Bioteknologi
Bioteknologi
Pengertian bioteknologi
Bioteknologi adalah penggunaan makhluk hidup dan proses di dalamnya untuk menghasilkan
produk tertentu. Dalam bioteknologi memanfaatkan bakteri, ragi, kapang, alga, sel tumbuhan
atau jaringan. Penerapan bioteknologi memadukan berbagai disiplin ilmu seperti mikrobiologi,
biokimia, genetika, biologi molekuler, kimia, rekayasa proses dan teknik kimia.
Biteknologi konvensional
Bioteknologi modern
1. Bioteknologi konvensional
Lactobacillus sp
4. yoghurt susu Lactobacillus bulgaricusStreptococcus
thermophillus
5. roti gandum Saccharomyces cereviceae
6. nata de coco air kelapa Acetobacter xylinum
7. tape beras ketan , Saccharomyces cereviceae
singkong
8. brem padat beras ketan Saccharomyces cereviceae
9. oncom Kacang tanah Neurospora crassa
10. Minuman anggur Buah anggur Saccharomyces ellipsoideus
2. Bioteknologi modern
Bioteknologi modern memanfaatkan organism dalam tingkat seluler atau molekuler , misalnya
dalam teknologi reproduksi dan rekayasa genetika.
Mikroorganisme juga dimanfaatkan sebagai penghasil bahan pangan yang berprotein tinggi, atau
dikenal sebagai protein sel tunggal (PST). Kelebihan mikroorganisme sebagai penghasil protein
adalah mudah dibudidayakan, pertumbuhannya sangat cepat, dan kadar proteinnya sangat tinggi
yaitu dapat mencapai 80%. Bandingkan dengan protein pada biji kedelai yang kadarnya sekitar
45%. Contoh organisme penghasil PST adalah ganggang Chlorella dan Spirulina.
Perhatikan beberapa contoh jenis makanan dan mikroorganisme yang berperan dalam
pengolahannya.
Pemanfaatan Mikroorganisme dalam Bioteknologi. Bioteknologi merupakan cabang ilmu biologi
yang mempelajari pemanfaatan organisme, sistem, atau proses biologi untuk menghasilkan
produk berupa barang atau jasa yang berguna untuk meningkatkan kesejahteraan manusia.
Perkembangan bioteknologi didukung oleh perkembangan cabang ilmu yang lain yaitu
mikrobiologi, genetika, fisika, kimia biokimia, fisiologi, dan lain-lain. Bioteknologi memberikan
harapan besar untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dengan berbagai terobosan yang
dilakukannya.
Mikroorganisme yang berperan dalam bioteknologi contohnya virus, bakteri, alga, jamur,
Makanan
No. Produk Makanan Bahan Mentah Mikroorganisme Pengolah
1. Berbagai jenis kue Tepung gandum Saccharomyces cerevisiae
2. Kopi Biji kopi Erwinia dissolvens
3. Kecap Kedelai Aspergillus wentii
4. Yoghurt Susu L. bulgaricus & L. acidophilus
5. Keju Susu Lactobacillus casei
6. Nata de coco Air kelapa Acetobacter xylinum
7. Oncom Kacang tanah Neurospora crassa
8. Tape Umbi ketela pohon Saccharomyces cerevisiae
9. Tempe Kedelai Rhizopus oryzae
10. Sayur asin Sawi hijau Bakteri asam laktat
Berikut ini adalah beberapa contoh peran mikroorganisme sebagai pengolah makanan.
. Di dalam ragi terdapat jamur Saccharomyces cerevisiae. Jamur ini akan berkembang biak
dengan cepat dalam substrat tepung dan memfermentasi adonan gula (glukosa). Dalam proses
fermentasi ini dihasilkan gelembung-gelembung gas karbon dioksida. Keluarnya gas inilah yang
menyebabkan adonan kue atau roti dapat mengembang.
b. Mikroorganisme untuk Membuat Asinan
Asinan atau acar merupakan hasil fermentasi bakteri asam laktat (Lactobacillus bulgaricus) yang
memberi rasa masam dan sedikit asin pada bahan-bahan seperti kubis, mentimun, dan lobak.
