Anda di halaman 1dari 13

PEMATAH HATI – NABILA RAZALI

Kau mencuba lagi Aku tak mengerti Jujurnya aku suka


Memanggil kembali Apa kau mahu lagi Masih pada dirinya
Disaat engkau sunyi Kau pematah hati Pasti kau tak tahu
Lagi kau cuba lagi ku tak peduli Mahu tak mahu mahu dirimu lagi
Kadang ku mahu, kadang tak mahu
Aku tak mengerti (cumi cumi cumi cumi cumi cumi) Kadang ku rindu, kadang tak rindu
Apa kau mahu lagi (cumi cumi cumi cumi cumi cumi) Kadang ku cinta, kadang tak cinta
Kau pematah hati (cumi cumi cumi cumi cumi) Kamu
Mahu tak mahu mahu dirimu lagi
Jujurnya aku suka Kerna ku cinta akhir terluka
(cumi cumi cumi cumi cumi cumi) Masih pada dirinya Pernah janji untuk setia
(cumi cumi cumi cumi cumi cumi) Walau benar berbeza Pasti kau tak tahu
(cumi cumi cumi cumi cumi) Langit dan udara Aku tahu tentang perangaimu

Jujurnya aku suka Jujurnya aku suka


Masih pada dirinya Masih pada dirinya
Walau benar berbeza Pasti kau tak tahu
Langit dan udara Aku tahu tentang perangaimu

Jujurnya aku suka Mungkinkah suatu hari kau


Masih pada dirinya Akan berubah
Pasti kau tak tahu Mungkin juga saat itu
Aku tahu tentang perangaimu Kembali cinta kita

BRIDGE 1 BRIDGE 2
Kau mencuba lagi Jujurnya aku suka
Memanggil kembali Masih pada dirinya
Disaat kau sunyi Walau benar berbeza
Lagi kau cuba lagi ku tak peduli Langit dan udara
NIRMALA - SITI NURHALIZA

Aduhai...

Telah jauh berkelana entah di mana (Tangis bagai gerimis Dipujuk segala rajuk
Ada rasa hanya kuntum kasihnya Hati bak tasik pedih Sepi rindu adakala
Khabar itu merelakan perjalanannya Cuba cari hakikat Meracun imannya
Ada jiwa hanya kuntum kasihnya Temukan azimat)
(Biar panas membakar
Biar panas membakar (Kasih gundah gerhana Biar ranjau mencabar
Biar ranjau mencabar Diam tak berirama Hati mekar seindah purnama)
Telah mekar hati seindah purnama Gusar tambah gementar
Tak tertanggung rasa) Tangis bagai gerimis
Dipujuk segala rajuk Hati bak tasik pedih
Sepi rindu adakala Nun dari sana Cuba cari hakikat
Meracun imannya Telah turun berbicara Temukan azimat
Sang kesuma bidadari syurgawi
(Biar panas membakar Kasih gundah gerhana
Biar ranjau mencabar Sesungguhnya berkasihlah Diam tak berirama
Hati mekar seindah purnama) Di antara manusia Gusar tambah gementar
Perindah segala kata-kata Tak tertanggung rasa
Siapa menyapa bagai pelita Bahagia itu janjinya
Arah yang menghilang tika gelita Tangis bagai gerimis
Mengapa cipta sengketa Hadir penuh kasih
(Duhai kasih bulan saksi) Rentaslah jalan terbuka Cuba cari hakikat
Tatap tidak ditatap Tanpa dusta Demi kata janji
Kotakan di dada yang terdetik
Temukan sang cinta Telah jauh berkelana entah di mana Kasih gundah gerhana
Ada rasa hanya kuntum kasihnya Satu nan abadi
(Angin pun mula bercerita Khabar itu merelakan perjalanannya Gusar tambah gementar
Semesta nyata terpedaya) Ada jiwa hanya kuntum kasihnya Tak tertanggung rasa
Kekasih tak berbahasa
Getir fikir derita mengharap Biar panas membakar
Suara... Biar ranjau mencabar
Telah mekar hati seindah purnama
BALQIS – SITI NURHALIZA

