Anda di halaman 1dari 52

USULAN TEKNIS

PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI


TAHUN ANGGARAN 2019

PENAWARAN TEKNIS
5. URAIAN PENDEKATAN METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA

P
ada uraian pendekatan dan metodologi, merupakan pembahasan dalam usulan teknis ini yang
menjelaskan tentang pandangan konsultan tentang pendekatan dan metode apa yang akan digunakan,
sehingga dapat menyelesaikan kegiatan tersebut yang berkualitas sesuai dengan apa yang diinginkan
dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK). Untuk lebih jelasnya, sebagaimana pada pembahasan berikut:
1. PENDEKATAN
Pendekatan umum konsultan dalam dalam layanan jasa konsultansi adalah sebagai berikut :
a. Pendekatan Operasional
Dalam pendekatan ini konsultan akan mengatur strategi dalam pelaksanaan operasionalnya :
 Dikantor akan dilengkapi dengan perlengkapan kerja seperti: furniture, peralatan kantor,
perlengkapan kantor, komunikasi, komputer dan lain-lain yang akan menunjang kegiatan
personil.
 Melengkapi operasional kerja dengan sarana transportasi kendaraan agar pekerjaan
dapat dilakukan dengan cepat dan lancar.
 Melakukan hubungan-hubungan kerja dengan instansi terkait yang akan membantu
terhadap kelancaran kerja serta masyarakat disekitar lokasi proyek.
b. Pendekatan Permasalahan
Didalam pelaksanaan pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut
Matasiri Tahun Anggaran 2019, tidak sedikit terjadi kesalahan-kesalahan yang tidak
diinginkan. Akibatnya terjadi kualitas hasil pekerjaan tidak sesuai dengan dokumen
pelaksanaan. Guna mengantisipasi atau mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi perlu
dilakukan tindakan untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan dengan melakukan
pengawasan terhadap jalannya pelaksanaan pekerjaan baik secara teknis maupun
administratif.

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

c. Pendekatan Teknis
1) Penyusunan Rencana Kerja
Rincian tahapan Penyusunan rencana kerja yang tercakup dalam pekerjaan yang
dilakukan, meliputi hal-hal sebagai berikut:
 Persiapan Administrasi
 Penyusunan Bagan Organisasi Pekerjaan
 Pembuatan Jadwal Waktu Pelaksanaan
 Penyusunan Rencana Mutu Kontrak
Tingkat keberhasilan suatu pekerjaan tidak hanya tergantung atas kemampuan dari para
Tenaga Ahli yang menangani, akan tetapi faktor perencanaan (kerja) akan memegang
peranan kunci yang akan menentukan kelancaran dan kesempurnaan hasil yang
akan dicapai. Dengan adanya rencana kerja diharapkan tidak ada kerancuan dan
tumpang tindih pelaksanaan kegiatan, sehingga dukungan dari masing-masing personil
baik “Team Desain” maupun “Team Lapangan” akan memberikan hasil yang optimal.
Mengingat pentingnya rencana kerja ini, Ketua Tim akan memimpin langsung untuk
membicarakan dan mendiskusikan masalah-masalah yang berkaitan dengan:
 Jadwal pelaksanaan supervisi pekerjaan
 Jadwal penugasan masing-masing personil
 Uraian tugas dari masing-masing personil
 Hubungan kerja antar personil maupun dengan proyek
 Hubungan kerja dengan Kontraktor
 Peralatan yang akan dibutuhkan
 Dukungan pendanaan, dsb
2) Persiapan Administrasi
Pekerjaan Persiapan administrasi merupakan kegiatan paling awal setelah menerima
Surat Perintah Mulai Kerja (SPK)/Kontrak. Persiapan administrasi tersebut meliputi:
 Administrsi surat-menyurat dan dokumen sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan, persiapan administrasi tersebut diusahakan dapat diselesaikan sesegera
mungkin sehingga tidak menghambat pelaksanaan pekerjaan berikutnya.
 Persiapan Administrasi ini harus dilaksanakan oleh seorang administrasi teknik yang
berpengalaman dalam menangani pekerjaan ini, sehingga diharapkan dapat
dilaksanakan sesuai dengan waktu yang disediakan untuk itu.
 Semua Masalah administrasi tersebut selalu dibawah pengawasan Ketua Tim yang
bertanggung jawab atas penyelesaian seluruh pekerjaan.
PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT
URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

3) Penyusunan Bagan Organisasi Pekerjaan Supervisi


Bagan organisasi dibuat dimaksudkan agar semua pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan
dengan baik karena telah terdifinisi masing-masing tugas, wewenang dan tanggung jawab
antara semua pihak yang terkait, dalam hal ini pelaksanaan “pengawasan.
Pengembangan Infrastruktur transportasi Laut Matasiri. Secara garis besar, pihak-
pihak yang terkait dalam pelaksanaan konstruksi ini adalah:
 PPK Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kota Baru
 Konsultan Supervisi
 Kontraktor Pelaksana
Bagan Organisasi yang akan diusulkan oleh Konsultan Supervisi dalam
pelaksanaan pekerjaan ini sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 5.1. akan
mencerminkan :
 Hubungan kerja
 Tugas, wewenang dan tanggung jawab
 Mekanisme Kerja
 Jalur instruksi
 Jalur koordinasi
 Jalur

KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN


KOTA BARU

PPK Kantor KONSULTAN PENGAWAS


Kesyahbandaran
Pelabuhan Kota Baru PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT

KONTRAKTOR PELAKSANA

: Jalur Perintah

: Jalur Koordinasi

Gambar 5.1. Bagan Organisasi Supervisi

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

Hubungan Kerja dan Koordinasi dengan Pemberi Kerja Tim


Supervisi akan berada dan berkantor di dekat lokasi pekerjaan sebagai upaya
untuk dapat memonitor secara langsung dan terus menerus mengenai
perkembangan dan kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor
serta mengupayakan agar segala pekerjaan yang dihasilkan sesuai dengan
standard mutu dan persyaratan/spesifikasi teknis yang ada. Tim Supervisi akan
membuat laporan kemajuan yang akan disampaikan kepada PPK Satuan
Kerja Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kota Baru,
Kementerian Perhubungan yang mencakup aktivitas konsultan sendiri
maupun aktivitas Kontraktor sebagai Pelaksana fisik. Pekerjaan-pekerjaan ini
juga mencakup hal-hal seperti pembuatan rekayasa lapangan, Contract
Change Order, Menganalisa klaim Kontraktor, memeriksa pengajuan Sertifikasi
Pembayaran Bulanan (Monthly Certificate) lengkap dengan back up datanya,
serta penyiapan Professional Hand Over (PHO) dan Final Hand Over (FHO).
Disamping itu Konsultan Supervisi akan membantu PPK Satuan Kerja Kantor
Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kota Baru, Kementerian
Perhubungan dalam menyelesaikan perbedaan pendapat yang mungkin
timbul dengan Kontraktor dan memberikan pendapat yang diminta atau tidak
berdasarkan pertimbangan dan analisa obyektif terhadap semua tuntutan yang
mungkin diajukan oleh Kontraktor. Koordinasi kegiatan Team Pengawasan
Lapangan akan dilaksanakan oleh Tim Supervisi yang dalam hal ini akan
diwakili oleh Ketua Tim bersama-sama dengan Pemberi Kerja. Hubungan Kerja
dan Koordinasi dengan Kontraktor Hubungan koordinasi dengan kontraktor
dilakukan melalui Pemberi Kerja atau Direksi yang ditunjuk. Dalam hubungan
ini konsultan adalah berupa “Tugas Pembantuan”, yang berarti Konsultan
bertugas membantu Direksi untuk melakukan pengawasan terhadap Kontraktor dan
memberikan saran-saran kepada Pengguna Jasa/Direksi mengenai masalah-
masalah yang berkaitan dan timbul dengan di dalam pelaksanaan pekerjaan. Selain
itu konsultan akan membantu Pengguna Jasa/Direksi perihal instruksi dan saran-
saran kepada Kontraktor mengenai metode kerja, organisasi pelaksanaan, pemilihan
dan penempatan staf/tenaga,pemilihan dan penempatan peralatan kerja yang
digunakan dan membantu monitoring pelaksanaan kerja, pemilihan bahan/material
konstruksi, dll. Selain itu terhadap masalah-masalah yang diperkirakan akan timbul di

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

dalam pelaksanaan pekerjaan, akan didiskusikan secara bersama-sama antara


konsultan, kontraktor, dan direksi lapangan. Konsultan akan memberikan saran,
alternatif pemecahan masalah serta rekomendasi di dalam upaya untuk
pengambilan keputusan, dimana keputusan ini nantinya harus disetujui oleh Pemberi
Kerja/Direksi sebelum dilaksanakan di lapangan. Periodik meeting, sedikitnya sekali
dalam seminggu diadakan bersama-sama dengan Pengguna Jasa/Direksi dan
bilamana perlu dengan Kontraktor untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja minggu
sebelumnya, serta membuat program kerja minggu berikutnya.
4) Pembuatan Jadwal Waktu Pelaksanaan
Mengingat pelaksanaan pekerjaan cukup komplek dan harus sudah dapat diselesaikan
dalam 180 (seratus delapan puluh) hari kalender, maka diperlukan suatu manajemen
pengelolaan yang cermat guna terselesaikannya aktivitas kegiatan ini dengan baik.
Sehinggan pemahaman item-item pekerjaan serta urut-urutan kerja serta keterkaitan item
satu dengan yang lain harus benar-benar dipahami. Dari hasil evaluasi dan analisa semua
aktivitas kegiatan selanjutnya dituangkan dalan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan. Evaluasi
dan pengawasan semua aktivitas kegiatan akan dilakukan secara kontinyu sehingga
terjamin ketepatan waktu pelaksanaan sesuai dengan Jadwal yang telah disediakan.
5) Penyusunan Rencana Mutu Kontrak
Dalam waktu paling lama 2 (dua) minggu, Konsultan akan menyiapkan Rencana Mutu
Kontrak (RMK) yang akan memuat :
 Informasi Perusahaan, mencakup Nama Perusahaan, Kualifikasi/Klasifikasi,
Bidang/Layanan (Sub Bidang/Sub Layanan), Alamat, Pimpinan Perusahaan, No.
Telp/fax, dll).
 Struktur Organisasi Perusahaan, termasuk uraian tugas/jabatan dari masingmasing
bagian/unit dan tenaga ahli.

 Struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan, Jadwal pelaksanaan pekerjaan, Jadwal


penugasan personil termasuk uraian tugas dan wewenang maupun mekanisme
kerja untuk masing-masing tenaga ahli yang terlibat.
 Program kerja Konsultan, standar prosedur, kriteria perencanaan, pedoman standar
yang digunakan, bagan alir, buku referensi yang dipakai.
 Penyiapan Lembar Kerja Rencana Mutu (Quality Plan) Implementasi Pekerjaan.
 Daftar Simak.
 Jadwal Inspeksi dan Test (berapa kali, penggunan peralatan, metode yang

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

digunakan, bukti/hasil yang telah dicapai, penanggung jawab, dll)


 Pengendalian Dokumen (administrasi, keuangan, kontrak)
 Rencana Tindak Turun Tangan (T3)
 Metode pengawasan, audit dan pengendalian pelaksanaan pekerjaan agar tercapai
standar mutu yang diinginkan.
6) Demobilisasi Personil dan Peralatan
a. Penempatan Tenaga Ahli
Kantor Pusat Konsultan akan berusaha semaksimal mungkin untuk
menugaskan tenaga ahli yang cukup berpengalaman sesuai dengan bidang
disiplin ilmu masing-masing untuk mengawasi, mengkoordinir dan
menganalisa semua aktivitas pekerjaan agar diperoleh standar kualitas yang
cukup tinggi. Untuk penempatan tenaga ahli konsultan melakukan analisa
teknis kebutuhan Man Month untuk masing-masing tenaga ahli untuk tiap item
pekerjaan.
b. Dukungan Fasilitas Kerja dan Peralatan
Untuk memperoleh hasil yang optimal, Konsultan akan menyiapkan fasilitas
kerja sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dalam Kerangka Acuan
Kerja. Dalam hal untuk meningkatkan kualitas hasil dan efisiensi kerja apabila
dimungkinkan Konsultan akan menambah atau meningkatkan
kualitas/spesifikasi peralatan yang digunakan, Mengingat komponen
perangkat keras dan lunak dalam pekerjaan ini memegang peranan penting
dalam perwujudan hasil studi yang optimal. Untuk mendukung terciptanya
kerja yang menghasilkan produktifitas yang tinggi, serta untuk
mengaplikasikan dari suatu rencana pekerjaan yang telah disusun perlu
ditunjang adanya peralatan dan sarana yang memadai, baik perangkat keras
maupun perangkat lunak. Peralatan yang akan disediakan oleh Kantor Pusat
dalam pendukung pelaksanaan tersebut diantaranya :
 Peralatan Kantor
 ATK
 Komputer
 Meja tulis kantor
 Printer
 Dan lain-lain
 Peralatan Survey Lapangan
 Kendaraan transportasi (Mobil dan Motor)

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

 Perlengkapan lapangan untuk personil


 Alat Dokumentasi (Kamera)
 Bahan Survey (Roll meter dll)
Dukungan peralatan yang disediakan Konsultan tersebut akan disesuaikan
dengan pengadaan peralatan yang ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja.
 Pengumpulan Data
Konsultan akan melakukan pengumpulan data yang terkait dengan
pelaksanaan pekerjaan, dinantaranya adalah :
 KAK Konsultan
 Hasil Kajian Terdahulu
 Dokumen Pelelangan dan Dokumen Kontrak Jasa Pemborongan
 Spesifikasi Teknik dan Note design Pelaksanaan Konstruksi
 Peraturan-peraturan Kementrian Pekerjaan Umum
 Hasil survey topografi dll.
Konsultan juga akan mengumpulkan pedoman-pedoman dan standar
pelaksanaan bangunan sipil dan bangunan air, khususnya bangunan pelindung
tebing yang akan mendukung kelancaran dan peningkatan kualitas pekerjaan.
c. Peninjauan Kondisi Lapangan
Pada awal pelaksanaan pekerjaan, konsultan supervisi akan melaksanakan
survey lapangan untuk mengetahui kondisi existing, rencana konstruksi,
rencana bangunan rehabilitasi Situ, maupun bangunan-bangunan lainnya.
Survey pendahuluan ini, disebut sebagai Field Engineering atau Rekayasa
Lapangan. Beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan dalam Rekayasa
Lapangan oleh tim supervisi diantaranya sebagai berikut :
 Melakukan identifikasi lapangan jenis-jenis kegiatan yang perlu dilakukan
untuk masing- masing konstruksi disesuaikan dengan hasil desain.
 Melakukan inventarisasi masalah-masalah pada bangunan existing (jika
ada) serta melakukan klarifikasi terhadap kebutuhan konstruksi yang
diperlukan.
 Melakukan kajian kembali terhadap data dan masukan teknis dari SID yang
pernah dilakukan serta melakukan klarifikasi dengan kondisi existing untuk
dapat mengevaluasi apakah diperlukan modifikasi desain atau tidak.

