Anda di halaman 1dari 8

Page

2
/
3

Page 1 of 3
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PELAKSANAAN COMPUTER ASSISTED TEST (CAT)

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

FORMASI TAHUN 2019

A. PELAKSANAAN SELEKSI

Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB)

1. Materi SKD dan SKB

a. Materi Ujian berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 23 Tahun 2019 tentang Kriteria

Penetapan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil dan Pelaksanaan Seleksi Calon

Pegawai Negeri Sipil Tahun 2019;

b. Sistem ujian menggunakan Computer Assisted Test (CAT) dan dilaksanakan

oleh BKN.

c. Materi soal SKD dan SKB disusun oleh lembaga yang berwenang dan

diintegrasikan dalam bank soal CAT BKN.

d. Soal dibuat berbagai varian guna menghindari kerja sama antar peserta.

2. Pelaksanaan SKD dan SKB


a. Tim Penerimaan Seleksi CPNS melakukan koordinasi dengan Kepala BKN

selaku Ketua Tim Pelaksana Panselnas dalam pelaksanaan SKD dan SKB

mengenai mekanisme pelaksanaan Seleksi Pengadaan CPNSD Pemerintah

Kabupaten Sragen dengan menggunakan Sistem CAT;

b. Tim Penerimaan Seleksi CPNS Kabupaten Sragen menetapkan jadwal

sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Panselnas bagi pelaksanaan SKD

dan SKB, menyiapkan personil, Sarana dan Prasarana pelaksanaan SKD

dan SKB;

c. Tim Penerimaan Seleksi CPNS Kabupaten Sragen melakukan koordinasi

dengan Panselnas yang memfasilitasi pelaksanaan SKD dan SKB dengan

menggunakan Sistem CAT terkait dengan kesiapan infrastruktur yang

dibutuhkan;

B. KETENTUAN TEKNIS UJIAN :

1. Peserta Ujian wajib membawa ASLI Kartu Ujian (dicetak warna dan sudah

dipotong / digunting) dan ASLI Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku

untuk menghindari praktik joki . Jika tidak membawa KTP dan Kartu ujian, tidak

diperkenankan mengikuti ujian.

2. Peserta wajib mengenakan pakaian :

a. Pria : kemeja putih, celana kain warna hitam atau gelap (bukan

berbahan jeans) dan bersepatu;

b. Wanita : kemeja putih , celana panjang / rok panjang warna hitam atau

gelap (bukan berbahan jeans), khusus bagi yang berhijab

menggunakan hijab warna hitam atau gelap dan bersepatu.


3. Peserta hadir 90 (Sembilan puluh) menit di lokasi ujian sebelum jadwal ujian

yang ditentukan, Sebelum memasuki ruang tes, peserta wajib melakukan

registrasi ulang, registrasi PIN, dan mengikuti pengarahan tentang tata cara

pelaksanaan CAT oleh petugas.

4. Waktu pelaksanaan SKD dan SKB menggunakan CAT masing-masing adalah 90

(sembilan puluh) menit; bagi pelamar penyandang disabilitas Sensoris Netra

yang mendaftar pada formasi khusus Penyandang Disabilitas waktu

pelaksanaan SKD dan SKB masing-masing selama 120 (seratus dua puluh)

menit;

5. Peserta yang hadir untuk mengikuti ujian tidak sesuai jadwal yang telah

ditentukan (undangan) dengan alasan apapun, dianggap mengundurkan diri dan

dinyatakan gugur.

6. Peserta yang terlambat hadir saat ujian sudah dimulai dianggap mengundurkan

diri dan dinyatakan gugur.

Page 2 of 3
7. Peserta tidak diperkenankan membawa barang apapun ke dalam ruang ujian

kecuali kartu Ujian dan Kartu Identitas Pribadi ( e-KTP / Surat Keterangan

Pengganti KTP ), (panitia menyediakan tempat penitipan barang)

8. Peserta akan dilakukan pemeriksaan dengan metal detector hindari pemakaian

asesoris yang terbuat dari material LOGAM ( ikat pinggang, bross, jam tangan

dll)

9. Demi kelancaran registrasi, peserta diharapkan mengingat / menuliskan nomor


URUT ABSEN dan NOMOR MEJA ABSEN pada bagian belakang kartu ujian.

10.Lokasi ruang ujian dipastikan kelayakannya dengan komputer, kursi dan meja

sesuai kapasitas gedung yang telah ditentukan.

11.Ujian dilaksanakan secara terjadwal dengan waktu pelaksanaan dan peserta tes

yang telah ditentukan oleh panitia seleksi.

C. PENGOLAHAN HASIL SELEKSI

Pengolahan hasil seleksi dilakukan oleh PANSELNAS sebagaimana diatur dalam

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

23 Tahun 2019 tentang Kriteria Penetapan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil dan

Pelaksanaan Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2019;

D. PENETAPAN KELULUSAN

1. Prinsip penentuan kelulusan peserta Seleksi Kompetensi Dasar didasarkan pada

nilai ambang batas kelulusan (passing grade);

2. Nilai ambang batas kelulusan (passing grade) Seleksi Kompetensi Dasar diatur

dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 24 Tahun 2019 tentang Nilai Ambang Batas Seleksi Kompetensi

Dasar Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2019;

3. Seleksi Kompetensi Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil tahun 2019 meliputi:

a. Tes Karakteristik Pribadi (TKP);

b. Tes Intelegensia Umum (TIU); dan

c. Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

4. Nilai ambang batas Seleksi Kompetensi Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Tahun 2019 sebagaimana dimaksud yaitu:


a. 126 (seratus dua puluh enam) untuk Tes Karakteristik Pribadi;

b. 80 (delapan puluh) untuk Tes Intelegensia Umum; dan

c. 65 (enam puluh lima) untuk Tes Wawasan Kebangsaan.

5. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam nomor 4 dikecualikan bagi peserta

yang mendaftar pada jenis penetapan kebutuhan Formasi Khusus (Penyandang

Disabilitas) dan bagi jabatan tertentu.

a. nilai kumulatif Seleksi Kompetensi Dasar bagi Penyandang Disabilitas paling

rendah 260 (dua ratus enam puluh), dengan nilai TIU paling rendah 70 (tujuh

puluh);

b. Nilai kumulatif Seleksi Kompetensi Dasar bagi formasi jabatan Dokter

Spesialis, Dokter Gigi Spesialis, Dokter Pendidik Klinis, Dokter, Dokter Gigi

paling rendah 271 (dua ratus tujuh puluh satu), dengan nilai TIU paling

rendah 80 (delapan puluh); dan

c. Penyandang disabilitas yang mendaftar pada Formasi Umum nilai ambang

batas / passing grade mengikuti nilai ambang batas / passing grade Formasi

Umum.

6. Apabila peserta seleksi memperoleh nilai kelulusan yang sama setelah integrasi

nilai SKD dan SKB, maka penentuan kelulusan akhir secara berurutan

didasarkan pada:

a. Nilai total hasil SKD yang lebih tinggi;

b. Apabila nilai sebagaimana dimaksud pada huruf a masih sama, maka

penentuan kelulusan akhir didasarkan secara berurutan mulai dari nilai

Tes Karakteristik Pribadi (TKP), Tes Intelegensi Umum (TIU), dan Tes
Wawasan Kebangsaan (TWK);

c. Apabila nilai sebagaimana dimaksud pada huruf b masih sama, maka

penentuan kelulusan akhir didasarkan pada nilai IPK; dan

Page 3 of 3
d. Apabila nilai sebagaimana dimaksud pada angka c masih sama,

penentuan kelulusan didasarkan pada usia tertinggi.

7. Dalam hal kebutuhan Formasi Umum belum terpenuhi, dapat diisi dari peserta

yang mendaftar pada Formasi Khusus pada jabatan, kualifikasi pendidikan, dan

unit penempatan / lokasi formasi yang sama serta memenuhi nilai ambang batas

/ passing grade SKD Formasi Umum dan berperingkat terbaik;

8. Dalam hal kebutuhan Formasi Khusus belum terpenuhi, dapat diisi dari peserta

yang mendaftar pada Formasi Umum dan Formasi Khusus lainnya pada jabatan,

kualifikasi pendidikan, dan unit penempatan / lokasi formasi yang sama serta

memenuhi nilai ambang batas / passing grade SKD Formasi Umum dan

berperingkat terbaik;

9. Apabila tahapan sebagaimana dimaksud dalam angka 7 dan 8 masih terdapat

formasi yang tidak terpenuhi, dapat diisi dari peserta yang mendaftar pada

Formasi Umum dan Formasi Khusus lainnya yang jabatan dan kualifikasi

pendidikannya sama dari unit penempatan / lokasi formasi yang berbeda serta

memenuhi nilai ambang batas (passing grade) SKD Formasi Umum dan

berperingkat terbaik;

10.Pengumuman peserta yang dinyatakan lulus dilakukan oleh Bupati berdasarkan


hasil integrasi nilai Seleksi Kompetensi Dasar dan nilai Seleksi Kompetensi

Bidang dari Badan Kepegawaian Negara.

11.Penetapan dan pengumuman terhadap peserta seleksi yang dinyatakan lulus

tahap akhir tidak melebihi jumlah formasi pada masing-masing jabatan dan

kualifikasi pendidikan sebagaimana ditetapkan oleh Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi;

12.Peserta seleksi yang sudah dinyatakan lulus wajib membuat surat pernyataan

bersedia mengabdi pada instansi yang bersangkutan dan tidak mengajukan

pindah dengan alasan apapun sekurang-kurangnya selama 10 (sepuluh) tahun

sejak TMT PNS;

13.Dalam hal peserta seleksi sudah dinyatakan lulus oleh Bupati sebagaimana

dimaksud angka 12 tetap mengajukan pindah, yang bersangkutan dianggap

mengundurkan diri;

14.Dalam hal peserta seleksi sudah dinyatakan lulus oleh Bupati, tetapi di kemudian

hari terbukti kualifikasi pendidikannya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan dan /

atau tidak memenuhi persyaratan lainnya yang telah ditetapkan, maka Bupati

akan mengumumkan pembatalan kelulusan yang bersangkutan;

15.Dalam hal peserta yang sudah dinyatakan lulus tahap akhir seleksi dan sudah

mendapat persetujuan NIP kemudian mengundurkan diri, kepada yang

bersangkutan diberikan sanksi tidak boleh mendaftar pada penerimaan Calon

Pegawai Negeri Sipil untuk periode berikutnya.

E. LAIN-LAIN

Hal-hal yang belum diatur dalam SOP ini, dapat ditetapkan sesuai dengan
kebutuhan dan pelaksanaan sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Sragen, 24 Januari 2020

SOP 2020 used pelaksanaan CAT.pdf


Page 2 of 3

Anda mungkin juga menyukai