Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM KI2241

ENERGETIKA KIMIA
PERCOBAAN C-2
KESETIMBANGAN KIMIA

Nama : Hafidh Raihan Firdaus


Nim : 10517085
Kelompok :7
Tanggal Percobaan : 6 Maret 2019
Tanggal Pengumpulan : 13 Maret 2019
Asisten : Ira Nur Arbaatul Jannah (20518001)

LABORATORIUM KIMIA FISIK


PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2019
I. JUDUL PERCOBAAN

Percobaan C-2 : Kesetimbangan Kimia

II. TUJUAN PERCOBAAN

Menentukan tetapan kesetimbangan reaksi I2 + I- = I3-

III. TEORI DASAR

Iodometri merupakan titrasi tidak langsung dan digunakan untuk menetapkan


senyawa-senyawa yang mempunyai potensial oksidasi lebih besar dari sistem iodium-
iodida atau senyawa-senyawa yang bersifat oksidator. Pada iodometri, sampel bersifat
oksidator direduksi dengan kalium iodida berlebih dan akan menghasilkan iodium yang
selanjutnya dititrasi dengan larutan baku tiosulfat. Banyaknya volume tiosulfat yang
digunakan sebagai titran setara dengan iod yang dihasilkan dan setara dengan banyaknya
sampel. (Harvey, 2000, hal.478-495)

Iodin adalah senyawa yang sukar larut di dalam air tetapi 𝐼 − sebagai ion larut dalam
air. Untuk menentukan nilai tetapan kesetimbangan tersebut, diperlukan pelarut organikk
yang akan memberikan nilai Kd pada reaksi ini:

𝐼2 (𝑎𝑞) ⇌ 𝐼2 (𝑜𝑟𝑔)

[𝐼2 ]𝑜𝑟𝑔
𝐾𝐷 =
[𝐼2 ]𝑎𝑖𝑟

Reaksi yang terjadi antara 𝐼2 dengan 𝐼 − adalah:


𝐼2 + 𝐼 − ⇌ 𝐼3−
Sehingga nilai pernyataan kesetimbangannya adalah:

[𝐼3− ]
𝐾𝐶 =
[𝐼2 ][𝐼 − ]
IV. METODE PERCOBAAN

1) Alat dan Bahan


Peralatan yang digunakan pada percobaan ini adalah botol atau Erlenmeyer
250 ml; gelas ukur 10, 20, dan 250 m; pipet seukuran 5 ml dan 25 ml; labu
Erlenmeyer 200 ml; buret 50 ml; dan botol semprot.
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah larutan jenuh iodin dalam
kloroform; larutan KI 0,1002 M; larutan natrium tiosulfat 0,0245 M; larutan
amilum 1%; padatan Kristal KI dan aquades.

2) Cara Kerja

Pada percobaan ini, ke dalam 2 botol atau Erlenmeyer 250 ml yang sudah
ditandai dengan label A dan label B dimasukkan 20 ml larutan jenuh I2 dalam
CHCl3 dengan menggunakan gelas ukur. Kemudian dimasukkan 200 ml air ke
dalam botol A dan dimasukkan 200 ml larutan standar KI 0,1002 M ke dalam botol
B. Kemudian kedua Erlenmeyer ditutup dengan rapat dan diguncang dengan kuat
dan diletakkan dalam thermostat selama 60 menit dengan setiap 15 menit
diguncangkan selama 1 menit, dan dicatat suhu yang terukur. Setelah tercapai
kesetimbangan, dipipet 5 ml larutan dari lapisan CHCl3 yang ada pada masing-
masing botol. Pada masing-masing aliquot yang sudah diambil ditambahkan
dengan 2 gram padatan kristal KI dan 20 ml air. Kemudian larutan dititrasi dengan
larutan standar natrium tiosulfat dengan menggunakan larutan amilum sebanyak 5
ml yang ditambahkan ketika larutan sudah akan berwarna kuning pucat. Lalu
diambil 50 ml larutan dari lapisan air pada botol A dan dititrasi juga menggunakan
larutan standar natrium tiosulfat. Untuk botol B dilakukan perilaku yang sama
dengan A dan diambil dengan ukuran 25 ml.

