penyakit infeksi yang disebabkan oleh spesies tertentu antibiotik pada keturunannya
(serangga, bakteri, jamur dll).
Infeksi nosokomial
FUNGI
1. Kandidiasis vulvovaginalis
2. Perleche
3. Kandidiasis oral (Trush)
4. Kandidiasis Intertriginosa
5. Kandidiasis Kuku dan Paronikia
6. Kandidiasis Granulomatosa
SIMBIOSIS :
1. Simbiosis Mutualisme
hubungan dua makhluk hidup yang saling
menguntungkan
2. Simbiosis Komensalisme
Hubungan dua makhluk hidup yang satu mendapat
untung tetapi yang lainnya tidak dirugikan
3. Simbiosis Parasitisme
Mekanisme kerja infeksi oleh jamur candida albicans:
Proses infeksi dimulai dengan perlekatan Candida albicans
pada sel epitel vagina. Kemampuan melekat ini lebih baik
pada Candida albicans dari pada spesies Candida lainnya.
Kemudian, Candida albicans mensekresikan enzim
proteolitik yang mengakibatkan kerusakan ikatan-ikatan
protein sel pejamu sehingga memudahkan proses invasi.
STERILISASI ALAT DAN BAHAN Bahan / alat yang dapat disterilkan dengan cara kering
Alat-alat dari gelas (gelas kimia, gelas ukur, pipet ukur,
Cara - Cara Sterilisasi Menurut FI.ed.IV.
erlemeyer, botol-botol, corong yang tidak memiliki volume),
1. Sterilisasi uap
Proses sterilisasi thermal yang menggunakan uap jenuh bahan obat yang tahan pemanasan tinggi (minyak lemak,
dibawah tekanan selama 15 menit pada suhu 121o. vaselin).
Alat : autoklaf
3. Sterilisasi gas
Bahan aktif yang digunakan adalah gas etilen oksida
yang dinetralkan dengan gas inert, tetapi keburukan
gas etilen oksida ini adalah sangat mudah terbakar,
bersifat mutagenik, kemungkinan meninggalkan residu
toksik di dalam bahan yang disterilkan, terutama yang Proses ini untuk mencegah masuknya mikroba hidup
mengandung ion klorida. ke dalam komponen steril atau komponen yang
melewati proses antara yang mengakibatkan produk
4. Sterilisasi dengan radiasi ion setengah jadi atau produk ruahan atau
Ada 2 jenis radiasi ion yang digunakan yaitu komponennya bebas dari mikroba hidup.
disintegrasi radioaktif dari radioisotop (radiasi Cara sterilisasi dengan menggunakan teknik yang
gamma) dan radiasi berkas elektron. dapat memperkecil kemungkinan terjadi cemaran/
Cara ini dilakukan jika bahan yang disterilkan tidak kontaminasi dengan mikroba hingga seminimal
tahan terhadap sterilisasi panas dan khawatir tentang mungkin.
keamanan etilen oksida. Keunggulan sterilisasi ini
Macam Sel Berdasarkan Keadaan Inti
adalah reaktivitas kimia rendah, residu rendah yang
dapat diukur serta variabel yang dikendalikan lebih a. sel prokarion, sel yang intinya tidak memiliki
sedikit. membran, materi inti tersebar dalam sitoplasma (sel
yang memiliki satu system membran. Yang termasuk
5. Sterilisasi dengan penyaringan dalam kelompok ini adalah bakteri dan alga biru
Sterilisasi larutan yang labil terhadap panas sering
dilakukan dengan penyaringan menggunakan bahan b. sel eukarion, sel yang intinya memiliki membran.
yang dapat menahan mikroba, hingga mikroba yang Materi inti dibatasi oleh satu system membran terpisah
dikandungnya dapat dipisahkan secara fisika. Ukuran
dari sitoplasma. Yang termasuk kelompok ini adalah
porositas minimal membran matriks tersebut berkisar
0,2 mm – 0,45 mm tergantung pada bakteri apa yang
semua makhluk hidup kecuali bakteri dan alga
hendak disaring. biru
Penyaring yang
Sel Prokariotik
tersedia saat ini
- Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak
adalah selulosa
asetat, selulosa
memiliki membran inti sel yang dinamakan nucleoid
nitrat, - Organel-organelnya tidak dibatasi membran
flourokarbonat, - Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan
polimer akrilik, - Diameter sel antara 1-10mm
polikarbonat, - Mengandung 4 subunit RNA polymerase
poliester, polivinil - Susunan kromosomnya sirkuler
klorida, vinil nilon,
potef dan juga Sel Eukariotik
membran logam. - Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti
Keuntungan cara ini :
dan dinamakan nucleus
Digunakan untuk bahan obat yang tidak tahan - Organel-organelnya dibatasi membran
pemanasan tetapi larut dalam air. - Membran selnya tersusun atas fosfolipid
Dapat dilakukan dengan cepat, terutama untuk
- Diameter selnya antara 10-100mm
pembuatan kecil-kecilan.
- Mengandungbanyak subunit RNA polymerase
Semua mikroba hidup atau mati dapat disaring dari
larutan, virus jumlahnya dikurangi.
- Susunan kromosomnya linier
Penyaring dapat bersifat adsorpsi, sebagian besar MORFOLOGI BAKTERI
virus dapat diadsorpsi
1. Kapsul atau Lapisan Lendir
Kerugian cara ini :
Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan yang terluar dari
Masih diperlukan zat bakterisida. bakteri yang menyelimuti dinding sel. Lapisan ini
Hanya dapat digunakan untuk pembawa berair, tidak
memiliki ketebalan yang bervariasi disetiap jenis-jenis
dapat digunakan untuk pembawa minyak.
bakteri. Lapisan tebal tersebutlah yang disebut dengan
Beberapa jenis penyaring dapat mengadsorpsi bahan
obat, terutama kalau kadarnya kecil. kapsul, dan ada juga lapisan tipis yang disebut lapisan
Beberapa penyaring sukar dicuci : porselin, lendir.
Keiselguhr.
Fungsi Kapsul atau Lapisan Lendir
Beberapa penyaring bersifat alkalis (Seitz filter) dan
penyaring dari asbes melepaskan asbes ke dalam
larutan. Sebagai pelindung,
Filtrat yang diperoleh belum bebas dari virus. Menjaga sel agar tidak kekeringan,
6. Sterilisasi dengan cara aseptic
Membantu pelekatan dengan sel bakteri lain atau bakteri, sedangkan pada DNA nonkromosom (plasmid)
yang hanya menentukan sifat-sifat tertentu, seperti sifat
pada substrak,
patogen, sifat fertilitas (kemampuan dalam bereproduksi
Pada bakteri patogen, kapsul melindungi bakteri secara seksual), dan sifat kekebalan terhadap antibiotik
dari pengaruhi sistem kekebalan (antibodi) yang tertentu. DNA kromosom pada organisme eukariotik
dihasilkan oleh sel tubuh inang. akan berbentuk rantai ganda linier, sedangkan pada DNA
kromosom prokariotik (bakteri) yang berupa rantai ganda
melingkar yang terkumpul dalam suatu serat kusut yang
2. Dinding Sel disebut dengan region nukleoid. Jumlah DNA bakteri
jauh lebih sedikit dibandingkan dengan DNA sel
Dinding sel bakteri tersusun dari senyawa eukariotik sekitar 1:1.000 dari DNA sel eukariotik. DNA
pepetidoglikan. Peptidoglikan adalah suatu polimer yang kromosom dapat di bereplikasi pada saat menjelang
pembelahan sel.
terdiri dari polipeptida pendek.Peptidoglikan memiliki
ketebalan lapisan yang bervariasi dari ketebalan lapisan DNA nonkromosom (plasmid) memliki bentuk melingkar
ini berpengaruh terhadap respons pewarnaan, yang (sirkuler) dengan ukuran yang memiliki jauh lebih kecil
digunakan dalam penggolongan bakteri, yaitu bakteri dibandingkan DNA kromosom. Umunnya, bakteri tetap
dapat hidup walaupun plasmidnya dikeluarkan dari sel.
Gram posisitf dan bakteri Gram negatif.
Hal ini dimanfaatkan dalam teknologi rekaya genetika.
