Logbook Semester 6
Logbook Semester 6
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan
Agama : Islam
No. Hp : 081809582930
Kelurahan : Utama
RW : 01 RT : 02
Muhamad Khalid R
b. 2017
KETERANGAN:
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
MENINGGALDUNIA
MENIKAH
IBU
SASARAN
GARIS
KETURUNAN
4M
3M
KETERANGAN:
1 : RUANGAN DAPUR
2 : RUANGAN KAMAR
3 : RUANGAN KELUARGA
Analisis :
Air bersih (Djiwosaputro, 1981): air sehat yang dipergunakan untuk kegiatan manusia dan
harus bebas dari kumaan-kuman penyebab penyakit, bebas dari bahan-bahan kimia yang dapat
mencemari air bersih tersebut.
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehar-hari yang kualitasnya memenuhi syarat-
syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.
Sumber minum teh devi itu adalah galon. Galon biasanya sudah memenuhi syarat-syarat
sebagai air bersih dan sudah dimasak dan layak untuk diminum.
1. Tidak berbau
2. Tidak berwarna (15 TCU)
3. Total zat terlarut / TDS (500 mg/l)
4. Kekeruhan (5 NTU)
5. Tidak berasa
6. Suhu : suhu udara ±3ºC
Parameter Fisik air minum di rumah teh devi tidak berbau, tidak berwarna, tidak keruh, dan
tidak berasa, sudah sesuai dari parameter fisik air minum. Tetapi, tidak sesuai dengan kualitas dari air
untuk keperluan yang lain. Karena, keperluan yang lain itu sangat keruh dan di dasar airnya banyak
zat terlarutnya.
Sumber utama air untuk keperluan sehari-hari teh devi adalah pemberian dari pabrik termasuk
ke dalam sumber air ledeng eceren.
Sumber air ledeng eceran/membeli: dari perusahaan, lembaga atau penjual eceran, baik
dengan cara dialirkan langsung ke rumah atau dikirim menggunakan drum/jerigen. Sumber Air untuk
keperluan sehari-hari adalah air ledeng eceran yang dialirkan langsung dari perusahaan karena suami
teh devi bekerja di perusahaan itu dan sumber air nya cukup untuk dipakai sehari-hari untuk kelurga
teh devi.
Analisis :
Saluran pembuangan limbah sangat penting perannya, karena perannya sangat vital
dalam menyalurkan benda atau zat yang tidak dibutuhkan oleh anggota didalam keluarga
tersebut, serta bahkan bahan-bahan yang beracun, saluran limbah sering merupakan saluran
yang pertama harus dibuat pada saat pembuatan rumah.
Pengaruhnya sangat nampak jelas, misalnya pada perlekatannya yang tidak boleh
berdekatan atau saling mengganggu dengan saluran air minum/air bersih lainnya.
Air limbah dapat didefinisikan sebagai air buangan dari air bersih yang sudah
digunakan. Air limbah dibuang ke saluran umum atau diserapkan ke dalam tanah setelah
tentunya mulai pengolahan terlebih dahulu.
1. Pembuangan air limbah sebaiknya tidak mengotori sungai dan juga danau sekitarnya.
2. Tidak boleh menjadi tempat berkembangnya nyamuk, lalat, dan kecoa.
3. Tidak menyebabkan kecelakaan.
4. Tidak mengganggu pemandangan.
Untuk di rumah teh devi mempunyai saluran pembuangan air limbah yaitu ke Septic
Tank, dan keadaan saluran limbahnya terawat karena sudah ada petugas yang setiap harinya
menjaga dan menjamin kebersihan pembuangan air limbah tersebut agar selalu memenuhi
syarat saluran pembuangan air limbah yang sehat.
Analisis :
Jamban keluarga merupakan suatu bangunan yang digunakan untuk tempat membuang dan
mengumpulkan kotoran/najis manusia yang lazim disebut kakus atau WC, sehingga kotoran tersebut
disimpan dalam suatu tempat tertentu dan tidak menjadi penyebab atau penyebar penyakit dan
mengotori lingkungan pemukiman.
Kotoran manusia yang dibuang dalam praktek sehari-hari bercampur dengan air, maka
pengolahan kotoran manusia tersebut pada dasarnya sama dengan pengolahan air limbah. Oleh sebab
itu pengolahan kotoran manusia, demikian pula syarat-syarat yang dibutuhkan pada dasarnya sama
dengan syarat pembuangan air limbah (Depkes RI, 1985) antara lain:
1. Tidak mencemari sumber air minum. Letak lubang penampungan kotoran paling sedikit
berjarak 10 meter dari sumur air minum (sumur pompa tangan, sumur gali, dan lain-lain).
Tetapi kalau keadaan tanahnya berkapur atau tanah liat yang retak-retak pada musim
kemarau, demikian juga bila letak jamban di sebelah atas dari sumber air minum pada tanah
yang miring, maka jarak tersebut hendaknya lebih dari 15 meter;
2. Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus. Untuk itu tinja harus
tertutup rapat misalnya dengan menggunakan leher angsa atau penutup lubang yang rapat;
3. Air seni, air pembersih dan air penggelontor tidak mencemari tanah di sekitarnya, untuk itu
lantai jamban harus cukup luas paling sedikit berukuran 1×1 meter, dan dibuat cukup
landai/miring ke arah lubang jongkok;
4. Mudah dibersihkan, aman digunakan, untuk itu harus dibuat dari bahan-bahan yang kuat dan
tahan lama dan agar tidak mahal hendaknya dipergunakan bahan-bahan yang ada setempat;
5. Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan berwarna terang;
6. Cukup penerangan;
7. Lantai kedap air;
8. Luas ruangan cukup, atau tidak terlalu rendah;
9. Ventilasi cukup baik;
10. Tersedia air dan alat pembersih.
Sementara menurut Kusnoputranto (1997), terkait dengan pengolahan ekskreta manusia dan aspek
kesehatan masyarakat, terdapat dua sistem pengolahan yang digunakan, yaitu: a). Sistem kering (night
soil) seperti Pit Latrine, composting toilets, cartage systems, composting; b). Sistem basah (sewage),
seperti aquaprivy dan septick tank.
1. Pit privy (Cubluk): Kakus ini dibuat dengan jalan membuat lubang ke dalam tanah sedalam
2,5 sampai 8 meter dengan diameter 80-120 cm. Dindingnya diperkuat dari batu bata ataupun
tidak. Sesuai dengan daerah pedesaan maka rumah kakus tersebut dapat dibuat dari bambu,
dinding bambu dan atap daun kelapa. Jarak dari sumber air minum sekurang-kurangnya 15
meter.
2. Jamban cemplung berventilasi (ventilasi improved pit latrine): Jamban ini hampir sama
dengan jamban cubluk, bedanya menggunakan ventilasi pipa. Untuk daerah pedesaan pipa
ventilasi ini dapat dibuat dari bambu.
3. Jamban empang (fish pond latrine): Jamban ini dibangun di atas empang ikan. Di dalam
sistem jamban empang ini terjadi daur ulang (recycling) yaitu tinja dapat langsung dimakan
ikan, ikan dimakan orang, dan selanjutnya orang mengeluarkan tinja, demikian seterusnya.
4. Jamban pupuk (the compost privy): Pada prinsipnya jamban ini seperti kakus cemplung,
hanya lebih dangkal galiannya, di dalam jamban ini juga untuk membuang kotoran binatang
dan sampah, daun-daunan.
5. Septic tank atau jamban leher angsa: Jamban jenis septic tank ini merupakan jamban yang
paling memenuhi persyaratan, oleh sebab itu cara pembuangan tinja semacam ini yang
dianjurkan. Septic tank terdiri dari tangki sedimentasi yang kedap air, dimana tinja dan air
buangan masuk mengalami dekomposisi.
Jamban bentuk septic tank sebagai bentuk jamban yang paling memenuhi syarat, tinja
mengalami beberapa proses didalamnya, sebagai berikut :
Proses kimiawi: Akibat penghancuran tinja akan direduksi sebagian besar (60- 70%), zat-zat
padat akan mengendap di dalam tangki sebagai sludge Zat-zat yang tidak dapat hancur
bersama-sama dengan lemak dan busa akan mengapung dan membentuk lapisan yang
menutup permukaan air dalam tangki tersebut. Lapisan ini disebut scum yang berfungsi
mempertahankan suasana anaerob dari cairan di bawahnya, yang memungkinkan bakteri-
bakteri anaerob dan fakultatif anaerob dapat tumbuh subur, yang akan berfungsi pada proses
selanjutnya.
