Anda di halaman 1dari 60

MANAJEMEN STRATEGIK

ANALISIS STRATEGI –
PT. BANK MANDIRI
Tbk (Persero)

ALIF FARUQI FEBRI YANTO 19062020007


SELMA PUTRI SAFIRA 19062020010

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” JAWA TIMUR
TAHUN 2019 – 2020
PT. BANK MANDIRI Tbk (Persero)

4.1 Profil Perusahaan

Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi
perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank
pemerintah, yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia , dan
Bank Pembangunan Indonesia dilebur menjadi Bank Mandiri, dimana masing-masing bank
tersebut memiliki peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia.
Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan
kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia.
Setelah melalui proses konsolidasi dan integrasi menyeluruh di segala bidang, Bank
Mandiri berhasil membangun organisasi bank yang solid dan mengimplementasikan core banking
system baru yang terintegrasi menggantikan core banking system dari keempat bank legacy
sebelumnya yang saling terpisah. Sejak didirikan, kinerja Bank Mandiri senantiasa mengalami
perbaikan terlihat dari laba yang terus meningkat dari Rp1,18 triliun di tahun 2000 hingga
mencapai Rp5,3 triliun di tahun 2004. Bank Mandiri melakukan penawaran saham perdana pada
14 Juli 2003 sebesar 20% atau ekuivalen dengan 4 miliar lembar saham.
Bank Mandiri sendiri juga menjadikan budaya TIPCE sebagai budaya fundamental yang
diterapkan Bank Mandiri. Penjabarannya adalah sebagai berikut:

 Trust
Membangun keyakinan dan sangka baik diantara stakeholders dalam hubungan yang tulus dan
terbuka berdasarkan kehandalan.

 Integrity
Setiap saat berpikir, berkata dan berperilaku terpuji, menjaga martabat serta menjunjung tinggi
kode etik profesi.

 Professionalism
Berkomitmen untuk be kerja tuntas dan akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh
tanggung jawab.
 Customer Focus
Senantiasa menjadikan pelanggan sebagai mitra utama yang saling menguntungkan untuk
tumbuh secara berkesinambungan.
 Excellence
Mengembangkan dan melakukan perbaikan di segala bidang untuk mendapatkan nilai tambah
optimal dan hasil yang terbaik secara terus-menerus.

4.2 Struktur Perusahaan

Gambar 4.1 Struktur Bank Mandiri

4.3 Visi dan Misi Perusahaan

Visi:
Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif
Misi:
 Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar
 Mengembangkan sumber daya manusia professional
 Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder
 Melaksanakan manajemen terbuka
 Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan :
Bank Mandiri berkomitmen membangun hubungan jangka panjang yang didasari atas
kepercayaan baik dengan nasabah bisnis maupun perseorangan. Bank Mandiri melayani
seluruh nasabah dengan standar layanan internasional melalui penyediaan solusi keuangan
yang inovatif. Bank Mandiri ingin dikenal karena kinerja, sumber daya manusia dan kerjasama
tim yang terbaik.Dengan mewujudkan pertumbuhan dan kesuksesan bagi pelanggan, Bank
Mandiri mengambil peran aktif dalam mendorong pertumbuhan jangka panjang Indonesia dan
selalu menghasilkan imbal balik yang tinggi secara konsisten bagi pemegang saham.

4.4 Tujuan Perusahaan


Beberapa tujuan yang digagas oleh Bank Mandiri untuk dicapai pada tahun-tahun
berikutnya adalah :
 Tujuan Jangka Pendek
1. Menjaga keberlangsungan pertumbuhan , membangun masyarakat dan komunitas.
Caranya adalah dengan menyalurkan kredit kepada nasabah UMKM dan menyalurkan
KUR (Kredit Usaha Rakyat). Lalu dari aspek CSR, dilaksanakan program Bina
Lingkungan dalam bentuk bantuan sosial seperti bantuan untuk korban bencana alam,
pembangunan rumah ibadah, pelestarian lingkungan, sanitasi dan air bersih, dunia
pendidikan, sebagai bentuk kepedulian Bank Mandiri terhadap aktivitas sosial
kemasyarakatan

2. Mendukung infrastruktur teknologi informasi dan sumber daya manusia sebagai key
enabler pengembangan bisnis. Cara memperkuat dan memperbaharui sistem infrastruktur
teknologi informasi yang reliable melalui mengembangkan Management Information
System (MIS), Executive Information System (EIS) dan Performance Management System
(PMS) yang didukung oleh teknologi data warehouse terkini, termasuk optimalisasi
customer relationship management dan business intelligence untuk pemahaman yang lebih
baik mengenai nasabah. Selain itu dari segi sumber daya, Bank Mandiri juga mendukung
infrastrukturnya dengan memberikan pelatihan wirausaha kepada generasi muda.
3. Persiapan diri dalam menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), terutama pada
bidang perbankan yang dimulai pada tahun 2016. Dalam usahanya meningkatkan daya
saing di level regional, Bank Mandiri telah menyusun strategi yang komprehensif dengan
fokus pada pengelolaan likuiditas secara cermat dan hati-hati, disiplin dalam menjaga
kualitas asset, dan menjaga pengelolaan margin. Aspirasi tersebut tertuang dalam 5 key
prorities di tahun 2014 yang mencakup pertumbuhan dana murah, pertumbuhan kredit ritel,
pengendalian NPL, pertumbuhan fee income, dan pertumbuhan laba bersih. Data
menunjukkan bahwa dalam jangka panjang, saham Bank Mandiri memiliki kecenderungan
pertumbuhan yang positif secara berkelanjutan. Selain itu secara fundamental, Bank
Mandiri terus melakukan evolusi dari perusahaan BUMN dengan budaya, sistem dan SDM
yang tradisional, menjadi perusahaan BUMN yang modern dengan budaya, sistem dan
SDM yang mampu unggul untuk bersaing dengan bank-bank domestik, dan bahkan dengan
bank-bank asing. Hal tersebut juga didukung oleh basis nasabah yang besar, modal yang
kuat, infrastruktur yang modern dan jaringan pelayanan yang tersebar luas di seluruh
Indonesia, dan bahkan di luar negeri. Berbekal pengalaman yang telah kami miliki, kami
yakinkan kepada seluruh shareholders untuk tidak perlu ragu ikut menjadi bagian dalam
sejarah perjalanan Bank Mandiri, sejarah mewujudkan aspirasi menjadi bank yang terbaik
di ASEAN pada 2020.
 Tujuan Jangka Panjang
Menjadi “bank universal” yang terpercaya dan pilihan nasabah korporasi maupun ritel.

4.5 Penghargaan yang dapat Didapat Bank Mandiri

Berikut beberapa penghargaan yang pernah didapatkan Bank Mandiri sejak tahun 2006
hingga 2015.
Tabel 4.1 Penghargaan Bank Mandiri
No Tahun Product/Service Pemberi Award
1. 2006 No. 3 Best Overall Domestic Cash Asia Money
Management Services for Medium
Corporations in Indonesia
2. 2006 No. 2 Best Overall Cross-Border Cash Asia Money
Management Services for Small
Corporations in Indonesia
3. 2006 No. 2 Best Local Cash Management Bank Asia Money
for Large Corporations in Indonesia
4. 2006 No. 2 Best Local Cash Management Bank Asia Money
for Medium Corporations in Indonesia
5. 2006 Best Overall Cross-Border Cash Asia Money
Management Services for Medium
Corporations in Indonesia
6. 2006 Best Overall Domestic Cash Management Asia Money
Services for Large Corporations in
Indonesia
7. 2006 Best Overall Domestic Cash Management Asia Money
Services for Small Corporations in
Indonesia
8. 2006 Best Local Cash Management Bank for Asia Money
Small Corporations in Indonesia
9. 2007 Best Cash Management Bank in Indonesia Alpha Southeast Asia
10. 2007 Best Trade Finance Bank in Indonesia Alpha Southeast Asia
11. 2007 Country Awards Best Cash Management Finance Asia
Bank in Indonesia
12. 2008 Best Trade Finance Bank in Indonesia Alpha Southeast Asia
13. 2008 Best Cash Management Bank in Indonesia Alpha Southeast Asia
14. 2008 Best Financial Supply Chain Management Alpha Southeast Asia
in Indonesia
15. 2008 Country Awards Best Cash Management Finance Asia
Bank in Indonesia
16. 2009 Best Trade Finance Bank in Indonesia Alpha Southeast Asia
17. 2009 The Best Local Trade Finance Bank Trade Finance Magazine London
18. 2009 Best Local Cash Management Bank in Asia Money
Indonesia as voted by Corporates (Large :
rank 1 ; Medium : rank 2; Small : rank 2)
19. 2009 Best Cash Management Bank in Indonesia Asia Money
as voted by Financial Institutions
20. 2009 Country Awards Best Cash Management Finance Asia
Bank in Indonesia
21. 2009 The Best Local Currency Cash Management Asia Money
Services in Indonesia
22. 2009 The Best Cash Management Bank for Large Asia Money
Annual Sales Turnover in Indonesia
23. 2009 Best Defect Elimination in Service & International Quality &
Trasactions Productivity Centre
24. 2010 Best Local Cash Management Bank in Asia Money
Indonesia
25. 2010 Best Local Currency Cash Management Asia Money
Services in Indonesia
26. 2010 Best Trade Finance Bank Domestic The Asset
Indonesia
27. 2010 The Asian Banker Achievement Award for The Asian Banker
Trade Finance in Indonesia
28. 2010 Best Indonesian Trade Bank Trade Finance Magazine London
29. 2010 Best Cash Management Bank in Indonesia Finance Asia
30. 2010 Best Cash Management Bank in Indonesia Alpha Southeast Asia
31. 2010 Indonesia's 3rd Best Cash Management Asia Money
Bank in Indonesia for Small & Large
Annual Sales Turnover
32. 2011  Best Wealth Management Bank Alpha SEA
 Best Cash Management Bank
 Best SME Bank
32. 2012 Best Bank in Indonesia Associated Editor Finance Asia
Rupert Walker & Group Editor
Finance Asia Lara Wozniak
33. 2012 The Bank Service Excellence Awards 2012 Marketing Research Indonesia

Kategori :

 Golden Trophy for Banking Service


Excellence
 The Most Consistent Bank in Service
Excellence - 3rd times (2010-2012)
 The Best Overall Performance - 5th
times (2008-2012)

34. 2012 Most Trusted Company Indonesia Institute for Corporate


Governance & SWA
35. 2013  Best Foreign Exchange Bank in Indonesia Finance Asia
 Best Private Bank in Indonesia
36. 2013  PR Program & People of the year 2013 Mix Magazine
 Corporate Social Responsibilty Program
2013
37. 2013 Indonesia Operational Excellence Award SSCX International dan SHIFT
2013 Magazine
Innovation : “SLA 30 Minutes Analysis
Export Document: The Fastest Unit
Processing in The World”
38. 2014 • Asia’s Best CEO (Indonesia) – Budi G. Corporate Governance Asia
Sadikin
• Asia’s Best CFO (Indonesia) – Pahala N.
Mansury
• Best CSR
• Best Corporate Communications Team
• Best Investor Relations Company
• Best Investor Relations Officer – Bret
Ginesky
39. 2014 SQ – Diamond Award : Priority Banking Carre-CCSL
40. 2015  Domestic Retail of The Year Asia Banking and Finance
 Advertising Campaign of The Year
 Credit Card Initiative of the Year
41. 2015 Best Retail Banking Asia Banker

4.6 Five –Forces Model Industry Competition


Berikut analisis berdasakrna teori Five-forces yang dikembangkan oleh Michael E.
Porter yang digunakan untuk menganalisis competitive environment.

Tabel 4.2 Five Forces Porter


High Medium Low
Analisis
(5) (3) (1)

1. Potential Entrant

Biaya operasional untuk gaji


(±Rp2.700.000/orang), bangunan ruko,
ambil sampel harga sewa Ruko daerah
Cempaka Putih dengan luas bangunan
195m2(Rp5.000.000/bulan), peralatan
kantor(±Rp5.000.000), harga cetak
buka tabungan (Rp1.500/pcs, dengan
minimal pemesanan 50.000 buku),
harga cetak kartu debit (Rp35.000/pcs,

☐ ☐ ☒
Economic of dengan minimal pemesanan 5000
Scale kartu) . Dan biaya brankas untuk
penyimpanan uang seharga
Rp20.000.000 dengan ukuran 204.7 x
116 x 30 cm. Dan sistem perbankan
yang relatif tergantung dari permintaan.
Dari data tersebut dapat dikatakan jika
dilakukan perhitungan , produk bisa
dibuat dalam jumlah kecil , akan tetapi
nilai efisiensi yang menguntungkan
baru bisa dicapai dalam skala yang
besar sehingga sulit bagi pesaing baru
jika ingin masuk dengan skala industri
yang kecil, sehingga tidak menjadi
masalah bagi perusaaan.
Karena Bank Mandiri mempunyai
brand identification yang cukup kuat ,
yaitu sebagai Bank BUMN, dan telah
memiliki konsumen kurang lebih 12
juta nasabah.Lagipula, diferensiasi
Product
differentiation ☐ ☐ ☒ produk bukanlah kekuatan utama yang
ditawarkan oleh usaha perbankan ,
terbukti dengan jenis produk yang
serupa antar Bank saat ini. Hal ini
mempersulit kompetitor baru untuk
masuk bisnis perbankan.
Dari data pada tahun 2011, Modal dasar
Bank Mandiri sudah mencapai 62.7
Triliun Rupiah. Hal ini tentu akan
menyulitkan kompetitor masuk ke

☐ ☐ ☒
Capital dalam usaha perbankan dan menyaingi
Requirement Bank Mandiri, karena diperlukan modal
minimal sebesar triliunan rupiah ,
dengan catatan data di atas merupakan
data tahun 2011, sekarang modal dasar
Bank Mandiri tentu sudah lebih besar.
Switching cost yang ada biasanya
berupa biaya penutupan rekening, yang
terbilang tidak terlalu besar. Akan
tetapi, swithcing cost secara tidak
langsung , seperti persyaratan yang

☐ ☒ ☐
cukup rumit, dan waktu yang cukup
Switching Cost
panjang, apalagi jika jumlah uang
dalam rekening tersebut cukup besar.
Oleh karena itu jika swithcing cost
tidak langsung dikonversi ke nominal
rupiah, maka akan cukup besar. Oleh
karena itu medium.
Hal tersebut dikarenakan Bank sendiri
Access to
☒ ☐ ☐
tidak membutuhkan distributor, karena
distribution dirinya sendiri lah yang menjadi
channel distributor. Berbeda dengan kasus
minuman , bagi pemain baru akan sulit
untuk meminta space lebih ke armada
distribusi (pihak III) bila pemain yang
sudah mapan dan lama menggunakan
distributor yang sama.
Dikarenakan, Bank Mandiri merupakan
BUMN, maka wajar jika Bank Mandiri
diberikan subsidi oleh Pemerintah
Cost Indonesia dalam bentuk saham Bank

☐ ☐ ☒
disadvantages Mandiri dimiliki oleh pemerintah
Independent of sebesar 60,sekian%. Selain itu,
Scale peraturan pemerintah terhadap bisnis
perbankan cukup ketat. Sehingga, hal
ini mempersulit kompetitor baru untuk
masuk dan menyaingi Bank Mandiri.
Nilai untuk kategori potential entrant
terbilang rendah, yaitu 2. Hal
tersebut menandakan bahwa barrier
untuk kompetitor baru masuk dan
Average 2 menjadi saingan dari Bank Mandiri
terbilang tinggi, sehingga akan susah
untuk kompetitor baru masuk ke
industri perbankan apalagi menjadi
saingan dari Bank Mandiri.

