Soal Teori
1. Apa itu radiologi? Apa yang kamu ketahui tentang radiologi?
Jawab:
Sinar Roentgen pertama kali ditemukan oleh Wilhelm Conrad
Roentgen tahun 1895. Dengan adanya sinar roentgen merupakan revolusi
dalam dunia kedokteran karena dapat diperiksa bagian-bagian tubuh manusia
yang sebelumnya tidak dapat dicapai dengan pemeriksaan konvensional. Sinar
roentgen mempunyai sifat fisika, kimia dan biologi. Sifat biologi yang dapat
merusak sel-sel hidup yang pada tingkat awal sekedar perubahan warna sampai
penghitaman kulit bahkan sampai merontokkan rambut. Dosis sinar yang lebih
tinggi bila penyinaran terus dilanjutkan nekrosis dapat menjadi tumor kulit
ganas atau kanker kulit. Sinar roentgen bergerak dalam garis lurus, tidak
dipengaruhi oleh lapangan magnetic dan mempunyai daya tembus yang
semakin kuat apabila tegangan listrik yang digunakan semakin tinggi dan sinar
ini dapat menghitamkan kertas potret. Oleh karena itu, banyak yang menjadi
korban setelah terkena paparan sinar roentgen. Setelah diketahui banyak
mengakibatkan kerusakan, sampai kanker kulit bahkan leukemia maka
dibuatlah peraturan untuk mencegah kerusakan terhadap sinar roentgen pada
kongres internasional radiologi di Kopenhagen tahun 1953 dibentuk The
International Committee on Radiation Protection.
Petunjuk proteksi terhadap radiasi sinar roentgen adalah,
menjauhkan diri dari sumber sinar, menggunakan alat alat proteksi bila harus
berdekatan dengan sinar seperti sarung tangan, rok, jas, kursi fluoroskopi,
berlapis timah hitam (Pb) dan mengadakan pengecekan berkala dengan
memakai film-badge dan pemeriksaan darah, khususnya jumlah sel darah putih
(leukosit). Bapak Radiologi dalam bidang pendidikan dan keorganisasian
adalah Prof. dr. Wihelmus Zacharias Johannes yang juga mendirikan Sekolah
Asisten Roentgen tahun 1952, dan yang mendirikan organisasi yang medahului
Ikatan Ahli Radiologi Indonesia (IKARI) yaitu seksi radiologi Ikatan Dokter
Indonesia pada tahun 1952.
Setelah perang dunia kedua, pemeriksaan radiologi maju dengan pesat
sejalan dengan kemjauan ilmu kedokteran. Cara-cara pemeriksaan yang
menghasilkan gambar tubuh manusia untuk tujuan diagnostik antara lain,
angiokardiografi, digital substraction angiography, ultrasonografi, kedokteran
nuklir, computerised tomography, magnetic resonance dan PET scan.
2. Terbentuknya Sinar X?
Urutan proses terjadinya sinar X adalah sebagai berikut:
1) Katoda (filamen) dipanaskan >20000C sampai menyala dengan
mengalirkan listrik yang berasal dari transformator.
2) Karena panas, elektron-elektron dari katode (filamen) terlepas.
3) Sewaktu dihubungkan dengan transformator tegangan tinggi,
elektron-elektron akan dipercepat gerakannya menuju anoda dan
dipusatkan ke alat pemusat (focusing cup).
4) Filamen dibuat relatif negatif terhadap sasaran dengan memilih
potensial tinggi.
5) Awan-awan elektron mendadak dihentikan pada sasaran sehinga
terbentuk panas >99% dan sinar X <1%.
6) Pelindung (perisai) timah akan mencegah keluarnya sinar X dari
tabung, sehingga sinar X yang terbentuk hanya dapat keluar melalui
jendela.
7) Panas yang tinggi pada sasaran akibat benturan elektron ditiadakan
oleh radiator pendingin.
*Jumlah Sinar X yang dilepaskan setiap satuan waktu dapat dilihat
pada alat pengukur miliampere (MA), sedangkan jangka waktu
pemotretan dikendalikan oleh alat pengukur waktu.
3. Karakteristik Sinar X?
Beberapa sifat fisik sinar X:
1) Daya tembus
Sinar X dapat menembus bahan dengan daya tembus sangat besar.
Makin tinggi tegangan tabung, makin besar daya tembusnya. Makin
rendah berat atom suatu benda, makin besar daya tembus sinarnya.
2) Pertebaran
Apabila berkas sinar X melalui suatu zat, maka berkas akan
bertebaran ke segala jurusan, menimbulkan radiasi sekunder pada
bahan/zat yang dilaluinya. Hal ini yang menyebabkan pengaburan
kelabu menyeluruh pada film.
3) Penyerapan
Sinar X diserap oleh zat sesuai dengan berat atom. Makin tinggi berat
atomnya, makin besar penyerapannya.
4) Efek Fotografik
Sinar X dapat menghitamkan emulsi film setelah di proses kimiawi di
kamar gelap.
5) Pendar Flour (fluoresensi)
Sinar X menyebabkan bahan seperti kalsium tungstat/zink sulfid
memendarkan cahaya. Luminisensi ada 2 jenis:
Fluoresensi memendarkan cahaya sewaktu ada radiasi sinar
X saja
Fosforisensi Pemendaran cahaya berlangsung beberapa
saat, walaupun sinar X sudah dimatikan.
6) Ionisasi
Efek primer sinar X apabila mengenai suatu zat akan menimbulkan
ionisasi partikel zat tersebut.
7) Efek Biologik
Sinar X akan menimbulkan perubahan biologi pada jaringan, yang
digunakan dalam pegobatan radioterapi.
Radio-opaque
Untuk menentukan lokasinya dan akan terlihat pelebaran ureter
proksimal dan batu
Radio-lusen
Tampak luput isi (filling defect) pada ureter, dengan kemungkinan pelebaran
bagian proksimalnya.