Anda di halaman 1dari 18

Penyimpanan & Transportasi Vaksin

(Rantai Vaksin)

146

Vaksin = produk biologis

Rentan / mudah rusak

Mengurangi efektifitas vaksinasi

Faktor yang mengurangi efektivitas vaksin


 waktu
 suhu
 sinar matahari

147

1
Kegagalan „Rantai Vaksin‟

Faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas


vaksin
 Jenis Vaksin
 Keadaan saat penyimpanan sebelumnya
 Batas kadaluwarsa
 Paparan suhu yang tidak sesuai
 Lama paparan berlangsung

148

Penyimpanan vaksin harus dijaga sepanjang rantai


perjalanan dari pabrik sampai saat melaksanakan
vaksinasi

149

2
Jenis Vaksin
Vaksin Bakteri Vaksin Virus

Vaksin
Vaksin hidup

• BCG OPV
Sensitif Suhu
Panas Campak

Vaksin MMR
Sensitif Suhu Varisela
Dingin

Influenza
Vaksin inaktif

Vaksin Difteria Meningo


Sensitif Tetanus Pneumo
Suhu Pertusis Hib
Dingin Tifoid Hepatitis B
Cholera IPV Hepatitis A

150

Vaksin yang sensitif pada paparan sinar

 BCG
(Bacille Calmette-Guérin)
 Vaksin rekontitusi measles-mumps-rubella
(MMR)
 Oral Polio Vaccine (OPV)

SEMUA VAKSIN AKAN RUSAK BILA


TERKENA SINAR MATAHARI LANGSUNG
151

3
Vaksin harus disimpan dan
ditransport sebaik mungkin

Udara panas akan


mengurangi vaksin.

152

“RANTAI VAKSIN”
Pabrik

Din Kes Proses transportasi Distributor


Propinsi

Apotik
Dinkes Kabupaten

Praktik swasta
Pelayanan Kesehatan Primer

Penyimpanan vaksin harus dijaga sepanjang rantai perjalanan


dari pabrik sampai saat melaksanakan vaksinasi
153

4
Penyimpanan Vaksin
di tingkat Propinsi

Kondisi Umum Kamar Dingin dan Beku


 Suhu kamar dingin : +2 s/d +8
 Suhu kamar beku : -15 s/d -25

Penyusunan vaksin dalam kamar dingin


 Untuk menyimpan vaksin Sensitif Dingin
 Jarak menyusun 1-2 cm atau satu jari antar dos vaksin

Penyusunan vaksin dalam kamar beku


● Untuk menyimpan vaksin Sensitif Panas
● Jarak menyusun 1-2 cm atau satu jari antar dos vaksin

154

Penyimpanan Vaksin di tingkat


Kabupaten dan Pelayanan Primer

Kondisi Umum Lemari es


 Jarak lemari es dengan dinding belakang 15 cm
 Lemari es tidak terkena sinar matahari langsung
 Sirkulasi ruangan cukup

Penyimpanan di lemari es
 Penyimpanan di freezer
– Untuk menyimpan vaksin Sensitif Panas
– Jarak menyusun 1-2 cm atau satu jari antar dos vaksin

Penyimpanan di lemari es
– Untuk menyimpan vaksin Sensitif Dingin
– Jarak menyusun 1-2 cm atau satu jari antar dos vaksin
155

5
Penyimpanan
dan distribusi

Vaksin bakteri / virus inaktif


 Vaksin yg sangat sensitif thd panas/sinar dibuat
berupa bubuk ( freeze-dried powders)
 Vaksin (yang bukan cairan) dapat disimpan di
freezer atau pd +2°C sampai +8°C
 Setelah dicampur segara disuntikkan;
buang setelah 3 jam (BCG), 6 jam (campak) atau
setelah selesai
 Vaksin OPV simpan beku 156

Penyimpanan dan Distribusi

Ajuvan Vaksin
 Berupa suspensi yg Ag diadsorbsi oleh
garam Aluminium (Al salts)
 Tidak perlu dicampur (kecuali komponen
Hib )
 Simpan pada suhu +2oC sp + 8oC

JANGAN
DIBEKUKAN
157

6
Masa simpan vaksin
Vademicum Bio Farma Jan.2002

Jenis Vaksin Suhu Penyimpanan Umur Vaksin


BCG +2 s/d +8°C 1 tahun
-15°s/d -25°C 1 tahun
DPT +2° s/d +8°C 2 tahun

Hepatitis B +2° s/d +8°C 26 bulan

TT +2° s/d +8°C 2 tahun

DT +2° s/d +8°C 2 tahun

OPV +2° s/d +8°C 6 bulan


-15° s/d -25°C 2 tahun
Campak +2° s/d +8°C 2 tahun
-15° s/d -25°C 2 tahun
158

Suhu Transportasi dan


Penyimpanan Vaksin

Vaksin Hepatitis B
Suhu lingkungan Imunogenitas
hilang dalam
45oC 1 jam
37oC 1 minggu
21oC 2 minggu

159

7
Contoh Vaksin PPI

160

Vaksin Polio Oral (OPV)

