Bab I PDF
Bab I PDF
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
perjanjian kredit dibuat oleh pihak kreditur atau dalam hal ini adalah bank,
Namun demikian perjanjian kredit ini perlu mendapat perhatian khusus dari
isinya telah ditetapkan oleh pihak bank, yang dituangkan dalam konsep janji-
aturan addendum atau aturan tambahan, sehingga yang terjadi adalah kreditur
judul perjanjian Kredit Prosonal Loan, komparasi atau identitas, dasar hukum,
dan kedudukan para pihak yang akan mengadakan perjanjian kredit bank.
1
2
pemberian kredit PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah yang isinya
telah disetujui sepenuhnya oleh peminjam dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari perjanjian kredit yang telah diberikan oleh bank sebagaimana
bank memberi Kredit Personal Loan oleh peminjam akan dipergunakan untuk
tahapan yang tak sedikit yang di antaranya prosedur untuk calon debitur yaitu
bank menyerahkan aplikasi permohonan kredit yang harus di isi oleh debitur
Loan pada Bank yang bersangkutan sesuai dengan persyaratan yang ada.
bank tentu saja tidak selalu berjalan mulus sesuai harapan sehingga dalam
pelaksanaanya bank harus hati-hati. Bank harus dapat bersikap bijak dalam
memberikan pinjaman atau kredit kepada masyarakat sehingga dalam hal ini
1
Muhammad Djumhana, 1997, Hukum Perbankan Indonesia, Bandung : Citra Aditya Bakti, Hal.
394
3
kewajibannya atau yang biasanya disebut wanprestasi. Fakta yang sering kali
baik cicilan maupun bunga. Oleh karena itu setiap pemberian kredit yang
disalurkan oleh bank, dalam prakteknya bank selalu meminta kepada nasabah
kredit tersebut.
“Bank adalah Badan Usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
perkreditan.
suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan pada suatu
2
Ibid
4
(collateral) adalah merupakan salah satu unsur dari jaminan, sehingga apabila
telah dapat diperoleh keyakinan, maka agunan dapat hanya berupa barang,
proyek atau hak tagih dari proyek yang dibiayainya tersebut. Dengan
harus disediakan oleh debitur, bank arena kredit yang diberikan tanpa disertai
pemberi kredit dengan penerima kredit disamping hak dan kewajiban yang
melakukan perbuatan hukum, maka harus ada kesepakatan tertulis yang dapat
Hal ini berarti pemohon kredit tersebut telah menyetujui isi dari perjanjian
5
tanpa dimintai pendapat terlebih dahulu, karena dalam perjanjian kredit bank,
diinginkan oleh pihak bank dan pengawasan represif yaitu pengawasan yang
kredit macet yang menimpa dunia perbankan sebagai akibat dari adanya
dengan banyaknya kredit yang dijamin dengan jaminan kebendaan akan tetapi
Sehingga dengan itu dapat diwujudkan sebuah dunia perbankan yang sehat
karena pada dasarnya modal pokok untuk perkreditan dari bank-bank ialah
sumber simpanan dari masyarakat, bagi bank milik BUMN dapat juga
sepihak oleh Bank sehingga membuat posisi kedua belah pihak tidak
6
seimbang, dimana posisi Bank lebih kuat terhadap debitur, hal ini tidak
di satu sisi ia menampung dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan dan
yang disalurkan.
dalam hal ini terdorong untuk mengkaji dan meneliti ke dalam penulisan
1. Pembatasan Masalah
sebagai dampak luasnya ruang lingkup objek yang akan dikaji dan agar
penelitian ini lebih mengarah dan tidak menyimpang dari permasalahan yang
7
diteliti serta tujuan yang dicapai, maka penulis melakukan pembatasan pada
Dengan Debitur.
2. Perumusan Masalah
Kredit Personal Loan Antara Bank Jateng Dengan Debitur”, maka perumusan
C. TUJUAN PENELITIAN
yang ingin dicapai dalam penyelenggaraan aktivitas tersebut. Hal ini lebih
terlebih dahulu yaitu dapat dijadikan tolak ukur dan pegangan dalam
1. Tujuan Objektif
2. Tujuan Subjektif
Surakarta.
D. MANFAAT PENELITIAN
yang dapat diambil baik bagi penulis sendiri maupun bagi masyarakat pada
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
E. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
3
Khuzalifah Dimyati dan Kelik Wardiyono,2004, Metode Penelitian Hukum, Surakarta:Fakultas
Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta, Hal 3
10
2. Metode Pendekatan
dengan sifat hukum yang nyata atau sesuai dengan kenyataan dalam
masyarakat.4
3. Jenis Data
kategori.5 Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis
a. Data Primer
Cabang Surakarta.
4
Rony Hanitijo Soemitro, 1990, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Jakarta: Ghalia
Indonesia, Hal 39
5
Amiruddin dan Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, Hal 49
11
b. Data Sekunder
4. Lokasi Penelitian
Cabang Surakarta.
a. Wawancara
b. Dokumentasi
Surakarta.
12
c. Penelitian Pustaka
yaitu suatu tata cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif analisis,
yaitu apa yang dinyatakan responden tertulis atau lisan dan juga perilaku
diperoleh adalah data-data yang valid, sahih, bukan data yang bias. Hal ini
6
Soerjono Soekanto dan Sri Pamuji. Penelitian Hukum Normatif. Jakarta: CV Rajawali. Hal 13
7
Ibid.
13
meminta izin pada pihak terkait yaitu dengan adanya surat izin riset
b. Bahwa data yang diperoleh penulis dalam penelitian ini adalah data
c. Bahwa selain data resmi yang penulis peroleh dari pihak Bank Jateng,
F. SISTEMATIKA PENELITIAN
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Metode Pendekatan
3. Jenis Data
14
4. Lokasi Penelitian
F. Sistematika Penelitian
Tanah
1. Pengajuan Berkas-berkas
3. Asas-asas Perkreditan
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA