Anda di halaman 1dari 47

IDENTITAS DAN LATAR BELAKANG KELUARGA

Kader : Ibu Wiwin No. Hp Kader: 085603196342

Nama Ibu : Devi Kurniasih

Tanggal lahir Ibu : 13 Desember 1995 (21 tahun)

Umur saat menikah : 20 Tahun

BB sebelum hamil : 57 kg TB : 163 cm

Lingkar lengan atas : 29 cm Golongan Darah : B

Pendidikan Ibu : SMP

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Agama : Islam

Suku Bangsa : Sunda

No. Hp/Telp. rumah : 087714691138

Nama Suami : M. Firman Aziz

Tanggal lahir Suami : 09 Juni 1989 ( 27 tahun)

Umur saat menikah : 26 Tahun Golongan Darah : O

Pendidikan Suami : SMA

Pekerjaan : Karyawan

Agama : Islam

Suku Bangsa : Sunda

No. Hp : 081809582930

Keterangan : * coret yang tidak perlu 1


Alamat : Jl. Nanjung

Kelurahan : Utama

RW : 01 RT : 02

Nama Anak : ___________________________________________

Anak ke…… dari …….. bersaudara

Tempat/Tgl Lahir : ___________________________________________

Jenis Kelamin : Laki-laki/perempuan *)

Tempat dan penolong persalinan : ____________________________________

Keterangan : * coret yang tidak perlu 2


GENOGRAM
Yuyun b.1975 (HT) Enoh 1974 Julaiha b.1956 Fachrudin b.1954

Keke Tivan b. Agus Evi Sri Utari Dewi K Wina F

b.2000 b.2009 d. b.1992 b.1994 b.1996 b.2001 b.2008

Devi Kurniasih M. Firman


b.1995 b. 1989
Lambung Kronis

Muhamad Khalid R
b. 2017

KETERANGAN:
LAKI-LAKI

PEREMPUAN

MENINGGALDUNIA

MENIKAH

IBU
SASARAN

GARIS
KETURUNAN

Keterangan : * coret yang tidak perlu 3


DENAH RUMAH

4M

3M

KETERANGAN:
1 : RUANGAN DAPUR
2 : RUANGAN KAMAR
3 : RUANGAN KELUARGA

Keterangan : * coret yang tidak perlu 4


KESEHATAN LINGKUNGAN KELUARGA
I. Penyediaan Air Bersih

Sumber air untuk minum/memasak: Galon


Kualitas fisik air minum : tidak berbau, tidak berwarna, tidak keruh, dan tidak berasa.
Sumber air untuk keperluan lain (mandi, mencuci, membersihkan rumah) : Air pemberian dari
pabrik
Kualitas fisik air keperluan lain: Sangat keruh, tidak berbau, dan tidak berwarna
Kecukupan air untuk kebutuhan sehari-hari : cukup untuk dipakai sehari-hari

Analisis :

Air bersih (Djiwosaputro, 1981): air sehat yang dipergunakan untuk kegiatan manusia dan
harus bebas dari kumaan-kuman penyebab penyakit, bebas dari bahan-bahan kimia yang dapat
mencemari air bersih tersebut.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 4/Menkes/Per/IX/1990

Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehar-hari yang kualitasnya memenuhi syarat-
syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.

Sumber minum teh devi itu adalah galon. Galon biasanya sudah memenuhi syarat-syarat
sebagai air bersih dan sudah dimasak dan layak untuk diminum.

Parameter fisik dari Air Minum diantaranya adalah:

1. Tidak berbau
2. Tidak berwarna (15 TCU)
3. Total zat terlarut / TDS (500 mg/l)
4. Kekeruhan (5 NTU)
5. Tidak berasa
6. Suhu : suhu udara ±3ºC
Parameter Fisik air minum di rumah teh devi tidak berbau, tidak berwarna, tidak keruh, dan
tidak berasa, sudah sesuai dari parameter fisik air minum. Tetapi, tidak sesuai dengan kualitas dari air
untuk keperluan yang lain. Karena, keperluan yang lain itu sangat keruh dan di dasar airnya banyak
zat terlarutnya.
Sumber utama air untuk keperluan sehari-hari teh devi adalah pemberian dari pabrik termasuk
ke dalam sumber air ledeng eceren.
Sumber air ledeng eceran/membeli: dari perusahaan, lembaga atau penjual eceran, baik
dengan cara dialirkan langsung ke rumah atau dikirim menggunakan drum/jerigen. Sumber Air untuk
keperluan sehari-hari adalah air ledeng eceran yang dialirkan langsung dari perusahaan karena suami
teh devi bekerja di perusahaan itu dan sumber air nya cukup untuk dipakai sehari-hari untuk kelurga
teh devi.

Keterangan : * coret yang tidak perlu 5


II. Saluran pembuangan air Limbah

Saluran pembuangan air limbah dapur dan kamar mandi : ada


Yaitu dibuang ke: Septic Tank dan khusus untuk cucian ke sungai
Keadaan saluran air limbah : terawat

Analisis :

Saluran pembuangan limbah sangat penting perannya, karena perannya sangat vital
dalam menyalurkan benda atau zat yang tidak dibutuhkan oleh anggota didalam keluarga
tersebut, serta bahkan bahan-bahan yang beracun, saluran limbah sering merupakan saluran
yang pertama harus dibuat pada saat pembuatan rumah.

Pengaruhnya sangat nampak jelas, misalnya pada perlekatannya yang tidak boleh
berdekatan atau saling mengganggu dengan saluran air minum/air bersih lainnya.

Air limbah dapat didefinisikan sebagai air buangan dari air bersih yang sudah
digunakan. Air limbah dibuang ke saluran umum atau diserapkan ke dalam tanah setelah
tentunya mulai pengolahan terlebih dahulu.

Syarat pembuangan air limbah:

1. Pembuangan air limbah sebaiknya tidak mengotori sungai dan juga danau sekitarnya.
2. Tidak boleh menjadi tempat berkembangnya nyamuk, lalat, dan kecoa.
3. Tidak menyebabkan kecelakaan.
4. Tidak mengganggu pemandangan.

Untuk di rumah teh devi mempunyai saluran pembuangan air limbah yaitu ke Septic
Tank, dan keadaan saluran limbahnya terawat karena sudah ada petugas yang setiap harinya
menjaga dan menjamin kebersihan pembuangan air limbah tersebut agar selalu memenuhi
syarat saluran pembuangan air limbah yang sehat.

Keterangan : * coret yang tidak perlu 6


III. Sarana Pembuangan tinja / Jamban

Jamban : ada ; milik : umum


Keadaan jamban : tidak terawat dan rawan kecelakaan
Jenis jamban : jamban leher angsa
Septik tank : ada

Analisis :

Jamban keluarga merupakan suatu bangunan yang digunakan untuk tempat membuang dan
mengumpulkan kotoran/najis manusia yang lazim disebut kakus atau WC, sehingga kotoran tersebut
disimpan dalam suatu tempat tertentu dan tidak menjadi penyebab atau penyebar penyakit dan
mengotori lingkungan pemukiman.

Kotoran manusia yang dibuang dalam praktek sehari-hari bercampur dengan air, maka
pengolahan kotoran manusia tersebut pada dasarnya sama dengan pengolahan air limbah. Oleh sebab
itu pengolahan kotoran manusia, demikian pula syarat-syarat yang dibutuhkan pada dasarnya sama
dengan syarat pembuangan air limbah (Depkes RI, 1985) antara lain:

1. Tidak mencemari sumber air minum. Letak lubang penampungan kotoran paling sedikit
berjarak 10 meter dari sumur air minum (sumur pompa tangan, sumur gali, dan lain-lain).
Tetapi kalau keadaan tanahnya berkapur atau tanah liat yang retak-retak pada musim
kemarau, demikian juga bila letak jamban di sebelah atas dari sumber air minum pada tanah
yang miring, maka jarak tersebut hendaknya lebih dari 15 meter;
2. Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus. Untuk itu tinja harus
tertutup rapat misalnya dengan menggunakan leher angsa atau penutup lubang yang rapat;
3. Air seni, air pembersih dan air penggelontor tidak mencemari tanah di sekitarnya, untuk itu
lantai jamban harus cukup luas paling sedikit berukuran 1×1 meter, dan dibuat cukup
landai/miring ke arah lubang jongkok;
4. Mudah dibersihkan, aman digunakan, untuk itu harus dibuat dari bahan-bahan yang kuat dan
tahan lama dan agar tidak mahal hendaknya dipergunakan bahan-bahan yang ada setempat;
5. Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan berwarna terang;
6. Cukup penerangan;
7. Lantai kedap air;
8. Luas ruangan cukup, atau tidak terlalu rendah;
9. Ventilasi cukup baik;
10. Tersedia air dan alat pembersih.