Pada umumnya, pembuatan acar dilakukan secara terbuka sehingga memungkinkan bakteri aerob
mengubah rasa menjadi masam.
Organisme yang digunakan harus menghasilkan produk yang banyak, stabil, dan tidak
membahayakan kesehatan manusia.
Bahan substrat/tempat hidup mikroorganisme harus murah dan mudah untuk
mendapatkannya.
Berikut ini beberapa industri atau bidang usaha yang memanfaatkan organisme dalam proses
pembuatannya.
Sebagian kecil dari titik tumbuh kelapa sawit diambil dan ditumbuhkan pada kodisi steril di
dalam medium agar. Adanya mitosis menyebabkan dihasilkannya kelompok sel-sel yang identik
berkembang mejadi tumbuhan kelapa sawit baru dengan agen yang sama dengan induknya.
Proses ini dapat dilakukan di laboratorium manapun di dunia, dan tanaman kelapa sawit baru
tersebut dapat dikirimkan di tempat yang membutuhkannya.
Kultur jaringan tumbuhan adalah bentuk perbanyakan (propagasi) tumbuhan secara vegetatif
dengan memanipulasi jaringan somatik (jaringan tubuh) tumbuhan di dalam kultur aseptik (bebas
kuman) dengan lingkungan terkontrol. Dengan kultur jaringan, tumbuhan utuh dapat dihasilkan
dari bagian (potongan) akar, batang, atau daun yang disebut eksplan.
Ekplan dapat membentuk tumbuhan yang utuh (planlet) karena adanya sifat totipotensi.
Totipotensi pada tumbuhan merupakan kemampuan sel tumbuhan untuk berkembang menjadi
tumbuhan yang utuh. Pada tumbuhan, semua bagian sel-sel mudanya yang masih aktif, misalnya
ujung akar, ujung batang, dan meristem sekunder (kambium), merupakan sel yang totipoten.
Potongan jaringan tumbuhan yang terdiri dari sejumlah kecil sel-sel pada medium kultur yang
sesuai dan dibiarkan tumbuh menjadi massa sel yang belum terdiferensiasi disebut sebagai kalus.
medium kultur membutuhkan gula, garam-garam aorganik, nitrogen anorganik, dan unsur-unsur
mikro. di dalam medium ditambahkan juga hormon pertumbuhan untuk tumbuh. misalnya auksin
dan sitokinin. Komposis medium kultur yang digunakan tergantung pada spesies yang diklon.
tumbuhan baru dapat dihasilkan dengan menumbuhkan sebagian kecil kalus dalam medium
pertumbuhan baru dengan perbandingan hormon pertumbuhan yang berbeda. tingkat auksin dan
sitokinin yang rendah dapat mempertahankan keadaan jaringan tumbuhan untuk tetap pada
keadaan kalus. Peingkatan konsentrasi sitokinin memicu pertumbuhan tunas, sedangkan
peningkatan konsentrasi auksin memicu pertumbuhan akar
V . Kloning Hewan
Kloning hewan adalah proses dimana seluruh organisme direproduksi dari sel yang diambil dari
organisme induk sehingga menghasilkan keturunan yang secara genetik identik. Ini berarti
hewan kloning merupakan duplikat sama persis dari induknya, yang berarti juga memiliki DNA
yang sama. Kloning sebenarnya banyak terjadi di alam. Reproduksi aseksual pada organisme
tertentu dan terjadinya kembar dari sel telur yang sama merupakan contoh kloning.
Sampai hari ini, diketahui sudah cukup banyak DNA hewan dan tumbuhan yang sudah
dikloning. Secara singkat kloning pada sel tumbuhan (baik dari akar, batang, dan daun) bisa
dilakukan dengan cara memotong organ tumbuhan yang di-inginkan. Lalu kita mencari eksplan,
mengambil selnya dan memindahkan ke media berisi nutrisi agar cepat tumbuh. Eksplan ini akan
menggumpal menjadi gumpalan yang bernama kalus. Kalus adalah cikal bakal akar, batang, dan
daun. Kalus kemudian ditanam di media tanah dan akan menjadi sebuah tanaman baru
Ada dua teori dasar yang berpengaruh dalam kultur jaringan. Yang pertama adalah teori bahwa
sel dari suatu organisme multiseluler di mana pun letaknya, sebenarnya sama dengan sel zigot
karena berasal dari satu sel tersebut. Yang kedua adalah teori totipotensi sel atau Total Genetic
Potential. Artinya, setiap sel yang memiliki potensi genetik mampu memperbanyak diri dan
berdiferensiasi menjadi suatu tanaman lengkap.
Dalam kultur jaringan ada beberapa factor yang mempengaruhi regenerasi tumbuhannya, yaitu :
1. Bentuk regenerasi dalam kultur in vitro, seperti pucuk adventif atau embrio
somatiknya
2. Eksplan, yaitu bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan awal untuk perbanyakan
tanaman. Yang penting dalam eksplan ini adalah factor varietas, umur, dan jenis
kelaminnya. Bagian yang sering menjadi ekspan adalah pucuk muda, kotiledon, embrio,
dan sebagainya.
3. Media tumbuh, karena di dalam media tumbuh terkandung komposisi garam anorganik,
zat pengatur tumbuh, dan bentuk fisik media.
4. Zat pengatur tumbuh tanaman. Faktor yang perlu diperhatikan dalam penggunaan zat ini
adalah konsentrasi, urutan penggunaan dan periode masa induksi dalam kultur tertentu.
5. Lingkungan Tumbuh yang dapat mempengruhi regenerasi tanaman meliputi temperatur,
panjang penyinaran, intensitas penyinaran, kualitas sinar, dan ukuran wadah kultur.
Kloning hewan adalah suatu proses dimana keseluruhan organisme hewan dibentuk dari satu sel
yang diambil dari organisme induknya dan secara genetika membentuk individu baru yang
identik sama. Artinya, hewan kloning ini adalah duplikat yang persis sama baik dari segi sifat
dan penampilannya seperti induknya, dikarenakan adanya kesamaan DNA.Di alam, sebenernya
kloning bisa saja terjadi.
Pertama kali para ilmuwan berusaha membentuk sel kloning pada hewan tidak berhasil selama
bertahun-tahun lamanya. Kesuksesan pertama yang diraih oleh ilmuwan pada saat mereka
berhasil mengkloning seekor kecebong dari sel embrio di tubuh katak dewasa. Namun demikian,
kecebong tersebut tidak pernah berhasil tumbuh menjadi katak dewasa. Kemudian, dengan
menggunakan nuclear trasnfer di sel embrio, para ilmuwan mulai melakukan penelitian terhadap
kloning hewan mamalia. Tapi sekali lagi, hewan-hewan tersebut tidak pernah mencapai hidup
yang panjang.
Kloning pertama yang berhasil diujicobakan dan bisa bereproduksi adalah seekor domba yang
dinamakan Dolly. Dolly ditemukan oleh Ian Wilmut dan kawan-kawanya di Skotlandia pada
tahun 1997. Tapi tidak sama dengan uji coba kloning sebelumnya yang menggunakan sel
embrio, kloning dolly menggunakan sel dari domba dewasa. Karena sel domba dewasa ini
dianggap sudah tua, maka, dolly pun jadi berumur pendek, walau tidak sependek hewan lain
hasil kloningan dengan menggunakan sel embrio.
