Anda di halaman 1dari 27

SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN

A. Hierarki Organisasi Kehidupan


Organisme yang ada dipermukaan bumi ini sangat beragam mulai dari organisme
yang paling sederhana yaitu yang terdiri dari satu sel sampai organisme yang komplek
yaitu terdiri dari banyak sel. Organisme yang terdiri dari satu sel disebut uniseluler,
contohnya: Bakteri, Amoeba, Paramaecium, dan Euglene. Sedang organisme yang
terdiri dari banyak sel disebut multiseluler, contoh organisme yang dapat dilihat
dengan mata biasa. Selain sel masih banyak lagi unit-unit lain yang akan membentuk
suatu hierarki. Unit-unit ini dikenal sebagai hierarki kehidupan. Hierarki tersebut
adalah sebagai berikut.

Atom
• atom adalah partikel penyusun semua benda
yang berukuran sangat kecil.

Molekul
• Molekul adalah suatu agregat (kumpulan) yang terdiri
dari sedikitnya dua atom dalam susunan tertentu
yang terikat bersama oleh ikatan kimia.

Organel
• Bagian sel yang mempunyai fungsi khusus; letaknya di
dalam sel, misalnya mitokondria, lisosom, atau
ribosom.

Sel
• sel merupakan satu ruangan kecil yang dibatasi oleh
membran, yang di dalamnya terdapat cairan
(protoplasma)

Jaringan
• Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel
yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
Lanjutan ...

Organ
• Organ adalah kumpulan
beberapa macam jaringan
yang bekerja sama untuk
melakukan tugas tertetu.

Sistem Organ
• Sistem organ adalah gabungan
dari berbagai organ untuk
melakukan fungsi tertentu
didalam tubuh.

Organisme
• Gabungan sistem-sistem
organ yang bekerja sama
membentuk kehidupan.

Populasi
• populasi adalah sekumpulan
individu dengan ciri-ciri yang sama
(spesies) yang hidup di tempat yang
sama dan memiliki kemampuan
bereproduksi di antara sesamanya

Komunitas
• Komunitas ialah kumpulan dari
berbagai populasi yang hidup pada
suatu waktu dan daerah tertentu
yang saling berinteraksi dan
mempengaruhi satu sama lain.
Lanjutan...

Ekosistem
• Ekosistem adalah hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan
komponen abiotiknya dalam satu
kesatuan tempat hidup.

Biosfer
• Biosfer adalah bumi beserta
makhluk hidup yang ada di
dalamnya

B. Sel Sebagai Unit Struktual dan fungsional Kehidupan


1. PENGERTIAN DAN KONSEP TENTANG SEL
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam
arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Oleh
karena itu, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan
hidupnya terpenuhi. Sel disusun oleh molekul-molekul utama kehidupan yaitu
karbohidrat, protein, air, lipid, dan asam nukleat.
a. Molekul Karbohidrat
Molekul ini mengandung atom karbon, hidrogen dan oksigen. Contoh
karbohidrat adalah glukosa. Glukosa ini merupakan sumber energi atau
bahan bakar terpenting bagi organisme hidup. Glukosa ini juga merupakan
monomer atau unit/satuan penyusun polimer karbohidrat seperti pati dan
selulosa. Pati yang merupakan polimer dari glukosa, ada 2 macam yaitu
amilosa dan amilopektin. Pati tidak dapat larut dalam air jadi dapat
dimanfaatkan sebagai depot penyimpanan glukosa. Tumbuhan yang
kelebihan glukosa akan merubahnya menjadi pati sebagai makanan
cadangan. Pati banyak terdapat dalam kentang, padi, jagung dan gandum.
Seperti halnya dengan pati, selulosa adalah suatu polisakarida dengan
glukosa sebagai monomernya. Tetapi bentuk ikatan antarglukosanya
berbeda dengan ikatan antar glukosa pada pati. Ikatan antarglukosa pada
selulosa sedemikian rupa menghasilkan suatu molekul yang panjang,
lurus, kaku dan rapat, sehingga selulosa berbentuk rangkaian serat yang
panjang dan kaku, suatu bahan baku yang sempurna sebagai penyusun
dinding sel tumbuhan.
b. Molekul Protein
Molekul ini adalah makro molekul yang polimer (dibangun oleh asam
amino sebagai monomernya) dan tidak bercabang. Tersusun dari unsur-
unsur karbon (C), hidrogen (H) oksigen (O) dan nitrogen (N), dan kadang-
kadang disertai unsur sulfur (S), dan posfor (P). Kira-kira 50% dari berat
kering organisme hidup adalah protein. Protein dalam organisme hidup ini
ada yang berperan sebagai enzim, sebagai sumber energi misalnya untuk
pergerakan otot, ada yang bertanggung jawab atas pengangkutan materi
melalui peredaran darah misalnya hemoglobin dan zat anti bodi, ada pula
yang berperan sebagai persediaan makanan misalnya ovalbumin pada
putih telur dan kasein pada susu. Protein juga merupakan bahan untuk
perbaikan, pertumbuhan dan pemeliharaan struktur sel dari organ tubuh.
Terdapat 20 macam asam amino yang membentuk berbagai macam
protein dalam tubuh organisme hidup.
c. Molekul Lipid
Molekul ini mengandung sejumlah besar atom karbon, hidrogen, serta
oksigen, dan kadang kala ditambah Nitrogen dan Posfor. Di dalam sel
terdapat bermacam jenis lipid, diantaranya adalah lemak, fosfolipid dan
steroid. Lemak, baik lemak jenuh (yang berasal dari hewan) maupun
lemak tak jenuh (yang berasal dari minyak tumbuhan) merupakan sumber
cadangan energi bagi organisme hidup.
d. Molekul Air
Menurut Issoegianti (1993) air yang terdapat di dalam sel
dikelompokkan menjadi tiga kelompok. Air intramolekuler, yaitu
molekul air yang merupakan bagian dari molekul-molekul air protein,
yang berjumlah sekitar 4% dari air selular. Air terikat, merupakan
molekul-molekul air yang terikat pada protoplasma dan memerlukan
tenaga cukup besar untuk memisahkannya. Air intramolekuler tidak
dapat dihilangkan tanpa merusak protoplasma. Peran air di dalam sel
sangat penting. Air berfungsi sebagai pelarut dan mengangkut senyawa-
senyawa serta molekul-molekul baik yang diperlukan oeh sel maupun sisa
metabolisme yang akan di keluarkan dari dalam sel. Di, samping itu
berbagai reaksi enzimatik memerlukan air sebagai agen reaksi.
Di dalam air bebas, terlarut berbagai jenis senyawa kimia. Senyawa-
senyawa terbagi dalam 3 kelompok: yang pertama adalah garam-garam
mineral terutama yang mengandung K, Na, Fe, dan lain-lain. Kelompok
kedua adalah senyawa-senyawa organik yang terlarut, dan yang ketiga
yaitu gas-gas terlarut: O2, CO2, N2 yang berasal dari udara.
e. Molekul Asam Nukleat
Molekul ini merupakan satu-satunya molekul yang membawa
informasi genetik organisme hidup. Terdapat 2 golongan besar asam
nukleat yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat
(RNA).
Semua organisme selular terbagi ke dalam dua golongan besar
berdasarkan arsitektur basal dari selnya, yaitu organisme prokariota dan
organisme eukariota.
Organisme prokariota tidak memiliki inti sel dan mempunyai
organisasi internal sel yang relatif lebih sederhana. Prokariota terbagi
menjadi dua kelompok yang besar: eubakteria yang meliputi hampir
seluruh jenis bakteri, dan archaea, kelompok prokariota yang sangat mirip
dengan bakteri dan berkembang-biak di lingkungan yang ekstrem seperti
sumber air panas yang bersifat asam atau air yang mengandung kadar
garam yang sangat tinggi. Genom prokariota terdiri dari kromosom
tunggal yang melingkar, tanpa organisasi DNA.
Organisme eukariota memiliki organisasi intraselular yang jauh lebih
kompleks, antara lain dengan membran internal, organel yang memiliki
membran tersendiri seperti inti sel dan sitoskeleton yang sangat
terstruktur. Sel eukariota memiliki beberapa kromosom linear di dalam
nukleus, di dalamnya terdapat sederet molekul DNA yang sangat panjang
yang terbagi dalam paket-paket yang dipisahkan oleh histon dan protein
yang lain.
2. PERKEMBANGAN TEORI-TEORI SEL
Gambar : Robert Hooke gambar : Antonie Van Leeuwenhoek
Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang
Quercus suber menggunakan mikroskop. Dalam pengamatannya, ia menemukan
adanya ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding tebal. Robert Hooke menyebut
ruang-ruang kosong tersebut dengan istilah cellulae artinya sel. Sel yang
ditemukan Robert Hooke merupakan sel-sel gabus yang telah mati.
Seorang ahli mikroskop Belanda bernama Antonie van Leeuwenhoek (1632-
1723) merancang sebuah mikroskop kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu
digunakan untuk mengamati air rendaman jerami. Ia menemukan organisme yang
bergerak-gerak di dalam air. Yang kemudian disebut bakteri. Antonie van
Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang menemukan sel hidup.
Perkembangan penemuan tentang sel mendorong berkembangnya persepsi
tentang sel yang melahirkan teori-teori sel. Beberapa teori sel yang penting
sebagai berikut :
- Hanstein (1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang
berongga), tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi).
- Felix Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan
menemukan isi dalam, rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut “Sarcode”.
- Johanes Purkinje (1787-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi
Protoplasma. Dia adalah orang yang pertamakali menggunakan istilah
protoplasma untuk menyebut bahan-bahan embrional dalam telur
- Matthias Schleiden (ahli botani) dan Theodore Schwann (ahli zoologi) tahun
1838 menemukan adanya kesamaan yang terdapat pada struktur jaringan
tumbuhan dan hewan. Mereka mengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri
atas sel . konsep yang diajukan tersebut menunjukkan bahwa sel merupakan
satuan struktural makhluk hidup.
- Robert Brown (Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang melayang-
layang pada protoplasma yaitu inti (nukleus) dan menyatakan bahwa inti sel
(nukleus) tersebut merupakan bahan yang terpenting dalam suatu sel
- Max Shultze (1825-1874) ahli anatomi menyatakan sel merupakan kesatuan
fungsional makhluk hidup.
- Rudolf Virchow (1858) menyatakan bahwa setiap cel berasal dari cel
sebelumnya (omnis celulla ex celulla). Sehingga ia menyatakan bahwa sel
merupakan unit pertumbuhan.
- Theodor Heinrich Boveri (1862-1915) ahli biologi Jerman menyatakan bahwa
sifat menurun dari orangtua diturunkan kepada anak-anaknya melalui sel,
sehingga ia menyatakan bahwa sel merupakan unit hereditas.