Sementara menurut Kusnoputranto (1997), terkait dengan pengolahan ekskreta manusia dan aspek
kesehatan masyarakat, terdapat dua sistem pengolahan yang digunakan, yaitu: a). Sistem kering (night
soil) seperti Pit Latrine, composting toilets, cartage systems, composting; b). Sistem basah (sewage),
seperti aquaprivy dan septick tank.

Keterangan : * coret yang tidak perlu 7


Berdasarkan bentuknya, terdapat beberapa macam jamban menurut beberapa ahli. Menurut Azwar
(1983), jamban mempunyai bentuk dan nama sebagai berikut :

1. Pit privy (Cubluk): Kakus ini dibuat dengan jalan membuat lubang ke dalam tanah sedalam
2,5 sampai 8 meter dengan diameter 80-120 cm. Dindingnya diperkuat dari batu bata ataupun
tidak. Sesuai dengan daerah pedesaan maka rumah kakus tersebut dapat dibuat dari bambu,
dinding bambu dan atap daun kelapa. Jarak dari sumber air minum sekurang-kurangnya 15
meter.
2. Jamban cemplung berventilasi (ventilasi improved pit latrine): Jamban ini hampir sama
dengan jamban cubluk, bedanya menggunakan ventilasi pipa. Untuk daerah pedesaan pipa
ventilasi ini dapat dibuat dari bambu.
3. Jamban empang (fish pond latrine): Jamban ini dibangun di atas empang ikan. Di dalam
sistem jamban empang ini terjadi daur ulang (recycling) yaitu tinja dapat langsung dimakan
ikan, ikan dimakan orang, dan selanjutnya orang mengeluarkan tinja, demikian seterusnya.
4. Jamban pupuk (the compost privy): Pada prinsipnya jamban ini seperti kakus cemplung,
hanya lebih dangkal galiannya, di dalam jamban ini juga untuk membuang kotoran binatang
dan sampah, daun-daunan.
5. Septic tank atau jamban leher angsa: Jamban jenis septic tank ini merupakan jamban yang
paling memenuhi persyaratan, oleh sebab itu cara pembuangan tinja semacam ini yang
dianjurkan. Septic tank terdiri dari tangki sedimentasi yang kedap air, dimana tinja dan air
buangan masuk mengalami dekomposisi.
Jamban bentuk septic tank sebagai bentuk jamban yang paling memenuhi syarat, tinja
mengalami beberapa proses didalamnya, sebagai berikut :

 Proses kimiawi: Akibat penghancuran tinja akan direduksi sebagian besar (60- 70%), zat-zat
padat akan mengendap di dalam tangki sebagai sludge Zat-zat yang tidak dapat hancur
bersama-sama dengan lemak dan busa akan mengapung dan membentuk lapisan yang
menutup permukaan air dalam tangki tersebut. Lapisan ini disebut scum yang berfungsi
mempertahankan suasana anaerob dari cairan di bawahnya, yang memungkinkan bakteri-
bakteri anaerob dan fakultatif anaerob dapat tumbuh subur, yang akan berfungsi pada proses
selanjutnya.
 Proses biologis: Dalam proses ini terjadi dekomposisi melalui aktivitas bakteri anaerob dan
fakultatif anaerob yang memakan zat-zat organik alam sludge dan scum. Hasilnya selain
terbentuknya gas dan zat cair lainnya, adalah juga pengurangan volume sludge, sehingga
memungkinkan septic tank tidak cepat penuh. Kemudian cairan influent sudah tidak
mengandung bagian-bagian tinja dan mempunyai BOD yang relatif rendah. Cairan influent
akhirnya dialirkan melalui pipa.

Untuk ibu sasaran saya tidak mempunyai jamban sendiri, jamban nya berada diluar
karena jamban itu dipakai bersama dengan ibu mertua-nya ibu sasaran saya dan itu termasuk
umum.

Untuk keadaannya sangat tidak terawat terlihat dari syarat-syaratnya pun tidak
memenuhi yaitu lantainya yang tidak kedap air serta lantainya sangat kotor penuh dengan
tanah karena pada lantainya terdapat baanyak sekali tanah dan juga licin jadi sangat mungkin
untuk terjadinya kecelakaan. Jenis jamban nya jamban leher angsa, jamban yang disarankan
untuk digunakan oleh masyarakat karena ada proses kimiawi dan biologisnya.

Keterangan : * coret yang tidak perlu 8


Reference, antara lain : Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Azwar, A. 1983. Mutiara,
Jakarta. dan Pedoman Teknis Penilaian Rumah Sehat, Direktorat Jenderal PPM & PL.
2003,

IV. Pengelolaan sampah

Pengelolaan sampah : diambil petugas kebersihan


Tempat sampah di rumah : cukup tersedia dan keadaannya cukup baik

Analisis :

Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, daur ulang, atau


pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yang
dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap
kesehatan, lingkungan, atau estetika.

Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam (resources recovery).
Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metode dan
keterampilan khusus untuk masing-masing jenis zat.

Terdapat beberapa konsep tentang pengelolaan sampah yang berbeda dalam penggunaannya,
antara negara-negara atau daerah. Beberapa yang paling umum, multikonsep yang digunakan adalah:

Hierarki sampah - hierarki sampah merujuk kepada " 3 M " mengurangi sampah, menggunakan
kembali sampah dan daur ulang, yang mengklasifikasikan strategi pengelolaan sampah sesuai dengan
keinginan dari segi minimalisasi sampah. Hierarki limbah yang tetap menjadi dasar dari sebagian
besar strategi minimalisasi sampah. Tujuan hierarki sampah adalah untuk mengambil keuntungan
maksimum dari produk-produk praktis dan untuk menghasilkan jumlah minimum limbah.

Syarat-syarat tempat sampah yang sehat itu diantaranya:

1. Kuat

Tempat sampah haruslah terbuat dari material yang kuat, sehingga tidak mudah bocor. Hal ini
penting agar sampah di dalamnya tidak tercecer saat dibawa ke tempat pembuangan sampah akhir.

2. Mempunyai Tutup

Tempat sampah yang baik adalah yang memiliki tutup yang mudah dibuka dan ditutup. Fungsi
dari tutup pada tempat sampah adalah sebagai penahan bau agar aroma tidak sedap dari sampah yang
mulai membusuk tidak menyebar. Karena bau sampah merupakan polusi udara yang berpotensi
menganggu pernapasan dan dapat mengundang hewan-hewan penyebar penyakit.

Keterangan : * coret yang tidak perlu 9


3. Ringan

Bobot tempat sampah yang ringan akan memudahkan saat akan dibersihkan ataupun akan
dikosongkan isinya. Bayangkan jika tanpa isi saja tempat sampah sudah berat, apa jadinya jika penuh
terisi dengan sampah?

4. Terpisah

Maksud dari terpisah di sini adalah agar sampah organik yang cenderung lebih mudah membusuk
dipisahkan dengan sampah non-organik yang membutuhkan penanganan khusus agar dapat didaur
ulang, sehingga sampah-sampah tersebut dapat dikelola dengan tepat.