2. The bargaining power of buyer

Hal ini tergantung pada nasabah. Jika


It is nasabah menabung banyak(dalam
concentrated or rupiah) , maka kekuatan nasabah besar,

☐ ☒ ☐
purchases large sedangkan jika nasabah menabunng
volumes relative sedikit, maka kekuatan nasabah rendah.
to seller sales Oleh karena itu Bank biasa
memberikan service lebih kepada
mereka yang menabung lebih banyak.
The products it Posisi pembeli cukup tinggi untuk
purchases from memilih bank. Hal ini dikarenakan
the industry are
standard or
☒ ☐ ☐ Bank tidak memiliki produk yang unik,
atau produk yang dapat didiferensiasi
undifferentiated dengan bank lainnya. Oleh karena itu
posisi tawar pembeli tinggi dan
ancaman untuk perbankan juga tinggi.
Seperti yang ada di poin 1.4 bahwa
switching cost secara langsung tidak
The buyer faces terbilang besar, tapi rumit
few switching
costs
☐ ☒ ☐ persyaratannya , terutama jika yang
menabung dalam jumlah besar. Oleh
karena itu kami kategorikan power
buyer-nya medium.
Posisi pembeli medium, karena bunga
bank yang fluktuatif, dan tergantung
pada kemampuan menabung nasabah.
Akan tetapi, keuntungan yang
It earns low
profits ☐ ☒ ☐ didapatkan nasabah adalah kemudahan
nasabah dalam melakukan transaksi,
keamanan uang dan manajemen
keuangan.

☒ ☐ ☐
Posisi tawar pembeli tinggi, karena
The buyers pose
tidak dapat dikontrol oleh Bank.
a credible threat
Misalnya , nasabah mau menabung atau
of backward
tidak , keputusan berada di tangan
integration
nasabah.

The industry’s Posisi tawar pembeli dalam hal ini


product is rendah, karena Bank merupakan
unimportant to
the quality of the ☐ ☐ ☒ sesuatu yang penting di era sekarang
ini, terutama untuk keamanan uang
buyer’s products tersebut. Selain itu, peminjaman uang
or services juga dapat dilakukan dengan Bank.
Nilai dalam kategori The Bargaining
Power of Buyer , terbilang cukup
tinggi, yaitu 3.333. Hal ini
mengindikasikan bahwa perusahaan
Average 3.3333333333 bergantung pada konsumen.
Sehingga perusahaan dapat
menyusun strategi yang
menitikberatkan pada kepuasan
konsumen.
3. The Bargaining Power of Suppliers
Posisi tawar suplier tiggi dikarenakan
The supplier’s produk atau jasa yang ditawarkan
product is an suplier penting sebagai input untuk

☒ ☐ ☐
important input bisnis perbankan , misalnya suplier IT
to the buyer’s penting dalam menunjang sistem
business perbankan, suplier buku tabungan
penting unutk menunjang kebutuhan
buku tabungan konsumen. Maka kami
Posisi tawar suplier tinggi karena
The supplier barang yang unik dan ada switching
group’s products cost yang cukup tinggi misalnya jasa
are associated service IT , karena untuk
differentiated or
it has built up
☒ ☐ ☐ menggubah suatu sistem sangatlah sulit
, dan juga mesin ATM yang harus
switching costs memiliki kemudahan untuk konsumen
for the buyer dalam menggoperasikan bank atm .
maka kami memberikan nilai high.
Karena supplier Perbankan tidak dapat
The supplier dengan mudah memasuki dan
group posses a mensejajarkan diri dengan Bank dalam

☐ ☐ ☒
credible threat value chain . Hal tersebut karena
of forward bidang supplier sudah spesifik dan
integration jikalau mau masuk maka dibutuhkan
effort yang tidak kecil seperti yang
dijelaskan pada kategori pertama.
Karena barang yang dihasilkan atau
The supplier yang di tawarkan oleh supplier
group isn’t memiliki subtitusi seperti atm yang
obliged to dapat digantikan mobile banking, dan
contend with
subtitute product
☐ ☐ ☒ juga kegunaan buku tabungan yang
dapat digantikan dengan cara
for sale to the pengecekan melalui internet atau
industry website. Sehingga kami memberikan
peringkat low.

☐ ☐ ☒
Karena supplier itu memiliki banyak
The supplier
pesaing sehingga tidak dapat
group is
mendominasi pasar dan kekuatan
dominated by a supplier menjadi kecil. Sehingga kami
few companies memberikan peringkat low.
Perusahaan merupakan pelanggan yang
cukup penting untuk supplier. Karena
keunikan barang dari supplier sendiri,
The industry
membuat dia mempunyai posisi tinggi
isn’t an
☐ ☐ ☒
pada poin 3.2, tetapi juga menjadi
important
ancaman bagi mereka, karena pembeli
customer of a
produk yang dijajahkan mereka juga
supplier group
terbatas. Misalnya mesin ATM,
umumnya penjualan hanya dilakukan
untuk konsumen Bank saja.
Nilai pada The Bargaining Power of
supplier dapat dikatakan rendah. Hal
ini menandakan bahwa
perusahaan/Bank Mandiri tidak
terikat atau bergantung pada
supplier yang ada. Melainkan
mungkin sebaliknya. Tapi dengan
Average 2.333333333
bekerjasama dengan pihak supplier
dalam jangka panjang dan dirasa
menguntungkan, perusahaan dapat
mengimplementasikan sistem
JIT(Juts in time) , which let it respond
quickly to market demands and global
situation.

Karena tidak ada pesaing yang benar-


4. The Threat of
benar spesifik yang dapat menjadi
Substitute
Products and ☐ ☐ ☒ subtitusi dari produk tabungan
perbankan . sehingga kami beri
Services
peringkat low.

Average 1 Penjelasan sama seperti di atas

5. The Intensity of Rivalry among


Competitors in an Industry
Karena jumlah pesaing yang dimiliki
cukup banyak. Data memperlihatkan
Numerous or bahwa indonesia memiliki lebih dari 40
equally balanced
competitors
☒ ☐ ☐ bank (bank milik dalam dan luar negeri
dan sepuluh bank yang memiliki kelas
yang setingkat). Sehingga kami
memberikan peringkat high.
Sedang mengalami perlambatan seiring
dengan perlambatan ekonomi yang
sedang di alami oleh negara indonesia.
Dengan perlambatan tersebut tidak

☒ ☐ ☐
Slow industry banyak aspek kompetisi yang bisa
growth dikompetisikan, sehingga membuat
kompetisi di beberapa aspek menjadi
ketat. Pada Bank kompetisi terjadi pada
perebutan market share. Sehingga kami
memberikan peringkat high.
Bank termasuk yang High Fixed,
sehingga, membuat perusahaan
perbankan berlomba-lomba dalam
mengisi kapasitas yang ada. Karena jika
High fixed or
storage costs ☒ ☐ ☐ sudah melebih kapasitas maka cost
yang ada akan berkurang. Walaupun,
ada storage cost, seperti penambahan
brankas, dsb, tapi tidak lebih besar
dibandingkan fixed cost.
Karena persaingan dalam dunia
Lack of
perbankan tidak dapat menggunakan
differentiation
or switching ☐ ☐ ☒ diferensiasi produk dan switching cost
terbilang kecil. Sehingga kami memberi
costs
peringkat low.
Karena banyak stakeholder yang
dilibatkan dalam bisnis perbankan
sehingga jika ingin keluar dari bisnis
High exit
barriers ☒ ☐ ☐ tersebut di butuhkan pertanggung
jawaban kepada pemegang stakeholder,
seperti nasabah,karywan, pemegang
saham, dsb. Maka kami memberikan
peringkat high.
Dalam kategori the intensity of rivalry
among competitors in an industry
nilainya terbilang besar, yaitu 4.2.
Average 4.2 Hal tersebut menandakan bahwa
intensitas atau daya saing antara
perusahaan dengan kompetitor
cukup ketat.

4.7 Jenis Strategi

Berikut jenis-jenis strategi berdasarkan teori yang telah diterapkan maupun belum
diterapkan oleh Bank Mandiri:

Tabel 4.3 Jenis Strategi


Jenis Strategi Penerapan Analisis
Ya Tidak

1. Integration Strategy
Ya, Bank Mandiri melakukan forward
integration atas jaringan distribusi yang bisa
dia kontrol penuh , yaitu berupa cabang Bank
Mandiri. Akan tetapi, ada juga jaringan
Forward Integration  distribusi yang tidak di kontrol penuh, yaitu
dalam hal mengatur jalur distribusi uang ke
mesin ATM, di mana menggunakan jasa
beberapa perusahaan yang bergerak di bidang
pengawalan uang dan pengisian uang ke mesin
ATM, misalnya G4S, Certis Cisco, dsb.
Tidak, Bank Mandiri tidak melakukan
backward integration ,di mana supplier Bank
Mandiri bersifat independen dan Bank
Backward Integration  Mandiri tidak mempunyai kontrol penuh atas
supplier yang ada, misalnya percetakan, Bank
Indonesia, perusahaan penyewaan mesin
ATM dan EDC.
Ya, di mana Bank Sinar Harapan Bali yang
Horizontal Integration  berdiri sejak 1970, di akusisi oleh Bank
Mandiri pada tahun 2008. Selain itu, Bank
Mandiri juga pernah mengambil alih kegiatan
usaha BankExim di London pada tahun 1999
dan sekarang bernama Bank Mandiri Europe
Limited London (BMEL). Bank Mandiri
Syariah juga merupakan hasil dari merger PT
Bank Susila Bakti yang awalnya dimiliki oleh
Yayasan Kesejahteraan Pegawai. Sebagai
tindak lanjut dari keputusan merger, Bank
Mandiri melakukan konsolidasi serta
membentuk Tim Pengembangan Perbankan
Syariah dan jadilah Bank Syariah Mandiri.

2. Intensive Strategy
Ya, Bank Mandiri cukup aktif dalam usaha
meningkatkan pangsa pasar. Beberapa strategi
yang sudah dilakukan Bank Mandiri dalam
penetresi pasar adalah , (1) Fiesta Poin
Market Penetration  Program, (2) Program Mandiri Belanja
Untung , (3) Program Belanja Hoki/Dagang
Hoki . Selain itu, terbukti dengan dana
pemasaran yang digelontorkan oleh Bank
Mandiri pada tahun 2014 sebesar Rp842.98
Miliar
Ya, Bank Mandiri juga berusaha menjangkau
masyarakat yang tidak berada di perkotaan
dengan mengadakan program laku pandai
yang menyebarkan agen untuk
memperkenalkan dan mengajak masyarkat
Market Development  supaya menggunakan layanan perbankan.
Selain itu, Bank Mandiri juga aktif dalam
menambah jumlah cabang yang disebar ke
seluruh pelosok Indonesia dan luar negeri.
Hingga sekarang jumlah cabang sudah
mencapai angka 2.312, jumlah ATM 15.444
unit.
Ya, di mana Bank Mandiri berusaha menjadi
leader dalam bidang riset perbankan dengan
Product Development  membentuk Mandiri Research Institute
(MRI). Selain itu, aplikasi product
development nyatanya adalah Penghematan
penggunaan kertas terus diupayakan olehBank
Mandiri yaitu dengan melalui dukungan
TeknologiInformasi sehingga transaksi yang
berbasis kertas digantidengan tanpa kertas
(paperless). Misalnya E-cash. Bentuknya pun
dikembangkan ada yang berbentuk kartu,
gelang, maupun pembayaran seperti pulsa
provider telekomunikasi
3. Diversification Strategy
Ya, Bank Mandiri mengadakan perusahaan-
perusahaan yang bergerak di bidang yang
berbeda, misalnya AXA Mandiri Financial
Services yang bergerak di asuransi jiwa ,
Horizontal
Diversification  Inhealth yang bergerak di bidang asuransi
kesehatan, dsb. Dan hal tersebut ditujukan
untuk pasar yang sama, hal tersebut lah yang
membuat Mandiri Group, dalam hal ini Bank
Mandiri menggunakan strategi cross-selling
Ya, di mana Bank Mandiri menambah
Concentric
Diversification  produk/jasa baru yang berkaitan dengan
produk lama, misalnya tabungan junior,
Mandiri tabungan haji, Mandiri Prioritas, dsb.
Tidak ada, sampai sekarang, Bank Mandiri
Conglomerate
Diversification  dan group masih fokus pada bisnis
perbankan,pembiayaan dan investasi.

4. Defensive Strategy

Ya, Bank Mandiri melakukan penjualan


beberapa aset yang sekiranya sudah tidak
mendatangkan keuntungan, seperti saham ,
Retrenchment  maupun aset berwujud. Selain itu ada pula
penjualan aset hasil sitaan dari debitur yang
tidak dapat melunasinya untuk meminimalisir
presentase NPL(Non performing loan)
Tidak, Hingga saat ini, Bank Mandiri belum
pernah melakukan penjualan atas bagian dari
Divestiture  suatu organisasi, melainkan menambah
beberapa divisi baru guna mengoptimalkan
beberapa fungsi
Tidak, karena hingga sekarang Bank Mandiri
masih bertumbuh dengan pesat. Akan tetapi,
Liquidation  Bank Mandiri mempertahankan posisi
likuiditas yang kuat, yaitu sebesar Rp636,382
triliun

5. Michael Porter Generic Strategies

Tidak , karena Bank Mandiri menetapkan


biaya admin yang tinggi tetapi tetap
mendapatkan aset tertinggi dengan bank
sekelasanya maupun di bawahnya , hal
tersebut dapat menjadi bukti keterbalikan
Cost Leadership  antara cost leader yang menggunakan cara
menekan cost untuk mendapatkan customer
lebih. Selain itu, pada industri perbankan
cukup banyak peraturan yang membatasi.
Seperti adanya BI Rate sebagai acuan
penentuan suku bunga pinjaman maupun
deposito
Ya , karena Bank Mandiri menunjukan bahwa
dengan penetapan administrasi yang tinggi
bank mandiri tetap dapat meraih tingkat aset
tertinggi di dunia perbankan Indonesia. Hal
tersebut membuktikan bahwa dengan
pelayanan prima yang diberikan bank mandiri
Differentiation  dapat menarik minat nasabah walaupun
dengan harga yang lebih , dan juga mandiri
menunjukan keseriusannya dengan
memberikan pelayanan premiumnya yaitu
mandiri prioritas yang ditunjukan untuk
kalangan tingkat atas agar mendapatkan
pelayanan yang lebih dari bank mandiri.
Tidak , bank mandiri juga tidak berfokus pada
pasar atau suatu kelompok tertentu saja,
Karena bank mandiri ingin menjangkau
Focus  seluruh tingkatan masyarakat di Indonesia dari
kota sampai pelosok dan dapat dilihat melalui
keseriusan bank mandiri dalam persebaran
kantor cabangnya yang merata di seluruh
wilayah Indonesia, selan itu.
Ya, Bank Mandiri melakukan joint venture
dengan beberapa dua BUMN, yaitu adalah PT
Pos Indonesia dan PT Taspen. Hasilnya adalah
Joint Venture  Bank joint venture yang dikhususkan untuk
pensiunan. Selain itu, ini merupakan strategi
Bank Mandiri untuk mengembangkan anak
usahanya yaitu Bank Sinar Harapan Bali
ANALISIS STRATEGI
Bab ini berisikan faktor internal, eksternal dan kompetitif yang nantinya akan digunakan
sebagai pertimbangan dalam penentuan strategi yang sekiranya tepat untuk diimplementasikan
Bank Mandiri.

