeron, Bryan. 2002. Essentials of CRM : A guide to Customer Relationship Management.
John Wiley & Sons, Inc., New York.
Bhairawa Putera, Prakoso, Sri Mulatsih, Sri Rahayu, Destination Management Organization
(Dmo): Paradigma Baru Pengelolaan Pariwisata Daerah Berbasis Teknologi Informasi,
disampaikan pada acara Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI
2009) ISSN: 1907-5022, Yogyakarta, 20 Juni 2009.
Bishop, Kirk R. (1989), Designing Urban Corridors, American Planning Association,
Washington DC.
Brian, A James. Management Information Sistem, Managing Information Technology in the
Business Enterprise. 2004. Mc Graw Hill.
Brilianto, Ricky. 2009. Panduan Praktis Cara Berinternet Dengan Mudah. Jakarta: Puspa
Swara.
Brown, Stanley A. 2000. Customer Relationship Management : A Strategic Imperative inThe
World of e-Business. Interrobang Graphic Design Inc., Canada.
Budi Rahardjo, “Implikasi Teknologi Informasi dan Internet Terhadap Pendidikan, Bisnis dan
Pemerintahan. Pusat Penelitian Antar Univeristas bidang Mikroelektronika (PPAUME).
Institut Teknologi Bandung.
Burch, John dan Grudnitski, Gary. (1986). Information System: Theory and Practice.
John Wiley and Sons, New York.
Burhan R. 2003. Kamus Dunia Komputer dan Internet. Surabaya : Penerbit Indah.
Davis, Gordon B. 2000. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian II Struktur dan
Pengembangannya. Jakarta: PT Pustaka Bi Husein
Davis, Gordon B. 2002. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian I Pengantar.
Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo
Davis, Gordon B.1999. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian II Struktur dan
Pengembangannya. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo.
Davis, Gordon B.2002.Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian I Pengantar.
Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo.
Djoko Widagdho.2004. Ilmu Budaya Dasar : Cetakan Kesembilan. PT. Bumi Aksara : Jakarta.
Fairus, Z. 2011. Terampil Mengaplikasikan Komputer. Jakarta: Ganesha Exact.
Fandy Tjiptono. 2007. Total Quality Management. Yogyakarta
Fauziah. 2008. Jago Berteknologi Dengan Komputer. Jakarta: Media Pusindo.
Fielding R.T., 2000, Architectureal Style & Design of Network-Based Software Architecrues,
Ph.D. Thesis, Department of Information & Komputer Science, UCLA, Irvine.
George M. Scott. 2002. Prinsip-prinsip Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : Raja Grafindo
Persada
Gordon, Ian H. 2002. Competitor Targeting : Winning the Battle for Market and Customer
Share. John Wiley & Sons., Canada.
Gronlund, Ake, (2002), Electronic Government: Design, Application and Management.
Melbourne, Idea Group Publishing
Hadari Nawawi. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia : Cetakan kelima. Gajah Mada
University Press : Yogyakarta.
Harbani Pasolong. 2007. Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta.
Herlambang Soendoro. 2005. Sistem Informasi : Konsep, Teknologi dan Manajemen. Jakarta :
Graha Ilmu.
Herlambang, Soendoro dan Haryanto Tanuwijaya.2008. Sistem Informasi Manajemen Konsep
dan Teknologi Manajemen.Bandung : Graha Ilmu
Humdiana. 2006. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Husein, Muhammad fahri. 2002. Manajemen sistem informasi. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.
Hutasoit, Roy Leonard. 2010. Pengaruh Sistem Modernisasi Perpajakan terhadap
Kinerja Kantor Pelayanan Pajak. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Lambung Mangkurat
Ibnu Syamsi. 2004. Efisiensi, Sistem dan Prosedur Kerja. Jakarta : Bumi Aksara.
Ike Janita. 2005. Integrasi Teknologi Dengan Strategi. Yogyakarta: Amara Books. Indra,
Handono. 2007. 36 Jam Belajar Cepat Mengetahui Komputer dan Komponennya. Jakarta:
Alex Media Komputindo.
Indrajit, E. R.. 2000. Pengantar Konsep Dasar Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi
Informasi. Jakarta: Elex Media Komputindo .
Indrajit, Richardus Eko. 2002. Electronic Government.Yogyakarta : Penerbit Andi.
Jogiyanto. 2005. Analisis dan desain sistem informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Kadir dan Triwahyuni. 2003. Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.
Karsidi, Ravik. 2000. Penerapan Teknologi Untuk Peningkatan Mutu Pendidikan. Bahan
ceramah di Universitas Sebelas Maret Surakarta
Kenneth C. Laudon. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : Salemba Empat
Kismiantini, Rina. 2010. Dunia TIK dan Era Globalisasi. Surabaya: Cahaya Ilmu.
Komarudin.2003.Manajemen Berdasarkan Sasaran, Edisi Ketiga. Bumi Aksara : Jakarta.
Kosasi, Sandy. 2002. Sistem penunjang keputusan (Decision Support Sistem). Potianak.
Kumorotomo, Wahyudi dan Subandono Agus Margono. 2009. Sistem Informasi Manajemen
Dalam Organisasi-Organisasi Publik.. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Kusmayadi dan Sugiarto, Endar. Metodologi Penelitian dalam Bidang Kepariwisataan. Jakarta.
PT. Gramedia Pustaka Utama, 2000
Kusrini. 2007. Konsep dan aplikasi sistem pendukung keputusan. Yogyakarta: Andi offset.
Lucky, 2008, XML Web services: Aplikasi Desktop, Internet & Handphone, Jasakom: Jakarta.
Marimin, Tanjung, H., dan Prabowo, H. 2006. Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya
Manusia. PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Mashadi. 2010. Teknologi, Informasi, dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta
McLeod Jr, Raymond. 2004. Sistem Informasi Manajemen, Edisi 8. Jakarta : PT INDEKS.
Meiwanto, Catur. 2010. Era Baru Komputer Dunia. Jakarta: Dinastindo.
Miftah Thoha, 2010. Ilmu Administrasi Publik Kontemporer, Kencana Prenada Media Group.
Moekijat. 1996. Pengantar Sistem Informasi Manajemen Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Moekijat. 1996. Pengantar Sistem Informasi Manajemen Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Moekijat. 2005. Pengantar Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Mandar Maju
Muhammad Fahri dan Amin Wibowo.2000. Sistem Informasi Manajemen, Yogyakarta : AMP
YKPNA
Mutakin, 2011, Pemanfaatan Web Service untuk Komunikasi Antar Aplikasi yang Berbeda
Menggunakan Jaringan Internet, Universitas Bina Darma: Palembang.
Nuarsa, I Wayan. 2006. Ilmu Komputer. Yogyakarta: Andi Press.
Nugroho, Santoso,. Saatnya Pariwisata Berbasis Teknologi Informasi, Pengembangan e-Gov,
Mei 2007
Nurdin. 2005. Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta : Grafindo Persada.
Nurgiyantoro, Burhan. Gunawan. Marzuki. 2002. Statistik Terapan Untuk Penelitian Ilmu-ilmu
Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
O‟Brien, James. 2001. Management Information Sistems; Managing Information
O‟Brien, James. 2005. Pengantar Sistem Informasi. Jakarta: Salemba Empat.
Pandia, Hendri. 2010. Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (Edisi Revisi). Jakarta: Erlangga.
Parker Charles S. 1989. Management Information Sistems: Strategy and Action.
Putera, Prakoso Bhairawa dan Chichi Shintia Laksani. 2008. Penerapan Destination
Management Sistem (DMS) dalam PemasaranPariwisata Banga Belitung Berbasis TIK
(Mengagas E-Tourism Visit Babel Archipelago2010). Prosiding SNATI 2008.
Yogyakarta
Rahardjo, B., 2002.Memahami Teknonoli Informasi ; Menyikapi dan membekali Diri Terhadap
Peluang dan Tantangan Teknologi Informasi, Elex Media Komputindo.
Rahyuda. K, Sudarma M., Strategi Teknologi Informasi Universitas Udayana, Bali Offset, 2003.
Rasul, Djuharis. 2008. Wahana Teknologi Komputerisasi. Tiga Serangkai.
Raymond McLeod, Jr. 2004. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : Indeks
Rochaety, Eti, dkk. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Cet. I; Jakarta: Bumi Aksara,
2005.
Romiszowski, A. J., & Mason, R. (1996). Komputer-mediated communication. In D. H. Jonassen
(Ed.), Handbook of research for educational communications and technology (pp. 438-
456). NY: Simon & Schuster Macmillan.
Schell, George P.; McLeod, Jr., Raymond. 2009. Management Information Sistem, 10 th ed.
Jakarta: Salemba Empat.
Scott, George.M. 2004. Prinsip-prinsip Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Rajawali Pers.
Siagian, Sondang P. 2011. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara
Sinambela, Lijan Poltak. 2010. Reformasi Pelayanan Publik: Teori, Kebijakan, dan Sistem
Informasi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara
Singgih, Santoso. 2010. Pengenalan Komputer dan Komponennya. Jakarta: Pustaka Setia.
Siti Amnuhai.2003. Manajemen Sumber daya Manusia. Bumi Aksara : Jakarta.
Soewarno Handayaningrat.2001.Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen, Cetakan
ke-14. CV. Haji Masagung : Jakarta.
Sondang P. Siagian . 2003 . Sistem Informasi Manajemen . Jakarta : PT Bumi Aksara
Stephen P. Robin.2003. Perilaku Organisasi, Alih bahasa Tim Indeks, Edisi Indonesia. PT.
Indeks Gramedia Group : Jakarta.
Suhertian Piet A, Supervisi dan Peningkatan Mutu Pendidikan, Cet. I;Bandung: Alfabeta, 2011.
Supriyanto. 2011. Teknologi, Informasi, dan Komunikasi. Jakarta: Yudhistira.
Susartono, dkk. 2003. Implementasi Sistem Dalam Manajemen Informasi Akademik Pada
Program Studi Administrasi Negara. Penelitian.
Sutanta, Edhy. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Syafrizal, Melwin. jurnal DSS. “Sistem pendukung keputusan”. Diakses pada tanggal 8 Oktober
2014.
Taliziduhu Ndraha,.2003. Teori Budaya Organisasi : Cetakan Kedua. PT. Rineka Cipta: Jakarta.
Tata Sutabri. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Penerbit Andi
Teguh Wahyono. 2003. Teknik Merakit PC Modern. Yogyakarta : Penerbit Gava Media
Triguno Prasetya.2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara : Jakarta.
Umar, Husein. 2002. Riset Pemasaran dan Perilaku. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Uno, Hamzah B Dan Nina Lamatenggo. Teknologi Komunikasi Dan Informasi Pembelajaran.
Jakarta. Bumi Aksara. 2011
Wahyudi Kumorotomo dan Subando Agus Margano. 2009. Sistem Informasi Manajemen.
Yogyakarta : FISIPOL – Universitas Gajah Mada Press.
Whitten, Jefrey. 2006. Metode,Desain dan Analis Sistem. Yogyakarta: Andi Offset.

Winarno, Wing Wahyu, 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta : STIE YKPN.
Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu
Zilkifli Amsyah.2001Manajemen Sistem Informasi, Cet.III; Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Jurnal

Alford, J & O‟Flynn, J. (2009). Making sense of public value: Concepts, critiques and emergent
meanings. International Journal of Public Administration. Volume (32), pp. 171–191.
Andersen, K.V., 2006. „E-Government: five key challenges for management‟, The
ElectronicJournal of e-Government, Vol. 4, No. 1, pp.1–8.
