Anda di halaman 1dari 19

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan
pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran,
sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran.

Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum


dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam
kurikulum, dostribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau
tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per
minggu untuk setiap siswa. Struktur kurikulum adalah juga merupakan
aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan
pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran.
Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk
kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan
pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran
berdasarkan jam pelajaran per semester.

Struktur kurikulum juga gambaran mengenai penerapan prinsip


kurikulum mengenai posisi seorang siswa dalam menyelesaikan
pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam struktur
kurikulum menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi belajar
seorang siswa yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata

17
Kurikulum SMP Darul Falah 2 Cihampelas Satu Cita
pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi
kesempatan kepada siswa untuk menentukan berbagai pilihan.

A. Mata Pelajaran
Struktur Kurikulum SMP/MTs Nasional adalah sebagai berikut:
1. Kurikulum SMP/MTs memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri seperti tertera pada Tabel 3. Muatan lokal
merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke
dalam mata pelajaran yang ada

Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.


Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus
diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh
konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan
dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan
diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang
berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial,
belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
2. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP/MTs merupakan
“IPA Terpadu” dan “IPS Terpadu”.
3. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan
dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per
minggu secara keseluruhan.

18
Kurikulum SMP Darul Falah 2 Cihampelas Satu Cita
4. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
5. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah
34-38 minggu.

Struktur Kurikulum 2006

Kelas dan Alokasi


Waktu
Komponen

VIII IX

A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama Islam 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2
3. Bahasa Indonesia 4
4. Bahasa Inggris 4
5. Matematika 4
6. Ilmu Pengetahuan Alam 4
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4
8. Seni Budaya 2
9. Pendidikan Jasmani, Orkes 2
10. Pendidikan Keterampilan/TIK 2
11. Muatan Lokal
a. Wajib; Bahasa Sunda 2
b. Pilihan, B.Arab 2
12. Dirosah Islamiah
a. BTQ 2
b. Fiqh 2

13. Pengembangan diri 2*)

Jumlah 40

2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

19
Kurikulum SMP Darul Falah 2 Cihampelas Satu Cita
Struktur Kurikulum 2013

Kelas dan Alokasi


Waktu
Komponen
PKB
VII VIII

B. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama Islam 3 3
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 6 6
4. Bahasa Inggris 4 4
5. Matematika 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4
8. Seni Budaya 3 3
9. Pendidikan Jasmani, Orkes 3 3
10. Muatan Lokal
1. Wajib; Bahasa Sunda 2 2
2. Pilihan, B.Arab 2 2
11. Dirosah Islamiah
a. Fiqh 2 2
12. Pengembangan diri 2*) 2*)

Jumlah 40 40

2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

b. Program Muatan Lokal.


Dalam rangka mengembangkan kompetensi yang sesuai dengan ciri
khas dan potensi daerah maka dilaksanakan muatan wajib untuk
propinsi Jawa Barat yaitu Bahasa Sunda mulok khusus yaitu Aqidah

20
Kurikulum SMP Darul Falah 2 Cihampelas Satu Cita
Akhlaq sebagai salah satu tuntutan sekolah berintegrasi dengan
pesantren.
Dasar pelaksanaan Mata Pelajaran Muatan Lokal bersumber antara
lain dari;
1. Peraturan Daerah SK Gubernur Jawa Barat tentang Pendidikan
Bahasa Sunda
2. Visi dan Misi Pondok Pesantren Darul Falah
3. Untuk meningkatkan kecintaan siswa SMP Darul Falah 2 Cihampelas
pada lingkungan sekitarnya, terlebih pada almamaternya dan
sebagai salah satu bentuk kecakapan hidup maka pada mata
pelajaran tertentu dintegrasikan materi tentang lingkungan hidup
dan usaha kesehatan sekolah
Strategi Pelaksanaan muatan lokal dapat dilihat pada tabel berikut :
No. Muatan Lokal Strategi Pelaksanaan
1. B .Sunda dan - Dijadikan sebagai salah satu mata
Bahasa Arab pelajaran
- Dijadikan sebagai salah satu program
pengembangan diri
- Lomba antar kelas secara rutin
- Mengikuti lomba-lomba terkait
2. Dirosah Islamiyyah - Dijadikan sebagai salah satu mata
meliputi Fiqh dan pelajaran
Tadarus Alquran/BTQ - Secara klasikal dan berkelanjutan
- Lomba antar kelas secara rutin
- Mengikuti lomba-lomba terkait

