NO STANDAR DIAGNOSIS STANDAR LUARAN STANDAR INTERVENSI
KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
INDONESIA INDONESIA (SLKI) INDONESIA (SDKI) (SIKI) 1. Nyeri akut Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri (D.0077) Kriteria Hasil: Observasi: 1. Kemampuan 1. Identifikasi lokasi, Definisi: menuntaskan aktivitas karakteristik, durasi, Pengalaman sensorik atau meningkat (5) frekuensi, kualitas, emosional yang berkaitan 2. Keluhan nyeri menurun intensitas nyeri. dengan kerusakan jariangan (5) 2. Identifikasi skala aktual atau fungsional, dengan 3. Meringis menurun (5) nyeri. onset mendadak atau lambat 4. Sikap protektif menurun 3. Identifikasi respons dan berintensitas ringan hingga (5) nyeri non verbal. berat yang berlangsung kurang 5. Gelisah menurun (5) 4. Identifikasi faktor dari 3 bulan. 6. Kesulitan tidur menurun yang memperberat (5) dan memperingan Gejala dan Tanda Mayor 7. Menarik diri menurun nyeri, Data Subjektif: (5) 5. Identifikasi 1. Mengeluh nyeri 8. Berfokus pada diri pengetahuan dan sendiri menurun (5) kenyakinan tentang Data Objektif: 9. Diaforesis menurun (5) nyeri. 1. Tampak meringis 10. Perasaan depresi 6. Identifikasi pengaruh 2. Bersikap protektif (tertekan) menurun (5) budaya terhadap (mis.waspada, posisi 11. Perasaan takut respon nyeri. menghindari nyeri) mengalami cedera 7. Identifikasi pengaruh 3. Gelisah berulang menurun (5) nyeri pada kualitas 4. Frekuensi nadi 12. Anoreksia menurun (5) hidup. meningkat 13. Perineum terasa tertekan 8. Monitor keberhasilan 5. Sulit tidur menurun (5) terapi komplementer 14. Uterus teraba membulat yang sudah diberikan. Gejala Dan tanda Minor menurun (5) 9. Monitor efek Data Subjektif: 15. Ketegangan otot samping penggunaan (Tidak Tersedia) menurun (5) analgetik. Data Objektif: 16. Pupil dilatasi menurun Terapeutik : 1. Tekanan darah (5) 1. Berikan teknik meningkat 17. Muntah menurun (5) nonfarmakologis 2. Pola napas berubah 18. Mual menurun (5) untuk mengurangi 3. Nafsu makan berubah 19. Frekuensi nadi membaik rasa nyeri (misalnya : 4. Proses berpikir (5) tens, hipnosis, terganggu 20. Pola nafas membaik (5) akupresur, terapi 5. Menarik diri 21. Tekanan darah mebaik musik, biofeedback, 6. Berfokus pada diri (5) terapi pijat, sendiri 22. Proses berpikir aromaterapi, teknik 7. Diaforesis membaik (5) imajinasi terbimbing, 23. Fokus membaik (5) kompres 24. Fungsi berkemih hangat/dingin, terapi membaik (5) bermain). 25. Perilaku membaik (5) 2. Kontrol lingkungan 26. Nafsu makan membaik yang memperberat (5) rasa nyeri (misalnya: 27. Pola tidur membaik (5) suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan). 3. Fasilitasi istirahat dan tidur. 4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi dalam meredakan nyeri. Edukasi : 1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri. 2. Jelaskan strategi meredakan nyeri. 3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri. 4. Anjurkan menggunakan analgetik secara bertahap. 5. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri. Kolaborasi: 1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu. 2. Resiko infeksi Tingkat Infeksi Pencegahan Infeksi (D.0142) Kriteria Hasil: Observasi : 1. Kebersihan tangan 1. Monitor tanda dan Definisi: meningkat (5) gejala infeksi lokal Berisiko mengalami 2. Kebersihan badan dan sistemik. peningkatan terserang meningkat (5) Terapeutik : organisme patogenik. 3. Nafsu makan meningkat 1. Batasi jumlah (5) pengunjung. Faktor Risiko: 4. Demam menurun (5) 2. Berikan perawatan 1. Penyakit kronis 5. Kemerahan menurun (5) kulit pada area (mis.diabetes melitus) 6. Nyeri menurun (5) edema. 2. Efek prosedur invasif 7. Bengkak menurun (5) 3. Cuci tangan sebelum 3. Malnutrisi 8. Vesikel menurun (5) dan seusudah kontak 4. Peningkatan paparan 9. Cairan berbau busuk dengan pasien dan organisme patogen menurun (5) lingkungan pasien. lingkungan 10. Sputum berwarna hijau 4. Pertahankan teknik 5. Ketidakadekuatan menurun (5) aseptik pada pasien petahanan tubuh 11. Drainase purulen beresiko tinggi. primer: menurun (5) Edukasi : a. Gangguan 12. Piuria menurun (5) 1. Jelaskan tanda dan peristaltik 13. Periode malaise gejala infeksi. b. Kerusakan menurun (5) 2. Ajarkan cara mencuci integritas kulit 14. Periode menggigil tangan dengan benar. c. Perubahan sekresi menurun (5) 3. Ajarkan etika batuk. pH 15. Lateri menurun (5) 4. Ajarkan cara d. Perubahan kerja 16. Gangguan kognitif memeriksa kondisi siliaris menurun (5) luka atau luka e. Ketuban pecah 17. Kadar sel darah putih operasi. lama membaik (5) 5. Ajurkan meningkat f. Ketuban pecah 18. Kultur darah membaik asupan nutrisi. sebelum waktunya (5) 6. Anjurkan g. Merokok 19. Kultur urine membaik meningkatkan asupan h. Statis cairan tubuh (5) cairan. 6. Ketidakadekuatan 20. Kultur sputum membaik Kolaborasi: pertahanan tubuh (5) 1. Kolaborasi sekunder 21. Kultur area luka pemberian a. Penurunan membaik (5) imunisasi,jika perlu. hemoglobin 22. Kultur feses membaik b. Imununosupresi (5) c. Leukopenia 23. Kadar sel darah merah d. Supresi respon membaik (5) inflamasi e. Vaksinasi tidak adekuat. 3. Gangguan mobilitas fisik Mobilitas Fisik Dukungan Ambulasi (D.0054) Kriteria Hasil: Observasi: 1. Pergerakan ekstremitas 1. Identifikasi adanya Definisi: meningkat (5) nyeri atau keluhan Keterbatasan dalam gerakan 2. Kekuatan otot fisik lainnya. fisik dari satu atau lebih meningkat (5) 2. Identifikasi toleransi ekstremitas secara mandiri. 3. Rentang gerak (ROM) fisik melakukan meningkat (5) ambulasi. Gejala Dan Tanda Mayor 4. Nyeri menurun (5) 3. Monitor frekuensi Data Subjektif: 5. Kecemasan menurun (5) jantung dan tekanan 1. Mengeluh sulit 6. Kaku sendi menurun (5) darah sebelum menggerakkan 7. Gerakan tidak memulai ambulasi. ekstremitas terkoordinasi menurun 4. Monitor kondisi Data Objektif: (5) umum sebelum 1. Kekuatan otot menurun 8. Gerakan terbatas melakukan ambulasi. 2. Rentang gerak (ROM) menurun (5) Terapeutik: menurun 9. Kelemahan fisik 1. Fasilitasi aktivitas menurun (5) ambulasi dengan alat Gejala Dan Tanda Minor bantu (misalnya Data Subjektif: tongkat, kruk) 1. Nyeri saat bergerak 2. Fasilitasi melakukan 2. Enggan melakukan mobilisasi fisik, jika pergerakan perlu. 