Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan RahmatNya,
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan Makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana.Harapan saya semoga Makalah ini membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
Makalah ini sehingga ke depannya dapat lebih baik.Dalam penyusunan tugas atau materi ini,
tidak sedikit hambatan yang saya hadapi. Namun saya menyadari bahwa kelancaran dalam
penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga
kendala-kendala yang saya hadapi teratasi. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak guru bidang studi Kimia yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada saya
sehingga saya termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.
2.Orang tua yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan
sehingga tugas ini selesai.
Makalah ini saya aku i masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan Makalah ini.
.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
B.TUJUAN MASALAH
C.RUMUSAN MASALAH
D.MANFAAT PENULISAN
ISI
1.HALOGEN
3.LOGAM ALKALI
5.PERIODE KETIGA
1.Natrium
2.Magnesium
3.Aluminium
4.Krom
5.Besi
6.Nikel
7.Tembaga
8.Perak
9.Timah
10.Emas
1.Hidrogen
2.Karbon
3.Nitrogen
4.Oksigen
5.Silikon
6.Fosforus
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Alam semesta ini kaya akan kandungan unsur-unsur kimia. Hingga saat ini, unsur-unsur
kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur-unsur tersebut dikelompokkan berdasarkan
kesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan, yaitu golongan A (golongan utama) dan
golongan B (golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi
unsur logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia
Beberapa usur logam dan nonlogam, dalam bentuk unsur maupun senyawa, banyak
dimanfaatkan didalam kehidupan sehari-hari .Penggunaan beberapa unsur logam dan
nonlogam meningkat dengan berkembang pesatnya industri, baik sebagai alat, bahan dasar,
maupun sumber energi.
Unsur-unsur logam umumnya diperoleh sebagai bijih logam dalam batuan. Alam Indonesia
sangat kaya akan sumber mineral bijih logam, karena itu perlu penguasaan teknologi untuk
mengolahnya menjadi logam yang dibutuhkan.
Unsur Logam yang sudah akrab dengan kehidupan kita sehari-hari diantaranya adalah, besi,
tembaga, atau perak. Ternyata unsur natrium pun bersifat logam. Namun, karena tak stabil
dalam keadaan unsurnya, ia lebih banyak kita temui dalam bentuk senyawanya.
Unsur kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk unsur bebas,
senyawa ataupun campurannya. Unsur-unsur kimia yang terdapat di alam dalam bentuk unsur
bebasnya (tidak bersenyawa dengan unsur lainnya), diantaranya logam platina (Pt), emas
(Au), karbon (C), gas nitrogen (N2), oksigen (O2), dan gas-gas mulia. Adapun unsur-unsur
lainnya ditemukan dalam bentuk bijih logam. Bijih logam merupakan campuran antara
mineral yang mengandung unsur-unsur kimia dan pengotornya. Mineral-mineral tersebut
berbentuk senyawa oksida, halida, fosfat, silikat, karbonat, sulfat, dan sulfida. Logam platina
(Pt) dan emas (Au) disebut logam mulia. Sumber logam mulia dan mineral-mineral dapat
ditemukan di kerak bumi, sedangkan sumber gas oksigen, nitrogen, dan gas mulia (kecuali
He) terdapat di lapisan atmosfer.
Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua benda yang ada di
alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur bebasnya,
senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat,
beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan.
Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan menanganinya
tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut. Melalui makalah ini kami
harapkan pembaca dapat memahami dan mengetahui kimia unsur lebih spesifik lagi.
B.TUJUAN PENULISAN
C. RUMUSAN MASALAH
D. MANFAAT PENULISAN
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang
membacanya umumnya dan khususnya kepada siswa untuk menambah wawasan dan
pemahaman tentang kimia unsur.
