Anda di halaman 1dari 6

Cara Memasang Paving Block (Conblock) yang Benar

March 15, 2018

Cara Memasang Paving Block


(Conblock) yang Benar
Cara Memasang Paving Block (Conblock) yang Benar

Berikut ini akan dijelaskan cara atau metode pemasangan Paving Block (Conblok) yang
baik dan benar.

Dalam memasang paving block atau yang sering disebut Conblock / Konblok, kita harus
memperhatikan ketepatannya dan kesesuaiannya dengan prosedur agar struktur
pasangan yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik, rapi, dan awet.

Berdasarkan standard SNI 03-2403-1991 tentang Tata Cara Pemasangan Blok Beton
Terkunci untuk Permukaan Jalan, pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan
paving block antara lain : pemasangan paving block baru, pembongkaran pasangan
paving block lama, perataan (leveling) tanah dasar di bawah lapisan pasir, pengadaan
alat bantu kerja, dan uji laboratorium untuk mengetahui mutu kuat tekan jalan paving
tersebut.

Berikut ini adalah langkah-langkah pemasangan paving block / konblok :

Bahan-bahan yang diperlukan :

 Paving Block atau yang biasa disebut Konblok (Conblock) memiliki spesifikasi
sesuai dengan kebutuhan. Apakah paving block yang berbentuk holland, kubus,
segi enam atau yang lainnya ? Apakah paving block yang mempunyai ketebalan
6 cm atau 8 cm? Apakah paving block yang bermutu K175, K200 atau K300?
Setiap paving block memiliki tujuan dan kegunaan masing-masing pastikan
sesuai dengan kebutuhan anda. Anda bisa melihat jenis-jenisnya sesuai produk
kami.

PESAN PAVING BLOCK

 Pasir yang digunakan setidaknya memiliki ukuran butir yang tajam sekitar 2,4
mm dan telah diayak. Kandungan air di dalam pasir tersebut juga sebaiknya
tidak boleh lebih dari 5 persen dengan kandungan lumpur maksimal 10 persen
tujuannya agar air yang mengalir di atasnya dapat meresap ke dalam pori-pori
tanah dengan lancar.
Alat-alat yang digunakan :
o Benang
o Jidar / Kayu Tongkat Lurus (sebagai penggaris)
o Sapu lidi
o Potongan besi
o Sikat ijuk
o Pemadat penggetar (vibro compactor) / Stamper
o Songkro / angkong / keseran
o Palu
o Alat potong paving block (paving block cutter)
o Waterpass

Langkah-langkah kerja pemasangan :

Langkah 1 : Persiapan Awal

Pemeriksaan pondasi atau tekstur tanah bertujuan untuk memastikan pondasi


dibangun dengan tepat. Usahakan kondisi permukaan tanah pondasi yang
berhubungan dengan pasir alas sudah rata, tidak bergelombang, dan rapat.
Perhatikan pasir alas tidak boleh dipakai untuk memperbaiki kekurangan pondasi
karena spesifikasinya berbeda. Cek tingkat kemiringan pondasi untuk jalan
kendaraan adalah 2,5 persen dan untuk trotoar adalah 2 persen. Ukuran lebar
pondasi juga harus cukup sampai di bawah beton penahan dan beton pembatas
(Kanstin). Apabila belum padat dapat dipadatkan dengan menggunakan mesin
Roller (Wales) atau Stamper kuda. Hal ini agar lahan yang telah dipasang paving
block tidak amblas.

Stamper Pengeras Tanah

Setelah itu, dilakukan penentuan lokasi titik awal pemasangan khususnya pada
tanah miring sehingga paving block yang telah terpasang tidak tergeser. Jadi
proses pemasangannya nanti dilakukan dengan berurut-urutan yang dimulai dari
satu sisi tadi. Hindari pemasangan paving block secara acak karena akan
mengacaukan jalannya pekerjaan.
Supaya proses pemasangan paving block dapat terlaksana dengan baik, Anda
perlu memasang benang pembantu sebagai pembatas area kerja. Pemasangan
benang pembantu ini dilakukan setiap jarak 4-5 meter. Apabila di area kerja
terdapat fitur-fitur seperti lubang drainase, bak tanaman, dan konstruksi lainnya,
maka diperlukan benang pembantu tambahan untuk mempertahankan pola
ikatan paving block.

Langkah 2 : Pemasangan Beton Pembatas (Kanstin)

 Beton pembatas (kanstin) adalah bagian perkerasan paving block yang berfungsi
untuk menghimpit dan menahan lapisannya sehingga saling mengunci dan tidak
tergeser sewaktu menerima beban. Pemasangan beton pembatas ini harus
dikerjakan sebelum proses penebaran pasir alas. Ada bermacam-macam bentuk
beton pembatas dengan proses pembuatan yang beraneka ragam pula seperti
beton pracetak, beton cor di tempat, dan sebagainya. Beberapa orang kerap
memadukan beton pembatas dengan tali air dan mulut air sebagai saluran
drainase air dengan kanstin berlubang.

Langkah 3 : Penebaran Pasir Alas

Pasir alas yang digunakan untuk menutupi susunan paving block harus
memenuhi kriteria-kriteria tertentu. Di antaranya yaitu butiran kasar, tajam,
berurutan maksimal 9.5 mm, bersih dari lumpur dan kotoran, kadar airnya kurang
dari 10%, serta bersifat gembur. Sesuaikan spesifikasi beban yang akan
melewati lahan yang akan dipasang paving dengan material pendukung untuk
landasan area paving. Material tersebut dapat berupa : Limestone, Base Course,
Sirdam, Makadam dsb.

Pasir Paving Block

Pasir ini lantas dihamparkan sedemikian rupa di atas paving block menggunakan
jidar untuk menghasilkan ketebalan yang seragam yakni 5 cm. Oleh sebab itu,
pengerjaan penghamparan pasir ini idealnya dilakukan dengan gundukan-
gundukan kecil supaya ringan dalam menarik jidar atau tongkat kayu yang lurus
sebagai penggaris. Pasir alas yang sudah ditebarkan dengan rata kemudian
dijaga agar tidak terinjak atau ditumpuki material.

Langkah 4 : Pemasangan Paving Block (Conblock )

Pelaksanaan pemasangan paving block biasanya dilakukan dengan


menyusunnya menurut pola-pola tertentu. Beberapa pola pasangan yang umum
diterapkan antara lain pola susunan bata, pola anyaman tikar, dan pola tulang
ikan. Perlu kehati-hatian yang tinggi saat memasang paving block sesuai pola,
khususnya pada barisan pertama. Pastikan proses pemasangan ini selalu
memperhatikan benang pembantu supaya susunannya membentuk pola yang
baik.

Cara Pemasangan Paving Block

 Untuk tepian lahan/ sudut-sudut yang belum terpasang paving block (las-lasan),
potong paving block dengan menggunakAn alat pemotong paving block / paving
bLock cutter.

 Contoh Pola Pemasangan Paving Block


Selama proses pemasangan berlangsung, pekerja harus selalu berada di atas
paving yang telah terpasang dengan arah kerja ke depan supaya tidak
menimbulkan lendutan ke bawah. Setelah paving block terpasang sempurna,
celah-celah yang ada di antaranya lalu diisi memakai nat berupa abu batu.
Terakhir padatkan paving block menggunakan roller atau stamper kodok
sebanyak 1-2 kali putaran sehingga timbul daya saling mencengkeram antar-
paving block.

Terakhir Bersihkan area lahan yang telah terpasang paving block dari sisa-sisa
abu batu menggunakan sapu lidi.

Anda mungkin juga menyukai