Estimasi Biaya
Bahan Baku
Langsung Penolong
Siklus Penggunaan
Bahan Baku
• Mendapatkan baku dari vendor
• Permintaan bahan baku dari
bagian produksi ke gudang bahan
baku
• Penilaian persediaan bahan baku
dan aliran harga pokoknya.
Basic of Logistics
Tahap Dokumen Distribusi Dokumen
8
Elemen biaya bahan baku yang dibeli :
9
Metode alokasi biaya angkut
pembelian :
a. Perbandingan kuantitas fisik bahan
• Dasar alokasi biaya angkut bahan atas dasar kuantitas
fisik .
• Kelemahan : pemakaiannya terbatas pada bahan yang
dapat diukur dalam kuantitas fisik yang sama, contoh
berat, volume, atau panjang dari bahan yang dibeli.
b. Perbandingan harga faktur bahan yang dibeli
• Kebaikan dasar perbandinga harga faktur adalah
merupakan dasar yang paling mudah digunakan.
• Kelemahan metode ini adalah bahan yang harganya
mahal belum tentu memerlukan biaya angkutan yang
tinggi. Biaya angkut lebih banyak dipengaruhi oleh factor
fisik dan resiko.
Contoh I :
Pada tanggal 20 Maret 2008 PT Ungaran Garmen
membeli 2 macam bahan baku yang terdiri dari 4.000
unit bahan baku X dengan harga per unit Rp 30.000,
berat per unit bahan baku X adalah 1 Kg dan 8.000
bahan penolong Y dengan harga per unit Rp 15.000,
berat per unit bahan baku Y adalah 1,5 Kg.Syarat
pembayaran termin 5/10,n/30. Biaya angkut pembelian
dibayar tunai sebesar Rp 500.000
• Tentukan alokasi biaya angkut dengan kedua metode.
• Tentukan berapa kas yang dibayar PT Ungaran jika
potongan pembelian 12 juta dan pembayaran dilakukan
tanggal 30 Maret 2008
11
Alokasi Biaya Angkut dengan Metode Perbandingan
Kuantitas :
Bahan X = (4.000 : 12.000) x Rp 500.000
= Rp 166.667
Bahan Y = (8.000 : 12.000) x Rp 500.000
= Rp 333.333
12
• Kas yang harus dibayar adalah :
(Harga Pokok Pembelian – Potongan
Pembelian)+ Biaya Angkut Pembelian.
= (Rp 240.000.000 - Rp 12.000.000) +
Rp 500.000
= Rp 228.500.000
13
Contoh 2 :
Diketahui jenis data sebagai berikut :
Hitunglah :
1. Alokasi biaya angkut kedalam harga
perolehan bahan baku utama dan bahan
penolong menggunakan kedua metode.
2. Harga perolehan bahan baku utama dan
bahan penolong
Masalah Potongan Pembelian :
mengenai ketidakpastian diambil tidaknya potongan
tersebut.
Contoh : termin 3/10,n/30.
Untuk mengatasi hal tersebut, terdapat dua cara
pencatatan :
1. Mencatat harga faktur kotor (sebelum dikurangi
potongan pembelian) pada saat terjadi pembelian
tersebut.
2. Mengakui potongan pembelian sebagai pendapatan
pada saat pembayaran dilakukan pada periode
potongan,
15
Penilaian Persediaan Bahan Baku :
Kegiatan produksi akan melibatkan pembelian bahan
baku, kemudian penggunaan bahan baku untuk proses
produksi. Supaya tidak terjadi penumpukan persediaan
perlu dilakukan pembelian secara berulang yang
tentunya mengakibatkan perbedaan harga pokok
16
Alokasi harga pokok Bahan Baku
Produksi dan Penentuan Nilai
Persediaan Akhir
HP rata-rata/unit = = Rp 57.600