PENDAHULUAN
pemeriksaan glukosa darah. Glukosa darah merupakan gula yang berada dalam
darah yang terbentuk dari karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai
glikogen di hati dan otot rangka. Hormon yang mempengaruhi kadar glukosa
adalah insulin dan glukagon yang berasal dari pankreas. Insulin di perlukan untuk
dalam sel. tanpa insulin, glukosa tidak dapat memasuki sel. Nilai rujukan kadar
gula darah dalam serum/plasma 70-110 mg/dl, gula dua jam postprandial ≤140
mg/dl/2 jam, dan gula darah sewaktu ≤140 mg/dl (Sitti, 2017).
yang tidak adekuat atau darah terlalu banyak mengandung insulin. Jika terjadi
peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia), berarti insulin yang beredar tidak
mencukupi; kondisi ini disebut diabetes militus. Kadar glukosa darah yang
mencapai >125 mg/dl biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes militus, dan
untuk memastikan diagnosis saat gula darah mencapai kadar yang tepat di garis
normal atau agak di atasnya, harus dilakukan uji gula darah pascapradial dan uji
untuk screening Diabetes Melitus sebagai upaya deteksi dini terhadap penyakit
ini. Pemeriksaan ini untuk mengukur kadar glukosa darah yang diambil kapan
mengetahui kadar glukosa dalam darah sewaktu. Pemeriksaan glukosa darah ini
TINJAUAN PUSTAKA
dengan peningkatan kadar glukosa di dalam tubuh yang tinggi melebihi batas
kelainan sekresi insulin atau keduanya. Diabetes mellitus adalah kumpulan gejala
yang timbul karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat penurunan
sekresi insulin yang dapat dilatar belakangi oleh kerusakan sel beta pankreas dan
resistensi insulin. Apabila hormon insulin yang dihasilkan beta penkreas tidak
dapat mencukupi untuk mengubah glukosa menjadi sumber energi bagi sel, maka
glukosa tersebut akan tetap berada dalam aliran darah dan meningkatnya kadar
(Meiriska, 2018).
yaitu :
oleh dektruksi sel beta pankreas. Pada Tipe ini terdapat sedikit atau tidak
sama sekali sekresi insulin dapat ditentukan dengan level protein c-peptida
yang jumlahnya sedikit atau tidak terdeteksi sama sekali. Pasien biasanya
adalah ketoasidosis.
Pada penderita tipe ini terjadi hiperinsulinemia tetapi insulin tidak bisa
sudah tidak aktif karena dianggap kadarnya masih tinggi dalam darah) dapat
terjadi.
glukosa didapati pertama kali pada masa kehamilan, biasanya pada trimester
lebih besar untuk menderita Diabetes Melitus yang menetap dalam jangka
Diabetes Melitus tipe ini terjadi karena etiologi lain, misalnya pada
defek genetik kerja insulin, efek genetik fungsi sel beta, penyakit eksokrin
Glukosa darah adalah istilah yang mengacu kepada kadar glukosa dalam darah
yang konsentrasinya diatur ketat oleh tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui
darah adalah sumber utama energi untuk sel- sel tubuh. Umumnya tingkat glukosa
dalam darah bertahan pada batas-batas 4-8 mmol/L/hari (70-150 mg/dl), kadar ini
meningkat setelah makan dan biasanya berada pada level terendah di pagi hari
jumlah yang masuk dan yang keluar. Glukosa masuk ke dalam dari tiga macam
sumber :
Setelah dicerna dan diserap jenis makanan ini merupakan sumber glukosa
b. Glikogen
Glikogen disimpan dalam otot dan hepar, dan dipecah untuk melepaskan
glukosa.
c. Sebagian asam amino dipecah oleh hepar untuk menghasilkan glukosa.
Insulin tidak diperlukan untuk terjadinya salah satu diantara ketiga proses
ini. Setelah glukosa masuk ke dalam aliran darah, insulin diperlukan untuk
2. Energi simpanan sebagai glikogen dalam hepar dan otot serta lemak di
setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam. Kadar glukosa darah yang
normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dL
darah. Kadar glukosa darah biasanya kurang dari 120-140 mg/dL pada 2 jam
setelah makan atau minum cairan yang mengandung glukosa maupun karbohidrat
Kadar glukosa darah yang normal cenderung meningkat secara ringan tetapi
bertahap setelah usia 50 tahun, terutama pada orang- orang yang tidak aktif
kadar glukosa darah yang lebih lanjut dan menyebabkan kadar glukosa darah
Kadar glukosa darah atau gula pada darah dapat menurun, hal ini akan
a. Karena pengaruh kurangnya gizi yang diperoleh tubuh dalam waktu yang
cukup lama
kegagalan
dan adrenal
energi ;
Berikut metode untuk mengukur kadar glukosa dipakai terutama dua macam
teknik. Cara-cara kimia memanfaatkan sifat mereduksi molekul glukosa yang tidak
banyaknya diukur secara tak langsung. Nilai-nilai yang ditemukan dalam cara
reduksi adalah 5-15 mg/dl lebih tinggi dari yang didapat dengan cara-cara
enzimatik, karena disamping glukosa terdapat zat-zat mereduksi lain dalam darah.
Sistem indikator yang dipakai pada berbagai metode enzimatik yang otomatik
berpengaruh kepada hasil penetapan, jadi juga kepada nilai rujukan (Risna, 2016).
a. Metode Folin
Prinsip dari pemeriksaan ini adalah filtrat darah bebas protein dipanaskan
dengan larutan CuSO4 alkali. Endapan CuO yang dibentuk glukosa akan larut
c. Ortho – tholuidin
dalam asam acetat panas membentuk senyawa berwarna hijau. Warna yang
d. Glukosa oksidase/peroksidae
1. Gluc – DH
Gluitc - DH
Beta–D–Glukosa+NAD D–Gluconolactone+NADH+ H+
Apabila glukosa di dalam urin atau liquor yang harus diukur, maka
pada daerah cahaya yang terlihat oleh mata. Prinsip : Glukosa oksidase
sebagai berikut :
apabila saudara kandung, kedua atau salah seorang dari orang tua anggota
c. Stres: Reaksi setiap orang ketika stres berbeda-beda. Stres mengarah pada
gula darah atau yang sering disebut dengan hiperglikemia dan juga
trigliserida.
d. Pola makan: pola makan yang kurang baik. Konsumsi makanan atau
minuman yang tinggi glukosa dan kalori yang terlalu banyak dapat
e. Jenis kelamin: perempuan lebih banyak memiliki kadar glukosa yang tinggi
METODE PRAKTIKUM
3.2 Metode
3.4.1 Alat
3.4.2 Bahan
aquades.
3.5 Analitik
menit
4. Plih jenis pemeriksaan glukosa, letakkan selang aspirator pada wadah yang
berisi aquades
6. Masukkan sampel yang telah diinkubasi dengan cara menekan tombol slipper
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
dengan peningkatan kadar glukosa di dalam tubuh yang tinggi melebihi batas
normal atau hyperglycemia. Dan untuk mengetahui kadar glukosa dalam darah
dilakukan untuk mengetahui kadar glukosa dalam darah. Pada praktikum kali ini
PAP. Dimana prinsip dari metode GOD-PAP yaitu Glukosa oksidase (GOD)
dapat diketahui bahwa kadar glukosa pasien dengan inisial Ny. M yaitu 100
mg/dl maka hasil tersebut dikatakan masih dalam batas normal, hal ini di dukung
dengan teori dari sitti (2017) bahwa nilai rujukan kadar gula darah dalam
serum/plasma 70-110 mg/dl, gula dua jam postprandial ≤140 mg/dl/2 jam, dan
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
yang diperiksa kadar glukosa darahnya adalah 100 mg/dl dimana hasil tersebut
menunjukkan kadar glukosa darah yang diuji berada dalam batas normal. Hal ini
sesuai dengan nilai normal dari kadar glukosa darah sewaktu yaitu 70-140 mg/dl.
5.2 Saran
Aris, 2017. Perbedaan Hasil Pemeriksaan Glukosa Darah Menggunakan Alat Poct
Dengan Photometer.[KTI]. Jombang. UPTD Puskesmas Bareng Jombang
Meiriska. 2018. Gambaran Kadar Glukosa Puasa Dan Kadar Kolesterol Hdl Pada
Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. [KTI]. Jombang: Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Insan Cendekia Medika
Muhammad. 2016. Perbandingan Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah
Menggunakan Metode Glucose Oksidase Para Amino Peroksidase (God-Pap)
Dengan Metode Strip Di Rs. Dr. R. Ismoyo Kota Kendari Sulawesi Tenggar.
[KTI]. Kendari : Politeknik Kesehatan Kendari
Risna. 2016. Gambaran Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Hipertens. [KTI].
Bandumg: Politeknik Kesehatan Bandung
Sitti. 2017. Gambaran Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Sewaktu Pada
Pasien Di Rsud Kota Kendari. [KTI]. Kendari : Politeknik Kesehatan
Kendari