Biar apa pun rupa yang terbina Bertemu di alam pesona Siapakah yang mampu menundukkan bayu
Takkan gentar merela kehendaknya Bersatu di dalam cahaya Siapakah yang tahu hanya ada satu
Terdengarlah bicara tersembunyi Semilah... permata... kasihnya...
Yang tertebar di langit dan di bumi Di puncak singgahsana (Syahadah) Bertemu di alam pesona
Bersatu di dalam cahaya
Siapakah yang mampu menundukkan bayu Lai lai lai lai lai lai lai lai lai lai Semilah... permata... kasihnya...
Siapakah yang tahu hanya ada satu Bisakah jelita luruh kuasa Di puncak singgahsana
Lai lai lai lai lai lai lai lai lai lai Di puncak singgahsana (Syahadah)
Turut titah setia ratu kota Terpukau hatinya demi sakti kurnia
Lirik mata yang cerah bak sahmura
Singgahsana nan indah tak terperi Laksana terkalam tiada diilham
Halus santunnya wajah bidadari Segala ternyata hanya sekelip mata (Syahadah)

Siapa yang mengutus surat keajaiban Terpedaya istana kaca


Siapa yang menghunus rebah di pelukan Terkesima kata mulia

Lai lai lai lai lai lai lai lai lai lai Seribu utusan
Bisakah jelita luruh kuasa Mahkota hiasan
Lai lai lai lai lai lai lai lai lai lai Membingkis berita
Terpukau hatinya demi sakti kurnia Damaikan dua kota
Agungnya... suara... sucinya... sang cinta...
Laksana terkalam tiada diilham
Segala ternyata hanya sekelip mata (Syahadah) Bertemu di alam pesona
Bersatu di dalam cahaya
Terpedaya istana kaca Semilah... permata... kasihnya...
Terkesima kata mulia Di puncak singgahsana (Syahadah)

Seribu utusan Biar apa pun rupa yang terbina


Mahkota hiasan Takkan gentar merela kehendaknya
Membingkis berita Terdengarlah bicara tersembunyi
Damaikan dua kota Yang tertebar di langit dan di bumi
Agungnya... suara... sucinya... sang cinta...
BALQIS + NIRMALA – SITI NURHALIZA

* Seribu utusan (Angin pun mula bercerita


Biar apa pun rupa yang terbina Mahkota hiasan Semesta nyata terpedaya)
Takkan gentar merela kehendaknya Membingkis berita Kekasih tak berbahasa
Terdengarlah bicara tersembunyi Damaikan dua kota Getir fikir derita mengharap
Yang tertebar di langit dan di bumi Agungnya... suara... sucinya... sang cinta... Suara...

Siapakah yang mampu menundukkan bayu (Tangis bagai gerimis


Bertemu di alam pesona
Siapakah yang tahu hanya ada satu Hati bak tasik pedih
Bersatu di dalam cahaya
Cuba cari hakikat
Semilah... permata... kasihnya...
Temukan azimat)
Turut titah setia ratu kota Di puncak singgahsana
Lirik mata yang cerah bak sahmura Di puncak singgahsana (Syahadah)
(Kasih gundah gerhana
Singgahsana nan indah tak terperi
Diam tak berirama
Halus santunnya wajah bidadari ** Gusar tambah gementar
Telah jauh berkelana entah di mana Tak tertanggung rasa)
Siapa yang mengutus surat keajaiban Ada rasa hanya kuntum kasihnya
Siapa yang menghunus rebah di pelukan Khabar itu merelakan perjalanannya Nun dari sana
Ada jiwa hanya kuntum kasihnya Telah turun berbicara
Lai lai lai lai lai lai lai lai lai lai Sang kesuma bidadari syurgawi
Bisakah jelita luruh kuasa (Biar panas membakar
Lai lai lai lai lai lai lai lai lai lai Biar ranjau mencabar Sesungguhnya berkasihlah
Terpukau hatinya demi sakti kurnia Hati mekar seindah purnama) Di antara manusia
Perindah segala kata-kata
Laksana terkalam tiada diilham Siapa menyapa bagai pelita Bahagia itu janjinya
Arah yang menghilang tika gelita
Segala ternyata hanya sekelip mata (Syahadah)
Mengapa cipta sengketa
(Duhai kasih bulan saksi) Rentaslah jalan terbuka
Terpedaya istana kaca
Tatap tidak ditatap Tanpa dusta
Terkesima kata mulia
Kotakan di dada yang terdetik
Temukan sang cinta Telah jauh berkelana entah di mana
Ada rasa hanya kuntum kasihnya
Khabar itu merelakan perjalanannya
Ada jiwa hanya kuntum kasihnya
(Biar panas membakar
Biar ranjau mencabar
Hati mekar seindah purnama)

