SOSI4307 Pemerintahan
SOSI4307 Pemerintahan
PEN D A HU L UA N
M asalah merupakan suatu kejadian atau gejala yang tidak akan pernah
terpisahkan dari kehidupan manusia karena kehidupan manusia
merupakan proses perjuangan mengatasi masalah. Pada dasarnya
keberhasilan mencapai sukses dalam hidup adalah keberhasilan mengatasi
masalah, dan sebaliknya kegagalan hidup adalah kegagalan mengendalikan
masalah yang dihadapi. Untuk dapat menjalani hidup dengan berhasil maka
manusia membutuhkan kemampuan mengendalikan masalah (problem
management). Kita lihat contoh sederhana berikut ini. Pada awalnya manusia
menghitung segala sesuatu secara manual. Dua ditambah dua sama dengan
empat. Mudah bagi kita untuk menghitungnya. Tapi coba Anda hitung tujuh
puluh lima ditambah seperempat dari seratus tiga puluh lima, kemudian
dikalikan dengan lima ratus empat puluh satu lalu dibagi sembilan puluh.
Sulit bukan menghitungnya tanpa bantuan alat apa pun? Ini menjadi masalah
bagi manusia. Masalah ini menjadi tantangan bagi manusia. Masalah ini pada
akhirnya memberikan kesempatan kepada manusia untuk bisa berkembang.
Terciptalah sebuah alat yang kita kenal dengan kalkulator. Ternyata
kalkulator tidak begitu banyak membantu manusia sehingga manusia masih
memiliki masalah. Sekali lagi masalah yang dihadapi manusia pada akhirnya
membawa kemajuan bagi manusia dengan diciptakannya alat yang kita kenal
dengan komputer. Dengan demikian, “masalah” bagi manusia tidak akan
pernah berakhir, namun dengan adanya “masalah” tersebut maka manusia
juga akan selalu berkembang.
Bagi ahli sosial khususnya ahli sosiologi dan juga ahli kesejahteraan
sosial, kemampuan seperti itu tidak hanya akan bermanfaat bagi dirinya
sendiri, tetapi juga bermanfaat untuk membantu orang lain memecahkan
berbagai masalah yang mereka hadapi. Untuk itu, mahasiswa yang
mendalami ilmu sosial perlu mengenal ciri-ciri dan elemen-elemen penting
1.2 Masalah-masalah Sosial
Gambar 1.1.
Kegiatan Belajar 1
} Kesenjangan (masalah)
Gambar 1.2.
Dari gambaran yang sederhana ini jelas bahwa semua orang, tanpa
kecuali, selalu menghadapi masalah. Tetapi apakah suatu masalah yang
dihadapi oleh seseorang itu merupakan masalah sosial? Tentu saja tidak.
Untuk itu, uraian berikut akan memberikan gambaran kepada Anda mengenai
perbedaan tersebut.
Sumber:
http://www.cartoonstock.com/newscartoons/cartoonists/ksm/lowres/ksmn1743l.jpg
Gambar 1.3.
Masalah Personal
B. MASALAH PERSONAL
dari pakaian yang dicuri itu ternyata tidak hanya digunakan untuk memenuhi
kebutuhan pangan saja, tetapi juga digunakan untuk mabuk-mabukan dan
judi. Kegiatan mabuk-mabukan dan judi ini tentu saja pada akhirnya
menimbulkan keresahan umum.
Dari kedua kasus tersebut kita dapat melihat bahwa pada tahap
selanjutnya sebuah masalah personal bisa berkembang dan menjelma menjadi
sebuah keresahan umum. Akibat yang terjadi dari tindakan yang dilakukan
seseorang atau sekelompok orang bukan lagi hanya dirasakan oleh orang
tersebut, tetapi juga memberikan dampak bagi orang-orang di sekitarnya.
D. MASALAH SOSIAL
Masalah sosial adalah suatu kondisi yang dinyatakan tidak sesuai dengan
nilai-nilai yang dianut oleh sebagian warga, yang sepakat bahwa suatu
kegiatan bersama diperlukan untuk mengubah kondisi itu.
Gambar 1.4.