5.1 Faktor Internal


Berkaitan dengan faktor internal, akan diidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari Bank
Mandiri dan disajikan dengan menggunakan Tabel IFE (Internal Factor Evaluation).

Tabel 5.1 Internal Factor Evaluation


Informasi
Nilai
Kekuatan Faktor Internal Kunci Bobot Peringkat
Tertimbang
Faktor
Kekuatan
1. Struktur Perusahaan yang jelas 0.04 4 0.16
2. Sumber Daya Manusia yang
kompetitf memadai dalam hal 0.06 4 0.24
kuantitas dan kualitas
3. Manajemen hubungan industrial
Management yang harmonis antara pegawai 0.05 4 0.20
dan perusahaan
4. Manajemen Keberlanjutan yang
0.04 3 0.12
diterapkan oleh Bank Mandiri
5. Akuntabilitas, transparansi dan
0.04 4 0.16
pengawasan
6. Pendekatan intensif dengan
0.05 4 0.20
customer dan dealer
7. Penguatan pelayanan pengelolaan
0.06 4 0.24
Marketing pengaduan nasabah
8. Strategi peralihan advertising 0.05 3 0.15
9. Strategi pemasaran peningkatan
0.05 3 0.15
pangsa pasar
10. Kestabilan Growth Ratio 0.04 4 0.16
Finance 11. Peningkatan Profitability ratio 0.04 4 0.16
12. Posisi likuiditas yang kuat 0.04 4 0.16
Production or 13. Appraisal System yang terbuka 0.04 3 0.12

35
Operation 14. Jumlah fasilitas yang memadai 0.04 3 0.12
15. Operasional berstandar mutu
0.04 3 0.12
yang handal
16. Pengembangan dan penerapan
0.05 4 0.20
Research and alat pembayaran non-tunai
Development 17. Pengembangan teknologi
0.05 4 0.20
keamanan informasi
18. Pengembangan Enteprise Data
Management 0.03 3 0.09
Model
Information
19. Pengukuran standar layanan
System 0.04 3 0.12
yang dilakukan secara rutin
Kelemahan
Marketing 20. Diferensiasi produk yang lemah 0.03 2 0.06
21. Leverage ratio yang tinggi 0.05 1 0.05
Finance 22. Limited access to international
0.06 1 0.06
market
Total 1.00 3.24

Berikut analisa singkat daripada penentuan kekuatan dan kelemahan Bank Mandiri beserta
alasan pemberian bobot dan peringkat :
Kekuatan
1. Struktur Perusahaan yang jelas kami kategorikan sebagai kekuatan Bank Mandiri bidang
manajemen dengan bobot 0.04 .Struktur perusahaan yang jelas maksud kami adalah
mengacu pada hierarki dan struktur organisasi yang ada pada sebuah organisasi.
Penjabaran yang jelas akan visi dan misi menjadi acuan kemana arah perusahaan ini akan
berkembang menjadi jelas. Dengan struktur organisasi yang jelas, maka job description
tiap divisi menjadi jelas, misalnya Manajemen risiko di Bank Mandiri ditujukan untuk
menjaga modal Bank, mendukung proses pengambilan keputusan, mengoptimalkan profil
riskreturn, meningkatkan nilai perusahaan, serta melindungi reputasi Bank

2. Sumber daya manusia yang kompetitif memadai dalam hal kuantitas dan kualitas kami
kategorikan sebagai kekuatan Bank mandiri dalam bidang manajemen dengan bobot 0.06
. Hal ini berimplikasi pada pelayanan yang terbaik yang dapat diberikan kepada nasabah.
Tentu, hal tersebut tidak terlepas atas pengembangan SDM oleh bank mandiri untuk
memproduksi SDM yang berkualitas , buktinya pada tahun 2014 Rp 454,9 milliar
dikeluarkan untuk pelatihan dan pengembangan SDM internal , seperti pembekalan di

35
bidang kepeminpinan dengan menggundang Marshal Goldsmith. Berbicara dari aspek
kuantitas, Bank Mandiri hingga Februari 2015 telah memiliki 34.696 karyawan dan dengan
presentase turnover karyawan yang rendah dibandingkan Bank lain yang umumnya
memiliki presentase turnover karyawan sebesar 10%, Bank Mandiri di bawah 5%.
Berbicara mengenai SDM, bukan hanya karyawan yang dikembangkan. Pimpinan dan
calon pimpinan Bank Mandiri pun mendapatkan ditingkatkan dengan program People
Development Model.

3. Hubungan industrial yang harmonis antara pegawai dan perusahaan kami kategorikan
sebagai kekuatan Bank Mandiri dalam bidang manajemen dengan fungsi motivasi dengan
bobot 0.05. Hubungan yang harmonis tersebut dijalin untuk dapat meningkatkan
produktivitas , engangement pegawai, dan menumbuhkan semangat kebersamaan. Cara
Bank Mandiri adalah dengan mengadakan berbagai kegiatan sepanjang tahun, seperti
family day, employee gathering, mini olympics games, Mandiri club, fotografi, fitness.
Selain itu, fasilitas child daycare juga disediakan oleh Bank Mandiri untuk pegawai yang
memiliki anak balita.

4. Manajemen keberlanjutan kami kategorikan sebagai kekuatan Bank Mandiri dalam bidang
manajemen dengan bobot 0.04. Manajemen keberlanjutan baru diterapkan oleh Bank
Mandiri sejak tahun 2013. Implikasinya adalah menjadi kekuatan Bank Mandiri dalam
menjaga kelangsungan bisnis dengan cara melibatkan para pemangku kepentingan
(stakeholder). Bank Mandiri menyadari bahwa keberlanjutan pertumbuhan tidak dapat
tercapai tanpa sinergi yang kolaboratif dan saling menguntungkan antara stakeholder dan
Bank Mandiri. Sinergitas tersebut diwujudan melalui pilar kontribusi ekonomi,
pemberdayaan social, pelestarian lingkungan serta upaya tatakelola perusahaan yang baik
dan budaya peduli resiko dalam pengelolahan usaha , yang tertuang dalam program CSR
(corporate social responsibility)

5. Pengawasan akuntabilitas kami kategorikan sebagai kekuatan Bank Mandiri bidang


manajemen dengan bobot 0.04. Hal tersebut menunjang fungsi kontrol internal Bank
Mandiri. Akuntabilitas dilakukan oleh komite independen yang dibentuk. Misalnya komite
Audit dan komite pemantau risiko, GCG, dan komite independen eksternal, yaitu OJK.
Selain itu, diterapkan juga sistem pengawasan berupa strategi antifraud, anti pencucian
uang, dan pencegahan pendanaan terorisme. Penerapan transparansi adalah dengan
mempublikasikan laporan keuangan, laporan tahunan, dan laporan keberlanjutan kepada
publik.

6. Pendekatan intensif dengan customer dan dealer kami kategorikan sebagai kekuatan Bank
Mandiri dalam bidang marketing dengan bobot 0.05. Hal tersebut dapat dilihat melalui
program Wirausaha Muda Mandiri pada tahun 2013 sebagai sarana publikasi kepada dealer
selain itu untuk keberlanjutannya diadakan wirausaha mandiri expo pada tahun 2014 di
istora senayan , sedangkan program laku pandai di aplikasikan Bank Mandiri untuk
mendekatkan bank mandiri dengan customer.

7. Pengelolaan pengaduan nasabah kami kategorikan sebagai kekuatan Bank Mandiri bidang
marketing dengan bobot 0.06. Hal ini didasari prinsip pengelolaan pengaduan nasabah
yang ditekankan oleh bank mandiri yaitu welcome complaint , pengaplikasian nyatanya
dengan membuka channel yang dapat diakses nasabah dengan mudah (mandiri call ,
corporate website , email ,twitter , FB ) oleh karena itu nasabah dapat melakukan
pengaduan tanpa melalui media masa dan media online sehingga tidak menurunkan
reputasi bank.

8. Strategi peralihan advertising kami kategorikan sebagai kekuatan Bank Mandiri bidang
marketing dengan bobot 0.05. Hal tersebut direalisasikan pada tahun 2014, di mana alokasi
anggaran untuk media pemasaran dari TV/media cetak dialihkan ke below the line dan
digital marketing dengan fokus penggunaan media online termask paid on-line media,
social media, dan Microsite. Inisiatif tersebut diakui efektif mendorong peningkatan
aktivasi produk/program serta menekan biaya promosi.

9. Strategi pemasaran peningkatan pangsa pasar kami kategorikan sebagai kekuatan Bank
Mandiri bidang marketing dengan bobot 0.05. Beberapa program yang dijalankan adalah
(1) Fiesta Poin Program: program pengumpulan poin berdasarkan transaksi dan simpanan
yang dapat ditukarkan dengan hadiah tertentu. (2) Mandiri Belanja Untung Program:
hadiah yang diberikan kepada nasabah jika transaksi dilakukan dengan Mandiri EDC. (3)
Belanja Hoki/Dagang Hoki Program : co-promotion dengan grup ITC, di mana nasabah
yang melakukan transaksi di ITC menggunakan mandiri debit mendapatkan reward.
Berkat strategi pemasaran tersebut, tercermin pangsa pasar segmen wholesale sebesar
15.8%, dan segmen retail 21.3%.

10. Kestabilan Growth ratio kami kategorikan sebagai kekuatan Bank Mandiri bidang finance
dengan bobot 0.04. Kestabilan growth ratio membuat kemampuan perusahaan untuk
mempertahan posisi ekonominya dalam pertumbuhan ekonomi dan industri juga menjadi
stabil, hal tersebut dibuktikan dari laba bersih bank mandiri yaitu Rp9,9 triliun. Nilai
tersebut meningkat dari tahun lalu. Akan tetapi pembagian dividen sebesar Rp4,96 triliun
, lebih rendah dari tahun sebelumnya , yaitu Rp5,461 triliun. Dividen pada tahun 2013
tersebut setara Rp234 perlembar sedangkan 2014 Rp212 perlembar.

11. Peningkatan Profitability ratio kami kategorikan sebagai kekuatan Bank Mandiri bidang
finance dengan bobot 0.04. Profitability ratio yang meningkat menunjukan tingkat
efektifitas manajemen dengan menampilkan tingkat pengembalian terhadap penjualan dan
investasi. Hal ini dibuktikan dengan data 2014, beberapa diantaranya adalah ROA (return
on asset) mencapai 3,39 persen melampaui target yang telah ditetapkan sebesar 2,25 persen
, non-peforming loan sebesar 2,15 persen lebih baik dibandingkan target yang telah
ditetapkan sebesar 3,5 persen. ROE (return on stockholder equity) 20,95 persen, dan
earnings per share yang selalu meningkat setiap tahunnya.

12. Posisi likuiditas yang kuat kami kategorikan sebagai kekuatan Bank Mandiri bidang
finance dengan bobot 0.04. Posisi likuiditas yang kuat sehingga kemapuan perusahaan
untuk memenuhi kebutuhan jangka pendeknya terjamin atau terpenuhi. Posisi likuiditas
yang kuat di pertahankan dengan sejulah indikator antara lain rasio giro wajib minimum
dan kas, cadangan likuiditas , dan loan to deposit ratio sebesar 82,02 persen dan telah
memenuhi kriteria sangat likuid dalam penilaian tingkat kesehatan bank, karena LDR Bank
Mandiri berada di antara batas LDR yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu 78%
sampai 92%. Jika dikalkukasi beberapa faktor tersebut, nilai likuiditas Bank Mandiri
sebesar 14.39% atau mencapai 636,382 triliun rupiah.

13. Kinerja appraisal system kami kategorikan sebagai kekuatan Bank Mandiri bidang
Operation dengan bobot 0.04. Hal ini merupakan penilaian kinerja terhadap pegawai. serta
reward and punishment yang dilakukan secara terbuka dan berdasarkan hasil yang di
peroleh pekerja. Reward and punishment yang diberikan merupakan teknik motivasi yang
digunakan perusahaan untuk meningkatkan workforce. Reward yang diberikan kepada
pegawai dapat bersifat finansial maupun non-finansial. Selain itu perusahaan juga
menyelenggarakan Mandiri Excellent Award, yang merupakan apresiasi tertinggi dari
perusahaan bagi pegawai terbaik. Frontliner terbaik, unit kerja dengan budaya terbaik,
inovasi terbaik, dll.

14. Jumlah fasilitas yang memadai dan strategis kami kategorikan sebagai kekuatan Bank
Mandiri dalam bidang operation dengan bobot 0.04. Jumlah fasilitas yang menjadi
kekuatan bagi bank mandiri , dapat dilihat dari 1 kantor pusat , 136 kantor cabang, 1.018
cabang pembantu, 261 kantor kass, atm sebanyak 15.444 , dan 7 jaringan kantor luar negeri.
Selain itu, maintanance dilakukan secara berkala terhadap fasilitas tersebut.

15. Operasional berstandar mutu yang handal kami kategorikan sebagai kekuatan Bank
Mandiri dalam bidang Operation dengan bobot 0.04. Dalam hal in komitmen Direktorat
Teknologi dan Operasi untuk mendukung kebutuhan operasional bisnis perbankan
diwujudkan dengan penerapan standar mutu ISO 9001:2008 di berbagai proses operasional
dilakukan sebagai dukungan terhadap bisnis untuk menjaga agar layanan yang diberikan
terstandar dan konsisten. Hal tersebut dijelaskan lebih lanjut oleh Bank Mandiri bahwa
dampak dari penerapan tersebut adalah angka error rate operasional sepanjang tahun 2014
yang turun 72.2% YoY(Year on Year)

16. Pengembangan alat pembayaran nontunai kami kategorikan sebagai kekuatan Bank
Mandiri dalam bidang research and development dengan bobot 0.05. Pengembangan alat
pembayaran nontunai hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan nasabah bank mandiri yang
memiliki mobilitas tinggi dan rutin seperti pengembangan kartu prabayar e-money seperti
di swalayan ,SPBU,dan layanan transportasi. Lalu untuk mengikuti gaya hidup masyarakat
bentuk e-money dibuat menjadi gelang dan juga dalam bentuk nomor telepon nasabah.