As-Saber, S., Srivastava, A. and Hossain, K.,2006 „Information technology law and e-
Government: a developing country perspective‟, Journal of Administration and
Governance, Vol. 1, No. 1, pp.84–101.
Atmadji, Christina dan M. Arief Soelaiman. 2010. Multimedia Pembelajaran Mata Kuliah
Sistem Informasi Manajemen . Jurnal Teknologi Informasi, Vol. 6, No. 1, April
DeLone W. H. and McLean E. R. (2003) The DeLone and McLean model of Information
Sistems Success: a ten-year update. Journal of Management Information Sistems 19(4),
pp9-30.
Dianasari, dkk. 2010. Pengaruh Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap Pencapaian
Akuntabilitas KPP Modern. Jurnal Universitas Widyatama.
Firman Alandari.2013. Peran Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer Dalam
Meningkatkan Pelayanan Publik Di lingkungan Kantor Bupati Kabupaten Berau. E-
jurnal fisip. Samarinda : Univesitas mulawarman
Graves dan Corcoran. ( 1989). The study of nursing informatics . Journal of Nursing
Scholarship 21(4) 227-231
Greenfield, Sue .2007. Medication Error Reduction and the Use of PDA Technology. Journal
Of Nursing Education. 46.(3), 127-131. United States : Slack Incorporated
Jones, K. 2006. Manajemen pengetahuan sebagai sebuah dasar untuk sistem pendukung
keputusan. Jurnal Sistem Informasi Komputer. Vol 46: No 4.
Kirom, Dalu Nuzlul. 2012. Sistem Informasi Manajemen Beasiswa ITS Berbasis Sistem
Pendukung Keputusan menggunakan Analythical Hierarchy Process. Jurnal Teknik Pomits
vol 1, no 1 (2012) 1-6.
Mardi, 2013, 1 (2): 535-547 ISSN 0000-0000 , Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Pegawai
Terhadap Kualitas Pelayanan Administrasi Kepegawaian Di Badan Kepegawaian Daerah
(BKD) Kota Samarinda. e-Journal Ilmu Pemerintahan Universitas Mulawarman.
Muluk, MR Khairul. 2003. Sumber-Sumber dan Pengembangan Keuangan Daerah, Jurnal
Adminitrasi negara, Volume 2
Nia Karniawati & Romi Rahmadani. analisis kebijakan penerapan e- government melalui sistem
informasi manajemen kepegawaian (simpeg) (suatu studi pada biro kepegawaian
sekretariat daerah provinsi jawa barat) Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.7, No. 2 halaman
23
Orientation: Gaps between Theory and Practice, International Journal of Public Sector
Management, 21, 1, 74-92.
R.L Baskerville and M. D. Myers, Information Sistems as A Reference Ciscipline, MIS Quarterl
, 26 (1) March 2002, 1-1
Santosa, Alam. 2011. Pengembangan SIM. Jurnal majalah ilmiah UNIKOM, Volume 9.
Wedhasmara, Ari. 2009. Langkah-Langkah Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan
Menggunakan Metode Ward And Peppard. Jurnal Sistem Informasi, Vol. 1, No. 1, April.

Internet

Arief. (2012). “Security & Ethical Challenges- Tantangan Hal Etika dan Keamanan Dalam
Teknologi Informasi”.
Budi Rahardjo, “Membangun e-Government” www.cert.or.id. (diakses pada tanggal 6 Oktober
2014)
Chandra Halim - Indonesian Voices Network, “Pemanfaatan e_Governance di Pemerintah Pusat
dan Daerah”, http://indonesianvoices.com. (diakses pada tanggal 6 Oktober 2014).
Danu Wira Pangestu. 2007. Teori Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM).
danu_wira@yahoo.com. http://bangdanu.wordpress.com gov.au/spw/corporate/about-
us/resources/service-delivery-reform-overview.Pdf
The Department of Human Services (2011). Service Delivery Reform: Transforming government
service delivery. diunduh dari http://www.humanservices.

Anda mungkin juga menyukai