3. Merasa cemas saat 3. Libatkan kelurga bergerak untuk membantu Data Objektif: pasien dalam 1. Sendi kaku meningkatkan 2. Gerakan tidak ambulasi. terkoordinasi Edukasi: 3. Fisik lemah 1. Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi 2. Anjurkan melakukan ambulasi dini. 3. Ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan (misalnya berjalan dari tempat tidur ke kursi roda, berjalan dari tempat tidur ke kamar mandi, berjalan sesuai toleransi). 4. Defisit pengetahuan Tingkat pengetahuan Edukasi Kesehatan (D.0111) Kriteria Hasil: Observasi: 1. Perilaku sesuai anjuran 1. Identifikasi kesiapan Definisi: meningkat (5) dan kemampuan Ketiadaan atau kurangnya 2. Verbalisasi minat dalam menerima informasi. informasi kognitif yang belajar meningkat (5) 2. Identifikasi faktor- berkaitan dengan topik 3. Kemampuan faktor yang dapat tertentu. menjelaskan meningkatkan dan pengetahuan tentang menurunkan motivasi Gejala Dan Tanda Mayor suatu topik meningkat perilaku hidup bersih Data Subjektif: (5) dan sehat. 1. Menanyakan masalah 4. Kemampuan Terapeutik: yang diahadapi menggambarkan 1. Sediakan materi dan Data Objektif: pengalaman sebelumnya media pendidikan 1. Menunjukkan perilaku yang sesuai dengan kesehatan. tidak sesuai aturan topik meningkat (5) 2. Jadwalkan 2. Menunjukkan persepsi 5. Perilaku sesuai dengan pendidikan kesehatan yang keliru terhadap pengetahuan meningkat sesuai kesepakatan. masalah. (5) 3. Berkan kesempatan 6. Pertanyaan tentang untuk bertanya. Gejala Dan Tanda Minor masalah yang dihadapi Edukasi: Data Subjektif: menurun (5) 1. Jelaskan faktor resiko (Tidak tersedia) 7. Persepsi yang keliru yang dapat Data Objektif: terhadap masalah mempengaruhi 1. Menjalani pemeriksaan menurun (5) kesehatan. yang tidak tetap 8. Menjalani pemeriksaan 2. Ajarkan perilaku 2. Menunjukkan perilaku yang tidak tepat hidup sehat dan berlebihan (mis.apatis, menurun (5) bersih. bermusuhan, agitasi, 9. Perilaku membaik (5) 3. Ajarkan strategi yang histeria) dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat. 5. Resiko harga diri rendah Harga Diri Promosi harga diri situasional Kriteria Hasil: Observasi: (D.0102) 1. Penilaian diri positif 1. Identifikasi budaya, meningkat (5) agama, ras, jenis Definisi: 2. Perasaan memiliki kelamin, dan usia Berisiko mengalami evakuasi kelebihan atau atau kemampuan diri. atau perasaan negatif terhadap kemampuan positif 2. Monitor verbalisasi diri sendiri atau kemampuan meningkat (5) yang merendahkan klien sebagai respon terhadap 3. Penerimaan penilaian diri sendiri. situasi saat ini. positif terhadap diri 3. Monitor tingkat arga sendiri meningkat (5) diri setiap waktu, Faktor Risiko: 4. Minat mencoba hal baru sesuai kebutuhan. 1. Gangguan gambaran meningkat (5) Terapeutik: diri 5. Berjalan menampakkan 1. Motivasi terlibat 2. Gangguan fungsi wajah menngkat (5) dalam verbalisasi 3. Gangguan peran sosial 6. Postur tubuh positif untuk diri 4. Harapan tidak realistis menampakkan wajah sendiri. 