17. Pengembangan teknologi keamanan informasi kami kategorikan sebagai kekuatan Bank
Mandiri dalam bidang research and development dengan bobot 0.05. Implementasi
peningkatan kapabilitas keamanan TI antara lain Threat Intelligence yang melindungi
sistem TI Bank Mandiri dari serangan cyber attack dan phising, security awareness dan
data leakage protection yang menjamin keamanan dan kerahasiaan data di internal Bank
Mandiri. Selain itu Bank Mandiri juga meningkatkan keamanan e-channel termasuk
kemanan fisik ATM.

18. Pengembangan Enteprise Data Model kami kategorikan sebagai kekuatan Bank Mandiri
dalam bidang MIS dengan bobot 0.03. Hal tersebut diklaim untuk menyediakan 360o point
of view dari nasabah termasuk dengan relasi-relasinya melalui solusi Master Data
Management (MDM). MDM ini akan menjadi pondasi terciptanya Customer Relationship
Management yang dapat membantu Bank dalam meningkatkan relasi dan pengetahuan
Bank terhadap nasabahnya.

19. Pengukuran standar pelayanan secara rutin kami kategorikan sebagai kekuatan Bank
Mandiri dalam bidang MIS dengan bobot 0.04. Pengukuran standar layanan di lakukan
dengan melakukan survei kepuasan pelanggan. Pada tahun 2014 , Bank Mandiri
menyelenggarakan beberapa survei, yaitu:
a. Roy Morgan Single Source
Survei ini dilakukan di daerah urban (22 kota besar + kota kecil) dan rural (daerah
pedesaan) di 17 propinsi di Indonesia . Survei menggunakan metode face to face
interview dengan jum;ah responden selama satu tahun yaitu sekitar 24.000 responden,
di mana setiap responden memiliki rekening di lebih dari satu bank, di mana salah
satunya adalah Mandiri. Dari survei tersebut, Mandiri menduduki peringkat pertama,
disusul tipis oleh BCA, BRI, baru BNI.
b. Survey Customer Expectation, Behaviour, Satisfaction, dan Engangement 2014
Survei ini dilakukan di 9 kota besar. Metode yang digunakan dalam survei dini adalah
face to face interview terhadap nasabah 67 cabang reguler di 9 kota tersebut (@30
responden per cabang) serta CATI (Computer Aided Telephone Interview) kepada 2000
responden. Pada survei ini, ditanyakan beberapa aspek layanan yang lebih spesifik,
misalnya call center, fasilitas, teller, security, ATM, dsb.

c. Customer Satisfaction Survey Bank Mandiri Prioritas 2014


Survei ini mengukur kepuasan nasabah outlet Bank Mandiri Prioritas (BMP) di 54
outlet BMP yang tersebar di 12 wilayah. Metode yang digunakan adalah face to face
interview kepada 432 nasabah outlet BMP (@8 nasabah per outlet). Pada survei ini,
ditanyakan beberapa aspek layanan yang lebih spesifik juga, misalnya, fasilitas dan
benefit, kondisi fisik outlet, customer service, security, teller, dsb.

Kelemahan
20. Diferensiasi produk yang lemah kami kategorikan sebagai kelemahan Bank Mandiri dalam
bidang marketing dengan bobot 0.03. Hal tersebut karena minimnya produk atau program
yang dikeluarkan Bank Mandiri yang benar-benar berbeda dengan pesaingnya. Hampir
semua produk atau program tersebut serupa.

21. Leverage ratio yang tinggi kami kategorikan sebagai kelemahan Bank Mandiri dalam
bidang financial dengan bobot 0.05. Hal tersebut karena perusahaan telah dibiayai oleh
hutang sebesar kurang lebih Rp38 triliun pada tahun 2014.

22. Limited access to international market kami kategorikan sebagai kelemahan Bank Mandiri
dalam bidang finansial dengan bobot 0.06. Hal tersebut karena Bank Mandiri tidak dapat
membuka cabang di luar negeri karena tidak memenuhi persyaratan beberapa aspek
finansial, di luar hal memang diperketatnya aturan masuknya perbankan asing di negara
lain. Seperti contoh, persyaratan Bank Mandiri membuka cabang di Malaysia adalah modal
awal yang harus dimiliki adalah sebesar 1.1 triliun rupiah.
Dari tabel IFE tersebut, kami mendapatkan nilai tertimbang adalah 3.24. Menandakan bahwa
Bank Mandiri merupakan perusahaan yang kuat secara internal. Hal tersebut dikarenakan faktor
internal kunci yang paling penting dijadikan Bank Mandiri sebagai kekuatan mereka, seperti
Penguatan pelayanan pengelolaan pengaduan nasabah dan Sumber Daya Manusia yang kompetitf
memadai dalam hal kuantitas dan kualitas, sehingga kedua hal tersebut menambah nilai kualitas
jasa dari Bank Mandiri. Akan tetapi,Bank Mandiri perlu memperhatikan juga kelemahannya
berupa Limited access to international market, karena juga memegang bobot paling penting.

5.2 Faktor External


Berkaitan dengan faktor eksternal, akan diidentifikasi peluang dan ancaman dari Bank
Mandiri dan disajikan dengan menggunakan Tabel EFE (External Factor Evaluation).

Tabel 5.2 External Factor Evaluation


Informasi
Nilai
Kekuatan Faktor Eksternal Kunci Bobot Peringkat
Tertimbang
Faktor
Peluang
1. Kebijakan Bank Indonesia
menurunkan suku bunga acuan 0.03 3 0,09
Ekonomi (BI rate)
2. Permintaan akan barang dan jasa
0.03 2 0.06
yang menurun
3. Tren positif penggunaan mata
uang elektronik dalam transaksi 0.04 4 0,16
(cashless payment)
4. Kesadaran dan gerakan
0.03 3 0.09
masyarakat terhadap lingkungan
Sosial, budaya,
5. Menyebarnya entrepreneurship
demografi & 0.04 4 0.16
di kalangan anak muda
lingkungan
6. Pendidikan perbankan sejak anak
0.04 4 0.16
usia dini
7. Jumlah penduduk Indonesia yang
0.04 4 0.16
besar
8. Gaya hidup konsumen 0.02 1 0.02
9. Kesepakatan antara Negara
Politik,
ASEAN dalam melaksanakan
pemerintah, & 0.04 3 0.12
Masyarakat Ekonomi ASEAN
legalitas
(MEA)
10. Peraturan pemerintah berkaitan
dengan ekonomi dan transaksi 0.03 2 0.06
perbankan
11. Program pemerintah yang
0.04 3 0.12
mengikutsertakan perusahaan
12. Berkembangnya E-commerce
0.03 3 0.09
atau online shop
13. Konsumsi dan perkembangan
akan internet , terutama social 0.04 4 0.16
Teknologi
media yang cukup masif
14. Perkembangan teknologi yang
semakin canggih contoh: 0.03 3 0.09
videotron, RFID, NFC, dsb.
15. Penghargaan dan predikat
sebagai yang terbaik dalam
0.05 4 0.20
beberapa hal oleh beberapa
institusi atau organisasi
16. Status dan reputasi perusahaan
Kompetitif
di mata publik termasuk 0.03 4 0.12
sertifikasi
17. Sumber pendanaan yang banyak
dan bervariasi jika perusahaan 0.04 3 0.12
go public
Ancaman
18. Kebijakan Bank Indonesia
menurunkan suku bunga acuan 0.03 3 0.09
(BI rate)
Ekonomi
19. Permintaan akan barang dan
0.03 3 0.09
jasa yang menurun
20. Kondisi ekonomi global(dunia) 0.05 3 0.15
21. Kebiasaan atau gaya hidup
Sosial, budaya,
konsumen, di mana pengeluaran 0.04 3 0.12
demografi &
> pemasukan
lingkungan
22. Penyimpanan konvensional 0.03 4 0.12
23. Kebijakan atau program
pemerintah yang
0.04 3 0.12
mengikutsertakan perusahaan
Politik,
(termasuk di dalamnya isu-isu)
pemerintah, &
24. Kesepakatan antara Negara
legalitas
ASEAN dalam melaksanakan
0.04 3 0.12
Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA)
25. Adanya ancaman dari
Teknologi 0.04 4 0.16
hacker,malware, dst.
26. Konsumsi dan perkembangan
akan internet , terutama social 0.03 3 0.09
media yang cukup masif
27. Adanya kompetitor dengan
bentuk dan/atau fungsi yang 0.04 4 0.16
serupa
Kompetitif
28. Sumber pendanaan yang banyak
dan bervariasi jika perusahaan 0.03 3 0.09
go public
Total 1 3.04

Berikut analisa singkat daripada penentuan peluang dan ancaman Bank Mandiri beserta
alasan pemberian bobot dan peringkat :
Peluang
1. Kebijakan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan (BI rate) kami kategorikan
sebagai peluang dengan bobot 0.03 dikarenakan turunnya suku bunga akan menyebabkan
biaya pinjaman menjadi makin murah. Para investor akan cenderung terdorong untuk
melakukan ekspansi bisnis atau investasi baru, dan para konsumen akan menaikkan
pengeluarannya dan penggunaan akan KPR , leasing , dll., dengan jasa bank mandiri.
Respon yang di berikan Bank Mandiri terhadap peluang tersebut 3 dikarenakan Corporate
Secretary Bank Mandiri, Rohan Hafas mengatakan, penurunan BI rate akan di respon
perbankan dalam 1 sampai 2 bulan kedepan tetapi sejauh ini rencananya Bank Mandiri
belum berencana untuk menurunkan suku bunga dengan alasan bunga Bank Mandiri sudah
cukup rendah di pasar. Menurut republika.co.id

2. Permintaan barang dan jasa yang menurun kami kategorikan sebagai peluang dengan bobot
0.03 dikarenakan masyarakat menahan untuk melakukan transaksi atas permintaan barang
dan jasa sehingga merupakan momentum tepat bagi Bank Mandiri untuk mengajak
konsumen untuk menabung. Respon yang diberikan oleh Bank Mandiri kami beri peringkat
2 dikarenakan respon perusahaan rata-rata bahwa tidak ada program baru yang diluncurkan
oleh Bank Mandiri.

3. Tren positif penggunaan mata uang elektronik dalam transaksi kami kategorikan sebagai
peluang dengan bobot 0.04 dikarenakan Bank Mandiri berpeluang menjadi sarana transaksi
dan menghasilkan keuntungan bagi Bank Mandiri. Kami memberikan peringkat 4 atau
respon superior dikarenakan Bank Mandiri jeli dalam melihat peluang tersebut, seperti
program e-money , gazcard , indomaret card yang sudah mereka luncurkan dan cukup
sukses , dibuktikan dengan total transaksi tol sekitar 3,2 juta perhari dengan presentase 2,4
juta dilayani dengan e-money dan sisanya menggunakan tunai.

4. Kesadaran dan banyaknya gerakan masyarakat terhadap lingkungan dewasa ini, kami
kategorikan sebagai peluang berbobot 0.03 di karenakan ini merupakan salah satu targey
Bank Mandiri dapat mempromosikan brand-nya. Kami memberikan peringkat 3 atas CSR
Program Bina Lingkungan yang mengajak masyarakat untuk menamam pohon bersama
dengan Bank Mandiri

5. Menyebarnya entrepreneurship di kalangan anak muda kami kategorikan sebagai peluang


dengan bobot 0.04 dikarenakan Bank Mandiri berpeluang mempunyai sarana promosi dan
transaksi dan menghasilkan keuntungan bagi Bank Mandiri. Kami memberikan peringkat
4 terhadap respon yang diberikan mandiri melalui CSR program Young Mandiri
Technopreneur untuk melatih kaum muda dan mempromosikan produk mandiri.

6. Pendidikan perbankan sejak anak usia dini kami kategorikan sebagai peluang dengan bobot
0.04 dikarenakan bank mandiri dapat membuat sarana promosi dari masyarakat yang masih
kecil sehingga dapat mengguntungkan Bank Mandiri nantinya, dan merupakan sarana
untuk financial inclusion sejak dini. Untuk respon yang diberikan Bank Mandiri , kami
berikan angka 4, karena program tabungan yang diperuntukkan anak dibawah usia 17, dan
adanya program Mandiri School Banking yang merupakan program edukasi ke bawah.

7. Jumlah penduduk Indonesia yang besar kami kategorikan sebagai peluang dengan bobot
0.04 dikarenakan Bank Mandiri mempunyai target dan peluang mendapat nasabah lebih
banyak. Kami memberikan peringkat 4 terhadap respon yang diberikan Bank Mandiri
melalui program yang dijalankan Bank Mandiri yang bernama laku pandai dimana nasabah
yang ada di daerah-daerah tidak perlu melakukan interakasi langsung di kantor mandiri
tetapi dapat berinteraksi dengan agen yang disebarkan oleh bank mandiri untuk melakukan
transaksi perbankan.

8. Gaya hidup konsumen kami kategorikan sebagai peluang dengan bobot 0.02 dikarenakan
gaya hidup konsumsi atau kebiasaan konsumsi dari konsumen terutama kalangan
menengah atas terhadap hal yang sedang naik daun. Kami memberikan peringkat 1 yaitu
respon perusahaan jelek karena tidak dilaksanakannya program kerja sama yang
melibatkan Bank Mandiri dengan apa yang sedang naik daun tersebut.

9. Kesepakatan antara Negara ASEAN dalam melaksanakan Masyarakat Ekonomi ASEAN


(MEA) akan dimulai pada akhir Desember, ini merupakan peluang bagi Bank Mandiri
untuk lebih berkumandang di kancah Internasional, dan juga memperbesar chance Bank
Mandiri dalam mempunyai nasabah yang lebih banyak lagi. Kami memberikan peringkat
3 atas persiapan yang dilakukan oleh Bank Mandiri, seperti pengajuan modal kepada
pemerintah supaya mendapatkan QAB (Qualified Asean Bank). Dan strategi yang
direncanakan oleh Bank Mandiri untuk awalnya menguasai pasar Indonesia atas dasar
sebanyak 50 persen lebih produk domestik bruto (PDB) dan populasi penduduk ASEAN
itu adalah Indonesia

10. Peraturan pemerintah berkaitan dengan ekonomi dan transaksi perbankan kami
kategorikan sebagai peluang berbobot 0.03 dikarenakan hal tersebut yang dapat
mengarahkan sentimen pasar ke tingkat positif dan menggenjot transaksi. Kami menilai
respon yang diberikan masih rata-rata atau 2 karena Bank Mandiri tidak merespon dengan
cepat akan hal tersebut. Misalnya pemberlakukan transaksi diharuskan dengan rupiah,
Bank Mandiri tidak ada respon spesifik mengenai hal tersebut.

11. Program pemerintah yang mengikutsertakan perusahaan kami kategorikan sebagai peluang
berbobot 0.04 dikarenakan program pemerintah dapat menguntungkan bank mandiri untuk
mengajak konsumen memakai jasa bank mandiri. Kami memberikan peringkat 3 terhadap
respon yang dikeluarkan oleh bank mandiri misalnya adalah program tabungan BPJS yang
diluncurkan Bank Mandiri dalam mengakomodir kebutuhan pemilik BPJS dalam
melakukan pembayaran.

12. Berkembangnya E-commerce atau online shop kami kategorikan sebagai peluang berbobot
0.03 dikarenakan menambah intensitas transaksi .Kami memberikan peringkat 3 terhadap
respon yang dikeluarkan oleh Bank Mandiri seperti program kliknpay yang memberikan
diskon bila bertransaksi online menggunakan bank mandiri. Hal tersebut bertujuan untuk
menarik minat konsumen bertransaksi online dengan Bank Mandiri. Belum lagi diskon
yang diberikan oleh Bank Mandiri. Misalnya yang sekarang adalah diskon jika membeli di
Mataharimall.com

13. Konsumsi dan perkembangan akan internet , terutama social media yang cukup masif kami
kategorikan sebagai peluang berbobot 0.04 dikarenakan dapat menjadi sarana promosi atau
pendekatan diri(komunikasi) Bank Mandiri dengan masyarakat . Kami memberikan
peringkat 4 terhadap respon yang dikeluarkan oleh bank mandiri dikarenakan bank mandir
dapat menarik konsumen melalui advertisement di media social seperti video singkat yang
mereka sebar di youtube dan juga tutorial dalam menggunakan mobile banking Bank
Mandiri. Dan layanan contact us yang sudah mendapat penghargaan atas kecepatannya
melayani konsumen.

14. Perkembangan teknologi yang semakin canggih contoh: videotron, RFID, NFC, dsb., kami
kategorikan sebagai peluang berbobot 0.03 dikarenakan dapat menjadikan proses transaksi
menjadi semakin cepat dan mudah sehingga banyak orang akan menggunakannya. Kami
memberikan peringkat 3 terhadap respon yang dikeluarkan oleh Bank Mandiri dikarenakan
bank mandiri mempermudah transaksi masyarakat dengan program e-money , mobile
banking , cek saldo e-money melalui gadget, dsb.

15. Penghargaan dan predikat sebagai yang terbaik dalam beberapa hal oleh beberapa institusi
atau organisasi kami kategorikan sebagai peluang berbobot 0.05 dikarenakan penghargaan
yang didapat oleh sebuah perusahaan dapat menjadi suatu acuan bagi masyarakat untuk
mempercayai perusahaan tersebut. Kami memberikan peringkat 4 terhadap respon yang
dikeluarkan oleh Bank Mandiri atas kinerjanya, sistem dan program yang mumpuni guna
perkembangan sehingga mendapat banyak penghargaan dan predikat. Contihnya
pelaksanaan GCG (Good Corporate Governance)

16. Status dan reputasi perusahaan di mata publik termasuk sertifikasi kami kategorikan
sebagai peluang berbobot 0.03 dikarenakan perusahaan dengan sertifikasi mampu
memberikan rasa aman dan percaya kepada masyarakat. Kami memberikan peringkat 4
terhadap respon yang dikeluarkan oleh bank mandiri selain karena Bank Mandiri
merupakan BUMN , mereka juga mendapat reputasi baik atas profit margin yang
besar,waktu terbang yang cukup lama dan sertifikasi dari beberapa badan pengawas seperti
OJK, Lembaga Penjamin Pinjaman, dsb.

17. Sumber pendanaan yang banyak dan bervariasi jika perusahaan go public kami kategorikan
sebagai peluang berbobot 0.04 dikarenakan perusahaan memiliki pendanaan yang terdiri
dari banyak sumber akan lebih dapat bertumbuh. Kami memberikan peringkat 3 terhadap
respon yang dikeluarkan oleh bank mandiri dikarenakan Bank Mandiri merupakan
perusahaan tbk dan mendapat masukan pendanaan dari penjualan saham.

Kelemahan
18. Kebijakan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan (BI rate) juga kami kategorikan
sebagai ancaman berbobot 0.03 karena suku bunga yang turun juga berdampak pada suku
bunga tabungan dan deposito yang juga ikut turun. Respon Bank Mandiri menghadapi hal
tersebut adalah 3, dengan penjelasan sama seperti pada poin 1. Sehingga konsumen tidak
terburu-buru dalam mengambil depositonya dan berinvestasi di tempat lain yang menurut
mereka lebih bernilai.

19. Permintaan akan barang dan jasa yang menurun kami kategorikan sebagai ancaman
berbobot 0.03 karena dampak bahwa transaksi jual beli, maka peluang transaksi itu
dilakukan melalui Bank Mandiri juga berkurang. Kami memberikan peringkat 3 terhadap
respon yang dikeluarkan oleh bank mandiri dikarenakan untuk menstimulasi hal tersebut,
Bank Mandiri bekerja sama dengan beberapa perusahaan lainnya memberikan diskon
untuk menstimulasi masyarakat untuk kembali melakukan transaksi jual dan beli.

20. Kondisi ekonomi global(dunia) merupakan ancaman dengan bobot cukup besar yaitu 0.05,
karena efek bola salju yang biasanya terjadi. Seperti naiknya nilai dollar Amerika karena
jumlahnya sedikit di pasar , membuat China melakukan devaluasi terhadap mata uangnya.
Menyebabkan inflasi di Indonesia , hingga akhirnya mempengaruhi daya beli masyarakat
dan perlambatan ekonomi. Respon yang diberikan oleh Bank Mandiri kami nilai di atas
rata-rata atau 3. Hal tersebut dikarenakan masih ada peningkatan laba bersih di tengah
kondisi ekonomi sekarang.

21. Kebiasaan atau gaya hidup konsumen, di mana pengeluaran > pemasukan kami
kategorikan sebagai ancaman berbobot 0.04 dikarenakan kemungkinan besar terjadinya
NPL (Non Peforming Loan) atau kosnumen tidak dapat mengembalikan apa yang dia
pinjam dengan bunganya. Kami memberikan peringkat 3 terhadap respon yang dikeluarkan
oleh Bank Mandiri dikarenakan cukup ketat dan profesionalnya Bank Mandiri dalam
memberikan pinjaman. Ada kalkulasi dan analisa terlebih dahulu. Seperti melakukan
survei terhadap apa yang dijaminkan, persyaratan yang harus dipenuhi peminjam, dsb.

22. Penyimpanan konvensional kami kategorikan sebagai ancaman berbobot 0.03 dikarenakan
kebiasaan masyarakat Indonesia yang masih belum megerti fungsi bank sesungguhnya
sehingga menakukan penyimpanan secara konvensional. Kami memberikan peringkat 4
terhadap respon yang dikeluarkan oleh bank mandiri dikarenakan Bank Mandiri
mengadakan program laku pandai yang mendekatkan Bank Mandiri kepada konsumen
yang tidak terjangkau kantor yang dimiliki Bank Mandiri.

23. Kebijakan atau program pemerintah yang mengikutsertakan perusahaan kami kategorikan
sebagai ancaman berbobot 0.04 dikarenakan ada kemungkinan kebijakan atau program
pemerintah yang menempatkan posisi perusahaan misalnya yang terjadi saat ini adalah
Menteri BUMN yang menjadikan Bank Mandiri sebagai salah satu jaminan untuk
melakukan pinjaman uang ke Tiongkok. Kami memberikan peringkat 3 terhadap respon
yang dikeluarkan bank mandiri karena betul bahwa Bank Mandiri tidak dapat
menginterfensi keputusan Menteri tetapi hal tersebut di siasati dengan menyiaplan
simpanan likuiditas sbagai cadangan jika hal yang terburuk terjadi.

24. Kesepakatan antara Negara ASEAN dalam melaksanakan Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA) akan dimulai pada akhir Desember, ini dapat menjadi ancaman bagi Bank Mandiri
karena bertambahnya pula saingan dalam memperebutkan pasar yang ada. Kami
memberikan peringkat 3 atas persiapan yang dilakukan oleh Bank Mandiri, seperti yang
tertuang pada poin ke-10. Di mana Bank Mandiri sudah melakukan persiapan guna
menghadapi hal tersebut.

25. Adanya ancaman dari hacker,malware, dst. Merupakan ancaman dengan bobot 0.04 karena
teknologi yang semakin maju maka ancamannya pun semakin berbahaya, terlebih lagi
sistem perbankan semuanya terkomputerisasi, ancaman dari hacker, virus, dsb dapat
melumpuhkan sistem dan dapat menimbulkan kepanikan. Respon yang diberikan Bank
Mandiri berkaitan dengan kasus ini kami beri peringkat 4 , atau di atas rata-rata karena
hingga sekarang belum ada masalah berkaitan dengan masalah ini, menandakan sistem
keamanan berkaitan dengan computerized sangat baik.

26. Konsumsi dan perkembangan akan internet , terutama social media yang cukup masif kami
kategorikan sebagai ancaman berbobot 0.03 dikarenakan adanya kemungkinan penyebaran
informasi yang salah terhadap Bank Mandiri karena lingkup sosial media yang terlalu besar
menjadi tidak dapat di kontrol. Kami memberikan peringkat 3 terhadap respon yang
dikeluarkan Bank Mandiri karena mereka selalu memberi peringatan hati-hati penipuan di
website. Selain itu mereka juga memberikan layanan contact us supaya konsumen dapat
mengkonfirmasi informasi yang beredar dan sudah terbukti bahwa program itu merespon
secara cepat.

27. Adanya kompetitor dengan bentuk dan/atau fungsi yang serupa kami kategorikan sebagai
ancaman berbobot 0.04 dikarenakan perebutan nasabah dengan kompetitor . Kami
memberikan peringkat 4 terhadap respon yang dikeluarkan Bank Mandiri karena cukup
seringnya program jangka pendek yang menarik dikeluarkan oleh Bank Mandiri misalnya
diskon, dan program jangka panjang seperti megeluarkan fiesta poin untuk loyalitas
konsumen, serta program E-money yang hingga sekarang hanya dia yang bisa digunakan
dalam pembayaran tol.

28. Sumber pendanaan yang banyak dan bervariasi jika perusahaan go public kami kategorikan
sebagai ancaman pula berbobot 0.03 dikarenakan banyaknya pemegang saham dalam Bank
Mandiri sehingga banyak keputusan yang di dasari dari banyak orang-orang yang
memegang saham itu juga. Data menunjukkan pemegang saham hingga 18 Februari 2015
adalah 1 (satu) saham seri A Dwiwarna; dan 23.333.333.332 (dua puluh tiga miliar tiga
ratus tiga puluh tiga juta tiga ratus tiga puluh tiga ribu tiga ratus tiga puluh dua) saham seri
B; Kami memberikan peringkat 3 terhadap respon yang dikeluarkan Bank Mandiri karena
adanya perjanjian tertulis atau perjanjian saham mengenai batasan dan keuntungan yang
diterima oleh pemegang saham.

Dari tabel EFE di atas kami mendapatkan nilai tertimbang adalah 3.04. Menandakan bahwa
Bank Mandiri cukup baik dalam menyusun strategi atau memberi respon dalam menghadapi
ancaman dan memanfaatkan peluang yang ada.

5.3 Competitive Profile Matrix


Pada subbab ini, akan dibandingkan Bank Mandiri dengan pesaingnya yang juga
bergerak pada industri perbankan dan masuk dalam kategori Buku 4, yakni Bank Central Asia
(BCA) dan Bank Nasional Indonesia (BNI). Di mana perbandingan akan menggunakan
competitive Profile Matrix berdasarkan critical success factor.
Tabel 5.3 Competitive Profile Matrix
Bank Central Bank Negara
Bank Mandiri Asia Indonesia

Critical Weighted Weighted Weighted


Weight Rating Rating Rating
Success Factor Score Score Score
Number of
0.11 4 0.44 4 0.44 3 0.33
Facility
Market Share 0.10 4 0.4 3 0.3 2 0.2
Service Quality 0.12 4 0.48 4 0.48 4 0.48
Product
0.07 3 0.21 2 0.14 3 0.21
Differentiation
Technological
0.10 4 0.4 4 0.4 4 0.4
Advance
Interest Rates
0.07 3 0.21 3 0.21 3 0.21
Competitive
Financial
0.10 4 0.4 4 0.4 3 0.3
Position
Consumer
0.10 3 0.3 3 0.3 4 0.4
Loyalty
International
Market 0.07 1 0.07 1 0.07 1 0.07
Expansion
Corporate
Social 0.07 2 0.14 4 0.28 3 0.21
Responsibility
Partnership 0.10 3 0.3 3 0.3 3 0.3
Total 1 3.35 3.32 3.11

Berikut analisa singkat daripada penentuan weight critical success factor dan rating dari
Bank Mandiri, Bank Central Asia, dan Bank Nasional Indonesia:
1. Number of Facility yang dimaksud di sini adalah lokasi dan jumlah gerai pelayanan bank
yang bersangkutan , termasuk di dalamnya mesin ATM. Bobot 0.11 berimplikasi dengan
kenyamanan , jika bank tersebut memiliki gerai pelayanan dan mesin anjungan tunai
mandiri yang banyak, maka akan mempermudah konsumen dalam melakukan transaksi,
setoran, tarik tunai, dsb. Berdasarkan data Bank Mandiri memiliki ±15.444 ATM, 4.000
outlet, Bank Negara Indonesia memiliki ±11.209 ATM, 1.714 outlet, dan Bank BCA
memiliki ±14.000an ATM. Hal ini menjadi kekuatan utama= 4 bagi Bank Mandiri dan
BCA, walaupun berbeda jumlahnya, tapi tidak signifikan. Sedangkan hal ini menjadi
kekuatan minor bagi BNI, karena kalah bersaing dengan 2 bank lainnya
2. Market Share adalah bagian pasar yang mampu dikuasai oleh perusahaan apabila
dibandingkan dengan penjualan seluruh industrinya. Market share DPK per Triwulan 1
2015 , Bank Mandiri menguasai 13.55%, BCA menguasai 10.60%, dan BNI menguasai
6.89%. Selain itu, Market share Kredit DPK per Triwulan 1 2015, Bank Mandiri menguasai
12.89% , BCA menguasai 9.04%, dan BNI menguasai 6.83%. Dari data tersebut, Bank
Mandiri peringkat 1 dalam market share jika dibandingkan dengan 2 bank saingannya,
maka dapat dibilang itu kekuatan utama bank mandiri. Lalu peringkat kedua ditempati
BCA, dan menjadikan market share kekuatan minornya, dan terakhir BNI dengan
presentase market share yang cukup rendah sehingga market share menjadi kelemahan
minor

3. Service Quality merupakan dimensi kualitas dari pelayanan yang diberikan Bank terhadap
konsumen, di antaranya seperti kecepatan pelayanan, cepat tanggap akan suatu komplen
atau masalah, keramahan, penjelasan yang jelas, kemudahan akses atau komunikasi , waktu
pelayanan dan adanya fasilitas penunjang pelayanan. Dalam hal ini , ketiga Bank
menjadikan ini sebagai kekuatan utama, karena memang Bank menjual jasa, jadi
peningkatan kualitas terfokus di jasa, terbukti dengan beberapa penghargaan yang diterima
oleh masing-masing Bank.

4. Product Differentiation merupakan hal yang perlu dilakukan Bank untuk membedakan
dirinya dengan bank lain. Atau dapat dibilang variasi produk yang dimiliki.Produk yang
diluncurkan Bank adalah berupa program. Masing-masing Bank memiliki diferensiasi
produknya masing-masing, akan tetapi setelah diidentifikasi, tidak ada perbedaan yang
signifikan antara program-program yang diluncurkan masing-masing Bank, hanya
perbedaan nama yang cukup signifikan. Misalnya kartu flazz dari BCA, kartu E-money
dari Mandiri, kartu Tap-Cash dari BNI. Begitu juga dengan program kredit dan tabungan
yang ada. Akan tetapi, karena Bank Mandiri dan BNI yang bertitel BUMN, maka ada
beberapa program tambahan karena kebijakan pemerintah, misalnya BPJS, ada tabungan
BPJS. Sehingga diferensiasi produk dapat dikatakan kelemahan minor untuk BCA, dan
keuntungan minor untuk Bank Mandiri dan BNI

5. Technology advance adalah teknologi yang dimiliki dan digunakan oleh Bank. Hal ini
cukup krusial dan selalu dikembangkan guna menunjang jasa perbankan , dan
mempermudah konsumen dalam menggunakan jasa perbankan. Terutama sejak tahun 2010
, iklim penggunaan internet semakin tinggi, menyebabkan teknologi berbasi internet juga
semakin tinggi. Jika dibandingkan dari segi teknologi , kasusnya akan sama dengan
diferensiasi produk, bahwa masing-masing Bank memiliki teknologi yang canggih, tetapi
tidak berbeda signifikan. Misalnya ATM, semua memiliki ATM, mobile banking, RFID
pada kartu, dsb. semua juga sudah memiliki teknologi yang serupa. Akan tetapi, karena
teknologi diperlukan dalam menunjang jasa, maka keseriusan bank juga cukup besar dalam
perkembangan teknologi, buktinya setaip Bank mengalokasikan jumlah yang besar dalam
R&D, maka dapat dikatakan tiap Bank, menjadikan teknologi sebagai kekuatan utama.

6. Interest Rates Competitive adalah persaingan nilai suku bunga yang diberikan oleh Bank
terhadap konsumen. Suku bunga di sini adalah suku bunga kredit maupun deposito. Untuk
suku bunga deposito dengan nominal rupiah < 50 juta dan durasi deposito 12 bulan , Bank
Mandiri memberikan 5%, BCA memberikan bunga 5.25%, dan BNI 6%. Sedangkan suku
bunga dasar kredit (SBDK) untuk korporasi, retail,konsumsi KPR, konsumsi non-KPR
berturut-turut untuk Bank Mandiri (10.5% , 12,25%, 11%, dan 12.5%) , BCA (10,25% ,
11.5%, 10.25%, dan 8.63%) dan BNI (10.75%, 12%, 11%, dan 12.75%) . Permainan suku
bunga yang dilakukan di Bank dapat terlihat tidak berbeda sangat jauh, karena harus
mengacu pada BI Rate, sehingga bagian yang dimainkan oleh Bank biasanya adalah jumlah
uang dan waktu simpan. Seperti misalnya aturan bunga deposito dengan nominal rupiah <
50 juta hanya ada di Bank Mandiri, sedangkan BCA paling kecil adalah <2M, dan BNI
<100 juta. Begitu juga dengan tahun, Mandiri dan BNI ada program deposito hingga 24
bulan, sedangnkan BCA 12 bulan, dsb. Karena pengaturan terhadap suku bunga tidak dapat
sepenuhnya diatur oleh Bank, maka kami mengkategorikan ini sebagai kekuatan minor.
7. Financial Position di sini merupakan kondisi keuangan yang ada pada suatu perbankan, di
antaranya adalah aset, perolehan dana pihak ketiga, laba bersih, dsb. Dari aset, Bank
Mandiri memimpin dengan 781,182,372 Triliun Rupiah, disusul dengan BCA dengan
549,324,699 Triliun Rupiah, dan BNI dengan 384,342,690 Triliun Rupiah. Dari perolehan
data pihak ketiga, Bank Mandiri sebesar 654,9 Triliun, BCA sebesar 455 Triliun, BNI
sebesar 327.3 Triliun. Dari laba bersih, Bank Mandiri memperoleh 9.9 Triliun, BCA
memperoleh 8.5 Triliun, dan BNI 2.43 Triliun. Dapat dilihat Laba bersih BNI begitu jauh
dibandingkan dengan 2 bank lainnya, dikarenakan laba bersih BNI anjlok 50.4% daripada
tahun sebelumnya. Posisi finansial digunakan beberapa Bank sebagai kekuatan untuk
menjadi daya tarik investor untuk menaruh dananya di perusahaan tersebut. Jika dilihat
dari data-data di atas, maka hal ini menjadi kekuatan utama dari Bank Mandiri dan BCA,
tetapi menjadi kekuatan minor bagi BNI karena anjlok.

8. Consumer Loyalty dilihat berdasarkan jumlah konsumen baik yang menabung, kredit,
maupun dari produk lain. Dari data didapatkan bahwa BNI memiliki nasabah simpanan
lebih dari 15 juta rekening. Sedangkan Mandiri dan BCA memiliki nasabah sebesar kurang
lebih 12 juta rekening. Terlihat bahwa BNI kuat dalam hal ini, karena umurnya yang lebih
lama daripada kedua pesaingnya. Sehingga dapat dikategorikan bahwa ini merupakan
kekuatan utama BNI dan kekuatan minor bagi BCA dan Mandiri.

9. International Market Expansion , ekspansi bersifat global, seperti memiliki cabang di luar
Indonesia,kerja sama dengan Bank Luar Negeri,dsb, Berapa banyak konsumen di luar
Indonesia, dsb. Hal ini bisa dikatakan lebih mengarah pada persaingan Bank dalam negeri
dengan luar negeri. Jika dilihat Bank Indonesia yang membuka cabang di luar negeri tidak
sebanyak Bank Asing yang ada di Indonesia. Hal ini menandakan ini masih menjadi
kelemahan utama Bank dengan kepemilikan orang Indonesia. Menuru pengakuan Dirut
Utama Bank Mandiri, bahwa membuka cabang di Luar Negeri itu sangat sulit, ia
mengatakan bahwa sudah 5 tahun mengurus izin untuk membuka cabang di Malaysia tapi
belum bisa, bahkan tidak ada 1 Bank milik Indonesia yang ada di Malaysia, sedangkan
MayBank atau BII yang notabene milik Malaysia sudah ada di Indonesia.

10. Corporate Social Responsibility, merupakan program keberlanjutan yang diadakan oleh
Bank. Beberapa program CSR yang diadakan Bank umumnya juga serupa, seperti bakti
BCA, Bina Lingkungan Mandiri, dan BNI Go Green , yang intinya adalah CSR mengenai
lingkungan hidup. Tapi jika dilihat secara presentase jumlah, CSR BCA lebih banyak
dibandingkan dengan kedua pesaingnya, diikuti dengan BNI, baru Mandiri. Hal tersebut
dibuktikan dengan banyaknya logo BCA dalam mensponsori suatu acara dibandingkan
kedua pesaingnya. Hal ini yang lebih mendekatkan BCA dengan masyarakat, dan BCA
menjadikan ini sebagai kekuatan utama, dibandingkan BNI kekuatan minor, dan Bank
Mandiri kelemahan minor.

11. Partnership , merupakan kerjasama yang dilakukan oleh Bank dengan beberapa
perusahaan lainnya untuk memberikan nilai lebih kepada nasabah atas penggunaan jasa
Bank tersebut. Masing-masing Bank menjalankan program kerjasama dengan perusahaan
lain dengan giat. Sehingga akan sangat banyak datanya jika dilampirkan di sini. Tetapi
intinya adalah bahwa partnership merupakan kekuatan minor Bank dalam menghimpun
nasabah. Karena dalam menentukan strategi dia tidak punya kuasa penuh, tapi harus
negosiasi dengan calon partner, strateginya adalah kerjasama dengan perusahaan apa dan
bentuknya seperti apa yang dapat menghimpun nasabah.

Dari tabel CPM di atas, dapat terlihat Service Quality merupakan faktor penentu
keberhasilan terpenting, dengan indikasi weight 0.12. Karena memang yang dijual dari sebuah
Bank adalah jasanya. Dan ketiga Bank yang berkompetisi tersebut memiliki kualitas jasa yang
superior dibuktikan dengan berbagai penghargaan yang pernah dianugerahkan kepada mereka.
Sehingga jika digeneralisasi, weighted score diantara ketiganya tidak berbeda secara signifikan.
Namun jika mengikutsertakan faktor penentu keberhasilan (Critical success factor) lainnya, Bank
Mandiri lebih unggul dibandingkan kedua pesaingnya, diikuti dengan BCA, baru BNI. Hal tersebut
dilihat dari weighted score Bank Mandiri terbesar, yaitu 3.35, BCA 3.32, dan BNI 3.11.
BAB VI
TAHAP PENCOCOKAN

6.1 The Internal – Eksternal Matrix

IFE
Strong Average Weak
3.0 to 4.0 2.00 to 2.99 1.00 to 1.99

High
3.0 to 4.0
I II III

Medium
EFE

2.0 to 2.99
VI V VI

Weak
1.0 to 1.99
VII VIII IX
Grafik 6.1 IE

Kami mendapatkan nilai tertimbang EFE dan IFE Matrix Bank Mandiri secara berturut adalah
3.04 dan 3.24 . Sehingga jika di tarik nilai tertimbang IFE dan EFE Bank Mandiri berdasarkan
grafik di atas, maka Bank Mandiri menempati posisi dengan romawi I yang artinya IFE dan EFE
Bank Mandiri mempunyai posisi yang kuat dan tinggi, maka dapat dikatakan perusahaan saat ini
sedang bertumbuh. Sehingga, strategi yang dapat dipilih adalah seharusnya memiliki strategi grow
and build atau strategi intensif dan integrasi. Di mana yang termasuk strategi integrasi adalah
market penetration, market development, dan product development. Sedangkan yang termasuk
strategi integrasi adalah forward integration, backward integration, dan horizontal integration.
6.2 Grand Strategy Matrix
RAPID MARKET
GROWTH
40%

35%

30%

25%
STRONG
COMPETITIVE
20%
3,05 3,1 3,15 3,2 3,25 3,3 3,35 3,4 3,45 POSITION

15%

10%

5%

0%
SLOW
MARKET
GROWTH

Grafik 6.2 Grand Strategy Matrix

Tabel 6.1 Tabel 6.2


Competitive position Market Growth Bank
Bank CPM Mandiri
Mandiri 3.35 Tahun Market
BCA 3.32 growth
BNI 3.11 2014 11.66%
average 3.26 2013 18.95%
2012 16.29%
2011 25.16%
2010 31.09%
average 20.63%

Sumbu x menyatakan competitive position yang nilainya adalah berdasarkan weighted score yang
didapat dari Competitive Profile Matrix. Rata-rata weighted score dari ketiga Bank tersebut adalah
sebesar 3.26 dan akan menjadi nilai tengah dari sumbu x. Sedangkan sumbu y menyatakan market growth
yang nilainya berdasarkan pertumbuhan aset Bank Mandiri dari tahun 2009 ke 2010 yaitu sebesar 31.09%
hinga 2013 ke 2014 sebesar 11.66%. Rata-rata pertumbuhan aset Bank Mandiri adalah sebesar 20.63%
akan menjadi nilai tengah dari sumbu y.

Melalui grafik tersebut menunjukkan bahwa Bank Mandiri memiliki market growth lebih
rendah daripada rata-rata , tetapi dalam competitive position, Bank Mandiri menunjukan presentase
yang baik yaitu sebesar 3.35, lebih besar dari rata-rata yang nilainya 3.26. Sehingga hal tersebut
menempatkan Bank Mandiri pada kuadran 4, di mana berdasarkan teori, strategi yang cocok untuk
dilakukan oleh Bank Mandiri adalah Concentric diversification, Horizontal diversification,
Conglomerate diversification, dan Joint ventures.

6.3 Space Matrix


Tabel 6.3 Space Matriks

SPACE MATRIX
FINANCIAL STRENGTH RATING
 ROA (return on asset) bank mandiri mengalami peningkatan jadi 3,39
3
melampaui target yang di tetapkan bank mandiri sebanyak 2,5 persen
 Bank mandiri mempertahankan posisi likuiditas yang kuat mengalami
peningkatan sebesar 14,9 persen dari sebelumnya Rp514,2 triliun di September 5
2013 menjadi Rp590,9 triliun pada September 2014.
 Cash flow bank mandiri yang meningkat menjadi IDR 1,905,956.00 pada tahun
5
2014 yang pada tahun sebelumnya sebesar IDR -1,161,634.00
 NPL (non performing loan) bank mandiri adalah bank penyalur kredit terbesar
kedua di Indonesia pertumbuhan kredit Bank Mandiri sebesar 12,2% dengan
rasio NPL yang tetap rendah, dicapai melalui penyaluran kredit secara berhati- 4
hati. Non Performing Loan sebesar 2,15% lebih baik dibandingkan target yang
telah ditetapkan sebesar 3,5%.
 Kecukupan Modal yang meningkat dari tahun-tahun sebelumnya yaitu
menjadi 16.6%, Namun, dengan jumlah modal saat ini yaitu Rp 91,74 triliun,
belum cukup untuk memenuhi standar kecukupan modal (CAR) pada 2019 2
yang ditetapkan untuk bank-bank yang beroperasi di ASEAN yaitu sekurang-
kurangnya 17,5 persen.
TOTAL 19
INDUSTRY STRENGTH RATING
 Adanya dukungan pemerintah yang cukup besar dikarenakan bank
mandiri merupakan BUMN, dan 60% kepemilikan saham Bank Mandiri 5
dimiliki oleh Pemerintah
 Berkaitan dengan growth potential berdasarkan markets.ft.com bahwa
forecasting revenue tahun 2016 akan terjadi peningkatan dari tahun
sebelumnya. Sehingga membuat average growth rate dari tahun 2011
hingga 2014 yang awalnya 18% diperkirakan dengan mengikutsertakan 4
2015 dan 2016 , nantinya average growth rate menjadi 23,41%. Hal
tersebut menunjukkan pada tahun 2015 dan 2016 masih terlihat ada
potensial pertumbuhan.
 Adanya regulasi pemerintah agar Bank membuat program tabunganku
yang merupakan tabungan non administrasi untuk meningkatkan minat 2
warga masyarakat menabung di Bank.
TOTAL 12
ENVIRONMENTAL STABILITY RATING
 Inflasi di Indonesia sekarang terbilang stabil dan ringan , dengan rata-rata
-1
dari maret 2014 - oktober 2015 adalah sebesar 6,47%
 Berhubungan dengan barriers to entry , berdasarkan analisis 5porter’s
yang telah di lakukan bahwa kategori potensial entrant terbilng rendah.
Hal tersebut menandakan bahwa barrier untuk kompetitor baru masuk
-2
dan menjadi saingan dari Bank Mandiri terbilang tinggi, sehingga akan
susah untuk kompetitor baru masuk ke industri perbankan apalagi menjadi
saingan dari Bank Mandiri.
 Berkaitan dengan ease of exit from market Karena banyak stakeholder
yang dilibatkan dalam bisnis perbankan sehingga jika ingin keluar dari
bisnis tersebut di butuhkan pertanggung jawaban kepada pemegang -5
stakeholder, seperti nasabah,karywan, pemegang saham, dsb. Maka dapat
dikategorikan ease of exit terbiang tinggi / sulit.
 Berkaitan dengan risk involve in business bank mandiri termasuk
memiliki banyak risk beberapa di nataranya adalah credit risk ( terjadinya
non performing loan), operational risk (berkaitan dengan penggelapan ,
human error, dan internal(fraud)/external events), market risk ( lost of -6

future earning (foreign currency exchange rates)), trading risk, interest


rate risk, liqudity risk.

