Anda di halaman 1dari 19

NO STANDAR DIAGNOSIS STANDAR LUARAN STANDAR INTERVENSI

KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN


INDONESIA INDONESIA (SLKI) INDONESIA
(SDKI) (SIKI)
1. Nyeri akut Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri
(D.0077) Kriteria Hasil: Observasi:
1. Kemampuan 1. Identifikasi lokasi,
Definisi: menuntaskan aktivitas karakteristik, durasi,
Pengalaman sensorik atau meningkat (5) frekuensi, kualitas,
emosional yang berkaitan 2. Keluhan nyeri menurun intensitas nyeri.
dengan kerusakan jariangan (5) 2. Identifikasi skala
aktual atau fungsional, dengan 3. Meringis menurun (5) nyeri.
onset mendadak atau lambat 4. Sikap protektif menurun 3. Identifikasi respons
dan berintensitas ringan hingga (5) nyeri non verbal.
berat yang berlangsung kurang 5. Gelisah menurun (5) 4. Identifikasi faktor
dari 3 bulan. 6. Kesulitan tidur menurun yang memperberat
(5) dan memperingan
Gejala dan Tanda Mayor 7. Menarik diri menurun nyeri,
Data Subjektif: (5) 5. Identifikasi
1. Mengeluh nyeri 8. Berfokus pada diri pengetahuan dan
sendiri menurun (5) kenyakinan tentang
Data Objektif: 9. Diaforesis menurun (5) nyeri.
1. Tampak meringis 10. Perasaan depresi 6. Identifikasi pengaruh
2. Bersikap protektif (tertekan) menurun (5) budaya terhadap
(mis.waspada, posisi 11. Perasaan takut respon nyeri.
menghindari nyeri) mengalami cedera 7. Identifikasi pengaruh
3. Gelisah berulang menurun (5) nyeri pada kualitas
4. Frekuensi nadi 12. Anoreksia menurun (5) hidup.
meningkat 13. Perineum terasa tertekan 8. Monitor keberhasilan
5. Sulit tidur menurun (5) terapi komplementer
14. Uterus teraba membulat yang sudah diberikan.
Gejala Dan tanda Minor menurun (5) 9. Monitor efek
Data Subjektif: 15. Ketegangan otot samping penggunaan
(Tidak Tersedia) menurun (5) analgetik.
Data Objektif: 16. Pupil dilatasi menurun Terapeutik :
1. Tekanan darah (5) 1. Berikan teknik
meningkat 17. Muntah menurun (5) nonfarmakologis
2. Pola napas berubah 18. Mual menurun (5) untuk mengurangi
3. Nafsu makan berubah 19. Frekuensi nadi membaik rasa nyeri (misalnya :
4. Proses berpikir (5) tens, hipnosis,
terganggu 20. Pola nafas membaik (5) akupresur, terapi
5. Menarik diri 21. Tekanan darah mebaik musik, biofeedback,
6. Berfokus pada diri (5) terapi pijat,
sendiri 22. Proses berpikir aromaterapi, teknik
7. Diaforesis membaik (5) imajinasi terbimbing,
23. Fokus membaik (5) kompres
24. Fungsi berkemih hangat/dingin, terapi
membaik (5) bermain).
25. Perilaku membaik (5) 2. Kontrol lingkungan
26. Nafsu makan membaik yang memperberat
(5) rasa nyeri (misalnya:
27. Pola tidur membaik (5) suhu ruangan,
pencahayaan,
kebisingan).
3. Fasilitasi istirahat dan
tidur.
4. Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
strategi dalam
meredakan nyeri.
Edukasi :
1. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri.
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri.
3. Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri.
4. Anjurkan
menggunakan
analgetik secara
bertahap.
5. Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri.
Kolaborasi:
1. Kolaborasi
pemberian analgetik,
jika perlu.
2. Resiko infeksi Tingkat Infeksi Pencegahan Infeksi
(D.0142) Kriteria Hasil: Observasi :
1. Kebersihan tangan 1. Monitor tanda dan
Definisi: meningkat (5) gejala infeksi lokal
Berisiko mengalami 2. Kebersihan badan dan sistemik.
peningkatan terserang meningkat (5) Terapeutik :
organisme patogenik. 3. Nafsu makan meningkat 1. Batasi jumlah
(5) pengunjung.
Faktor Risiko: 4. Demam menurun (5) 2. Berikan perawatan
1. Penyakit kronis 5. Kemerahan menurun (5) kulit pada area
(mis.diabetes melitus) 6. Nyeri menurun (5) edema.
2. Efek prosedur invasif 7. Bengkak menurun (5) 3. Cuci tangan sebelum
3. Malnutrisi 8. Vesikel menurun (5) dan seusudah kontak
4. Peningkatan paparan 9. Cairan berbau busuk dengan pasien dan
organisme patogen menurun (5) lingkungan pasien.
lingkungan 10. Sputum berwarna hijau 4. Pertahankan teknik
5. Ketidakadekuatan menurun (5) aseptik pada pasien
petahanan tubuh 11. Drainase purulen beresiko tinggi.
primer: menurun (5) Edukasi :
a. Gangguan 12. Piuria menurun (5) 1. Jelaskan tanda dan
peristaltik 13. Periode malaise gejala infeksi.
b. Kerusakan menurun (5) 2. Ajarkan cara mencuci
integritas kulit 14. Periode menggigil tangan dengan benar.
c. Perubahan sekresi menurun (5) 3. Ajarkan etika batuk.
pH 15. Lateri menurun (5) 4. Ajarkan cara
d. Perubahan kerja 16. Gangguan kognitif memeriksa kondisi
siliaris menurun (5) luka atau luka
e. Ketuban pecah 17. Kadar sel darah putih operasi.
lama membaik (5) 5. Ajurkan meningkat
f. Ketuban pecah 18. Kultur darah membaik asupan nutrisi.
sebelum waktunya (5) 6. Anjurkan
g. Merokok 19. Kultur urine membaik meningkatkan asupan
h. Statis cairan tubuh (5) cairan.
6. Ketidakadekuatan 20. Kultur sputum membaik Kolaborasi:
pertahanan tubuh (5) 1. Kolaborasi
sekunder 21. Kultur area luka pemberian
a. Penurunan membaik (5) imunisasi,jika perlu.
hemoglobin 22. Kultur feses membaik
b. Imununosupresi (5)
c. Leukopenia 23. Kadar sel darah merah
d. Supresi respon membaik (5)
inflamasi
e. Vaksinasi tidak
adekuat.
3. Gangguan mobilitas fisik Mobilitas Fisik Dukungan Ambulasi
(D.0054) Kriteria Hasil: Observasi:
1. Pergerakan ekstremitas 1. Identifikasi adanya
Definisi: meningkat (5) nyeri atau keluhan
Keterbatasan dalam gerakan 2. Kekuatan otot fisik lainnya.
fisik dari satu atau lebih meningkat (5) 2. Identifikasi toleransi
ekstremitas secara mandiri. 3. Rentang gerak (ROM) fisik melakukan
meningkat (5) ambulasi.
Gejala Dan Tanda Mayor 4. Nyeri menurun (5) 3. Monitor frekuensi
Data Subjektif: 5. Kecemasan menurun (5) jantung dan tekanan
1. Mengeluh sulit 6. Kaku sendi menurun (5) darah sebelum
menggerakkan 7. Gerakan tidak memulai ambulasi.
ekstremitas terkoordinasi menurun 4. Monitor kondisi
Data Objektif: (5) umum sebelum
1. Kekuatan otot menurun 8. Gerakan terbatas melakukan ambulasi.
2. Rentang gerak (ROM) menurun (5) Terapeutik:
menurun 9. Kelemahan fisik 1. Fasilitasi aktivitas
menurun (5) ambulasi dengan alat
Gejala Dan Tanda Minor bantu (misalnya
Data Subjektif: tongkat, kruk)
1. Nyeri saat bergerak 2. Fasilitasi melakukan
2. Enggan melakukan mobilisasi fisik, jika
pergerakan perlu.
