Anda di halaman 1dari 9

Pencampuran adalah operasi yang menyebabkan tersebarnya secara acak suatu bahan

ke bahan yang lain dimana bahan-bahan tersebut terpisah dalam dua fasa atau lebih.

Proses pencampuran bisa dilakukan dalam sebuah tangki berpengaduk. Hal ini
dikarenakan faktor-faktor penting yang berkaitan dengan proses ini, dalam aplikasi nyata
bisa dipelajari dengan seksama dalam alat ini. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses
pengadukan dan pencampuran diantaranya adalah perbandingan antara geometri tangki
dengan geometri pengaduk, bentuk dan jumlah pengaduk, posisi sumbu pengaduk,
kecepatan putaran pengaduk, penggunaan sekat dalam tangki dan juga properti fisik
fluida yang diaduk yaitu densitas dan viskositas. Oleh karena itu, perlu tersedia
seperangkat alat tangki berpengaduk yang bisa digunakan untuk mempelajari operasi
dari pengadukan dan pencampuran tersebut.
Pencampuran terjadi pada tiga tingkatan yang berbeda yaitu :

1. Mekanisme konvektif : pencampuran yang disebabkan aliran cairan secara


keseluruhan (bulk flow).
2. Eddy diffusion : pencampuran karena adanya gumpalan - gumpalan fluida yang
terbentuk dan tercampakan dalam medan aliran.
3. Diffusion : pencampuran karena gerakan molekuler.

Ketiga mekanisme terjadi secara bersama-sama, tetapi yang paling menentukan adalah
eddy diffusion. Mekanisme ini membedakan pencampuran dalam keadaan turbulen
dengan pencampuran dalam medan aliran laminer. Sifat fisik fluida yang berpengaruh
pada proses pengadukan adalah densitas dan viskositas.

Secara khusus, proses pengadukan dan pencampuran digunakan untuk mengatasi tiga
jenis permasalahan utama, yaitu :

1. Untuk menghasilkan keseragaman statis ataupun dinamis pada sistem multifase


multikomponen.
2. Untuk memfasilitasi perpindahan massa atau energi diantara bagian-bagian dari
sistem yang tidak seragam.
3. Untuk menunjukkan perubahan fase pada sistem multikomponen dengan atau
tanpa perubahan komposisi.

Aplikasi pengadukan dan pencampuran bisa ditemukan dalam rentang yang luas,
diantaranya dalam proses suspensi padatan, dispersi gas-cair, cair-cair maupun padat-
cair, kristalisasi, perpindahan panas dan reaksi kimia.

Dimensi dan Geometri Tangki


Kapasitas tangki yang dibutuhkan untuk menampung fluida menjadi salah satu
pertimbangan dasar dalam perancangan dimensi tangki. Fluida dalam kapasitas tertentu
ditempatkan pada sebuah wadah dengan besarnya diameter tangki sama dengan
ketinggian fluida. Rancangan ini ditujukan untuk mengoptimalkan kemampuan
pengaduk untuk menggerakkan dan membuat pola aliran fluida yang melingkupi
seluruh bagian fluida dalam tangki.

Persamaan (1) merupakan rumus dari volume sebuah tangki silinder. Sehingga salh satu
pertimbangan awal untuk merancang alat ini adalah dengan mencari nilai dari diameter
yang sama dengan tangki untuk kapasitas fluida yang diinginkan dalam pengadukan dan
pencampuran. Diameter tangki ditentukan dengan persamaan (2). Tangki dengan
diamter yang lebih kecil dibandingkan ketinggiannya memiliki kecendrungan menambah
jumlah pengaduk yang digunakan.

dengan D = t

Rancangan dasar dimensi dari sebuah tangki berpengaduk dengan perbandingan


terhadap komponen-komponen yang menyusunnya ditunjukkan pada gambar 1.

Hubungan dari dimensi pada gamba 1 adalah :

Geometri dari tangki dirancang untuk menghindari terjadinya dead zone yaitu daerah
dimana fluida bisa digerakkan oleh aliran pengaduk. Geometri dimana terjadinya dead
zone biasanya berbentuk sudut ataupun lipatan dari dinding-dindingnya.

Posisi Sumbu Pengaduk


Pada umumnya proses pengadukan dan pencampuran dilakukan dengan menempatkan pengaduk
pada pusat diameter tangki (Center). Posisi ini memiliki pola aliran yang khas. Pada tangki tidak
bersekat dengan pengaduk yang berputar ditengah, energi sentrifugal yang bekerja pada fluida
meningkatkan ketinggian fluidapada dinding dan memperendah ketinggian fluida pada pusat
putaran. Pola ini biasa disebut dengan pusaran (vortex) dengan pusat pada sumbu pengaduk.
Pusaran ini akan menjadi semakin besar seiring dengan peningkatan kecepatan putaran yang juga
meningkatkan turbulensi dari fluida yang diaduk. Pada sebuah proses dispersi gas-cair,
terbentuknya pusaran tidak diinginkan. Hal ini disebabkan pusaran tersebut
bisa menghasilkan dispersi udara yang menghambat dispersi gas ke cairan dan sebaliknya.

Gambar 3. (Posisi Center dari sebuah Pengaduk yang menghasilkan Vortex


Salah satu upaya untuk menghilangkan pusaran ini adalah dengan merubah posisi sumbu pengaduk.
Posisi tersebut berupa posisi sumbu pengaduk tetap tegak lurus namun berjarak dekat dengan
dinding tangki (off center) dan posisi sumbu berada pada arah diagonal (incline). Perubahan posisi
ini menjadi salah satu variasi dalam penelitian yang dilakukan.

Sekat dalam Tangki


Sekat (Baffle) adalah lembaran vertikal datar yang ditempelkan pada dinding tangki.
Tujuan utama menggunakan sekat dalam tangki adalah memecah terjadinya pusaran saat terjadinya
pengadukan dan pencampuran. Oleh karena itu, posisi sumbu pengaduk pada tangki bersekat
berada di tengah. Namun, pada umumnya pemakaian sekat akan menambah beban
pengadukan yang berakibat pada bertambahnya kebutuhan daya pengadukan. Sekat pada tangki
juga membentuk distribusi konsentrasi yang lebih baik di dalam tangki, karena pola aliran yang
terjadi terpecah menjadi empat bagian. Penggunaan ukuran sekat yang lebih besar
mampu menghasilkan pencampuran yang lebih baik.

Gambar 4. (Pemasangan Baffle diharapkan mampu meningkatkan kualitas pencampuran)

Pada saat menggunakan empat sekat vertikal seperti pada gambar 4 biasa menghasilkan pola
putaran yang sama dalam tangki. Lebar sekat yang digunakan sebaiknya berukuran 1/12 diameter
tangki.

Pengaduk
Pemilihan pengaduk yang tepat menjadi salah satu faktor penting dalam menghasilkan proses dan
pencampuran yang efektif. Pengaduk jenis baling-baling (propeller) dengan aliran aksial dan
pengaduk jenis turbin dengan aliran radial menjadi pilihan yang lazim dalam pengadukan dan
pencampuran.

Jenis-jenis Pengaduk
Secara umum, terdapat tiga jenis pengaduk yang biasa digunakan secara umum, yaitu
pengaduk baling – baling (propeller), pengaduk turbin (turbine), pengaduk
dayung (paddle) dan pengaduk helical ribbon.

Pengaduk jenis baling-baling (propeller)


Ada beberapa jenis pengaduk yang biasa digunakan. Salah satunya adalah baling-baling
berdaun tiga.

Gambar 5. Pengaduk jenis Baling-baling (a), Daun Dipertajam (b), Baling-baling kapal (c)

Baling-baling ini digunakan pada kecepatan berkisar antara 400 hingga 1750 rpm
(revolutions per minute) dan digunakan untuk cairan dengan viskositas rendah.

Pengaduk Dayung (Paddle)


Berbagai jenis pengaduk dayung biasanya digunakan pada kesepatan rendah diantaranya
20 hingga 200 rpm. Dayung datar berdaun dua atau empat biasa digunakan dalam
sebuah proses pengadukan. Panjang total dari pengadukan dayung biasanya 60 - 80%
dari diameter tangki dan lebar dari daunnya 1/6 - 1/10 dari panjangnya.

Gambar 6. Pengaduk Jenis Dayung (Paddle) berdaun dua

Pengaduk dayung menjadi tidak efektif untuk suspensi padatan, karena aliran radial bisa
terbentuk namun aliran aksial dan vertikal menjadi kecil. Sebuah dayung jangkar atau
pagar, yang terlihat pada gambar 6 biasa digunakan dalam pengadukan. Jenis ini
menyapu dan mengeruk dinding tangki dan kadang-kadang bagian bawah tangki. Jenis
ini digunakan pada cairan kental dimana endapan pada dinding dapat terbentuk dan juga
digunakan untuk meningkatkan transfer panas dari dan ke dinding tangki.
Bagaimanapun jenis ini adalah pencampuran yang buruk. Pengaduk dayung sering
digunakan untuk proses pembuatan pasn kanji, cat, bahan perekat dan kosmetik.