V. DATA PENGAMATAN

[KI] = 0,1002 M

[Na2S2O3] = 0,0245 M
Massa KI = 2 gram

T = 25,5 ˚C

Lapisan / Labu A Labu B Warna


Fasa V1 (ml) V2 (ml) V1 (ml) V2 (ml) Awal Indikator Akhir

Air 7 6,9 27,5 27,7 Oranye Hitam Bening


Kecoklatan keunguan
CHCl3 64,3 64 12,4 12,4 Ungu tua Hitam Bening
keunguan

VI. PENGOLAHAN DATA

a) Labu A
1) I2 dalam CHCl3
n Na2S2O3 = 2 n I2
𝑉1+𝑉2
V Na2S2O3 rata-rata = = 64,15 ml
2

[Na2S2O3] x V Na2S2O3 = 2 [I2] x V I2


[𝑁𝑎2 𝑆2 𝑂3 ] x V 𝑁𝑎2 𝑆2 𝑂3 0,0245 𝑀 𝑥 64,15 𝑚𝑙
[I2] CHCl3 = = = 0,1571 M
2 x V 𝐼2 2 𝑥 5 𝑚𝑙

2) I2 dalam air
𝑉1+𝑉2
V Na2S2O3 rata-rata = = 6,95 ml
2

[𝑁𝑎2 𝑆2 𝑂3 ] x V 𝑁𝑎2 𝑆2 𝑂3 0,0245 𝑀 𝑥 6,95 𝑚𝑙


[I2] air = = = 0,0034 M
2 x V 𝐼2 2 𝑥 25 𝑚𝑙

3) Nilai KD
[I2] CHCl3 0,1571
KD = = 0,0034 = 46,205 = a
[I2] air

b) Labu B
1) I2 dalam KI
n Na2S2O3 = 2 n I2
𝑉1+𝑉2
V Na2S2O3 rata-rata = = 27,6 ml
2
[𝑁𝑎2 𝑆2 𝑂3 ] x V 𝑁𝑎2 𝑆2 𝑂3 0,0245 𝑀 𝑥 27,6 𝑚𝑙
[I2] KI = = = 0,0135 M
2 x V 𝐼2 2 𝑥 25 𝑚𝑙

2) I2 dalam CHCl3
𝑉1+𝑉2
V Na2S2O3 rata-rata = = 12,4 ml
2
[𝑁𝑎2 𝑆2 𝑂3 ] x V 𝑁𝑎2 𝑆2 𝑂3 0,0245 𝑀 𝑥 12,4 𝑚𝑙
[I2] KI = = = 0,0303 M
2 x V 𝐼2 2 𝑥 5 𝑚𝑙

3) I2 dalam air
[I2] CHCl3
KD = [I2] air
[I2] CHCl3 0,0303
[I2]air = = = 6,57 x 10-4 M
KD 46,205

4) I3- dalam air


[I3-] = [I2]KI - [I2]air = 0,0135 - 6,57 x 10-4 M = 0,0128 M

5) [I-] = 0,1 - [I3-]dalam air = 0,1 – 0,0128 M = 0,0872 M

6) Penentuan nilai Kc

[𝐼3− ] 0,0128 𝑀
Kc = [𝐼 − = 6,57 x 10−4 x 0,0872 M = 223,423 = b
2 ]𝑎𝑖𝑟 [𝐼 ]
VIII. KESIMPULAN

Nilai tetapan kesetimbangan dari percobaan ini adalah :


 KD = 46,205
 KC = 223,423

IX. DAFTAR PUSTAKA

Harvey, 2000. Modern Analytical Chemistry, 2nd edition. Mc-Graw Hill

Companies. Hal. 478 - 495

Sack, Oliver. 2013. Handbook of Chemistry and Physics. CRC Press LCC. New

York. Hal 1246.

Solomon. 2012. Organic Chemistry. John Wiley and Sons. New York. Hal 946.
Brady, James. 2010. Chemistry 6th edition. New York : Freeman
X. LAMPIRAN

Data Pengamatan Percobaan C-1

Anda mungkin juga menyukai