3. SEL SEBAGAI DASAR KEHIDUPAN


Secara anatomis sel dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu membran plasma,
sitoplasma dan organel sel serta inti sel (nukleus).
a. Membran Plasma
Membran sel (cell membrane, plasma membrane, plasmalemma) adalah
fitur universal yang dimiliki oleh semua jenis sel berupa lapisan antarmuka
yang disebut membran plasma, yang memisahkan sel dengan lingkungan di
luar sel. Terutama untuk melindungi inti sel dan sistem kelangsungan hidup
yang bekerja di dalam sitoplasma.
Pada sel eukariota, membran sel yang membungkus organel-organel di
dalamnya, terbentuk dari dua macam senyawa yaitu lipid dan protein,
umumnya berjenis fosfolipid seperti senyawa antara fosfatidil etanolamina dan
kolesterol, yang membentuk struktur dengan dua lapisan dengan permeabilitas
tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel, namun di
sela-sela molekul fosfolipid tersebut, terdapat transporter yang merupakan
jalur masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh
sel. Kerangka membran atau disebut juga sitoskeleton mempunyai tiga macam
jenis yaitu mikrotubulus, mikrofilamen,dan filamen intermediet.

b. Inti Sel (Nukleus)


Inti sel atau nukleus adalah organel yang ditemukan pada sel eukariota.
Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk
molekul DNA linier panjang yang membentuk kromosom bersama dengan
beragam jenis protein. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah yang
membentuk genom inti sel.
Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut
dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen Selain itu,
nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan
sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis
ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur
kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.
c. Sitoplasma dan Organel Sel
Sitoplasma adalah bagian sel yang terbungkus membran sel. Pada sel
eukariota, sitoplasma adalah bagian non-nukleus dari protoplasma. Pada
sitoplasma terdapat sitoskeleton, berbagai organel dan vesikuli, serta sitosol
yang berupa cairan tempat organel melayang-layang di dalamnya. Sitosol
mengisi ruang sel yang tidak ditempati organel dan vesikula dan menjadi
tempat banyak reaksi biokimiawi serta perantara transfer bahan dari luar sel ke
organel atau inti sel. Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di
dalam sitoplasma dan bersifat hidup (menjalankan fungsi-fungsi kehidupan).
Organel Sel tersebut antara lain :
a. Retikulum Endoplasma (RE)
Memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis.
Kantung ini disebut cisternae. RE merupakan labirin membran yang
sangat banyak sehingga meliputi separuh lebih dari total membran
dalam sel-sel eukariotik. Fungsi RE bervariasi, tergantung pada
jenisnya. Ada RE kasar dan RE halus. RE kasar ditempeli ribosom dan
berfungsi untuk sintesis protein. Sedangkan RE halus tidak ditempeli
ribosom dan berfungsi untuk sintesis lemak. Selain itu RE juga
berfungsi sebagai alat transportasi molekul-molekul dari sel satu ke sel
lain.