3. Merasa cemas saat 3. Libatkan kelurga
bergerak untuk membantu
Data Objektif: pasien dalam
1. Sendi kaku meningkatkan
2. Gerakan tidak ambulasi.
terkoordinasi Edukasi:
3. Fisik lemah 1. Jelaskan tujuan dan
prosedur ambulasi
2. Anjurkan melakukan
ambulasi dini.
3. Ajarkan ambulasi
sederhana yang harus
dilakukan (misalnya
berjalan dari tempat
tidur ke kursi roda,
berjalan dari tempat
tidur ke kamar mandi,
berjalan sesuai
toleransi).
4. Defisit pengetahuan Tingkat pengetahuan Edukasi Kesehatan
(D.0111) Kriteria Hasil: Observasi:
1. Perilaku sesuai anjuran 1. Identifikasi kesiapan
Definisi: meningkat (5) dan kemampuan
Ketiadaan atau kurangnya 2. Verbalisasi minat dalam menerima informasi.
informasi kognitif yang belajar meningkat (5) 2. Identifikasi faktor-
berkaitan dengan topik 3. Kemampuan faktor yang dapat
tertentu. menjelaskan meningkatkan dan
pengetahuan tentang menurunkan motivasi
Gejala Dan Tanda Mayor suatu topik meningkat perilaku hidup bersih
Data Subjektif: (5) dan sehat.
1. Menanyakan masalah 4. Kemampuan Terapeutik:
yang diahadapi menggambarkan 1. Sediakan materi dan
Data Objektif: pengalaman sebelumnya media pendidikan
1. Menunjukkan perilaku yang sesuai dengan kesehatan.
tidak sesuai aturan topik meningkat (5) 2. Jadwalkan
2. Menunjukkan persepsi 5. Perilaku sesuai dengan pendidikan kesehatan
yang keliru terhadap pengetahuan meningkat sesuai kesepakatan.
masalah. (5) 3. Berkan kesempatan
6. Pertanyaan tentang untuk bertanya.
Gejala Dan Tanda Minor masalah yang dihadapi Edukasi:
Data Subjektif: menurun (5) 1. Jelaskan faktor resiko
(Tidak tersedia) 7. Persepsi yang keliru yang dapat
Data Objektif: terhadap masalah mempengaruhi
1. Menjalani pemeriksaan menurun (5) kesehatan.
yang tidak tetap 8. Menjalani pemeriksaan 2. Ajarkan perilaku
2. Menunjukkan perilaku yang tidak tepat hidup sehat dan
berlebihan (mis.apatis, menurun (5) bersih.
bermusuhan, agitasi, 9. Perilaku membaik (5) 3. Ajarkan strategi yang
histeria) dapat digunakan
untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih
dan sehat.
5. Resiko harga diri rendah Harga Diri Promosi harga diri
situasional Kriteria Hasil: Observasi:
(D.0102) 1. Penilaian diri positif 1. Identifikasi budaya,
meningkat (5) agama, ras, jenis
Definisi: 2. Perasaan memiliki kelamin, dan usia
Berisiko mengalami evakuasi kelebihan atau atau kemampuan diri.
atau perasaan negatif terhadap kemampuan positif 2. Monitor verbalisasi
diri sendiri atau kemampuan meningkat (5) yang merendahkan
klien sebagai respon terhadap 3. Penerimaan penilaian diri sendiri.
situasi saat ini. positif terhadap diri 3. Monitor tingkat arga
sendiri meningkat (5) diri setiap waktu,
Faktor Risiko: 4. Minat mencoba hal baru sesuai kebutuhan.