TOTAL -14
COMPETITIVE ADVANTAGE RATING

 Market share Bank Mandiri yang tercatat sebesar 13,62% menjadikan


Bank Mandiri sebagai Bank dengan market share terbesar dalam industri -1
perbankan Indonesia Hingga Agustus 2015

 Berkaitan dengan kontrol supplier dan distributor , Bank Mandiri tidak


mempunyai kontrol terhadap supplier , lalu terhadap distributor, Bank
Mandiri memiliki sedikit kontrol seperti kantor cabang , tetapi ada -3
beberapa distributor yang tidak dapat dikontrol penuh seperti jasa
pendistribusian uang ke mesin ATM.

 Brand dan image perusahaan di mata publik cukup baik , karena


banyaknya penghargaan yang sudah diraih oleh Bank Mandiri secara -1
nasional mapun internasional

TOTAL -5
CONCLUSION

 FS average +19 ÷ 5 = 3.8


 IS average +12 ÷ 3 = 4
 ES average -14 ÷ 4 = -3.5
 CA average -5 ÷ 3 = -1.6
 Directional Vector Coordinates:
x-axis: -1.6 + (4) = 3.4
y-axis: -3.5+ (3.8) = 0.3
Grafik 6.3 SPACE Matrix

Berdasarkan teori yang ada pada Bab II, Pada grafik di atas, Bank mandiri menempati kuadran
IV yang tergolong aggressive profiles dimana merupakan perusahaan dengan finansial yang kuat
dalam industri yang sedang berkembang dengan stabil, selain itu , hal ini menyatakan bahwa
organisasi menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal dalam
menghindari ancaman. Strategi yang cocok dipakai pada perusahaan dengan kategori aggressive
profie adalah strategi integrasi (forward integration, backward integration, dan horizontal
integration) dan strategi intensif (market penetration, market development, dan product
development).
6.4 BCG (Boston Consultant Group) Matrix

Industry Sales Growth Rate

 Market Growth = (Asett - Asett-1)/ Asett-1


Berikut salah satu contoh perhitungan:
Market Growth Des 2014 ke Jan 2015 =((-41,451)/ 2,436,216)*100 = -1.7%

 Industry Growth Rate = Market Growth 2014 – Average Market Growth

Industry Growth Rate =(-1.7% - 0.355%) = -2.05%

Maka Industry Growth Rate adalah -2.05%

Tabel 6.4 Industry Growth Rate

Market Growth Bank


Aset Bank Umum Umum Buku 4 Industry Growth
Periode
Buku 4 (terhadap tahun Rate
sebelumnya)
Des 2014 2,477,667
Jan 2015 2,436,216 -1.7%
Feb 2015 2,461,503 1.02%
Mar 2015 2,488,044 1.06%
-2.05%
Apr 2015 2,438,984 -2.01%
Mei 2015 2,443,708 0.19%
Juni 2015 2,533,931 3.56%
Average 0.355%

Relative Market share Position

Kami menggunakan menentukan market share berdasarkan rata- aset Bank Umum Buku 4 pada
bulan Desember 2014 hingga Juni 2015:
(or (Aset ) 781,182,372
= =1
(or Aset ) 781,182,372

Tabel 6.5 Relative Market Share


Nama Bank Aset RMS
Bank Mandiri 781,182,372
Bank Rakyat Indonesia 768,892,430
Bank Central Asia 549,324,699 1
Bank Negara Indonesia 384,342,690
Total 100%

Dari kedua perhitungan di atas, didapatkan hasil Industry Growth Rate adalah sebesar
-2.05%. Nilai negative pada market growth menandakan adanya penuruanan aset dari tahun ke
tahun berikutnya. Hal ini menunjukkan bahwa perbankan dalam hal ini Bank umum buku 4 berada
dalam laju pertumbuhan industri yang sedang lambat. Hasil relative market share(RMS) adalah
sebesar 1. RMS Bank Mandiri adalah sama dengan 1, karena Bank Mandiri memiliki market share
terbesar, maka pembagi dalam perhitungan adalah Bank Mandiri sendiri

Relative Market Share Position


High Medium Low
High 1.0 0.50 0.0
+100%

Stars Question Marks


II I
Industry Growth Rate

Medium
0
Cash Cows
III Dogs
IV
Low
-100%
Grafik 6.4 BCG Matrix
Dari nilai RMS dan Industry Growth Rate jika ditarik ke dalam grafik di atas, maka Bank
Mandiri menempati posisi Cash Cows. Di mana Bank Mandiri memiliki market share yang
terbilang tinggi,bahkan hingga saat ini memegang posisi market share tertinggi pada industri
perbankan. Akan tetapi industri perbankan di Indonesia termasuk industri yang laju
pertumbuhannya cukup lambat. Biasanya perusahaa yang masuk dalam kategori ini sedang pada
matured stage dalam product life cycle. Perusahaan yang masuk kategori ini umumnya memiliki
pendapatan yang besar. Akan tetapi karena laju pertumbuhan yang lambat, akan lebih baik
perusahaan untuk mengalokasikan atau menginvestasikan cash yang ada ke perusahaan yang
masuk dalam kategori stars supaya dapat mendukung pertumbuhan jangka panjangnya.

Oleh karena itu, biasanya perusahaan dengan kategori cash cows memiliki anak perusahaan
sebagai implementasi dari strategi tersebut. Beberapa strategi yang dapat digunakan saat posisi
perusahaan kuat adalah product development, diversification terutama concentric diversification.
Jika posisi perusahaan sedang rawan, strategi defensif yang dapat digunakan adalah retrenchment
dan atau divestiture. Hingga saat ini, Bank Mandiri juga kerap melakukan retrenchment dengan
melakukan penjualan beberapa aset yang sekiranya sudah tidak mendatangkan keuntungan, seperti
saham , maupun aset berwujud. Selain itu ada pula penjualan aset hasil sitaan dari debitur yang
tidak dapat melunasinya untuk meminimalisir presentase NPL(Non performing loan).
6.5 QSPM
Tabel 6.5 Quantitative Strategic Planning Matrix
Integration Strategy Intensive Strategy Diversification Strategy Defensive Strategy

Forward Backward Horizontal Market Market Product Concentric Horizontal Conglomerat joint venture
Key Factor Weight retrenchment divestitur
Integration Integration Integration Penetration Development Development Diversification Diversification Diversification

AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
OPPORTUNITIES
1. Penghargaan dan predikat sebagai yang
terbaik dalam beberapa hal oleh beberapa
0.12 - - - - 3 0.36 3 0.36 3 0.36 2 0.24 4 0.48 4 0.48 3 0.36 2 0.24 3 0.36
institusi atau organisasi mempengaruhi
pendapat dan kepercayaan publik
2. Konsumsi dan perkembangan akan
internet , terutama social media yang cukup 0.11 1 0.11 1 0.11 1 0.11 4 0.44 4 0.44 4 0.44 4 0.44 3 0.33 2 0.22 - - - - 3 0.33
masif
3. Tren positif penggunaan mata uang
elektronik dalam transaksi (cashless 0.08 - - - - - - 3 0.24 3 0.24 4 0.32 - - - - - - - - - - - -
payment)

4. Perkembangan teknologi yang semakin


0.08 3 0.24 3 0.24 2 0.16 3 0.24 3 0.24 4 0.32 3 0.24 1 0.08 1 0.08 - - - - - -
canggih contoh: videotron, RFID, NFC, dsb.
5. Jumlah penduduk Indonesia yang besar 0.09 - - - - - - 3 0.27 3 0.27 3 0.27 3 0.27 3 0.27 3 0.27 - - - - 3 0.27
THREATS
1. Kondisi ekonomi global(dunia) 0.12 2 0.24 2 0.24 3 0.36 3 0.36 3 0.36 3 0.36 3 0.36 3 0.36 2 0.24 4 0.48 4 0.48 3 0.36
2. Adanya ancaman dari hacker,malware,
0.11 1 0.11 1 0.11 2 0.22 - - - - - - 1 0.11 1 0.11 1 0.11 - - - - 2 0.22
dst.
3. Kesepakatan antara Negara ASEAN
dalam melaksanakan Masyarakat Ekonomi 0.11 3 0.33 3 0.33 4 0.44 4 0.44 4 0.44 4 0.44 3 0.33 3 0.33 3 0.33 3 0.33 2 0.22 4 0.44
ASEAN (MEA)
4. Penyimpanan konvensional 0.08 2 0.16 1 0.08 1 0.08 4 0.32 4 0.32 4 0.32 2 0.16 1 0.08 3 0.24 - - - - 3 0.24
5. Adanya kompetitor dengan bentuk
0.1 3 0.3 4 0.4 2 0.2 4 0.4 4 0.4 4 0.4 4 0.4 4 0.4 3 0.3 2 0.2 1 0.1 3 0.3
dan/atau fungsi yang serupa
TOTAL 1
STRENGTHS
1. Peningkatan Profitability ratio 0.1 - - - - - - 3 0.3 3 0.3 3 0.3 3 0.3 3 0.3 3 0.3 - - - - 3 0.3
2. Pengembangan dan penerapan alat
0.13 - - - - - - 3 0.39 3 0.39 4 0.52 - - - - - - - - - - 3 0.39
pembayaran non-tunai
3. Pelayanan pengelolaan pengaduan
0.17 - - - - - - 3 0.51 3 0.51 4 0.68 3 0.51 2 0.34 1 0.17 - - - - 3 0.51
nasabah yang cekatan
4. Pendekatan intensif dengan customer
0.13 3 0.39 1 - 2 - 4 0.52 4 0.52 4 0.52 3 0.39 3 0.39 2 0.26 - - - - 3 0.39
dan dealer
5. Pengukuran standar layanan yang
0.1 3 0.3 3 - 1 - 2 0.2 3 0.3 3 0.3 3 0.3 2 0.2 1 0.1 - - - - 2 0.2
dilakukan secara rutin
WEAKNESSES
1. Diferensiasi produk yang lemah 0.08 - - - - - - 3 0.24 3 0.24 3 0.24 3 0.24 2 0.16 1 0.08 - - - - 2 0.16
2. Leverage ratio yang tinggi 0.13 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 3 0.39 3 0.39 - -
3. Limited access to international market 0.16 3 0.48 3 0.48 2 0.32 3 0.48 3 0.48 3 0.48 - - - - - - 3 0.48 3 0.48 3 0.48
TOTAL 1
total 2.66 1.99 1.89 5.71 5.81 6.27 3.99 3.83 3.18 2.24 1.91 4.95
Jika Bank Mandiri menerapkan semua strategi yang seharusnnya dibuat berdasarkan posisi
Bank Mandiri pada IE Matrix, Space Matrix, BCG Matrix, dan Grand Strategy Matrix akan ada
banyak batasan di mana misalnya memerlukan biaya yang cukup besar, sumber daya manusia yang
tidak sedikit, dsb. Selain itu, dengan Bank Mandiri fokus menerapkan satu atau beberapa strategi
akan membuat dampak strategi tersebut lebih besar daripada menerapkan banyak strategi yang
dapat menyebabkan Bank Mandiri tidak fokus dalam mengeksekusi strategi-strategi tersebut dan
membuat hasilnya tidak optimal.
Oleh karena itu, QSPM dipergunakan sebagai alat analisis untuk memutuskan strategi yang
akan digunakan berdasarkan dari kemenarikan alternatif-alternatif strategi yang ada dengan faktor-
faktor internal dan eksternal secara objektif. Sehingga pada tabel QSPM di atas, perbandingan
dilakukan dengan beberapa strategi yang secara teori seharusnya diambil oleh Bank Mandiri
berdasarkan posisi Bank Mandiri di IE Matrix, Space Matrix, BCG Matrix, dan Grand Strategy
Matrix. Beberapa strategi yang dibandingkan adalah strategi integrasi (forward integration,
backward integration, dan horizontal integration), stragei intensif (market penetration, market
development, dan product development), strategi diversifikasi (concentric diversification,
horizontal diversification, dan conglomerate diversification)
Nilai weight seharusnya adalah sama dengan nilai weight pada IFE dan EFE, namun karena
penyederhanaan, faktor internal dan eksternal yang diambil adalah yang memiliki bobot besar,
sehingga nilai weight dihitung kembali, tapi tetap konsisten dengan nilai weight yang ada pada IFE
dan EFE. Dari hasil tabel QSPM di atas, dilihat nilai total menunjukkan kemenarikan dan
kesesuaian alternatif strategi untuk diaplikasikan dalam memanfaatkan, mencegah faktor eksternal
dan internal. Sehingga, semakin besar nilai total suatu strategi menunjukkan strategi tersebut
semakin tepat atau cocok untuk diimplementasikan.
Dari golongan strategi integrasi, nilai forward integration paling tinggi di antara kedua
integrasi yang lainnya. Pada golongan strategi intensif, nilai product development paling tinggi di
antara kedua intensif lainnya. Pada golongan strategi diversifikasi, nilai concentric diversification
paling tinggi di antara kedua diversifikasi lainnya. Pada golongan strategi defensif, nilai
retrenchment paling tinggi daripada divestiture. Sehingga, jika Bank Mandiri ingin menerapkan
beberapa strategi di antara strategi yang ada, maka akan lebih baik untuk menerapkan strategi,
yakni forward integration,product development, horizontal diversification, retrenchment, joint
venture.
Setelah setiap golongan strategi diambil satu strategi yang paling besar nilainya,lalu kelima
strategi yang terpilih dapat diurutkan berdasarkan nilai TAS (Total Attractive Score).. Berikut
pengurutan kelima strategi tersebut, di mana strategi dengan nilai terbesar adalah product
development sebesar 6.27. Selanjutnya joint venture dengan nilai 4.95, concentric diversification
dengan nilai 3.99, forward integration dengan nilai 2.66, dan retrenchment dengan nilai 2.24.
Maksud dari pengurutan tersebut adalah sebagai prioritas Bank Mandiri dalam mengeksekusi
strategi-strategi tersebut.
Aplikasi nyata daripada strategi-strategi yang diusulkan, dengan catatan jika sudah pernah
diimplementasikan oleh Bank Mandiri, berarti usulan berupa untuk melanjutkan hal tersebut,
sedangkan jika belum pernah diimplementasikan Bank Mandiri, berarti usulan berupa untuk
mengimplementasikkannya. Berikut :
1. Product Development : Pengembangan Produk yang dikeluarkan Bank Mandiri,
lebih baik diintegrasi. Misalnya aplikasi Bank Mandiri yang ada di smartphone. Akan lebih
baik diintegrasi menjadi satu aplikasi. Karena kondisi yang sekarang adalah beberapa
aplikasi dengan kegunaan yang berbeda-beda, misalnya aplikasi untuk mengisi e-money,
aplikasi untuk mengecek e-money, aplikasi banking. Akan lebih baik satu aplikasi
mengintegrasi layanan yang beragam. Selain itu, pengembangan produk juga seharusnya
dilakukan pengembangan penggunaan produk tersebut. Jadi lebih baik Bank Mandiri
bekerja sama dengan banyak retail atau merchand sebagai bagian daripada pengembangan
produk supaya produk tersebut dapat digunakan di banyak tempat.
2. Joint Venture : Kerja sama yang dilakukan Bank Mandiri dengan dua
perusahaan BUMN lainnya sudah baik. Akan lebih baik, joint venture dilakukan dengan
perusahaan asing di luar negeri. Seperti yang diketahui, bahwa cabang Bank Mandiri di
luar sangat sedikit, berbanding terbalik dengan cabang Bank luar negeri yang ada di
Indonesia. Hal tersebut mungkin salah satunya adalah karena regulasi yang ketat. Sehingga
akan lebih baik, Bank Mandiri melakukan joint venture dengan perusahaan di luar negeri
sebagai langkah awal mendapatkan pangsa pasar luar negeri.
3. Concentric Diversification : Bank Mandiri mengadakan beberapa tabungan yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan nasabah yang beraneka macam. Dengan
mengadakan Mandiri prioritas sudah memenuhi kebutuhan nasabah yang intens dalam
berbisnis. Bank Mandiri juga telah mengadakan tabungan naik haji untuk memenuhi
kebutuhan nasabah yang ingin merencanakan naik haji. Mengingat jumlah penduduk yang
banyak dengan kategori umur produktif, kami mengusulkan diadakan tabungan persiapan
pernikahan yang dapat menyasar segala lapisan masyarakat.
4. Forward Integration : Dikarenakan distributor Bank Mandiri adalah kantor
cabang , ATM, dsb. , maka menyinggung juga mengenai market development, Bank
Mandiri dapat menambah jumlah kantor cabang dan ATM yang ada supaya mempermudah
nasabah dalam menggunakan layanan Bank Mandiri.
5. Retrenchment : Bank Mandiri melakukan penjualan beberapa aset yang
sekiranya sudah tidak mendatangkan keuntungan, seperti saham , maupun aset berwujud.
Selain itu ada pula penjualan aset hasil sitaan dari debitur yang tidak dapat melunasinya.

6.6 SWOT
Tabel 6.6 SWOT Matrix
Strength Weaknesses
1. Peningkatan Profitability ratio 1. Diferensiasi produk
2. Pengembangan dan penerapan yang lemah
alat pembayaran non-tunai 2. Leverage ratio yang
3. Pelayanan pengelolaan tinggi
SWOT MATRIX pengaduan nasabah yang 3. Limited access to
cekatan international market
4. Pendekatan intensif dengan
customer dan dealer
5. Pengukuran standar layanan
yang dilakukan secara rutin
Opportunities SO strategy: WO strategy:
1. Penghargaan dan 1. Diferensiasi produk
1. Dengan profitability ratio naik,
predikat sebagai yang pengalokasian lebih baik untuk yang lemah karena
terbaik dalam beberapa pembelian teknologi dan sulitnya melakukan
hal oleh beberapa perluasan jaringan Bank pengembangan variasi
institusi atau organisasi Mandiri untuk menjangkau yang ada , dapat
mempengaruhi calon nasabah hingga pelosok ditutupi dengan
pendapat dan Indonesia (S1-O4, O5) menawarkan
kepercayaan publik 2. Melakukan pengembangan dan penggunaan teknologi
2. Konsumsi dan penerapan alat pembayaran non- yang lebih baik dan
perkembangan akan tunai yang unik dan lebih kemudahan yang di
internet , terutama mudah digunakan sehari-hari, tawarkan mandiri
social media yang termasuk di dalamnya kerja (W1- O2,O3,O4)
cukup masif sama dengan banyak bisnis 2. Limited access to
usaha (termasuk e-commerce) international market
3. Tren positif supaya melanjutkan tren positif dapat di tutupi dengan
penggunaan mata uang penggunaan mata uang penghargaan
elektronik dalam elektronik (S2- O2, O3) internasional yang
transaksi (cashless 3. Mengukur standar layanan harus diraih Bank
payment) secara rutin dan lebih luas Mandiri sehingga
4. Perkembangan misalnya dengan memanfaatkan tetap dapat bersaing
teknologi yang semakin social media sehingga terus dengan Bank dari
canggih contoh: dapat memperbaiki sesuai negara lain. Selain itu,
videotron, RFID, NFC, keinginan masyarakat yang pasar luar negeri tidak
dsb. implikasinya adalah sebesar pasar
5. Jumlah penduduk mendapatkan penghargaan dan Indonesia , sehingga
Indonesia yang besar predikat yang baik (S5, S3 - hal tersebut dapat
O1,O2) dimanfaatkan untuk
fokus pada pasar
Indonesia (W3-
O1,O5)

Threats ST strategy: WT strategy:


1. Kondisi ekonomi 1. Dengan melakukan pendekatan 1. Mengadakan dan
global(dunia) intensif dengan customer dan meningkatkan
2. Adanya ancaman dari dealer membuat Bank Mandiri diferensiasi produk
hacker,malware, dst. seharusnya sudah siap untuk menarik
3. Kesepakatan antara menghadapi MEA. Karena jika perhatian masyarakat
Negara ASEAN dalam Bank Mandiri sudah menguasai yang memakai
melaksanakan pasar negara sendiri, maka tabungan secara
Masyarakat Ekonomi sudah aman. Karena Indonesia konvensional dan
ASEAN (MEA) menyumbang 50% PDB dan menggaet nasabah
populasi penduduk Negara kompetitor (W1 – T4,
4. Penyimpanan
ASEAN. (S4-T3) T5)
konvensional
2. Dengan memberikan pelayanan 2. Menahan dan
5. Adanya kompetitor lebih baik daripada pesaing mempertimbangkan
dengan bentuk dan/atau
merupakan hal yang lagi masalah
fungsi yang serupa
fundamental dan paling peminjaman atau
berdampak dalam hutang ke luar negeri
memenangkan persaingan antar apalagi dengan
kompetitor, selain itu, dengan kondisi ekonomi
pendekatan intensif salah satu global yang tidak
aplikasinya adalah pengadaan menentu. Dengan
promo dan benefit kepada tidak melakukan
nasabah juga merupakan cara peminjaman dengan
untuk memenangkan nasabah pihak luar negeri,
atas kompetitor lain , bahkan maka walaupun ada
menggaet calon nasabah yang pergolakan ekonomi
biasa menabung secara global, tapi tidak akan
konvensional (S4, S5 – T4, T5) terlalu besar
3. Dengan pengaduan nasabah dampaknya jika ada
yang diproses dengan cepat, kebergantungan
maka ancaman dari hacker atau dengan pihak luar.
malware dapat segera ditelusuri (W2-T1)
dan diatasi (S3-T2)

Dari beberapa rumusan strategi SWOT di atas, digunakan QSPM kembali sebagai alat
analisis untuk memutuskan strategi yang akan digunakan berdasarkan dari kemenarikan alternatif-
alternatif strategi yang ada dengan faktor-faktor internal dan eksternal secara objektif. Sehingga
pada tabel QSPM di bawah, perbandingan dilakukan terhadap beberapa strategi yang telah
dirumuskan pada Matriks SWOT di atas. Nilai weight seharusnya adalah sama dengan nilai weight
pada IFE dan EFE, namun karena penyederhanaan, faktor internal dan eksternal yang diambil
adalah yang memiliki bobot besar, sehingga nilai weight sama dengan nilai weight pada QSPM
sebelumnya, dan tetap konsisten dengan nilai weight yang ada pada IFE dan EFE. Dari hasil tabel
QSPM di bawah, dilihat nilai total menunjukkan kemenarikan dan kesesuaian alternatif strategi
untuk diaplikasikan dalam memanfaatkan, mencegah faktor eksternal dan internal. Sehingga,
semakin besar nilai total suatu strategi menunjukkan strategi tersebut semakin tepat atau cocok
untuk diimplementasikan.
Pada QSPM di bawah ini, kategori dibagi menjadi empat, yaitu SO strategy di mana
strategi yang menggunakan kekuatan dalam memanfaatkan peluang. Ada tiga strategi di dalamnya
yang akan dibandingkan. WO strategy di mana strategi yang meningkatkan kelemahan yang ada
dengan memanfaatkan peluang daripada faktor eksternal. Ada dua strategi di dalamnya yang akan
dibandingkan. ST strategy di mana strategi yang menggunakan kekuatan dalam menghindari
ancaman faktor eksternal. Ada tiga strategi di dalamnya yang akan dibandingkan. Dan yang
terakhir adalah WT strategy di mana strategi defensif yang bertujuan untuk mengurangi kelemahan
internal sembari menghindari ancaman eksternal yang ada.
6.7 QSPM SWOT
Tabel 6.7 QSPM SWOT
SO WO ST WT

KeyFactor Weight 1 2 3 1 2 1 2 3 1 2

AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
OPPORTUNITIES
1. Penghargaan dan predikat sebagai yang
terbaik dalam beberapa hal oleh beberapa
0.12 3 0.36 3 0.36 4 0.48 3 0 4 0.48 2 0.24 3 0.36 3 0.36 3 0.36 1 0.12
institusi atau organisasi mempengaruhi
pendapat dan kepercayaan publik
2. Konsumsi dan perkembangan akan
internet , terutama social media yang cukup 0.11 4 0.44 4 0.44 3 0.33 1 0.11 2 0.22 1 0.11 1 0.11 3 0.33 0 0 0 0
masif
3. Tren positif penggunaan mata uang
elektronik dalam transaksi (cashless 0.08 3 0.24 3 0.24 1 0.08 3 0.24 2 0.16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
payment)

4. Perkembangan teknologi yang semakin


0.08 3 0.24 3 0.24 3 0.24 3 0.24 2 0.16 1 0.08 1 0.08 3 0.24 0 0 0 0
canggih contoh: videotron, RFID, NFC, dsb.
5. Jumlah penduduk Indonesia yang besar 0.09 4 0.36 3 0.27 3 0.27 1 0.09 3 0.27 4 0.36 1 0.09 1 0.09 1 0.09 2 0.18
THREATS
1. Kondisi ekonomi global(dunia) 0.12 3 0.36 1 0.12 1 0.12 1 0.12 3 0.36 3 0.36 1 0.12 0 0 2 0.24 3 0.36
2. Adanya ancaman dari hacker,malware,
0.11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0.11 1 0.11 4 0.44 0 0 0 0
dst.
3. Kesepakatan antara Negara ASEAN
dalam melaksanakan Masyarakat Ekonomi 0.11 3 0.33 3 0.33 1 0.11 1 0.11 4 0.44 4 0.44 1 0.11 2 0.22 2 0.22 3 0.33
ASEAN (MEA)
4. Penyimpanan konvensional 0.08 3 0.24 4 0.32 1 0.08 3 0.24 1 0.08 0 0 0 0 0 0 4 0.32 0 0
5. Adanya kompetitor dengan bentuk
0.1 0 0 0 0 0 0 3 0.3 3 0.3 2 0.2 3 0.3 2 0.2 3 0.3 1 0.1
dan/atau fungsi yang serupa
TOTAL 1
STREGTHS
1. Peningkatan Profitability ratio 0.1 4 0.4 3 0.3 3 0.3 3 0.3 3 0.3 2 0.2 1 0.1 1 0.1 2 0.2 2 0.2

2. Pengembangan dan penerapan alat


0.13 3 0.39 4 0.52 2 0.26 3 0.39 3 0.39 0 0 0 0 0 0 2 0.26 1 0.13
pembayaran non-tunai
3. Pelayanan pengelolaan pengaduan
0.17 2 0.34 1 0.17 4 0.68 1 0.17 2 0.34 2 0.34 4 0.68 4 0.68 0 0 0 0
nasabah yang cekatan
4. Pendekatan intensif dengan customer
0.13 3 0.39 3 0.39 3 0.39 1 0.13 1 0.13 2 0.26 3 0.39 2 0.26 3 0.39 1 0.13
dan dealer
5. Pengukuran standar layanan yang dilakukan
0.1 1 0.1 1 0.1 4 0.4 1 0.1 2 0.2 2 0.2 3 0.3 1 0.1 2 0.2 1 0.1
secara rutin
WEAKNESSES
1. Diferensiasi produk yang lemah 0.08 0 0 0 0 0 0 3 0.24 2 0.16 0 0 0 0 0 0 3 0.24 1 0.08
2. Leverage ratio yang tinggi 0.13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3. Limited access to international market 0.16 2 0.32 3 0.48 1 0.16 1 0.16 4 0.64 3 0.48 2 0.32 1 0.16 0 0 0 0
TOTAL 1
total 4.51 4.28 3.9 2.94 4.63 3.38 3.07 3.18 2.82 1.73
Dari golongan strategi SO nilai paling tinggi dimiliki oleh poin 1 dengan nilai 4.51 , yaitu
strategi berupa Dengan profitability ratio naik, pengalokasian lebih baik untuk pembelian
teknologi dan perluasan jaringan Bank Mandiri untuk menjangkau calon nasabah hingga pelosok
Indonesia. Sedangkan dari strategi WO, nilai paling tinggi dimiliki oleh poin 2 dengan nilai 4.63,
yaitu Limited access to international market dapat di tutupi dengan penghargaan internasional
yang harus diraih Bank Mandiri sehingga tetap dapat bersaing dengan Bank dari negara lain. Selain
itu, pasar luar negeri tidak sebesar pasar Indonesia, sehingga hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk
fokus pada pasar Indonesia.
Untuk golongan strategi ST, nilai paling tinggi dimiliki oleh poin 1 dengan nilai 3.38, yaitu
dengan melakukan pendekatan intensif dengan customer dan dealer membuat Bank Mandiri
seharusnya sudah siap menghadapi MEA. Karena jika Bank Mandiri sudah menguasai pasar
negara sendiri, maka sudah aman. Karena Indonesia menyumbang 50% PDB dan populasi
penduduk Negara ASEAN. Dan dari strategi WT, nilai paling tinggi dimiliki oleh poin 1 dengan
nilai 2.82, yaitu mengadakan dan meningkatkan diferensiasi produk untuk menarik perhatian
masyarakat yang memakai tabungan secara konvensional dan menggaet nasabah kompetitor
Jika dilihat secara seksama, ada kesamaan antara strategi SO, WO, ST, dan WT yang sama-
sama memiliki semangat untuk meningkatkan market share di Indonesia sebagai tahap persiapan
Bank Mandiri dalam menghadapi MEA. Jadi dapat dikatakan eksekusi strategi berdasarkan
analisis SWOT dan penggabungan dari keempat strategi terpilih adalah memperkuat posisi Bank
Mandiri di Indonesia, karena dikatakan juga bahwa Indonesia menyumbang 50% PDB dan
populasi Negara ASEAN, sehingga jika dapat menguasai Indonesia, maka Bank Mandiri sudah
menguasai 50% market share ASEAN.

Anda mungkin juga menyukai