Pengelolaan sampah di lingkungan ibu sasaran saya hanya sampai pada pengangkutan tanpa di
proses dan didaur ulang menjadi barang yang lebih berguna. Untuk tempat pembuangan sampah yang
terdapat di dalam rumah cukup tersedia karena memenuhi syarat tempat sampah yang sehat
diantaranya yaitu kuat, mempunyai penutup, dan ringan. Tetapi tidak terpisah, tempat sampah di
rumah ibu sasaran saya disatukan. Maksudnya disatukan adalah sampah organic dan an-organik dalam
satu tempat sampah. Jadi keadaannya cukup baik tetapi belum sepenuhnya sehat.

V. Perumahan dan lingkungan pemukiman

Kepemilikan rumah : rumah keluarga


Polusi udara / kebisingan di lingkungan rumah : polusi rendah
Luas rumah : 4x3 m2; jumlah penghuni rumah : 2 orang,
Kepadatan hunian : 6 m2
Luas kamar tidur : 2x2 m2
Pencahayaan : kurang terang (harus menyalakan lampu untuk membaca di dalam rumah saat
siang hari)
Ventilasi silang / cross ventilasi : tidak ada
Lantai rumah terbuat dari : plesteran + keramik
Dinding rumah terbuat dari : tembok
Keadaan dinding rumah : sebagian baik dan sebagian kotor
Plafon rumah : triplek

Keterangan : * coret yang tidak perlu 10


Analisis :

Persyaratan kesehatan perumahan yang meliputi persyaratan lingkungan perumahan dan


pemukiman serta persyaratan rumah itu sendiri, sangat diperlukan karena pembangunan perumahan
berpengaruh sangat besar terhadap peningkatan derajat kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
(Sanropie, 1992).

Persyaratan kesehatan perumahan dan lingkungan pemukiman menurut Keputusan Menteri


Kesehatan (Kepmenkes) No.829/Menkes/SK/VII/1999 meliputi parameter sebagai berikut :

1. Lokasi
 Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti bantaran sungai, aliran lahar, tanah
longsor, gelombang tsunami, daerah gempa, dan sebagainya;
 Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir (TPA) sampah atau bekas
tambang;
 Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran seperti alur pendaratan
penerbangan.

2. Kualitas udara
Kualitas udara ambien di lingkungan perumahan harus bebas dari gangguan gas beracun dan
memenuhi syarat baku mutu lingkungan sebagai berikut :

 Gas H2S dan NH3 secara biologis tidak terdeteksi;


 Debu dengan diameter kurang dari 10 g maksimum 150 g/m3 ;
 Gas SO2 maksimum 0,10 ppm;
 Debu maksimum 350 mm3 /m2 per hari.
 Kebisingan dan getaran
 Kebisingan dianjurkan 45 dB.A, maksimum 55 dB.A;
 Tingkat getaran maksimum 10 mm/detik .

3. Kepadatan hunian Luas kamar tidur minimal 8 m2 dan dianjurkan tidak untuk lebih dari 2
orang tidur.

4. Pencahayaan
Pencahayaan alam dan/atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat menerangi
seluruh ruangan dengan intensitas penerangan minimal 60 lux dan tidak menyilaukan mata.

5. Ventilasi : Luas lubang ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% luas lantai.

6. Vektor penyakit : Tidak ada lalat, nyamuk ataupun tikus yang bersarang di dalam rumah

7. Bahan bangunan
Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan bahan yang dapat membahayakan
kesehatan, an tara lain : debu total kurang dari 150 mg/m2 , asbestos kurang dari 0,5 serat/m3
per 24 jam, plumbum (Pb) kurang dari 300 mg/kg bahan;

Keterangan : * coret yang tidak perlu 11


Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme
patogen.

Keadaan rumah ibu ssaran saya memiliki polusi udara yang rendah memenuhi syarat
bahwa rumah itu harus memiliki polusi udara yang rendah. Kepadatan hunian-nya itu 6 m2 itu
tidak memenuhi dalam kepadatan hunian yang seharusnya yaitu 8 m2. Serta kamar tidur yang
sangat kecil untuk dua orang apalagi sekarang ibu sasaran saya sedang mengandung.
Pencahayaannya pun kurang karena apabila saya menutup pintu dan saya mencoba
membaca itu tidak terlihat jelas. Keadaan bangunannya baik, karena tidak terbuat dari bahan
yang dapat menjadi tumbuh kembangnya mikroorgansme patogen

VI. Perilaku dan Sosial Budaya Keluarga

Anggota keluarga yang terbiasa merokok : ada: yaitu suami ; merokok dilakukan di : dalam
rumah

Anggota keluarga yang mengkonsumsi narkoba / alkhohol : tidak ada

Kepercayaan turun temurun yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan : ada ; yaitu :
tidak boleh keluar rumah pada saat malam

Analisis :

Menurut penelitian yang dilakukan oleh UNAIR bahwa jika seorang ibu hamil terkena
paparan asap rokok akan mengakibatkan bayi lahir dengan berat badan rendah. Faktor paparan asap
rokok ini termasuk faktor resiko potensial terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) disamping
faktor gizi ibu hamil. Serta dalam kesimpulannya bahwa disarankan untuk ibu hamil agar
menghindari paparan asap rokok.

Suami teh devi adalah seorang perokok yang aktif, beliau selalu merokok setiap hari. Karena
beliau bekerja dari pagi sampai malam hari oleh karena itu, beliau hanya merokok di rumah pada
malam hari, jadi beliau sering merokok di dekat istrinya yang sedang hamil. Pada saat saya kunjungan
terakhir saya bertanya lagi tentang kebiasaan merokok suami teh devi kembali, Alhamdulillah suami
teh devi sudah tidak merorok di dekat teh devi lagi, agar menghindari dampak buruk yang diakibatkan
dari paparan rokok tersebut.

Di anggota ibu sasaran saya, tidak ada yang mengkonsumsi alkohol.

Untuk kepercayaan tidak boleh keluar malam alasannya dikemukakan oleh orang tua biasanya
hanya seputar keyakinan hati, yaitu mereka meyakini kalau wanita hamil keluar di malam hari itu bisa
berakibat buruk bagi janin.

Keterangan : * coret yang tidak perlu 12


Kalau ditanya tentang alasan ilmiah, mereka tidak bisa menerangkan secara gambling dan
cukup mengatakan dengan simple “jangan banyak Tanya, ora ilok”. Ada dua sudut pandang yang
menjadi dasar bagi mereka untuk melarang ibu hamil keluar malam, yaitu menurut kepercayaan dan
menurut pendapat ilmuan. Lebih jelasnya adalah sebagai berikut:

1. Menurut Kepeercayaan
Sebenarnya mereka melarang wanita hamil keluar malam itu tidak sepenuhnya waktu malam,
namun di awal malam saja (waktu maghrib). Mereka meyakini saat pergantian waktu siang dan
malam tiba, jin dan syetan mulai berkeliaran sehingga mereka takut kalau wanita sedang hamil
akan terkena dampak jelek dari ulah jin dan syetan tersebut.

Bagi umat islam alasan tersebut diperkuat dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang
berbunyi:

“ Ketika permulaan malam telah tiba ( waktu sore ) maka tahanlah anak-anakmu dalam
rumah, karena sesungguhnya di saat itu menyebar, dan ketika waktu sore telah hilang maka
biarkan mereka keluar rumah. (HR. Muslim no : 2012)

Dalam hadits diatas telah jelas bahwa larangan keluar rumah itu sebenernya diperuntukkan
bagi anak-anak dan waktunya hanya diawal malam atau waktu sore saja. Adapun mitos larangan
ibu hamil keluar saat malam itu merupakan langkah waspada karena janin yang masih dalam
rahim itu juga termasuk anak.

2. Menurut Ilmuan
Dalam sebuah buku ilmiah keagamaan karya Prof. DR. Ir. H. Osly Rachman, MS berjudul
The Science Of Shalat yang diterbitkan Qultummedia telah dijelaskan bahwa pada saat awal
malam, menjelang waktu maghrib alam akan berubah menjadi spectrum warna merah yang sangat
selaras dengaan frekuensi jin dan syetan, sehingga jin dan syetan menjadi sangat kuat sebab
mempunyai resonansi bersamaan dengan warna alam. Itulah sebabnya mengapa mereka melarang
wanita hamil untuk keluar malam terutama diwaktu maghrib.