b. Ribosom
adalah organel kecil dan padat dalam sel yang berfungsi sebagai
tempat sintesis protein. Ribosom berdiameter sekitar 20 nm serta terdiri
atas 65% RNA ribosom (rRNA) dan 35% protein ribosom (RNP).
Organel ini menerjemahkan mRNA untuk membentuk rantai
polipeptida menggunakan asam amino yang dibawa oleh tRNA pada
proses translasi. Di dalam sel, ribosom tersuspensi di dalam sitosol atau
terikat pada RE kasar, atau pada membran inti sel.
c. Mitokondria
adalah organel tempat berlangsungnya fungsi respirasi sel
makhluk hidup, selain fungsi selular lain, seperti metabolisme asam
lemak, biosintesis pirimidina, homeostasis kalsium, transduksi sinyal
selular dan penghasil energi berupa adenosina trifosfat pada lintasan
katabolisme.
Mitokondria mempunyai dua lapisan membran, yaitu lapisan
membran luar dan lapisan membran dalam. Lapisan membran dalam
ada dalam bentuk lipatan-lipatan yang sering disebut dengan cristae.
Di dalam mitokondria terdapat 'ruangan' yang disebut matriks, dimana
beberapa mineral dapat ditemukan. Sel yang mempunyai banyak
mitokondria dapat dijumpai di jantung, hati, dan otot.
d. Lisosom
adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi
enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan
intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom ditemukan pada semua sel
eukariotik. Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik
asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase,
fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5.
Fungsi utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi.
e. Badan Golgi
Badan Golgi (aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom)
adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur
ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa.
Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak
dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi,
misalnya ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi,
sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan
Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom. Badan Golgi
ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi berkebangsaan
Italia yang bernama Camillo Golgi.
f. Sentriol/Sentrosom
Sentriol merupakan perkembangan dari sentrosom, yaitu pusat
sel, daerah dari sitoplasma yang dekat dengan nukleus. Sentriol berupa
kumpulan mikrotubulus strukturnya berbentuk bintang yang berperan
sebagai kutub-kutub pembelahan sel secara mitosis atau meiosis.
Struktur ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop
elektron. Dari sentriol memancar benang-benang gelendong
pembelahan sehingga kromosom akan terjerat pada benang tersebut.
Melalui benang gelendong inilah nantinya tiap-tiap kromosomberjalan
menuju kutub masing-masing.
g. Plastida
adalah organel yang meghasilkan warna pada sel tumbuhan.
Organel ini hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dikenal tiga jenis
plastida yaitu:
1). Leukoplas, berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan,
terdiri dari Amiloplas (untuk menyimpan amilum), Elaioplas atau
Lipidoplas (untuk menyimpan lemak/minyak) dan Proteoplas (untuk
menyimpan protein).
2). Kloroplas adalah plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi
menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
3). Kromoplas, yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya,
Fikosianin (biru), Fikoeritrin (merah), Karoten (keemasan), Xantofil
(kuning), Fukosatin (pirang).
Membran dalam melingkupi matriks yang dinamakan stroma.
Membran dalam ini terlipat berpasangan yang disebut lamela. Secara
berkala lamella ini membesar sehingga membentuk gelembung pipih
terbungkus membran dan dinamakan tilakoid. Struktur ini tersusun
dalam tumpukan mirip koin. Tumpikan tilakoid dinamakan grana.
h. Vakuola
Adalah ruang dalam sel yang berisi cairan. Cairan ini adalah air
dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Vakuola ditemukan pada
semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri,
kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah. Bagi tumbuhan, vakuola
berperan sangat penting dalam kehidupan karena mekanisme
pertahanan hidupnya bergantung pada kemampuan vakuola menjaga
konsentrasi zat-zat terlarut di dalamnya.
i. Peroksisom dan Glioksisom
Peroksisom berperan dalam oksidasi substrat menghasilkan
H2O2 yang selanjutnya dipecah menjadi H2O + O2. Selain itu, juga
berperan dalam mengubah lemak menjadi karbohidrat dan perubahan
purin dalam sel. Organel ini banyak mengadung enzim oksidase dan
katalase. Sedangkan glioksisom berperan dalam metabolisme asam
lemak dan tempat terjadinya siklus glioksilat.

4. PERBEDAAN SEL TUMBUHAN, HEWAN DAN BAKTERI

Oleh karena organisme sel terbagi menjadi 2 golongan yaitu sel prokariota
dan sel eukariota. Sel tumbuhan, sel hewan, dan sel bakteri secara umum
mempunyai beberapa perbedaan seperti berikut:

SEL TUMBUHAN SEL HEWAN SEL BAKTERI


Sel tumbuhan lebih besar Sel hewan lebih kecil Sel bakteri sangat kecil.
daripada sel hewan. daripada sel tumbuhan.
Mempunyai bentuk yang Tidak mempunyai bentuk Mempunyai dinding sel
tetap. yang tetap. dari lipoprotein.
Mempunyai plastida Tidak mempunyai plastida Tidak mempunyai plastida
Mempunyai vakuola yang Tidak mempunyai vakuola, Tidak mempunyai vakuola
besar walaupun kadang-kadang
beberapa sel hewan
uniseluler memiliki vakuola
tapi ukurannya kecil. Yang
biasa dimiliki hewan adalah
vesikel
Menyimpan tenaga dalam Menyimpan tenaga dalam _
bentuk pati. bentuk glikogen
Tidak mempunyai Mempunyai sentrosom Tidak mempunyai
sentrosom sentrosom
Tidak memiliki lisosom Memiliki lisosom _
Nukleus lebih kecil dari Nukleus lebih besar dari Tidak memiliki nukleus
vakuola vesikel dalam arti sebenarnya
\

Gambar : Sel Tumbuhan (atas) dan Sel Hewan (bawah)