Plasmid digunakan sebagai vektor atau pembawa suatu
Fungsi Dinding Sel gen tertentu yang ingin didisipkan. Plasmid dapat
bereplikasi tanpa kontrol dari DNA kromosom, serta
Mempertahankan bentuk dari sel memiliki kemudahan dalam ditransfer ke sel bakteri
Memberikan sebuah perlindungan fisik, lainnya pada saat terjadi konjugasi.
Fungsi DNA
Menjaga sel agar tidak pecah dalam lingkungan
yang memiliki tekanan osmotik yang lebih
rendah (hipotonis)
Materi genetik yang sebagian besar menentukan
Sel bakteri dapat mengalami plasmolisis jika
sifat-sifat metabolisme bakteri (DNA
berada pada lingkungan yang tekanan osmotik
Kromosom)
lebih tinggi (hipertonis).
Menentukan sifat patogen, sifat fertilitas
Bakteri akan mati jika berada pada larutan yang
(kemampuan bereproduksi secara seksual), dan
pekat misalnya mengandung banyak garam atau
sifat ketebalan terhadap suatu antibiotik (DNA
banyak gula.
nonkromosom)
3. Membran Plasma 1. Transkripsi
Membran plasma tersusun dari senyawa fosfolipid dan
protein yang bersifat selektif permeabel (dapat dilewati Transkripsi terjadi didalam nukleus dan merupakan
oleh zat-zat tertentu).
pengalihan dari kode genetik dari DNA-RNA
komplementer. Enzim RNA polimerase dapat
Fungsi membran plasma: menempelkan dan membuka ritsleting molekul DNA
Membungkus sitoplasma menjadi dua untaian yang terpisah. Enzim ini juga
Mengatur pertukaran zat yang berada di dalam dapat mengikat segmen promotor DNA yang dapat
sel dengan zat yang ada diluar sel.
4. Mesosom mengindikasikan awal untai tunggal DNA yang akan di
Mesosom adalah organel sel yang memiliki penonjolan salin. Selain itu, enzim ini dapat bergerak sepanjang
pada membran plasma ke arah dalam sitoplasma. DNA, lalu mencocokan nukleotida DNA dengan RNA
Fungsi Mesosom komplementer serta nukleotida dapat menciptakan
sebuah molekul RNA baru yang dapat dipolakan DNA
Menghasilkan energi
.
Membentuk dinding sel baru saat terjadi
pembelahan sel Menyalin DNA sampai RNA polimerase yang
Menerima DNA pada saat konjugasi mencapai sinyal terminasi yang merupakan satu set
spesifik nukleotida yang mendai akhir dari gen yang
7.DNA disalin dan sinyal melepaskan DNA dengan RNA yang
Bakteri mempunyai dua macam DNA (deoxyribonucleic baru dicetak. RNA memiliki tiga jenis yaitu :
acid), yaitu DNA kromosom dan DNA nonkromosom
(plasmid). DNA kromosom adalah materi genetik yang
menentukan sebagian besar dari sifat-sifat metabolisme
sel dan berguna dalam pemecahan produk limbah sisa
protein, karbohidrat, lemak, dan asam nukleat kedalam
bagian komponen yang disusun ulang dan
penggunaan kembali oleh sel.
• Aldehid: RCHO
O • Nitril : RCN
CH3CH2 C H
CH3 C N
• Keton: RCOR OH COOH SO3H
CH3 NH2
O
CH3 C CH3 Toluena Anilin Fenol Asam Benzoat Asam Bensensulfonat
Br Br Br
Asam karboksilat dan turunannya
Br
• Asam karboksilat : RCOOH
Br
O Br
o-Dibromobensena m-Dibromobensena p-Dibromobensena
C OH orto meta para
KEPOLARAN
• Klorida asam : RCOCl Senyawa polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya
suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsurnya. Hal ini
O
C terjadi karena unsur yang berikatan tersebut mempunyai
Cl
nilai keelektronegatifitas yang berbeda.
• Ester : RCOOR'
Ciri-ciri senyawa polar:
C 2. Memiliki kutub positif (+) dan kutub negatif (-), akibat tidak
OCH3
meratanya distribusi elektron
Penggunaan alat ini disesuaikan dengan senyawa apa yang Titrasi asam basa merupakan metode analisis kuantitatif
yang berdasarkan reaksi asam basa. Sesuai persamaan
akan di analisis, sifat fisik suatu unsur, perkiraan kadar dari
umum reaksi asam basa: asam + basa à garam + air.
uji pendahuluan sehingga hasil yang diperoleh dapat Indikator yang biasa digunakan adalah indikator yang dapat
dipertanggungjawabkan karena setiap instrument memiliki memprofilkan perubahan warna pada trayek pH tertentu.