21
Kurikulum SMP Darul Falah 2 Cihampelas Satu Cita
b. Pengaturan Beban Belajar
1. Beban belajar yang digunakan adalah sistem paket
2. Jumlah jam secara menyeluruh sebanyak 40 jam pelajaran untuk
kelasdengan pembagian jam setiap mata pelajaran seperti tertera
dalam struktur kurikulum
3. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur sebesar 50 % dari waktu kegiatan tatap muka
4. Satu jam pelajaran berjumlah 40 menit

c. Kegiatan Pengembangan Diri


Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri berada di bawah bimbingan konselor, guru, atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan melalui
kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri
pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier
peserta didik serta kegiatan ekstrakurikuler, seperti kepramukaan,
kepemimpinan, kelompok seni budaya, dan kelompok tim olahraga.

Kegiatan pengembangan diri di SMP Darul Falah Cihampelas


diwujudkan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan
pada hari Jum’at dan sabtu dengan waktu ekuivalen dengan dua jam
pembelajaran (2 x 40 menit), difasilitasi oleh pembimbing
ekstrakurikuler dan konselor. Pembelajaran dilaksanakan dengan
sistem moving class, dengan pengertian bahwa siswa dari kelas yang
berbeda disatukan di dalam satu unit kegiatan pengembangan diri
yang dipilihnya. Jenis pengembangan diri yang dikembangngkan
adalah:

22
Kurikulum SMP Darul Falah 2 Cihampelas Satu Cita
1. Kegiatan pembentukan karakter Pengembangan nilai religi,
sportifitas, kehidupan berbangsa dan bernegara, meliputi ;
a. Rutinitas
1) Upacara Bendera
2) Berdoa dan membaca juz’amma sebelum dan akhir
pembelajaran
3) Kegiatan Imtaq
4) Shalat Berjamaah Dzuhur dan ashar
5) Kultum
6) Piket kelas
7) Berpakaian pramuka setiap hari Sabtu
b. Spontanitas
1) Membiasakan diri memberi senyum, sapa dan salam
(dengan cara yang benar)
2) Membiasakan cinta lingkungan dengan membuang
sampah
pada tempatnya, menjaga kebersihan lingkungan kelas
dan halaman sekitarnya serta MCK sekolah
3) Membiasakan cinta damai sesama warga sekolah.
4) Menanamkan sikap empati pada semua warga sekolah
c. Terprogram
1) Seminar/Workshop (sain, kesehatan, Narkoba, dll)
2) Ihya Ramadhan
3) Kunjungan:
(a) Edukatif (study tour, study banding dll)
(b) Olahraga (pertandingan persahabatan)
(c) Sosial (panti asuhan, daerah bencana)
(d) Proyek (pentas seni, tournamen olahraga, bazar dll)
4) Class Meeting.
5) Peringatan Hari Besar Nasional/Keagamaan
6) Open House

23
Kurikulum SMP Darul Falah 2 Cihampelas Satu Cita
2. Kegiatan pengembangan potensi dan ekspresi diri sesuai
kebutuhan, minat dan bakat untuk meningkatkan kompetensi
peserta didik, satuan pendidikan telah memilih kegiatan tersebut
sesuai dengan kondisi sekolah, kegiatan tersebut antara lain :
a. Kegiatan Pelayanan Konseling
Tujuan:
1) Membantu melayani masalah kesulitan belajar peserta
didik;
2) Melayani pengembangan karier peserta didik;
3) Membantu dalam pemilihan jenjang pendidikan yang
lebih tinggi;
4) Membantu peserta didik dalam memecahkan masalah
dalam kehidupan sosial peserta didik.
b. Kepramukaan
Tujuan:
1) Melatih peserta didik untuk terampil dan mandiri
2) Sebagai wahana peserta didik untuk berlatih
berorganisasi dan kepemimpinan;
3) Memiliki sikap kerja sama
4) Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain;
5) Dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat.
c. Kegiatan Palang Merah Remaja (PMR)
Tujuan:
1) Memiliki jiwa sosial dan kepedulian kepada orang lain;
2) Memiliki sikap kerja sama
3) Memiliki pengetahuan dan praktik PPPK;
4) Membentuk petugas piket UKS;
5) Melatih peserta didik untuk cepat dan tepat dalam
memberikanpertolongan pertama.