Kembali pada contoh kasus yang kita miliki maka kecanduan narkotika
yang pada awalnya merupakan masalah personal, kemudian menjadi
keresahan umum, kini menjadi masalah sosial. Kecanduan narkotika yang
diikuti dengan tindakan-tindakan yang dianggap melanggar norma yang
berlaku di masyarakat, pada akhirnya menimbulkan kesamaan persepsi di
antara anggota masyarakat. Masyarakat menganggap bahwa kejadian itu
merupakan suatu ancaman bagi kestabilan keadaan normal yang selama ini
berlaku, dan di antara anggota masyarakat itu sudah tercipta satu kesadaran
bahwa mereka harus melakukan satu tindakan yang harus dilakukan secara
bersama-sama dan mendapat dukungan dari semua anggota masyarakat.
Demikian pula dalam kasus yang berawal dari ketidakmampuan
seseorang untuk memenuhi kebutuhan pokoknya yang pada akhirnya menjadi
suatu masalah sosial yang harus dipecahkan secara bersama-sama. Tindakan
yang dilakukan masyarakat untuk mengatasi masalah sosial itu, antara lain
SOSI4307/MODUL 1 1.11
Gambar 1.5.
GAKY adalah Sekumpulan Gejala yang Timbul karena Tubuh Seseorang
Kekurangan Unsur Yodium secara Terus-menerus dalam Jangka Waktu yang
Cukup Lama
racun orang yang berjilbab beberapa tahun yang lalu atau isu tentang
pencemaran makanan dengan lemak babi ataupun isu mengenai adanya
organisasi tanpa bentuk (OTB) yang meresahkan itu. Semua isu itu telah
menimbulkan keresahan yang luas dalam masyarakat, dan membawa
berbagai konflik yang tidak diinginkan. Setelah isu itu diteliti ternyata
kejadian tersebut sebenarnya tidak ada. Namun, sekalipun tanpa adanya
bukti, masyarakat sudah menganggap hal tersebut sebagai suatu masalah
sosial, hanya karena banyak yang membicarakannya.
Satu hal yang pasti bahwa masalah sosial itu berhubungan erat dengan
nilai-nilai sosial dan lembaga kemasyarakatan. Dengan demikian suatu
gejala, fenomena atau kejadian yang dianggap sebagai masalah sosial, tidak
saja semata-mata merujuk pada tata kelakuan atau tindakan yang
1.14 Masalah-masalah Sosial
Sumber: http://files.myopera.com/marsaoly/blog/CIMG1200.JPG.
Gambar 1.6.
Kemiskinan adalah Masalah Sosial yang Tak Pernah Terselesaikan
SOSI4307/MODUL 1 1.15
a. Kriteria utama
Suatu gejala atau kejadian dianggap sebagai masalah sosial ketika
terjadi kepincangan antara apa yang seharusnya terjadi dan apa yang
sesungguhnya terjadi.
b. Sumber-sumber sosial
Banyak kalangan yang berpendapat bahwa sumber terjadinya masalah
sosial adalah manusia, sedangkan sesuatu yang terjadi karena alam bukan
merupakan masalah sosial. Pernyataan ini ditentang oleh sosiolog. Mereka
beranggapan bahwa alam pun bisa menimbulkan masalah sosial. Bencana
alam, seperti gempa bumi, tanah longsor, banjir bisa juga memiliki andil
dalam menciptakan masalah sosial.
LAT IH A N
1) Amati isu yang sedang berkembang dalam masyarakat dan catat isu yang
menurut Anda penting. Kemudian, kelompokkan isu-isu itu ke dalam 3
kategori, yaitu masalah personal, keresahan umum, dan masalah sosial.
Beri alasan mengapa masing-masing isu Anda kelompokkan ke dalam
kategori tertentu!
2) Coba hubungi instansi pemerintah/yayasan swasta yang berurusan
dengan penanganan masalah sosial dalam masyarakat (masalah keluarga,
kemiskinan, pengangguran, kenakalan). Pelajari program-program
mereka. Coba identifikasi apakah persepsi lembaga itu tentang masalah
sosial cukup ditunjang oleh pemahaman yang tepat tentang ciri-ciri
masalah sosial atau masih ada yang didasarkan atas kesalahpahaman.
