BAB IV
PELAKSANAAN DAN EVALUASI
Dalam kurung waktu antara Oktober 2019 hingga Februari 2020, peserta Program
Internsip Dokter Indonesia (PIDI) Puskesmas Rejosari periode Oktober 2019 hingga
Februari 2020 melaksanakan beberapa kegiatan diantaranya identifikasi masalah disertai
validasi data, mengadakan rapat koordinasi dan advokasi lintas sektoral di kecamatan,
serta perencanaan dan pembentukan Komunitas Siaga Cegah Dukung Rawat Anak
Stuting (Si Cerdas).
1
Berdasarkan metode Urgent Serious Growth Feasibility (USG-F), dari sembilan desa
di wilayah kerja Puskesmas Rejosari, dipilih satu desa sasaran yang representatif dalam
menggambarkan permasalahan baduta dengan stunting. Desa yang dipilih yaitu desa
Cranggang.
Validasi data pada desa sasaran dilakukan melalui aplikasi EPPBGM dan
mengadakan kunjungan langsung ke posyandu balita di setiap desa dengan pilot project
di desa cranggang. Tujuan dari validasi data adalah memastikan bahwa anak yang terkait
benar mengalami stunting, mengetahui status gizi anak dengan stunting, status Jaminan
Kesehatan Nasional, potensi yang dimiliki, dan kesediaan untuk bergabung dalam
Komunitas Siaga Cegah Rawat Dukung Anak Stunting (Si Cerdas). Sehingga diharapkan
dari data yang sudah valid, anak dengan stunting yang belum mendapatkan penanganan
dapat segera dilakukan intervensi.
Terdapat 19 baduta dengan stunting di Desa Cranggang, dengan status belum pernah
menjalani perbaikan gizi.
Kendala yang ditemukan selama validasi data adalah adanya beberapa baduta
dengan stunting yang tidak control di posyandu dan jadwal kunjungan baduta dengan
stunting yang sering batal karena berhalangan dengan jadwal kegiatan lainnya.
2
gizinya pemantauan oleh kader gizi
3
4.3. Penguatan Kader Gizi
Penguatan Kader Gizi bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kader gizi
dalam melakukan tatalaksana stunting pada baduta secara komprehensif pada
setiap desa. Peserta PIDI pekerjasama dengan bidan desa, pendamping, dan kader
untuk membentuk kader gizi ( kekasih gizi) dan memberikan dasar ketrampilan
dan pengetahuan melalui media penyuluhan dan pelatihan. Pada Desa Cranggang
dibentuk 7 orang kader gizi yang akan berperan dalam mengawasi, mengevaluasi,
dan mendukung baduta stunting dalam program si Cerdas
Peserta PIDI periode Oktober 2019 hingga Februari 2020, telah melakukan
penguatan kader sebanyak satu kali yaitu di desa cranggang pada tanggal 10
januari 2020 dengan tim kesehatan dari puskesmas rejosari.
Tabel 3. Penguatan Kader Gizi
4
yang sudah terlaith setiap 3 bulan, dan penyuluhan mengenai pencegahan stunting
oleh dokter PIDI dalam setiap pertemuan. Kegiatan ini dihadiri oleh kepala dinas
kesehatan kabupaten kudus, kepala camat kecamatan dawe, kepala desa
cranggang, kepala puskesmas rejosari, dokter pembimbing PIDI puskesmas
rejosari, perwakilan komunitas rotari dan peserta PIDI puskesmas rejosari. Dalam
kegiatan ini Puskesmas rejosari berkerjasama dengan komunitas rotary dan rotary
srikandi kabupaten kudus.
Peserta PIDI periode Oktober 2019 hingga Februari 2020, telah melakukan
pembentukan komunitas Si Cerdas sebanyak satu kali yaitu di desa cranggang
pada tanggal 21 januari 2020.
Tabel 5. Pembentukan komunitas Si Cerdas