Penyimpanan
suhu minus 20 º C potensi sampai 2 thn
suhu 2 – 8 º C potensi hanya 6 bulan
Setelah dibuka  dalam suhu 2 – 8º C
potensi hanya sampai 7 hari
Tidak beku, ada sorbitol

161

8
Perubahan warna vaksin Polio oral
karena perubahan pH

162

Bubuk vaksin
Vaksin BCG kering

Setelah dilarutkan, dlm suhu


2 – 8 º C (bukan freezer), Pelarut, cair
hanya 3 jam (WHO 6 jam)

Kering : simpan dlm suhu 2 –


8 º C, lebih baik dalam
freezer. Jangan kena sinar
matahari

163

9
Vaksin
Difteri Tetanus Pertusis

Simpan dan transportasi dalam 2 – 8 º C

Jangan dalam freezer

Setelah dibuka, bertahan selama 2 minggu

164

Vaksin Campak

 Vaksin kering
– sebaiknya simpan < 0º C atau < 8º C
– lebih baik minus 20 º C.
– pelarut tidak boleh beku

 Setelah dilarutkan, dlm suhu 2 – 8 º C


maksimum 8 jam (atau 6-8 jam)
165

10
Semua vaksin pada umumnya disimpan
pada suhu + 2°C dan + 8° C

Hanya Vaksin Polio Oral (Sabin),


hidup dilemahkan yang disimpan
di freezer

Vaksin cair (selain polio) akan rusak


bila disimpan di dalam freezer

Vaksin kering
boleh disimpan di freezer 166

Cara mengetahui vaksin yang


rusak dalam penyimpanan

Amati adakah perbedaan bentuk


vaksin yang terpapar panas atau
beku dengan vaksin yang
tersimpan baik,
selama kurang lebih 30-60 menit

167

11
Uji Kocok
(shake test)

Untuk menguji
apakah vaksin
sudah pernah
beku atau
belum

168

Vaksin yang tidak boleh tersimpan beku

DTP
Hib (kecuali PRP-T)
Hepatitis B
Hepatitis A
Vaksin influenza
Pneumokokus (polisakarida & konjugasi)
Meningokokus (polisakarida & konjugasi)
Japanese encephalitis
Semua vaksin rekonstitusi
Semua vaksin kombinasi
Pelarut vaksin
169

12
Vial Vaccine Monitor (VVM)

Vial Vaccine
Monitor
(VVM)

Cara menguji
vaksin yang
sudah
pernah
terpapar
panas > 8°C

170

Vaksin sensitif/ labil pada suhu ruangan

 BCG
 MMR
 OPV
 Varisela
 Yellow fever
 Semua vaksin rekonstitusi

171

13
Check list menjaga keamanan proses
transportasi dan penyimpanan vaksin

No Ya / Tindakan yang dilakukan


tidak
1 Ada seorang petugas yang bertanggung jawab
melakukan proses transportasi dan penyimpanan
vaksin
2 Ada petugas lain yang dapat menggantikan, bila
petugas utama berhalangan
3 Catatan inventarisasi vaksin
- Nama vaksin dan jumlah yang diterima
- Tanggal vaksin yang diterima
- Keadaan vaksin saat diterima
- Nomer lot vaksin dari pabrik
- Tanggal kadaluwarsa vaksin

172

5 Kulkas tidak digunakan untuk menyimpan makanan/


minuman
6 Vaksin tidak disimpan di pintu kulkas
7 Vaksin disusun menurut tanggal terbaru dan lamanya
kadaluwarsa
8 Pastikan tanggal kadaluwarsa dan gunakan vaksin
yang tanggalnya paling dekat
9 Tandai di pintu kulkas dan freezer, vaksin yang harus
disimpan sesuai dengan tempatnya
10. Termometer selalu tersedia dan layak pakai di kulkas

11 Suhu kulkas di pertahankan pada rentang (2-8ºC)

12 Sediakan ekstra kemasan air dingin untuk menjaga


suhu dingin di kulkas
13 Suhu freezer dipertahankan pada rentang kurang atau
sama dengan (-15ºC)
14 Sediakan ekstra kemasan es untuk menjaga suhu
dingin di kulkas
173

14
15 Jaga aliran listrik ke kulkas jangan sampai terputus

Bila tiba-tiba aliran listrik terputus,


lakukan langkah-langkah berikut

 Pastikan vaksin masih berada di tempat yang dingin

 Tandai vaksin yang terpapar, pisahkan dengan yang


belum rusak
 Vaksin yang diduga rusak, serahkan pada pabrik/
distributor, atau minta penjelasan untuk penanganan
lanjut terhadap vaksin tersebut

174

175

15
176

177

16
178

PRINSIP UTAMA
Bila ragu rantai vaksinnya, gunakan vaksin :

SEGERA SEBAGAI PRIORITAS

ATAU

TIDAK DIGUNAKAN SAMA SEKALI

179

17
KESIMPULAN
PENGELOLAAN VAKSIN YANG OPTIMAL

• LAMA PENYIMPANAN
Di ruang dingin: maksimum 6 bulan
di lemari es 3 bulan
selalu mengingat ‘simpan pertama gunakan
lebih awal / dulu’

 Perhatikan suhu tempat penyimpanan

 Tercatat

180

18

Anda mungkin juga menyukai