Pisahkan mana yang sudah didasarkan atas pemahaman yang tepat dan
mana yang tidak. Jelaskan alasan Anda!
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 1
3) Suatu isu dapat berubah menjadi masalah sosial, hal ini merupakan
penjelasan tentang butir-butir penting dalam masalah sosial, yang
menggambarkan ....
A. sebagian berarti warga
B. tidak sesuai dengan nilai
C. adanya suatu kegiatan bersama
D. suatu kondisi yang dinyatakan
8) Latent social problem bisa diartikan sebagai suatu kejadian yang ....
A. berlawanan dengan norma, namun tetap diterima apa adanya
B. sesuai dengan norma sehingga diterima apa adanya
C. berlawanan dengan norma sehingga harus dihilangkan
D. sesuai dengan norma, namun harus dihilangkan
9) Manifest social problem bisa diartikan sebagai suatu kejadian yang ....
A. berlawanan dengan norma, namun tetap diterima apa adanya
B. sesuai dengan norma sehingga diterima apa adanya
C. berlawanan dengan norma sehingga harus dihilangkan
D. sesuai dengan norma, namun harus dihilangkan
Kegiatan Belajar 2
S elain memahami masalah sosial melalui definisi yang ada, cara lain untuk
memahaminya ialah dengan mencoba mempelajari ciri-ciri masalah
sosial. Dari pengenalan akan ciri-ciri itu pemahaman kita mengenai gejala ini
akan lebih mendalam.
Dari beberapa ciri masalah sosial, paling tidak terdapat 6 ciri masalah
sosial yang dapat membantu kita untuk mendalami fenomena ini. Keenam
ciri itu menunjukkan bahwa (1) masalah sosial itu bersifat relatif; (2) masalah
sosial saling berhubungan satu dengan yang lain; (3) masalah sosial selalu
kompleks sifatnya; (4) masalah sosial selalu berbeda sepanjang rentang
kehidupan; (5) masalah sosial dapat dikelompokkan; dan (6) masalah sosial
dapat berdampak normal dalam pelaksanaan nilai-nilai sosial. Mari kita bahas
satu per satu ciri-ciri tersebut secara singkat.
Sifat relatif suatu masalah sosial tidak hanya terlihat dari tataran
horizontal di antara kelompok-kelompok yang berbeda tetapi juga dari
tataran vertikal di antara kurun waktu yang berbeda. Kondisi yang pada
kurun waktu tertentu masih dipandang sebagai sesuatu yang wajar, pada
kurun waktu yang lain mungkin sudah dinilai sebagai tidak wajar, dan ini
sesuai dengan perkembangan kesadaran moral yang berkembang dalam
masyarakat itu. Sebagai ilustrasi, beberapa saat yang lampau kita belum
terlalu resah dengan “lingkungan kumuh”, tetapi sekarang ini kita merasa
sangat terusik oleh kondisi seperti itu. Hal ini disebabkan oleh perubahan
tingkat kesadaran dan kepekaan kita karena adanya pendidikan khususnya
pendidikan kesehatan dan makin membaiknya kualitas kehidupan masyarakat
sehingga kita dapat membandingkan antara keadaan sehat dan tidak sehat.
Kondisi inilah yang kadang-kadang tidak disadari oleh pemerintah. Ketika
satu dua orang pedagang kaki lima menjajakan dagangannya di trotoar, hal
ini dianggap bukan masalah. Namun, ketika jumlah pedagang kaki lima
menjadi semakin banyak maka hal ini akan menjadi masalah sosial. Ketika
terjadi upaya penggusuran terhadap pedagang kaki lima maka pemerintahlah
yang dipersalahkan karena membiarkan pedagang kaki lima menjadi banyak
yang berjualan. Oleh karena itu, Merton dan Nisbet (1988) berpendapat jika
kita membandingkan masalah sosial di antara 2 kelompok yang berbeda atau
di antara dua kurun waktu yang berbeda sebenarnya kita membandingkan dua
kesadaran moral yang berbeda atau membandingkan dua standar nilai
kehidupan yang berlainan. Menurut kedua tokoh ini, perbedaan antara
masalah sosial dengan masalah-masalah lainnya terutama terletak pada
konsep bahwa masalah sosial itu terkait sangat erat dengan nilai-nilai moral
serta struktur sosial suatu masyarakat.