5. Kurang pemahaman meningkat (5) 2. Motivasi menerima terhadap situasi 7. Konsentrasi meningkat tantangan atau hal 6. Penurunan kontrol (5) baru. terhadap lingkungan 8. Tidur meningkat (5) 3. Diskusikan 7. Penyakit fisik 9. Kontak mata meningkat pernyataan tentang 8. Perilaku tidak sesuai (5) harga diri. dengan nilai setempat 10. Gairah aktivitas 4. Diskusikan 9. Kegagalan meningkat (5) kepercayaan terhadap 10. Perasaan tidak berdaya 11. Aktif meningkat (5) penilaian diri. 11. Riwayat kehilangan 12. Percaya diri berbicara 5. Diskusikan 12. Riwayat pengabaian meningkat (5) pengalaman yang 13. Riwayat penolakan 13. Perilaku asertif meningkatkan harag 14. Riawayat penganiayaan meningkat (5) diri. (mis.fisik, psikologis, 14. Kemampuan membuat 6. Diskusikan persepsi seksual) keputusan meningkat (5) negative diri. 15. Transisi perkembangan 15. Perasaan malu menurun 7. Diskusikan alas an (5) mengkritik diri atau 16. Perasaan bersalah rasa bersalah. menurun (5) 8. Diskusikan penetapan 17. Perasaan tidak mampu tujuan realisitis untuk berbuat apa-apa mencapat harga diri menurun (5) yang lebih tinggi. 18. Meremehkan 9. Diskusikan bersama kemampuan mengatasi keluarga untuk masalah menurun (5) menetapkan harapan 19. Ketergantungan pada dan batasan yang pengauatan secara jelas. berlebih menurun (5) 10. Berikan umpan balik 20. Pencarian penguatan positif atas secara berlebih menurun peningkatan (5) mencapai tujuan. 11. Fasilitasi lingkungan atau aktivitas yang meningkatkan harga diri. Edukasi: 1. Jelaskan kepada keluarga pentingnya dukungan dalam perkembangan konsep positif diri pasien. 2. Anjurkan mengidentifikasi kekuatan yang dimiliki. 3. Anjurkan mempertahankan kontak mata saat berkomunikasi dengan orang lain. 4. Anjurkan membuka diri terhadap kritik negatif. 5. Anjurkan mengevaluasi perilaku. 6. Ajarkan cara bullying. 7. Latih peningkatan tanggung jawab untuk diri sendiri. 8. Latih pernyataan/kemampu an positif diri. 9. Latih cara berpikir dan berperilaku positif. 10. Latih meningkatkan kepecrayaan pada kemampuan dalam menangani situasi. 6. Ansietas Tingkat Ansietas Reduksi Ansietas (D.0080) Kriteria Hasil: Observasi: 1. Verbalisasi kebingungan 1. Identifikasi saat Definisi: menurun (5) tingkat ansietas Kondisi emosi dan 2. Verbalisasi khawatir berubah (mis. pengalaman subyektif individu akibat kondisi yang kondisi, waktu, terhadap objek yang tidak jelas dihadapi menurun (5) stresor). dan spesifik akibat ansitipasi 3. Perilaku gelisah 2. Identifikasi bahaya yang memungkinkan menurun (5) kemampuan individu melalukan tindakan 4. Perilaku tegang mengambil untuk menghadapi ancaman. menurun (5) keputusan. 5. Keluhan pusing 3. Monitor tanda-tanda Gejala Dan Tanda Mayor menurun (5) ansietas (verbal dan Data Subjektif: 6. Anoreksia menurun (5) nonverbal). 1. Merasa bingung 7. Palpitasi menurun (5) Terapeutik: 2. Merasa khawatir 8. Frekuensi pernapasan 1. Ciptakan suasan dengan akibat dari menurun (5) terapeutik untuk kondisi yang dihadapi 9. Frekuensi nadi menurun menumbuhkan 3. Sulit berkonsentrasi (5) kepercayaan. Data Objektif: 10. Tekanan darah menurun 2. Temani pasien untuk 1. Tampak gelisah (5) mengurangi 2. Tampak tegang 11. Diaphoresis menurun kecemasan, jika 3. Sulit tidur (5) memungkinkan. 12. Tremor menurun (5) 3. Pahami situasi yang Gejala Dan Tanda Minor 13. Pucat menurun (5) membuat ansietas. Data Subjektif: 14. Konsentrasi membaik 4. Dengarkan dengan 1. Mengeluh pusing (5) penuh perhatian. 2. Anoreksia 15. Pola tidur membaik (5) 5. Gunakan pendekatan 3. Palpitasi 16. Perasaan keberdayaan yang tenang dan 4. Merasa tidak berdaya membaik (5) meyakinkan. Data Objektif: 17. Kontak mata membaik 6. Tempatkan barang 1. Frekuensi nafas (5) pribadi yang meningkat 18. Pola berkemih membaik memberikan 2. Frekuensi nadi (5) kenyamanan. meningkat 19. Orientasi membaik (5) 7. Motivasi 3. Tekanan darah mengidentifikasi meningkat situasi yang memicu 4. Diaforesis kecemasan. 5. Tremor 8. Diskusikan 6. Muka tampak pucat perencanaan realistis 7. Suara bergetar tentang peristiwa 8. Kontak mata buruk yang akan dating. 9. Sering berkemih Edukasi: 10. Berorientasi pada masa 1. Jelaskan prosedur, lalu termasuk sensasi yang mungkin dialami. 2. Informasikan secara actual mengenai diagnosis, pengobatan dan prognosis. 3. Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu. 4. Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitif, sesuai kebutuhan. 5. Anjurkan mengungkapan perasaan dan persepsi. 6. Latihan kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan. 7. Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat. 8. Latih teknik relaksasi. Kolaborasi: 1. Kolaborasi pemberian anti ansietas, jika perlu. 7. Gangguan pola tidur Pola Tidur Dukungan Tidur (D.0055) Kriteria Hasil: Observasi: 1. Keluhan sulit tidur 1. Identifikasi pola Definisi: menurun (1) aktivitas dan tidur. Gangguan kualitas dan 2. Keluhan sering terjaga 2. Identifikasi faktor kuantitas waktu tidur akibat menurun (1) pengganggu tidur faktor eksternal. 3. Keluhan tidak puas tidur (fisik dan/ menurun (1) psikologis). Gejala Dan Tanda Mayor 4. Keluhan pola tidur 3. Identifikasi makanan Data Subjektif: berubah menurun (1) dan minuman yang 1. Mengeluh sulit tidur 5. Keluhan istirahat tidak mengganggu tidur 2. Mengeluh sering cukup menurun (1) (misalnya kopi, teh, terjaga 6. Kemampuan alkohol, makan 3. Mengeluh tidak puas beraktivitas meningkat mendekati waktu tidur (1) tidur, minum banyak 4. Mengeluh pola tidur air sebelum tidur). berubah Terapeutik: 5. Mengeluh istirahat 1. Modifikasi tidak cukup lingkungan (misalnya Data Objektif: pencahayaan, (Tidak Tersedia) kebutuhan, suhu, matras, dan tempat Gejala Dan Tanda Minor tidur). Data Subjektif: 2. Batasi waktu tidur 1. Mengeluh kemampuan siang jika perlu. beraktivitas menurun 3. Fasilitasi Data Objektif: menghilangkan stres (Tidak Tersedia) sebelum tidur. 4. Tetapkan jadwal tidur rutin . 5. Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan (misalnya pijat, pengaturan posisi, terapi akupresur). 6. Sesuaikan jadwal pemberian obat dan tindakan untuk menunjang siklus tidur terjaga) Edukasi: 1. Jelaskan pentingnya tidur selama sakit. 2. Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur. 3. Anjurkan menghindari makanan atau minuman yang mengganggu tidur. 4. Anjurkan penggunaan obat tidur yang tidak mengandung supresor terhadap tidur REM. 5. Ajarkan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap gangguan pola tidur (misalnya psikologis, gaya hidup, sering berubah sift bekerja). 6. Ajarkan relaksasi otot auto genik atau cara non farmakologi lainnya. 8. Hipertermia Termoregulasi Manajemen Hipertermia (D.0130) Kriteria Hasil: Observasi: 1. Menggigil menurun (5) 1. Identifikasi penyebab Definisi: 2. Kulit merah menurun hipertermia (misalnya Suhu tubuh meningkat diatas (5) dehidrasi, terpapar rentang normal tubuh. 3. Kejang menurun (5) lingkungan panas, 4. Akrosianosis menurun penggunaan Gejala Dan Tanda Mayor (5) inkubator). Data Subjektif: 5. Konsumsi oksigen 2. Monitor suhu tubuh. (Tidak Tersedia) menurun (5) 3. Monitor kadar Data Objektif: 6. Piloereksi menurun (5) elektrolit. 1. Suhu tubuh diatas nilai 7. Vasokontriksi verifer 4. Monitor haluaran normal menurun (5) urine. 8. Kulit memorata 5. Monitor komplikasi Gejala Dan Tanda Minor menurun (5) akibat hipertermia. Data Subjektif: 9. Pucat menurun (5) Terapeutik: (Tidak Tersedia) 10. Takikardi menurun (5) 1. Sediakan lingkungan Data Objektif: 11. Takipnea menurun (5) yang dingin. 1. Kulit merah 12. Bradikardi menurun (5) 2. Longgarkan atau 2. Kejang 13. Dasar kuku sianosis melepaskan pakaian. 3. Takikardi menurun (5) 3. Basahi dan kipasi 14. Hipoksia menurun (5) permukaan tubuh. 15. Suhu tubuh membaik 4. Berikan cairan oral . (5) 5. Ganti linen setiap 16. Suhu kulit membaik (5) hari atau lebih sering 17. Kadar glukosa darah jika mengalami membaik (5) hiperhidrosis 18. Pengisian kapiler (keringat berlebih) membaik (5) 6. Lakukan pendinginan 19. Fentilasi membaik (5) eksternal (misalnya 20. Tekanan darah membaik selimuti hipotermia (5) atau kompres dingin pada dahi, leher, dada, abdomen, aksila). 7. Hindari pemberian antipeuretik atau aspirin. 8. Berikan oksigen, jika perlu. Edukasi: 1. Ajurkan tirah baring. Kolaborasi: 1. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu. 9. Resiko jatuh Tingkat Jatuh Pencegahan Jatuh (D.0143) Kriteria Hasil: Observasi: 1. Jatuh dari tempat tidur 1. Identifikasi faktor Definisi: menurun (5) resiko jatuh Berisiko mengalami kerusakan 2. Jatuh saat berdiri (misalnya usia > 65 fisik dan ganggguan kesehatan menurun (5) tahun, penurunan akibat terjatuh. 3. Jatuh saat duduk tingkat menurun (5) kesadaran,defisit Faktor Resiko: 4. Jauth saat berjalan kognitif, hipotensi 1. Usia > 65 tahun (pada menurun (5) ostostatik, gangguan dewasa atau <2 tahun 5. Jatuh saat dipindahkan keseimbangan, (pada anak) menurun (5) gangguan 2. Riwayat jatuh 6. Jatuh saat naik tangga penglihatan, 3. Anggota gerak bawah menurun (5) neuropati). prosthesis (buatan) 7. Jatuh saat dikamar 2. Identifikasi resiko 4. Penggunaan alat bantu mandi menurun (5) jatuh setidaknya berjalan 8. Jatuh saat membungkuk sekali setiap sift atau 5. Penurunan tingkat menurun (5) sesuai dengan kesaran kebijakan institusi. 