Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

PEMERIKSAAN RADIOLOGI DENGAN KONTRAS

Pembimbing:
dr. Donny Sulifan, Sp. Rad

Disusun Oleh:
Muhammad Irsyifa Azmi 2014730062

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN RADIOLOGI


RSUD SYAMSUDIN SH
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2019
A. Media Kontras

Pada diagnostik pencitraan radiografi di kenal media kontras untuk pemakaian


sinar X, media kontras paramagnetik untuk pemakaian resonansi magnetik, dan media
kontras untuk ultrasonografi. Media kontras yang di pergunakan untuk keperluan
radiografi adalah suatu bahan yang sangat radioopaq atau radiolusen apabila berinteraksi
dengan sinar X, sehingga dapat membedakan antara organ dan jaringan sekitarnya.
Pemeriksaan denan kontras di bagi menjadi 2, yaitu:
1. Kontras positif, terdiri dari turunan barium sulfat (BaSO4) dan turunan iodium (I).
2. Kontras negatif, terdiri dari udara O2 dan CO2.

B. Pemeriksaan radiologi dengan kontras


1. Pencitraan traktus urinogenital

a. Intravenous Pyelography (IVP)


Definisi
Suatu tipe X-ray yang memvisualisasikan ginjal dan ureter setelah injeksi bahan
kontras intravena. Setelah injeksi, kontras bergerak melalui ginjal, ureter dan vesica
urinaria. Foto di ambil dalam beberapa interval waktu untuk melihat pergerakan ini.
IVP dapat memperlihatkan ukuran, bentuk dan struktur ginjal, ureter dan VU.
Tujuan Pemeriksaan
Mengevaluasi fungsi ginjal, deteksi penyakit ginjal, batu ureter dan VU, pembesaran
prostat, trauma dan tumor.

b. Cystography
Definisi
Adalah pencitraan buli-buli dengan memakai kontras, dimana dapat
dilakukan beberapa cara antara lain: (1) melalui foto IVP, (2) memasukkan kontras
melalui kateter uretra langsung ke buli-buli, dan (3) memasukkan kontras melalui
kateter sistostomi atau melalui pungsi suprapubik.
Dari sistogram dapat dikenali adanya tumor atau bekuan darah didalam
buli-buli yang ditunjukkan oleh adanya filling defect, adanya robekan buli-buli
yang terlihat sebagai ekstravasasi kontras keluar dari buli-buli yang lain.
Pemeriksaan ini dapat untuk menilai adanya inkontinensia stress pada wanita dan
untuk menilai adanya refluks vesiko-ureter.

c. Uretrografi
Definisi
Pemeriksaan radiologi untuk uretra dengan menggunakan media kontras positif
yang diinjeksikan ke uretra proksimal secara retrograde
Tujuan
Untuk melihat anatomi, fungsi dan kelainan pada uretra.

fokus ke film 100 cm. Eksposi dilakukan pada saat ekspirasi dan tahan nafas.

d. Uretrocystography
Definisi
Pemeriksaan radiologi untuk melihat fungsi dari uretra dan vesica urinaria yang
mengalami gangguan berupa penyempitan dan sumbatan sehingga menimbulkan
gangguan pada uretra dan vesica urinaria.
Tujuan
Untuk melihat kelainan pada uretra pars cavernosa, pars membranacea, dan pars
prostatica serta VU dengan cara memasukkan kontras melalui kateter atau dapat juga
melalui pungsi (menusuk) suprapubik.

e. Miksio Sisto Uretrografi (MSU)


Tujuan
Untuk melihat refluks vesikoureter, struktur anatomis dinding dan leher
kandung kemih, serta keadaan leher kandung kemih dan uretra posterior saat pengisian
dan pengosongan kandung kemih
Indikasi
1. Didapatkan hasil abnormal pada pemeriksaan urogram ekskretori
2. Terdapat peningkatan tekanan kandung kemih akibat kerja otot detrusor dan
sfingter eksterna yang tidak sinergis
3. Terdapat infeksi saluran kemih
f. Retrograd Pielography (RPG)
Definisi
Pencitraan system urinaria bagian atas (dari ginjal hingga ureter) dengan cara
memasukkan bahan kontras radio-opak langsung melalui kateter ureter yang dimasukan
transuretra.
Pemeriksaan ini di kerjakan bila pada IVP gambaran ginjal tidak nampak
(avisualized/non fungsi).
Tujuan
Melihat SPC dan ureter, dapat pula untuk melihat “fistula”.
g. Antegrad Pyelografi (APG)
Definisi
Pencitraan system urinaria bagian atas dengan cara memasukkan kontras
melalui system saluran (kaliks) ginjal. Bahan kontras dimasukkan melalui kateter
nefrostomi yang sebelumnya sudah tepasang, atau dapat pula dimasukkan melalui
pungsi pada kaliks ginjal.
Tujuan
- Memperlihatkan anatomi dan lesi-lesi traktus urinarius bagian proximal
- Dilakukan setelah IVP gagal menghasilkan suatu diagnosa yang kurang
akurat/metode retrograd pyelografi tidak memungkinkan
- Untuk menunjukkan gambar pelvis renalis dan ureter
- Menunjukkan obstruksi ureter akibat batu
2. Pencitraan traktus digestivus