24
Kurikulum SMP Darul Falah 2 Cihampelas Satu Cita
d. Kegiatan Olahraga, Seni, Budaya, dan Bahasa
Tujuan:
1) Mengembangkan prestasi olahraga;
2) Mengembangkan seni bela diri;
3) Mengembangkan seni rupa, musik, tari, dan teater;
4) Mengembangkan seni baca Al-Qur’an dan kaligrafi.
5) Mengembangkan seni dan budaya daerah sunda
6) Mengembangkan kelompok berbahasa Inggris sebagai
sarana berkomunikasi ditingkat global
d. Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar ditentukan dengan istilah Kriteria Ketuntasan


Minimal (KKM), yang disusun oleh guru mata pelajaran berdasarkan
hasil analisis per aspek kriteria yang meliputi kompleksitas, sarana
pendukung dan intake siswa. Setelah selesai dianalisis, kemudian
diputuskan melalui rapat pleno penetapan KKM yang selanjutkan
disahkan dengan Surat Keputusan Kepala Sekolah. Penetapan KKM
yang disusun untuk tahun pelajaran 2018/2019 adalah sebagai berikut

Tabel Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)


Kelas
VII VIII IX
No. Mata Pelajaran
SMT- SMT- SMT- SMT- SMT- SMT-
1 2 1 2 1 2
1. Pendidikan Agama Islam 69 69 70 70 76 76
Pendidikan
2. 69 69 70 70 75 75
Kewarganegaraan
Bahasa dan Sastra
3. 69 69 70 70 75 75
Indonesia
4. Bahasa Inggris 69 69 70 70 74 74

5. Matematika 69 69 70 70 74 74

6. Ilmu Pengetahuan Alam 69 69 70 70 73 73

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 69 69 70 70 75 75

8. Seni Budaya 69 69 70 70 75 75
Pendidikan Jasmani,
9. 69 69 70 70 77 77
Olahraga dan Kesehatan

25
Kurikulum SMP Darul Falah 2 Cihampelas Satu Cita
Teknologi Informasi dan
10. - - - - 76 76
Komunikasi
11. Muatan Lokal:

 Bahasa Sunda 69 69 70 70 75 75

 Bahasa Arab 69 69 70 70 74 74
 BTQ - - - - 77 77

 Fiqih - - - - 76 76

 Dirosah Islamiyah 69 69 70 70 76 76

e. Kenaikan Kelas Dan Kelulusan

1.Kriteria Kenaikan Kelas


i. Siswa dinyatakan naik kelas
1.1 Berkelakuan baik sesuai dengan standar penilaian sekolah
(sekurang-kurangnya nilai C)
No Indikator Skor
1 Tidak melawan guru dan karyawan secara fisik 1,50
2 Tidak menghina dan mencaci guru baik secara lisan atau
tulisan 1,25
3 Tidak terlibat perkelahian baik di sekolah atau di luar 1,25
4 sekolah
Tidak terbukti mencuri barang milik orang lain baik di 1,25
5 kelas dan di pondok
Tidak mengganggu ketertiban baik di dalam maupun di 1,25
6 luar kelas 1,00
7 Tidak bolos pada waktu jam PBM 1,00
8 Tidak merokok baik di lingkungan sekolah atau di luar
Aktif mengikuti seluruh kegiatan sekolah baik di dalam 0,50
9 maupun di luar jam pelajaran 0,50
10 Tidak pernah kesiangan masuk sekolah 0,50
Selalu berpakaian bersih, rapih dan lengkap
Keterangan: A= 8,6 – 10, B= 7,1 – 8,5, C= 5,6 – 7, D = 4,1 – 5,5
dan
E= 0,0 – 4,0

1.2 Persentase kehadiran dalam kegiatan belajar sekurang-


kurangnya 85 % dari Hari Efektif pada semester 2.

26
Kurikulum SMP Darul Falah 2 Cihampelas Satu Cita
1.3 Tidak terbukti secara sah dan meyakinkan terlibat narkoba
atau sejenisnya.
1.4 Tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindakan
a-susila/kriminal
1.5 Tidak memiliki nilai di bawah KKM lebih dari 4 MP (5 ke atas)
1.6 Memiliki nilai raport semua mata pelajaran s.d. semester 2.
1.7 Tidak memiliki nilai atau sama dengan 55,00 pada buku
laporan pendidikan semester 2.