Proses biologis: Dalam proses ini terjadi dekomposisi melalui aktivitas bakteri anaerob dan
fakultatif anaerob yang memakan zat-zat organik alam sludge dan scum. Hasilnya selain
terbentuknya gas dan zat cair lainnya, adalah juga pengurangan volume sludge, sehingga
memungkinkan septic tank tidak cepat penuh. Kemudian cairan influent sudah tidak
mengandung bagian-bagian tinja dan mempunyai BOD yang relatif rendah. Cairan influent
akhirnya dialirkan melalui pipa.
Untuk ibu sasaran saya tidak mempunyai jamban sendiri, jamban nya berada diluar
karena jamban itu dipakai bersama dengan ibu mertua-nya ibu sasaran saya dan itu termasuk
umum.
Untuk keadaannya sangat tidak terawat terlihat dari syarat-syaratnya pun tidak
memenuhi yaitu lantainya yang tidak kedap air serta lantainya sangat kotor penuh dengan
tanah karena pada lantainya terdapat baanyak sekali tanah dan juga licin jadi sangat mungkin
untuk terjadinya kecelakaan. Jenis jamban nya jamban leher angsa, jamban yang disarankan
untuk digunakan oleh masyarakat karena ada proses kimiawi dan biologisnya.
Analisis :
Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam (resources recovery).
Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metode dan
keterampilan khusus untuk masing-masing jenis zat.
Terdapat beberapa konsep tentang pengelolaan sampah yang berbeda dalam penggunaannya,
antara negara-negara atau daerah. Beberapa yang paling umum, multikonsep yang digunakan adalah:
Hierarki sampah - hierarki sampah merujuk kepada " 3 M " mengurangi sampah, menggunakan
kembali sampah dan daur ulang, yang mengklasifikasikan strategi pengelolaan sampah sesuai dengan
keinginan dari segi minimalisasi sampah. Hierarki limbah yang tetap menjadi dasar dari sebagian
besar strategi minimalisasi sampah. Tujuan hierarki sampah adalah untuk mengambil keuntungan
maksimum dari produk-produk praktis dan untuk menghasilkan jumlah minimum limbah.
1. Kuat
Tempat sampah haruslah terbuat dari material yang kuat, sehingga tidak mudah bocor. Hal ini
penting agar sampah di dalamnya tidak tercecer saat dibawa ke tempat pembuangan sampah akhir.
2. Mempunyai Tutup
Tempat sampah yang baik adalah yang memiliki tutup yang mudah dibuka dan ditutup. Fungsi
dari tutup pada tempat sampah adalah sebagai penahan bau agar aroma tidak sedap dari sampah yang
mulai membusuk tidak menyebar. Karena bau sampah merupakan polusi udara yang berpotensi
menganggu pernapasan dan dapat mengundang hewan-hewan penyebar penyakit.
Bobot tempat sampah yang ringan akan memudahkan saat akan dibersihkan ataupun akan
dikosongkan isinya. Bayangkan jika tanpa isi saja tempat sampah sudah berat, apa jadinya jika penuh
terisi dengan sampah?
4. Terpisah
Maksud dari terpisah di sini adalah agar sampah organik yang cenderung lebih mudah membusuk
dipisahkan dengan sampah non-organik yang membutuhkan penanganan khusus agar dapat didaur
ulang, sehingga sampah-sampah tersebut dapat dikelola dengan tepat.
Pengelolaan sampah di lingkungan ibu sasaran saya hanya sampai pada pengangkutan tanpa di
proses dan didaur ulang menjadi barang yang lebih berguna. Untuk tempat pembuangan sampah yang
terdapat di dalam rumah cukup tersedia karena memenuhi syarat tempat sampah yang sehat
diantaranya yaitu kuat, mempunyai penutup, dan ringan. Tetapi tidak terpisah, tempat sampah di
rumah ibu sasaran saya disatukan. Maksudnya disatukan adalah sampah organic dan an-organik dalam
satu tempat sampah. Jadi keadaannya cukup baik tetapi belum sepenuhnya sehat.
1. Lokasi
Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti bantaran sungai, aliran lahar, tanah
longsor, gelombang tsunami, daerah gempa, dan sebagainya;
Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir (TPA) sampah atau bekas
tambang;
Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran seperti alur pendaratan
penerbangan.
