PENDAHULUAN
Kemajuan dan perkembangan lingkungan dunia usaha pada saat ini telah berkembang
sangat cepat dan tepat. Adanya perkembangan industri yang semakin kompetitif dari waktu
kewaktu menyebabkan setiap perusahaan harus siap menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Persaingan usaha merupakan faktor penting dalam meningkatkan kinerja perusahaan agar dapat
meningkatkan kualitas yang dihasilkan yang didukung dengan adanya pengendalian internal.
Menurut Adry & Tirtajaya (as citied in Kalumata,2017) Pengendalian internal yang baik harus
dimiliki setiap perusahaan tanpa terkecuali. Pengendalian internal dalam perusahaan adalah
untuk menjaga dan memastikan setiap aktivitas dalam perusahaan sesuai dan sejalan dengan
tujuan perusahaan. Agar tetap unggul ditengah-tengah ketatnya persaingan bisnis, maka
performa yang baik ini dihasilkan dari adanya suatu pengendalian internal.
Pada perusahaan yang mempunyai ruang lingkup usaha yang cukup besar, seorang
pimpinan tidak akan mampu menangani setiap operasi perusahaan secara langsung. Keterbatasan
ini menuntut suatu perusahaan untuk memiliki struktur pengendalian internal. Perlindungan dan
pengawasan yang dilakukan oleh struktur pengendalian internal yang memadai dapat
mengurangi terjadinya penyelewengan baik itu yang bersifat administratif maupun yang bersifat
fisik kalaupun terjadi, hal ini dapat diketahui dan diatasi dengan cepat oleh manajemen
(Mutmainnah,2016).
PEMBAHASAN
Pengendalian Internal
Menurut COSO pengendalian internal dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang dipengaruhi
oleh dewan direksi manajemen dan karyawan yang dirancang untuk memberikan jaminan yang
menyakinkan bahwa tujuan organisasi akan dapat dicapai melalui hal-hal sebagai berikut :
1. Efisiensi dan Efektivitas operasi.
2. Penyajian laporan keuangan yang dapat dipercaya.
3. Ketaatan terhadap undang-undang dan aturan yang berlaku
Pengendalian internal sangat penting dalam perkembangan operasi perusahaan, karena
masalah-masalah yang timbul sangat kompleks. Dengan demikian, diperlukan suatu
pengendalian internal yang baik dan memadai. Sesuai dengan perkembangan zaman dan juga
perkembangan dunia usaha, istilah pengendalian internal pun mengalami perkembangan tidak
hanya untuk mengawasi kecermatan dan pembukaan, tetepi mempunyai arti luas yaitu meliputi
seluruh organisasi perusahaan (Mutmainnah,2016).
Harta perusahaan perlu diamankan dari segala kemungkinan yang akan merugikan perusahaan
berupa pencurian, penyelewengan, kecurangan dan lain-lain, baik secara fisik maupun secara
administratif;
Menjaga agar data dan informasi bebas dari kesalahan dan menyediakan hasil yang konsisten
bila memproses data yang serupa, sehingga pihak manajemen mempunyai informasi yang tepat
dalam setiap pengambilan keputusan;
c) Mendorong efisiensi
Dengan digunakan berbagai metode dan prosedur-prosedur untuk mengendalikan biaya yaitu
dengan menyusun budget, biaya standar akan menjadi alat yang efektif untuk mengendalikan
biaya dengan tujuan akhir menciptkan efisiensi;
1. Lingkungan pengendalian.
Lingkungan pengendalian menciptakan suasana pengendalian dalam suatu organisasi dan
mempengaruhi kesadaran personel organisasi tentang pengendalian. Lingkungan pengendalian
merupakan landasan untuk semua unsur pengendalian internal, yang membentuk disiplin dan
struktur.
Berbagai faktor yang membentuk lingkungan pengendalian dalam suatu entitas antara lain:
2. Penilaian risiko.
Penaksiran resiko untuk tujuan pelaporan keuangan adalah identifikasi, analisis dan
pengelolaan resiko entitas yang berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan, sesuai dengan
prinsip akutansi berterima umum. Penaksiran ririko manajemen untuk tujuan pelaporan
keuangan adalah penaksiran resiko yang terkandung dalam aserasi tertentu dalam laporan
keuangan dan desain dan implementasi aktivitas pengendalian yang ditunukan untuk mengurangi
resiko tersebut pada tingkat minum, dengan mempertimbangkan biaya dan manfaat.
Penaksiran resiko manajemen harus mencakup pertimbangan khusus terhadap risiko yang dapat
timbul dari perubahan keadaan, seperti:
a) Bidang baru bisnis atau transaksi yang memerlukan prosedur akutansi yang belum
pernah dikenal.
b) Perubahan standar akutansi.
c) Hukum dan peraturan baru.
Perubahan yang berkaitan dengan revisi sistem dan teknologi baru yang digunakan untuk
pengolahan informasi. Pertumbuhan pesat entitas yang menuntut perubahan fungsi pengolahan
dan pelaporan informasi dan personel yang terlibat didalam fungsi tersebut.
3. Kegiatan Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memberikan
keyakinan bahwa petunjuk yang dibuat oleh manajemen dilaksanakan. Kebijakan dan prosedur
ini memberikan keyakinan bahwa tindakan yang diperlukan telah dilaksanakan untuk
mengurangi resiko dalam pencapaian tujuan entitas. Aktivitas pengendalian memiliki berbagai
macam tujuan dan diterapkan dalam berbagai tingkat dan fungsi organisasi.
a) Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya
manusia. Hal tersebut dilaksanakan dengan memperhatikan sekurang-kurangnya
ketentuan berikut:
1) Mengkomunikasikan,visi,misi,tujuan,nilai,dan strategi instansi kepada pegawai
2) Membuat strategi perencanaan dan pembinaan sumber daya manusia yang
mendukung pencapaian visi dan misi
3) Membuat uraian jabatan,prosedur rekrutmen, program pendidikan dan pelatihan
pegawai,ketentuan disiplin pegawai, sistem penilaian kinerja,serta rencana
pegembangan kariri.
4) Penetapan kebijakan dan prosedur sejak rekrutmen sampai dengan pemberhentian
pegawai.
5) Penelusuran latar belakang calon pegawai dalam proses rekrutmen
6) Supervisi periodik yang memadai pegawai
b) Pengendalian atas pengelola sistwm informasi
Pengendalian pada sistem komputer sering dikelompokkan menjadi general control dan
application control.
c) Pengendalian Aset Fisik Catatan
d) Penetapan dan reviu indikator dan pengukuran kinerja
e) Verifikasi indeenden intern yang efektif
f) Pemisahan fungsi dan tugas otorisasi atas transaksi dan kejadian
g) Pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban
h) Pencatatan yang akurat dan tepat waktu,dokumen,atau bukti transaksi yang lengkap
i) Pembatasan akses dan akuntabilitas atas sumber daya dan pencatatannya
j) Dokumentasi yang baik
Informasi dan komunikasi, kualitas suatu informasi yang dihasilkan oleh SIA berdampak
pada kemampuan pihak manajemen untuk mengambil tindakan serta membuat keputusan dalam
hubungannya dengan operasional perusahaan, serta membuat laporan keuangan yang handal.
Mutmainnah Nurul. 2016. Analisis Sistem Pengendalian Intern Terhadap Efektifitas Pengelolaan
Kas Pada Pt. Pos Indonesia (Persero) Cabang Sinjai. Skripsi. Fakultas Ekonomi : Universitas
Negeri Makassar Makassar
Weber, Ron. 1999. Information System Control and Audi, 1 edition. United States of
America: Prentice Hall