1. Gangguan gambaran meningkat (5) Terapeutik:
diri 5. Berjalan menampakkan 1. Motivasi terlibat
2. Gangguan fungsi wajah menngkat (5) dalam verbalisasi
3. Gangguan peran sosial 6. Postur tubuh positif untuk diri
4. Harapan tidak realistis menampakkan wajah sendiri.
5. Kurang pemahaman meningkat (5) 2. Motivasi menerima
terhadap situasi 7. Konsentrasi meningkat tantangan atau hal
6. Penurunan kontrol (5) baru.
terhadap lingkungan 8. Tidur meningkat (5) 3. Diskusikan
7. Penyakit fisik 9. Kontak mata meningkat pernyataan tentang
8. Perilaku tidak sesuai (5) harga diri.
dengan nilai setempat 10. Gairah aktivitas 4. Diskusikan
9. Kegagalan meningkat (5) kepercayaan terhadap
10. Perasaan tidak berdaya 11. Aktif meningkat (5) penilaian diri.
11. Riwayat kehilangan 12. Percaya diri berbicara 5. Diskusikan
12. Riwayat pengabaian meningkat (5) pengalaman yang
13. Riwayat penolakan 13. Perilaku asertif meningkatkan harag
14. Riawayat penganiayaan meningkat (5) diri.
(mis.fisik, psikologis, 14. Kemampuan membuat 6. Diskusikan persepsi
seksual) keputusan meningkat (5) negative diri.
15. Transisi perkembangan 15. Perasaan malu menurun 7. Diskusikan alas an
(5) mengkritik diri atau
16. Perasaan bersalah rasa bersalah.
menurun (5) 8. Diskusikan penetapan
17. Perasaan tidak mampu tujuan realisitis untuk
berbuat apa-apa mencapat harga diri
menurun (5) yang lebih tinggi.
18. Meremehkan 9. Diskusikan bersama
kemampuan mengatasi keluarga untuk
masalah menurun (5) menetapkan harapan
19. Ketergantungan pada dan batasan yang
pengauatan secara jelas.
berlebih menurun (5) 10. Berikan umpan balik
20. Pencarian penguatan positif atas
secara berlebih menurun peningkatan
(5) mencapai tujuan.
11. Fasilitasi lingkungan
atau aktivitas yang
meningkatkan harga
diri.
Edukasi:
1. Jelaskan kepada
keluarga pentingnya
dukungan dalam
perkembangan
konsep positif diri
pasien.
2. Anjurkan
mengidentifikasi
kekuatan yang
dimiliki.
3. Anjurkan
mempertahankan
kontak mata saat
berkomunikasi
dengan orang lain.
4. Anjurkan membuka
diri terhadap kritik
negatif.
5. Anjurkan
mengevaluasi
perilaku.
6. Ajarkan cara
bullying.
7. Latih peningkatan
tanggung jawab
untuk diri sendiri.
8. Latih
pernyataan/kemampu
an positif diri.
9. Latih cara berpikir
dan berperilaku
positif.
10. Latih meningkatkan
kepecrayaan pada
kemampuan dalam
menangani situasi.
6. Ansietas Tingkat Ansietas Reduksi Ansietas
(D.0080) Kriteria Hasil: Observasi:
1. Verbalisasi kebingungan 1. Identifikasi saat
Definisi: menurun (5) tingkat ansietas
Kondisi emosi dan 2. Verbalisasi khawatir berubah (mis.
pengalaman subyektif individu akibat kondisi yang kondisi, waktu,
terhadap objek yang tidak jelas dihadapi menurun (5) stresor).
dan spesifik akibat ansitipasi 3. Perilaku gelisah 2. Identifikasi
bahaya yang memungkinkan menurun (5) kemampuan
individu melalukan tindakan 4. Perilaku tegang mengambil
untuk menghadapi ancaman. menurun (5) keputusan.
5. Keluhan pusing 3. Monitor tanda-tanda
Gejala Dan Tanda Mayor menurun (5) ansietas (verbal dan
Data Subjektif: 6. Anoreksia menurun (5) nonverbal).
1. Merasa bingung 7. Palpitasi menurun (5) Terapeutik:
2. Merasa khawatir 8. Frekuensi pernapasan 1. Ciptakan suasan
dengan akibat dari menurun (5) terapeutik untuk
kondisi yang dihadapi 9. Frekuensi nadi menurun menumbuhkan
3. Sulit berkonsentrasi (5) kepercayaan.
Data Objektif: 10. Tekanan darah menurun 2. Temani pasien untuk
1. Tampak gelisah (5) mengurangi
2. Tampak tegang 11. Diaphoresis menurun kecemasan, jika
3. Sulit tidur (5) memungkinkan.
12. Tremor menurun (5) 3. Pahami situasi yang
Gejala Dan Tanda Minor 13. Pucat menurun (5) membuat ansietas.
Data Subjektif: 14. Konsentrasi membaik 4. Dengarkan dengan
1. Mengeluh pusing (5) penuh perhatian.
2. Anoreksia 15. Pola tidur membaik (5) 5. Gunakan pendekatan
3. Palpitasi 16. Perasaan keberdayaan yang tenang dan
4. Merasa tidak berdaya membaik (5) meyakinkan.
Data Objektif: 17. Kontak mata membaik 6. Tempatkan barang
1. Frekuensi nafas (5) pribadi yang
meningkat 18. Pola berkemih membaik memberikan
2. Frekuensi nadi (5) kenyamanan.
meningkat 19. Orientasi membaik (5) 7. Motivasi
3. Tekanan darah mengidentifikasi
meningkat situasi yang memicu
4. Diaforesis kecemasan.
5. Tremor 8. Diskusikan
6. Muka tampak pucat perencanaan realistis
7. Suara bergetar tentang peristiwa
8. Kontak mata buruk yang akan dating.
9. Sering berkemih Edukasi:
10. Berorientasi pada masa 1. Jelaskan prosedur,
lalu termasuk sensasi
yang mungkin
dialami.
2. Informasikan secara
actual mengenai
diagnosis,
pengobatan dan
prognosis.
3. Anjurkan keluarga
untuk tetap bersama
pasien, jika perlu.
4. Anjurkan melakukan
kegiatan yang tidak
kompetitif, sesuai
kebutuhan.
5. Anjurkan
mengungkapan
perasaan dan
persepsi.
6. Latihan kegiatan
pengalihan untuk
mengurangi
ketegangan.
7. Latih penggunaan
mekanisme
pertahanan diri yang
tepat.
8. Latih teknik
relaksasi.
Kolaborasi:
1. Kolaborasi
pemberian anti
ansietas, jika perlu.
7. Gangguan pola tidur Pola Tidur Dukungan Tidur
(D.0055) Kriteria Hasil: Observasi:
1. Keluhan sulit tidur 1. Identifikasi pola
Definisi: menurun (1) aktivitas dan tidur.
Gangguan kualitas dan 2. Keluhan sering terjaga 2. Identifikasi faktor
kuantitas waktu tidur akibat menurun (1) pengganggu tidur
faktor eksternal. 3. Keluhan tidak puas tidur (fisik dan/
menurun (1) psikologis).
Gejala Dan Tanda Mayor 4. Keluhan pola tidur 3. Identifikasi makanan
Data Subjektif: berubah menurun (1) dan minuman yang
1. Mengeluh sulit tidur 5. Keluhan istirahat tidak mengganggu tidur
2. Mengeluh sering cukup menurun (1) (misalnya kopi, teh,
terjaga 6. Kemampuan alkohol, makan
3. Mengeluh tidak puas beraktivitas meningkat mendekati waktu
tidur (1) tidur, minum banyak
4. Mengeluh pola tidur air sebelum tidur).
berubah Terapeutik:
5. Mengeluh istirahat 1. Modifikasi
tidak cukup lingkungan (misalnya
Data Objektif: pencahayaan,
(Tidak Tersedia) kebutuhan, suhu,
matras, dan tempat
Gejala Dan Tanda Minor tidur).
Data Subjektif: 2. Batasi waktu tidur
1. Mengeluh kemampuan siang jika perlu.
beraktivitas menurun 3. Fasilitasi
Data Objektif: menghilangkan stres
(Tidak Tersedia) sebelum tidur.
4. Tetapkan jadwal tidur
rutin .
5. Lakukan prosedur
untuk meningkatkan
kenyamanan
(misalnya pijat,
pengaturan posisi,
terapi akupresur).
6. Sesuaikan jadwal
pemberian obat dan
tindakan untuk
menunjang siklus
tidur terjaga)
Edukasi:
1. Jelaskan pentingnya
tidur selama sakit.
2. Anjurkan menepati
kebiasaan waktu
tidur.
3. Anjurkan
menghindari
makanan atau
minuman yang
mengganggu tidur.
4. Anjurkan
penggunaan obat
tidur yang tidak
mengandung supresor
terhadap tidur REM.
5. Ajarkan faktor-faktor
yang berkontribusi
terhadap gangguan
pola tidur (misalnya
psikologis, gaya
hidup, sering berubah
sift bekerja).
6. Ajarkan relaksasi otot
auto genik atau cara
non farmakologi
lainnya.
8. Hipertermia Termoregulasi Manajemen Hipertermia
(D.0130) Kriteria Hasil: Observasi:
1. Menggigil menurun (5) 1. Identifikasi penyebab
Definisi: 2. Kulit merah menurun hipertermia (misalnya
Suhu tubuh meningkat diatas (5) dehidrasi, terpapar
rentang normal tubuh. 3. Kejang menurun (5) lingkungan panas,
4. Akrosianosis menurun penggunaan
Gejala Dan Tanda Mayor (5) inkubator).
Data Subjektif: 5. Konsumsi oksigen 2. Monitor suhu tubuh.
(Tidak Tersedia) menurun (5) 3. Monitor kadar
Data Objektif: 6. Piloereksi menurun (5) elektrolit.
1. Suhu tubuh diatas nilai 7. Vasokontriksi verifer 4. Monitor haluaran
normal menurun (5) urine.
8. Kulit memorata 5. Monitor komplikasi
Gejala Dan Tanda Minor menurun (5) akibat hipertermia.
Data Subjektif: 9. Pucat menurun (5) Terapeutik:
(Tidak Tersedia) 10. Takikardi menurun (5) 1. Sediakan lingkungan
Data Objektif: 11. Takipnea menurun (5) yang dingin.
1. Kulit merah 12. Bradikardi menurun (5) 2. Longgarkan atau
2. Kejang 13. Dasar kuku sianosis melepaskan pakaian.
3. Takikardi menurun (5) 3. Basahi dan kipasi
14. Hipoksia menurun (5) permukaan tubuh.
15. Suhu tubuh membaik 4. Berikan cairan oral .
(5) 5. Ganti linen setiap
16. Suhu kulit membaik (5) hari atau lebih sering
17. Kadar glukosa darah jika mengalami
membaik (5) hiperhidrosis
18. Pengisian kapiler (keringat berlebih)
membaik (5) 6. Lakukan pendinginan
19. Fentilasi membaik (5) eksternal (misalnya
20. Tekanan darah membaik selimuti hipotermia
(5) atau kompres dingin
pada dahi, leher,
dada, abdomen,
aksila).
7. Hindari pemberian
antipeuretik atau
aspirin.
8. Berikan oksigen, jika
perlu.
Edukasi:
1. Ajurkan tirah baring.
Kolaborasi:
1. Kolaborasi
pemberian cairan dan
elektrolit intravena,
jika perlu.
9. Resiko jatuh Tingkat Jatuh Pencegahan Jatuh
(D.0143) Kriteria Hasil: Observasi:
1. Jatuh dari tempat tidur 1. Identifikasi faktor
Definisi: menurun (5) resiko jatuh
Berisiko mengalami kerusakan 2. Jatuh saat berdiri (misalnya usia > 65
fisik dan ganggguan kesehatan menurun (5) tahun, penurunan
akibat terjatuh. 3. Jatuh saat duduk tingkat
menurun (5) kesadaran,defisit
Faktor Resiko: 4. Jauth saat berjalan kognitif, hipotensi
1. Usia > 65 tahun (pada menurun (5) ostostatik, gangguan
dewasa atau <2 tahun 5. Jatuh saat dipindahkan keseimbangan,
(pada anak) menurun (5) gangguan
2. Riwayat jatuh 6. Jatuh saat naik tangga penglihatan,
3. Anggota gerak bawah menurun (5) neuropati).
prosthesis (buatan) 7. Jatuh saat dikamar 2. Identifikasi resiko
4. Penggunaan alat bantu mandi menurun (5) jatuh setidaknya
berjalan 8. Jatuh saat membungkuk sekali setiap sift atau
5. Penurunan tingkat menurun (5) sesuai dengan
kesaran kebijakan institusi.
