Anda di halaman 1dari 14

Page |1

MAKALAH
ANTROPOLOGI KESEHATAN

Dosen Pengampu : Dr.Sifatu.M.Pd

Sitti Aisyah Am.Keb.M.Pd

Kebiasaan Masyarakat Konawe Utara Berhubugan Dengan Antropologi


Kesehatan

DISUSUN OLEH
CICI SELPI, APRILIA CANTIKA SARI , NUR SULISTIAWATI

TK : II B

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
PRODI DIII KEBIDANAN
2018/2019
Page |2

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami hanturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan Rahmad, Taufik dan Hidayah Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas “ANTROPOLOGI
KESEHATAN “ Makalaah ini dapat digunakan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan,
sebagai referensi tambahan dalam belajar . Makalah ini dibuat sedemikian rupa agar pembaca
mudah memahaminya secara lanjut.

Pada kesempatan ini, kami ucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah
“ANTROPOLOGI KESEHATAN “ yang telah memberikan bimbingan kepada kami, beserta
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa tulisan kami ini masih kurang dari kesempurnaan, saran dan
kritik yang bermanfaat dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Dengan harapan dapat bermanfaat bagi semua pembaca untuk menambah pengetahuan dan
wawasan tentang “ Kebudayaan Masyarakat Konawe Utara Berhubungan Dengan
Antropologi Kesehatan“ . Jangan segan bertanya jika pembaca menemukan kesulitan. Semoga
keberhasilan selalu berpihak kepada kita.

Kendari , Desember 2019

Penyusun
Page |3

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PRNGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I.PENDAHULUAN ...............................................................................

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... iv


B. Ruang Lingkup .................................................................................... v
C. Tujuan makalah ................................................................................... v

BAB II. PEMBAHASAN .............................................................................. vii


A. Mitos yang ada dalam masyarakat ...................................................... viii

a. Pra nikah dan pernikahan


b. Perawatan kehamilan
c. Persalinan
d. Perawatan bayi
e. Perawatan masa nifas
B. Tinjaun Teori secara fakta .................................................................. ix

BAB III.PENUTUP ........................................................................................ xii

A. Kesimulan ............................................................................................. xiii


B. Saran ..................................................................................................... xiv

DAFTAR PUSAKA ........................................................................................ xv


Page |4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kebudayaan adalah setua sejarah manusia sendiri yakni manusia sebagai mahluk
individual dan sosial sekaligus penyimpul isi sebenarnya tidak lebih dari konsikuensi logis dan
sosial sekaligus (Hasan, 1986: 13)

Kebudayaan dapat diartikan sebagai hasil kegiatan dan penciptaan (akal budi) manusia seperti
kepercayaan, adapt istiadat, keseluruhan pengetahuan manusia sebagi mahluk sosial yang
digunakan untuk memahami lingkungan serta pengalaman yang menjadi pedoman tingkah laku
hasil akal dari alam sekeliling (Moeliono, 1989: 131)

Masyarakat Indonesia kaya dengan mitos. Walaupun demikian, ada pandangan


kontradiktif antara masyarakat yang memercayai dan yang tidak memercayai mitos.
Ketidakpastian kebenaran suatu mitos diikuti oleh ketakutan manusia akan kebenaran mitos
itu sendiri. Mitos bukan sekadar cerita belaka, tetapi juga fenomena budaya, produk
imajinasi manusia, mengandung berbagai makna dan merupakan fakta sosial yang dipercayai
oleh masyarakat pendukungnya. Dengan mengambil studi kasus mitos Koloimba dalam
masyarakat Tolaki, di Sulawesi Tenggara, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1)
struktur mitos dari aspek miteme, (2) konsep inses dalam mitos dan relasinya dalam budaya
Tolaki. Penelitian menggunakan metode simak dengan teknik dokumentasi, catat, dan
wawancara. Dengan menggunakan paradigma strukturalisme Lévi-Strauss, penelitian
menunjukkan 1)relasi struktur mitos Molowu dan Saweringadi dengan struktur sosial yang
dideskripsikan melalui oposisi-oposisi biner yang mengandung pesan-pesan tertentu dengan
masyarakat Tolak. misalnya perempuan >< perempuan; 2)konsep inses dalam mitos Koloimba
yang mengemukakan larangan kawin dengan individu tertentu, tidak disertai
dengan anjuran, melainkan lebih menekankan aspek dampak dari suatu perbuatan yang dianggap
tabu atau pantang dilakukan, khususnya pelanggaran terhadap larangan inses. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa mitos mampu mengejahwantahkan pesan-pesan moral ke dalam bahasa
yang sederhana yang menuntun perilaku dan sebagai sarana komunikasi, dan pengembangan
pengetahuan pada masyarakat pendukungnya

Kata mitos dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia {Alwi dkk, 2005: 749), yaitu berupa
cerita suatu bangsa tentang dewa-dewa dan pahlawan-pahlawan pada zaman dahulu yang
mengandung penafsiran tentang asal usul semesta alam, manusia, dan bangsa itu sendiri yang
mengandung arti yang mendalam yang diungkapkan secara gaib. Mitos diyakini sebagai suatu
kepercayaan secara turun-temurun dan menjadi pedoman suatu masyarakat dalam beraktivitas.
Bagi masyarakat yang mempunyai pemikiran tradisional, mitos adalah sesuatu yang benar terjadi
dan dianggap sebagai suatu kebenaran. Bagi mereka, mitos merupakan suatu realitas yang
rasional meskipun tidak mudah menjelaskan mitos itu sendiri. Mitos tidak dibentuk melalui
penyelidikan, akan tetapi dibentuk melalui anggapan berdasarkan observasi kasar yang
digeneralisasi. Oleh karena itu, mitos banyak hidup dan berkembang di dalam masyarakat.
Page |5

Mitos bisa lahir dari ritual adat istiadat,yang diceritakan secara turun-temurun. Dalam hal
ini, mitos bisa berbentuk folklore atau cerita rakyat. kebanyakan cerita rakyat tersebut, biasanya
2 mengandung nilai- nilai kebaikan dan kearifan lokal, yang dibungkus dalam jalinan cerita yang
menarik. Mitos juga hadir dalam bentuk petuah dan larangan berdasarkan tabu atau pamali.

Istilah Pamali diartikan sebagai ungkapan nasihat, larangan dan pantangan melakukan
sesuatu yang menurut tradisi dan keyakinan adat istiadat dapat menyebabkan datangnya dampak
buruk dan kesialan. Pamali biasanya berisi larangan-larangan seputar perilaku sehari-hari yang
lazim ditemui dikehidupan keluarga. Ungkapan larangan tersebut oleh masyarakat selalu
dirangkaikan dengan peringatan tentang konsekuensi kerugian yang akan dialami jika larangan
tersebut dilanggar. Konsekuensi pelanggaran terhadap larangan umumnya dikaitkan dengan
urusan rezeki, jodoh, kesehatan, keturunan dan juga keselamatan.

B. Ruang lingkup
Eksistensi mitos dalam bangunan keilmuan sejarah sangatlah penting. Pasalnya, mitos
merupakan salah satu alat bagi ilmu Sejarah untuk memasuki dan mengekplorasi fakta-fakta
sejarah yang terdapat di masa lampau umat manusia. Dalam metode sejarah, mitos dan tradisi
lisan (oral tradition) merupakan rumpun sumber lisan di samping oral history (Helius
Sjamsuddin, 2007: 97). Mitos ada yang berisikan pula sebagai peristiwa atau kondisi yang benar-
benar faktual. Van Baal (1987: 48) menerangkan bahwa mitos pada umumnya memang berisikan
fantasi tetapi sekali tempo juga benar-benar memuat peristiwa sejarah\

Malinowski (Burke, 2003: 152–153) sementara itu menjelaskan bahwa mitos adalah cerita
yang mempunyai fungsi sosial. Sebuah mitos adalah suatu cerita tentang masa lampau yang
berfungsi sebagai ‘piagam’ untuk kekinian yang dijalankan untuk fungsi legitimasi dan
justifikasi demi beberapa pranata yang ada kini sehingga keberadaannya dapat dipertahankan.
Mitos merupakan pula suatu cerita yang isinya tentang pesan atau ibarat moral. Misalnya,
kemenangan kebaikan atas kejahatan, serta tokoh-tokoh, apakah sebagai pahlawan atau penjahat,
yang disifatkan sebagai lebih besar (atau lebih kecil) daripada kehidupan.

Mitos-mitos menurut van Baal (1987: 42–43) pada umumnya dijelaskan dengan tiga cara
berikut: (a) sebuah mitos ialah alegori yang disusun oleh para penyair tentang perjuangan antara
unsur-unsur atau lambang-lambang bermacam-macam bakat dan watak manusia seperti rasio,
kebodohan, dan cinta, (b) sebuah mitos ialah cerita tentang para raja dengan kekuasaan besar dan
kebijaksanaan tinggi, yang hidup di zaman kuno sekali, lalu didewakan oleh anak-cucu, dan (c)
sebuah mitos ialah berupa hasil penipuan dari para imam dan raja, yang dengan cara itu
menciptakan suatu posisi kekuasaan bagi diri sendiri untuk mengekang massa rakyat.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dinyatakan bahwa isi mitos merupakan campuran antara
peristiwa yang benar-benar terjadi (sejarah) dengan hanya fantasi belaka. Mitos dipertahankan
eksistensinya oleh masyarakat suku bangsa dengan motif dan tujuan yang beraneka ragam

C. Tujuan
 Untuk mengetahui mitos dan fakta apa yang terjadi pada masyarakat dalam pra
nikah dan pernikahan
 Untuk mengetahui mitos dan fakta apa yang terjadi pada masyarakat dalam
perawatan kehamilan
 Untuk mengetahui mitos dan fakta apa yang terjadi pada masyarakat dalam
persalinan
 Untuk mengetahui mitos dan fakta apa yang terjadi pada masyarakat dalam
Perawatan bayi
 Untuk mengetahui mitos dan fakta apa yang terjadi pada masyarakat dalam
Perawatan masa nifas
Page |6

BAB II

PEMBAHASAN

PERAWATAN KEHAMILAN
MITOS
 Pada suku tolaki ada pantangan terhadap makanan yang sama bagi ibu hamil,
yaitu pantangan memakan kepiting. Memakan kepiting dilarang karena
dikhawatirkan anak akan nakal, tidak berjalan normal, suka mencubit dan suka
menggigit jika besar sepertii kepiting. Dan juga, air susu ibu (ASI) akan menjadi
asin jika memakan kepiting yang notabene merupakan hewan laut yang kaya
kandungan garam.

FAKTANYA :

 Kandungan gizi
Berikut adalah kandungan gizi dari kepiting dan manfaatnya bagi tubuh manusia
yang mengkonsumsinya :
 Kaya Protein . Kandungan protein kepiting 22 gr/100 gr.
Kandungan asam aminonya berprofil lengkap (asam amino tiap
100 gramnya adalah glutamate 3474 mg, aspartat 2464 mg, arginin
1946 mg, lysine 1939 mg dan leusin 1768 mg). Kandungan protein
yang tinggi berfungsi vital bagi tubuh sebagai pembentuk enzim,
pembentukan sel organ dan otot, pembentuk hormon, perbaikan sel
yang rusak, pengatur metabolisme, dan pembentuk sistem
kekebalan tubuh.
 Kaya Asam Lemak Omega-3. Kepiting kaya asam lemak omega-3
yaitu sebesar 407 mg /100 gr. Asam lemak omega-3 dalam
kepiting berfungsi menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah
sehingga mencegah penyakit kardiovaskular (jantung),
meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan fungsi sistem syaraf
dan kesehatan mata, dan meningkatkan kecerdasan otak bila
diberikan sejak dini.
 Tinggi Vitamin B12. Kandungan vitamin B12 kepiting sangat
tinggi, sekitar 10,4 mcg/100 mg. Kandungan ini sudah mampu
mencukupi kebutuhan harian vitamin B12 sebesar 174%. Selain itu
kepiting juga mengandung niacin dan riboflavin dalam jumlah
yang cukup baik untu
 kesehatan. Kandungan vitamin B12 sangat baik untuk
menghasilkan energi dan pertumbuhan, meningkatkan
metabolisme asam amino dan asam lemak, produksi sel darah
merah, serta meningkatkan kesehatan syaraf dan kulit
 Kaya Mineral Zinc, Copper dan Selenium
 Kandungan mineral kepiting cukup tinggi untuk 100 gr kepiting
adalah selenium 48 mcg (68% kebutuhan harian), copper 0,7 mg
(37% kebutuhan harian) dan zinc 5,5 mg (36% kebutuhan harian).
 Mineral selenium berperan sebagai antioksidan untuk mencegah
kerusakan sel dari radikal bebas penyebab kanker dan penyakit
jantung. Selenium diyakini berperan dalam mencegah kanker dan
pengrusakan kromosom, juga meningkatkan daya tahan tubuh
terhadap infeksi virus dan bakteri serta mencegah peradangan.
 Mineral copper berfungsi sebagai komponen enzim redox,
pembentukan selda rah merah, otot, syaraf, tulang dan otak, serta
mencegah penyakit tulang dan syaraf.
Page |7