ISI
Dari 118 unsur yang diketahui, sekitar 90 unsur berada di alam dan sisanya merupakan unsur
sintesis (unsur buatan). Sebagian dari unsur tersebut terdapat sebagai unsur bebas, tetapi lebih
banyak yang berupa senyawa, sedangkan unsur-unsur gas mulia terdapat sebagai unsur bebas
(Petrucci dan Suminar Ahmad, 1987: 96). Sebagian besar logam diperoleh dari deposit tanah,
bahan-bahan alam yang mengandung unsur atau senyawa tertentu disebut mineral. Mineral
yang mengandung unsur atau senyawa tertentu dengan konsentrasi cukup tinggi dan diolah
agar bernilai ekonomis disebut bijih(Brady, 1990: 653).Unsur-unsur yang paling melimpah di
kulit bumi adalah oksigen, silikon, dan aluminium.Sumber komersial dari oksigen dan
nitrogen adalah udara. KelimpahanUnsur nitrogen dalam udara 78,09% dan oksigen 20,94%.
Sedangkan unsur lainnya kurang dari 1%.
Beberapa unsur diperoleh dari air laut. Misalnya, natrium, klorin, magnesium, dan bromin.
Konsentrasi unsur terbesar dalam air laut adalah klorida sebesar 18,980 g/kg air laut,
kemudian diikuti unsur natrium sebesar 10,556 g/ kg air laut (Sumber: Petrucci dan Suminar
Ahmad, 1987: 98).
1.HALOGEN
Unsur-unsur golongan VIIA disebut halogen. Nama itu berasal dari bahasa Yunani yang
berarti “pembentuk garam”. Dinamai demikian karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi
dengan logam membentuk garam.Unsur-unsur halogen mempunyai 7 elektron valensi pada
subkulit ns2 np5. Konfigurasi elektron yang demikian membuat unsur-unsur halogen bersifat
sangat reaktif. Halogen cenderung menyerap satu elektron membentuk ion bermuatan negatif
satu. Ada 2 sifat dari gas mulia, yaitu sebagai berikut :
a.Sifat-Sifat Fisis
Dari tabel tampak bahwa titik didih dan titik leleh naik seiring dengan bertambahnya nomor
atom. Hal ini karena fakta menunjukkan bahwa molekul-molekul yang lebih besar
mempunyai gaya tarik-menarik Van der Waals yang lebih besar daripada yang dimiliki
molekul-molekul yang lebih kecil. Kecuali gas mulia, halogen mempunyai energi ionisasi
dan elektro-negatifitas yang paling tinggi dari golongan unsur mana pun. Dari unsur
golongan VII A, fluorlah yang paling erat mengikat elektron-elektronnya, dan iod yang
paling lemah. Kecenderungan ini bisa dikaitkan dengan ukuran atom halogen (Keenan, dkk,
1992: 228).
b. Sifat-Sifat Kimia
Ada suatu penurunan yang teratur dalam keaktifan kimia dari fluor sampai iod, sebagaimana
ditunjukkan oleh kecenderungan dalam kekuatan mengoksidasinya. Molekul fluor yang
beratom dua (diatom) F2 merupakan zat pengoksidasi yang lebih kuat daripada unsur lain
yang manapun dalam keadaan normalnya.Baik fluor maupun klor membantu reaksi
pembakaran dengan cara yang sama seperti oksigen. Hidrogen dan logam-logam aktif
terbakar dalam salah satu gas tersebut dengan membebaskan panas dan cahaya. Reaktivitas
fluor yang lebih besar dibanding klor terungkap oleh fakta bahwa bahan-bahan yang biasa
termasuk kayu dan beberapa plastik akan menyala dalam atmosfer fluor.Keempat unsur
halogen tersebut semuanya sangat merangsang sekali terhadap hidung dan tenggorokan.
Brom, suatu cairan yang merah tua, pada suhu kamar mempunyai tekanan uap yang tinggi.
Brom cair merupakan salah satu reagen kimia yang paling berbahaya karena efek uap
tersebut terhadap mata dan saluran hidung. Klor dan fluor harus digunakan hanya dalam
kamar asam dan dalam ruangan dengan pertukaran udara (ventilasi) yang baik. Beberapa
hisapan klor pada 1.000 ppm bersama napas kita akan mematikan. Semua halogen harus
disimpan jauh dari kontak dengan zat-zat yang dapat dioksidasi (Keenan, 1992: 229).
2.GAS MULIA
Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA (18). Disebut mulia karena unsur-unsur ini
sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Ada 2 sifat dari gas mulia, yaitu sebagai berikut :
3.LOGAM ALKALI
Unsur logam alkali (IA) terdiri dari litium, natrium, kalium, rubidium, sesium, dan fransium.