Keterangan : * coret yang tidak perlu 13


VII. Akses terhadap pelayanan kesehatan

Asuransi kesehatan yang dimiliki : ada; yaitu Jamsostek

Sumber biaya pengobatan : menggunakan asuransi

Denah Rumah
Kebiasaan keluarga bila ada anggota keluarga yang sakit : diobati sendiri

Jarak dari rumah ke pelayanan kesehatan : dekat

Transportasi yang digunakan ke pelayanan kesehatan : mudah

Biaya pengobatan : terjangkau

Pilihan tempat untuk melahirkan kehamilan saat ini : Bidan

Perkiraan biaya persalinan di tempat tersebut : Rp. 1.000.000

Rencana pembayaran biaya persalinan : asuransi jamsostek

Analisis:
Sarana dan prasarana pemukiman yang baik adalah salah satunya Memiliki akses terhadap
sarana pelayanan kesehatan, komunikasi, tempat kerja, tempat hiburan, tempat pendidikan, kesenian,
dan lain sebagainya;

Pemukiman ibu sasaran saya memiliki akses yang cukup dekat dengan akses pelayanan
kesehatan dengan jalan kaki sekalipun bisa dilakukan. Serta jika dalam keadaan darurat sudah tersedia
kendaraan untuk transportasinya.

Untuk jaminan kesehatan keluarga ibu sasaran saya sudah mempunyai jaminan kesehatan
karena suami ibu sasaran saya bekerja di pabrik, biasanya jika orang yang bekerja di pabrik akan
disediakan beserta jaminan kesehatan-nya.

Ibu sasaran saya sudah mengetahui perkiraan biaya persalinan karena selalu bertanya-tanya
kepada tetangganya meskipun ibu sasaran saya baru 4 bulan tetapi ibu sasaran saya ingin mengetahui
biayanya agar bisa mempersiapkannya dari sekarang.

Keterangan : * coret yang tidak perlu 14


PEMANTAUAN
IBU HAMIL
DATA IBU HAMIL

Keterangan : * coret yang tidak perlu 15


RIWAYAT KONTRASEPSI
Riwayat kontrasepsi terdahulu : Suntik 3 bulan selama 1 kali

Riwayat kontrasepsi terakhir : Pil Kb merk Mikroginon

(sebelum kehamilan ini)

Analisis :

Saya merasa penasaran dengan perbedaan antara merk pil KB mikroginon dan andalan, saya
berusaha mencari di internet mengapa ada perbedaan orang yang mempunyai maag itu tidak boleh
memakan pil kb anadalan tetapi bisa memakai pil kb mikroginon, saya menemukan bahwa dalam
kandugan pil kb itu semuanya memiliki efek samping mual pada awal-awal dan mengandung asam
lambung yang tinggi, tetapi saya masih bingung memangnya bedanya antara merk mikroginon dan
andalan itu apa? Kan semua pil kb itu mempunyai kandungan asam lambung, jadi seharusnya yang
memiliki penyakit maag itu tidak boleh mengkonsusmsi pil kb, tetapi bidan malah merekomendasikan
mikroginon.

Daripada saya semakin bingung saya bertanya kepada kakak saya, kebetulan kakak saya itu
seorang bidan juga dan kakak saya berkata bahwa adanya perbedaan kadar dari mikoginan dan
andalan. Jadi, mikroginon memiliki resiko yang sedikit untuk mual-mual dan meningkatkan asam
lambungnya.

Keterangan : * coret yang tidak perlu 16


RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN TERDAHULU

Riwayat obstetri G(kehamilan): _____ P(persalinan) : _____A (keguguran):_____

Jumlah kehamilan : ______

Jumlah persalinan kurang bulan : ______________________

Jumlah anak hidup : ______

Jumlah anak mati : ____________________________________

Jarak kehamilan dengan persalinan terakhir : __________________________________


Penolong persalinan terakhir: ____________________________________
Cara persalinan yang lalu :
 Spontan / Biasa
 Buatan / Bantuan, yaitu dengan : operasi sectio saecaria/vacum/forcep*

Riwayat hipertensi dalam kehamilan pada kehamilan terdahulu :tidak ada/ ada*, yaitu
kehamilan ke ______

Riwayat berat bayi < 2,5 kg atau > 4 kg : tidak ada/ ada*, yaitu kehamilan ke ____

Riwayat kehamilan sungsang : tidak ada/ ada*, yaitu kehamilan ke ____

Durasi ASI eksklusif __________


RIWAYAT
Riwayat kehamilan ganda, yaitu kehamilanKESEHATAN
ke ____ IBU
Riwayat operasi sectio saecaria: tidak ada/ ada*, yaitu kehamilan ke ___

Riwayat pertumbuhan janin kongenital terhambat : tidak ada/ ada*, yaitu kehamilan ke
____

Riwayat: penyakit dan kematian perinatal, neonatal, dan kematian janin : tidak ada/
Analisis
ada*, yaitu kehamilan ke ____
Kehamilan ini adalah kehamilan yang pertama untuk ibu sasaran saya, jadi tidak ada riwayat
kehamilan yang terdahulu untuk ibu sasaran saya.

Keterangan : * coret yang tidak perlu 17


RIWAYAT KESEHATAN IBU

Penyakit jantung : tidak ada

Hipertensi : tidak ada

Diabetes mellitus (DM) : tidak ada

Penyakit hati seperti hepatitis : tidak ada

HIV (jika diketahui) : tidak ada

Infeksi menular seksual (jika diketahui) : tidak ada

Tuberkulosis (TB) : tidak ada

Alergi obat/ makanan : tidak ada

Penyakit ginjal : tidak ada

Thalasemia dan gangguan hematologi lainnya : tidak ada

Asma : tidak ada

Epilepsi : tidak ada

Riwayat penyakit kejiwaan : tidak ada

Riwayat kecelakaan (trauma) : tidak ada

Analisis :

Ibu sasaran saya tidak mempunyai penyakit yang bisa mempengaruhi kesehtan bayi-nya.
Karena Alhamdulillah dari dahulu ibu sasaran saya kalaupun sakit hanya demam biasa saja.

Keterangan : * coret yang tidak perlu 18


RIWAYAT KEHAMILAN SAAT INI

Hari pertama haid terakhir (HPHT) tanggal : 27 September 2016


Hari taksiran persalinan (HTP) tanggal : Juni 2017
Perdarahan keluar dari jalan lahir : tidak ada

Keputihan : tidak ada

Mual dan muntah berlebihan : tidak ada

Masalah/kelainan pada kehamilan ini : tidak ada

Pemakaian obat / jamu-jamuan : ada, sebelum kehamilan

Keluhan lainnya : tidak ada

Analisis :

TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN:

1. Muntah terus-menerus dan tidak mau makan


2. Demam tinggi
3. Bengkak pada kaki, tangan dan wajah, atau sakit kepala disertai kejang
4. Janin dirasakan kurang bergerak dibandingkan sebelumnya
5. Pendarahan pada hamil muda dan hamil tua
6. Air ketuban keluar sebelum waktunya

MASALAH LAIN PADA MASA KEHAMILAN:


1. Demam, menggigil dan berkeringat. Bila ibu berada di daerah endemis malaria, menunjukan
adanya gejala penyakit malaria.
2. Terasa sakit pada saat kencing atau keluar keputihan atau gatal-gatal di daerah kemaluan.
3. Batuk lama (lebih dari 2 minggu)
4. Jantung berdebar-debar atau nyeuri di dada.
5. Diare berulang
6. Sulit tidur dan cemas berlebihan.

Apabila melihat keluhan seperti yang saya cantumkan di atas, maka segera bawa ibu hamil ke
puskesmas, rumah sakit, dokter atau bidan, didampingi suami atau keluarga.

Saya tidak menemukan tanda dan masalah di atas pada ibu sasaran saya, serta ibu sasaran saya
juga tidak pernah mengalami hal seperti yang saya sebutkan di atas. Untuk jamu, ibu sasaran saya
hanya meminum pada saat sebeum hamil, tetapi sesudah hamil ibu sasaran saya tidak meminum jamu

Keterangan : * coret yang tidak perlu 19


lagi.

a. Pemeriksaan rutin ibu hamil


MINGGU
5 8-9 12-16 17-20 21-24 25-28 29-32 33-36
KEHAMILAN
Tanggal pemeriksaan 2/11/16 7/12/16 9/1/17 6/2/17 15/3/17 9/4/17 8/5/17 10/6/17

Keluhan MUAL TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK


PUSING ADA ADA ADA ADA ADA ADA ADA

Berat badan (Kg) 62 62 63 63 65 65 67 67

Tekanan darah (mmHg) 120/70 120/70 110/70 100/80 100/80 110/70 120/80 100/80

Edema/bengkak pada kaki TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK

Letak janin BALL+ BALL+ BALL+ BALL+ BALL+ Kepala Lintang Kepala
dibawah dibawah

Detak jantung janin + + + + + 138x/menit 130x/menit 146x/menit

Ht: 30-46% Hb 10-15gr/dl - - - - - - -

Tablet tambah darah - - - - - - - -

Imunisasi TT - TT1 - - - - - -

Keadaan gigi/mulut: BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK

gigi lubang/gusi
bengkak/berdarah
Tempat pemeriksaan BPM BPM BPM BPM BPM BPM BPM BPM

kehamilan
Nasehat dokter / bidan Harus Diberikan Istirahat Harus Istirahat Istirahat Istirahat Nutrisi dan
menjaga vitamin yang menjaga yang nutrisi nutrisi olahraga
asupan agar lebih cukup asupan cukup hamil hamil
nutrisi banyak dan baca nutrisi dan baca
makan buku buku
KIA KIA

Analisis :

Dari pemeriksaan rutin di atas terlihat bahwa ibu sasaran saya tidak mengalami tanda-
tanda bahaya dalam kehamilan. Serta ibu sasaran saya mempunyai keadaan yang cukup baik
hanya terdapat keluhan pada minggu-minggu pertama dan itu disebut dengan morning
sickness.

Morning sickness diartikan sebagai mual dan muntah yang dialami oleh beerapa
wanita di masa awal kehamilan. Kadang istilah morning sickness disalahartikan dengan mual
yang dialami di pagi hari saja, namun pada kenyatannya kondisi ini bisa terjadi kapan saja

Keterangan : * coret yang tidak perlu 20


atau sepanjang hari. Biasanya morning sickness akan hilang di bulan ketiga masa kehamilan.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan meningkatkan morning sickness salah


satunya yaitu kehamilan anak pertama, dan ibu sasaran saya memaangmengandung anak
pertama.

Untuk perkembangan kesehatannya pun ibu saasaran saya terlihat cukup baik dilihat
dari nasihat bidan-nya yang terakhir yaitu memberikan saran agar lebih banyak istirahat dan
lebih banyak membacaa buku KIA.

Ibu sasaran saya mempunyai keadaan yang baik, dan tidak ada keluhan apapun dari
awal mengandung sampai melahirkan.

Keterangan : * coret yang tidak perlu 21


KEADAAN IBU PASCA PERSALINAN

Keadaan ibu saat melahirkan :

Tanggal persalinan : 20 Juni 2017

Umur kehamilan : 36 minggu

Penolong persalinan : bidan

Tempat persalinan : klinik bersalin

Cara persalinan : normal spontan

Rujukan saat akan bersalin : tidak dirujuk

Keadaan ibu : sehat

Pemberian Vit A setelah melahirkan (ibu nifas) : dilakukan

Pemberian tablet besi setelah melahirkan (ibu nifas) : dilakukan

Analisis : Keadaan ibu sasaran saya setelah melahirkan keadaannya baik-baik saja, tidak
terjadi suatu yang membahayakan terlihat dari cara persalinan yang normal, tidak ada rujuk
ke rumah sakit. Setelah melahirkan karena melahirkan nya di tenaga kesehatann ibu sasaran
saya diberikan vitamin A dan tablet besi setelah melahirkan.

Keterangan : * coret yang tidak perlu 22


PEMANTAUAN
BAYI DAN BALITA

Keterangan : * coret yang tidak perlu 23


Keadaan bayi saat dilahirkan

Anak ke : 1
Jenis kelamin : laki-laki
Berat Lahir : 3000 gram
Panjang Badan : 51 cm
Lingkar Kepala : 34 cm
Keadaan bayi saat lahir : segera menangis
Keadaan warna kulit bayi saat lahir : seluruh tubuh kemerahan

Inisiasi menyusui dini (IMD): dilakukan

Pemberian ASI pertama : dalam 30 menit

Asuhan bayi baru lahir :


 Salep mata antibiotika profilaksis : diberikan
 Imunisasi HBO (Hepatitis B) : diberikan
 Rawat gabung ibu dengan bayi : tidak dilakukan

Rujukan bayi ke RS : tidak dilakukan

Analisis : Keadaan bayi dari ibu sasaran saya termasuk bayi yang normal
terlihat dari berat badan nya 3 kg, dimana berat badan yang normal itu 2,9 kg
sampai 3,5kg. Ibu sasaran saya melakukan inisiasi menyusui dini, yang telah
dicanangkan oleh pemerintah yang sangat dianjurkan untuk kesehatan bayi
kedepannya.

Untuk asuhan bayi nya kebutuhan bayi yaitu salep anti profilaksis
diberikan oleh bidan dan imunisasi nya pun dilakukan untuk pencegahan.
Tetapi, tidak dilakukan rawat gabung dengan bayi-bayi lain.

Keterangan : * coret yang tidak perlu 24


BAYI BARU LAHIR (NEONATAL)

Kunjungan Neonatal
Jenis Pemeriksaan
1–7 hari 8–30 hari

Berat bayi (gram) 3kg 3 kg 1 ons

Pemantauan lingkar kepala bayi (cm) 34 cm 34 cm

Keadaan tali pusat : kering atau basah

Tanda berbahaya atau gejala sakit yang - -


dialami bayi di bawah ini, (tulis (+) bila atau (-)
bila tidak ada)
Gerakan lemah tidak aktif - -

Napas cepat, sesak napas, sukar napas - -

Tubuh teraba panas / demam - -

Tubuh teraba dingin - -


Tubuh kuning - -

Kejang - -
Perut buncit / kembung - -
Bayi merintih lemah - -

Bayi tiba-tiba tidak mau atau tidak dapat - -


menyusu

Analisis : Pertumbuhan bayi ibu sasaran saya tidak mengalami hal- hal yang
membahayakan dan tumbuh normal tidak ada tanda bahaya apapun.

Keterangan : * coret yang tidak perlu 25


PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP

Usia 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1
(bulan) 0 1 2

Vaksin Tanggal Pemberian

BCG 19/07/
17

DPT* 27/8/17 05/12/


17

Polio* 19/07/ 19/8/1


17
7

Hepatiti 20/06/17 27/8/1


s* 7

Campak 7/5/1
8
Keterangan:
: usia vaksinasi seharusnya diberikan
* : interval/jarak pemberian vaksin DPT, polio, hepatitis minimal
4 minggu (1 bulan)

PEMBERIAN VAKSIN LAIN


Vaksin Tanggal pemberian

Keterangan : * coret yang tidak perlu 26


JADWAL IMUNISASI (STANDAR NASIONAL)

Umur Jenis Imunisasi


2 bulan BCG, DPT1, Polio 1
3 bulan HB1*, DPT 2, Polio 2

4 bulan HB2*, DPT 3, Polio 3


5 bulan HB3*, Polio 4

9 bulan Campak

Analisis : Pemberian imunisasi pada tabel tersebut termasuk ke dalam


imunisasi yang diwajibkan dari pemerintah untuk anak yang baru dilahirkan,
serta untuk melindungi anak dari penyakit penyakit yang bisa di lindungi oleh
imunisasi.