2. Kualitas udara
Kualitas udara ambien di lingkungan perumahan harus bebas dari gangguan gas beracun dan
memenuhi syarat baku mutu lingkungan sebagai berikut :
3. Kepadatan hunian Luas kamar tidur minimal 8 m2 dan dianjurkan tidak untuk lebih dari 2
orang tidur.
4. Pencahayaan
Pencahayaan alam dan/atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat menerangi
seluruh ruangan dengan intensitas penerangan minimal 60 lux dan tidak menyilaukan mata.
5. Ventilasi : Luas lubang ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% luas lantai.
6. Vektor penyakit : Tidak ada lalat, nyamuk ataupun tikus yang bersarang di dalam rumah
7. Bahan bangunan
Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan bahan yang dapat membahayakan
kesehatan, an tara lain : debu total kurang dari 150 mg/m2 , asbestos kurang dari 0,5 serat/m3
per 24 jam, plumbum (Pb) kurang dari 300 mg/kg bahan;
Keadaan rumah ibu ssaran saya memiliki polusi udara yang rendah memenuhi syarat
bahwa rumah itu harus memiliki polusi udara yang rendah. Kepadatan hunian-nya itu 6 m2 itu
tidak memenuhi dalam kepadatan hunian yang seharusnya yaitu 8 m2. Serta kamar tidur yang
sangat kecil untuk dua orang apalagi sekarang ibu sasaran saya sedang mengandung.
Pencahayaannya pun kurang karena apabila saya menutup pintu dan saya mencoba
membaca itu tidak terlihat jelas. Keadaan bangunannya baik, karena tidak terbuat dari bahan
yang dapat menjadi tumbuh kembangnya mikroorgansme patogen
Anggota keluarga yang terbiasa merokok : ada: yaitu suami ; merokok dilakukan di : dalam
rumah
Kepercayaan turun temurun yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan : ada ; yaitu :
tidak boleh keluar rumah pada saat malam
Analisis :
Menurut penelitian yang dilakukan oleh UNAIR bahwa jika seorang ibu hamil terkena
paparan asap rokok akan mengakibatkan bayi lahir dengan berat badan rendah. Faktor paparan asap
rokok ini termasuk faktor resiko potensial terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) disamping
faktor gizi ibu hamil. Serta dalam kesimpulannya bahwa disarankan untuk ibu hamil agar
menghindari paparan asap rokok.
Suami teh devi adalah seorang perokok yang aktif, beliau selalu merokok setiap hari. Karena
beliau bekerja dari pagi sampai malam hari oleh karena itu, beliau hanya merokok di rumah pada
malam hari, jadi beliau sering merokok di dekat istrinya yang sedang hamil. Pada saat saya kunjungan
terakhir saya bertanya lagi tentang kebiasaan merokok suami teh devi kembali, Alhamdulillah suami
teh devi sudah tidak merorok di dekat teh devi lagi, agar menghindari dampak buruk yang diakibatkan
dari paparan rokok tersebut.
Untuk kepercayaan tidak boleh keluar malam alasannya dikemukakan oleh orang tua biasanya
hanya seputar keyakinan hati, yaitu mereka meyakini kalau wanita hamil keluar di malam hari itu bisa
berakibat buruk bagi janin.
1. Menurut Kepeercayaan
Sebenarnya mereka melarang wanita hamil keluar malam itu tidak sepenuhnya waktu malam,
namun di awal malam saja (waktu maghrib). Mereka meyakini saat pergantian waktu siang dan
malam tiba, jin dan syetan mulai berkeliaran sehingga mereka takut kalau wanita sedang hamil
akan terkena dampak jelek dari ulah jin dan syetan tersebut.
Bagi umat islam alasan tersebut diperkuat dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang
berbunyi:
“ Ketika permulaan malam telah tiba ( waktu sore ) maka tahanlah anak-anakmu dalam
rumah, karena sesungguhnya di saat itu menyebar, dan ketika waktu sore telah hilang maka
biarkan mereka keluar rumah. (HR. Muslim no : 2012)
Dalam hadits diatas telah jelas bahwa larangan keluar rumah itu sebenernya diperuntukkan
bagi anak-anak dan waktunya hanya diawal malam atau waktu sore saja. Adapun mitos larangan
ibu hamil keluar saat malam itu merupakan langkah waspada karena janin yang masih dalam
rahim itu juga termasuk anak.
2. Menurut Ilmuan
Dalam sebuah buku ilmiah keagamaan karya Prof. DR. Ir. H. Osly Rachman, MS berjudul
The Science Of Shalat yang diterbitkan Qultummedia telah dijelaskan bahwa pada saat awal
malam, menjelang waktu maghrib alam akan berubah menjadi spectrum warna merah yang sangat
selaras dengaan frekuensi jin dan syetan, sehingga jin dan syetan menjadi sangat kuat sebab
mempunyai resonansi bersamaan dengan warna alam. Itulah sebabnya mengapa mereka melarang
wanita hamil untuk keluar malam terutama diwaktu maghrib.
Denah Rumah
Kebiasaan keluarga bila ada anggota keluarga yang sakit : diobati sendiri
Analisis:
Sarana dan prasarana pemukiman yang baik adalah salah satunya Memiliki akses terhadap
sarana pelayanan kesehatan, komunikasi, tempat kerja, tempat hiburan, tempat pendidikan, kesenian,
dan lain sebagainya;
Pemukiman ibu sasaran saya memiliki akses yang cukup dekat dengan akses pelayanan
kesehatan dengan jalan kaki sekalipun bisa dilakukan. Serta jika dalam keadaan darurat sudah tersedia
kendaraan untuk transportasinya.
Untuk jaminan kesehatan keluarga ibu sasaran saya sudah mempunyai jaminan kesehatan
karena suami ibu sasaran saya bekerja di pabrik, biasanya jika orang yang bekerja di pabrik akan
disediakan beserta jaminan kesehatan-nya.
Ibu sasaran saya sudah mengetahui perkiraan biaya persalinan karena selalu bertanya-tanya
kepada tetangganya meskipun ibu sasaran saya baru 4 bulan tetapi ibu sasaran saya ingin mengetahui
biayanya agar bisa mempersiapkannya dari sekarang.
Analisis :
Saya merasa penasaran dengan perbedaan antara merk pil KB mikroginon dan andalan, saya
berusaha mencari di internet mengapa ada perbedaan orang yang mempunyai maag itu tidak boleh
memakan pil kb anadalan tetapi bisa memakai pil kb mikroginon, saya menemukan bahwa dalam
kandugan pil kb itu semuanya memiliki efek samping mual pada awal-awal dan mengandung asam
lambung yang tinggi, tetapi saya masih bingung memangnya bedanya antara merk mikroginon dan
andalan itu apa? Kan semua pil kb itu mempunyai kandungan asam lambung, jadi seharusnya yang
memiliki penyakit maag itu tidak boleh mengkonsusmsi pil kb, tetapi bidan malah merekomendasikan
mikroginon.
Daripada saya semakin bingung saya bertanya kepada kakak saya, kebetulan kakak saya itu
seorang bidan juga dan kakak saya berkata bahwa adanya perbedaan kadar dari mikoginan dan
andalan. Jadi, mikroginon memiliki resiko yang sedikit untuk mual-mual dan meningkatkan asam
lambungnya.
Riwayat hipertensi dalam kehamilan pada kehamilan terdahulu :tidak ada/ ada*, yaitu
kehamilan ke ______
Riwayat berat bayi < 2,5 kg atau > 4 kg : tidak ada/ ada*, yaitu kehamilan ke ____
Riwayat pertumbuhan janin kongenital terhambat : tidak ada/ ada*, yaitu kehamilan ke
____
Riwayat: penyakit dan kematian perinatal, neonatal, dan kematian janin : tidak ada/
Analisis
ada*, yaitu kehamilan ke ____
Kehamilan ini adalah kehamilan yang pertama untuk ibu sasaran saya, jadi tidak ada riwayat
kehamilan yang terdahulu untuk ibu sasaran saya.
Analisis :
Ibu sasaran saya tidak mempunyai penyakit yang bisa mempengaruhi kesehtan bayi-nya.
Karena Alhamdulillah dari dahulu ibu sasaran saya kalaupun sakit hanya demam biasa saja.
Analisis :
Apabila melihat keluhan seperti yang saya cantumkan di atas, maka segera bawa ibu hamil ke
puskesmas, rumah sakit, dokter atau bidan, didampingi suami atau keluarga.
