PENAWARAN TEKNIS
5. URAIAN PENDEKATAN METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA
P
ada uraian pendekatan dan metodologi, merupakan pembahasan dalam usulan teknis ini yang
menjelaskan tentang pandangan konsultan tentang pendekatan dan metode apa yang akan digunakan,
sehingga dapat menyelesaikan kegiatan tersebut yang berkualitas sesuai dengan apa yang diinginkan
dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK). Untuk lebih jelasnya, sebagaimana pada pembahasan berikut:
1. PENDEKATAN
Pendekatan umum konsultan dalam dalam layanan jasa konsultansi adalah sebagai berikut :
a. Pendekatan Operasional
Dalam pendekatan ini konsultan akan mengatur strategi dalam pelaksanaan operasionalnya :
Dikantor akan dilengkapi dengan perlengkapan kerja seperti: furniture, peralatan kantor,
perlengkapan kantor, komunikasi, komputer dan lain-lain yang akan menunjang kegiatan
personil.
Melengkapi operasional kerja dengan sarana transportasi kendaraan agar pekerjaan
dapat dilakukan dengan cepat dan lancar.
Melakukan hubungan-hubungan kerja dengan instansi terkait yang akan membantu
terhadap kelancaran kerja serta masyarakat disekitar lokasi proyek.
b. Pendekatan Permasalahan
Didalam pelaksanaan pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut
Matasiri Tahun Anggaran 2019, tidak sedikit terjadi kesalahan-kesalahan yang tidak
diinginkan. Akibatnya terjadi kualitas hasil pekerjaan tidak sesuai dengan dokumen
pelaksanaan. Guna mengantisipasi atau mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi perlu
dilakukan tindakan untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan dengan melakukan
pengawasan terhadap jalannya pelaksanaan pekerjaan baik secara teknis maupun
administratif.
c. Pendekatan Teknis
1) Penyusunan Rencana Kerja
Rincian tahapan Penyusunan rencana kerja yang tercakup dalam pekerjaan yang
dilakukan, meliputi hal-hal sebagai berikut:
Persiapan Administrasi
Penyusunan Bagan Organisasi Pekerjaan
Pembuatan Jadwal Waktu Pelaksanaan
Penyusunan Rencana Mutu Kontrak
Tingkat keberhasilan suatu pekerjaan tidak hanya tergantung atas kemampuan dari para
Tenaga Ahli yang menangani, akan tetapi faktor perencanaan (kerja) akan memegang
peranan kunci yang akan menentukan kelancaran dan kesempurnaan hasil yang
akan dicapai. Dengan adanya rencana kerja diharapkan tidak ada kerancuan dan
tumpang tindih pelaksanaan kegiatan, sehingga dukungan dari masing-masing personil
baik “Team Desain” maupun “Team Lapangan” akan memberikan hasil yang optimal.
Mengingat pentingnya rencana kerja ini, Ketua Tim akan memimpin langsung untuk
membicarakan dan mendiskusikan masalah-masalah yang berkaitan dengan:
Jadwal pelaksanaan supervisi pekerjaan
Jadwal penugasan masing-masing personil
Uraian tugas dari masing-masing personil
Hubungan kerja antar personil maupun dengan proyek
Hubungan kerja dengan Kontraktor
Peralatan yang akan dibutuhkan
Dukungan pendanaan, dsb
2) Persiapan Administrasi
Pekerjaan Persiapan administrasi merupakan kegiatan paling awal setelah menerima
Surat Perintah Mulai Kerja (SPK)/Kontrak. Persiapan administrasi tersebut meliputi:
Administrsi surat-menyurat dan dokumen sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan, persiapan administrasi tersebut diusahakan dapat diselesaikan sesegera
mungkin sehingga tidak menghambat pelaksanaan pekerjaan berikutnya.
Persiapan Administrasi ini harus dilaksanakan oleh seorang administrasi teknik yang
berpengalaman dalam menangani pekerjaan ini, sehingga diharapkan dapat
dilaksanakan sesuai dengan waktu yang disediakan untuk itu.
Semua Masalah administrasi tersebut selalu dibawah pengawasan Ketua Tim yang
bertanggung jawab atas penyelesaian seluruh pekerjaan.
PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT
URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019
KONTRAKTOR PELAKSANA
: Jalur Perintah
: Jalur Koordinasi
b. Memenuhi budget atau anggaran dengan volume kerja dan biaya konstruksi yang
sesuai dengan pekerjaan yang direncanakan.
c. Menepati waktu pelaksanaan sesuai jadual pelaksanaan yang disepakati bersama dalam
kontrak.
d. Menjaga kelancaran dan keselamatan semua kegiatan pelaksanaan konstruksi serta
menghindarkan dampak negatif kegiatan pelaksanaan konstruksi.
Untuk memenuhi keempat kriteria tersebut, diperlukan suatu sistem yang melibatkan
semua pihak yang berperan dalam pelaksanaan konstruksi. Terdapat empat pihak yang terkait
dalam kontrak pelaksanaan yaitu pemilik proyek atau pemberi tugas, konsultan perencana,
konsultan supervisi, dan kontraktor.
Oleh karena itu, sistem yang dipakai harus merupakan sistem yang dapat
menampung kepentingan keempat pihak tersebut dan merupakan sistem komunikasi yang
baik dan lancar, sehingga penerapan sistem tersebut tidak akan mengganggu proses
pelaksanaan konstruksi itu sendiri. Dapat disimpulkan bahwa keberhasilan sistim tersebut di
atas sangat dipengaruhi oleh kapabilitas dari parameter penunjangnya seperti antara lain :
a. Organisasi Proyek
Organisasi ini perlu diadakan untuk mengatur setiap proses dalam penyelesaian
pekerjaan konstruksi baik yang merupakan kegiatan pelaksanaan konstruksi, kegiatan
supervisi, maupun kegiatan penyelesaian permasalahan yang timbul.
b. Manual Operasi Pelaksanaan
Manual Operasi Pelaksanaan ini perlu diadakan untuk mengetahui prosedural detail
pelaksanaan dari setiap kegiatan yang harus ditempuh untuk mencapai aspek legal dari
kegiatan yang bersangkutan dan terjaminnya sebuah konstruksi yang memenuhi kriteria
di atas.
Berikut ini disajikan diagram yang menunjukkan berbagai tugas yang perlu
dilaksanakan untuk mencapai suatu konstruksi yang memenuhi syarat.
Dalam menyusun hubungan kerja antara keempat pihak yang terkait tersebut perlu
dibuat struktur organisasi yang efektif dan dinamis, agar setiap proses interaksi yang
terjadi antara pihak-pihak tersebut dapat berlangsung secara langsung dan
terpantau dengan baik oleh pihak lainnya. Sehingga bila ada permasalahan dapat
diselesaikan dengan cepat, baik dan benar. Namun demikian untuk memperoleh
aspek legal dari setiap keputusan yang diambil perlu adanya persetujuan dari pihak
pemberi tugas. Dalam hal ini pemberi tugas mengambil keputusan setelah
memperoleh informasi lengkap dari konsultan supervisi kemudian
mengkonfirmasikan ke kontraktor. Struktur organisasi yang menggambarkan
hubungan kerja tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.2. berikut ini.
f) Lingkup Kegiatan
Dari uraian di atas, maka Konsultan Supervisi berkewajiban dan bertanggung jawab, sbb:
1) Memeriksa gambar-gambar design, perhitungan-perhitungan dan spesifikasi
peralatan yang akan dipasang dan membuat koreksi-koraksi bila diperlukan dan
menyetujui bila sudah sesuai.
2) Memeriksa rencana detail jadwal pembangunan, jadwal kerja di lokasi serta
mengontrol pelaksanaannya dan membuat usulan-usulan koreksi bila diperlukan
e1 Dokumen kontrak 30
e2 Gambar Desain 25
e3 Spesifikasi Teknik 25
e5 Addendum 10
TOTAL 100%
Sesuai dengan tugas yang diberikan, Konsultan melalui Direksi, akan mengarahkan dan
membantu Kontraktor dalam pembuatan Rencana Mutu Kontrak (RMK).
Pelaksanaan Quality Control dilakukan oleh Tim Supervisi yang dikoordinasi Ketua Tim,
untuk menjamin bahwa mutu dari material yang dipakai oleh kontraktor memenuhi
persyaratan spesifikasi, serta pelaksanaan konstruksi sesuai dengan prosedur yang
dipersyaratkan sehingga mutu hasil konstruksi sesuai dengan spesifikasi yang diminta.
Lingkup pekerjaan Quality Control termasuk pada hal-hal sebagai berikut :
dilapangan
j) Melakukan analisa dan evaluasi terhadap uji lapangan hasil konstruksi
(kualitas beton, kualitas timbunan tanah, dsb).
3) Aktivitas Pelaksanaan Supervisi (Aspek Umum Pengawasan)
Kegiatan supervisi pelaksanaan konstruksi yang akan dilakukan oleh Konsultan
Supervisi mencakup:
a) Kegiatan Pra-Konstruksi
Kegiatan pra-konstruksi yang akan dilaksanakan pada umumnya menyangkut
kegiatan proses tender kontraktor meliputi kegiatan penyiapan paket-paket
pekerjaan; penyiapan dokumen lelang termasuk penyiapan gambar
konstruksi, spesifikasi teknik maupun BOQ prakualifikasi kontraktor;
penjelasan pekerjaan; evaluasi calon pemenang serta penyiapan dokumen
kontrak pemborongan.
b) Selama Konstruksi
Selama pelaksanaan konstruksi, Konsultan akan melaksanakan aktivitas
supervisi konstruksi pada umumnya mencakup kegiatan-kegiatan :
Evaluasi dan kaji ulang terhadap Jadwal pelaksanaan konstruksi yang
telah disusun oleh kontraktor, sehingga ketepatan waktu pelaksanaan
dapat dikendalikan.
Meneliti dan mengevaluasi semua usulan rencana kerja dan dokumen-
dokumen yang berhubungan dengan implementasi proyek dan pekerjaan
konstruksi yang diserahkan kontraktor untuk disetujui.
Melakukan pengecekan dan evaluasi terhadap aktivitas kontraktor
apakah telah sesuai dengan Jadwal dan rencana kerja yang telah disetujui.
Mengoptimasikan volume dan biaya pelaksanaan konstruksi agar
diperoleh biaya pekerjaan yang paling ekonomis.
Meneliti gambar konstruksi (shop drawing, working drawing, detail
drawing) dan perhitungan yang disiapkan oleh kontraktor.
Menyiapkan format Laporan Harian, Mingguan, Bulanan dan Check List
Pengawasan Pekerjaan, dalam hal ini dapat diterapkan Rencana Mutu
Pekerjaan (RMP) atau disebut juga Rencana Mutu Kontrak (RMK). Format
Laporan-laporan tersebut dapat dilihat pada Lampiran Form Supervisi.
Menyediakan formulir (request) untuk pengajuan atas pelaksanaan setiap
item pekerjaan yang akan dilaksanakan.
PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT
URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019
tidak dipenuhi.
Menelaah semua tuntutan pembayaran tambahan atau perpanjangan
waktu yang diajukan oleh Kontraktor dan memberi saran/pendapat kepada
Direksi.
Terhadap Kontraktor yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan
isi SPK atau Surat Perjanjian Kontrak (SPK) dikenakan sanksi atau
teguran atau peringatan. Sebelum teguran dikeluarkan, Konsultan
membuat surat pemberitahuan/instruksi kepada Kontraktor dengan
sepengetahuan Pemberi Kerja. Apabila Kontraktor tidak melaksanakan isi
surat pemberitahuan/instruksi dari Konsultan, maka Pemberi Kerja akan
mengeluarkan Surat Teguran I. Apabila Surat Teguran I tidak dilaksanakan
oleh Kontraktor dalam waktu 3 (tiga) hari kerja, maka Konsultan membuat
rekomendasi kepada Pemberi Kerja untuk dikeluarkan Surat Teguran II.
Mengevaluasi usulan dokumen pembayaran bulanan yang diajukan oleh
kontraktor.
Melakukan pemeriksaan dan memberikan saran/ pendapat atas pekerjaan
Pelaksanaan Fisik yang telah selesai secara lengkap untuk dapat
dinyatakan diterima oleh Direksi, guna menetapkan dimulainya masa
pemeliharaan.
Mengadakan telaah dan saran/pendapat penanganan atas kelainan-
kelainan yang mungkin terjadi selama masa pemeliharaan.
Memeriksa gambar terlaksana (as-built drawing) kontraktor.
On the job training kepada staff proyek dalam pelaksanaan kegiatan
supervisi konstruksi.
Menyiapkan sertifikat pembayaran prestasi pekerjaan yang diperlukan
Kontraktor untuk mengajukan permintaan angsuran pembayaran atas hasil
kerja termasuk penyediaan material. Angsuran ini harus didasarkan pada
jumlah yang disetujui dalam rapat yang diselenggaran setiap akhir bulan
antara Konsultan Pengawas, Kontraktor dan Direksi Lapangan. Sertifikat
pembayaran prestasi ini harus diserahkan kepada Direksi Lapangan untuk
pelaksanaan pemeriksaan akhir. Penjabaran lebih lanjut terhadap
pelaksanaan supervisi konstruksi tersebut diuraikan dalam penjelasan
berikut :
terencana dengan baik agar kegiatan ini bisa mengikuti spesifikasi teknis yang ada. Sehingga
output dari kegiatan ini akan dapat diterima dengan baik oleh pengguna jasa.
b. TAHAPAN PEKERJAAN
1) Tahap Persiapan
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk mengenali lingkup pekerjaan
dan kondisi lapangan berikut permasalahan-permasalahan yang ada dari data sekunder
(desk study). Persiapan pelaksanaan pekerjaan, diantaranya :
Menyiapkan data yang digunakan untuk pelaksanaan survey
Pengarahan cara kerja personil sehubungan dengan waktu yang disediakan
Penyediaan peralatan yang akan dipakai untuk survai lapangan
Persiapan surat pengantar mobilisasi personil dan lain-lain yang diperlukan
Sebelum pekerjaan “Survey Pendahuluan” dimulai, konsultan berkoordinasi dengan
Pemberi Kerja untuk mendapatkan pengarahan dan petunjuk-petunjuk mengenai
pekerjaan yang akan dilaksanakan, rencana-rencana pengembangan daerah, dan hal-hal
lain yang perlu diketahui untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Survey Pendahuluan
Tujuan utama dilaksanakannya Survey Pendahuluan adalah untuk melakukan
peninjauan awal terhadap lokasi pekerjaan dan mengumpulkan data-data sekunder
untuk dipergunakan dalam pelaksanaan detail survey dan mengumpulkan data
lainnya untuk melengkapi data survei detail dan kebutuhan desain. Kegiatan yang
dilakukan antara lain :
Melakukan konfirmasi dan koordinasi dengan instansi terkait di daerah
sehubungan dengan dilaksanakan survai.
Peninjauan lokasi untuk menidentifikasi dan menginventarisasi kondisi yang
ada di wilayah studi perencanaan.
Mempelajari dan menganalisa informasi mengenai wilayah studi perencanaan.
Pemeriksaan lokasi sumber material (Quarry)
Pengambaran wilayah perencanaan yang dibutuhkan dalam proses
perencanaan.
Pembuatan foto dokumentasi lapangan
KEGIATAN
Mengkoordinir pembuatan master
schedule dan breakdown aktivitas
bulanan dan mingguan.
PELAPORAN
SURVEY LAPANGAN & SUPERVISI PEMBANGUNAN
FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
WAKTU BULAN I BULAN II BULAN III BULAN IV BULAN V BULAN VI BULAN VII
Struktur organisasi konsultan dan personil yang akan melaksanakan pekerjaan ini dipimpin
oleh seorang ketua team (Team Leader) yang mempunyai tugas dan tanggung jawab
mengkoordinasi semua kegiatan pelaksanaan pekerjaan, dengan didukung oleh beberapa
tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya yang sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Gambaran mengenai Struktur Organisasi dan Personil Pelaksana Pekerjaan dari Konsultan
dijelaskan dalam Gambar berikut.
GAMBAR. 2. PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI TAHUN 2019