PEMBERIAN VITAMIN A

Umur (bulan) Dosis Tanggal pemberian


6–11 1 kapsul biru di 20 januari 2018
bulan Februari
atau Agustus
12–23 1 kapsul merah
setiap bulan
24–35 Februari dan
Agustus

Analisis : Anak ibu sasaran saya belum cukup usia atau umur nya untuk
diberikan vitamin A

Keterangan : * coret yang tidak perlu 27


CATATAN PERTUMBUHAN ANAK

Usia BB TB
BB/U TB/U BB/TB Interpretasi
(bulan) (kg) (cm)
0 3 51 Median 1 sd -2 sd Status Gizi baik
(Normal)
1 4,1 54 Median Median Median Status Gizi baik
(Normal)
2 5,2 57 Median Median Median Status Gizi baik
(Normal)
3 6,5 59 Median Median Median Status Gizi baik
(Normal)
4 7,2 61 Median Median Median Status Gizi baik
(Normal)
5 7,3 64 Median Median Median Status Gizi baik
(Normal)
6 7,5 66 Median Median Median Status Gizi baik
(Normal)
7 8,4 68 1 sd Median Median Status Gizi baik
(Normal)
8 9,0 70 1 sd 1 sd Median Status Gizi baik
(Normal)
9 9,5 71 1 sd Median Median Status Gizi baik
(Normal)
10 9,0 73 -1 sd Median Median Status Gizi baik
(Normal)

11 8,5 74 -1 sd Median Median Status Gizi baik


(Normal)
12 8,5 75 -1 sd Median Median Status Gizi baik
(Normal)
13 8,5 80 -1sd 1 sd -2sd Status Gizi baik
(Normal)
14 10 80 Median 1 sd Median Status Gizi baik
(Normal)

Keterangan : * coret yang tidak perlu 28


15 9,5 80 -1sd Median -1sd Status Gizi baik
(Normal)
16 9 80 -1sd Median -2sd Status Gizi baik
(Normal)
17 10 81 Median Median -1sd Status Gizi baik
(Normal)
18 10 82 -1sd Median -1sd Status Gizi baik
(Normal)
19 10 82 -1sd Median -1sd Status Gizi baik
(Normal)
20 8,3 83 -1sd Median -1sd Status Gizi baik
(Normal)
21 9,9 83 -1sd Median -1sd Status Gizi baik
(Normal)
22 10 84 -1sd Median -1sd Status Gizi baik
(Normal)
23 10,3 84 -1sd Median -1sd Status Gizi baik
(Normal)
24 10,5 84 -1sd Median -1sd Status Gizi baik
(Normal)
25 11 85 -1sd Median -1sd Status Gizi baik
(Normal)
26 11 87 -1sd Median -1sd Status Gizi baik
(Normal)
26 11 87 -1sd Median -1sd Status Gizi baik
(Normal)
27 10,5 87 -1sd Median -1sd Status Gizi baik
(Normal)
28 10,5 87 -1sd Median -1sd Status Gizi baik
(Normal)
29 11,5 88 -1sd Median -1sd Status Gizi baik
(Normal)

Keterangan : * coret yang tidak perlu 29


30 11 88 -1sd Median -1sd Status Gizi baik
(Normal)
31
32
33
34
35
36

Interpretasi status gizi berdasarkan grafik TB / Umur : Status Gizi Baik

Interpretasi status gizi berdasarkan grafik TB / Umur : Status Gizi Baik

Interpretasi status gizi berdasarkan grafik TB / Umur : Status Gizi Baik

Analisis : Diambil dari kategori berdasarkan menteri kesehetan Republik


Indonesia

Indeks Kategori Status Gizi Ambang Batas (Z-


Score)
Berat Badan menurut Gizi buruk < -3 sd
umur (BB/U) Gizi kurang -3sd - < 2 sd
Anak Umur 0 – 60 Gizi baik -2sd – 2 sd
bulan Gizi lebih >2sd
Panjang Badan Sangat pendek <-3 sd
menurut Umur (PB/U) Pendek -3sd - <-2sd
atau Tinggi Badan Normal -2sd – 2 sd
menurut Umur (TB/U) Tinggi >2sd
Anak Umur 0 – 60 <-3sd
Berat Badan menurut Sangat kurus < -3sd
Panjang Badan Kurus -3 sd - <-2sd
(BB/PB) atau Berat Normal -2sd – 2sd
Badan menurut Gemuk >2sd
Tinggi Badan
(BB/TB) Anak Umur 0
– 60 bulan

Keterangan : * coret yang tidak perlu 30


CATATAN PEMBERIAN MAKAN

Jumlah
Makanan yang Frekuensi
Usia /porsi Keterangan
diberikan pemberian
(bulan) pemberian
ASI Diperkirakan Diberikan 2 Belum
0
sampai jam 1 kali diberikan
anaknya makanan
kenyang selain ASI
Diperkirakan Diberikan 2 Belum
1
ASI sampai jam 1 kali diberikan
anaknya makanan
kenyang selain ASI
ASI Diperkirakan Diberikan 2 Belum
2
sampai jam 1 kali diberikan
anaknya makanan
kenyang selain ASI
ASI Diperkirakan Diberikan 2 Belum
3
sampai jam 1 kali diberikan
anaknya makanan
kenyang selain ASI
ASI Diperkirakan Diberikan 2 Belum
4
sampai jam 1 kali diberikan
anaknya makanan
kenyang selain ASI
ASI Diperkirakan Diberikan 2 Belum
5
sampai jam 1 kali diberikan
anaknya makanan
kenyang selain ASI

Keterangan : * coret yang tidak perlu 31


ASI ditambah Diperkirakan Diberikan 2 Belum
6
milna bubur susu sampai jam 1 kali diberikan
anaknya dan sebisa makanan
kenyang 3 mungkin 3 selain ASI
kali sehari kali satu hari ditambah
dengan makanan
sesuai bayi
takaran
kemasan
milna
ASI ditambah Diperkirakan Diberikan Sudah
7
makanan sampai pagi siang diberikan
pendamping ASI anaknya dan sore makanan
bermacam- kenyang 3 serta ketika endamping
macam kadaang kali sehari. anak nya ASI
nasi yang Sesuai sedang lapar
ditumbuk, dengan piring diluar jam
pisang, kue yang khas makan.
untuk bayi untuk bayi

ASI ditambah Diperkirakan Diberikan Sudah


8
makanan sampai pagi siang diberikan
pendamping ASI anaknya dan sore makanan
bermacam- kenyang 3 serta ketika endamping
macam kadaang kali sehari. anak nya ASI
nasi yang Sesuai sedang lapar
ditumbuk, dengan piring diluar jam
pisang, kue yang khas makan.
untuk bayi untuk bayi

Keterangan : * coret yang tidak perlu 32


ASI ditambah Diperkirakan Diberikan Sudah
9
makanan sampai pagi siang diberikan
pendamping ASI anaknya dan sore makanan
bermacam- kenyang 3 serta ketika endamping
macam kadaang kali sehari. anak nya ASI
nasi yang Sesuai sedang lapar
ditumbuk, dengan piring diluar jam
pisang, kue yang khas makan.
untuk bayi untuk bayi

ASI ditambah Diperkirakan Diberikan Sudah


10
makanan sampai pagi siang diberikan
pendamping ASI anaknya dan sore makanan
bermacam- kenyang 3 serta ketika endamping
macam kadaang kali sehari. anak nya ASI
nasi yang Sesuai sedang lapar
ditumbuk, dengan piring diluar jam
pisang, kue yang khas makan.
untuk bayi untuk bayi

ASI ditambah Diperkirakan Diberikan Sudah


11
makanan sampai pagi siang diberikan
pendamping ASI anaknya dan sore makanan
bermacam- kenyang 3 serta ketika endamping
macam kadaang kali sehari. anak nya ASI
nasi yang Sesuai sedang lapar
ditumbuk, dengan piring diluar jam
pisang, kue yang khas makan.
untuk bayi untuk bayi

Keterangan : * coret yang tidak perlu 33


ASI ditambah Diperkirakan Diberikan Sudah
12
makanan sampai pagi siang diberikan
pendamping ASI anaknya dan sore makanan
bermacam- kenyang 3 serta ketika endamping
macam kadaang kali sehari. anak nya ASI
nasi yang Sesuai sedang lapar
ditumbuk, dengan piring diluar jam
pisang, kue yang khas makan.
untuk bayi untuk bayi

ASI ditambah Diperkirakan Diberikan Sudah


13
makanan sampai pagi siang diberikan
pendamping ASI anaknya dan sore makanan
bermacam- kenyang 3 serta ketika endamping
macam kadaang kali sehari. anak nya ASI
nasi yang Sesuai sedang lapar
ditumbuk, dengan piring diluar jam
pisang, kue yang khas makan.
untuk bayi untuk bayi

Jumlah
Makanan yang Frekuensi
Usia /porsi Keterangan
diberikan pemberian
(bulan) pemberian
ASI ditambah Diperkirakan Diberikan Sudah
14
makanan sampai pagi siang diberikan
pendamping ASI anaknya dan sore makanan
bermacam- kenyang 3 serta ketika endamping
macam kadaang kali sehari. anak nya ASI
nasi yang Sesuai sedang lapar
ditumbuk, dengan piring diluar jam
pisang, kue yang khas makan.
untuk bayi untuk bayi

Keterangan : * coret yang tidak perlu 34


ASI ditambah Diperkirakan Diberikan Sudah
15
makanan sampai pagi siang diberikan
pendamping ASI anaknya dan sore makanan
bermacam- kenyang 3 serta ketika endamping
macam kadaang kali sehari. anak nya ASI
nasi yang Sesuai sedang lapar
ditumbuk, dengan piring diluar jam
pisang, kue yang khas makan.
untuk bayi untuk bayi

ASI ditambah Diperkirakan Diberikan Sudah


16
makanan sampai pagi siang diberikan
pendamping ASI anaknya dan sore makanan
bermacam- kenyang 3 serta ketika endamping
macam kadaang kali sehari. anak nya ASI
nasi yang Sesuai sedang lapar
ditumbuk, dengan piring diluar jam
pisang, kue yang khas makan.
untuk bayi untuk bayi

ASI ditambah Diperkirakan Diberikan Sudah


17
makanan sampai pagi siang diberikan
pendamping ASI anaknya dan sore makanan
bermacam- kenyang 3 serta ketika endamping
macam kadaang kali sehari. anak nya ASI
nasi yang Sesuai sedang lapar
ditumbuk, dengan piring diluar jam
pisang, kue yang khas makan.
untuk bayi untuk bayi

Keterangan : * coret yang tidak perlu 35


ASI ditambah Diperkirakan Diberikan Sudah
18
makanan sampai pagi siang diberikan
pendamping ASI anaknya dan sore makanan
bermacam- kenyang 3 serta ketika endamping
macam kadaang kali sehari. anak nya ASI
nasi yang Sesuai sedang lapar
ditumbuk, dengan piring diluar jam
pisang, kue yang khas makan.
untuk bayi untuk bayi

ASI ditambah Diperkirakan Diberikan Sudah


19
makanan sampai pagi siang diberikan
pendamping ASI anaknya dan sore makanan
bermacam- kenyang 3 serta ketika endamping
macam kadaang kali sehari. anak nya ASI
nasi yang Sesuai sedang lapar
ditumbuk, dengan piring diluar jam
pisang, kue yang khas makan.
untuk bayi untuk bayi

ASI ditambah Diperkirakan Diberikan Sudah


20
makanan sampai pagi siang diberikan
pendamping ASI anaknya dan sore makanan
bermacam- kenyang 3 serta ketika endamping
macam kadaang kali sehari. anak nya ASI
nasi yang Sesuai sedang lapar
ditumbuk, dengan piring diluar jam
pisang, kue yang khas makan.
untuk bayi untuk bayi

Keterangan : * coret yang tidak perlu 36


ASI ditambah Diperkirakan Diberikan Sudah
21
makanan sampai pagi siang diberikan
pendamping ASI anaknya dan sore makanan
bermacam- kenyang 3 serta ketika endamping
macam kadaang kali sehari. anak nya ASI
nasi yang Sesuai sedang lapar
ditumbuk, dengan piring diluar jam
pisang, kue yang khas makan.
untuk bayi untuk bayi

ASI ditambah Diperkirakan Diberikan Sudah


22
makanan sampai pagi siang diberikan
pendamping ASI anaknya dan sore makanan
bermacam- kenyang 3 serta ketika endamping
macam kadaang kali sehari. anak nya ASI
nasi yang Sesuai sedang lapar
ditumbuk, dengan piring diluar jam
pisang, kue yang khas makan.
untuk bayi untuk bayi

ASI ditambah Diperkirakan Diberikan Sudah


23
makanan sampai pagi siang diberikan
pendamping ASI anaknya dan sore makanan
bermacam- kenyang 3 serta ketika endamping
macam kadaang kali sehari. anak nya ASI
nasi yang Sesuai sedang lapar
ditumbuk, dengan piring diluar jam
pisang, kue yang khas makan.
untuk bayi untuk bayi

Keterangan : * coret yang tidak perlu 37


ASI ditambah Diperkirakan Diberikan Sudah
24
makanan sampai pagi siang diberikan
pendamping ASI anaknya dan sore makanan
bermacam- kenyang 3 serta ketika endamping
macam kadaang kali sehari. anak nya ASI
nasi yang Sesuai sedang lapar
ditumbuk, dengan piring diluar jam
pisang, kue yang khas makan.
untuk bayi untuk bayi

ASI ditambah Diperkirakan Diberikan Sudah


25
makanan sampai pagi siang diberikan
pendamping ASI anaknya dan sore makanan
bermacam- kenyang 3 serta ketika endamping
macam kadaang kali sehari. anak nya ASI
nasi yang Sesuai sedang lapar
ditumbuk, dengan piring diluar jam
pisang, kue yang khas makan.
untuk bayi untuk bayi

ASI ditambah Diperkirakan Diberikan Sudah


26
makanan sampai pagi siang diberikan
pendamping ASI anaknya dan sore makanan
bermacam- kenyang 3 serta ketika endamping
macam kadaang kali sehari. anak nya ASI
nasi yang Sesuai sedang lapar
ditumbuk, dengan piring diluar jam
pisang, kue yang khas makan.
untuk bayi untuk bayi

Keterangan : * coret yang tidak perlu 38


ASI ditambah Diperkirakan Diberikan Sudah
27
makanan sampai pagi siang diberikan
pendamping ASI anaknya dan sore makanan
bermacam- kenyang 3 serta ketika endamping
macam kadaang kali sehari. anak nya ASI
nasi yang Sesuai sedang lapar
ditumbuk, dengan piring diluar jam
pisang, kue yang khas makan.
untuk bayi untuk bayi

ASI ditambah Diperkirakan Diberikan Sudah


28
makanan sampai pagi siang diberikan
pendamping ASI anaknya dan sore makanan
bermacam- kenyang 3 serta ketika endamping
macam kadaang kali sehari. anak nya ASI
nasi yang Sesuai sedang lapar
ditumbuk, dengan piring diluar jam
pisang, kue yang khas makan.
untuk bayi untuk bayi

Jumlah
Makanan yang Frekuensi
Usia /porsi Keterangan
diberikan pemberian
(bulan) pemberian
ASI ditambah Diperkirakan Diberikan Sudah
29
makanan sampai pagi siang diberikan
pendamping ASI anaknya dan sore makanan
bermacam- kenyang 3 serta ketika endamping
macam kadaang kali sehari. anak nya ASI
nasi yang Sesuai sedang lapar
ditumbuk, dengan piring diluar jam
pisang, kue yang khas makan.
untuk bayi untuk bayi

Keterangan : * coret yang tidak perlu 39


ASI ditambah Diperkirakan Diberikan Sudah
30
makanan sampai pagi siang diberikan
pendamping ASI anaknya dan sore makanan
bermacam- kenyang 3 serta ketika endamping
macam kadaang kali sehari. anak nya ASI
nasi yang Sesuai sedang lapar
ditumbuk, dengan piring diluar jam
pisang, kue yang khas makan.
untuk bayi untuk bayi

31

32

33

34

35

36

Keterangan: tuliskan dengan detail jenis makanan yang diberikan, frekuensi pemberian
dalam sehari, porsi setiap kali makan (menggunakan ukuran rumah tangga)

Keterangan : * coret yang tidak perlu 40


CATATAN PERKEMBANGAN ANAK

Usia Pemantauan kemampuan perkembangan Tercapai Tanggal


(bulan) anak pada usia kunjungan

1–4 Sudah bisa senyum ketika diajak bicara 1 bulan 20 Juli

Sudah bisa melihat ketika diberikan tanda

4–6 Sudah bisa menggenggam 5 bulan 15


November
Tengkurap sendiri

6–9 Duduk sendiri, memindahkan benda dari Dari usia 28


satu tangan ke tangan yang lain, tertawa 7 bulan Februari
atau berteriak bila melihat benda yang
menarik, makan kue tanpa dibantu.