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

7) Kegiatan Evaluasi Dan Rekomendasi Desain


a) Evaluasi Hasil Desain
Berdasarkan hasil peninjauan kondisi lapangan yang dilengkapi dengan catatan
mengenai keadaan lapangan, selanjutnya dibandingkan dengan hasil desain untuk
mengevaluasi apakah terdapat perbedaan yang cukup signifikan sehingga diperlukan
adanya review desain terhadap beberapa konstruksi yang relatif vital
b) Rekomendasi Desain (Review Design)
Tim Supervisi akan membantu dan berkoordinasi dengan Direksi untuk menentukan
jenis dan macam Review Desain yang akan dilakukan. Tim Supervisi akan
mengusulkan kegiatan Review Desain jika ditemukan beberapa hal sebagai berikut;
 Jika jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan belum ada hasil survey dan
desainnya.
 Jika terdapat perbedaan kondisi lapangan dengan data yang terdapat dalam hasil
desain.
 Jika dipandang perlu dilakukan perubahan type dan konstruksi berdasarkan
pertimbangan teknis dan sepanjang masih tercantum dalam surat perjanjian
kontrak.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam review desain apabila tidak diperlukan lagi
adanya survei dan investigasi ulang, meliputi hal-hal sebagai berikut :
 Standar/peraturan yang dipakai sebagai acuan
 Cara dan metode perhitungan yang digunakan
 Rumus-rumus yang digunakan
 Persyaratan-persyaratan sebagai batasan yang harus dipenuhi
 Penentuan dimensi dan analisa stabilitas struktur
 Penggambaran bangunan hasil review desain
 Perhitungan volume dan biaya pelaksanaan konstruksi
 Penyusunan spesifikasi teknis
 Usulan Addendum bila perubahan konstruksinya relatif besar
Tidak menutup kemungkinan bahwa pelaksanaan review design masih diperlukan,
agar desain yang dihasilkan sesuai dengan kondisi lapangan terakhir.
Konsultan supervisi dalam mengusulkan review desain/rekomendasi desain akan
selalu berkonsultasi dengan direksi yang telah ditunjuk Satuan Kerja Kantor
Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kota Baru, Kementerian

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

Perhubungan. Pelaksanaan review desain dan penggambaran akan dilaksanakan


oleh Kontraktor dan diperiksa oleh Konsultan dan disertai dengan alasan hasil analisa
selanjutnya diajukan kepada Pemberi Kerja/Direksi untuk mendapat persetujuan.
2. METODOLOGI
Metodologi merupakan langkah dalam pengerjaan Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas
Pelabuhan Laut Matasiri Tahun Anggaran 2019, berupa persiapan awal dan pengumpulan
data, pengolahan data atau analisis data , sampai pada perencanaan teknis survey perencanaan
jalan. Metodologi pelaksanaan kegiatan ini akan terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:
1) Umum
Dalam penanganan tugas yang dibebankan pada konsultan supervisi,
pendekatan (approach) yang dilakukan disesuaikan dengan Kerangka Acuan (Term of
Reference - TOR) yang ada, di mana konsultan supervisi akan melaksanakan tugas
pengawasan dan pengendalian ini secara Assistance Concept.
Dengan demikian, sifat dari tugas konsultan supervisi adalah membantu
pemilik proyek dalam mengawasi pelaksanaan pembangunan (konstruksi) Fasilitas
Pelabuhan Laut Matasiri yang dilaksanakan oleh kontraktor.
Pendekatan lain yang diterapkan dalam kegiatan pengawasan ini adalah Sistim
Manajemen Jaminan Kualitas (Quality Assurance) yang akan sangat membantu
mempermudah penelurusan data dan rekaman serta pembuatan dokumentasi lainnya
yang diperlukan. Dengan pendekatan ini maka tanggung jawab dan pengambilan
keputusan sepenuhnya ada pada proyek atau pemberi tugas setelah
mempertimbangkan saran-saran yang diberikan oleh konsultan.
Agar dapat mencapai target dan sasaran yang telah ditentukan, maka
koordinasi antara tim konsultan dengan pimpinan proyek berikut staf dan para
pengawas yang ditunjuk serta para pelaksana/kontraktor harus dapat dilaksanakan
sebaik-baiknya. Dengan demikian maka organisasi konsultan akan dibentuk sedemikian
rupa sehingga komunikasi dengan proyek menjadi mudah serta sesuai dengan
perwilayahan daerah kerja dan relevan dengan program kerja kontraktor.
Pada prinsipnya pekerjaan pengawasan ini dilaksanakan untuk memperoleh
sebuah konstruksi yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Berkualitas seperti yang ditentukan dalam spesifikasi, gambar, dan sebagainya baik
ditinjau dari segi bahan, pelaksanaan, maupun fungsi bangunan.

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

b. Memenuhi budget atau anggaran dengan volume kerja dan biaya konstruksi yang
sesuai dengan pekerjaan yang direncanakan.
c. Menepati waktu pelaksanaan sesuai jadual pelaksanaan yang disepakati bersama dalam
kontrak.
d. Menjaga kelancaran dan keselamatan semua kegiatan pelaksanaan konstruksi serta
menghindarkan dampak negatif kegiatan pelaksanaan konstruksi.
Untuk memenuhi keempat kriteria tersebut, diperlukan suatu sistem yang melibatkan
semua pihak yang berperan dalam pelaksanaan konstruksi. Terdapat empat pihak yang terkait
dalam kontrak pelaksanaan yaitu pemilik proyek atau pemberi tugas, konsultan perencana,
konsultan supervisi, dan kontraktor.
Oleh karena itu, sistem yang dipakai harus merupakan sistem yang dapat
menampung kepentingan keempat pihak tersebut dan merupakan sistem komunikasi yang
baik dan lancar, sehingga penerapan sistem tersebut tidak akan mengganggu proses
pelaksanaan konstruksi itu sendiri. Dapat disimpulkan bahwa keberhasilan sistim tersebut di
atas sangat dipengaruhi oleh kapabilitas dari parameter penunjangnya seperti antara lain :
a. Organisasi Proyek
Organisasi ini perlu diadakan untuk mengatur setiap proses dalam penyelesaian
pekerjaan konstruksi baik yang merupakan kegiatan pelaksanaan konstruksi, kegiatan
supervisi, maupun kegiatan penyelesaian permasalahan yang timbul.
b. Manual Operasi Pelaksanaan
Manual Operasi Pelaksanaan ini perlu diadakan untuk mengetahui prosedural detail
pelaksanaan dari setiap kegiatan yang harus ditempuh untuk mencapai aspek legal dari
kegiatan yang bersangkutan dan terjaminnya sebuah konstruksi yang memenuhi kriteria
di atas.
Berikut ini disajikan diagram yang menunjukkan berbagai tugas yang perlu
dilaksanakan untuk mencapai suatu konstruksi yang memenuhi syarat.

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

2) Tahapan Pelaksanaan Kegiatan


Dalam pembangunan Faspel Laut Matasiri ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
sebagai berikut :
a) Pekerjaan Persiapan
 Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan supervisi
 Memeriksa Time Schedule/Bar Chart dan S-Curve yang selanjutnya diteruskan
kepada Pengguna Jasa untuk mendapat persetujuan.
b) Pekerjaan Teknis Supervisi Lapangan
 Melaksanakan pekerjaan supervisi secara umum, supervisi lapangan,
koordinasi dan inspeksi kegiatan-kegiatan pembangunan agar pelaksanaan
teknis maupun administrasi teknis yang dilakukan dapat secara terus menerus
sampai dengan pekerjaan diserahkan untuk keduan kalinya.
 Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dari bahan atau komponen bangunan,
peralatan dan perlengkapan selama pekerjaan pelaksanaan di lapangan atau
tempat kerja lainnya.
 Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat dan
cepat, agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan.
PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT
URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

 Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan dan/atau pengurangan


pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan serta berpengaruh
pada ketentuan kontrak untuk mendapat pesetujuan Pengguna Jasa.
 Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan dan
penambahan biaya dan waktu pekerjaan serta tidak menyimpang dari kontrak, dapat
langsung disampaikan kepada Penyedia Jasa Konsultansi
c) Konstruksi
 Mengadakan Konsultansi dengan Pengguna Jasa untuk membahas segala masalah
dan persoalan yang timbul selama masa pelaksanaan.
 Mengadakan rapat lapangan secara berkala dengan Pengguna Jasa dan Penyedia
Jasa, yang bertujuan untuk membicarakan masalah dan persoalan yang timbul
dalam pelaksanaan pekerjaan untuk kemudian membuat risalah rapat dan
mengirimkan kepada semua pihak yang bersangkutan serta sudah diterima paling
lambat 1 (satu) minggu kemudian.
 Apabila dianggap mendesak, mengadakan rapat diluar jadwal rutin.
d) Laporan
 Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis teknologi kepada
Pengguna Jasa mengenai volume, persentase dan nilai bobot bagian-bagian
pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa.
 Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan dan dibandingkan dengan
jadwal yang telah disetujui.
 Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja dan alat yang
digunakan.
 Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh Penyedia Barang/Jasa,
terutama yang mengakibatkan tambah atau berkurangnya pekerjaan dan juga
perhitungan serta gambar konstruksi yang dibuat oleh Penyedia Jasa Konsultansi
(Shop Drawing).
e) Dokumen
 Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan penyelesaian
pekerjaan di lapangan untuk keperluan pembayaran angsuran.
 Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan serta penambahan
dan/atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran.
 Memeriksa formulir laporan harian, mingguan dan bulanan, Berita Acara Kemajuan
Pekerjaan, Penyerahan Pekerjaan serta formulir-formulir lainnya yang diperlukan.

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

3) Teknis Pelaksanaan Pegawasan


a) Jaminan Kualitas Proyek
Jaminan Kualitas (Quality Assurance) proyek merupakan susunan prosedur yang jelas
dan merupakan metoda kerja standar yang akan dilaksanakan oleh seluruh anggota tim
konsultan, kontraktor, dan proyek untuk memastikan tercapainya tingkat kualitas dan
kuantitas dari pekerjaan dalam lingkup- lingkup batasan yang telah disetujui/disusun di
semua aspek-aspek pelayanan. Pelaksanaan jaminan kualitas untuk pekerjaan fisik,
idealnya dimulai dari pekerjaan desain. Hasil pekerjaan desain harus
dimengerti/dikuasai (termasuk hasil pengukuran) sebelum pekerjaan fisik dimulai.
Selanjutnya, standarisasi pengujian dan prosedur testing serta kriteria-kriteria teknisnya
perlu ditetapkan dan disetujui bersama. Petunjuk atau guidelines untuk para supervisor,
termasuk juga pihak proyek atau pihak ketiga (misal Technical Audit), perlu disiapkan.
Dengan demikian hal-hal tersebut di atas seharusnya masuk dalam dokumen kontrak
pekerjaan. Sehubungan masalah jaminan kualitas masih relatif baru digunakan sehingga
perlu waktu untuk penyesuaian. Untuk itu diusulkan untuk melaksanakan jaminan kualitas
(Quality Assurance) secara Learning by Doing. Konsep Learning by Doing dapat tercapai
melalui interaksi secara terus menerus antara Sistem Kualitas (Quality System) kontraktor
dan Program Jaminan Kualitas (Quality Assurance Program) konsultan. Interaksi tersebut
akan saling mengisi demi tercapainya bangunan yang berkualitas. Dalam hal tersebut di
atas konsultan supervisi akan menyiapkan Manual Operasi Jaminan Kualitas (Quality
Assurance Operation Manual) dan suatu Rencana Jaminan Kualitas (Quality Assurance
Plan) harus disusun oleh kontraktor.
b) Manual Operasi Pelaksanaan
Untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan supervisi maka diperlukan
suatu petunjuk operasi pelaksanaan baik dari segi kualitas maupun kuantitas pekerjaan
yang dilakukan. Manual ini diusulkan berbentuk tabel dilengkapi dengan flowchart dari
prosedural yang harus ditempuh. Prosedur pelaksanaan supervisi dilakukan sesuai
dengan diagram alir hubungan kerja antara keempat pihak yang terkait.
c) Budget (Anggaran)
 Batas Kerja
Pada saat pekerjaan akan dimulai terlebih dahulu harus ditentukan batas-batas
areal pekerjaan di mana dalam hal ini dilakukan secara bersama-sama oleh
konsultan supervisi dan kontraktor berdasarkan gambar rencana yang telah
disajikan dalam cetak biru. Pada pekerjaan ini sekaligus ditentukan koordinat
PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT
URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

baras areal kerja dengan menggunakan peralatan topografi dan batas-batas


alamiah yang ada. Hasil dari penentuan batas areal pekerjaan ini harus
mendapatkan persetujuan dari pemberi tugas.
 Volume Pekerjaan
Volume pekerjaan yang telah dilakukan oleh kontraktor harus selalu dimonitor
untuk tiap-tiap jenis pekerjaan pada setiap jenis bangunan/pekerjaan. Karena
pekerjaan ini akan berlangsung dalam skala waktu tertentu, maka perlu
dilakukan supervisi mulai dari tingkat harian, mingguan, bulanan, dan kuartalan
sampai pelaksanaan pekerjaan proyek selesai. Dari data- data ini konsultan
supervisi akan dengan mudah membuat kurva S yang secara langsung
menggambarkan kemajuan pekerjaan konstruksi. Untuk itu konsultan supervisi
menyiapkan perangkat-perangkat praktis yang langsung dapat digunakan untuk
melaksanakan tugasnya.
 Biaya Pekerjaan Konstruksi
Berdasarkan supervisi pekerjaan (kuantitas dan kualitas) yang telah
dilaksanakan maka konsultan supervisi akan membuat perkiraan biaya yang
diperlukan bagi pelaksanaan konstruksi dan kemudian membandingkan dengan
rencana biaya semula, sehingga dalam hal ini konsultan supervisi akan mampu
mendeteksi arus uang tunai (cas flow) dari biaya konstruksi yang dapat
ditagihkan kontraktor ke pemberi tugas. Selain itu berdasarkan hal tersebut
konsultan supervisi akan dapat menentukan kekurangan/kelebihan biaya
konstruksi dari pekerjaan dan selanjutnya dapat dipakai sebagai bahan
pengambilan keputusan bagi finansial proyek.
 Kualitas Pekerjaan
Konsultan supervisi akan mengendalikan kualitas pekerjaan sehubungan
dengan adanya spesifikasi teknis yang harus dipenuhi oleh kontraktor untuk
berbagai bahan yang digunakan dalam pelaksanaan konstruksi. Untuk ini perlu
dilakukan pengecekan bahan baik dengan pengecekan langsung di lapangan
maupun dengan pengetesan contoh (sample) di laboratorium. Pengendalian ini
harus dilakukan secara acak (random) dengan disaksikan oleh semua pihak
yang terkait. Pengujian di lapangan dilakukan dengan disaksikan oleh pihak
kontraktor, konsultan supervisi dan pemberi tugas. Pelaku pengujian lapangan
akan dilakukan oleh pihak lain yang independent yang telah disepakati oleh

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

semua pihak. Sedangkan pengujian laboratorium dilakukan oleh laboratorium


yang independent harus disepakati oleh semua pihak. Prosedur pelaksanaan
pengujian dan peralatan pengetesan yang digunakan dalam pengecekan
tersebut akan ditentukan sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan
oleh konsultan perencana dan apabila tidak tercantum sebelumnya akan
dilaksanakan sesuai ketentuan standar yang berlaku. Selain itu supervisi kualitas
yang dilakukan terhadap fungsi konstruksi yang dibangun. Hal ini perlu dilakukan
mengingat manfaat dari konstruksi yang dibangun sangat bergantung pada fungsi
dari masing-masing bangunan yang ada. Pengecekan fungsi dari konstruksi
bangunan dilakukan berdasarkan gambar rencana (cetak biru) yang ada.
Pengecekan juga dapat dilakukan dengan cara mencocokan elevasi dan dimensi dari
konstruksi yang dibangun dengan gambar rencana (cetak bitu). Untuk itu konsultan
supervisi akan bekerja dengan menggunakan perangkat-perangkat praktis yang
dapat menjamin aspek legalitas dari supervisi yang dilakukan.
 Waktu
Pengendalian waktu dilakukan untuk memenuhi jadual pelaksanaan konstruksi yang
direncanakan sehingga secara ekonomi dan finansial, pemberi tugas tidak
mengalami kerugian akibat keterlambatan yang mungkin terjadi. Untuk itu konsultan
supervisi mempersiapkan sistem pengendalian yang mencakup kemajuan
pelaksanaan pekerjaan harian, mingguan, dan bulanan untuk tiap-tiap jenis
pekerjaan. Sehingga dengan demikian konsultan supervisi dapat dengan mudah
menyusun kurva S yang menggambarkan kemajuan pelaksanaan pekerjaan
kontraktor. Dengan adanya kurva S ini konsultan supervisi dapat dengan mudah
mengetahui perlu atau tidaknya mendesak kontraktor untuk melakukan percepatan
pelaksanaan pekerjaan atau mengusulkan suatu ganti rugi yang harus ditanggung
kontraktor kepada pemberi tugas.
 Kelancaran dan Keselamatan Kegiatan/Pekerjaan
Pelaksanaan konstruksi yang dilakukan akan mengacu ketiga hal di atas dan harus
tetap memperhatikan keselamatan semua pihak yang terlibat. Dengan adanya
kegiatan yang aman bagi semua pihak dan sesuai standar yang berlaku, akan
menjamin kelancaran pekerjaan pelaksanaan konstruksi dan untuk hal tersebut
konsultan supervisi akan mengkoordinasikan seluruh aspek kegiatan pelaksanaan
konstruksi termasuk yang akan berdampak pada proyek dan lingkungan proyek.

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

d) Pelaporan dan Pertemuaan (Meeting)


Sesuai dengan TOR maka konsultan supervisi akan membuat laporan dari setiap
kegiatan supervisi yang dilakukan yang diantaranya mencakup beberapa hal sebagai
berikut :
Laporan Harian / Mingguan yang merupakan lampiran laporan bulanan dan berisikan:
 Catatan Harian aktivitas kerja pelaksanaan terhadap jenis, volume dan prestasi
pekerjaan yang dilaksanakan
 Evaluasi pelaksanaan rencana kerja atas hal-hal lain yang dianggap perlu
 Hasil pengujian-pengujian terhadap material maupun hasil pekerjaan
 Jumlah peralatan berat yang tersedia beroperasi maupun yang rusak
 Keadaan Cuaca.
Laporan Bulanan dibuat rangkap 3 (tiga) yang berisikan:
 Data-data proyek
 Uraian pelaksanaan fisik serta gambar-gambar pelaksanaan
 Pemeriksaan kualitas pekerjaan (quality/control)
 Perubahan Desain, lengkap dengan perhitungan struktur, gambar, volume,
spesifikasi teknik dan biaya
 Evaluasi kapasitas aktual peralatan yang terdiri dilapangan
 Material yang tersedia, yang masuk dan yang terpakai
 Kesimpulan dan rekomendasi
 Photo-photo dan dokumen pekerjaan
Laporan Akhir, dibuat setelah seluruh pekerjaan fisik selesai sebanyak rangkap 10
(sepuluh) yang berisikan :
 Pendahuluan
 Metoda dan standar pengawasan
 Hasil pengendalian kualitas (Quality control)
 Daftar Pekerjaan dan Volume pekerjaan (Bill Of Quantity)
 Evaluasi
 Pekerjaan tambah kurang, lengkap dengan perhitungan volume dan biaya
 Kesimpulan dan Rekomendasi
Laporan khusus dapat berisikan antara lain :
 Laporan persoalan-persoalan penting tentang kondisi tanah dan cuaca
 Tambahan penelitian tanah, material dan mutu beton dan lain-lain.
 Desain ulang untuk penghematan
PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT
URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

 Perpanjangan waktu pelaksanaan


 Penyimpangan terhadap spesifikasi
Untuk koordinasi dan pelaporan seluruh kegiatan pelaksanaan konstruksi, konsultan
supervisi akan menyusun serangkaian pertemuan/rapat berikut prosedur pertemuan
tersebut. Secara umum saat ini dapat diklasifikasikan jenis-jenis pertemuan yaitu :
 Pertemuan berkala untuk menelaah (review) berbagai masalah berkaitan dengan
disain dan pelaksanaan konstruksi.
 Pertemuan sehubungan kemajuan pelaksanaan konstruksi.
 Pertemuan koordinasi membahas masalah administrasi dan teknis.
 Pertemuan khusus untuk membahas hal-hal khusus yang timbul seperti pekerjaan
tambah kurang dan sebagainya.
 Pertemuan membahas usulan perubahan disain dan gambar kerja (Shop Drawing)
yang diajukan kontraktor.
e) Organisasi Proyek
Dalam kegiatan supervisi ini yang perlu diatur adalah hubungan kerja antara keempat
pihak yang terlibat dan hubungan kerja pelaksanaan pada masing-masing pihak, yang
terdiri dari :
a. Pemberi Tugas
Pemberi tugas adalah seorang atau sekelompok orang yang mewakili pemilik
(owner) bangunan yang akan dibangun. Pada awalnya pemilik mempunyai gagasan
atau ide dan berusaha mewujudkan gagasan tersebut dengan memberi tugas
kepada konsultan perencana/perancang dan kepada kontraktor untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut. Pemilik menunjuk stafnya untuk melaksanakan
tugas sehari-hari dalam melaksanakan proyek tersebut. Pemberi tugas yang
ditunjuk pemilik mempunyai tugas antara lain :
 Mengawasi pelaksanaan pekerjaan
 Menyetujui atau menolak laporan rutin
 Menandatangani berita acara pemeriksaan pekerjaan
 Menyetujui atau menolak perubahan dalam pekerjaan
 Menyetujui atau menolak pekerjaan tambah kurang
 Mengesahkan dokumen yang akan menjadi dokumen kontrak.
b. Konsultan Perencana
Merupakan pihak yang menjual jasa dalam merancang atau mendisain suatu
bangunan. Disain ini dibuat sesuai dengan kerangka acuan yang telah diberikan
PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT
URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

oleh pemberi tugas.


Setelah disain yang dibuat disetujui pemberi tugas maka oleh konsultan perencana
dibuat suatu dokumen pelelangan untuk pekerjaan tersebut. Selanjutnya dalam
pelaksanaan konstruksi, konsultan perencana berfungsi sebagai tempat konsultasi
mengenai hal-hal teknis di lapangan dan kalau ada keragu-raguan atas dokumen
kontrak. Konsultan perencana mempunyai tugas dan wewenang antara lain :
 Bertindak sebagai perencana awal teknis dan administrasi.
 Menyiapkan dokumen pelelangan sebagai landasan dokumen kontrak yang
merupakan acuan kerja bagi kontraktor.
 Bersama pemberi tugas mengadakan lelang.
c. Konsultan Supervisi
Konsultan supervisi bertugas mengawasi supervisi pekerjaan pelaksanaan konstruksi fisik
lapangan agar tidak menyimpang dari rencana yang telah dibuat oleh konsultan
perencana. Konsultan supervisi selalu memantau pelaksanaan konstruksi oleh Kontraktor
di lapangan. Namun dalam tugasnya, dengan sistim Assistance Concept konsultan
supervisi dapat memberi saran kepada proyek untuk memerintahkan pemeriksaan khusus
atas bagian pekerjaan tertentu. Konsultan supervisi harus memberi laporan
harian/mingguan/bulanan pekerjaan teknis maupun administratif. Laporan juga
ditandatangani oleh kontraktor dan diserahkan kepada pemberi tugas untuk selanjutnya
diteruskan ke pemilik proyek. Di samping itu konsultan supervisi dapat meminta kepada
proyek untuk menyetujui, menolak atau mengusulkan perubahan pekerjaan, force majeur,
permohonan perubahan kontrak, pekerjaan tambah/kurang, gambar pelaksanaan, dan
memberi keputusan yang bijaksana dalam mempertimbangkan usul-usul kontraktor.
d. Kontraktor (Pelaksana Konstruksi)
Bertugas menjalankan proyek pelaksanan pembangunan. Dalam melaksanakan
pembangunan ini kontraktor harus melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan gambar-
gambar rencana dan spesifikasi yang dibuat oleh konsultan perencana serta mentaati
perjanjian atau kontrak yang telah disetujui bersama. Di dalam kontrak tercantum tugas
yang harus dilaksanakan, kewajiban kontraktor terhadap pemberi tugas, konsultan
perencana maupun konsultan supervisi dan hak-hak dari kontraktor. Kontraktor
bertanggung jawab penuh kepada pemilik proyek atau pemberi tugas atas
kepercayaannya dalam melaksanakan pekerjaan pembangunan fisik hingga selesai.

