No.Dokumen : SOP/P/494/
BBI/ 2019
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 3 Januari
2019
Halaman : 1/3
UPT. KESMAS dr. Ni Made Dahlia
BLAHBATUH I NIP.19660601
199602 2 001
1. Pengertian Penanganan malaria adalah langkah-langkah yang dilakukan
petugas dalam melakukan penatalaksanaan kasus malaria
Malaria adalah penyakit infeksi akut maupun kronis yang
disebabkan oleh parasit Plasmodium yang menyerang eritrosit
dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual dalam
darah, dengan gejala demam, menggigil, anemia, dan
pembesaran limpa..
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas di dalam penatalaksaan kasus
malaria di puskesmas
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Unit Pelaksana Teknis Kesehatan
Masyarakat Blahbatuh I tentang Kebijakan yang menjadi acuan
pengelolaan dan pelaksaan UKM Nomor:
4. Referensi 1. PMK no 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
2. Prosedur Penanganan Malaria oleh Subdit Malaria-Dit PPBB
Ditjen PP&PL, 2010
5. Prosedur Alat dan Bahan :
1. Format monitoring
2. Alat tulis
3. Jadwal pembagian obat cacing
4. Buku catatan/kegiatan
6. Langkah- a. Petugas melakukan anamnesis terhadap pasien
langkah Pada anamnesa sangat penting diperhatikan :
1) Keluhan utama : demam, mengigil, berkeringat dan dapat
disertai sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot
atau pegal-pegal.
2) Kelemahan umum
3) Kejang-kejang
8) Muntah terus-menerus
Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan apusan darah tebal dan tipis ditemukan
parasit plasmodium, atau
2) Menggunakan Rapid Diagnostic Test untuk malaria (RDT)
Pengobatan lini II
Pengobatan lini II malaria falsiparum diberikan jika pengobatan
lini I tidak efektif dimana ditemukan gejala klinis tidak
memburuk tetapi parasit aseksual tidak berkurang (persisten)
atau timbul kembali (rekrudensi).
Pengobatan lini II alternatif
Kombinasi Kina + Doksisiklin / Tetrasiklin + Primakuin (
bila gagal pengobatan lini I )
Jumlah tablet perhari menurut Berat Badan
<5 6- 11- 18- 31- 34- 41- 56- >
kg 10 17 30 33 40 55 60 60
H
Jenis kg kg kg kg kg kg kg kg
ar
Obat 0 -1 2- 1- 5 -9 10- 10- > > >
i
bula 11 4 tah 14 14 15 15 15
n bula tah un tah tah tah tah tah
n un un un un un un
Ses
1- 3x1 3x 3x1 3x1 3x 3x2 3x2 3x
Kina uai
7 /2 1 ½ ½ 2 ½ ½ 3
BB
Prima
1 - 3/4 1½ 2 2 2 2 3 3
kuin
Jumlah tablet perhari menurut Berat Badan
Lini II
Kina + Doksisiklin/ Tetrasiklin + Primakuin
Penatalaksanaan :
a) Pasien malaria berat harus segera dirujuk ke RS yang
mempunyai fasilitas yang lengkap.
b) Artesunate atau Artemeter ataupun Kina Hidroklorida
intramuskular sebagai dosis awal sebelum dirujuk ke RS.
Pemantauan Pengobatan
Dilakukan pada hari ke-4, 14 dan 28 secara klinis dan
mikroskopis
Hari Hasil Pengobatan
Kriteria Keterangan
ke Klinis Parasit
4 - - sembuh
4 - << F.U sd H14
Tetap Gagal Pindah
4 +
atau >>> Pengobatan Lini II
<< atau Malaria
4 memburuk Rujuk RS
>> berat
14 - - sembuh
14 - << F.U sd H28
Tetap Gagal Pindah
14 +
atau >>> Pengobatan Lini II
<< atau Malaria
14 memburuk Rujuk RS
>> berat
28 - - sembuh
Gagal Pindah
28 - <<
Pengobatan Lini II
Antara Tetap Gagal Pindah
+
5-13 atau >>> Pengobatan Lini II
Antara Tetap Malaria
memburuk Rujuk RS
15-27 atau >>> berat
e. Petugas memberikan konseling dan edukasi pada pasien atau
keluarga pasien
1) Pada kasus malaria berat disampaikan kepada keluarga
mengenai prognosis penyakitnya
2) Pencegahan malaria dapat dilakukan dengan :
a) Menghindari gigitan nyamuk dengan kelambu atau
repellen
b) Menghindari aktivitas di luar rumah pada malam hari
c) Mengobati pasien hingga sembuh misalnya dengan
pengawasan minum obat
f. Petugas mencatat hasil pemeriksaan dan terapi dalam rekam
medis.
7. Bagan
Menyiapkan obat Menyiapkan buku
Alir Menyiapkan
cacing catatan
sarana dan
prasarana
Koordinasi
kepala
Puskesmas
8. Hal-hal yang
perlu
diperhatika
n
9. Unit terkait
10. Dokumen
terkait