6. Perubahan fungsi 3. Identifikasi faktor
kognitif lingkungan yang
7. Lingkungan tidak aman meningkatkan resiko
(mis. licin, gelap, jatuh (misalnya lantai
lingkungan asing) licin, penerangan
8. Kondisi pasca operasi kurang).
9. Perubahan kadar 4. Hitung resiko jatuh
glukosa darah dengan menggunakan
10. Hipotensi ortostatik skala (misalnya Fall
11. Anemia Morse Scale, Humpty
12. Kekuatan otot menurun Dumpty Scale), jika
13. Gangguan pendengaran perlu.
14. Gangguan 5. Monitor kemampuan
keseimbangan berpindah dari tempat
15. Gangguan penglihatan tidur ke kursi roda
(mis. glaucoma, dan sebaliknya.
katarak, ablasio retina, Terapeutik:
neuritis optikus) 1. Orientasikan ruangan
16. Neuropati pada pasien dan
17. Efek agen farmakologis keluarga.
(mis. sedasi, 2. Pastikan roda tempat
alcohol,anastesi umum tidur dan kursi roda
selalu dalam kondisi
terkunci.
3. Pasang headrail.
4. Atur tempat tidur
mekanis pada posisi
terendah.
5. Tempatkan pasien
beresiko tinggi jatuh
dekat dengan pantuan
perawat dari Nurse
Station.
6. Gunakan alat bantu
berjalan (misalnya
kursi roda, warket).
7. Dekatkan bell
pemanggil dalam
jangkauan pasien.
Edukasi:
1. Anjurkan memanggil
perawat jika
membutuhkan bantuan
untuk berpindah.
2. Anjurkan menggunakan
alas kaki yang tidak
licin.
3. Anjurkan berkonsentrasi
untuk menjaga
keseimbangan tubuh.
4. Anjurkan melebarkan
jarak kedua kaki untuk
meningkatkan
keseimbangan saat
berdiri.
5. Ajarkan cara
menggunakan bell
pemanggil untuk
memanggil perawat.
10. Defisit perawatan diri Perawatan Diri Dukungan Perawatan Diri
(D.0109) Kriteria Hasil: Observasi:
1. Kemampuan mandi 1. Identifikasi kebiasaan
Definisi: meningkat (5) aktifitas perawatan
Tidak mampu melakukan atau 2. Kemampuan diri sesuai usia.
menyelesaikan aktivitas mengenakan pakaian 2. Monitor tingkat
perawatan diri. meningkat (5) kemandirian.
3. Kemampuan makan 3. Identifikasi
Gejala Dan Tanda Mayor meningkat (5) kebutuhan alat bantu
Data Subjektif: 4. Kemampuan ke toilet kebersihan diri,
1. Menolak melakukan (BAB/BAK) meningkat berpakaian, berhias,
perawatan diri (5) dan makan.
Data Objektif: 5. Verbalisasi keinginan Terapeutik:
1. Tidak mampu meningkat (5) 1. Sediakan lingkungan
mandi/mengenakan 6. Melakukan perawatan yang terapeutik
pakaian/makan/ke diri meningkat (5) (misalnya suasana
toilet/berhias secara 7. Minat melakukan hangat, rileks, privasi).
mandiri perawatan diri 2. Siapkan keperluan
2. Minat melakukan meningkat (5) mandi (misalnya
perawatan diri kurang 8. Mempertahakan parfum, sikat gigi, dan
kebersihan diri sabun mandi).
Gejala Dan Tanda Minor meningkat (5) 3. Dampingi dalam
Data Subjektif: 9. Mempertahakan melakukan perawatan
(Tidak Tersedia) kebersihan mulut diri sampai mandiri.
Data Objektif: meningkat (5) 4. Fasilitasi untuk
(Tidak Tersedia) menerima keadaan
ketergantungan.
5. Fasilitasi kemandirian,
bantu jika tidak mampu
melakukan perawatan
diri.
6. Jadwalkan rutinitas
perawatan diri.
Edukasi:
1. Anjurkan melakukan
perawatan diri secara
konsisten sesuai
kemampuan.

Anda mungkin juga menyukai