Sumber: http://www.aula-barat.itb.ac.id/images/main_page/frisk0304.jpg
Gambar 1.7.
Perang, Salah Satu Pemicu Timbulnya Masalah Sosial
Gambar 1.8.
Paradigma J.G. Manis Memperlihatkan Antarhubungan Masalah Sosial
keras, bahkan mungkin sifat agresif atau acuh tak acuh yang dapat memberi
kesan angkuh. Masalah sosial tidak selalu mudah dapat ditangani secara
efektif, selain karena penyebabnya yang rumit, akibatnya sulit diramalkan,
juga karena masalah sosial sering dilestarikan dalam kehidupan budaya.
Pantangan makan ikan bagi anak kecil karena dianggap menyebabkan
cacingan, merupakan contoh bagaimana suatu masalah dilestarikan dalam
kebudayaan. Atau anak yang baru lahir tidak boleh diberi minum air susu ibu
(asi) yang pertama (colostrums) dengan alasan asi pertama itu adalah susu
basi, pada hal menurut kesehatan asi pertama itu justru akan memberi
kekebalan tubuh yang tidak dapat digantikan dengan makanan pengganti apa
pun. Kompleksitas masalah sosial tentunya berkaitan dengan ciri-ciri yang
sudah kita bahas bersama bahwa masalah sosial selalu berkait dengan gejala
sosial yang lain sehingga untuk mengatasi suatu masalah, kita juga perlu
mempertimbangkan gejala lain yang berkaitan dengan masalah sosial
tersebut.
Sumber: http://magazine.carleton.ca/2003_Spring/photos/life-racism.jpg]
Gambar 1.9.
Protes terhadap Rasisme
muncul secara periodik, dan ada yang secara teratur muncul dan hilang.
Berhubungan dengan hasil pengamatannya, ia melakukan Gallup Poll untuk
mengetahui gambaran permasalahan yang dirasakan masyarakat Amerika
antara tahun 1935-1975. Hasilnya memperlihatkan dengan jelas 3 jenis
masalah itu. Terlihat masalah perang dan damai muncul secara terus-
menerus, masalah ekonomi termasuk masalah pengangguran yang muncul
secara teratur, serta merosotnya nilai agama dan moral muncul secara
periodik.
Tabel 1.1.
Pengelompokan Masalah Sosial menurut Stark
Sumber: http://www.portalinfaq.org/img_upld/Busung%20Lapa.gif
Gambar 1.10.
Korban Kelaparan/Malnutirisi karena Kondisi Miskin
Gambar 1.11.
Klasifikasi Masalah Sosial menurut J.G. Manis
Sumber:http://www.empirewire.com/images/gambler.jpg
Gambar 1.12.
Perjudian, Salah Satu Masalah Sosial yang Sulit Diatasi
Gambar 1.13.
Kerusuhan yang
Memakan Korban
Sumber: http://www.gujaratplus.com/riots_gal/0203guj8.jpg
SOSI4307/MODUL 1 1.33
1. Over generalisasi.
Sering kali kita memandang suatu permasalahan yang sebenarnya belum
tentu terjadi, namun kita pernah mengalaminya dalam satu kasus
tertentu, lalu kita menganggap sama pada kasus yang lain. Kita ambil
saja contoh tentang pedagang kaki lima (PKL). Kita pernah mengalami
bahwa pedagang kaki lima yang ada di suatu tempat pada akhirnya
menimbulkan masalah sosial, seperti kemacetan lalu lintas, sampah yang
berserakan, serta tingkat kriminalitas yang tinggi. Dengan kasus yang
pernah kita alami ini, kemudian kita mengambil kesimpulan bahwa
setiap ada pedagang kaki lima yang berjualan maka kondisinya akan
sama, yaitu akan terjadi kemacetan lalu lintas, sampah berserakan, serta
tingginya tingkat kriminalitas. Akhirnya, kita akan selalu memandang
negatif atas keberadaan PKL ini.