a. Oesofagografi
Esofagografi merupakan pemeriksaan esofagus dengan memasukkan bahan kontras.
Umumnya dilakukan dengan bahan kontras (+) tunggal tetapi dapat dilakukan juga
dengan kontras ganda. Esofagografi ialah pemeriksaan sinar-X yang digunakan untuk
menentukan anatomi dari traktus digestif bagian atas. Wanita yang sedang hamil
sebaiknya memberitahu dokter yang meminta pemeriksaan serta staf radiologi saat
prosedur ini dilakukan. Pemeriksaan ini meliputi pengisian dari esofagus dengan
cairan putih (Barium). Hasilnya disebut Esofagogram
Tujuan Esofagografi
Untuk menilai kelainan fungsi dan anatomis yang terdapat pada esofagus.

b. OMD (Oesophagus Maag Duodenum)


Definisi
Pemeriksaan secara radiografi dengan menggunakan media kontras (positif dan negatif)
untuk menampakkan kelainan pada lambung.
Indikasi
a. Disfagia
b. Suspek refluks gastroesophagus
c. Post operasi esophagus
d. Dispepsia
e. Suspek neoplasma esophagus, gaster dan duodenum
f. Hernia hiatal
g. Stenosis pylorus
h. Tukak lambung

Kontraindikasi
a. Suspek perforasi tidak boleh menggunakan BaSO4 tetapi menggunakan water
soluble kontras (urografin, iopamiro )
b. Obstruksi usus besar
c. Apendikogram
Definisi
Teknik radiografi untuk menunjukkan anatomi appendiks menggunakan
media kontras positif Barium Sulfat yang dapat membantu melihat terjadinya sumbatan
atau skibala.
Tujuan
• Melihat lumen dan mukosa appendik
• Penebalan dinding mukosa appendik
• Penyempitan lumen appendik
• Sumbatan usus oleh fekalit
• Kontras dengan mengisi lumen (filling), mengisi sebagian (partial filling), tidak
dapat mengisi (non-filling)

d. Colon in Loop

Definisi
Teknik pemeriksaan secara radiologis dari usus besar dengan menggunakan media
kontras.
Tujuan Pemeriksaan
Untuk mendapatkan gambaran anatomis dari colon sehingga dapat membantu menegakkan
diagnosa suatu penyakit atau kelainan-kelainan pada colon.

e. Lopografi

Definisi
Teknik pemeriksaan secara radiologis pada daerah colon dari colostomy
dengan memasukkan kateter Foley beberapa centimeter pada daerah stoma
Tujuan Pemeriksaan
Untuk melihat anatomi dan fisiologi colon sehingga dapat membantu
menentukan tindakan medis selanjutnya

f. Fistulografi
Definisi
Pemeriksaan secara radiografi dengan menggunakan kontras media dari saluran
abnormal yang menghubungkan antara dua area dan dapat terjadi di berbagai jaringan atau
organ tubuh.

Tujuan
Untuk melihat dan menunjukan lokasi, luas, dan panjang dari fistula didalam tubuh.
Indikasi
 adanya penyakit kronik
 infeksi anatomi post operasi
 carcinoma
 diverticulitis
 cacat bawaan (kelainan kongenital

g. Histerosalpingorafi

Definisi
Histerosalpingografi merupakan test pencitraan dengan menggunakan kontras media
dan teknik radiografi untuk memperlihatkan cavum uteri dan lumen tuba fallopi.
Pemeriksaan ini terbanyak dilakukan untuk mengevaluasi/menilai potensi tuba dan normal
atau tidaknya cavum uteri pada wanita infertil.
Indikasi
HSG digunakan secara umum dalam mengevaluasi infertilitas. HSG menjadi prosedur
terbaik untuk pencitraan tuba uterina. Indikasi lain dari pemeriksaan HSG ini dapat
digunakan dalam kasus seperti nyeri pada traktus pelvis, anomali pada menstruasi, juga
dapat digunakan sebagai kontrol pre operasi pada wanita yang akan menjalani operasi tuba
fallopi dan memonitor pasca operasi tuba.
Pada kasus infertilitas HSG untuk menggambarkan tuba fallopi dan salurannya
sampai ke cavum peritoneum, pada kasus abortus berulang menggambarkan apakah ada
kelainan bawaan pada cavum uteri.
Indikasi HSG yang paling sering ialah dalam ginekologi, baik sterilitas primer
maupun sekunder, untuk melihat potensi tuba. Pada tuba yang paten akan terjadi
pelimpahan kontras dari tuba ke dalam rongga peritoneum. Hal ini akan memberikan
gambaran yang khas karena bahan kontras akan tersebar di antara lingkaran-lingakaran
usus di dalam perut. Selain itu, HSG memberikan gambaran tentang kelainan-kelaianan
uterus dan kanalis servisis. Dengan demikian, kelainan-kelainan bawaan uterus dapat
diketahui. Kadang-kadang HSG juga dikerjakan sesudah operasi tuba untuk sterilitas guna
menentukan berhasilnya tindakan operatif.
Sekarang HSG juga perlu dilakukan pada kasus-kasus inseminasi buatan. Sebelum
melakukan inseminasi, sebaiknya dilakukan HSG untuk melihat kelainan pada traktus
genitalis. Selain itu HSG terbukti mempunyai efek terapeutik, kehamilan sering terjadi
sesudah pemeriksaan HSG dilakukan. Kemungkinan besar kontras membuka secara
mekanis obstruksi-obstruksi yang disebabkan oleh sekret, melepaskan adhesi yang ada di
dalam tuba, meluruskan bengkokan tuba dan menimbulkan gerakan peristaltik yang lebih
aktif karena masuknya bahan kontras

h. Follow trough

Definisi
Pemeriksaan Follow Through adalah pemeriksaan secara radiografi dari usus halus.

Tujuan Pemeriksaan
Untuk mendapatkan gambaran radiografi dari usus halus yang terisi media kontras
positif (+).

i. Sialografi
Pengertian Pemeriksaan Sialografi
Pemeriksaan Sialografi adalah Pemeriksaan radiografi dari kelenjar ludah dan
salurannya (sistem salivari) dengan penyuntikan bahan kontras media positif, dengan
pemeriksaan sialografi juga dapat diketahui struktur anatomi dan fisiologis nya.
3. Kardiologi (Pencitraan Pembuluh Darah)

a. Arteriografi Femoralis
Definisi
Arteriografi Femoralis adalah pemeriksaan radiografi untuk memperlihatkan
pembuluh arteri pada ekstremitas bawah dengan memasukkan media kontras
positif (+).
Tujuan Pemeriksaan
Untuk memperlihatkan anatomi dan patologi dari hip joint sampai dengan kaki.

b. Angiografi
Dengan menggunakan kontras media berbahan dasar iodine organic antera lain:
conray, angiografin,urografin,hypaque

c. Ct-scan kardiak
Kontras media yang digunakan dalam pemeriksaan ct-scan yang membutuhkan
kontras media adalah kontras media yang berbahan senyawa
iodium(contoh:omnipaque)

d. MRI jantung
Terdiri dari:
- Jenis Pemeriksaan MRI Jantung
- MRA coronary
- Perfusion study
- Viability study
- Dobutamine stres MRI
- ARVD study
- MRA
- Function study
- Congenital Heart study
Kontras media yang digunakan:
- Paramagnetic > Gadolinium (Gd)
- Superparamagnetic> Besi oksida (Fe3O4)
DAFTAR PUSTAKA
Bontrager., 2001. Tex Book of Radiographic Positioning and Related Anatomy Edisi ke-
5. St. Louis, Amerika:Mosby Inc.
Gammil SL., 1977. A programmed introduction to upper gastrointestinal radiology.
Boston: Little Brown and Coy.
Kartoleksono, S., 1979. Pemeriksaan lambung kontras ganda (double contrast
examination) disesuaikan dengan keadaan kita.
Rassad, S., 2005. Radiologi Diagnostik. Jakarta : FK UI.
Sutton , D., 1980. A textbook of radiology and imaging Third edition. Churchill
livingstone, Edinburg, London, Melbourne and New York.

Anda mungkin juga menyukai