9–12 Berjalan dengan pegangan, menyebut 9 bulan 31 Maret


suku kata yang sama, ma-mam ma-ma-
ma, membedakan anda dengan yang baru
dikenal, meraup benda kecil.

12–18 Sekarang sudah bisa lebih banyak 12 bulan 31 Juli


mengucapkan suku kata, sudah bisa
menirukan perlakuan orang tua nya, serta
sekarang emosi nya meningkat daripada
sebelumnya
Anak ibu sasaran saya sudah bisa,
18–24 berjalan mundur sedikitnya 5 langkah, 18 bulan 22
mencoret-coret dengan alat tulis,
Desember
menunjuk bagian tubuh dan menyebut
namanya, meniru melakukan pekerjaan
rumah tangga, misalnya: membantu
menyiapkan meja makan

Keterangan : * coret yang tidak perlu 41


24–30 Anak ibu sasaran saya sudah bisa berdiri 30 bulan 30
dan berjalan, meniru pekerjaan rumah november
tangga serta mengetahui maksud dari
pembicaraan

30–36

CATATAN PENYAKIT DAN MASALAH PERKEMBANGAN

Tanggal Penyakit/Masalah Tindakan/terapi Keterangan

- - - -

Analisis : Anak ibu sasaran saya penyakitnya didominasi oleh demam dan
penurunan nafsu makan

Keterangan : * coret yang tidak perlu 42


PEMANTAUAN PERKEMBANGAN
BAYI UMUR 0 - 30 HARI

Beri tanda √ pada perkembangan yang sudah bisa dilakukan bayi !

Pada umur 1 bulan, bayi sudah bisa :

 Mengisap ASI dengan baik

 Menggerakkan kedua lengan dan kaki secara aktif sama mudahnya.

 Mata bayi sesekali menatap ke mata ibu.

 Mulai mengeluarkan suara.

Analisis : Anak dari ibu sasaran saya sudah bisa mengisap ASI dengan baik,
menggerakan kedua lengan dan kaki secara aktif, mata nya selalu menatap
ibu dan mengeluarkan suara ketika diajak bicara.

PEMANTAUAN PERKEMBANGAN

BAYI UMUR 1 – 4 BULAN

Beri tanda √ pada perkembangan yang sudah bisa dilakukan bayi !

Pada umur 4 bulan, bayi sudah bisa :


 Menegakkan kepalanya pada saat telungkup
 Menggengam mainan yang disentuhkan pada telapak tangannya.
 Mengikuti gerakan anda dengan menggerakkan kepalanya dari satu sisi ke
sisi yang lain.
 Membalas senyuman.

Analisis : sudah tercapai sesuai umurnya.

Keterangan : * coret yang tidak perlu 43


PEMANTAUAN PERKEMBANGAN
BAYI UMUR 4 – 6 BULAN

Beri tanda √ pada perkembangan yang sudah bisa dilakukan bayi !

Pada umur 6 bulan, bayi sudah bisa :


 Berbalik dari telentang ke telungkup atau sebaliknya.
 Meraih mainan yang berada dalam jangkauan tangannya.
 Menengok ke arah sumber suara, misalnya: sendok di pukul ke gelas/
piring atau kerincingan.
(Pastikan bahwa bayi tidak melihat waktu ibu memukul gelas.)
 Mencari benda yang dipindahkan.

Analisis : Sudah tercapai, berarti motrik kasar dan halus nya tidak ada
gangguan.

PEMANTAUAN PERKEMBANGAN
BAYI UMUR 6 – 9 BULAN

Beri tanda √ pada perkembangan yang sudah bisa dilakukan bayi !

Pada umur 9 bulan, bayi sudah bisa :


 Duduk sendiri.
 Memindahkan benda dari tangan satu ke tangan lain.
 Tertawa/berteriak bila melihat benda yang menarik.
 Makan kue tanpa dibantu.
Analisis : Sudah tercapai, berarti motrik kasar dan halus nya tidak ada
gangguan.

Keterangan : * coret yang tidak perlu 44


PEMANTAUAN PERKEMBANGAN
BAYI UMUR 9 – 12 BULAN

Beri tanda √ pada perkembangan yang sudah bisa dilakukan bayi !

Pada umur 12 bulan, bayi sudah bisa :


 Berjalan dengan pegangan
 Meraup benda kecil seperti kacang dengan jari-jari tangannya.
 Menyebut suku kata yang sama, misalnya: ma-ma-ma, da-da-
daMembedakan anda dengan orang yang belum dikenal.

Analisis : Anak dari ibu sasaran saya sudah berusia 12 bulan.

PEMANTAUAN PERKEMBANGAN
BAYI UMUR 18 – 24 BULAN

Beri tanda √ pada perkembangan yang sudah bisa dilakukan bayi !

Pada umur 24 bulan, anak sudah bisa :

 Berjalan mundur sedikitnya 5 langkah


 Mencoret-coret dengan alat tulis
 Menunjuk bagian tubuh dan menyebut namanya
 Meniru melakukan pekerjaan rumah tangga, misalnya: membantu
menyiapkan meja makan.

Analisis : Anak dari ibu sasaran saya sudah bisa melakukan hal itu karena
sudah mencapai usia 18 bulan.

Keterangan : * coret yang tidak perlu 45


PEMANTAUAN PERKEMBANGAN

ANAK UMUR 2 – 3 TAHUN

Beri tanda √ pada perkembangan yang sudah bisa dilakukan anak !

Pada umur 3 tahun, anak sudah bisa :

 Berdiri dengan satu kaki tanpa berpegangan sedikitnya dua hitungan.


 Meniru membuat garis lurus
 Menyatakan keinginan sedikitnya dengan dua kata

 Melepas pakaiannya sendiri

Analisis : Anak dari ibu sasaran saya sudah bisa melakukan 3 dari 4
standarnya, hanya belum bisa melakukan melepas pakaiannya sendiri

PEMANTAUAN PERKEMBANGAN
ANAK UMUR 3 – 4 TAHUN

Beri tanda √ pada perkembangan yang sudah bisa dilakukan anak !

Pada umur 4 tahun anak sudah bisa :

 Berjalan jinjit.

 Membuat gambar lingkaran.

 Mengenal sedikitnya satu warna

 Mematuhi peraturan permainan sederhana.

Analisis : Anak dari ibu sasaran saya baru berusia 18 bulan

Keterangan : * coret yang tidak perlu 46


PEMANTAUAN PERKEMBANGAN

ANAK UMUR 4 – 5 TAHUN

Beri tanda √ pada perkembangan yang sudah bisa dilakukan anak !

Pada umur 5 tahun, anak sudah bisa

 Melompat dengan satu kaki.

 Mengencangkan baju

 Bercerita sederhana

 Mencuci tangan sendiri.

Analisis : Anak dari ibu sasaran saya baru berusia 18 bulan

Keterangan : * coret yang tidak perlu 47

Anda mungkin juga menyukai