Gambar 1.14.
PKL yang Sering Kali Dianggap Menjadi Pemicu Kesemrawutan
Lingkungan Kota
Gambar 1.15.
Adu Jotos Anggota DPR
yang Terhormat yang
Katanya Demi
Menegakkan Prinsip
Sumber: http://www.ucupst.f2o.org/wp-content/dpr1.jpg
SOSI4307/MODUL 1 1.39
LAT IH A N
Coba Anda temukan suatu masalah sosial, dan coba anda kemukakan
kesalahpahaman yang terjadi atas masalah sosial tersebut!
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 2
3) Masalah sosial itu saling berhubungan antara yang satu dengan yang
lain, artinya ....
A. ada masalah yang terus-menerus dirasakan, ada yang datang secara
periodik
B. suatu kondisi tertentu dapat menyebabkan masalah sosial tertentu
C. suatu masalah dapat menjadi penyebab munculnya masalah-masalah
lain
D. semua masalah sosial disebabkan oleh masalah primer
6) Untuk mengatasi masalah sosial maka kita harus melakukan rekayasa ....
A. pribadi
B. sosial
C. kolektif
D. gabungan
7) Untuk mengatasi masalah sosial maka kita perlu mencari kondisi ....
A. cukup
B. perlu
C. latent
D. manifest
1.44 Masalah-masalah Sosial
Tes Formatif 1
1) B. Kejadian itu sudah menjadi keresahan umum (jelas).
2) A. Sebab-sebab munculnya masalah sosial. Menurut sosiolog,
bagaimana mengatasi masalah sosial merupakan bagian dari pekerja
sosial.
3) D. Suatu kondisi yang dinyatakan (jelas).
4) C. Adanya suatu kegiatan bersama (jelas).
5) B. Bisa mencerminkan ukuran-ukuran umum tentang moral (sudah
jelas).
6) D. Munculnya pelaku utama (jelas).
7) D. Pelaku utamanya (jelas).
8) A. Suatu kejadian yang berlawanan dengan norma, namun tetap
diterima apa adanya (jelas).
9) C. Suatu kejadian yang berlawanan dengan norma sehingga harus
dihilangkan (jelas).
10) B. Bisa berasal dari alam (jelas).
Tes Formatif 2
1) B. Terkait dengan nilai-nilai moral (jelas).
2) A. Tidak muncul mendadak (jelas).
3) C. Suatu masalah dapat menjadi penyebab munculnya masalah-masalah
Lain (jelas).
4) A. Banyak masalah yang disebabkan oleh keberhasilan dalam satu
bidang (jelas).
5) D. Orang mencoba mengatasi masalah tanpa mencari faktor
penyebabnya (jelas).
6) B. Sosial. Rekayasa sosial adalah suatu tindakan bersama yang
dilakukan untuk memecahkan masalah sosial.
7) B. Perlu. Kondisi perlu adalah suatu kondisi yang merupakan penyebab
utama dari suatu kejadian, yang keberadaannya sangat berpengaruh
pada kejadian lain.
8) D. Masalah sosial itu adalah abnormal (jelas).
1.46 Masalah-masalah Sosial
9) A. Harus ada agar kejadian lain terjadi. Kondisi perlu adalah suatu
kondisi yang merupakan penyebab utama dari suatu kejadian, yang
keberadaannya sangat berpengaruh pada kejadian lain.
10) B. Bisa ada agar kejadian lain terjadi. Kondisi cukup adalah suatu
kondisi yang merupakan penyebab lain dari suatu kejadian, yang
keberadaannya tidak mutlak berpengaruh pada kejadian lain.
SOSI4307/MODUL 1 1.47
Glosarium
Daftar Pustaka
Baker, P.J., Louis E.A, Dean S.D (1993). Social Problems: A Critical
Thinking Approach. California, USA: Wadsworth Publishing Company.
Etzioni, A. (1976). Social Problems. New Jersey, USA: Prentice Hall, Inc.
Merton, R.K. dan Nisbet, R.A. (1961). Contemporary Social Problems. New
York, USA: Harcourt, Brace & World, Inc.