5. DIFERENSIASI SEL

Regenerasi sel adalah proses pertumbuhan dan perkembangan sel yang


bertujuan untuk mengisi ruang tertentu pada jaringan atau memperbaiki bagian
yang rusak. Diferensiasi sel adalah proses pematangan suatu sel menjadi sel
yang spesifik dan fungsional, terletak pada posisi tertentu di dalam jaringan,
dan mendukung fisiologis hewan. Misalnya, sebuah stem cell mampu
berdiferensiasi menjadi sel kulit.
Saat sebuah sel tunggal, yaitu sel yang telah dibuahi, mengalami
pembelahan berulang kali dan menghasilkan pola akhir dengan keakuratan dan
kompleksitas yang spektakuler, sel itu telah mengalami regenerasi dan
diferensiasi.
Regenerasi dan diferensiasi sel hewan ditentukan oleh genom. Genom yang
identik terdapat pada setiap sel, namun mengekspresikan set gen yang
berbeda, bergantung pada jumlah gen yang diekspresikan. Misalnya, pada sel
retina mata, tentu gen penyandi karakteristik penangkap cahaya terdapat dalam
jumlah yang jauh lebih banyak daripada ekspresi gen indera lainnya.
Sel-sel terdiferensiasi pada hewan tersusun menjadi jaringan. Macam
jaringan berikut ini terdapat pada vertebrata, yaitu jaringan epitel, jaringan
konektif, jaringan otot dan jaringan saraf nervous.
Sedangkan pada tumbuhan, khususnya yang berpembuluh matang dapat
ditemukan jaringan meristematik, jaringan protektif, jaringan parenkim,
jaringan kolenkim, jaringan sklerenkim, jaringan xylem dan jaringan floem.

6. TRANSFER ENERGI DAN MATERI PADA ORGANISME

Metabolisme pada organisme multiseluler meliputi banyak hal, di


antaranya transpor materi dan energi. Sistem transportasi sangat penting bagi
tumbuhan dan hewan yang berkaitan dengan massa organisme tersebut. Pada
tanaman dan hewan yang masih sederhana atau belum memiliki struktur
organisasi yang rumit, transport materi ( nutrisi dan zat hara ) dan hasil
metabolisme cukup dari sel ke sel. Transportasi tersebut dapat berlangsung
secara aktif maupun pasif.
Transport pasif merupakan transport ion, molekul, dan senyawa yang tidak
memerlukan energi untuk melewati membran plasma. Transport pasif
mencakup difusi dan osmosis.
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut
dari bagian berkonsentrasi tinggi (hipertonik) ke bagian yang berkonsentrasi
rendah (hipotonik). Difusi dibedakan menjadi :
1. Difusi dipermudah dengan saluran protein.
Substansi seperti asam amino, gula, dan substansi bermuatan tidak dapat
berdifusi melalui membran plasma. Substansi-substansi tersebut melewati
membran plasma melalui saluran yang dibentuk oleh protein. Protein yang
membentuk saluran ini merupakan protein integral.
2. Difusi dipermudah dengan protein pembawa.
Proses difusi ini melibatkan protein yang membentuk suatu saluran
dan mengikat substansi yang ditransport. Protein ini disebut protein
pembawa. Protein pembawa biasanya mengangkut molekul polar,
misalnya asam amino dan glukosa.
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel
selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat.
Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak
oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang
membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat
dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian
dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi
yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah
mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke
larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan
turgor.
Transport aktif adalah pergerakan atau pemindahan yang
menggunakan energi untuk mengeluarkan dan memasukkan ion –ion dan
molekul melalui membran sel yang bersifat permeabel dengan tujuan
memelihara keseimbangan molekul kecil di dalam sel. Transpor aktif
dapat berhenti jika sel didinginkan, mengalami keracunan, atau
kehabisan energi. Transpor aktif memerlukan molekul pengangkut
berupa protein integral pada membran, dimana di dalam molekul ini,
terdapat situs pengikatan. Contoh protein yang terlibat dalam transpor
aktif ialah channel protein dan carrier protein, serta ionophore. Transport
aktif dibedakan menjadi 3 yaitu pompa ion, kontraspor dan endositosis-
eksositosis.
Pompa ion adalah transport ion melewati membran plasma yang
melawan semua sel memeliki perbedaan energi potensial listrik antara
sitoplasma dan lingkungan sekitarnya, yang disebut potensial membran.
Potensial membran bertindak seperti sebuah baterai, yaitu sebagai
sumber energi yang mempengaruhi transport ion masuk dan keluar sel.
Sebagai contoh, dibandingkan lingkungan sekitarnya, sel hewan memilki
konsentrasi ion K+ lebih tinggi dan konsentrasi Na+ lebih rendah.
Membran plasma mempertahankan konsentrasi ion dalam sel dengan
memompa Na+ keluar sel dan K+ ke dalam sel
Kotranspor adalah transport suatu zat yang mengaktifkan transport
zat lain melewati membran plasma. Kotranspor melibatkan dua protein
membran. Sebagai contoh, sel-sel tumbuhan memompakan ion hidrogen
untuk mengaktifkan transport sukrosa ke dalam sel. Sukrosa dapat
masuk ke dalam sel melalui protein membran melawan gradient
konsentrasi jika bersamaan ion hidrogen.
Endositosis adalah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam
sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini
akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom
awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali
(dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di
endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim
hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH
5 pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk
lisosom.
Eksositosis adalah proses dimana sel mensekresi makromolekul
dengan cara menggabungkan vesikula dengan membran plasma.Vesikula
transpor yang lepas dari aparatus Golgi dipindahkan oleh sitosekleleton
ke membran plasma. Ketika membran vesikula dan membran plasma
bertemu, molekul lipid kedua bilayer menyusun ulang dirinya sendiri
sehingga kedua membran bergabung. Kandungan vesikulanya kemudian
tumpah keluar sel.

C. Jaringan

Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan
fungsi yang sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu
fungsi fisiologi yang sama membentuk organ. Jaringan dipelajari dalam cabang
biologi yang dinamakan histologi, sedangkan cabang biologi yang mempelajari
berubahnya bentuk dan fungsi jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah
histopatologi.

Jaringan dimiliki oleh organisme yang telah memiliki pembagian tugas untuk
setiap kelompok sel-selnya. Organisme bertalus, seperti alga ("ganggang") dan fungi
("jamur"), tidak memiliki perbedaan jaringan, meskipun mereka dapat membentuk
struktur-struktur khas mirip organ, seperti tubuh buah dan sporofor. Tumbuhan lumut
dapat dikatakan telah memiliki jaringan yang jelas, meskipun ia belum memiliki
jaringan pembuluh yang jelas.

Jaringan hewan (termasuk manusia)


Ada empat kelompok jaringan dasar yang membentuk tubuh semua hewan, termasuk
manusia dan organisme multiseluler tingkat rendah seperti artropoda: jaringan
epitelium, jaringan pengikat, jaringan penyokong, dan jaringan saraf.

 Jaringan epitelium.

Jaringan yang disusun oleh lapisan sel yang melapisi permukaan organ seperti
permukaan kulit. Jaringan ini berfungsi untuk melindungi organ yang dilapisinya,
sebagai organ sekresi dan penyerapan.
Jaringan epitel terdiri dari 3 macam:
1. Eksotelium: epitel yang membungkus bagian luar tubuh
2. Endotelium: epitel yang melapisi organ dalam tubuh
3. Mesotelium: epitel yang membatasi rongga tubuh
Fungsi jaringan epitelium yakni:
a. Absorpsi, misalnya pada usus yang menyerap sari-sari makanan
b. Sekresi, contohnya testis yang mensekresikan sperma
c. Ekskresi, kulit yang mengeluarkan keringat
d. Transportasi, mengatur tekanan osmosis dalam tubuh
e. Proteksi, kulit melindungi jaringan tubuh di bawahnya
f. Penerima rangsang, kulit yang menanggapi rangsang dari luar
g. Pernapasan, kulit katak berfungsi sebagai alat pernapasan
h. Alat gerak, selaput kaki pada kulit katak membantu dalam pergerakan
i. Mengatur suhu tubuh, kulit mengatur suhu tubuh dengan mengeluarkan
keringat jika tubuh kepanasan

 Jaringan pengikat.
Sesuai namanya, jaringan pengikat berfungsi untuk mengikat jaringan dan alat tubuh.
Contoh jaringan ini adalah jaringan darah.

 Jaringan otot.

Jaringan otot terbagi atas tiga kategori yang berbeda yaitu otot polos yang dapat
ditemukan di organ tubuh bagian dalam, otot lurik yang dapat ditemukan pada rangka
tubuh, dan otot jantung yang dapat ditemukan di jantung.

 Jaringan saraf.

adalah jaringan yang berfungsi untuk mengatur aktivitas otot dan organ serta
menerima dan meneruskan rangsangan.

 Jaringan penyokong

adalah jaringan yang terdiri dari jaringan tulang rawan dan jaringan tulang yang
berfungsi untuk memberi bentuk tubuh,melindungi tubuh,dan menguatkan bentuk
tubuh

Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhan relatif lebih homogen daripada jaringan hewan. Tumbuhan tidak
memiliki kemampuan lokomosi (berpindah)/bergerak secara aktif sebagaimana
hewan. Meskipun demikian, banyak sel-sel baru terbentuk untuk berbagai jaringan
sebagai kompensasi banyaknya sel-sel yang mati, yang menjadi pasif karena berperan
sebagai sel-sel penyimpan cadangan energi (misalnya pada buah atau umbi) atau
metabolit sekunder, dan untuk mengisi jaringan baru karena tumbuhan selalu
bertambah massanya, khususnya bagi tumbuhan tahunan. Jaringan yang aktif
memperbanyak diri dan tidak memiliki fungsi khusus disebut jaringan meristematik,
sementara jaringan yang telah mantap dengan fungsinya disebut jaringan
tetap/permanen.

Jaringan meristem

Jaringan meristematik terdiri dari sel-sel meristem, suatu analog dari sel-sel punca
(stem cells) hewan. Jaringan ini dapat ditemukan pada titik-titik tumbuh di ujung
batang dan akar (disebut meristem pucuk/ujung/apikal), di bawah kulit kayu (sebagai
kambium gabus maupun kambium pembuluh, disebut meristem tepi/lateral), dan di
tepi ruas atau buku, serta pada pangkal tangkai daun (meristem antara/interkalar).
Jaringan ini, terutama meristem ujung, mudah diinduksi untuk diperbanyak secara in
vitro. Dalam jargon kultur jaringan, sel-sel ini dikatakan bersifat embrionik ("dapat
membentuk embrio"). Jaringan meristematik juga terbentuk apabila ada bagian
tumbuhan yang terbuka, misalnya karena terluka. Mobilisasi beberapa fitohormon,
biasanya auksin dan sitokinin, akan memicu terbentuknya sel-sel meristem yang
membentuk semacam jaringan tidak terdiferensiasi yang disebut kalus.