Saya tidak menemukan tanda dan masalah di atas pada ibu sasaran saya, serta ibu sasaran saya
juga tidak pernah mengalami hal seperti yang saya sebutkan di atas. Untuk jamu, ibu sasaran saya
hanya meminum pada saat sebeum hamil, tetapi sesudah hamil ibu sasaran saya tidak meminum jamu
Tekanan darah (mmHg) 120/70 120/70 110/70 100/80 100/80 110/70 120/80 100/80
Edema/bengkak pada kaki TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK
Letak janin BALL+ BALL+ BALL+ BALL+ BALL+ Kepala Lintang Kepala
dibawah dibawah
Imunisasi TT - TT1 - - - - - -
Keadaan gigi/mulut: BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK
gigi lubang/gusi
bengkak/berdarah
Tempat pemeriksaan BPM BPM BPM BPM BPM BPM BPM BPM
kehamilan
Nasehat dokter / bidan Harus Diberikan Istirahat Harus Istirahat Istirahat Istirahat Nutrisi dan
menjaga vitamin yang menjaga yang nutrisi nutrisi olahraga
asupan agar lebih cukup asupan cukup hamil hamil
nutrisi banyak dan baca nutrisi dan baca
makan buku buku
KIA KIA
Analisis :
Dari pemeriksaan rutin di atas terlihat bahwa ibu sasaran saya tidak mengalami tanda-
tanda bahaya dalam kehamilan. Serta ibu sasaran saya mempunyai keadaan yang cukup baik
hanya terdapat keluhan pada minggu-minggu pertama dan itu disebut dengan morning
sickness.
Morning sickness diartikan sebagai mual dan muntah yang dialami oleh beerapa
wanita di masa awal kehamilan. Kadang istilah morning sickness disalahartikan dengan mual
yang dialami di pagi hari saja, namun pada kenyatannya kondisi ini bisa terjadi kapan saja
Untuk perkembangan kesehatannya pun ibu saasaran saya terlihat cukup baik dilihat
dari nasihat bidan-nya yang terakhir yaitu memberikan saran agar lebih banyak istirahat dan
lebih banyak membacaa buku KIA.
Ibu sasaran saya mempunyai keadaan yang baik, dan tidak ada keluhan apapun dari
awal mengandung sampai melahirkan.
Analisis : Keadaan ibu sasaran saya setelah melahirkan keadaannya baik-baik saja, tidak
terjadi suatu yang membahayakan terlihat dari cara persalinan yang normal, tidak ada rujuk
ke rumah sakit. Setelah melahirkan karena melahirkan nya di tenaga kesehatann ibu sasaran
saya diberikan vitamin A dan tablet besi setelah melahirkan.
Anak ke : 1
Jenis kelamin : laki-laki
Berat Lahir : 3000 gram
Panjang Badan : 51 cm
Lingkar Kepala : 34 cm
Keadaan bayi saat lahir : segera menangis
Keadaan warna kulit bayi saat lahir : seluruh tubuh kemerahan
Analisis : Keadaan bayi dari ibu sasaran saya termasuk bayi yang normal
terlihat dari berat badan nya 3 kg, dimana berat badan yang normal itu 2,9 kg
sampai 3,5kg. Ibu sasaran saya melakukan inisiasi menyusui dini, yang telah
dicanangkan oleh pemerintah yang sangat dianjurkan untuk kesehatan bayi
kedepannya.
Untuk asuhan bayi nya kebutuhan bayi yaitu salep anti profilaksis
diberikan oleh bidan dan imunisasi nya pun dilakukan untuk pencegahan.
Tetapi, tidak dilakukan rawat gabung dengan bayi-bayi lain.
Kunjungan Neonatal
Jenis Pemeriksaan
1–7 hari 8–30 hari
Kejang - -
Perut buncit / kembung - -
Bayi merintih lemah - -
Analisis : Pertumbuhan bayi ibu sasaran saya tidak mengalami hal- hal yang
membahayakan dan tumbuh normal tidak ada tanda bahaya apapun.