Tangis bagai gerimis


Hati bak tasik pedih
Cuba cari hakikat
Temukan azimat

Kasih gundah gerhana


Diam tak berirama
Gusar tambah gementar
Tak tertanggung rasa

Tangis bagai gerimis


Hadir penuh kasih
Cuba cari hakikat
Demi kata janji

Kasih gundah gerhana


Satu nan abadi
Gusar tambah gementar
Tak tertanggung rasa
CINDAI - SITI NURHALIZA

Cindailah mana tidak berkias Gurindam lagu bergema takbir


Jalinnya lalu rentah beribu Tiung bernyanyi pohonan jati
Bagailah mana hendak berhias Bertanam tebu di pinggir bibir
Cerminku retak seribu Rebung berduri di hati

Mendendam unggas liar di hutan Laman memutih pawana menerpa


Jalan yang tinggal jangan berliku Langit membiru awan bertali
Tilamku emas cadarnya intan Bukan dirintih pada siapa
Berbantal lengan tidurku Menunggu sinarkan kembali

Hias cempaka kenanga tepian Hendaklah hendak hendak ku rasa


Mekarnya kuntum nak idam kumbang Puncaknya gunung hendak ditawan
Puas ku jaga si bunga impian Tidaklah tidak tidak ku daya
Tingginya tidak terlawan
Gugurnya sebelum berkembang
Janganlah jangan jangan ku hiba
Hendaklah hendak hendak ku rasa Derita hati jangan dikenang
Puncaknya gunung hendak ditawan Bukanlah bukan bukan ku pinta
Tidaklah tidak tidak ku daya Merajuk bukan berpanjangan
Tingginya tidak terlawan
(Hendaklah hendak hendak ku rasa) Aduh sayang
Janganlah jangan jangan ku hiba (Puncaknya gunung hendak ditawan)
Derita hati jangan dikenang Tidaklah… (Tidaklah tidak tidak kau daya)
Tingginya tidak terlawan
Bukanlah bukan bukan ku pinta
Merajuk bukan berpanjangan (Janganlah jangan jangan kau hiba) Aduh sayang
(Derita hati jangan dikenang)
BRIDGE Bukanlah… (Bukanlah bukan bukan ku pinta)
Merajuk bukan berpanjangan
Akar beringin tidak berbatas
Cuma bersilang paut di tepi
Bidukku lilin layarnya kertas
Seberang laut berapi
YA MAULAI – SITI NURHALIZA

Andai permata, andai permata jadi hiasan Pesan ku padamu sayang Pesan ku padamu sayang
(Ya Maulai Ya Maulai) Bawalah pulang hatiku Bawalah pulang hatiku
Jari ku mudah, jariku mudah sembuh lukanya Moga 'kan selamanya Moga 'kan selamanya
(Ya Maulai) Engkau bernafas di sisiku Engkau bernafas di sisiku
Bagai sutera dalam lukisan
Hidup ku indah warnanya BRIDGE (Pintaku padamu bintang)
(Ya Maulai Ya Maulai) (Kirimkan aku) sinarmu
Baru menguntum, baru menguntum kemboja (Moga jadi kencana)
Baru menguntum, baru menguntum kemboja (Hiasan kasih dijiwa ku)
rimbun
rimbun (Ya Maulai Ya Maulai) (Pesan ku padamu saying)
(Ya Maulai Ya Maulai) Mekar harumnya, mekar harumnya seri halaman (Bawalah pulang) hatiku
Mekar harumnya, mekar harumnya seri halaman (Ya Maulai) (Moga 'kan selamanya)
(Ya Maulai) Hendak ku minum mustika embun (Engkau bernafas di sisiku)
Hendak ku minum mustika embun Agar tersua idaman
Agar tersua idaman (Ya Maulai Ya Maulai)
(Ya Maulai Ya Maulai)
(Kata bagai pendeta)
(Kata bagai pendeta) Bukan racun berbisa
Bukan racun berbisa (Besar hajat di hati)
(Besar hajat di hati) Semoga 'kan diberkati
Semoga 'kan diberkati (Kau dipayungi awan)
(Kau dipayungi awan) Begitulah impian
Begitulah impian (Bersungguhnya harapan)
(Bersungguhnya harapan) Selagi nyawa di badan
Selagi nyawa di badan
Pintaku padamu bintang
Pintaku padamu bintang Kirimkan aku sinarmu
Kirimkan aku sinarmu Moga jadi kencana
Moga jadi kencana Hiasan kasih dijiwa ku
Hiasan kasih dijiwa ku
YA MAULAI + CINDAI

* BRIDGE 2 **
Pintaku padamu bintang Cindailah mana tidak berkias
Kirimkan aku sinarmu (Kata bagai pendeta) Jalinnya lalu rentah beribu
Moga jadi kencana Bukan racun berbisa Bagailah mana hendak berhias
Hiasan kasih dijiwa ku (Besar hajat di hati) Cerminku retak seribu
Semoga 'kan diberkati
BRIDGE 1 Mendendam unggas liar di hutan
(Kau dipayungi awan)
Jalan yang tinggal jangan berliku
Begitulah impian
Tilamku emas cadarnya intan
Andai permata, andai permata jadi hiasan (Bersungguhnya harapan)
Berbantal lengan tidurku
(Ya Maulai Ya Maulai) Selagi nyawa di badan
Jari ku mudah, jariku mudah sembuh lukanya
Hias cempaka kenanga tepian
(Ya Maulai) Pintaku padamu bintang Mekarnya kuntum nak idam kumbang
Bagai sutera dalam lukisan Kirimkan aku sinarmu Puas ku jaga si bunga impian
Hidup ku indah warnanya Moga jadi kencana Gugurnya sebelum berkembang
(Ya Maulai Ya Maulai) Hiasan kasih dijiwa ku
Hendaklah hendak hendak ku rasa
Baru menguntum, baru menguntum kemboja Pesan ku padamu sayang Puncaknya gunung hendak ditawan
rimbun Bawalah pulang hatiku Tidaklah tidak tidak ku daya
(Ya Maulai Ya Maulai) Tingginya tidak terlawan
Moga 'kan selamanya
Mekar harumnya, mekar harumnya seri halaman Engkau bernafas di sisiku Janganlah jangan jangan ku hiba
(Ya Maulai) Derita hati jangan dikenang
Hendak ku minum mustika embun (Pintaku padamu bintang) Bukanlah bukan bukan ku pinta
Agar tersua idaman (Kirimkan aku) sinarmu Merajuk bukan berpanjangan
(Ya Maulai Ya Maulai) (Moga jadi kencana)
(Hiasan kasih dijiwa ku) (Hendaklah hendak hendak ku rasa) Aduh sayang
(Puncaknya gunung hendak ditawan)
Tidaklah… (Tidaklah tidak tidak kau daya)
(Pesan ku padamu saying) Tingginya tidak terlawan
(Bawalah pulang) hatiku
(Moga 'kan selamanya) (Janganlah jangan jangan kau hiba) Aduh sayang
(Engkau bernafas di sisiku) (Derita hati jangan dikenang)
Bukanlah… (Bukanlah bukan bukan ku pinta)
Merajuk bukan berpanjangan
STILL GOT THE BLUES HELLO

Used to be so easy to give my heart away I've been alone with you inside my mind BRIDGE
But I found out the hard way And in my dreams I've kissed your lips
There's a price you have to pay A thousand times Hello, is it me you're looking for
I found out that love was no friend of mine I sometimes see you pass outside my door
I should have known time after time Hello, is it me you're looking for 'Cause I wonder where you are
And I wonder what you do
So long, it was so long ago I can see it in your eyes Are you somewhere feeling lonely
But I've still got the blues for you I can see it in your smile Or is someone loving you
You're all I ever wanted Tell me how to win your heart
Used to be so easy to fall in love again And my arms are open wide For I haven't got a clue
But I found out the hard way 'Cause you know just what to say But let me start by saying
It's a road that leads to pain And you know just what to do I love you
I found that love was more than just a game And I want to tell you so much
You're playin' to win I love you
But you lose just the same
I long to see the sunline in your hair
So long, it was so long ago And tell you time and time again
But I've still got the blues for you How much I care
Sometimes I feel my heart will overflow
So many years since I've seen your face Hello, I've just got to let you know
Here in my heart, there's an empty space
Where you used to be 'Cause I wonder where you are
And I wonder what you do
BRIDGE Are you somewhere feeling lonely
Or is someone loving you
So long, it was so long ago Tell me how to win your heart
But I've still got the blues for you For I haven't got a clue
But let me start by saying
Though the days come and go I love you
There is one thing I know
I've still got the blues for you.
JOGET SAYANG DI SAYANG JOGET KENANGAN MANIS JOGET SIAPA DIA

Sungguhlah hitam si ikat mayang Riuh kicau unggas rimba Dia dia oh sudah datang
Manisnya muka bertahi lalat Langit biru kala senja Cuba teka siapa dia
Janganlah mudah berkata sayang Kini engkau jauh dari mata Tak berkelip mata memandang
Asal berjumpa hati terpikat Hatiku merindu tiap masa Bikin hati jatuh cinta

Sayang selasih tumbuh di muara Pagi hari pergi pekan Dia dia oh sungguh lawa
Hujan di hulu jernih airnya Pakai baju bunga-bunga Senyumannya manis bergaya
Sayang kekasih berpada pada Bila hati sedang kesepian Berdebar rasa tergoda
Selami dulu hati budinya Ku tulis untuk mu surat cinta Pabila dengar suara

Adik jangan menggoda Memanglah hai adat berkasih Banyak jenis sang buaya
Jangan tunjuk lawa Berpisah selalu gelisah Mencari-cari mangsa
Biar cantik di mata Terbayang kenangan yang manis Nak tahu siapa dia
Manis budi bahasa Terasa kau ada bersama Dia didepan mata

Bila dia merayu Padamu hai si jantung hati Janganlah oh jangan sayang
Jangan lupa diri Dalam tidur ku termimpi-mimpi Kau cuba pandang-pandang
Nampak macam pemalu Selagi kita berjauhan Jika hati ku sudah sayang
Sudah ada isteri Hati rindu tiada tertahan Bimbang aku tak pulang

Abang apa kurangnya Kalau pergi Kuala Kubu Da di da di di da


Suka nak melaram Tulis nama atas batu Da di da di di da
Bikin hati adik naik geram Saban hari ku menanti waktu Angguk kepala ewa-ewanya
Pulang segera kepada ku Amboi dia berjoget
Buah kepayang gugur di rimba Semakin rancak
Biarkan saja tumbuh benihnya Tepuklah tangan
Sayang menyayang teruna dara Goyangkan badan mu
Asalkan saja ada batasnya
Banyak jenis sang buaya
Mencari-cari mangsa
Nak tahu siapa dia
Dia didepan mata
Tepuklah tangan
Janganlah oh jangan sayang Goyangkan badan mu
Kau cuba pandang-pandang
Jika hati ku sudah sayang
Bimbang aku tak pulang

Da di da di di da
Da di da di di da
Angguk kepala ewa-ewanya
Amboi dia berjoget
Semakin rancak
Tepuklah tangan
Goyangkan badan mu

Dia dia oh sungguh lawa


Senyumannya manis bergaya
Berdebar rasa tergoda
Pabila dengar suara

Banyak jenis sang buaya


Mencari-cari mangsa
Nak tahu siapa dia
Dia didepan mata

Janganlah oh jangan sayang


Kau cuba pandang-pandang
Jika hati ku sudah sayang
Bimbang aku tak pulang

Da di da di di da
Da di da di di da
Angguk kepala ewa-ewanya
Amboi dia berjoget
Semakin rancak
JOGET SAYANG DI SAYANG Manis budi bahasa JOGET KENANGAN MANIS

Sungguhlah hitam si ikat mayang Bila dia merayu Riuh kicau unggas rimba
Manisnya muka bertahi lalat Jangan lupa diri Langit biru kala senja
Janganlah mudah berkata sayang Nampak macam pemalu Kini engkau jauh dari mata
Asal berjumpa hati terpikat Sudah ada isteri Hatiku merindu tiap masa

Sayang selasih tumbuh di muara Abang apa kurangnya Pagi hari pergi pekan
Hujan di hulu jernih airnya Suka nak melaram Pakai baju bunga-bunga
Sayang kekasih berpada pada Bikin hati adik naik geram Bila hati sedang kesepian
Selami dulu hati budinya Ku tulis untuk mu surat cinta
Buah kepayang gugur di rimba
Adik jangan menggoda Biarkan saja tumbuh benihnya Memanglah hai adat berkasih
Jangan tunjuk lawa Sayang menyayang teruna dara Berpisah selalu gelisah
Biar cantik di mata Asalkan saja ada batasnya Terbayang kenangan yang manis
Manis budi bahasa Terasa kau ada bersama

Bila dia merayu Padamu hai si jantung hati


Jangan lupa diri Dalam tidur ku termimpi-mimpi
Nampak macam pemalu Selagi kita berjauhan
Sudah ada isteri Hati rindu tiada tertahan

Abang apa kurangnya Kalau pergi Kuala Kubu


Suka nak melaram Tulis nama atas batu
Bikin hati adik naik geram Saban hari ku menanti waktu
Pulang segera kepada ku
Buah kepayang gugur di rimba
Biarkan saja tumbuh benihnya
Sayang menyayang teruna dara
Asalkan saja ada batasnya

Adik jangan menggoda


Jangan tunjuk lawa
Biar cantik di mata
JOGET SIAPA DIA Semakin rancak Jika hati ku sudah sayang
Tepuklah tangan Bimbang aku tak pulang
Dia dia oh sudah datang Goyangkan badan mu
Cuba teka siapa dia Da di da di di da
Tak berkelip mata memandang Banyak jenis sang buaya Da di da di di da
Bikin hati jatuh cinta Mencari-cari mangsa Angguk kepala ewa-ewanya
Nak tahu siapa dia Amboi dia berjoget
Dia dia oh sungguh lawa Dia didepan mata Semakin rancak
Senyumannya manis bergaya Tepuklah tangan
Berdebar rasa tergoda Janganlah oh jangan sayang Goyangkan badan mu
Pabila dengar suara Kau cuba pandang-pandang
Jika hati ku sudah sayang
Banyak jenis sang buaya Bimbang aku tak pulang
Mencari-cari mangsa
Nak tahu siapa dia Da di da di di da
Dia didepan mata Da di da di di da
Angguk kepala ewa-ewanya
Janganlah oh jangan sayang Amboi dia berjoget
Kau cuba pandang-pandang Semakin rancak
Jika hati ku sudah sayang Tepuklah tangan
Bimbang aku tak pulang Goyangkan badan mu

Da di da di di da Dia dia oh sungguh lawa


Da di da di di da Senyumannya manis bergaya
Angguk kepala ewa-ewanya Berdebar rasa tergoda
Amboi dia berjoget Pabila dengar suara
Semakin rancak
Tepuklah tangan Banyak jenis sang buaya
Goyangkan badan mu Mencari-cari mangsa
Nak tahu siapa dia
Da di da di di da Dia didepan mata
Da di da di di da
Angguk kepala ewa-ewanya Janganlah oh jangan sayang
Amboi dia berjoget Kau cuba pandang-pandang

Anda mungkin juga menyukai