Jaringan permanen
Jaringan permanen dikategorikan menjadi tiga kelompok utama: epidermis (jaringan
pelindung, terdiri dari sel-sel yang menyusun lapisan luar daun dan bagian-bagian
tumbuhan yang masih muda), jaringan pengangkut (menyusun xilem dan floem), dan
jaringan dasar (mencakup parenkim, klorenkim, kolenkim, dan sklerenkim).

Epidermis melindungi bagian dalam organ sehingga tidak bersentuhan langsung


dengan pengaruh keadaan di luar organ. Epidermis dapat dilindungi oleh lapisan tipis
di bagian luar yang dikenal sebagai kutikula. Dapat juga ditemukan lapisan malam
(wax). Sel-sel epidermis biasanya berbentuk segi empat apabila dilihat dari samping,
berjajar homogen. Namun, epidermis dapat mengalami perubahan menjadi sel-sel
penutup atau sel penjaga stomata beserta beberapa sel tetangga, trikoma (miang atau
rambut daun/batang), duri, serta rambut kelenjar.

Jaringan pengangkut dimiliki oleh tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta).


Gymnospermae memiliki jaringan trakeida, serabut trakeida, dan parenkim kayu
sebagai penyusun xilem. Angiospermae memiliki tambahan jaringan trakea selain
jaringan yang dimiliki Gymnospermae. Floem (pembuluh tapis) tersusun dari jaringan
buluh tapis dan sel-sel pengiring.

Jaringan dasar menyusun sebagian besar tubuh tumbuhan (biomassa). Kelompok


jaringan ini memiliki banyak fungsi tergantung tempat ia berada. Seringkali ia
mengisi bagian terbesar dari suatu organ, menyusun daging buah, kulit batang, isi
umbi atau rimpang yang menyimpan pati atau metabolit sekunder tertentu (seperti
alkaloid dan terpenoid). Jaringan ini juga dapat mengalami kematian dengan
mengosongkan isi sel-selnya untuk membentuk struktur berongga (aerenkim) seperti
ruang dalam gelembung pada tangkai daun eceng gondok atau rongga dalam buluh
bambu.

D. Organ

Organ adalah kumpulan beberapa jaringan yang bekerjasama untuk melakukan tugas
tertentu. Struktur organ berbeda tiap makhluk hidup, makin tinggi tingkatannnya
makin kompleks organ yang menyusunnya.
1. Organ pada hewan dan manusia

A. Alat Pernapasan pada Manusia dan Hewan

1. Alat Pernapasan pada Manusia

Alat pernapasan pada manusia

Cara pemasukan udara ke dalam paru-paru

Cara pengeluaran udara dari paru-paru

Masuk dan keluarnya udara pernapasan yang disebabkan oleh naik dan
turunnya tulang rusuk disebut pernapasan dada. Sedangkan masuk dan
keluarnya udara pernapasan karena mendatar dan melengkungnya
diafragma disebut pernapasan perut.

2. Alat Pernapasan pada Hewan


a. Ikan

Ikan bernapas dengan menggunakan insang.

Alat pernapasan ikan

b. Burung

Burung bernapas dengan paru-paru. Selain paru-paru, pernapasan pada


burung juga dibantu oleh pundi-pundi (kantong) udara.

Alat pernapasan burung

B. Alat Pencernaan pada Manusia


Skema alat pencernaan manusia

C. Peredaran Darah pada Manusia

2. Organ pada Tumbuhan

Organ pada tumbuhan disusun atas beberapa jaringan tumbuhan. Berdasarkan


fungsinya, Organ pada Tumbuhan dibedakan menjadi organ sebagai organ hara
(orgnna nutritiaum), dan organ reproduksi (organa reproductikum). Alat hara meliputi
akar, batang, dan daun, sedangkan organ reproduksi berupa bunga.

Akar (redix)

Akar merupakan organ pada tumbuhan yang penting karena berperan sebagai alat
pencengkeram pada tanah/penguat dan sebagai alat penyerap air. Akar memiliki
bagian pelindung berupa tudung akar yang tidak dimiliki oleh organ lain.
Organ Akar

Fungsi Akar sebagai organ pada tumbuhan yaitu sebagai alat pelekat tumbuhan di
tempat hidupnya, menyerap air dan mineral dari dalam tanah, membantu menegakan
batang, sebagai alat pernafasan, sebagai tempat penyimpan cadangan makanan, dan
sebagai alat berkembang biak.

Struktur akar sebagai organ pada tumbuhan :

1. Struktur luar terdiri atas rambut akar, tudung akar, (kaliptar) titik tumbuhan
dan daerah pemanjang.
2. Struktur dalam terdiri atas akar sebagai organ pada tumbuhan :

 Epidermis (kulit luar), membentuk tonjolan-tonjolan yang disebut bulu akar.


 Konteks, di sebelah dalam epidermis berbentuk cicin yang berfungsi sebagai
tempat cadangan makanan. Pada jenis tumbuhan tertentu banyak yang mengandung
lentisel sebagai akar nafas.
 Endodermis, tersusun atas selapis sel mempunyai bagian seperti pita yang
disebut pita kaspari. Endodermis berfungsi mengatur keluar-masuknya bagian dari ke
jaringan akar.
 Silinder pusat (stele), merupakan bagian terdalam dari akar terdiri atas
perisikel dan berkas-berkas pembuluh (xilem dan floem).