 Mineral zinc berfungsi untuk komponen pembentuk enzim-enzim


tubuh, sel darah merah, sistem kekebalan tubuh, mencegah
pembesaran prostat, mencegah kerontokan rambut.

MITOS
o Membunuh Binatang. Pada saat mengandung, pantangan tidak
boleh membunuh binatang juga harus diperhatikan oleh sang
ibu dan bapak. Artinya calon bapak dari sang bayi (suami) itu
tidak diperbolehkan membunuh binatang apapun, baik binatang
yang ditemui di dalam rumah maupun yang di luar rumah.
Masyarakat mempercayai pantangan tersebut hal ini karena jika
hal tersebut dilakukan maka ditakutkan akan terjadi sesuatu
yang buruk pada sang bayi seperti berupa kecacatan, budig,
budug dan sebagainya.
FAKTANYA
Faktanya, pandangan ini sebenarnya mitos belaka. Hal ini
diungkapkan oleh dr. Yusfa Rasyid dari RS. YPK Mandiri,
Menteng. Pasalnya, kondisi bayi terlahir cacat disebabkan oleh
berbagai macam faktor, dan cacat lahir ini bisa mulai terjadi
pada setiap tahap kehamilan. Perlu dipahami bahwa cacat lahir
bisa muncul karena faktor genetik, gaya hidup dan perilaku ibu,
penggunaan obat atau bahan kimia lain, infeksi selama
kehamilan, atau kombinasi dari semua faktor ini. Namun,
pandangan ini bisa mengingatkan agar para suami lebih hati-
hatian saat istri mengandung. Perlu tahu bahwa tindakan yang
dilakukannya tidak merugikan siapa pun, termasuk dalam
memperlakukan binatang.
MITOS
Keluar Malam. Ibu hamil yang sedang mengandung tidak
diperbolehkan keluar rumah malam-malam terutama saat matahari
tenggelam sampai setelah maghrib. Menurut orang tua pamali jika ibu
hamil keluar malam-malam selain itu khawatir akan terjadi sesuatu
yang buruk jika ibu hamil keluar malam seperti takut ada gangguan dari
roh-roh halus, makhluk halus seperti kuntilanak
Page |8

Berdasarkan penjelasan dapat dilihat bagaimana masyarakat


masih mempercayai dan mengakui keberadaan makhluk halus seperti
kuntilanak, sehingga masyarakat berusaha untuk melakukan tindakan
penjagaan dengan tidak keluar rumah malam-malam. Ibu hamil yang
sedang mengandung tidak diperbolehkan keluar rumah malam-malam
terutama saat matahari tenggelam sampai setelah maghrib. Menurut
orang tua pamali jika ibu hamil keluar malam-malam selain itu
khawatir akan terjadi sesuatu yang buruk jika ibu hamil keluar malam
seperti takut ada gangguan dari roh-roh halus, makhluk halus seperti
kuntilanak.Berdasarkan penjelasan dapat dilihat bagaimana masyarakat
masih mempercayai dan mengakui keberadaan makhluk halus seperti
kuntilanak, sehingga masyarakat berusaha untuk melakukan tindakan
penjagaan dengan tidak keluar rumah malam-malam.

FAKTA

Sama seperti mitos mitos bayi baru lahir maka juga ada beberapa mitos
untuk ibu hamil. Banyak ibu hamil yang merasa takut untuk melanggar semua
mitos tersebut. Seperti mitos makan dengan piring yang besar saat hamil, mitos
berhubungan seksual saat hamil dan termasuk mitos keluar malam saat hamil.
Sudah banyak ahli yang mencari kebenaran mitos tersebut dengan
mendapatkan bukti-bukti yang kuat. Seperti mitos ibu hamil keluar malam, itu
benar atau tidak? Berikut ini akan kami jelaskan mengenai mitos ibu hamil
keluar malam termasuk efeknya untuk ibu dan janin.

Benar atau Tidak?

Malam hari sering dipercaya menjadi bagian waktu yang menakutkan,


termasuk untuk ibu hamil. Secara agama, malam menjadi waktu ketika
jin dan setan banyak yang keluar. Kedua mahluk ini akan menyebabkan
gangguan untuk manusia sehingga menyebabkan rasa takut dan tidak
nyaman. Ini adalah pemahaman dari segi agama. Namun sebenarnya
ibu hamil tidak perlu takut dan mitos ini memang belum terbukti
sepenuhnya. Benar atau tidaknya mitos ini tergantung dengan kondisi
kesehatan ibu dan janin dalam kandungan. Tapi memang ibu hamil
tidak disarankan keluar saat pergantian waktu sinar matahari mulai
tenggelam. Untuk buktinya maka keluar malam bisa menyebabkan efek
untuk ibu dan janin. Ikuti terus penjelasan dibawah ini.

Efek Ibu Hamil Keluar Malam

Meningkatkan efek takut pada ibu

Ibu hamil dikenal dengan berbagai perubahan perasaan yang sangat


besar. Itu semua termasuk dampak perubahan hormon yang juga
menjadi penyebab morning sickness. Perasaan ibu menjadi sangat
sensitif sehingga ibu menjadi takut saat keluar malam sendiri. Ibu
merasa diganggu oleh mahluk-mahluk yang tidak terlihat. Dan ini bisa
berbahaya jika ibu berlari, jatuh atau naik motor dan menyebabkan
kecelakaan. Jadi semua bahaya ini terjadi karena efek ibu hamil yang
takut.
Page |9

Rentan penyakit infeksi

Ibu hamil memang harus menjaga kesehatan dengan baik. Keluar pada
malam hari bisa menyebabkan ibu terkena penyakit infeksi. Salah satu
penyakit infeksi yang terjadi termasuk akibat gigitan nyamuk dan
serangga yang sering keluar pada malam hari. Gigitan nyamuk tidak
hanya menyebabkan rasa gatal dan tidak nyaman pada kulit tapi juga
memicu penyakit lain termasuk malaria dan penyakit kaki gajah. Juga
ada dampak bahaya DBD bagi ibu hamil ketika terkena gigitan nyamuk
Aides A.

Efek paparan udara malam

Udara malam memang bisa menyebabkan beberapa penyakit untuk ibu


hamil. Terutama jika ibu sedang kurang sehat dan sudah terkena
beberapa penyakit gangguan pernafasan. Angin malam akan menjadi
penyebab ibu hamil sesak nafas yang bisa muncul dengan cepat atau
lambat. Misalnya jika ibu sudah terkena infeksi paru-paru, penyakit
asma dan alergi udara dingin. Semua terjadi karena angin malam
cenderung lebih banyak mengandung karbon dioksida daripada
oksigen, jadi sangat berbahaya untuk pernafasan ibu.

Angin malam memicu asma

Dada sesak saat hamil bisa menjadi gejala penyakit asma atau penyakit
pernafasan lain. Udara malam bisa menyebabkan serangan asma untuk
ibu hamil. Ini terjadi karena suhu udara saat malam hari memang lebih
dingin dan sangat lembab. Akhirnya saluran udara menjadi lebih sempit
dan menghasilkan banyak lendir. Kemudian saluran pernafasan tidak
bisa menyerap oksigen secara maksimal yang bisa membuat ibu batuk
terus menerus. Ini sangat berbahaya karena juga bisa menyebabkan
keguguran dan janin dalam kandungan kurang oksigen.

Memicu radang sendi

Ibu hamil biasanya akan merasa sendi dan tulang menjadi lebih mudah
nyeri dan tidak nyaman. Semua bisa terjadi karena janin dalam
kandungan memang menyerap kalsium dari tubuh ibu. Tubuh ibu
membutuhkan kalsium yang lebih banyak dan membuat ibu tidak
nyaman. Terkena angin malam bisa menyebabkan sendi ibu hamil
menjadi lebih sakit. Ini juga akan menyebabkan sendi bengkak,
peradangan pada sendi dan sendi menjadi lebih rentan rapuh.

Jadi mitos ibu hamil keluar malam, benar atau tidak memang harus
dibuktikan lagi. Secara medis memang angin malam bisa menyebabkan
efek untuk ibu dan janin. Tapi mitos yang berkaitan dengan gangguan
tertentu seperti gangguan mistis memang sulit dipercaya dalam dunia
medis.
P a g e | 10

MITOS
Tidak Boleh Makan Nanas
Pada saat mengandung sang bu hamil tidak diperbolehkan
makan makanan yang sudah disebutkan di atas seperti nanas hal ini
karena makanan tersebut merupakan jenis makanan yang
mengakibatkan keguguran. Artinya pantangan-pantangan di atas
merupakan bentuk penjagaan perawatan untuk kesehatan dan
kelancaran sang bayi saat persalinan

MITOS

Duduk di depan pintu akan melahirkan bayi secara spontan. Ada


salah satu mitos melahirkan yang mengatakan bahwa makan atau duduk di
depan pintu akan mengakibatkan ibu melahirkan bayi secara spontan pada
saat itu juga.

FAKTANYA,

Makan atau duduk di depan pintu tidak memiliki hubungan dengan


proses melahirkan bayi. Mitos melahirkan tersebut hanya dapat
mengganggu orang yang lewat.

MASA NIFAS

MITOS : “Selama masa nifas tidak boleh keluar rumah sebelum 40 hari”
FAKTA : Mungkin sebenarnya tujuan dari larangan mitos ini agar ibu tidak mengerjakan
aktivitas luar rumah yang terlalu berat sehingga khawatir sakit padahal ibu sedang butuh
pemulihan paska melahirkan. Namun, faktanya tidak ada hubungan antara masa nifas
dengan aktivitas ibu di luar rumah. Justru ibu yang baru melahirkan disarankan untuk
tetap menjalankan aktivitas harian, tentunya dilakukan secara bertahap. Ibu bisa berjalan
kaki sambil olahraga ringan di depan rumah.
MITOS : “Jangan makan ikan, telur, dan daging agar jahitan cepat sembuh”
FAKTA : Ketiganya justru wajib dan baik untuk kesehatan dan pemulihan ibu setelah
melahirkan karena megantung protein yang tinggi. Yang mana salah satu fungsinya ialah
untuk pembentukan sel baru dan perbaiki sel rusak akibat persalinan, jahitan vagina saat
melahirkan.
MITOS : “Harus pakai stagen selama masa nifas”
FAKTA : Secara ilmiah, dinding perut dan rahim ibu paska hamil dan melahirkan, akan
berangsur kembali semula karena sel dna jaringan dalam tubuh pun akan otomatis
memperbaiki seiring dengan perubahan jumlah hormon. Anjuran memakan stagen ini
sebenarnya mengarah pada tradisi. Tujuannya untuk membantu mengembalikan bentuk
tubuh ibu, khususnya bagian perut bawah yang kendur akhir hamil.
PERSALINAN
MITOS
Baik sang istri maupun suami, sama – sama tidak boleh mencelakai atau bahkan
membunuh seekor hewan. Hal tersebut dapat berpengaruh buruk terhadap janin yang ada
dalam kandungan
Ini adalah bentuk pamali yang paling populer. Banyak orang beranggapan, jika si istri
maupun suami membunuh seekor hewan, konon katanya bayi yang dikandung
akan mengalami cacat fisik. Misalnya, suami membunuh seekor ular, maka anak yang
dilahirkan pasangan tersebut kulitnya akan bersisik seperti kulit ular. Tentunya semua
hanyalah takhayul belaka. Bagaimanapun juga membunuh dan menganiaya hewan adalah
tindakan yang tidak bisa dibenarkan. Namun
FAKTANYA,
Tidak ada faktor medis yang menjelaskan hubungan antara membunuh hewan berkaitan
dengan kondisi pada bayi yang dikandung.
P a g e | 11

MITOS

Ibu hamil tidak boleh duduk di pintu masuk rumah. Hal tersebut dipercaya dapat
menyebabkan bayi sulit mencari jalan lahir saat proses persalinan

FAKTA
Padahal, sulitnya bayi mencari jalan lahir bisa disebabkan oleh beberapa hal, di
antaranya; palsenta menutupi jalan lahir, panggul si ibu yang sempit, atau bisa karena
bayi yang terlalu besar. Jadi, sama sekali tidak ada sangkut pautnya antara duduk di pintu
masuk rumah dengan proses persalinan
MITOS

Persalinan kedua tidak terlalu menyakitkan

FAKTA

Rasa sakit saat bersalin (Foto: Thinstock)


Persalinan kedua dan selanjutnya memang cenderung lebih pendek. Itu karena serviks,
otot dasar panggul, dan jalan lahir telah diregangkan saat kelahiran pertama. Saat
kontraksi awal ke waktu pembukaan biasanya juga membutuhkan waktu yang lebh
sedikit. Namun, hal itu bukan berarti membuat persalinan terbebas dari rasa sakit.

PERAWATAN BAYI

MITOS

Pakai gurita. Banyak orangtua yang memakaikan gurita pada bayi karena menganggap
cara ini bisa mencegah bayi mengalami perut kembung.

FAKTANYA, organ dalam tubuh justru akan kekurangan oksigen jika bayi memakai
gurita. Ruangan untuk pertumbuhan organ juga akan terhambat. Dinding perut bayi
masih lemah, volume organ tubuhnya tidak sesuai dengan rongga dada dan rongga perut
yang ada karena sampai usia lima bulan dalam kandingan, organ ini terus tumbuh
sementara tempatnya sangat terbatas.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "14 Mitos Perawatan
Bayi", https://tekno.kompas.com/read/2012/12/08/15281346/14.mitos.perawatan.bayi?pa
ge=all.

MITOS

Bedong kaki. Banyak orangtua membedong kaki bayi dengan anggapan cara ini bisa
mencegah kaki pengkor.

FAKTANYA,

Bedong menghambat perkembangan motorik bayi karena tangan dan kakinya tidak
mendapatkan kesempatan bergerak. Menurut dr Attila, bedong sebaiknya hanya
dilakukan setelah bayi dimandikan atau kala cuaca dingin. Tujuan bedong lebih untuk
menjaga bayi dari udara dingin. Pemakaiannya pun sebaiknya longgar bukan dengan
"dibungkus" ketat dan kencang. Bedong juga tak ada kaitannya dengan pembentukan
kaki. Semua bayi terutama bayi baru lahir memiliki kaki yang bengkok.

MITOS

Aktivitas setelah 40 hari. Anda dan bayi tak perlu mengurung diri selama 40 hari dari
kegiatan di luar rumah. Anggapan bahwa bayi tidak boleh keluar rumah selama 40 hari
kurang tepat.
P a g e | 12

Yang tepat adalah bayi tidak pergi ke tempat keramaian yang terlalu banyak orang
karena berpotensi terkena kuman penyakit. Misalnya pergi ke mal atau perhelatan.
Kekebalan bayi masih sangat rentan saat usianya dibawah 40 hari. 5.

MITOS

Mandi air dingin. Kebiasaan memandikan bayi dengan air dingin karena menganggap
cara ini bisa membuat bayi kuat, adalah hal yang kurang tepat. Bayi rentan terhadap suhu
dingin. Air dingin dapat membuat pembakaran dan metabolisme tubuh bayi meningkat,
sehingga makanan dalam tubuh bisa terkuras untuk mengatur suhu tubuh. Akhirnya bayi
kehabisan tenaga dan mudah sakit. Sebaiknya mandikan bayi dengan air hangat, angkat
sebelum kedinginan dan pastikan bayi selalu dalam keadaan hangat setelah mandi.
"Mandi dengan air dingin amannya untuk anak di atas satu tahun," jelas dr Attila.

MITOS

Membuang ASI sebelum menyusui. Kebiasaan yang kerap dilakukan ibu, yakni memeras
ASI dan membuangnya sebelum menyusui adalah juga mitos yang tak perlu diikuti. Para
ibu kerap melakukan ini karena nasehat orangtua, yang mengatakan ASI tersebut basi.
Padahal tidak pernah ada ASI basi. Kadang ASI yang keluar memang terlihat kekuningan
terkesan tak segar. Justru ASI seperti ini berkualitas baik.

MITOS

Sarung tangan dan kaki. Para orangtua juga kerap memakaikan sarung tangan dan sarung
kaki, setiap saat.

Sebenarnya sarung tangan dan kaki hanya dipakaikan dalam keadaan dingin, atau ketika
bayi ditinggal sebentar untuk menghindari bayi terluka karena kuku tangannya.
Pemakaian sarung terlalu sering justru mengurangi indera perasa dan motorik pada bayi.

.1
P a g e | 13

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Masyarakat masih mengikuti kebiasaankebiasaan yang harus dilakukan ibu pada saat
hamil dan juga pantangan/larangan yang harus dihindari oleh ibu hamil. Mereka meyakini jika
pantangan itu dilanggar akan mengakibatkan hal buruk pada ibu dan bayi yang dikandungnya.
Suami memiliki keterlibatan dengan kehamilan istrinya yang ditunjukkan dengan kepatuhan
suami mengikuti keharusan dan pantangan dan keyakinan akan akibat jika kebiasaan tersebut
tidak diikuti. Adat upacara opat bulanan dan nujuh bulanan masih dipertahankan oleh
masyarakat desa ini, walaupun dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan kemampuan ibu hamil
dan keluarganya. Maraji memiliki peran penting dalam memimpin upacara-upacara ini. Dengan
demikian maraji masih memiliki otoritas dalam pelayanan kehamilan, walaupun pemanfaatannya
oleh masyarakat berdampingan dan saling melengkapi dengan tenaga kesehatan.

B. Saran
Saran kami sebagai penulis tidak ada salahnya kita menerima informasi walaupun itu
melanggar adat istiadat tapi jika informas kesehatan itu tidak membahayakan bagi kita
kenapa tidak selama masih bisa diterima oleh akal kenapa tidak. Semoga dengan
pengkajian mitos-mitos ini masyarakat bisa lebih sadar bahwa budaya memang penting
tapi setidaknanya kita bisa lebih bijak.
P a g e | 14

DAFTAR PUSTAKA
Siregar. 2002. Antropologi dan Konsep Kebudayaan. Dalam Jurnal Antropologi Papua. Vol 1,
No. 1. Laboratorium Antropologi Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Cendrawasih.

Ahimsa-Putra, Heddy Shri. 2006. Struktralisme Levi-Strauss: Mitos dan Karya Sastra.
Yagyakarta: Kepel Press.

jurnalberita.com/2011/07/kandungan-protein-dan-nutrisi-menu-kepiting/

Rafi A. Tino. 2009. Menjawab Mitos-Mitos Kehamilan dan Menyusui. Yogyakarta: Media
Pressindo

Almutahar, H. (2014). Perilaku Sosial Kesehatan Ibu Hamil Dan Melahirkan (Studi di Kawasan
Perbatasan Kecamatan Seluas Kabupaten Bengkayang Propinsi Kalimanatan Barat).
Sosiohumaniora, Volume 16 (3): 252 – 256

Anda mungkin juga menyukai