Dalam struktur organisasi ini pihak kontraktor dapat melakukan pembagian


pekerjaan kepada subkontraktor yang lebih berpengalaman dan dapat dipercaya
apabila pekerjaan tersebut membutuhkan spesialisasi. Subkontraktor tidak

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

mempunyai hubungan langsung dengan pemberi tugas, tetapi bertanggung jawab


langsung kepada kontraktor. Sedangkan kontraktor bertanggung jawab kepada
pemberi tugas. Jika terjadi kesalahan pekerjaan, maka kontraktor akan terkena
sangsi dari pemberi tugas atau pemilik.

Dalam menyusun hubungan kerja antara keempat pihak yang terkait tersebut perlu
dibuat struktur organisasi yang efektif dan dinamis, agar setiap proses interaksi yang
terjadi antara pihak-pihak tersebut dapat berlangsung secara langsung dan
terpantau dengan baik oleh pihak lainnya. Sehingga bila ada permasalahan dapat
diselesaikan dengan cepat, baik dan benar. Namun demikian untuk memperoleh
aspek legal dari setiap keputusan yang diambil perlu adanya persetujuan dari pihak
pemberi tugas. Dalam hal ini pemberi tugas mengambil keputusan setelah
memperoleh informasi lengkap dari konsultan supervisi kemudian
mengkonfirmasikan ke kontraktor. Struktur organisasi yang menggambarkan
hubungan kerja tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.2. berikut ini.

Gambar 5.2. Organisasi Proyek dan Hubungan Komunikasi

f) Lingkup Kegiatan
Dari uraian di atas, maka Konsultan Supervisi berkewajiban dan bertanggung jawab, sbb:
1) Memeriksa gambar-gambar design, perhitungan-perhitungan dan spesifikasi
peralatan yang akan dipasang dan membuat koreksi-koraksi bila diperlukan dan
menyetujui bila sudah sesuai.
2) Memeriksa rencana detail jadwal pembangunan, jadwal kerja di lokasi serta
mengontrol pelaksanaannya dan membuat usulan-usulan koreksi bila diperlukan

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

3) Memeriksa daftar pengadaan bahan/material, peralatan berdasarkan kualitas


dan kuantitas sesuai spesifikasi teknis, serta melakukan tindakan-tindakan
pencegahan (preventif) berupa teguran-teguran lisan maupun tertupis
seandainya diperkirakan terjadi keterlambatan pelaksanaan
4) Mengawasi pelaksanaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut
Matasiri TA. 2019:
 Pekerjaan persiapan;
 Pekerjaan Pembangunan Faspel Matasiri
 Pekerjaan Lain-lain
5) Memeriksa gambar-gambar pelaksanaan (shop drawing) pembangunan, dengan
membubuhkan stempel/paraf Peyedia Pekerjaan.
6) Membantu Pengguna Jasa Konsultansi (selanjutnya ditulis Pengguna Jasa)
dalam mengklaim Penyedia Barang/Jasa bila terdapat kekurangan-kekurangan
secara teknis sesuai Kontrak.
7) Memeriksa dan menyiapkan Berita Acara tingkatan kemajuan fisik Penyelesaian
Pembangunan sesuai yang dibutuhkan dalam Kontrak Pekerjaan Supervisi
Penyelesaian Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Matasiri TA. 2019.
8) Selama pelaksanaan pembangunan, membuat dan mempersiapkan Berita
Acara/Adendum Kontrak dalam hal permasalahan teknis bila diperlukan. Dalam
hal ini termasuk membuat saran kepada Pengguna Jasa terdapat hal-hal yang
menyimpang dari kontrak dan spesifikasi dan atau terdapat hal-hal yang tidak
lazim.
9) Mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan bila terjadi penyimpangan
kontrak yang mengakibatkan adanya denda.
10) Mempersiapkan Berita Acara Penyerahan Pekerjaan dengan semua
kelengkapannya.
11) Dalam melaksanakan pekerjaannya, Penyedia Jasa harus menjaga agar
kehadirannya dalam pekerjaan tersebut selalu tepat waktu sesuai jadwal yang
sudah disepakati
g) Tanggungjawab Konsultan
1) Konsultan Pengawas bertanggung jawab secara profesional atas jasa
pengawasan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan dan kode tata ‘laku’
profesi yang berlaku.
PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT
URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

2) Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai berikut:


a. Kesesuaian pelaksanaan konstruksi dengan dokumen pelelangan /
pelaksanaan yang dijadikan pedoman, serta peraturan, standar dan
pedoman teknis yang berlaku.
b. Kinerja pengawasan telah memenuhi standar hasil pengawasan yang
berlaku.
c. Hasil evaluasi pengawasan dan dampak yang ditimbulkan.
3) Penanggung jawab profesional pengawasan adalah tidak hanya konsultan
sebagai suatu perusahaan tetapi juga bagi para tenaga ahli profesional
pengawasan yang terlibat.
h) Kegiatan Pengawasan
Tim Supervisi akan melakukan supervisi atas pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan
oleh kontraktor, dimana seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan yang disyaratkan
didalam dokumen kontrak pekerjaan fisik (spesifikasi) dan nota desain yang sebelumnya
telah dibuat. Konsultan Supervisi terlebih dahulu akan membuat suatu pedoman dasar
pelaksanaan konstruksi agar pelaksanaan pekerjaan konstruksi dapat berjalan
lancar dan sesuai dengan standar mutu yang diinginkan, hal ini mencakup antara
lain:
1) Penyusunan Rencana Konstruksi (Construction Plan)
Penyusunan rencana konstruksi adalah agar pelaksanaan konstruksi dapat
berjalan lancar sesuai dengan schedule yang telah dibuat yang didukung oleh:
 Akses jalan masuk dan jembatan yang memadai (kekuatan, kapasitas
maupun lebar jalan/jembatan Route/rencana jalur pengangkutan material
konstruksi) untuk transportasi bahan dan peralatan konstruksi. Jika
diperlukan rencana perbaikan yang dibutuhkan.
 Terdifinisinya lokasi, kuantitas dan kualitas material konstruksi yang akan
digunakan.
 Tersedianya peralatan konstruksi yang diperlukan baik itu jenis, kapasitas
maupun jumlahnya.
 Tersedianya sumber daya manusia dalam jumlah yang cukup serta
mempunyai pengetahuan sebagaimana tuntutan jenis pekerjaan yang akan
ditangani.

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

 Terdifinisinya bangunan sementara yang diperlukan.


 Rencana perbaikan situ/waduk yang diperlukan
 Rencana pembuatan bangunan sementara yang diperlukan
 Jadwal Pelaksanaan Konstruksi
 Jadwal, Jumlah dan Jenis Peralatan yang akan digunakan
 Rencana Alokasi Pemakaian Bahan Konstruksi
Dengan adanya Rencana Konstruksi ini diharapkan dapat dihindari berbagai hal
mencakup :
2) Penyusunan Pedoman Kendali Mutu Pekerjaan (Quality Control)
Guna memperoleh mutu yang handal dari pembangunan infrastruktur, diperlukan
langkah-langkah pendekatan terhadap segala aspek yang akan mempengaruhi
tercapainya kehandalan mutu tersebut. Beberapa system standar yang diperlukan
dalam rangka pencapaian kehandalan mutu konstruksi adalah:
 Quality Assurance
 Quality Control Circle
 SNI terkait
 Total Quality Management
 Sistem Mutu menurut spesifikasi teknik
 Peraturan-peraturan Departemen Pekerjaan Umum
 Dan lain sebagainya.
Sehubungan dengan besarnya cakupan sektor yang harus ditangani dan ditetapkan
indikatornya, dalam hal ini Konsultan akan membatasi pada pengendalian mutu
pekerjaan konstruksi.
Penerapan system pengendalian mutu konstruksi dilakukan dengan membuat model
sebagai checklist yang memuat semua aspek terkait, seperti tabel di bawah ini :

Tabel 5.1. Daftar Ceklis Kendali Mutu Konstruksi

BOBOT Nilai Bobot


ASPEK SISTEM PENILAIAN MUTU Item (%)
No. (%)
KONSTRUKSI
Bk Bi Mi
DATA UMUM
A SISTEM MANAJEMEN MUTU 20%
a1 Sistem Perencanaan Manajemen Mutu 20
a2 Sistem Pengarsipan Kontrol Mutu 10
a3 Sistem Keselamatan Kerja 10

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

a4 Sistem penanganan Pekerjaan yg Tidak Memenuhi 10


a5 Hasil Audit Mutu 25
B ALAT UJI MUTU 20%
b1 Alat uji mutu bahan dasar 25
b2 Alat uji mutu percobaan campuran 25
b3 Alat uji mutu bahan jadi 25
b4 Uji tera peralatan laboratorium 25
C SISTEM SELEKSI PERSONIL 20%
c1 Petugas inti kontraktor 30
c2 Keterlibatan kantor pusat/cabang 10
c3 Petugas monitoring manajemen mutu 10
c4 Petugas pengendali mutu 20
c5 Operator alat berat 20
c6 Tenaga teknisi lainnya 10
D ALAT-ALAT BERAT 20%
d1 Kelengkapan alat berat 30
d2 Kondisi alat berat 40
d3 Jumlah dan jenis alat berat 30

E DOKUMEN PROYEK DAN PERUBAHANYA 10%

e1 Dokumen kontrak 30

e2 Gambar Desain 25

e3 Spesifikasi Teknik 25

e4 Contract Change Order 10

e5 Addendum 10

F GANGGUAN/HAMBATAN DARI LUAR 10%

TOTAL 100%

 NKM dibawah 50 % : kurang baik


 NKM diantara 50 % - 75 % : baik
 NKM diatas 75 % : sangat baik

Sesuai dengan tugas yang diberikan, Konsultan melalui Direksi, akan mengarahkan dan
membantu Kontraktor dalam pembuatan Rencana Mutu Kontrak (RMK).

Pelaksanaan Quality Control dilakukan oleh Tim Supervisi yang dikoordinasi Ketua Tim,
untuk menjamin bahwa mutu dari material yang dipakai oleh kontraktor memenuhi
persyaratan spesifikasi, serta pelaksanaan konstruksi sesuai dengan prosedur yang

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

dipersyaratkan sehingga mutu hasil konstruksi sesuai dengan spesifikasi yang diminta.
Lingkup pekerjaan Quality Control termasuk pada hal-hal sebagai berikut :

a) Mengikuti petunjuk teknis, senantiasa memberikan informasi kepada Ketua


Tim serta Direksi Pekerjaan tentang kendali mutu.
b) Melakukan supervisi terhadap penyusunan organisasi dan tata letak dan
laboratorium di lapangan milik kontraktor, membantu mobilisasi pengujian serta
menjamin bahwa semua keperluan laboratorium sesuai dengan persyaratan yang
diminta dalam spesifikasi.
c) Melakukan supervisi terhadap pemasangan peralatan pengujian dan menjamin
semua peralatan yang dipakai sudah memenuhi syarat.
d) Melaksanakan supervisi kegiatan harian dari semua pekerjaan yang harus
dilakukan oleh kontraktor untuk kendali mutu dari material/bahan, kualitas
konstruksi ataupun tenaga teknis laboratorium serta segera memberikan
laporan tertulis kepada Direksi Pekerjaan bila ditemukan penyimpangan dalam
prosedur pengujian atau kekurangan baik untuk material/bahan ataupun
tenaga.
e) Menganalisa semua data pengujian kendali mutu yang dilakukan kontraktor,
dan merumuskan serta mengirimkan rekomendasi tertulis untuk dapat
menerima atau menolak bahan/material, proses pelaksanaan maupun metode
yang dipergunakan untuk dikerjakan.
f) Evaluasi terhadap ketetapan prosedur pekerjaan pengujian yang dilaksanakan
kontraktor, pemilihan sumber material, melaporkan secara tertulis pada Direksi
Pekerjaan bila terdapat kekurangan dalam prosedurpengujian yang
dilaksanakan atau kekurangan dari bahan atau kualitas tenaga dalam
melaksanakan pekerjaan- pekerjaan pada paket kontrak tersebut.
g) Memeriksa dan meringkas semua data tentang kendali mutu serta
memberi usulan dalam menerima atau menolak usulan kontraktor tentang
bahan/material konstruksi dan bahan-bahan yang digunakan.
h) Membantu tugas-tugas laboratorium, khususnya dalam penyiapan laporan
kendali mutu yang harus dikirim kepada Direksi.
i) Menyiapkan rencana kerja datail untuk pekerjaan penyelidikan (investigations)
termasuk pengeboran atau sondir bila diperlukan, dan mengkoordinasikan
semua kegiatan Tim Supervisi lapangan dalam melaksanakan rencana kerja

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

dilapangan
j) Melakukan analisa dan evaluasi terhadap uji lapangan hasil konstruksi
(kualitas beton, kualitas timbunan tanah, dsb).
3) Aktivitas Pelaksanaan Supervisi (Aspek Umum Pengawasan)
Kegiatan supervisi pelaksanaan konstruksi yang akan dilakukan oleh Konsultan
Supervisi mencakup:
a) Kegiatan Pra-Konstruksi
Kegiatan pra-konstruksi yang akan dilaksanakan pada umumnya menyangkut
kegiatan proses tender kontraktor meliputi kegiatan penyiapan paket-paket
pekerjaan; penyiapan dokumen lelang termasuk penyiapan gambar
konstruksi, spesifikasi teknik maupun BOQ prakualifikasi kontraktor;
penjelasan pekerjaan; evaluasi calon pemenang serta penyiapan dokumen
kontrak pemborongan.
b) Selama Konstruksi
Selama pelaksanaan konstruksi, Konsultan akan melaksanakan aktivitas
supervisi konstruksi pada umumnya mencakup kegiatan-kegiatan :
 Evaluasi dan kaji ulang terhadap Jadwal pelaksanaan konstruksi yang
telah disusun oleh kontraktor, sehingga ketepatan waktu pelaksanaan
dapat dikendalikan.
 Meneliti dan mengevaluasi semua usulan rencana kerja dan dokumen-
dokumen yang berhubungan dengan implementasi proyek dan pekerjaan
konstruksi yang diserahkan kontraktor untuk disetujui.
 Melakukan pengecekan dan evaluasi terhadap aktivitas kontraktor
apakah telah sesuai dengan Jadwal dan rencana kerja yang telah disetujui.
 Mengoptimasikan volume dan biaya pelaksanaan konstruksi agar
diperoleh biaya pekerjaan yang paling ekonomis.
 Meneliti gambar konstruksi (shop drawing, working drawing, detail
drawing) dan perhitungan yang disiapkan oleh kontraktor.
 Menyiapkan format Laporan Harian, Mingguan, Bulanan dan Check List
Pengawasan Pekerjaan, dalam hal ini dapat diterapkan Rencana Mutu
Pekerjaan (RMP) atau disebut juga Rencana Mutu Kontrak (RMK). Format
Laporan-laporan tersebut dapat dilihat pada Lampiran Form Supervisi.
 Menyediakan formulir (request) untuk pengajuan atas pelaksanaan setiap
item pekerjaan yang akan dilaksanakan.
PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT
URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

 Menetapkan pemeriksaan secara periodik dan cara kerja test bahan


konstruksi dan mengevaluasi hasil tesnya, memberi rekomendasi
persetujuan bahan bangunan yang digunakan sesuai dengan persyaratan
teknis yang telah ditentukan dalam kontrak.
 Memberikan saran dan persetujuan terhadap Jadwal pengadaan dan
jumlah bahan konstruksi yang diusulkan oleh Kontraktor.
 Memberikan saran atas gudang dan cara-cara penyimpanan bahan
konstruksi untuk menjaga kualitas bahan, diantaranya penyimpanan
semen, besi beton dan sebagainya.
 Menolak bahan/material, peralatan dan tenaga kerja yang tidak sesuai
dengan ketentuan.
 Meneliti dan menginspeksi kualitas material/bahan dan peralatan yang
dipakai oleh kontraktor.
 Memeriksa spesifikasi teknis untuk setiap kegiatan pelaksanaan
konstruksi.
 Mengevaluasi dan meneliti pekerjaan tambah/kurang jika diperlukan,
termasuk pengawasan terhadap tambahan pekerjaan penyelidikan dan
penelitian lapangan.
 Memberikan pengarahan pada rencana pengadaan dan kuantitas dari
bahan konstruksi.
 Melakukan inspeksi ke pabrik penyalur bahan konstruksi dan peralatan jika
diperlukan.
 Menyiapkan laporan inspeksi, test dan aktivitas supervisi.
 Pengawasan yang teliti dalam pelaksanaan konstruksi.
 Bersama-sama Pelaksana Fisik (Kontraktor) dan Direksi/yang mewakili
melakukan pengukuran dan menyepakati hasil pekerjaan sesuai dengan
yang tercantum dalam kontrak pelaksanaan fisik.
 Mencatat semua hasil pengukuran besaran/volume pekerjaan yang
diperlukan untuk pembayaran dengan menggunakan formulir yang lazim
dan disetujui oleh Direksi.
 Melaporkan kepada Direksi atas setiap persoalan yang timbul dan
potensial sehubungan dengan kontrak dan memberikan pilihan/alternatif
cara penyelesaiannya. Persoalan tersebut dapar berupa kemungkinan
anggaran yang tidak mencukupi, kemungkinan terlambat, kualitas yang
PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT
URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

tidak dipenuhi.
 Menelaah semua tuntutan pembayaran tambahan atau perpanjangan
waktu yang diajukan oleh Kontraktor dan memberi saran/pendapat kepada
Direksi.
 Terhadap Kontraktor yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan
isi SPK atau Surat Perjanjian Kontrak (SPK) dikenakan sanksi atau
teguran atau peringatan. Sebelum teguran dikeluarkan, Konsultan
membuat surat pemberitahuan/instruksi kepada Kontraktor dengan
sepengetahuan Pemberi Kerja. Apabila Kontraktor tidak melaksanakan isi
surat pemberitahuan/instruksi dari Konsultan, maka Pemberi Kerja akan
mengeluarkan Surat Teguran I. Apabila Surat Teguran I tidak dilaksanakan
oleh Kontraktor dalam waktu 3 (tiga) hari kerja, maka Konsultan membuat
rekomendasi kepada Pemberi Kerja untuk dikeluarkan Surat Teguran II.
 Mengevaluasi usulan dokumen pembayaran bulanan yang diajukan oleh
kontraktor.
 Melakukan pemeriksaan dan memberikan saran/ pendapat atas pekerjaan
Pelaksanaan Fisik yang telah selesai secara lengkap untuk dapat
dinyatakan diterima oleh Direksi, guna menetapkan dimulainya masa
pemeliharaan.
 Mengadakan telaah dan saran/pendapat penanganan atas kelainan-
kelainan yang mungkin terjadi selama masa pemeliharaan.
 Memeriksa gambar terlaksana (as-built drawing) kontraktor.
 On the job training kepada staff proyek dalam pelaksanaan kegiatan
supervisi konstruksi.
 Menyiapkan sertifikat pembayaran prestasi pekerjaan yang diperlukan
Kontraktor untuk mengajukan permintaan angsuran pembayaran atas hasil
kerja termasuk penyediaan material. Angsuran ini harus didasarkan pada
jumlah yang disetujui dalam rapat yang diselenggaran setiap akhir bulan
antara Konsultan Pengawas, Kontraktor dan Direksi Lapangan. Sertifikat
pembayaran prestasi ini harus diserahkan kepada Direksi Lapangan untuk
pelaksanaan pemeriksaan akhir. Penjabaran lebih lanjut terhadap
pelaksanaan supervisi konstruksi tersebut diuraikan dalam penjelasan
berikut :

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

a) Evaluasi Jadwal Kerja Kontraktor


 Tim Supervisi akan mengevaluasi rencana kerja (Schedule)
kontraktor untuk disesuaikan terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi seperti waktu yang tersedia, kondisi cuaca,
ketersediaan peralatan, ketersediaan tenaga kerja dan
material. Selain itu urutan-urutan pekerjaan juga harus
diperhatikan di dalam penyusunan rencana kerja yang akan
dimintakan persetujuan ke Pemberi Kerja yang nantinya dapat
dipakai sebagai dasar rencana kerja secara keseluruhan agar
dapat diperoleh cara kerja yang efektif dan efisien.
 Jadwal Kerja Kontraktor yang dibuat juga tidak terlepas dari
pedoman dasar yang telah dibuat yakni Rencana Konstruksi
(Construction Plan).
 Monitoring terhadap pelaksanaan pekerjaan dan rencana kerja
ini harus terus menerus dilakukan untuk dapat tercapainya
Jadwal seperti yang diinginkan. Pada evaluasi Jadwal kerja ini
dapat dilakukan revisi-revisi dan perubahan atau pembaharuan
apabila timbul keterlambatan pelaksanaan, untuk dapat dikejar
dari sisa waktu yang telah disediakan.
b) Evaluasi Perhitungan dan Gambar Konstruksi
 Tim Supervisi akan mengevaluasi analisis perhitungan selama
desain atau desain rehabilitasi, serta gambar rencana
konstruksinya sebelum kontraktor memulai pelaksanaannya.
Evaluasi ini dilakukan agar dalam pelaksanaannya sudah tidak
ada kesalahan, baik daftar keamanan konstruksi, efisiensi biaya
maupun kelayakan konstruksi. Tidak menutup kemungkinan
pada tahapan evaluasi ini akan dilakukan koreksi, revisi
modifikasi desain, agar didapatkan hasil yang lebih baik. Tim
Supervisi akan selalu melakukan koordinasi dengan Direksi, dan
PPK Satuan Kerja Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas
Pelabuhan Kota Baru, Kementerian Perhubungan untuk
mendapatkan persetujuan hasil evaluasi.
c) Tes Material
 Tim Supervisi, selain melaksanakan pengawasan pekerjaan
PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT
URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

lapangan secara visual, juga akan melakukan pengawasan


kualitas material di laboratorium. Pengawasan ini dimaksudkan
agar seluruh material yang dipakai untuk pekerjaan ini sesuai
dengan persyaratan seperti yang diuraikan di dalam dokumen
kontrak, khususnya spesifikasi teknik. Teknisi laboratorium
beserta Supervisor Konstruksi akan memonitor pekerjaan-
pekerjaan laboratorium seperti analisa test, gradasi material, test
stability, test kompaksi/kepadatan, analisa formula campuran,
soundness test untuk agregat, dan test-test laboratorium lainnya.
 Evaluasi Kualitas dan Kuantitas Pekerjaan
 Ketua Tim supervisi akan secara rutin dan terus-menerus
melakukan berkoordinasi dengan anggota team maupun
melakukan pengawasan terhadap kualitas dan kuantitas
pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor. Dalam pengawasan
kualitas pekerjaan, konsultan akan melakukan checking
terhadap metodologi pelaksanaan, kualitas bahan-bahan dan
campuran yang dilakukan, peralatan yang digunakan maupun
kemampuan tenaga kerja. Untuk beberapa pekerjaan khususnya
konsultan akan meminta kepada kontraktor untuk melakukan test
aterial maupun test laboratorium untuk mengetahui kekuatan
material. Dan selanjutnya konsultan akan mengevaluasi hasil test
laboratorium tersebut.
 Sampling kualitas bahan yang telah disetujui hendaknya
disimpan di kantor lapangan Kontraktor untuk digunakan sebagai
monitoring visual atas bahan-bahan konstruksi yang akan
digunakan Sedangkan untuk pengawasan kuantitas pekerjaan,
konsultan supervisi akan melakukan langkah- langkah sebagai
berikut:
 melakukan pemeriksaan kuantitas material.
 melakukan pemeriksaan terhadap pengukuran yang
dilakukan baik sebelum maupun sesudah pelaksanaan
konstruksi (joint measurement).
d) Supervisi Konstruksi
Pengawasan merupakan bagian pokok dari program kerja
konsultan yakni berupa monitoring secara kontinyu segala

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

pekerjaan kontraktor serta hasilnya. Metode pelaksanaan kerja


kontraktor dimonitor agar sesuai dengan persyaratan yang
dikehendaki di dalam spesifikasi, dan apabila terdapat cara
pelaksanaan yang menyimpang dari ketentuan yang ada, kontraktor
harus dapat menjelaskan dan memberikan argumentasi bahwa
metode pekerjaan yang diterapkan tidak akan mengurangi kualitas
pekerjaan. Inspektor ataupun anggota Tim Supervisi yang lain
akan membuat laporan harian mengenai pelaksanaan konstruksi,
tenaga kerja yang ada, peralatan yang dipakai, estimasi kuantitas
hasil pekerjaan dan bilamana perlu konsep dan sket gambar serta
ukuran, serta total kuantitas, kondisi cuaca serta kondisi lokasi
pekerjaan. Pekerjaan pengawasan akan dilakukan secara teliti
dan terkendali untuk masing-masing item pekerjaan dengan
menggunakan prosedur pengawasan yang lazim digunakan dan
dengan menggunakan tata cara dan flow chart yang berlaku.
Pengawasan detail akan dilakukan terhadap pekerjaan utama.
Selama kontraktor melaksanakan pekerjaan, Tim Supervisi akan
selalu memonitor mengenai pembuatan profil konstruksi (Uitzet),
pengukuran-pengukuran awal, kualitas material, pemadatan, kadar
air material, gradasi material, pekerjaan shoulder (bahu jalan),
saluran tepi dan lain-lain. Tim Supervisi akan secara bersama
memonitor, memberikan saran-saran teknis apabila diperlukan dan
tindakan alternatif yang biasa ditempuh apabila terdapat
kesulitankesulitan pelaksanaan pekerjaan. Untuk pekerjaan
struktur akan dilakukan monitoring terhadap kestabilannya,
pelaksanaan campuran dan komposisi campuran dan lain-lain. Hasil
pemantauan pekerjaan akan selalu dicatat dalam catatan Buku
Harian Lapangan (BHL) yang dilakukan baik pada saat awal, selama
dan setelah pekerjaan dilaksanakan. Pengukuran kuantitas hasil
pekerjaan akan dilakukan bersama-sama Konsultan, Kontraktor
dan pihak Pemberi Kerja dimana pengukuran ini dilakukan
setelah pekerjaan tersebut dan dapat diterima baik dari segi hasil
pekerjaan (performance) maupun mutu, pelaksanaan pekerjaan.
Prosedur pembayaran yang dilakukan akan mengikuti ketentuan
yang disebutkan didalam dokumen kontrak, terutama menginduk