Pengaduk Turbin
Pengaduk turbin adalah pengaduk dayung yang memiliki banyak daun pengaduk dan
berukuran lebih pendek, digunakan pada kecepatan tinggi untuk cairan dengan rentang
kekentalan yang sangat luas. Diameter dari sebuah turbin biasanya antara 30 - 50% dari
diamter tangki. Turbin biasanya memiliki empat atau enam daun pengaduk. Turbin
dengan daun yang datar memberikan aliran yang radial. Jenis ini juga berguna untuk
dispersi gas yang baik, gas akan dialirkan dari bagian bawah pengadukdan akan menuju
ke bagian daun pengaduk lalu tepotong-potong menjadi gelembung gas.
Gambar 7. Pengaduk Turbin pada bagian variasi.

Pada turbin dengan daun yang dibuat miring sebesar 45o, seperti yang terlihat pada
gambar 8, beberapa aliran aksial akan terbentuk sehingga sebuah kombinasi dari aliran
aksial dan radial akan terbentuk. Jenis ini berguna dalam suspensi padatan kerena aliran
langsung ke bawah dan akan menyapu padatan ke atas. Terkadang sebuah turbin dengan
hanya empat daun miring digunakan dalam suspensi padat. Pengaduk dengan aliran
aksial menghasilkan pergerakan fluida yang lebih besar dan pencampuran per satuan
daya dan sangat berguna dalam suspensi padatan.

Gambar 8. Pengaduk Turbin Baling-baling.

Pengaduk Helical-Ribbon
Jenis pengaduk ini digunakan pada larutan pada kekentalan yang tinggi dan beroperasi
pada rpm yang rendah pada bagian laminer. Ribbon (bentuk seperti pita) dibentuk dalam
sebuah bagian helical (bentuknya seperti baling-balling helicopter dan ditempelkan ke
pusat sumbu pengaduk). Cairan bergerak dalam sebuah bagian aliran berliku-liku pada
bagiam bawah dan naik ke bagian atas pengaduk.

Gambar 9. Pengaduk Jenis (a), (b) & (c) Hellical-Ribbon, (d) Semi-Spiral

Kecepatan Pengaduk
Salah satu variasi dasar dalam proses pengadukan dan pencampuran adalah kecepatan
putaran pengaduk yang digunakan. Variasi kecepatan putaran pengaduk bisa
memberikan gambaran mengenai pola aliran yang dihasilkan dan daya listrik yang
dibutuhkan dalam proses pengadukan dan pencampuran. Secara umum klasifikasi
kecepatan putaran pengaduk dibagi tiga, yaitu : kecepatan putaran rendah, sedang dan
tinggi.

Kecepatan putaran rendah


Kecepatan rendan yang digunakan berkisar pada kecepatan 400 rpm. Pengadukan
dengan kecepatan ini umumnya digunakan untuk minyak kental, lumpur dimana
terdapat serat atau pada cairan yang dapat menimbulkan busa.
Jenis pengaduk ini meghasilkan pergerakan batch yang empurna dengan sebuah
permukaan fluida yang datar untuk menjaga temperatur atau mencampur larutan dengan
viskositas dan gravitasi spesifik yang sama.

Kecepatan putaran sedang


Kecepatan sedang yang digunakan berkisar pada kecepatan 1150 rpm. Pengaduk dengan
kecepatan ini umumnya digunakan untuk larutan sirup kental dan minyak pernis.
Jenis ini paling sering digunakan untuk meriakkan permukaan pada viskositas yang
rendah, mengurangi waktu pencampuan, mencampuran larutan dengan viskositas yang
berbeda dan bertujuan untuk memanaskan atau mendinginkan.

Kecepatan putaran tinggi


Kecepatan tinggi yang digunakan berkisar pada kecepatan 1750 rpm. Pengaduk dengan
kecepatan ini umumnya digunakan untuk fluida dengan viskositas rendah misalnya air.
Tingkat pengadukan ini menghasilkan permukaan yang cekung pada viskositas yang
rendah dan dibutuhkan ketika waktu pencampuran sangat lama atau perbedaan
viskositas sangat besar.

Jumlah Pengaduk
Penambahan jumlah pengaduk yang digunakan pada dasarnya untuk tetap menjaga
efektifitas pengadukan pada kondisi yang berubah. Ketinggian fluida yang lebih besar
dari diameter tangki, disertai dengan viskositas fluida yang lebih besar dann diameter
pengaduk yang lebih kecil dari dimensi yang biasa digunakan, merupakan kondisi
dimana pengaduk yang digunakan lebih dari satu buah, dengan jarak antar pengaduk
sama dengan jarak pengaduk paling bawah ke dasar tangki. Penjelasan mengenai kondisi
pengadukan dimana lebih dari satu pengaduk yang digunakan dapat dilihat dalam tabel
1.

Tabel 1. Kondisi untuk Pemilihan Pengaduk

Pemilihan Pengaduk
Viskositas dari cairan adalah salah satu dari beberapa faktor yang mempengaruhi
pemilihan jenis pengaduk. Indikasi dari rentang viskositas pada setiap jenis pengaduk
adalah :

1. Pengaduk jenis baling-baling digunakan untuk viskositas fluida di bawah Pa.s


(3000 cP)
2. Pengaduk jenis turbin bisa digunakan untuk viskositas di bawah 100 Pa.s (100.000
cp)
3. Pengaduk jenis dayung yang dimodifikasi seperti pengaduk jangkar bisa
digunakan untuk viskositas antara 50 - 500 Pa.s (500.000 cP)
4. Pengaduk jenis pita melingkar biasa digunakan untuk viskositas di atas 1000 Pa.s
dan telah digunakan hingga viskositas 25.000 Pa.s. Untuk viskositas lebih dari 2,5
- 5 Pa.s (5000 cP) dan diatasnya, sekat tidak diperlukan karena hanya terjadi
pusaran kecil.

Gambar 10. Pola aliran yang dihasilkan oleh jenis-jenis pengaduk yang berbeda, (a) Impeller,
(b) Propeller, (c) Paddle dan (d) Helical ribbon

Kebutuhan Daya Pengaduk


Parameter Hidrodinamika dalam Tangki Berpengaduk
Bilangan Reynold
Bilangan tak berdimensi yang menyatakan perbandingan antara gaya inersia dan gaya
viskos yang terjadi pada fluida. Sistem pengadukan yang terjadi bisa diketahui bilangan
Reynold-nya dengan menggunakan persamaan 3.

dimana :
Re = Bilangan Reynold
ρ = dnsitas fluida
µ = viskositas fluida

Dalam sistem pengadukan terdapat 3 jenis bentuk aliran yaitu laminer, transisi dan
turbulen. Bentuk aliran laminer terjadi pada bilangan Reynold hingga 10, sedangkan
turbulen terjadi pada bilangan Reynold 10 hingga 104 dan transisi berada diantara
keduanya.

Bilangan Fraude
Bilangan tak berdimensi ini menunjukkan perbandingan antara gaya inersia dengan gaya
gravitasi. Bilangan Fraude dapat dihitung dengan persamaan berikut :

dimana :
Fr = Bilangan Fraude
N = kecepatan putaran pengaduk
D = diameter pengaduk
g = percepatan grafitasi

Bilangan Fraude bukan merupakan variabel yang signifikan. Bilangan ini hanya
diperhitungkan pada sistem pengadukan dalam tangki tidak bersekat. Pada sistem ini
permukaan cairan dalam tangki akan dipengaruhi gravitasi, sehingga membentuk
pusaran (vortex). Vorteks menunjukkan keseimbangan antara gaya gravitasi dengan gaya
inersia.

Laju dan Waktu Pencampuran


Waktu pencampuran (mixing time) adalah waktu yang dibutuhkan sehingga diperoleh
keadaan yang homogen untuk menghasilkan campuran atau produk dengan kualitas yang
telah ditentukan. Sedangkan laju pencampuran (rate of mixing) adalah laju dimana
proses pencampuran berlangsung hingga mencapai kondisi akhir.

Pada operasi pencampuran dalam tangki berpengaduk, waktu pencampuran ini


dipengaruhi oleh beberapa hal :

1. Yang berkaitan dengan alat, seperti :


· Ada tidaknya baffle atau cruciform vaffle
· Bentuk atau jenis pengaduk (turbin, propele, padel)
· Ukuran pengaduk (diameter, tinggi)
· Laju putaran pengaduk
· Ledudukan pengaduk pada tangki, seperti :
a. Jarak pengaduk terhadap dasar tangki
b. Pola pemasangan :
- Center, vertikal
- Off center, vertical
- Miring (inclined) dari atas
- Horisontal
· Jumlah daun pengaduk
· Jumlah pengaduk yang terpasang pada poros pengaduk

2. Yang berhubungan dengan cairan yang diaduk :


· Perbandingan kerapatan atau densitas cairan yang diaduk
· Perbandingan viskositas cairan yang diaduk
· Jumlah kedua cairan yang diaduk
. Jenis cairan yang diaduk (miscible, immiscible)
Faktor-faktor tersebut dapat dijadikan variabel yang dapat dimanipulasi untuk
mengamati pengaruh setiap faktor terhadap karakteristik pengadukan, terutama tehadap
waktu pencampuran.

Anda mungkin juga menyukai