Unsur ini mempunyai energi ionisasi paling kecil karena mempunyai konfigurasi elektron
ns1. Oleh karena itu, unsur logam alkali mudah melepaskan elektron dan merupakan reduktor
yang paling kuat. Unsur alkali merupakan logam lunak, berwarna putih mengkilap, konduktor
yang baik, dan mempunyai titik leleh yang rendah, serta ditemukan dalam bentuk
garamnya(Mc. Murry dan Fay, 2000: 215).
a.Sifat-Sifat Fisis
Dari tabel dapat dilihat bahwa sebagai logam, golongan alkali tanah mempunyai sifat yang
tidak biasa, yaitu titik lelehnya yang relatif rendah, rapatannya yang relatif rendah, dan
kelunakannya. Semua unsur logam alkali ini dapat dengan mudah diubah bentuknya dengan
memencetnya di antara jempol dan jari telunjuk (dengan melindungi kulit baik-baik). Unsur-
unsur pada golongan ini mempunyai energi ionisasi dan keelektronegatifan rata-rata yang
paling rendah. Hal ini dikarenakan ukuran atom dan jarak yang relatif besar antara elektron
terluar dengan inti (Keenan dkk, 1992: 152-153).
b.Sifat-Sifat Kimia
Reaksi antara logam alkali dengan halogen berlangsung sangat cepat, membentuk halida
logam.
Reaktifitas logam alkali semakin meningkat jika energi ionisasinya semakin berkurang,
sehingga Cs > Rb > K> Na> Li (Mc. Murry dan Fay, 2000: 218).
Tidak semua logam alkali bereaksi dengan nitrogen, hanya litium yangmembentuk litium
nitrit (Li3N) (Mc. Murry dan Fay, 2000: 218).
Reaksi antara logam alkali dengan oksigen berlangsung sangat cepat. Produk yang dihasilkan
berbeda, tergantung pada kondisi reaksi dan berapa banyak oksigen yang ada, seperti oksida
(bilangan oksidasi O = –2), peroksida (bilangan oksidasi O = –1), dan superoksida (bilangan
oksidasi O = –½) (Mc. Murry dan Fay, 2000: 218).
Logam alkali bereaksi dengan air membentuk gas hidrogen dan hidroksida logam alkali,
MOH.
Reaksi logam alkali dengan oksigen merupakan reaksi redoks, di mana logam (M) kehilangan
elektron dan hidrogen dari air memperoleh elektron (Mc. Murry dan Fay, 2000: 219).
Logam alkali bereaksi dengan amonia membentuk gas H2dan logamamida (MNH2). Reaksi
ini sama dengan reaksi logam alkali dengan air(Mc. Murry dan Fay, 2000: 219).
Unsur logam alkali tanah (IIA) ini terdiri dari Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra. Golongan ini
mempunyai sifat-sifat yang mirip dengan golongan IA. Perbedaannya adalah bahwa golongan
IIA ini mempunyai konfigurasi elektron ns2 dan merupakan reduktor yang kuat. Meskipun
lebih keras dari golongan, tetapi golongan IIA ini tetap relatif lunak, perak mengkilat, dan
mempunyai titik leleh dan kerapatan lebih tinggi (Mc. Murry dan Fay, 2000: 220).
a.Sifat-Sifat Fisis
Unsur-unsur logam alkali tanah agak lebih keras, kekerasannya berkisar dari barium yang
kira-kira sama keras dengan timbal, sampai berilium yang cukup keras untuk menggores
kebanyakan logam lainnya. Golongan ini mempunyai struktur elektron yang sederhana,
unsur-unsur logam alkali tanah mempunyai 2 elektron yang relatif mudah dilepaskan. Selain
energi ionisasi yang relatif rendah, keelektronegatifan rata-rata golongan ini juga rendah
dikarenakan ukuran atomnya dan jarak yang relatif besar antara elektron terluar dengan inti
(Keenan, dkk, 1992: 152-153).
b.Sifat-Sifat Kimia
Logam alkali tanah mengalami reaksi redoks yang sama dengan logam alkali, hanya saja
mereka melepaskan 2 elektron sehingga membentuk ion 2+. Logam alkali tanah cenderung
kurang reaktif dibandingkan dengan logam alkali karena energi ionisasinya lebih besar
daripada logam alkali tanah, sehingga tren kereaktifannya: Ba > Sr > Ca > Mg > Be (Mc.
Murry dan Fay, 2000: 222).
Logam alkali tanah bereaksi dengan halogen membentuk garam halida (MX2)
X = F, Cl, Br, I
Berilium dan magnesium tidak begitu reaktif jika direaksikan dengan oksigen pada suhu
kamar, tetapi keduanya mengeluarkan cahaya putih cerah jika dibakar dengan nyala api.
Sedangkan kalsium, stronsium, dan barium cukup reaktif sehingga perlu disimpan di bawah
minyak agar tidak kontak dengan udara. Seperti logam berat alkali, stronsium dan barium
membentuk peroksida (MO2) (Mc. Murry dan Fay, 2000: 222).
Logam alkali tanah bereaksi dengan air membentuk logam hidroksida [M(OH)2].
Kecuali berilium, semua logam alkali tanah bereaksi dengan air membentuk logam
hidroksida M(OH)2. Magnesium bereaksi hanya jika suhu di atas 100 °C, sedangkan untuk
kalsium dan stronsium, reaksi berjalan lambat dan pada suhu kamar. Hanya barium yang
bereaksi dahsyat (Mc. Murry dan Fay, 2000: 223).
5.PERIODE KETIGA
a. Sifat Logam
Semua unsur transisi merupakan logam dengan bentuk struktur kubus berpusat muka, struktur
heksagonal terjejal, dan kubus berpusat badan.
c.Sebagai Katlis
1.Natrium
~Pembuatan Natrium
Na dibuat dari elektrolisis lelehan NaCl yang dicampur dengan CaCl₂ sel Down
Na tidak dapat dibuat dari elektrolisis larutan NaCl, karena H2O lebih mudah direduksi
daripada ion Na+
~Manfaat Natrium
2.Magnesium
~Pembuatan magnesium
Dalam industri, magnesium dibuat dari air laut melalui tahap-tahap sebagai berikut. Mula-
mula air laut dicampur dengan kapur (CaO) sehingga megnesium mengendap sebagai
magnesium hidroksida (Mg(OH)2)
-adapun CaO dibuat dari batu kapur atau kulit kerang melalui pemanasan
Selanjutnya, larutan diuapkan sehingga diperoleh kristal magnesium klorida (MgCl2). Kristal
itu kemudian dicairkan dan dielektrolisis.
~Manfaat Magnesium
Logam campuran magnalium (Mg + Al) untuk membuat komponen pesawat terbang, rudal,
bak truk
3.Aaluminium
~Pembuatan aluminium
Pengolahan aluminium oksida dari bauksit didasarkan pada sifat amfoter dari oksida
aluminium itu. Apabila bauksit dilarutkan dalam larutan natrium hidroksida, maka aluminium
okdisida akan larut sedangkan pengotornya tidak.
NaAlO2 (aq) + H2O (l) + HCl (aq) à Al(OH)3 (s) + NaCl (aq)
Jadi, selama elektrolisis, anode terus menerus dihabiskan. Untuk memproduksi 1kg
aluminium, rata-rata dihabiskan 0,44 kg anode karbon.
~Manfaat Aluminium
Aliase (logam campuran) untuk membuat badan pesawat terbang, bak truk
4.Krom
~Pembuatan Kromium
~Manfaat :
5.Besi
~ Pembuatan Besi
Besi diolah dari bijihnya dalam suatu tungku yang disebut Tanur tiup(blast furnace). Tanur
tiup berbentuk silinder raksasa dengan tinggi 30m atau lebih dan diameter bagian tengahnya
sekitar 8m.Bahan yang digunakan pada pengolahan besi, selain bijih besi adalah kokas(C)
dan batu kapur (CaCO3). Kokas berfungsi sebagai reduktor, sedangkan batu kapur berfungsi
sebagai fluks, yaitu bahan yang akan bereaksi dengan pengotor dalam bijih besi dan
memisahkan pengotor itu dalam bentuk cairan kental yang disebut terak.
Proses/reaksi yang terjadi pada pengolahan besi secara garis besar sebagai berikut. Bijih besi,
kokas, dan batu kapur diumpankan dari puncak tanur, sementara dari bagian abwah ditiuokan
udara panas. Kokas terbakar pada bagian bawah tanur dengan membebaskan kalor, sehingga
suhu di daerah itu dapat mencapai 2000oC.
C(s)+O2(g) CO2(g)+kalor
Ketika bergerak naik , gas CO2 yang baru terbentuk itu bereaksi lagi dengan kokas yang
bergerak turun membentuk CO
Oleh karena suhu tanur sangat tinggi,besi yang terbentuk berupa lelehan. Reaksi
pembentukan terak yang menghilangkan pengotor berlangsung sebagai berikut.
Besi yang dihasilkan dari tanur tiup disebut besi gubal(pig iron) atau besi kasar, mengandung
kira-kira 95% besi, 3-4% karbon, dan sisanya pengotor lain seperti Mn, Si, dan P. Besi gubal
bersifat keras tapi rapuh.
~Manfaat besi
6.Nikel
~Pembuatan Nikel
~.Manfaat Nikel
Pemanfaatan nikel adalah sebagai bahan campuran yang menghasilkan baja tahan karat, yang
diaplikasikan pada peralatan rumah tangga, seperti sendok, garpu, pisau, panci, dan
sebagainya.
7.Tembaga
~Pembuatan Tembaga
Bijih tembaga yang terpenting adalah kalkopirit (CuFeS2). Pengolahan tembaga melalui
beberapa tahap, yaitu flotasi, pemanggangan, peleburan, pengubahan, dan elektrolisis.
Pengapungan (Flotasi)
Bijih kalkopirit (CuFeS2) diserbukkan sampai halus, lalu dimasukkan ke dalam campuran air
dan minyak. Bagian bijih yang mengandung tembaga akan diselaputi oleh minyak hingga
mengandung 20 – 40% Cu.
Pemanggangan
Reduksi
Endapan Cu2S dipisah dari Fe2O3 kemudian dipanaskan dan dialiri udara hingga terjadi
reduksi
Elektrolisis
Logam tembaga yang diperoleh masih tercampur dengan sedikit Ag, Au, dan Pt dimurnikan
dengan cara elektrolisis larutan CuSO4. Tembaga yang tidak murni dipasang sebagai anoda
dan tembaga murni sebagai katoda.
~Manfaat Tembaga
1. Logam campuran/ perunggu (Cu + Sn) untuk perhiasan, pisau, lonceng, dan alat musik
2. Logam campuran/ kuningan (Cu + Zn) untuk kawat kuningan kabel listrik
8.Perak
~Pembuatan perak
Peleburan
Perak murni yang merupakan bahan baku utama dilebur dengan campuran logam lain (
tembaga atau kuningan,-/+7,5% ) sebagai bahan penolong / penguat. Proses ini untuk
menentukan kadar perak yang dikehendaki. Dari proses ini akan kita dapatkan batangan –
batangan perak, yang dalam proses berikutnya dapat kita buat menjadi kawat ataupun
lempengan perak dalam berbagai ukuran.
2. Palon
Palon adalah bagian yang mengerjakan bentuk dasar dari kerajinan perak. Dalam proses ini,
batangan perak yang kita dapatkan tadi kita tempa hingga mendapatkan bentuk yang lurus
dan rata.
3. Ondel
Adalah merubah bentuk dasar yang telah diperoleh, menjadi bentuk yang kita kehendaki.
4.Tatah
5.Stel
Tugas bagian stel adalah merangkaikan barang – barang yang telah diukir,sehingga menjadi
bentuk barang yang dikehendaki.
6.Mbabar
Proses ini akan menjadikan perak tersebut matang, dengan cara dibakar kemudian
dimasukkan ke dalam rebusan air tawas, secara berulang – ulang sampai putih bersih hingga
siap untuk dipoles / disangling.
1.Perak. Walau tidak sepopuler logam mulia lainnya, perak banyak digunakan di dunia
kesehatan dan kecantikan. ...
2.Tembaga. Tembaga yang sering ditemukan sebagai konduktor panas dan listrik juga
memiliki manfaat buat kecantikan. ...
3.Platinum.
9.Timah
~Pembuatan Timah
Timah biasanya didapatkan dari pemanasan kasiterit (SnO2) dan karbon. Dalam proses itu,
timah direduksi oleh karbon.
SnO2 + C → Sn + CO2
~Manfaat :
10.Emas
~Pembuatan Emas
Pemisahan Au dilakukan dengan penyaringan. Butiran emas dapat dipisahkan dari zat
pengotor dengan menggunakan raksa. Lalu, emas dipanaskan sehingga raksa menguap dan
dapat digunakan kembali.
~Manfaat :
Perhiasan
1.Hidrogen
Steam Reforming
Dalam proses ini, gas alam seperti metana, propana atau etana direaksikan dengan steam (uap
air) pada suhu tinggi (700~1000oC) dengan bantuan katalis, untuk menghasilkan hidrogen,
karbon dioksida (CO2) dan karbon monoksida (CO). Sebuah reaksi samping juga terjadi
antara karbon monoksida dengan steam, yang menghasilkan hidrogen dan karbon dioksida.
Persamaan reaksi yang terjadi pada proses ini adalah:CH4 + H2O –> CO + 3H2
Gas hidrogen yang dihasilkan kemudian dimurnikan, dengan memisahkan karbon dioksida
dengan cara penyerapan.
Saat ini, steam reforming banyak digunakan untuk memproduksi gas hidrogen secara
komersil di berbagai sektor industri, diantaranya industri pupuk dan Proses pembuatan
hidrogen peroksida(H2O2). Akan tetapi metode produksi seperti ini sangat tergantung dari
ketersediaan gas alam yang terbatas, serta menghasilkan gas CO2, sebagai gas efek rumah
kaca.
2.Karbon
a. Intan
Sebagian besar intan digunakan untuk perhiasan. Digunakan juga sebagai alat pemotong,
gerinda, dan mata bor.
b. Grafit
- Digunakan untuk menghantarkan listrik, sebagai anode dalam batu baterai, bahan
pelumas, sebagai komponen dalam pembuatan komposit.
- Digunakan sebagai reduktor, bahan baku pembuatan metanol, komponen dari berbagai
jenis bahan bakomposit
3.Nitrogen
Setelah melalui proses penyaringan, udara dikompresi yang menyebabkan suhu udara
meningkat.Dilanjutkan ke proses pendinginan – air dan karbon dioksida sudah membeku dan
dapat dipisahkan.Pengekspansian udara (dialirkan ke pipa yang lebih besar sehingga suhunya
turun dan sebagian mencair).Udara yang belum mencair disirkulasikan, dialirkan lagi ke
dalam kompresor.Karena H2O dan CO2 sudah membeku pada tahap awal, di udara tersisa
nitrogen, oksigen, dan argon.Pemisahan lebih lanjut dengan distilasi bertingkat, yaitu dengan
menurunkan tekanan.Nitrogen akan lebih dahulu menguap dibandingkan argon.
4.Oksigen
Cara Pembuatan :
1. Penguraian kalium klorat (KclO3). Jika KclO3 dipanaskan dengan PbO2 sebagai katalis,
akan terurai membentuk KCl dan Oksigen.
2. Penguraian Hidrogen peroksida (H2O2). Penguraian ini menghasilkan air dan oksigen.
3. Elektrolisis air. Dengan bantuan elektrolit, menghasilkan hidrogen di katode dan oksigen
di anode.
5.Silikon
Cara Pembuatan :
1. Silikon biasa direaksikan dengan klorin sehingga terbentuk silikon tetraklorida (SiCl4) –
Merupakan zat cair yang mudah menguap (titik didih=58 C.)
3. SiCl4 direduksi dengan mengalirkan campuran uap SiCl4 dengan gas H2 melalui suatu
tabung yang dipanaskan.
6.Fosforus
Cara Pembuatan :
2. Senyawa Ca3(PO4)2 dipisahkan dari batuan fosfat dan dipanaskan dengan pasir (SiO2)
dan kokas (C).