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

pada spesifikasi (persyaratan khusus) atau pada buku dokumen


Kontrak fisik.
Tahapan dan Prosedur pengawasan dan pelaksanaan supervisi
konstruksi untuk berbagai jenis kegiatan pekerjaan lapangan adalah
sebagai berikut:
a) Pre Construction Meeting
Penyelenggaraan pre construction meeting, dimaksudkan untuk
mempelajari lebih dalam hal-hal yang kurang atau tidak jelas
tentang isi dokumen kontrak beserta kelengkapannya serta
penjelasan dari kontraktor atas Rencana Mutu Pekerjaan (RMP)
atau Rencana Mutu Kontrak (RMK) yang dianggap belum jelas.
Dengan demikian keraguan atau beda pendapat dalam
penafsiran pasal-pasal dokumen kontrak dapat dihindari, demikian
pula ketidak jelasan tentang Rencana Mutu Pekerjaan (RMP) atau
Rencana Mutu Kontrak (RMK) yang dibuat oleh kontraktor dapat
dipahami sehingga terdapat kesamaan dalam pemahaman.
Disamping itu dalam pertemuan tersebut kontraktor diminta untuk
menjelaskan program kerja pelaksanaan, struktur organisasi kerja
di lapangan dan mekanisme kerja, efisiensi dan efektivitas program
kerja yang telah disusun serta bagian- bagian pekerjaan yang akan
diserahkan kepada sub- kontraktor.
Dalam membuat RMP atau RMK kontraktor sekurangkurangnya
menjelaskan tentang uraian singkat pekerjaan, organisasi
pelaksana kontraktor, rencana kerja pelaksanaan oleh kontraktor
dilengkapi dengan bagan alurnya, standar prosedur dan standar
desain yang akan digunakan, inspeksi dan test yang akan
dikerjakan.
b) Pekerjaan Persiapan
Dalam pekerjaan persiapan ini, Konsultan akan melakukan
pengawasan dan pemeriksaan terhadap kegiatan kontraktor
menyangkut:
(1) Penyiapan Kantor Lapangan Kontraktor, termasuk system
sanitasi, penerangan, gudang penyimpanan material
konstruksi dan bengkel peralatan.

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

(2) Ruang kerja pengawas (Direksi keet)


(3) Penyiapan papan nama proyek.
(4) Penyiapan jalan kerja dan bangunan sementara.
(5) Mobilisasi peralatan dan SDM.
(6) Penyiapan gambar kerja.
(7) Pengadaan dan pengujian bahan konstruksi.
c) Pekerjaan Pengukuran Lapangan (Uitzet)
Pekerjaan pengukuran ini dilakukan baik untuk pengukuran
ulang maupun pengukuran tambahan untuk memperoleh
gambaran yang lebih realistis atas keadaan lapangan kondisi
terakhir. Sebelum melaksanakan pengukuran, kontraktor harus
mendapat persetujuan dari Direksi/Pengawas Pekerjaan untuk
memulai pekerjaan. Kontraktor harus memelihara benchmark (BM)
yang telah ditunjuk dan bilamana diperlukan harus membuat
penambahan patok-patok tetap sebagai patok bantu dalam
melakukan kegiatan pengukuran. Kegiatan pengecekan patok
benchmark serta kegiatan pengukuran, termasuk metode
perhitungan hasil ukur maupun hasil gambar harus dilakukan
sesuai dengan pedoman atau standar prosedur pengukuran
yang berlaku dan disetujui. Selanjutnya hasil dari pengukuran ini
akan digunakan untuk pembuatan Gambar Kerja serta pembuatan
Mutual Check 0% (MC–0).]
d) Pembuatan dan Pemeriksaan Gambar Kerja (Shop Drawing)
Drawing, Working Drawing, Detail Drawing) Yang dimaksud
dengan Gambar Kerja (shop drawing, working drawing, detail
drawing) adalah gambar dari bagian-bagian disain konstruksi yang
dibuat lebih jelas dengan skala gambar yang lebih besar, sehingga
dapat memperlihatkan bagianbagian yang terkecil, yang harus
dikerjakan dan dapat digunakan secara langsung sebagai
tuntunan para tenaga kerja trampil untuk melaksanakan
pekerjaannya.
Gambar Kerja yang dibuat harus mengikuti ketentuan atau
mengacu

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

pada pedoman membuat gambar teknik yang berlaku (bentuk


simbul-simbul gambar, ukuran huruf dan angka, maupun tanda-
tanda lainnya).
Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, Gambar Kerja tersebut
harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pengawas
Pekerjaan.
e) Penyiapan Buku Harian Lapangan, Buku Pengawasan
Yang dimaksud dengan Buku Harian Lapangan (BHL) adalah
buku yang disediakan oleh Kontraktor yang digunakan untuk
mencatat kegiatan, peristiwa, kejadian yang menyangkut
pelaksanaan pekerjaan, yang terjadi setiap hari di lapangan
pekerjaan.
Yang dimaksud dengan Buku Pengawasan adalah buku
yang disediakan oleh Kontraktor yang digunakan oleh Pengawas
Pekerjaan untuk mencatat kegiatan, peristiwa atau kejadian yang
menyangkut pengawasan pekerjaan yang terjadi setiap hari di
lapangan. Termasuk disini adalah pemberian petunjuk dan
pengarahan dari Konsultan agar pelaksanaan pekerjaan benar-
benar berlangsung sesuai dengan ketentuan dalam kontrak dan
dapat dilaksanakan sesuai dengan Jadwal pelaksanaan.
Dalam Buku Harian, Kontraktor harus mencatat semua
kegiatan, diantaranya adalah:
(1) Penerimaan material konstruksi
(2) Kegiatan pekerjaan konstruksi yang dilakukan
(3) Penggunaan alat-alat kerja
(4) Jumlah tenaga kerja
(5) Progres pekerjaan yang telah dicapai
(6) Kejadian-kejadian baik yang mengganggu maupun yang tidak
mengganggu kegiatan lapangan
(7) Keadaan cuaca atau hari hujan
(8) Dan lain-lain kegiatan
Dalam Buku Pengawasan, Pengawas Pekerjaan/ Konsultan akan
mencatat semua kegiatan atau peristiwa yang berkaitan dengan
pengawasan dan pengendalian pekerjaan, diantaranya adalah:
PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT
URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

1) Persetujuan rencana kerja kontaktor yang rinci, metode


pelaksanaan, setting out/uitzet, pekerjaan yang selesai dan
memenuhi persyaratan.
2) Petunjuk atau arahan bagi pelaksana pekerjaan, agar
pelaksanaan pekerjaan atau mutu pekerjaan jangan sampai
menyimpang.
3) Teguran atau peringatan kalau terjadi penyimpangan atau
keterlambatan.
4) Penolakan terhadap bahan material yang akan digunakan
atau hasil kegiatan yang tidak sesuai dengan persyaratan.
Disamping hal tersebut diatas, Konsultan akan menyiapkan format
Laporan harian, Mingguan, Bulanan maupunchecklist
Pengawasan Pekerjaan untuk diisi oleh Kontraktor maupun
Pengawas Pekerjaan, termasuk komentar Konsultan.
f) Monitoring dan Sistem Pelaporan
Monitoring kegiatan Kontraktor merupakan salah satu tugas utama
Konsultan Supervisi agar pekerjaan konstruksi dapat berjalan
sebagaimana ditetapkan dalam kontrak. Monitoring akan dilakukan
diantaranya melalui sistem pelaporan agar berjalan sesuai dengan
ketentuan dan standar isian yang telah ditentukan. Konsultan akan
memberi perhatian khusus terhadap tingkat kecermatan informasi,
ketepatan dan waktu pendistribusian laporan.
Monitoring dan sistem pelaporan laporan ini meliputi :
(1) Menyiapkan/menyerahkan laporan bulanan tepat pada
waktunya, teliti dan menunjukan secara fisik dan finansial
kemajuan Kegiatan.
(2) Melaporkan dengan segera secara tertulis terhadap semua
kesulitan- kesulitan yang mungkin akan terjadi dalam
pelaksanaann pekerjaan sehubungan dengan kondisi
Kegiatan dalam waktu mendatang dan lain sebagainya
yang diperkirakan dapat menyulitkan/merugikan
pelaksanaan pekerjaan. Laporan ini juga harus memuat
usulan pemecahannya terhadap hal-hal yang dikuatirkan
tersebut diatas.
PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT
URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

(3) Melaporkan secara lengkap dan tertulis serta saran


pemecahanya terhadap hal-hal yang akan menyebabkan
keterlambatan pekerjaan.
(4) Selalu membuat catatan harian tentang pekerjaan yang
telah selesai, bahan-bahan/material yang telah
dipakai,tenaga kerja dilapangan, keterlambatan peralatan,
keadaan cuaca dan peristiwa-peristiwa lainnya.
(5) Membuat file yang baik sehubungan dengan
korespondes/ surat-menyurat dengan pihak kontraktor,
Direksi Pekerjaan, Pemberi Kerja/ Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) di lingkungan Satuan Kerja Kantor
Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kota Baru,
Kementerian Perhubungan, Projek Manager dan lain-
lainnya.
(6) Membuat catatan-catatan dan mem-file-nya secara baik
terhadap hasil pekerjaan, hasil test material, Sertifikat
Pembayaran (Pay Certificates), pengukuran volume
pekerjaan dilapangan, back-up perhitungan dan As-built
drawing.
(7) Melaksanakan inspeksi sebelum inspeksi akhir dan
membuat laporan tentang kekurangan
kekurangan/kerusakan hasil pekerjaan yang tidak
memenuhi persyaratan dalam suatu daftar.
(8) Menyiapkan laporan penyelesaian pekerjaan untuk
Pemberi
Kerja yang memuat masalah yang dihadapi selama
pekerjaan dan penyelesaiannya serta lampiran-
lampirannya yang meliputi: file Change-Order, file As-
built Drawing dan file hasil test.
(9) Membuat dokumentasi atas pelaksanaan pekerjaan
Kontraktor ataupun atas pelaksanaan kegiatan Konsultan
sendiri.
(10) Membuat laporan pelaksanaan pekerjaan kontraktor di
lapangan sesuai dengan pengawasan mutu sesuai
PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT
URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

dengan RMK Kontraktor.


(11) Membuat laporan kegiatan pengawasan masing-masing
tenaga ahli mengenai tugas dan wewenang, schedule
kerja serta langkah-langkah yang telah diambil.
g) Pekerjaan Sementara atau Darurat
Konsultan supervisi akan melakukan pengawasan dan
pengarahan kepada Kontraktor atas pekerjaan sementara atau
darurat yang dilaksanakan. Berbagai pekerjaan sementara
yang mungkin terjadi diantaranya adalah:
(1) Pekerjaan dewatering atau pengeringan
(2) Pembuatan saluran pengelak
(3) Pembuatan tanggul pengelak/Coverdam
(4) Pembuatan/perbaikan jalan/jembatan
(5) Pembuatan kerangka penyangga atau perancah
(6) Dan lain-lain.
h) Penempatan dan Pengujian Bahan Konstruksi
Supervisi yang dilaksanakan Konsultan dalam kegiatan ini adalah
agar Kontraktor dalam menempatkan /menyimpan bahan
konstruksi pada tempat yang memenuhi persyaratan, sebelum
bahan tersebut digunakan yakni aman, tidak mengganggu
lingkungan dekat dengan tempat penggunaan bahan tersebut dan
terlindung dari gangguan hujan dan sebagainya.
Sedangkan pengujian bahan konstruksi dengan cara
menerapkan tatacara dalam standar prosedur pengujian yang
telah disepakati. Bahan yang akan digunakan harus lulus dari
pengujian mutu bahan dan hasil pengujian dicatat dan disimpan
dengan baik dan tertib karena akan menjadi bagian dari bukti
pelaksanaan pekerjaan.
i) Pemeriksaan dan Pemasangan Setting Out (Uitzet)
Konsultan akan melakukan supervisi terhadap pemasangan profil
yang dibuat dari kayu dan papan, disekitar atau dekat dengan
rencana tapak bangunan yang menunjukkan araah sumbu atau
trase dari bangunan yang akan dibangun, dan atau kedudukan

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

elevasi tertentu sebagai pembanding elevasi bangunan yang akan


dibangun, serta menunjukkan rencana bentuk bangunannya.
Pemasangan setting out/uitzet ini didasarkan pada gambar
situasi dan denah serta gambar potongan dari bangunan
yang akan dibangun. Kontraktor harus selalu memelihara
kedudukan setting out/uitzet yang telah didirikan dan telah disetujui
Pengawas Pekerjaan.
j) Pekerjaan Pasangan Batu
Yang dimaksud dengan Pekerjaan Pasanagan Batu adalah
konstruksi bangunan yang menggunakan pasangan batu,
diantaranya dinding saluran dll.
k) Pekerjaan Galian Tanah
Yang dimaksud dengan pekerjaan ini adalah penggalian tanah
yang berada tidak di dalam air, termasuk didalamnya galian tanah
untuk penempatan suatu bangunan. Pengawasan yang dilakukan
Konsultan dalam tahap persiapan mencakup kegiatan:
1) Melakukan pemeriksaan terhadap metode pelaksanaan
yang
2) disiapkan oleh Kontraktor, termasuk urutan dan jenis
kegiatan yang akan dilakukan serta Jadwal pelaksanaan
pekerjaan.
3) Melakukan pemeriksaan gambar kerja Kontraktor
4) Memeriksa kesiapan peralatan Kontaktor yang akan dipakai
untuk menggali, mengangkut dan membuang hasil galian
(excavator,bulldozer, dumptruck, dll).
5) Melakukan pemeriksaan setting out/uitzet.
6) Memeriksa pekerjaan sementara (jika diperlukan).
7) Memeriksa rencana lokasi tempat pembuangan hasil galian.
Selama pelaksanaan pekerjaan penggalian, Konsultan akan
melakukan supervisi dengan berpedoman atas standar
prosedur yang berlaku mencakup kegiatan:
a. Galian tanah biasa, pasir atau lumpur
b. Peledakan atau pemecahan batu, termasuk perijinan
dari instansi terkait.
PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT
URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

c. Pengambilan dan pengangkutan hasil galian


d. Pengoperasian masing-masing peralatan yang
digunakan
e. Penempatan hasil galian di tempat buangan.
f. Kemajuan pekerjaan yang dilakukan dibandingkan
dengan metode pelaksanaan yang telah disusun dalam
tahap persiapan dan apabila terjadi keterlambatan,
Kontraktor diminta untuk melakukan revisi terhadap
Jadwal pekerjaan dalam rangka mengejar
keterlambatan yang terjadi.
g. Apabila pekerjaan penggalian dilakukan dengan tenaga
manusia, Konsultan akan mengawasi agar tenaga yang
dipekerjakan memang cukup terampil untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
h. Hasil kerja penggalian harus sesuai dengan gambar
kerja seperti yang telah direncanakan.
i. Apabila pengangkutan hasil galian menggunakan jalan
umum,
j. Konsultan akan selalu mengawasi agar Kontraktor selalu
memelihara jalan umum tersebut dan hasil galian tidak
tercecer di jalan.
k. Melakukan pemeriksaan terhadap Buku Harian
Lapangan (BHL)
l. yang dibuat oleh Kontraktor.
l) Pekerjaan Normalisasi
Pada dasarnya pekerjaan pengerukan merupakan pekerjaan
penggalian tanah, namun mengingat sifatnya yang khusus
yakni penggalian tanah yang berada didalam/dibawah
permukaan air dan mempunyai tingkat kesulitan yang lebih
tinggi.
Untuk itu Konsultan akan melakukan pengawasan yang lebih
cermat. Disamping pengawasan sebagaimana pelaksanaan
penggalian tanah juga akan dilakukan pengawasan sebagai
berikut :
PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT
URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

1) Pemilihan peralatan pengerukan (kapal keruk, excavator)


harus dapat mendukung metode pelaksanaan pekerjaan
yang seefisien mungkin.
2) Pengujian bahan yang dikeruk Pengoperasian peralatan
keruk
3) (kapal keruk atau excavator) harus sesuai dengan
standar prosedur yang berlaku.
4) Pengoperasian peralatan lain yang mendukung pengerukan
5) Pengangkutan lumpur atau pasir
6) Pengukuran progress pengerukan
Untuk memelihara mutu proses pekerjaan, Konsultan akan
melakukan supervisi mencakup hal-hal sebagai berikut :
(1) Agar Kontraktor selalu melakukan pemeliharaan terhadap
peralatan keruk (excavator, kapal keruk) sesuai dengan
manual OP peralatan tersebut.
(2) Pelaksanaan pengerukan agar dilakukan dari arah hilir ke
hulu, bilamana pengerukan dilakukan dalam alur sungai.
(3) Bilamana pengerukan dilakukan di tempat terbuka seperti
di pantai harus disesuaikan dengan arah arus
gelombang laut yang terjadi.
(4) Bilamana menggunakan kapal keruk jenis hisap atau
suction, maka :
• Agar Kontraktor mengoperasikan kapal keruk sesuai
dengan kemampuan mesin suctionnya sebagaimana
diatur dalam manual OP-nya.
• Pelaksanaan pengerukan agar sesuai dengan jenis
tanah yang dikeruk, misalnya dalam penentuan
kecepatan kapal kedepan serta laju kecepatan
bergerak ke samping kiri kanan dan agar sesuai
dengan metode pelaksanaan pengerukan yang
disepakati.
• Pemasangan perlengkapan berupa pipa-pipa
semprot harus sesuai dengan situasi lapangan dan
diusahakan yang paling efektif (panjang maksimum
PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT
URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

pemasangan pipa yang diperkenankan) .


Pembuangan hasil pengerukan harus ditempat yang
telah disediakan dan dilakukan dengan system
penyemprotan yang cukup efektif atau waktu pengisian
tempat pembuangan hingga penuh memerlukan yang
tersingkat.
• Penetapan dan pengaturan tempat pembuangan
harus cukup efektif.
(5) Bilamana menggunakan kapal keruk jenis basket,
maka Konsultan akan melakukan supervisi agar
Kontraktor memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
• Agar Kontraktor mengoperasikan kapal keruk sesuai
dengan kemampuan mesin suctionnya sebagaimana
diatur dalam manual OP-nya.
• Pelaksanaan pengerukan harus dilakukan sesuai
dengan jenis tanah yang dikeruk, yakni menentukan
kecepatan putaran basket dan kecepatan gerak laju
kesamping kiri kanan serta dilakukan berdasar
metodepelaksanaan yang telah disetujui.
• Pembuangan hasil pengerukan harus dilakukan
ditempat pembuangan yang telah disepakati.
• Bentuk pengerukan alur harus sesuai dengan
gambar rencana atau gambar kerja. Untuk
membuktikan bahwa bentuknya telah sesuai dengan
gambar alur rencana, perlu dilakukan pengukuran
secara periodik bersama Pengawas Pekerjaan.
• Pengukuran kedalaman hasil pengerukan dalam
rangka mengetahui progress pekerjaan sebaiknya
dilakukan sesuai dengan yang disepakati dalam
kontrak.
• Bilamana Kontraktor menggunakan jalan umum
sebagai jalan logistiknya (untuk mengangkut bahan
bakar, suku cadang atau pipa-pipa, dll), Kontraktor
harus mendapat ijin dan memelihara jalan umum
PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT
URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

tersebut seperti dalam kondisi semula.


m) Pekerjaan Timbunan Tanah
Yang dimaksud dengan pekerjaan ini adalah pemilihan jenis
bahan timbunan, pengambilan tanah dari sumbernya (borrow
area), pemindahan atau transportasi tanah dari sumbernya
ke tempat penimbunan, pemadatan tanah hingga memenuhi
persyaratan yang ditetapkan.
Dalam pekerjaan timbunan tanah, Konsultan akan
melakukan supervisi mencakup hal-hal sebagai berikut:
1) Agar kontraktor melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
ketentuan- ketentuan yang tercantum dalam pedoman
spesifikasi teknik, khususnya untuk pekerjaan bidang
pengairan yang berlaku.
2) Agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
disain/gambar konstruksinya.
3) Pemadatan yang dilakukan sesuai dengan persyaratan
pemadatan baik tingkat pemadatan maupun tebal
masing- masing lapisan tanah timbunan
4) yang diijinkan ataupun ketentuan stripping dan
clearing sebelum dilakukan pemadatan.
5) Jika diperlukan, dilakukan trial test pemadatan
lapangan dengan menerapkan standar prosedur
pemadatan yang berlaku.
6) Uji mutu pemadatan di lapangan maupun di laboratorium.
7) Apabila Kontraktor menggunakan jalan umum untuk
pengangkutan bahan timbunan, Konsultan akan selalu
memonitor penggunaan jalan umum tersebut sehingga
tidak menimbulkan kerusakan dan tidak mengganggu lalu
lintas.
8) Untuk menjaga atau memelihara mutu pekerjaan
timbunan tanah, Konsultan akan melakukan
tindakan/petunjuk kepada Kontraktor, yaitu :
• Sebelum dilakukan penimbunan tanah perlu dilakukan
pengambilan contoh tanah dari borrow area untuk
PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT
URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

dilakukan pengujian mutu bahan timbunan.


• Agar diperkirakan bahwa volume yang terdapat
dalam borrow area yang disiapkan telah mencukupi
sesuai dengan yang dibutuhkan.
• Kontraktor agar selalu menjaga mutu bahan timbunan
• khususnya kandungan airnya, agar dihindari
terkena air hujan yang berlebihan atau terlalu lama
terkena sinar matahari.
• Apabila pelaksanaan pekerjaan timbunan tanah
dilakukan oleh tenaga manusia, maka kontraktor harus
mempekerjakan tenaga kerja yang memiliki
keterampilan dalam bidang pengambilan, perataan
dan pemadatan timbunan.
• Apabila pelaksanaan pekerjaan timbunan tanah
dilakukan dengan menggunakan peralatan berat,
maka kontraktor agar menjaga kesiapan peralatan
yang digunakan sesuai dengan manual OP peralatan
tersebut.
• Pemadatan timbunan yang dilakukan didekat
bangunan atau struktur harus dulakukan dengan
berhati-hati sekali.
• Pekerjaan Bangunan Konstruksi
Yang dimaksud dengan bangunan konstruksi disini
antara lain adalah:
1. Konstruksi pasangan batu
2. Konstruksi beton siklop
3. Konstruksi tiang pancang
4. Konstruksi beton bertulang
5. Konstruksi bronjong
Sebelum pelaksanaan pekerjaan bangunan konstruksi, Konsultan
akan memeriksa kesiapan pelaksanaan Kontraktor mencakup:
1. Jadwal Pelaksanaan pekerjaan yang lebih rinci.
2. Metode pelaksanaan untuk setiap kegiatan, khususnya kesiapan
penggunanaan peralatan, ketersediaan bahan konstruksi,
PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT
URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

ketersediaan tenaga kerja yang trampil agar tercapai hasil yang


optimal.
3. Kesiapan Gambar Kerja yang detail lengkap dengan
4. gamabar penjelasan dari bagian-bagian konstruksi yang akan
dikerjakan.
5. Kesiapan bangunan sementara (jika diperlukan)
6. Setting out/uitzet, telah dipasang dan telah sesuai dengan posisi
atau elevasi seperti dalam gambar rencana.
Selama pelaksanaan konstruksi, Konsultan akan melakukan supervisi
konstruksi antara lain adalah :
1. Untuk Konstruksi Pasangan Batu
 Dijaga agar Kontraktor dalam membuat perbandingan
campuran spesi sesuai dengan spesifikasi teknik yang
dipersyaratkan.
 Ukuran dan pemasangan batu sesuai dengan standar
prosedur yang berlaku dan sesuai dengan ganbar kerja
maupun bentuk profil yang disiapkan.
 Apabila dibuat siaran atau plesteran, campuran spesi untuk
siaran atau plesteran sesuai dengan spesifikasi teknik dan
pengerjaannya secara rapih dan bersih.
2. Untuk Konstruksi Beton Bertulang
 Pembuatan cetakan beton harus memenuhi ketentuan
dalam Gambar Kerja, dari bahan yang telah ditentukan dan
dengan dimensi seperti dalam Gambar Rencana dan
harus dipasang sesuai dengan setting out/uitzet yang telah
disetujui.
 Apabila harus menggunakan Perancah, maka
konstruksi perancah ini harus cukup kuat.
 Pemotongan, penyambungan dan pembengkokan besi
beton harus dikerjakan sesuai dengan gambar kerja
pembesian yang telah disetujui.
 Penyetelan, pemasangan dan pengikatan besi beton harus
dikerjakan secara rapih, sesuai dengan petunjuk dalam
gambar kerja pembesian serta sesuai dengan standar
PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT
URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

desain pemasangan besi beton yang berlaku.


 Kontraktor agar selalu menjaga perbandingan campuran
beton sesuai dengan spesifikasi teknik, dan selalu melakukan
test atau pengujian campuran beton pada waktu yang
ditentukan dengan menggunakan metode pengujian seperti
yang ditentukan dalam spesifikasi teknik.
 Pengangkutan, pengadukan dan pengecoran beton harus
dilakukan dengan secepatnya dan disuahakan dengan cara
yang paling efektif.
 Apabila harus dilakukan penghentian pengecoran sebelum
cetakan beton terisi penuh harus
 ditempat pemberhentian menurut standar yang berlaku.
 Penggetaran beton harus dilakukan secara merata di semua
bagian dan dengan menggunakan alatpenggetar yang telah
disetujui.
 Kontraktor harus melakukan pemeliharaan setelah
pengecoran beton dilakukan dengan cara selalu membasahi
dengan air.
 Pembongkaran cetakan beton dan perancah dilakukan
setelah betonnya cukup keras dan cukup umur sesuai
dengan metode pembongkaran yang berlaku.
3. Untuk Konstruksi Tiang Pancang
 Setiap pengangkatan tiang pancang beton harus sesuai
dengan standar prosedur pengangkatan, serta
menggunakan peralatan pengangkatan yang telah
disepakati.
 Pemancangan tiang pancang harus menggunakan
peralatan pancang yang disepakati dan dilaksanakan
dengan standar prosedur pemancangan serta persyaratan
batas pemancangan yang telah disepakati.
 Lokasi tempat pemancangan tiang pancang harus sesuai
dengan gambar kerja dan sesuai dengan petunjuk setting
out yang telah disetujui Pengawas Pekerjaan.
 Bilamana diperlukan, harus dilakukan pemancangan
PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT
URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

percobaan (trial-test), sehingga dapat diketahui persyaratan


atau kriteria batas pemancangan yang diijinkan ditempat.
 Penyimpangan terhadap penerapan metode pelaksanaan
atau penggunaan peralatan kerja harus sepengetahuan dan
persetujuan Pengawas Pekerjaan, namun tidak
diperkenankan mengurangi efektifitas pekerjaan.
 Waktu pelaksanaan pekerjaan pemancangan harus sesuai
dengan alokasi waktu yang disediakan dalam Jadwal
yang disepakati.
4. Untuk Konstruksi Bronjong
 Pembuatan anyaman kawat bronjong agar supaya sesuai
dengan gambar kerja.
 Penempatan atau pemasangan bronjong kawat ditempat
pekerjaan sesuai dengan profil yang telah dipasang.
 Pengisian batu dalam bronjong harus dikerjakan secara
efektif dan sesuai dengan spesifikasi teknik.
 Penutupan dan pengikatan bronjong harus dikerjakan
sesuai dengan standar yang berlaku.
5. Setelah Konstruksi
Setelah pelaksanaan pekerjaan konstruksi selesai dikerjakan
oleh Kontraktor, tugas dan tanggung jawab Konsultan
Supervisi mencakup halhal sebagai berikut:
a) Perhitungan Progres Pekerjaan Selesai (MC-100)
Evaluasi progress pekerjaan yang terakhir atau MC-100,
dilakukan bersama-sama antara Pihak Proyek, Konsultan
maupun Kontraktor dengan melakukan peninjauan
lapangan terlebih dahulu dan setelah itu dilakukan
pembahasan atas progress yang telah dicapai.
Dalam MC-100 hal-hal yang harus diperhatikan adalah:
(1) Kemungkinan adanya kelebihan / kekurangan volume
pekerjaan pada bagian pekerjaan tertentu.
(2) Kemungkinan adanya keterlambatan waktu
penyelesaian pekerjaan.
(3) Kemungkinan adanya bagian pekerjaan yang belum
PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT
URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

selesai 100 %, tetapi telah dianggap selesai.


(4) Kemungkinan adanya pekerjaan yang telah selesai,
tetapi belum dapat diterima Pengawas Pekerjaan,
tetapi telah dihitung volumenya.
(5) Kebersihan dan kerapihan lapangan yang
dipersyaratkan belum terpenuhi.
(6) Kemungkinan adanya pembongkaran dan
pembersihan pekerjaan sementara yang belum
dilakukan atau diselesaikan.
(7) Kemungkinan adanya klaim sub-kontraktor yang
belum diselesaikan oleh Kontraktor.
b) Pemeriksaan As-built Drawings
Setelah pelaksanaan konstruksi selesai dikerjakan,
sebagaimana mestinya kontraktor menyiapkan as-built
drawings dari masing-masing bangunan. Dalam hal ini
Konsultan supervisi akan melakukan pemeriksaan terhadap
as- built drawings tersebut agar benar-benar sesuai dengan
kondisi bangunan di lapangan baik itu mencakup dimensi,
posisi, elevasi maupun detail-detail bagian bangunan
lainnya. As-built drawings yang dibuat akan berperanan
cukup penting karena akan dipakai sebagai dasar untuk
pembayaran maupun keperluan dimasa mendatang.
c) Pekerjaan dalam Masa Pemeliharaan
Yang dimaksud dengan “Pekerjaan dalam masa
pemeliharaan“ adalah : kegiatan yang harus dilakukan oleh
Kontraktor, selama masa pemeliharaan
yang bertujuan untuk tetap menjaga atau memelihara agar
supaya bangunan beserta kelengkapannya yang telah
diserahkan dalam tahap pertama, tetap dalam kondisi yang
baik sesuai dengan yang telah disetujui.
Selama masa ini Konsultan supervisi akan melakukan
kegiatankegiatan:
(1) Melakukan pemeriksaan untuk semua pekerjaan yang
perlu diperlihara dan dicatat hal-hal yang ada
PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT
URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

perubahan bentuk, misalnya retak-retak, penurunan,


longsor pengapuran atau pengecatan yang
mengelupas.
(2) Membuat catatan-catatan agar Kontraktor
melakukan perbaikan atau penyempurnaan atau
penggantian bagian bagian yang dianggap mengalami
kerusakan atau perubahan atau yang belum
sempurna dan harus diperbaiki selama masa
pemeliharaan.
(3) Membantu Pemberi Kerja dalam menyusun dokumen
penyerahan pekerjaan.
(4) Sebelum dilakukan penyerahan kedua, kondisi
bangunan dan kelengkapannya harus dalam kondisi
masih baik tanpa ada perubahan atau kerusakan.
d) Penyerahan Pekerjaan Konstruksi (Professional Hand
Over)
Pada akhir pekerjaan konstruksi, maka kontraktor akan
mengajukan permintaan PHO (Provesional Hand Over)
kepada Pemberi Kerja, Ketelibatan Team Supervivsi
dalam hal ini adalah membantu memberikan penjelasan-
penjelasan teknis mengenai pekerjaan, saran- saran
teknis, informasi mengenai test laboratorium, kuantitas
pekerjaan, gambar-gambar desain/revisi desain dll. Di
samping itu Tim Supervisi juga akan membuat usulan
pekerjaan-pekerjaan yang perlu diperbaiki oleh kontraktor
dalam bentuk daftar keruasakan yang masih menjadi
tanggung jawab kontraktor selama periode pemeliharaan
atau biasa disebut “Defect and Defeciacies” dan
penyerahan berkas-berkas teknis dan administrasi kepada
Pemberi Kerja.
e) Serah Terima Akhir (FHO) Pekerjaan
Sebagai tahap akhir pelaksanaan konstruksi adalah Serah
Terima Akhir Pekerjaan (FHO) yang akan dilakukan dari
Kontraktor kepada Pemberi Kerja setelah masa
PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT
URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

pemeliharaan selesai. Sebelum dilakukan Serah Terima


Akhir Pekerjaan (FHO), Konsultan Supervisi akan
menyusun dokumen penyerahan pekerjaan yang telah
sempurna dilaksanakan oleh Kontraktor, termasuk
perbaikan-perbaikan selama masa pemeliharaan.
f) Administrasi
Seperti halnya pekerjaan pengawasan, pekerjaan
administrasi harus diselenggarakan dengan tertib, karena
prosedurnya administrasi ini sangat penting artinya
didalam mendapatkan catatan-catatan secara tertulis
mengenai pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Dalam
kaitan ini, Tim Supervisi berkewajiban membuat seluruh
prosedur pekerjaan fisik mengikuti dan mempunyai
catatan-catatan baik pada saat pengajuan pekerjaan
oleh kontraktor (Request of Work), catatan-catatan hasil
pengawasan pengawasan baik secara visual di lapangan
maupun hasil test laboratorium, termasuk juga
perhitungan quantitas hasil pekerjaan sebagai bahan
pembayaran, dimana catatan-catatan ini harus disimpan
dan diarsipkan dengan tertib. Surat-menyurat dengan
Kontraktor baik yang menyangkut administrasi biasa
maupun administrasi teknis akan diselenggarakan dengan
baik dan tertib sesuai dengan ketentuan didalam
Dokumen kontrak. Pengajuan Pembayaran Bulanan
(Monthly Certificate) oleh kontraktor akan dicocokkan dan
dipelajari dengan melihat catatan-catatan harian inspektor
lapangan dan hasil pengukuran dan perhitungan bersama
(joint measurement).
3. PROGRAM KERJA
a. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas
Pelabuhan Laut Matasiri Tahun Anggaran 2019, adalah selama 210 (hari) terhitung setelah
penandatanganan kontrak/SPMK. Konsultan akan menyusun alokasi waktu yang efektif dan

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

terencana dengan baik agar kegiatan ini bisa mengikuti spesifikasi teknis yang ada. Sehingga
output dari kegiatan ini akan dapat diterima dengan baik oleh pengguna jasa.
b. TAHAPAN PEKERJAAN
1) Tahap Persiapan
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk mengenali lingkup pekerjaan
dan kondisi lapangan berikut permasalahan-permasalahan yang ada dari data sekunder
(desk study). Persiapan pelaksanaan pekerjaan, diantaranya :
 Menyiapkan data yang digunakan untuk pelaksanaan survey
 Pengarahan cara kerja personil sehubungan dengan waktu yang disediakan
 Penyediaan peralatan yang akan dipakai untuk survai lapangan
 Persiapan surat pengantar mobilisasi personil dan lain-lain yang diperlukan
Sebelum pekerjaan “Survey Pendahuluan” dimulai, konsultan berkoordinasi dengan
Pemberi Kerja untuk mendapatkan pengarahan dan petunjuk-petunjuk mengenai
pekerjaan yang akan dilaksanakan, rencana-rencana pengembangan daerah, dan hal-hal
lain yang perlu diketahui untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut.
 Survey Pendahuluan
Tujuan utama dilaksanakannya Survey Pendahuluan adalah untuk melakukan
peninjauan awal terhadap lokasi pekerjaan dan mengumpulkan data-data sekunder
untuk dipergunakan dalam pelaksanaan detail survey dan mengumpulkan data
lainnya untuk melengkapi data survei detail dan kebutuhan desain. Kegiatan yang
dilakukan antara lain :
 Melakukan konfirmasi dan koordinasi dengan instansi terkait di daerah
sehubungan dengan dilaksanakan survai.
 Peninjauan lokasi untuk menidentifikasi dan menginventarisasi kondisi yang
ada di wilayah studi perencanaan.
 Mempelajari dan menganalisa informasi mengenai wilayah studi perencanaan.
Pemeriksaan lokasi sumber material (Quarry)
 Pengambaran wilayah perencanaan yang dibutuhkan dalam proses
perencanaan.
 Pembuatan foto dokumentasi lapangan

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

KEGIATAN
Mengkoordinir pembuatan master
schedule dan breakdown aktivitas
bulanan dan mingguan.

Mengkoordinir penentuan schedule material dan


persetujuan material dari owner.

DATA ASISTENSI SURVEY LAPANGAN

PELAPORAN
SURVEY LAPANGAN & SUPERVISI PEMBANGUNAN
FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI

WAKTU BULAN I BULAN II BULAN III BULAN IV BULAN V BULAN VI BULAN VII

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

c. ORGANISASI DAN PERSONIL


Untuk memperjelas alur koordinasi dalam pelaksanaan pekerjaan ini, maka dibuat bagan
organisasi pelaksana pekerjaan agar pelaksanaan pekerjaan berjalan sesuai Kerangka Acuan
Kerja. Penyusunan organisasi dan Personil Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas
Pelabuhan Laut Matasiri Tahun Anggaran 2019, ini menyangkut hubungan antara pemberi
kerja (penguna jasa) dengan pelaksana kerja (penyedia jasa), yang terdiri dari tenaga-tenaga
ahli dari berbagai bidang.

Pekerjaan Supervisi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Matasiri Tahun Anggaran


2019, melibatkan beberapa tenaga profesional, tenaga sub profesional dan tenaga penunjang
dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan bidang keahliannya.
Disamping itu konsultan juga menyadari adanya mekanisme control terhadap proses dan hasil
dari pekerjaan konsultan.

Struktur organisasi konsultan dan personil yang akan melaksanakan pekerjaan ini dipimpin
oleh seorang ketua team (Team Leader) yang mempunyai tugas dan tanggung jawab
mengkoordinasi semua kegiatan pelaksanaan pekerjaan, dengan didukung oleh beberapa
tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya yang sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Gambaran mengenai Struktur Organisasi dan Personil Pelaksana Pekerjaan dari Konsultan
dijelaskan dalam Gambar berikut.

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI
TAHUN ANGGARAN 2019

KANTOR KESYAHBANDARAN DAN PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
OTORITAS PELABUHAN KOTA BARU Muhammad Rizal Rahman, ST/ Direktur Utama

TEAM LEADER INSPEKTOR


Ir. Endang Burhan Ir. Syaharuddin Sose

Ryan Mubaraq Syahputra,


S. Kom

GAMBAR. 2. PEKERJAAN SUPERVISI PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT MATASIRI TAHUN 2019

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


URBAN AND REGIONAL PLANNING – ARCHITECTURE– MANAGEMENT PLANNING-ENGINEERING

Anda mungkin juga menyukai