6. Perubahan fungsi 3. Identifikasi faktor kognitif lingkungan yang 7. Lingkungan tidak aman meningkatkan resiko (mis. licin, gelap, jatuh (misalnya lantai lingkungan asing) licin, penerangan 8. Kondisi pasca operasi kurang). 9. Perubahan kadar 4. Hitung resiko jatuh glukosa darah dengan menggunakan 10. Hipotensi ortostatik skala (misalnya Fall 11. Anemia Morse Scale, Humpty 12. Kekuatan otot menurun Dumpty Scale), jika 13. Gangguan pendengaran perlu. 14. Gangguan 5. Monitor kemampuan keseimbangan berpindah dari tempat 15. Gangguan penglihatan tidur ke kursi roda (mis. glaucoma, dan sebaliknya. katarak, ablasio retina, Terapeutik: neuritis optikus) 1. Orientasikan ruangan 16. Neuropati pada pasien dan 17. Efek agen farmakologis keluarga. (mis. sedasi, 2. Pastikan roda tempat alcohol,anastesi umum tidur dan kursi roda selalu dalam kondisi terkunci. 3. Pasang headrail. 4. Atur tempat tidur mekanis pada posisi terendah. 5. Tempatkan pasien beresiko tinggi jatuh dekat dengan pantuan perawat dari Nurse Station. 6. Gunakan alat bantu berjalan (misalnya kursi roda, warket). 7. Dekatkan bell pemanggil dalam jangkauan pasien. Edukasi: 1. Anjurkan memanggil perawat jika membutuhkan bantuan untuk berpindah. 2. Anjurkan menggunakan alas kaki yang tidak licin. 3. Anjurkan berkonsentrasi untuk menjaga keseimbangan tubuh. 4. Anjurkan melebarkan jarak kedua kaki untuk meningkatkan keseimbangan saat berdiri. 5. Ajarkan cara menggunakan bell pemanggil untuk memanggil perawat. 10. Defisit perawatan diri Perawatan Diri Dukungan Perawatan Diri (D.0109) Kriteria Hasil: Observasi: 1. Kemampuan mandi 1. Identifikasi kebiasaan Definisi: meningkat (5) aktifitas perawatan Tidak mampu melakukan atau 2. Kemampuan diri sesuai usia. menyelesaikan aktivitas mengenakan pakaian 2. Monitor tingkat perawatan diri. meningkat (5) kemandirian. 3. Kemampuan makan 3. Identifikasi Gejala Dan Tanda Mayor meningkat (5) kebutuhan alat bantu Data Subjektif: 4. Kemampuan ke toilet kebersihan diri, 1. Menolak melakukan (BAB/BAK) meningkat berpakaian, berhias, perawatan diri (5) dan makan. Data Objektif: 5. Verbalisasi keinginan Terapeutik: 1. Tidak mampu meningkat (5) 1. Sediakan lingkungan mandi/mengenakan 6. Melakukan perawatan yang terapeutik pakaian/makan/ke diri meningkat (5) (misalnya suasana toilet/berhias secara 7. Minat melakukan hangat, rileks, privasi). mandiri perawatan diri 2. Siapkan keperluan 2. Minat melakukan meningkat (5) mandi (misalnya perawatan diri kurang 8. Mempertahakan parfum, sikat gigi, dan kebersihan diri sabun mandi). Gejala Dan Tanda Minor meningkat (5) 3. Dampingi dalam Data Subjektif: 9. Mempertahakan melakukan perawatan (Tidak Tersedia) kebersihan mulut diri sampai mandiri. Data Objektif: meningkat (5) 4. Fasilitasi untuk (Tidak Tersedia) menerima keadaan ketergantungan. 5. Fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak mampu melakukan perawatan diri. 6. Jadwalkan rutinitas perawatan diri. Edukasi: 1. Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten sesuai kemampuan.