Anda di halaman 1dari 6

PERLENGKAPAN BANK SAMPAH

Dalam melengkapi peralatan guna menunjang kinerja dari BANK


SAMPAH kami lampirkan perlengkapannya sebagai berikut :
1. Keperluan administrasi
 1 unit Mesin printer untuk membuat selebaran,formulir, dan makalah
terkait sosialisasi
 Buku besar untuk pendataan nasabah
 Buku tabungan untuk di berikan kepada nasabah
 White board
2. Plastik besar untuk tempat sampah setiap nasabah
3. 1 unit Mesin lelehan plastik
4. Alat-alat pengomposan terdiri dari :
 Sumur untuk keran air
 Bak/drum ukuran besar untuk wadah
 Sekop Alat bantu dalam pengayakan dan tugas-tugas lainnya 3.
 Garpu/cangkrang Digunakan untuk membantu proses pembalikan
tumpukan bahan dan pemilahan sampah
 Saringan/ayakan Digunakan untuk mengayak
 Termometer yang akan Digunakan untuk mengukur suhu tumpukan
Skenario yang dilakukan

Rencana Anggaran Biaya

I. ANGGARAN

RANCANGAN BIAYA

1. Persiapan Program

a. Percetakan Proposal
1 x Rp 100.000,00 = Rp 100.000,00
b. Penggandaan dan Penjilidan Proposal
100 x Rp 25.000,00 = Rp 2.500.000,00

Total Persiapan Program Rp 2.600.000,00

2. Pelaksanaan Program

a. Sosialisasi Program Spanduk Program @ 5 mtr


14 x Rp 100.000,00 = Rp 1.400.000,00
b. Sosialisasi Baleho Program @ 3 x 4 mtr
5 x Rp 240.000.00 = Rp 1.200.000,00

Total Pelaksanaan Program Rp. 2.600.000,00

Rencana Anggaran Biaya Untuk Membuka Bank Sampah


Pembelian Peralatan

1. Conveyor Pemilah Sampah CPS 605 = Rp.29.500.000,00


Dimesi Mesin: PxLxT 500 x 60 x 60 cm
Penggerak/ Power: Elektro motor 2 HP, 220 V dan gear box
Bahan Utama: cotton rubber belt 2 ply
Bahan Rangka: Mlid steel UNP 100
Kapasitas: 7-10 m3/ jam
Kelengkapan: Lebar belt: 60 cm
2. Mesin pencuci limbah (Lumsum)
1x Rp. 23.950.000,00 = Rp. 23.950.000,00
3. Mesin pengering limbah (Lumsum)
1x Rp. 7.950.000,00 = Rp. 7.950.000,00
4. Mesin pencacah limbah (Lumsum)
1x Rp. 48.900.000,00 = Rp. 48.900.000,00
5. Ongkos pengiriman dan intalasi mesin (Lumsum)
1x Rp. 27.000.000,00 = Rp. 27.000.000,00
6. Sewa mobil 1 bulan (Lumsum)
1 x Rp. 6.000.000,- = Rp. 6.000.000,00
8. Kas untuk biaya operasional bulan pertama (Lumsum)
1x Rp. 10.000.000,00 = Rp.10.000.000,00
9. Sewa lahan 2 Tahun
2x Rp.2.500.000,00 = Rp. 5.000.000,00
10. Timbangan duduk 2 buah
2x Rp. 400.000,00 = Rp. 800.000,00
11. Tempat sampah 200 buah
200x Rp. 250.000,00 = Rp. 50.000.000,00
12. Karung 200 buah
200x Rp. 10.000,00 = Rp. 20.000.000,00
14. Baju Seragam 10 buah
10x Rp. 100.000,00 = Rp. 1.000.000,00

TOTAL = Rp. 230.100.00,00

TOTAL KESELURUHAN
RENCANA ANGGARAN BIAYA

6. Persiapan Program = Rp. 2.600.000,00,-


7. Pelaksanaan Program = Rp. 2.600.000,00,-
8. Total Anggaran Biaya Pembuatan Bank Sampah = Rp. 230.100.000,00,-

TOTAL ANGGARAN KESELURUHAN = Rp. 235.300.000,00,-

( Dua Ratus Tiga Puluh Lima Juta Tiga Ratus Ribu Rupiah )
Bagaimana Sebenarnya Prinsip Kerja Bank Sampah?
Sederhana.

Sebenarnya semua orang sudah pernah, dalam kehidupan sehari-hari, melihat cara kerja sebuah
bank sampah. Hanya saja, mayoritas tidak menyadari bahwa hal yang sama diterapkan dalam
pengelolaan bank sampah hingga menghasilkan uang.

Dalam sistem kerja sebuah bank sampah, akan ada 3 pihak yang terlibat.

1) Penyetor : Masyarakat alias nasabah yang merupakan sumber sampah yang akan dikelola oleh
sebuah bank sampah. Biasanya perorangan.

2) Bank Sampah : Kelompok yang bertugas menerima dan kemudian mengolah sampah dari
penyetor dan menjualnya kepada pihak-pihak yang bisa memanfaatkan sampah

3) Pembeli : Mereka yang membeli sampah yang dikelola oleh sebuah bank sampah. Bisa
perorangan dan bisa juga sebuah perusahaan.

Cara Kerja Bank Sampah

a) Seorang penyetor akan membawa sampah-sampah rumah tangga yang sudah dipilah dan
dipilih agar sesuai dengan kriteria yang ditetapkan bank sampah

b) Bank sampah menetapkan harga sampah yang diterima berdasarkan jenis atau ukurannya.
Ketika seorang penyetor membawa sampah, maka petugas bank sampah akan menimbang dan
memberi harga atau nilai nominal berdasarkan patokan harga yang sudah ditetapkan.

c) Bank sampah akan memberikan buku tabungan persis seperti buku tabungan yang diberikan
oleh bank umum. Buku ini untuk mencatat berapa setoran sampah yang sudah dilakukannya,
tentunya nilai nominalnya saja (dalam rupiah)

Lalu, darimana bank sampah mendapatkan uang untuk membayar para penyetor?

Tugas bank sampah bukan sekedar menerima dan mengumpulkan. Bank sampah harus juga bisa
menjual.

Kelompok yang bertugas sebagai bank sampah harus memiliki saluran atau channel ke pihak-
pihak yang mau membeli sampah-sampah yang mereka kumpulkan, seperti pabrik biji plastik
yang bisa memerlukan sampah plastik sebagai bahan bakunya, atau pabrik kertas daur ulang
yang biasa menggunakan kertas bekas sebagai bahan dasarnya.

Jadi, bank sampah harus memiliki saluran untuk menjual kembali sampah-sampah yang sudah
dikumpulkan dair penyetor. Tentunya, saat mereka menjual kepada pembeli, mereka akan
menambahkan profit di dalamnya untuk membayar biaya yang dikeluarkan dan gaji petugas. Jika
mereka menerima dari penyetor seharga Rp. 1.500/Kg untuk koran bekas, maka mereka menjual
seharga Rp. 2.500/Kg.

Mirip kan dengan prinsip kerja bank umum. Bedanya hanya penyetor memasukkan sampah dan
bukan uang. Itu saja.

Keuntungan Ada Bank Sampah di Sebuah Lingkungan


Banyak sekali manfaat bagi masyarakat dan lingkungan dengan keberadaan bank sampah di
sebuah wilayah.

1. Masyarakat bisa mendapatkan tambahan penghasilan dari benda-benda yang tidak


dipergunakan
2. Lingkungan menjadi rapi dan bersih karena masyarakat di wilayah itu akan terbiasa dan
tergerak menukarkan benda-benda tak berguna menjadi uang. Meskipun tidak besar,
tetapi sedikit demi sedikit maka nilai tabungan mereka akan bertambah jika dikumpulkan
3. Masyarakat akan terbiasa untuk memilah sampah karena salah satu syarat yang umum
diterapkan bank sampah adalah sampah yang disetorkan sudah dipilah sesuai jenisnya
4. Jumlah sampah yang dibuang ke lingkungan berkurang karena ada sebagian yang
dimanfaatkan atau didaur ulang
5. Membuka lapangan kerja karena sebuah bank sampah akan membutuhkan orang-orang
untuk mengelolanya dan tentunya mereka perlu digaji

Hal-hal seperti inilah yang membuat banyak pemerintah daerah giat sekali menyerukan pendirian
sebanyak mungkin bank sampah di dalam wilayahnya. Jika hal tersebut bisa terwujud
keuntungan berlipat bisa diperoleh oleh masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai