Anda di halaman 1dari 10

I.

Pengertian bioteknologi

Bioteknologi adalah penggunaan makhluk hidup dan proses di dalamnya untuk menghasilkan
produk tertentu. Dalam bioteknologi memanfaatkan bakteri, ragi, kapang, alga, sel tumbuhan
atau jaringan. Penerapan bioteknologi memadukan berbagai disiplin ilmu seperti mikrobiologi,
biokimia, genetika, biologi molekuler, kimia, rekayasa proses dan teknik kimia.

II. Macam Bioteknologi

Biteknologi dibedakan menjadi 2 yaitu :

 Biteknologi konvensional
 Bioteknologi modern

1. Bioteknologi konvensional

Merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme secara langsung untuk


memproduksi makanan.

Kelebihan Bioteknologi Konvensional.


• Relatif mudah
• Teknologi relatif sederhana
• Pengaruh jangka panjang umumnya sudah diketahui karena sistemnya sudah mapan.

Kekurangan Bioteknologi Konvensional.


• Perbaikan sifat genetis tidak terarah
• Tidak dapat mengatasi masalah ketidaksesuaian (inkompatibilitas) genetik
• Hasil tidak dapat diperkirakan sebelumnya
• Memerlukan waktu relatif lama untuk menghasilkan alur baru
• Seringkali tidak dapat mengatasi kendala alam dalam sistem budidaya tanaman, misalnya masalah
hama.

Beberapa contoh produk boiteknologi konvensional :

No Produk Bahan makanan mikroorganisme


1. tempe kedelai Rhizopus oligosporaRhizopus oryzaeq
2. kecap kedelai Aspergillus wentii
3. keju susu Penicillium requefortiPenicillium
camemberti

Lactobacillus sp
4. yoghurt susu Lactobacillus bulgaricusStreptococcus
thermophillus
5. roti gandum Saccharomyces cereviceae
6. nata de coco air kelapa Acetobacter xylinum
7. tape beras ketan , Saccharomyces cereviceae
singkong
8. brem padat beras ketan Saccharomyces cereviceae
9. oncom Kacang tanah Neurospora crassa
10. Minuman anggur Buah anggur Saccharomyces ellipsoideus

2. Bioteknologi modern

Penggunaan mikroorganisme tidak langsung seperti bioteknologi konvensional, tetapi


menggunakan mikroorganisme yang direkayasa, sehingga menjadi lebih efektif dan efisien.

Bioteknologi modern memanfaatkan organism dalam tingkat seluler atau molekuler , misalnya
dalam teknologi reproduksi dan rekayasa genetika.

Kelebihan Bioteknologi Modern


• Perbaikan sifat genetis dilakukan secara terarah.
• Dapat mengatasi kendala ketidaksesuaian genetik
• Hasil dapat diperhitungkan
• Dapat menghasilkan jasad baru dengan sifat baru yang tidak ada pada jasad alami
• Dapat memperpendek jangka waktu pengembangan galur jasad tanaman baru
• Dapat meningkatkan kualitas dan mengatasi kendala alam dalam sistem budidaya tanaman.

Kekurangan Bioteknologi Modern


• Relatif mahal
• Memerlukan kecanggihan teknologi
• Pengaruh jangka panjang belum diketahui

III.Pemanfaatan Mikroorganisme dalam Bioteknologi

maupun protozoa. Alasan penggunaan mikroorganisme dalam bioteknologi adalah


perkembangannya sangat cepat, kemampuan metabolismenya sangat tinggi, dapat tumbuh di
berbagai media, dapat tumbuh dan berkembang tanpa terpengaruh cuaca dan iklim,
pertumbuhannya mudah dikontrol, dan sifat genetisnya mudah dimodifikasi. Oleh karena itu
dalam proses bioteknologi, mikroorganisme ditumbuhkan dalam kondisi yang optimum sehingga
efisiensi produksi sangat tinggi.

1. Pemanfaatan Mikroorganisme untuk Produksi Pangan

Mikroorganisme juga dimanfaatkan sebagai penghasil bahan pangan yang berprotein tinggi, atau
dikenal sebagai protein sel tunggal (PST). Kelebihan mikroorganisme sebagai penghasil protein
adalah mudah dibudidayakan, pertumbuhannya sangat cepat, dan kadar proteinnya sangat tinggi
yaitu dapat mencapai 80%. Bandingkan dengan protein pada biji kedelai yang kadarnya sekitar
45%. Contoh organisme penghasil PST adalah ganggang Chlorella dan Spirulina.

Perhatikan beberapa contoh jenis makanan dan mikroorganisme yang berperan dalam
pengolahannya.
Pemanfaatan Mikroorganisme dalam Bioteknologi. Bioteknologi merupakan cabang ilmu biologi
yang mempelajari pemanfaatan organisme, sistem, atau proses biologi untuk menghasilkan
produk berupa barang atau jasa yang berguna untuk meningkatkan kesejahteraan manusia.
Perkembangan bioteknologi didukung oleh perkembangan cabang ilmu yang lain yaitu
mikrobiologi, genetika, fisika, kimia biokimia, fisiologi, dan lain-lain. Bioteknologi memberikan
harapan besar untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dengan berbagai terobosan yang
dilakukannya.

Mikroorganisme yang berperan dalam bioteknologi contohnya virus, bakteri, alga, jamur,

Makanan
No. Produk Makanan Bahan Mentah Mikroorganisme Pengolah
1. Berbagai jenis kue Tepung gandum Saccharomyces cerevisiae
2. Kopi Biji kopi Erwinia dissolvens
3. Kecap Kedelai Aspergillus wentii
4. Yoghurt Susu L. bulgaricus & L. acidophilus
5. Keju Susu Lactobacillus casei
6. Nata de coco Air kelapa Acetobacter xylinum
7. Oncom Kacang tanah Neurospora crassa
8. Tape Umbi ketela pohon Saccharomyces cerevisiae
9. Tempe Kedelai Rhizopus oryzae
10. Sayur asin Sawi hijau Bakteri asam laktat

Berikut ini adalah beberapa contoh peran mikroorganisme sebagai pengolah makanan.

a. Pemanfaatan Mikroorganisme untuk Membuat Kue/Roti


Dalam pembuatan kue, pada adonan tepung ditambahkan ragi ke dalam adonan tersebut

. Di dalam ragi terdapat jamur Saccharomyces cerevisiae. Jamur ini akan berkembang biak
dengan cepat dalam substrat tepung dan memfermentasi adonan gula (glukosa). Dalam proses
fermentasi ini dihasilkan gelembung-gelembung gas karbon dioksida. Keluarnya gas inilah yang
menyebabkan adonan kue atau roti dapat mengembang.
b. Mikroorganisme untuk Membuat Asinan
Asinan atau acar merupakan hasil fermentasi bakteri asam laktat (Lactobacillus bulgaricus) yang
memberi rasa masam dan sedikit asin pada bahan-bahan seperti kubis, mentimun, dan lobak.
Pada umumnya, pembuatan acar dilakukan secara terbuka sehingga memungkinkan bakteri aerob
mengubah rasa menjadi masam.

c. Mikroorganisme untuk Membuat Minuman


Mikroorganisme yang banyak digunakan untuk membuat minuman adalah kelompok jamur
anaerob. Substrat yang digunakan jamur berupa zat tepung atau karbohidrat. Jamur akan
menghasilkan semacam enzim sehingga dapat memfermentasi tepung menjadi glukosa dan
karbon dioksida. Anggur dibuat dari buah anggur atau buah yang lain dengan memanfaatkan
Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyces bayanus melalui proses fermentasi.

d. Mikroorganisme untuk Membuat Yogurt


Yogurt adalah sejenis minuman yang berasal dari susu yang diproses dengan dimanfaatkan
mikroorganisme tertentu. Dalam pembuatan yogurt, susu diuapkan agar lebih kental dan kadar
lemaknya berkurang. Susu kental ini kemudian difermentasikan pada suhu 45° dengan
menggunakan campuran bakteri Streptococcus thermophillus dan bakteri Lactobacillus
bulgaricus. Bakteri Streptococcus thermophillus pada pembuatan yogurt berfungsi memberi rasa
masam, sedangkan bakteri Lactobacillus bulgaricus memberi aroma dan rasa yang berbeda. Jadi,
kombinasi antara kedua bakteri itulah yang memberi cita rasa dan aroma pada yogurt.

e. Mikroorganisme untuk Membuat Mentega dan Keju


Mentega dibuat dari susu krim atau susu skim. Cita rasa dan aroma mentega berasal dari hasil
fermentasi bakteri yang sama seperti bakteri yang digunakan untuk membuat yogurt yaitu bakteri
asam laktat (Lactobacillus bulgaricus). Sedangkan keju juga dibuat dari susu yang
difermentasikan oleh bakteri asam laktat. Pembuatan keju memerlukan air dadih yang dibuat dari
protein susu yang disebut kasein. Beberapa jenis keju difermentasikan oleh bakteri
Propionibacterium. Jamur lain juga dapat digunakan untuk membuat keju, misalnya beberapa
spesies dari genus Penicillium untuk membuat keju yang berwarna hijau kebiruan.

2. Pemanfaatan Mikrobiologi di Bidang Industri


Selain berperan dalam industri makanan, mikroorganisme juga digunakan dalam industri
minuman, industri kesehatan, industri pakaian, dan industri kayu. Syarat-syarat mikroorganisme
yang dipakai dalam industri adalah sebagai berikut.

 Organisme yang digunakan harus menghasilkan produk yang banyak, stabil, dan tidak
membahayakan kesehatan manusia.
 Bahan substrat/tempat hidup mikroorganisme harus murah dan mudah untuk
mendapatkannya.

Berikut ini beberapa industri atau bidang usaha yang memanfaatkan organisme dalam proses
pembuatannya.

a. Industri Makanan dan Minuman


Dalam industri makanan dan minuman, mikroorganisme berperan penting untuk menghasilkan
berbagai bahan seperti asam cuka dan minuman fermentasi. Mikroorganisme yang berperan
adalah khamir (jenis jamur uniseluler, contohnya Saccharomyces cerevisiae). Produk minuman
fermentasi berbeda-beda sesuai dengan bahan mentah dan jenis khamir yang digunakan.
Contohnya rum merupakan hasil fermentasi dari jagung sedangkan anggur merupakan hasil
fermentasi dari sari buah anggur. Khamir yang digunakan pada rum dan anggur adalah sama-
sama dari genus Saccharomyces.

b. Industri Farmasi dan Obat-Obatan


Dalam industri farmasi atau industri obat-obatan, mikroorganisme menghasilkan antibiotik dan
hormon. Antibiotik adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroorganisme yang dapat
menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain, khususnya mikroorganisme parasit pada tubuh
manusia dan hewan. Penisilin merupakan antibiotik pertama yang dibuat dalam skala industri,
dihasilkan oleh jamur Penicillium notatum. Contoh lain adalah neomisin-B dihasilkan oleh
Streptomyces fradiae, streptomisin dihasilkan oleh Streptomyces griseus, dan fumigilin
dihasilkan oleh Aspergillus fumigatus. Hormon juga dapat dihasilkan oleh mikroorganisme.
Contohnya hormon insulin berguna untuk menolong penderita diabetes melitus. Bahan lain yang
dihasilkan adalah berbagai jenis asam amino, enzim, dan vitamin.

c. Produk Sumber Energi


Melalui bioteknologi, kamu dapat juga mengubah kotoran hewan, sampah, dan limbah pertanian
dijadikan energi dengan bantuan mikroorganisme. Gas bio atau biogas adalah hasil fermentasi
berbagai mikroorganisme yang banyak mengandung gas metana. Oleh karena itu gas bio dapat
dimanfaatkan sebagai sumber energi panas dan penerangan. Prinsip pembuatan gas bio seperti
pada pembentukan gas yang terjadi pada hewan memamah biak, misalnya sapi. Di dalam
lambung sapi, serat dari rumput yang bercampur air akan diubah oleh bakteri menjadi asam
organik. Kemudian asam organik akan berubah menjadi gas metan dan karbon dioksida dengan
bantuan mikroorganisme seperti Bacterioides, Clostridium butyrinum, Methanobacterium,
Methanobacillus, dan Eschericia coli.

d. Industri Perminyakan dan Pertambangan


Mikroorganisme digunakan dalam berbagai bidang perminyakan dan pertambangan. Dalam
bidang perminyakan berperan dalam pembentukan minyak, eksplorasi minyak, dan pembersihan
ceceran minyak. Selain itu beberapa jenis bakteri dapat dimanfaatkan dalam pemisahan logam
dari bijihnya. Contohnya adalah Thiobacillus ferooxidans. Bakteri ini tumbuh dalam lingkungan
asam, seperti tempat pertambangan dan mampu memisahkan tembaga-tembaga dari bijinya
melalui reaksi kimia. Strain yang lain mampu memisahkan logam besi dari bijihnya (besi
sulfida). Chlorella vulgaris juga dapat melepaskan emas dari bijihnya dan mengakumulasi emas
itu di dalam selnya. Jenis bakteri yang lain telah digunakan untuk memperoleh kembali beberapa
bijih logam seperti mangan (Mn) dan uranium yang terdapat pada konsentrasi rendah pada bijih.

Mikroorganisme bermanfaat dalam pertambangan karena alasan-alasan berikut.

 Tidak merusak lingkungan dibandingkan pengolahan dengan bahan kimia.


 Lebih banyaknya mineral yang dapat menggunakan mikroorganisme dalam
pengolahannya. Mikroorganisme mampu mengumpulkan mineral dari bijih yang hanya
mengandung sedikit mineral. Bijih miskin mineral ini tidak layak diproses secara
konvensional.

IV. Kultur Jaringan Pada Tumbuhan


Aspek bioteknologi yang penting berikutnya adalah kultur jarigan tumbuhan. kultur jarigan
tumbuhan merupakan salah satu teknik klona (kloning) tumbuhan. suatu klo tumbuhan
merupakan populasi tumbuhan yang diproduksi secara aseksual dari satu nenek moyang. Klona
menghasilkan sejumlah besar tumbuhan yang identik secara genetik. klon yang diambil dari
tumbuhan stok biasanya memiliki karakter yang secara komersil berpera pentig. Klon tersebut
ditumbuhkan dengan kultur jaringan pada kondisi steril dengan mengontrol konsentrasi nutrien
serta hormon. Misalnya, klon-klon kelapa sawit dibuat dari induk tanaman kelapa sawit yang
memberikan minyak terbanyak.

Sebagian kecil dari titik tumbuh kelapa sawit diambil dan ditumbuhkan pada kodisi steril di
dalam medium agar. Adanya mitosis menyebabkan dihasilkannya kelompok sel-sel yang identik
berkembang mejadi tumbuhan kelapa sawit baru dengan agen yang sama dengan induknya.
Proses ini dapat dilakukan di laboratorium manapun di dunia, dan tanaman kelapa sawit baru
tersebut dapat dikirimkan di tempat yang membutuhkannya.

Kultur jaringan tumbuhan adalah bentuk perbanyakan (propagasi) tumbuhan secara vegetatif
dengan memanipulasi jaringan somatik (jaringan tubuh) tumbuhan di dalam kultur aseptik (bebas
kuman) dengan lingkungan terkontrol. Dengan kultur jaringan, tumbuhan utuh dapat dihasilkan
dari bagian (potongan) akar, batang, atau daun yang disebut eksplan.

Ekplan dapat membentuk tumbuhan yang utuh (planlet) karena adanya sifat totipotensi.
Totipotensi pada tumbuhan merupakan kemampuan sel tumbuhan untuk berkembang menjadi
tumbuhan yang utuh. Pada tumbuhan, semua bagian sel-sel mudanya yang masih aktif, misalnya
ujung akar, ujung batang, dan meristem sekunder (kambium), merupakan sel yang totipoten.

Potongan jaringan tumbuhan yang terdiri dari sejumlah kecil sel-sel pada medium kultur yang
sesuai dan dibiarkan tumbuh menjadi massa sel yang belum terdiferensiasi disebut sebagai kalus.
medium kultur membutuhkan gula, garam-garam aorganik, nitrogen anorganik, dan unsur-unsur
mikro. di dalam medium ditambahkan juga hormon pertumbuhan untuk tumbuh. misalnya auksin
dan sitokinin. Komposis medium kultur yang digunakan tergantung pada spesies yang diklon.
tumbuhan baru dapat dihasilkan dengan menumbuhkan sebagian kecil kalus dalam medium
pertumbuhan baru dengan perbandingan hormon pertumbuhan yang berbeda. tingkat auksin dan
sitokinin yang rendah dapat mempertahankan keadaan jaringan tumbuhan untuk tetap pada
keadaan kalus. Peingkatan konsentrasi sitokinin memicu pertumbuhan tunas, sedangkan
peningkatan konsentrasi auksin memicu pertumbuhan akar

V . Kloning Hewan

Kloning hewan adalah proses dimana seluruh organisme direproduksi dari sel yang diambil dari
organisme induk sehingga menghasilkan keturunan yang secara genetik identik. Ini berarti
hewan kloning merupakan duplikat sama persis dari induknya, yang berarti juga memiliki DNA
yang sama. Kloning sebenarnya banyak terjadi di alam. Reproduksi aseksual pada organisme
tertentu dan terjadinya kembar dari sel telur yang sama merupakan contoh kloning.

 KLONING PADA TUMBUHAN

Sampai hari ini, diketahui sudah cukup banyak DNA hewan dan tumbuhan yang sudah
dikloning. Secara singkat kloning pada sel tumbuhan (baik dari akar, batang, dan daun) bisa
dilakukan dengan cara memotong organ tumbuhan yang di-inginkan. Lalu kita mencari eksplan,
mengambil selnya dan memindahkan ke media berisi nutrisi agar cepat tumbuh. Eksplan ini akan
menggumpal menjadi gumpalan yang bernama kalus. Kalus adalah cikal bakal akar, batang, dan
daun. Kalus kemudian ditanam di media tanah dan akan menjadi sebuah tanaman baru

Ada dua teori dasar yang berpengaruh dalam kultur jaringan. Yang pertama adalah teori bahwa
sel dari suatu organisme multiseluler di mana pun letaknya, sebenarnya sama dengan sel zigot
karena berasal dari satu sel tersebut. Yang kedua adalah teori totipotensi sel atau Total Genetic
Potential. Artinya, setiap sel yang memiliki potensi genetik mampu memperbanyak diri dan
berdiferensiasi menjadi suatu tanaman lengkap.

Dalam kultur jaringan ada beberapa factor yang mempengaruhi regenerasi tumbuhannya, yaitu :

1. Bentuk regenerasi dalam kultur in vitro, seperti pucuk adventif atau embrio
somatiknya
2. Eksplan, yaitu bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan awal untuk perbanyakan
tanaman. Yang penting dalam eksplan ini adalah factor varietas, umur, dan jenis
kelaminnya. Bagian yang sering menjadi ekspan adalah pucuk muda, kotiledon, embrio,
dan sebagainya.
3. Media tumbuh, karena di dalam media tumbuh terkandung komposisi garam anorganik,
zat pengatur tumbuh, dan bentuk fisik media.
4. Zat pengatur tumbuh tanaman. Faktor yang perlu diperhatikan dalam penggunaan zat ini
adalah konsentrasi, urutan penggunaan dan periode masa induksi dalam kultur tertentu.
5. Lingkungan Tumbuh yang dapat mempengruhi regenerasi tanaman meliputi temperatur,
panjang penyinaran, intensitas penyinaran, kualitas sinar, dan ukuran wadah kultur.

 KLONING PADA HEWAN

Kloning hewan adalah suatu proses dimana keseluruhan organisme hewan dibentuk dari satu sel
yang diambil dari organisme induknya dan secara genetika membentuk individu baru yang
identik sama. Artinya, hewan kloning ini adalah duplikat yang persis sama baik dari segi sifat
dan penampilannya seperti induknya, dikarenakan adanya kesamaan DNA.Di alam, sebenernya
kloning bisa saja terjadi.

Pertama kali para ilmuwan berusaha membentuk sel kloning pada hewan tidak berhasil selama
bertahun-tahun lamanya. Kesuksesan pertama yang diraih oleh ilmuwan pada saat mereka
berhasil mengkloning seekor kecebong dari sel embrio di tubuh katak dewasa. Namun demikian,
kecebong tersebut tidak pernah berhasil tumbuh menjadi katak dewasa. Kemudian, dengan
menggunakan nuclear trasnfer di sel embrio, para ilmuwan mulai melakukan penelitian terhadap
kloning hewan mamalia. Tapi sekali lagi, hewan-hewan tersebut tidak pernah mencapai hidup
yang panjang.

Kloning pertama yang berhasil diujicobakan dan bisa bereproduksi adalah seekor domba yang
dinamakan Dolly. Dolly ditemukan oleh Ian Wilmut dan kawan-kawanya di Skotlandia pada
tahun 1997. Tapi tidak sama dengan uji coba kloning sebelumnya yang menggunakan sel
embrio, kloning dolly menggunakan sel dari domba dewasa. Karena sel domba dewasa ini
dianggap sudah tua, maka, dolly pun jadi berumur pendek, walau tidak sependek hewan lain
hasil kloningan dengan menggunakan sel embrio.

Sekarang ini, para ilmuwan sudah sukses mengkloning banyak hewan seperti tikus, kucing, kuda,
babi, anjing, rusa, dan sebagainya dari sel embrio maupun sel non-embrio, tergantung dari tujuan
pengkloningan tersebut. Jika, diharapkan hewan hasil kloning yang bisa bereproduksi, maka
digunakanlah sel non-embrio, sedangkan jika diharapkan hewan kloning yang tidak harus bisa
bereproduksi, maka digunakan sel embrio.

 KLONING PADA MANUSIA

Setelah sukses dengan teknologi kloning hewan menyusui, sekarang hanya tinggal menunggu
waktu, timbulnya kabar yang melaporkan lahirnya manusia hasil kloning. Contohnya saja pada
”Eve”, yang dikabarkan adalah bayi perempuan pertama hasil kloning, namun kebenaran
beritanya masih belum bisa dipastikan. Ada lagi berita mengenai hasil kloning permintaan dari
pasangan homoseksual dari Belanda. Namun, bukti-bukti konkrit mengenai manusia hasil
kloningannya sama sekali tidak ada.

Beberapa sumber menyebutkan, para peneliti tersebut beralasan bahwa hal ini menyangkut
pribadi sekaligus melanggar privasi dari pendonor gen jika diberitakan secara luas. Mungkin
saja, penyembunyian berita-berita seperti ini dilakukan, karena masih banyaknya kontroversi
serta pro dan kontra yang terjadi di masyarakat mengenai pengkloningan manusia yang
dianggap melanggar kodrat alam dan tidak sesuai dengan etika yang dianut dari agama.

Proses kloning pada manusia, sebenarnya tidak memiliki banyak perbedaan dengan bayi tabung
atau in vitro fertilization. Dalam proses ini, sperma sang suami dicampur ke dalam telur sang
istri dengan proses in vitro di dalam tabung kaca.
3. Rekayasa genetika

Rekayasa genetika merupakan suatu cara memanipulasikan gen untuk menghasilkan makhluk
hidup baru dengan sifat yang sesuai dengan keinginan. Rekayasa genetika disebut juga
pencangkokan gen atau rekombinasi DNA. Di bidang pertanian sering mendengar tanaman
transgenik adalah tanaman hasil rekayasa genetika sering disebut juga dengan istilah GMO
(Genetically Modified Organism), misalnya jagung, tomat, kentang yang mempu

 Peranan/ manfaat bioteknologi

1. Di bidang kedokteran :

 Antibody monoklonal : antibody yang diperoleh dari suatu sumber tunggal. Manfaat
antibody monoklonal antara lain : mendetaksi kandungan hormone korionik gonadotropin
dalam urine wanita hamil, mengikat racun dan menonaktifkannya, mencegah penolakan
tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan lain.
 Pembuatan vaksin : vaksin digunakan untuk mencegah serangan penyakit terhadap tubuh
yang berasal dari mikroorganisme. Vaksin berasal dari virus dan bakteri yang telah
dilemahkan atau racunnya diambil.

Contoh vaksin :

Vaksin BCG : untuk mencegah penyakit TBC

Vaksin kotipa : mencegah penyakit kolera, tifus, paratifus

Vaksin varisela : mencegah penyakit cacar air

Vaksin MMR : mencegah penyakit campak, gondong, rubella

DPT/DT : mencegah penyakit difteri, pertusis, tetanus

 Pembuatan antibiotik : antibiotic adalah zat yang dihasilkan oleh organism tertentu dan
berfungsi untuk menghambat pertumbuhan organism lain yang ada di sekitarnya.
Antibiotic dapat diperoleh dari jamur atau bakteri tertentu.

Contoh antibiotik

No Antibiotik Mikroorganisme
1. Streptomycin Streptomycetes griseus
2. Polymyxin Bacillus polymyxa
3. Pinisilin Pinicilium notatum
4. Griseofulvin Pinicilium griseofulvum
5. Sefalosporin Cepalosporium acremonium

 Pembuatan hormon : dengan rekayasa DNA telah digunakan mikroorganisme tertentu


untuk memproduksi hormone, misalnya : hormone insulin, testosterone, pertumbuhan,
kortison.

1. Bidang pertanian :

 Dihasilkan tumbuhan yang mampu mengikat nitrogen : tanaman selain Leguminoceae


dapat mengikat nitrogen karena diinjeksi dengan bakteri rhizobium yang hidup pada akar
tanaman Leguminoceae
 Dihasilkan tumbuhan tahan hama : misalnya tembakau tahan penyakit mozaik daun
 Penghasil PST ( Protein Sel Tunggal ) :

NO Mikroorganisme Kegunaan
1 Methylophillus methylotrophus Makanan ternak agar
menghasilkan daging dan susu
yang berkualitas
2 Spirulina Sumber pangan kaya protein
bagi manusia
3 Chlorella Sumber pangan kaya protein
bagi manusia
4 Fusarium Makanan tambahan ternak
5 Saccharomyces cereviceae Suplemen makanan ternak
6 Candida utilis Suplemen makanan ternak

1. Bidang lingkungan hidup

 Dihasilkan mikroorganisme yang digunakan untuk mengatasi pencemaran yang


disebabkan oleh tumpahan minyak, yaitu Xanthomonas campestris dan Pseudomonas
 Memproduksi plastik yang dapat diuraikan oleh bakteri
 Mengolah limbah cair menjadi bahan bakar , misalnya limbah dari organik dengan
bantuan mikroorganisme diubah menjadi bahan bakar alternative, yaitu biogas (dari feses
hewan), gasahol (alkohol dari fermentasi gula tebu)

Anda mungkin juga menyukai