Sekarang ini, para ilmuwan sudah sukses mengkloning banyak hewan seperti tikus, kucing, kuda,
babi, anjing, rusa, dan sebagainya dari sel embrio maupun sel non-embrio, tergantung dari tujuan
pengkloningan tersebut. Jika, diharapkan hewan hasil kloning yang bisa bereproduksi, maka
digunakanlah sel non-embrio, sedangkan jika diharapkan hewan kloning yang tidak harus bisa
bereproduksi, maka digunakan sel embrio.
Setelah sukses dengan teknologi kloning hewan menyusui, sekarang hanya tinggal menunggu
waktu, timbulnya kabar yang melaporkan lahirnya manusia hasil kloning. Contohnya saja pada
”Eve”, yang dikabarkan adalah bayi perempuan pertama hasil kloning, namun kebenaran
beritanya masih belum bisa dipastikan. Ada lagi berita mengenai hasil kloning permintaan dari
pasangan homoseksual dari Belanda. Namun, bukti-bukti konkrit mengenai manusia hasil
kloningannya sama sekali tidak ada.
Beberapa sumber menyebutkan, para peneliti tersebut beralasan bahwa hal ini menyangkut
pribadi sekaligus melanggar privasi dari pendonor gen jika diberitakan secara luas. Mungkin
saja, penyembunyian berita-berita seperti ini dilakukan, karena masih banyaknya kontroversi
serta pro dan kontra yang terjadi di masyarakat mengenai pengkloningan manusia yang
dianggap melanggar kodrat alam dan tidak sesuai dengan etika yang dianut dari agama.
Proses kloning pada manusia, sebenarnya tidak memiliki banyak perbedaan dengan bayi tabung
atau in vitro fertilization. Dalam proses ini, sperma sang suami dicampur ke dalam telur sang
istri dengan proses in vitro di dalam tabung kaca.
3. Rekayasa genetika
Rekayasa genetika merupakan suatu cara memanipulasikan gen untuk menghasilkan makhluk
hidup baru dengan sifat yang sesuai dengan keinginan. Rekayasa genetika disebut juga
pencangkokan gen atau rekombinasi DNA. Di bidang pertanian sering mendengar tanaman
transgenik adalah tanaman hasil rekayasa genetika sering disebut juga dengan istilah GMO
(Genetically Modified Organism), misalnya jagung, tomat, kentang yang mempu
1. Di bidang kedokteran :
Antibody monoklonal : antibody yang diperoleh dari suatu sumber tunggal. Manfaat
antibody monoklonal antara lain : mendetaksi kandungan hormone korionik gonadotropin
dalam urine wanita hamil, mengikat racun dan menonaktifkannya, mencegah penolakan
tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan lain.
Pembuatan vaksin : vaksin digunakan untuk mencegah serangan penyakit terhadap tubuh
yang berasal dari mikroorganisme. Vaksin berasal dari virus dan bakteri yang telah
dilemahkan atau racunnya diambil.
Contoh vaksin :
Pembuatan antibiotik : antibiotic adalah zat yang dihasilkan oleh organism tertentu dan
berfungsi untuk menghambat pertumbuhan organism lain yang ada di sekitarnya.
Antibiotic dapat diperoleh dari jamur atau bakteri tertentu.
Contoh antibiotik
No Antibiotik Mikroorganisme
1. Streptomycin Streptomycetes griseus
2. Polymyxin Bacillus polymyxa
3. Pinisilin Pinicilium notatum
4. Griseofulvin Pinicilium griseofulvum
5. Sefalosporin Cepalosporium acremonium
1. Bidang pertanian :
NO Mikroorganisme Kegunaan
1 Methylophillus methylotrophus Makanan ternak agar
menghasilkan daging dan susu
yang berkualitas
2 Spirulina Sumber pangan kaya protein
bagi manusia
3 Chlorella Sumber pangan kaya protein
bagi manusia
4 Fusarium Makanan tambahan ternak
5 Saccharomyces cereviceae Suplemen makanan ternak
6 Candida utilis Suplemen makanan ternak