Kurva titrasi asam basa biasanya dapat dibuat dengan
ketelitian yang berbeda. Contohnya untuk penentukan kadar membuat plot antara ml titran (sb.x) dengan pH larutan
suatu unsur logam dalam batuan, penentuan unsur utama (sb.y).
(makro) dilakukan dengan menggunakan XRF, sedangkan Titrasi Argentometri
untuk menentukan kadar logam lain yang kadarnya kecil
Titrasi argentometri adalah jenis titrasi yang digunakan
(mikro) dilakukan dengan menggunakan SSA. Hal ini khusus untuk reaksi pengendapan. Prinsip umumnya adalah
dikarenakan SSA memiliki ketelitian yang lebih tinggi untuk mengenai kelarutan dan tetapan hasil kali kelarutan dari
reagen-reagen yang bereaksi. Secara umum, metode titrasi
kadar mikro dibandingkan dengan XRF. argentometri ada tiga macam.
B. ELIKSIR
Menurut farmakope indonesia edisi III 1979, eliksir adalah BENTUK SEDIAAN SEMISOLID
sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau yang
sedap, mengandung obat dan selain obat seperti pemanis, • Bentuk sediaan semisolid memiliki konsistensi dan wujud
pewangi dan pengawet, digunakan secara oral. Pelarut antara solid dan liquid, dapat mengandung zat aktif yang
utama biasanya etanol, bisa juga ditambahkan gliserol,
larut atau terdispersi dalam pembawa (basis). Bentuk
sorbitol, dan propilenglikol.
sediaan semisolid biasanya digunakan secara topical, yaitu
Eliksir atau elixir adalah sediaan farmasi yang berbentuk diaplikasikan pada permukaan kulit atau sleput mukosa.
cair yang mengandung air dan alkohol (hidroalkohol),
Namun demikian sediaan topical tidak harus semisolid.
defenisi lainnya menyebutkan eliksir adalah sediaan cair
hidroalkohol, jernih dan manis, untuk penggunaan • Faktor yang harus diperhatikan dalam melakukan formulasi
oral.Eliksir merupakan : Cairan jernih, rasa manis, larutan
sediaan semisolida adalah :
hidroalkohol .
Digunakan untuk pemakaian oral 1. Struktur kulit
Umumnya mengandung flavouring agent untuk 2. Formulasi sediaan semisolida
meningkatkan rasa enak. 3. Cara pembuatan
BENTUK SEDIAAN SEMISOLID
KOMPONEN ELIKSIR Bentuk sediaan semisolid memiliki konsistensi dan
ZAT AKTIF STERIL
Yaitu cairan yang dapat melarutkan zat ktif atau biasa Berdasarkan penggunaan
disebut zat pembawa.Pelarut utama digunakan etanol untuk a. Injeksi
mempertinggi kelaruta Suatu larutan obat dalam pembawa yang cocok dengan atau
tanpa bahan tambahan yang dimaksudkan untuk penggunaan
PEMANIS
parenteral
Yaitu ditambahkan untuk memberikan rasa manis pada eliks b. Cairan Infus
ir. Dapat ditambahkan Merupakan injeksi khusus karena cara pemberiannya dan
Gliserol, sorbitol & propilenglikol sebagai pengganti gula volumenya besar Berguna untuk :
1. Nutrisi dasar, contoh : infus dekstrosa i. Larutan, suspensi dan salep untuk mata
2. Perbaikan keseimbangan elektrolit, contoh : infus Obat-obatan dalam larutan atau suspensi yang diberikan
ringer mengandung ion Na+, K+, Ca2+ dan Cl- dengan meneteskan ke dalam mata termasuk sediaan steril,
3. Pengganti cairan tubuh, contoh iInfus dekstrosa dan meskipun batasan steril biasanya tidak dimasukkan dalam
NaCl pada namanya, seperti : “Sulfacetamide larutan mata” atau
4. Membantu diagnosis, contoh untuk penentuan fungsi Hydrocortison Acetat Suspensi mata.
ginjal : injeksi mannitol
j. Pelet steril atau implantasi subkutan
c. Radiopharmaceutical Pelet atau implan steril merupakan tablet berbentuk silindris,
Suatu injeksi yang mengandung bahan radioaktif. Berfungsi kecil, padat dengan diameter lebih kurang 3,2 mm dan
untuk diagnosis dan pengobatan dalam jaringan organ. panjang 8 mm, dibuat dengan mengempa dan dimaksud
Pembuatan dan penggunaannya berbeda dengan bahan obat untuk ditanam subkutan (paha atau perut) untuk tujuan
biasa (non radioaktif) menghasilkan pelepasan obat terus menerus selama jangka
waktu panjang.3-5 bln. Obat antihamil dlm bentuk inplan
d. Zat Padat Kering Atau Larutan Pekat dapat bekerja sampai 3 thn. (Implanon mengandung
Bahan yang tidak stabil dalam bentuk cair/lrt disimpan etonogestrel 68 mg/susuk KB). Menggunakan penyuntikan
dalam bentuk zat padat kering yang dilarutkan pada waktu khusus (trocar)/dengan sayatan digunakan untuk hormon
akan digunakan. _ Jika bahan padat kering tidak yang kuat sampai 100x dari pemakaian biasa
mengandung dapar, pengencer atau zat tambahan lain, dan (oral/parenteral). Pelet tidak boleh mengandung bahan
bila ditambah pelarut lain yang sesuai, memberikan larutan pengikat, pengencer atau pengisi yang ditujukan untuk
yang memenuhi semua aspek persyaratan untuk obat suntik. memungkinkan seluruhnya melarut dari absorbsi pelet di
Sediaan diberi label obat steril. tempat penanaman.
Contoh : Ampicillin Sodium Steril Contoh : pelet estradiol, biasanya mengandung 10 dan 25
mg estrogen estradiol (dosis lazim oral dan parenteral 250
Jika bahan padat kering mengandung satu atau lebih, dapar, mcg).
pengencer atau zat tambahan lain, sediaan diberi label obat
suntik/injeksi. Contoh : Amphotericin B Injeksi k. Antikoagulan
e. Larutan Irigasi Larutan untuk mencegah pembekuan darah, butuh syarat
Persyaratan seperti larutan parenteral seperti injeksi dan bebas pirogen.
Dikemas dalam wadah volume besar dengan tutup Contoh : Larutan Natrium sitrat Steril, ACDP, Heparin,
dapat berputar ACD
• Digunakan untuk merendam luka/mencuci luka,
sayatan bedah atau jaringan/organ tubuh l. Sediaan vaksin
• Diberi label sama seperti injeksi. Merupakan produk biologi (pembantu diagnostik) untuk
• Contoh : Sodium chlorida untuk irigasi, Ringers tujuan mencegah penyakit dan pengobatan
untuk irigasi, Steril water untuk irigasi
• Label/etiket : “bukan untuk obat suntik” KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
f. Larutan Dialisis Keuntungan sediaan parenteral:
Untuk menghilangkan senyawa-senyawa toksis yang secara 1. Aksi obat lebih cepat
normal disekresikan oleh ginjal. Pada kasus keracunan atau 2. Cocok untuk obat inaktif jika diberikan oral
gagal ginjal atau pada pasien yang menunggu transplantasi 3. Obat yang mengiritasi bila diberikasn secara oral
ginjal, dialysis adalah prosedur darurat 4. Kondi pasien (pingsan, dehidrasi) sehingga tidak
untuk menyelamatkan hidup. Dialisis adalah proses, dimana memungkinkan obat diberikan secar oral.
senyawa-senyawa dapat dipisahkan satu dengan lainnya 5. Dapat digunakan secara depo terapi.
dalam larutan berdasarkan perbedaan kemampuan berdifusi 6. Kemurniaan dan takaran zat berkhasiat lebih terjamin.
lewat membran. Larutan yang tersedia di perdagangan Kerugian sediaan parenteral:
mengandung dekstrosa sebagai sumber utama kalori, 1. Karena bekerja cepat, jika terjadi kekeliruan sukaar
vitamin, mineral, elektrolit, dan asam amino/peptida sebagai dilakukan pencegahan.
sumber nitrogen. 2. Secara ekonomi lebih mahal dibandingkan sediaan per
h. Allergi Ekstrak (Ekstrak allergen) oral
Merupakan larutan pekat alergen steril untuk maksud 3. Risiko, kalau alergi atau salah obat maka tidak bisa
diagnosis atau pengobatan reaksi alergi. langsung dighilangkan
4. Cara pemberian lebih sukar, butuh personil khusus,
misal di rumah sakit oleh dokter atau perawat.
perlahan-lahan. Larutan injeksi intravena harus jernih betul,
Alasan obat dibuat sediaan parenteral: bebas dari endapan atau partikel padat, karena dapat
1. Kadar obat sampai ke target menyumbat kapiler dan menyebabkan kematian.
Jumlah obat yang sampai ke jaringan target sesuai dengan Penggunaan injeksi intravena tidak boleh mengandung
jumlah yang diinginkan untuk terapi. bakterisida dan jika lebih dari 10 ml harus bebas pirogen.
2. Parameter farmakologi 2. Pemberian Subkutis (Subkutan)
Meliputi waktu paruh, C maks., onset. Lapisan ini letaknya persis dibawah kulit, yaitu lapisan
3. Jaminan dosis dan kepatuhan lemak (lipoid) yang dapat digunakan untuk pemberian obat
Terutama untuk pasien-pasien rawat jalan antara lain vaksin, insulin, skopolamin, dan epinefrin atau
4. Efek biologis obat lainnya. Injeksi subkutis biasanya diberikan dengan
Efek biologis tidak dapat dicapai karena obat tidak bisa volume samapi 2 ml (PTM membatasi tak boleh lebih dari 1
dipakai secara oral. Contoh: amphoterin B (absorbsi jelek) ml) jarum suntik yang digunakan yang panjangnya samapi
dan insulin (rusak oleh asam lambung). ½ sampai 1 inci (1 inchi = 2,35 cm)
5. Alternatif rute, jika tidak bisa lewat oral.
6. Dikehendaki efek lokal dengan menghindari efek atau reaksi 3. Pemberian Intramuskuler
toksik sistemik. Intramuskuler artinya diantara jaringan otot. Cara ini
Contoh: methotreksat, penggunaan secara intratekal untuk keceparan absorbsinya terhitung nomor 2 sesudah intravena.
pengobatan leukimia. Jarum suntik ditusukkan langsung pada serabut otot yang
7. Kondisi pasien letaknya dibawah lapisan subkutis. Penyuntikan dapat di
Untuk pasien-pasien yang tidak saar, tidak kooperatif, atau pinggul, lengan bagian atas. Volume injeksi 1 sampai 3 ml
tidak bisa dikontrol dengan batas sampai 10 ml (PTM—volume injeksi tetap
8. Inbalance (cairan badan dan elektrolit) dijaga kecil, biasanya tidak lebih dari 2 ml, jarum suntik
Contoh: muntaber serius, sehingga kekurangan elektrolit digunakan 1 samai 1 ½ inci. Problem klinik yang biasa
yang penting dan segera harus dikembalikan terjadi adalah kerusakan otot atau syaraf, terutama apabila
9. Efek lokal yang diinginkan. Contoh: anestesi lokal ada kesalahan dalam teknik pemberian (ini penting bagi
Injeksi merupakan salah satu bentuk sediaan parenteral praktisi yang berhak menyuntik).
dimana memiliki : 4. Pemberian intrathekal-intraspinal
Penyuntikan langsung ke dalam cairan serebrospinal
Keuntungan pada beberapa temapt. Cara ini berbeda dengan cara spinal
o Obat memiliki onset ( mulai kerja ) yang cepat anastesi. Kedua pemberian ini mensyaratkan sediaan dengan
Efek obat dapat diramalkan dengan pasti kemurniaannya yang sangat tinggi, karena daerah ini ada
Bioavailabilitas sempurna atau hampir sempurna barier (sawar) darah sehingga daerahnya tertutup.
o Kerusakan obat dalam tractus gastrointestinalis dapat Sediaan intraspinal anastesi biasanya dibuat hiperbarik
dihindarkan yaitu cairannya mempunyai tekanan barik lebih tinggi dari
o Obat dapat diberikan kepada penderita yang sakit keras atau tekanan barometer. Cairan sediaan akan bergerak turun
yang sedang dalam keadaan koma karena gravitasi, oleh sebab itu harus pada posisi pasien
Kerugian tegak.
o Rasa nyeri saat disuntik, apalagi kalau harus diberikan 5. Intraperitoneal
berulang kali Penyuntikan langsung ke dalam rongga perut, dimana
o Memberikan efek psikologis pada penderita yang takut obat secara cepat diabsorbsi. Sediaan intraperitoneal dapat
disuntik juga diberikan secara intraspinal, im,sc, dan intradermal
o Kekeliruan pemberian obat atau dosis hampir tidak mungkin 6. Intradermal
diperbaiki, terutama sesudah pemberian intravena Cara penyuntikan melalui lapisan kulit superficial,
o Obat hanya dapat diberikan kepada penderita di rumah sakit tetapi volume pemberian lebih kecil dari sc, absorbsinya
atau tempat praktek dokter oleh dokter dan perawat yang sangat lambat sehingga onset yang dapat dicapai sangat
kompeten. lambat.
7. Intratekal
RUTE PENGGUNAAN Digunakan khusus untuk bahan obat yang akan berefek pada
Rute Pemberian cairan serebrospinal. Digunakan untuk infeksi ssp seperti
1. Intravena meningitis, juga untuk anestesi spinal. Intratekal umumnya
Merupakan larutan yang dapat mengandung cairan yang diinjeksikan secara langsung pada lumbar spinal atau
tidak menimbulkan iritasi yang dapat bercampur dengan air, ventrikel sehingga sediaan dapat berpenetrasi masuk ke
volume 1 ml sampai 10 ml. Larutan ini biasanya isotonis dalam daerah yang berkenaan langsung pada SSP.
dan hipertonis. Bila larutan hipertonis maka disuntikkan
FITOKIMIA
1. GENUS (Tanduk)
2. SPESIES
3. NAMA AHLI BOTANI
Ciri”;
1. Mengandung unsur N
2. Unsur N terikat pada ikatan heterosiklik
3. Bersifat basa karena memiliki ikatan elektron bebas
4. Berasal dari tanaman
5. Memiliki aktivitas farmakologi
Golongan:
SAPONIN
KUINON
Analisis/ identifikasi/ karakterisasi: Saponin steroid tersusun atas inti steroid (C27) dengan
molekul karbohidrat. Saponin steroid diekskresikan setelah
1. Spektrofotometri uv = λmax (252, 272, 325,405 koagulasi dengan asam glukotonida dan digunakan sebagai
nm) bahan baku pada proses biosintetis obat kortikosteroid.
2. IR = melihat puncak dengan gugusnya Saponin jenis ini memiliki aglikon berupa steroid yang di
- 1670 cm-1 ; gugus karbonil peroleh dari metabolisme sekunder tumbuhan. Jembatan ini
- 3600-3150 cm-1 ; gugus hidroksil juga sering disebut dengan glikosida jantung, hal ini
- 1600-1480 cm-1 ; gugus : kerangka benzen disebabkan karena memiliki efek kuat terhadap jantung.
3. Massa = yang dihasilkan BM
- C-O : 180 Saponin tritetpenoid tersusun atas inti triterpenoid dengan
- M2CO : 152 molekul karbohidrat. Dihidrolisis menghasilkan suatu
4. NMR = dilihat dalam bentuk ppm aglikon yang disebut sapogenin ini merupakan suatu
senyawa yang mudah dikristalkan lewat asetilasi sehingga
FENOLAT dapat dimurnikan. Tipe saponin ini adalah turunan –
Fenol adalah senyawa yang memiliki sebuah gugus hidroksil amyrine.
yang terikat pada gugus benzen.
Sifat-sifat Saponin :
a. Mempunyai rasa pahit
b. Dalam larutan air membentuk busa stabil
c. Menghemolisa eritrosit
d. Merupakan racun kuat untuk ikan dan amfibi
e. Membentuk persenyawaan dengan kolesterol dan
hidroksiteroid lainya
f. Sulit untuk dimurnikan dan diidentifikasi
g. Berat molekul relative tinggi dan analisi hanya
menghasilkan formula empiris yang mendekati
TANIN