Usia 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1
(bulan) 0 1 2
BCG 19/07/
17
Campak 7/5/1
8
Keterangan:
: usia vaksinasi seharusnya diberikan
* : interval/jarak pemberian vaksin DPT, polio, hepatitis minimal
4 minggu (1 bulan)
9 bulan Campak
PEMBERIAN VITAMIN A
Analisis : Anak ibu sasaran saya belum cukup usia atau umur nya untuk
diberikan vitamin A
Usia BB TB
BB/U TB/U BB/TB Interpretasi
(bulan) (kg) (cm)
0 3 51 Median 1 sd -2 sd Status Gizi baik
(Normal)
1 4,1 54 Median Median Median Status Gizi baik
(Normal)
2 5,2 57 Median Median Median Status Gizi baik
(Normal)
3 6,5 59 Median Median Median Status Gizi baik
(Normal)
4 7,2 61 Median Median Median Status Gizi baik
(Normal)
5 7,3 64 Median Median Median Status Gizi baik
(Normal)
6 7,5 66 Median Median Median Status Gizi baik
(Normal)
7 8,4 68 1 sd Median Median Status Gizi baik
(Normal)
8 9,0 70 1 sd 1 sd Median Status Gizi baik
(Normal)
9 9,5 71 1 sd Median Median Status Gizi baik
(Normal)
10 9,0 73 -1 sd Median Median Status Gizi baik
(Normal)
Jumlah
Makanan yang Frekuensi
Usia /porsi Keterangan
diberikan pemberian
(bulan) pemberian
ASI Diperkirakan Diberikan 2 Belum
0
sampai jam 1 kali diberikan
anaknya makanan
kenyang selain ASI
Diperkirakan Diberikan 2 Belum
1
ASI sampai jam 1 kali diberikan
anaknya makanan
kenyang selain ASI
ASI Diperkirakan Diberikan 2 Belum
2
sampai jam 1 kali diberikan
anaknya makanan
kenyang selain ASI
ASI Diperkirakan Diberikan 2 Belum
3
sampai jam 1 kali diberikan
anaknya makanan
kenyang selain ASI
ASI Diperkirakan Diberikan 2 Belum
4
sampai jam 1 kali diberikan
anaknya makanan
kenyang selain ASI
ASI Diperkirakan Diberikan 2 Belum
5
sampai jam 1 kali diberikan
anaknya makanan
kenyang selain ASI
Jumlah
Makanan yang Frekuensi
Usia /porsi Keterangan
diberikan pemberian
(bulan) pemberian
ASI ditambah Diperkirakan Diberikan Sudah
14
makanan sampai pagi siang diberikan
pendamping ASI anaknya dan sore makanan
bermacam- kenyang 3 serta ketika endamping
macam kadaang kali sehari. anak nya ASI
nasi yang Sesuai sedang lapar
ditumbuk, dengan piring diluar jam
pisang, kue yang khas makan.
untuk bayi untuk bayi
Jumlah
Makanan yang Frekuensi
Usia /porsi Keterangan
diberikan pemberian
(bulan) pemberian
ASI ditambah Diperkirakan Diberikan Sudah
29
makanan sampai pagi siang diberikan
pendamping ASI anaknya dan sore makanan
bermacam- kenyang 3 serta ketika endamping
macam kadaang kali sehari. anak nya ASI
nasi yang Sesuai sedang lapar
ditumbuk, dengan piring diluar jam
pisang, kue yang khas makan.
untuk bayi untuk bayi
31
32
33
34
35
36
Keterangan: tuliskan dengan detail jenis makanan yang diberikan, frekuensi pemberian
dalam sehari, porsi setiap kali makan (menggunakan ukuran rumah tangga)
30–36
- - - -
Analisis : Anak ibu sasaran saya penyakitnya didominasi oleh demam dan
penurunan nafsu makan
Analisis : Anak dari ibu sasaran saya sudah bisa mengisap ASI dengan baik,
menggerakan kedua lengan dan kaki secara aktif, mata nya selalu menatap
ibu dan mengeluarkan suara ketika diajak bicara.
PEMANTAUAN PERKEMBANGAN
Analisis : Sudah tercapai, berarti motrik kasar dan halus nya tidak ada
gangguan.
PEMANTAUAN PERKEMBANGAN
BAYI UMUR 6 – 9 BULAN
PEMANTAUAN PERKEMBANGAN
BAYI UMUR 18 – 24 BULAN
Analisis : Anak dari ibu sasaran saya sudah bisa melakukan hal itu karena
sudah mencapai usia 18 bulan.
Analisis : Anak dari ibu sasaran saya sudah bisa melakukan 3 dari 4
standarnya, hanya belum bisa melakukan melepas pakaiannya sendiri
PEMANTAUAN PERKEMBANGAN
ANAK UMUR 3 – 4 TAHUN
Berjalan jinjit.
Mengencangkan baju
Bercerita sederhana