2. Siswa yang tidak memenuhi kriteria di atas, dinyatakan tidak naik


kelas dan harus mengulang di kelas semula.

3. Siswa yang memenuhi kriteria kenaikan kelas di atas, tapi


kehadirannya hanya mencapai 85 – 90 % dan nilai perilakunya
masih di bawah 7,1 serta memiliki nilai di bawah KKM lebih dari
dua mata pelajaran, maka siswa tersebut dinyatakan Naik
Bersyarat.

ii. Kelulusan.
Sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005
pasal 72 ayat 1 peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan
pada pendidikan dasar dan menengah setelah :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk kelompok
mata pelajaran Agama dan Akhlak mulia, kelompok
Kewarganegaraan dan Kepribadian, kelompok mata pelajaran
Estetika, dan kelompok mata pelajaran Jasmani, Olah Raga dan
Kesehatan.
c. Lulus Ujian Sekolah untuk kelompok mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi.
d. Lulus Ujian Nasional

f. Pendidikan Kecakapan Hidup


Kecakapan hidup merupakan muara dari proses pembelajaran
seluruh mata pelajaran, baik kelompok mata pelajaran yang

27
Kurikulum SMP Darul Falah 2 Cihampelas Satu Cita
berorientasi pada pemilikan nilai dan sikap (afektif), kelompok mata
pelajaran yang berorientasi pada pemilikan keilmuan (kognitif) maupun
kelompok mata pelajaran yang bersifat psikomotorik.
Arena kecakapan hidup yang diterapkan di SMP Darul Falah 2
Cihampelas berupa pendidikan bidang lingkungan hidup. Selain itu
pendidikan kecapakan hidup juga dilaksanakan secara terintegrasi
dalam setiap mata pelajaran.
Dengan keahlian yang sudah dimiliki, mereka diharapkan mampu
bersaing untuk tetap survive di dunia nyata dalam kehidupannya
kelak. Tujuan pendidikan kecakapan hidup adalah : memfungsikan
pendidikan sesuai dengan fitrahnya yaitu mengembangkan kecakapan
siswa untuk berani menghadapi problema hidup dan kehidupan
dengan wajar, secara pro aktif dan kreatif mencari serta menemukan
solusi hingga akhirnya maupun mengatasinya.
Selanjutnya untuk mengembangkan potensi peserta didik sehingga
mampu menyikapi kehidupan dimasa mendatang, maka dirancang dan
dikembangkan kecakapan hidup, kemudian diimplementasikan pada
mata pelajaran yang diajarkan di SMP Darul Falah 2 Cihampelas
dengan penekanan pada :
a. Pengembangkan kemampuan berfikir atau bertindak cepat yang
menjadi landasan dalam pengambilan keputusan dan diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari.
b. Saling menghargai sesama personil sekolah.
c. Keakraban dan kelancaran dalam berkomunikasi.
d. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam
lingkungan sekolah.
e. Penguasaan keterampilan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
f. Disiplin waktu dan janji.
g. Penerapan nilai-nilai Keagamaan.
h. Sebisa mungkin mengaitkan setiap topik mata pelajaran dengan
Alquran dan Hadist.

28
Kurikulum SMP Darul Falah 2 Cihampelas Satu Cita
i. Melatih kebiasaan mendengar aktif.
j. Kemampuan mengemukakan ide dan pikiran.

g. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global


Arus globalisasi yang semakin deras menuntut dunia pendidikan
untuk bisa berkiprah lebih maju.

KOMPONEN KRITERIA IDEAL


Siswa 1. Memiliki kemampuan berbahasa Inggris dan Arab yang
baik.
2. Memiliki pemahaman Matematika – IPA dan bahasa
Inggris di atas rata-rata.
3. Memiliki kemampuan membaca Al-Quran dengan baik dan
benar.
4. Memiliki kebiasaan shalat berjamaah, perilaku santun,
dan menguasai BTQ.
5. Memiliki kemampuan membuat prakarya, kerajinan lokal.

H. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa


Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan budaya dan karakter
bangsa tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke
dalam mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah. Guru
dan sekolah perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan
dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam KTSP, silabus
dan RPP yang sudah ada. Indikator nilai-nilai budaya dan karakter
bangsa ada dua jenis yaitu (1) indikator sekolah dan kelas, dan (2)
indikator untuk mata pelajaran.

Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh


kepala sekolah, guru dan personalia sekolah dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah sebagai lembaga pelaksana
pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indikator ini berkenaan juga
dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan dan kegiatan sekolah
sehari-hari (rutin). Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku
afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran
tertentu. Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan

29
Kurikulum SMP Darul Falah 2 Cihampelas Satu Cita
budaya dan karakter bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku
tersebut berkembang semakin komplek antara satu jenjang kelas
dengan jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang
sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan berapa lama suatu
perilaku harus dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang
lebih kompleks.

Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa menggunakan


pendekatan proses belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan
melalui berbagai kegiatan di kelas, sekolah, dan masyarakat. Di kelas
dikembangkan melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru
dengan cara integrasi. Di sekolah dikembangkan dengan upaya
pengkondisian atau perencanaan sejak awal tahun pelajaran, dan
dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang dilakukan sehari-hari
sebagai bagian dari budaya sekolah sehingga peserta didik memiliki
kesempatan untuk memunculkan perilaku yang menunjukkan nilai-nilai
budaya dan karakter bangsa. Di masyarakat dikembangkan melalui
kegiatan ekstrakurikuler dengan melakukan kunjungan ke tempat-
tempat yang menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan
pengabdian masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan
kesetiakawanan sosial.

Dari Buku Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama


(Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, 2010) pelaksanaan
pendidikan karakter di sekolah dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu: a)
melalui pembelajaran, b) melalui manajemen sekolah dan c) melalui
ekstrakurikuler.
a) Melalui Pembelajaran
Pendidikan karakter secara terpadu di dalam pembelajaran adalah
pengenalan nilai-nilai, fasilitasi diperolehnya kesadaran akan
pentingnya nilai-nilai, dan penginternalisasian nilai-nilai ke dalam
tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran,

30
Kurikulum SMP Darul Falah 2 Cihampelas Satu Cita
baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua
mata pelajaran. Pada dasarnya kegiatan pembelajaran, selain untuk
menjadikan peserta didik menguasai kompetensi (materi) yang
ditargetkan, juga dirancang untuk menjadikan peserta didik mengenal,
menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai dan menjadikannya
perilaku.
Dalam struktur kurikulum SMP, pada dasarnya setiap mata
pelajaran memuat materi-materi yang berkaitan dengan karakter.
Secara subtantif, setidaknya terdapat dua mata pelajaran yang terkait
langsung dengan pengembangan budi pekerti dan akhlak mulia, yaitu
pendidikan Agama dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Kedua
mata pelajaran tersebut merupakan mata pelajaran yang secara
langsung (eksplisit) mengenalkan nilai-nilai, dan sampai taraf tertentu
menjadikan peserta didik peduli dan menginternalisasi nilai-nilai.
Integrasi pendidikan karakter pada mata-mata pelajaran di SMP
mengarah pada internalisasi nilai-nilai di dalam tingkah laku sehari-
hari melalui proses pembelajaran dari tahapan perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian.
Di SMP Darul Falah 2 Cihampelas pelaksanaan pendidikan karakter
melalui pembelajaran dilaksanakan dengan cara :
a. Tahap perencanaan
Guru dengan sadar memasukan pendidikan karakter pada
rancangan pembelajaran, mulai dari pemilihan metode
mengajar, model pengelolaan kelas, skenario pembelajaran.
b. Tahap pelaksanaan
Pada pelaksanaan pembelajaran guru melaksanan semua
rancangan pembelajaran sehingga aktualisasi pendidikan
karakter dapat dilakukan semaksimal mungkin.
c. Tahap penilaian
Penilaian menekankan kejujuran, orisinalitas, transparan dan
akuntabel.

31
Kurikulum SMP Darul Falah 2 Cihampelas Satu Cita
b) Melalui Manajemen Sekolah
Proses belajar mengajar adalah bagian dari sistem yang
dinamakan sekolah. Sebuah sistem akan berjalan dengan baik bila
ditopang oleh manajemen yang baik. Karena itu pelaksanaan
pendidikan karakter harus terintegrasi dalam pengelolaan sekolah.
Pengelolaan yang dimaksudkan adalah bagaimana pembentukan
karakter dalam pendidikan direncanakan, dilaksanakan, dan
dikendalikan secara memadai.
Unsur-unsur pendidikan karakter yang akan direncanakan,
dilaksanakan, dan dikendalikan tersebut antara lain meliputi: (a)
nilai-nilai karakter kompetensi lulusan, (b) muatan kurikulum nilai-
nilai karakter, (c) nilai-nilai karakter dalam pembelajaran, (d)
nilai-nilai karakter pendidik dan tenaga kependidikan, dan (e)
nilai-nilai karakter pembinaan kepeserta didikan.

c) Melalui Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar
mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu
pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi,
bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus
diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang
berkemampuan dan berkewenangan di sekolah.
Visi kegiatan ekstrakurikuler adalah berkembangnya potensi,
bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan
kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri,
keluarga dan masyarakat. Misi ekstrakurikuler adalah (1)
menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta
didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka;
(2) menyelenggarakan kegiatan yang memberikan kesempatan
peserta didik mengeskpresikan diri secara bebas melalui kegiatan
mandiri dan atau kelompok.

32
Kurikulum SMP Darul Falah 2 Cihampelas Satu Cita
Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler meliputi:
a. Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk
mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik
sesuai dengan potensi, bakat dan minat mereka.
b. Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk
mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial
peserta didik.
c. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk
mengembangkan suasana rileks, mengembirakan dan
menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses
perkembangan.
d. Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk
mengembangkan kesiapan karir peserta didik.

Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler


a. Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai
dengan potensi, bakat dan minat masing-masing peserta didik.
b. Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai
dengan keinginan dan diikuti secara sukarela oleh peserta didik.
c. Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang
menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh.
d. Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler dalam
suasana yang disukai dan mengembirakan peserta didik.
e. Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang
membangun semangat peserta didik untuk bekerja dengan baik
dan berhasil.
f. Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang
dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.
I. Pendidikan Kewirausahaan
Untuk mampu bersaing dimasa depan maka jiwa kewirausahaan
perlu dibentuk sebab untuk bisa menang dalam persaingan dibutuhkan

33
Kurikulum SMP Darul Falah 2 Cihampelas Satu Cita
tenaga berjiwa wirausaha seperti inovatif, kreatif, berani, tahan
banting, mau belajar terus menerus, memiliki kemampuan komunikasi
yang baik, bisa bekerja sama, mau mengambil resiko dan lain
sebagainya, inilah yang menjadi dasar dikeluarkannya Inpres No. 6
tahun 2012 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif, maka di SMP
Darul Falah 2 Cihampelas pendidikan kewirausahaan dilakukan dengan
strategi :
a. Pemberlakuan disiplin yang ketat dalam PBM.
b. Memperbanyak kegiatan ekstrakurikuler.
c. Memperbanyak kegiatan keterampilan siswa melalui muatan lokal,
Kertakes, dan pelajaran lain yang memungkinkan.

J. Pendidikan Lingkungan Hidup


Lingkungan hidup menjadi salah satu ikon SMP Darul Falah 2
Cihampelas, kedepan diharapkan sekolah ini menjadi rujukan bagi
sekolah lain dalam pengelolaan lingkungan sekolah dan lingkungan
sekitarnya. Dalam pelaksanaannya dilakukan strategi sebagai berikut:
a. Mengadakan kegiatan-kegiatan berwawasan lingkungan.
b. Memasukan pertamanan sebagai proses mencintai lingkungan
hidup.
c. Mendorong guru untuk memperhatikan kelestarian lingkungan
hidup menjadi sikap sehari-hari dan menjadi teladan kepada siswa.
Secara terus menerus mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam
pengelolaan lingkungan sekolah.
d. Melaksanakan Kegiatan Gerakan Pungut Sampah.
e. Melaksanakan Gerakan Opsih secara pergiliran.
f. Melaksanakan sosialisasi peduli kebersihan dan kenyamanan.
g. Melaksanakan kebersihan lingkungan dan masyarakat.
h. Melaksanakan inovasi daur ulang dan atau bank sampah.
i. Membuat taman-taman mungil.
j. Gerakanan selalau mencuci tangan.

34
Kurikulum SMP Darul Falah 2 Cihampelas Satu Cita
k. Membuat baner-baner motivasi cinta lingkungan.

35
Kurikulum SMP Darul Falah 2 Cihampelas Satu Cita

Anda mungkin juga menyukai