Pada tumbuhan umumnya dikenal dua macam sistem perakan, yaitu akar tunggang
dan akar serabut. Akar tunggang adalah sistem perakaran terjadi bila akar emberio
dalam organ pada tumbuhan terus tumbuh menjadi akar utama dan bercabang-cabang
menjadi akar kecil. Sedangkan akar serabut adalah sistem perakaran yang akar embrio
dalam perkembangannya akan hilang dan kemudian di susul oleh berkembangnya
sejumlah akar yang hamper sama besar ukurannya yang berasal dari pangkal batang
organ pada tumbuhan.

Beberapa contoh akar sebagai organ pada tumbuhan di tinjau dari penampakannya di
atas tanah seperti akar penyangga pada pohon angsana, akar tunjang pada pohon
bakau, akar lutut pada pohon tanjang, dan akar tiang pada pohon beringin.

Batang (caulis)

Batang merupakan organ pada tumbuhan yang menjadikan tumbuhan menjadi tinggi
dan menjulang. Pada batang, xylem berperang dalam mengangkut zat hara dan air
dari dalam tanah menuju ke daun yang nantinya digunakan untuk proses fotosintesis.
Dan kemudian floem mengangkut hasil fotosintesis yaitu glukosa menuju ke seluruh
organ pada tumbuhan untuk disimpan sebagai cadangan makanan.
Fungsi Batang sebagai organ pada tumbuhan yaitu sebagai alat pernafasan, sebagai
tempat penyimpan cadangan makanan, sebagai organ reproduksi, sebagai jalur
translokasi agar air dan mineral dapat sampai ke daun dan semua bagian tubuh
tumbuhan.

Struktur batang sebagai Organ pada Tumbuhan :

 Epidermis, agak tebal yang dilapisi kutikula dan berfungsi untuk melindungi
lapisan-lapisan di dalamnya.
 Konteks, selnya berbentuk bulat dan berdinding tipis, berfungsi sebagai
tempat persediaan makanan bagi batang.
 Endodermis, pada batang disebut juga floeotern (sarung tepung), tidak begitu
jelas dan hampir menyatu dengan lapisan konteks.
 Silinder pusat, di dalamnya terdapat pembuluh kayu (xilem), pembuluh tapis
(floem) dan empelur.

Daun (Folium)
Daun merupakan organ pada tumbuhan yang melekat pada batang. selain itu daun
juga merupakan tempat terjadinya fotosintesis. Fotosintesis terjadi di palisade maupun
spons (bunga karang). Fotosintesis terjadi di daun, karena di daun terdapat kloroifil
yang bisa menyerap energi dari sinar matahari. Fungsi Daun sebagai organ pada
tumbuhan yaitu sebagai tempat berfotosintesis, sebagai tempat pertukaran gas,
sebagai alat untuk bernafas bagi tumbuhan.
Struktur Daun organ pada tumbuhan :

 Epidermis, merupakan selapis sel tipis yang di lindungi oleh kutikula.


kutikula berfungsi untuk membatasi penguapan yang tinggi.
 Mesofilterdiri atas 2 macam jaringan, yaitu jaringan palisade yang berfungsi
sebagai tempat terjadinya fotosintesis, dan jaringan spon (bunga karang) berfungsi
sebagai tempat pertukaran gas dan juga fotosintesis. terdapat bekas pembuluh angkut
xilem dan floem.
 Hipodermis merupakan epidermis bawah yang dilindungi oleh kutikula.

Bunga sebagai organ reproduksi pada tumbuhan


Bunga merupakan organ reproduksi seksual tumbuhan, pada dasarnya merupakan
pucuk termodifikasi sehingga daun-daunnya sangat merapat.

Bunga sebagai organ pada tumbuhan memiliki bagian-bagian seperti tangkai bunga,
dasar bunga pada ujung tangkai yang membesar, kelopak (calyx) sebagai hiasan
bunga terletak lebih luar berwarna hijau., mahkota bunga sebagai hiasan bunga yang
terletak lebih dalam dengan warna tertentu, benang sari merupakan organ kelamin
jantan, dan putik merupakan kelamin betina organ pada tumbuhan.
E. Sistem Organ dan Organisme

Hewan dan manusia


Suatu organ tersusun atas berbagai jenis jaringan untuk melakukan suatu fungsi tertentu.
Contohnya, usus yang terdiri atas berbagai jenis jaringan. Usus memiliki empat lapisan
utama, yaitu lapisan serosa, otot, lapisan submukosa dan lapisan mukosa. Lapisan serosa
terdiri atas jaringan ikat longgar dan jaringan epitel pipih. sistem organ ini sama sama
dimiliki manusia dan hewan.
Tumbuhan
Sistem organ pada tumbuhan, antara lain : terdapat beberapa sistem yang
dihubungkan dengan akar, batang, dan daun. Misalnya sistem pengangkutan, sistem
pelindung, sistem penyokong dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai