Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

DIETETIK LANJUT

DISUSUN OLEH : KELOMPOK V ( LIMA )

1. Ayu Lestari PO.71.31.1.16.006


2. Riski Yuniarti PO.71.31.1.16.027
3. M. Zikrullah Ladako PO.71.31.1.16.019
4. Messy Novita Utami PO.71.31.1.16.022
5. Rizki Rahma Dhantri PO.71.31.1.16.029
6. Tri Wahyuni PO.71.31.1.16.037

DOSEN PEMBIMBING : 1. SUSYANI, S.SiT, M.Kes

2. MUZAKAR, SST, MPH

3. RUSNELLY, SST, M.Si

4. ELIZA, S.Gz, M.Si

5. DEVY KARTIKA SARI, SST, SKM

JURUSAN D-IV GIZI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
I. Judul : Praktikum Hipertiroid
II. Praktikum ke : 9 (Sembilan)
III. Prinsip :
Kelenjar tiroid membuat hormon tiroksin (T4) dan triiodothyronine (T3)
yang memainkan peran penting dalam cara fungsi seluruh tubuh. Jika
kelenjar tiroid membuat terlalu banyak T4 dan T3, ini didefinisikan
sebagai hipertiroid.
IV. Tujuan
 Tujuan Umum :
1. Untuk mengetahui cara melakukan penatalaksanaan pada
penyakit Hipertiroid
 Tujuan Khusus :
1. Untuk mengetahui bagaimana cara diagnosis gizi pada pasien
Hipertiroid
2. Untuk mengetahui bagaimana cara intervensi gizi pada pasien
Hipertiroid
3. Untuk mengetahui bagaimana cara assesment gizi pada pasien
Hipertiroid
4. Untuk mengetahui bagaimana cara monitoring/evaluasi gizi
pada pasien Hipertiroid
5. Untuk mengetahui jenis makanan yang bisa digunakan pada
penyakit pasien Hipertiroid

V. Tinjauan pustaka :

Hipertiroid adalah penyaakit yang disebabkan oleh penyakit Graves yaitu


jenis masalah autoimun yang menyebabkan kelenjar tiroid untuk memproduksi
terlalu banyak hormon tiroid. ( Toft, D. 2014)

Hipertiroid atau hipertiroidisme adalah suatu keadaan atau gambaran klinis


akibat produksi hormon tiroid yang berlebihan oleh kelenjer tiroid yang terlalu
aktif. Karena tiroid memproduksi hormon tiroksin dari iodium, maka iodium
radiaktif dalam dosis kecil dapat digunakan untuk mengobatinya (mengurangi
intensitas fungsinya). (NANDA NIC-NOC. 2013)

Hipertiroidisme adalah suatu kondisi di mana kelenjar tiroid terlalu aktif


dan membuat berlebihan hormon tiroid. Kelenjar tiroi dadalah organ yang terletak
dibagian depan leher dan hormon ini yang mengontrol metabolisme, bernapas,
denyut jantung, sistem saraf, berat badan,suhu tubuh, dan banyak fungsi lainnya
dalam tubuh. Ketika kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) proses
tubuh mempercepat dan mungkin mengalami kegelisahan, kecemasan, denyut
jantung yang cepat, tremor tangan, keringat berlebihan, penurunan berat badan,
dan masalah tidur, antara gejala lainnya. (Aleppo, G. 2015) Jumlah penderita
Hyperteroidterus meningkat. Hyperteroidmerupakan penyakit hormon yang
menempati urutan kedua terbesar di Indonesia setelah diabetes. Posisi ini serupa
dengan kasus di dunia.Lebih dari 90 % Hyperteroid adalah akibat penyakit graves
dan nodul tiroid toksik.

Hyperteroid menyerang wanita 5 kali lebih sering dibanding laki-laki dan


insidennya akan memuncak pada usia ketiga serta keempat. Penderita penyakit
tyroid saat ini 2% sampai dengan 5 % adalah kebanyakan wanita, wanita tersebut
1% sampai dengan 2% adalah wanita reproduktif. Prevalensi penderita
Hyperteroid menyerang wanita 5 kali lebih sering di bandingkan dengan laki-laki
dan insidennya akan memuncak dalam decade usia ketiga serta ke empat.Keadaan
ini dapat timbul setelah terjadinya syok emosional, stress atau infeksi. Pada usia
muda umumnya disebabkan oleh penyakit graves, penyakit ini relative sering di
jumpai dan pada anak- anak jarang terjadi. sedangkan struma multinodular toksik
umumnya timbul pada usia tua. Di daerah pantai dan kota, insidensya lebih tinggi
di bandingkan di daerah pegunungan atau di pedesaan.

Jumlah penderita penyakit ini di seluruh dunia pada tahun 1960


diperkirakan 200 juta, 12 juta di antaranya terdapat di Indonesia. Angka kejadian
hipertiroidi yang didapat dari beberapa klinik di Indonsia berkisar antara 44,44%
— 48,93% dari seluruh penderita dengan penyakit kelenjar gondok. Di AS
diperkirakan 0,4% populasi menderita Hipertiroid, biasanya sering pada usia di
bawah 40 tahun.

ETIOLOGI
Kelenjar tiroid membuat hormon tiroksin (T4) dan triiodothyronine (T3)
yang memainkan peran penting dalam cara fungsi seluruh tubuh. Jika kelenjar
tiroid membuat terlalu banyak T4 dan T3, ini didefinisikan sebagai hipertiroid.

Penyebab paling umum dari hipertiroid adalah penyakit gangguan


autoimun Graves '. Dalam gangguan ini, tubuh membuat antibodi (protein yang
dihasilkan oleh tubuh untuk melindungi terhadap virus atau bakteri) yang disebut
thyroid-stimulating immunoglobulin (TSI) yang menyebabkan kelenjar tiroid
membuat terlalu banyak hormon tiroid. Penyakit Graves berjalan dalam keluarga
dan lebih sering ditemukan pada wanita.

Hyperteroid juga bisa disebabkan oleh nodular atau multinodular gondok


beracun, yang merupakan benjolan atau nodul pada kelenjar tiroid yang
menyebabkan tiroid untuk memproduksi berlebihan hormon tiroid. Selain itu,
radang kelenjar tiroid yang disebut tiroiditis-akibat virus atau masalah dengan
sistem kekebalan tubuh dapat menyebabkan sementara gejala hipertiroid. Selain
itu, beberapa orang yang mengonsumsi terlalu banyak yodium (baik dari makanan
atau suplemen) atau yang mengambil obat yang mengandung yodium (seperti
amiodaron) dapat menyebabkan kelenjar tiroid untuk kelebihan hormon tiroid.
(Aleppo, G. 2015)

Beberapa penyakit yang menyebabkan Hipertiroid yaitu:

1. Penyakit Graves
Penyakit ini disebabkan oleh kelenjar tiroid yang overaktif dan merupakan
penyebab hypertiroid yang paling sering dijumpai. Penyakit ini biasanya
turunan. Wanita 5 kali lebih sering daripada pria. Diduga penyebabnya
adalah penyakit autoimun, dimana antibody yang ditemukan dalam
peredaran darah yaitu tyroid stimulating imunogirobulin (TSI anti bodies ),
tyroid peroksidase antibodies ( TPO ) dan TSA receptor antibodies (
TRAB ) pencetus kelainan ini adalah stress, merokok, radiasi, kelainan
mata dan kulit, penglihatan kabur, sensitif terhadap sinar, terasa seperti ada
pasir dimata, mata dapat menonjol keluar hingga double vision.
2. Toxic Nodular Goiter
Benjolan leher akibat pembesaran tyroid yang berbentuk biji padat, bisa
satu atau banyak. Kata toksik berarti hypertiroid, sedangkan nodule atau
biji itu tidak terkontrol oleh TSH sehingga memproduksi hormon tyroid
yang berlebihan.
3. Produksi TSH yang Abnormal
Produksi TSH kelenjar hipofisis dapat memproduksi TSH berlebihan
sehingga merangsang tyroid mengeluarkan T3 dan T4 yang banyak.
4. Tiroiditis (Radang kelenjar Tiroid)
5. Konsumsi Yoidum Berlebihan
Bila konsumsi yang berlebihan bisa menimbulkan hypertiroid, kelainan ini
biasanya timbul apabila sebelumnya sipasien memang sudah ada kelainan
kelenjar tyroid.
6. Minum obat hormon tyroid berlebihan
Keadaan demikian tidak jarang terjadi, karena periksa laboratorium dan
kontrol ke dokter yang tidak teratur. Sehingga pasien terus minum obat
tyroid, adapula orang yang minum hormon tyroid dengan tujuan
menurunkan bada hingga timbul efek samping. (NANDA NIC-NOC.
2013)

FAKTOR RESIKO
Ada empat faktor risiko penyakit hipertiroid, yaitu :
 Terjadi lebih banyak pada wanita dari pada laki-laki
 Pada usia lebih dari 50 tahun
 Post trauma emosional
 Riwayat keluarga (Rehan, K. M. 2014).

 Penatalaksanaan Diet hipertiroid


A. Tujuan diet hipertiroid
• Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal
• Menormalkan kembali kadar TSH, fT4 dan fT3
• Tidak Memperberat kerja kelenjar tiroid

B. Syarat-syarat diet hipertiroid


• Jenis dietTKTP (Tinggi Kalori Tinggi Protein)untuk mencegah dan
mengurangi kerusakkan jaringan dan menambah BB
• Untuk syarat diet bisa dilihat dari syarat diet TKTP
• Asupan iodium <150 mg/hari mencegah membesarnya kelenjar tiroid
dan dpt menurunkan kadar TSH
• Hindari konsumsi kafein dan nikotin dapat meningkatkan kerja jantung
• Hindari konsumsi garam dan makanan yg mengandung yodium secara
berlebihan karena tubuh mengalami metabolisme yang berlebihan, maka
dibutuhkan asupan vitamin dan mineral tambahan, seperti: vitamin B
kompleks (B1, B6, B12), vitamin C, vitamin E, asam amino esensial yang
dapat terkandung di berbagai suplemen.

VI. Hasil dan pembahasan

Pada praktikum diet lanjut yang kami lakukan pada hari Rabu, 19
Desember 2018 hasil yang kami dapatkan, bahwa data pasien :

 Assesmen Gizi :
 Nama : bapak AD
 Jenis Kelamin : laki – laki
 Umur : 36 tahun
 Tinggi badan : 165 cm
 Berat badan : 48 kg

Data antropometri :

 BBI : 58,5 kg
 IMT : 17,63 ( underweight )

Kebutuhan Energi :

 Energi

BEE = 66 + ( 13,7 X BB ) + ( 5 X TB ) – ( 6,8 X U )

= 66 + ( 13,7 X 48 ) + ( 5 X 165 ) – ( 6,8 X 36 )

= 66 + 657,6 + 825 – 244,8

= 1303,8 kkal
TEE = BEE X FA X FS

= 1303,8 X 1,3 X 1,3

= 2203,42 kkal

Total Energi = 2203,42 kkal

 Protein

Protein = 1,5g/kgBB

= 1,5 X 48kg = 72 gram

= 72 X 4 kkal = 288 kkal

 Lemak

Lemak = 20% X 2203,42 kkal

= 440, 684 kkal : 9

= 48,96 gram

 Karbohidrat

Karbohidrat = E – ( P + L ) : 4

= 2203,42 – (288 + 440, 684) : 4

= 2203,42 – 728,684 : 4

= 368, 68 gram
Data biokimia :

DATA BIOKIMIA : NILAI NILAI NORMAL INTERPRETASI


1. Hb 13 mg/dl 13-16 mg/dl Normal
2. TSH 0,2 µIU 0,4-0,5 µIU Dibawah normal

Data Fisik Klinis :

FISIK KLINIS NILAI NORMAL INTERPRETASI


1. TEKANAN DARAH 145/95 mmHg 120/80 mmHg Hipertensi

 Diagnosis Gizi :
1. Domain Intake
NI.1.5
Asupan energi yang melebihi kebutuhan energi ekspenditur
berkaitan dengan hypermetabolisme pasien yang dibuktikan
dengan asupan energi = 129,34%, Protein = 122,5%, Lemak =
306,37%
2. Domain Klinis
NC.3.2
Penurunan berat badan yang tidak diharapkan berkaitan dengan
proses katabolik pada penyakit hipertiroid yang dibuktikan dengan
BB turun 7 kg dalam waktu 4 bulan terakhir.
3. Domain Perilaku Lingkungan
NB.1.1
Kurangnya pengetahuan terkait makanan dan gizi berkaitan dengan
perilaku yang salah terkait makanan dan gizi dibuktikan dengan
pasien sering mengkonsumsi kopi, gorengan, mie instan, dan
jarang mengkonsumsi buah dan sayur.

 Pembahasan :

Pada saat praktikum, kami membuat makan utama 2x dan 3x selingan


yaitu pagi, sore dan malam. Menu masakan yang di gunakan sudah beragam
namun masih harus di perhatikan dalam pemilihan bahan menunya yang cocok
untuk dikonsumsi oleh pasien penyakit hipertensi. Yaitu dengan menghindari
makanan yang goitrogenik dan pasien tersebut mengalami hipertensi jadi pasien
tersebut harus dikurangi asupan natriumnya. Untuk asuhan gizi dari assesmen,
diagnosa, intervensi dan monev sudah benar juga. Pasien juga harus selalu diberi
edukasi dan pengobatan.

Diet yang diberikan pada penderita hipertiroidisme yait u Diet


Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP), yang sering juga disebut dengan
diet Energi Tinggi Protein Tinggi (ETPT) yaitu diet yang mengandung
energi dan protein di atas kebutuhan normal (Almatsier, 2 006). Diet ini
diberikan dalam bentuk makanan biasa ditambah dengan makanan sumber
protein tinggi seperti susu, telur, dan daging. Diet ini diberikan bila pasien
telah mempunyai nafsu makan dan dapat menerima makanan lengkap.
Pemberian diet TKTP ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan energi dan
protein yang meningkat untuk mencegah dan mengurangi kerusakan
jaringan tubuh serta untuk menambah berat badan hingga mencapai berat
badan normal (Almatsier, 2006). Dalam membuat perencanaan menu harus
selalu memperhatikan pemilihan bahan makanan yang harus cocok untu k
pasien penyakit hipertiroid.

VII. Kesimpulan

Hipertiroid atau hipertiroidisme adalah suatu keadaan atau


gambaran klinis akibat produksi hormon tiroid yang berlebihan oleh
kelenjer tiroid yang terlalu aktif. Karena tiroid memproduksi hormon
tiroksin dari iodium, maka iodium radiaktif dalam dosis kecil dapat
digunakan untuk mengobatinya (mengurangi intensitas fungsinya).
(NANDA NIC-NOC. 2013).

Kelenjar tiroid membuat hormon tiroksin (T4) dan triiodothyronine


(T3) yang memainkan peran penting dalam cara fungsi seluruh tubuh. Jika
kelenjar tiroid membuat terlalu banyak T4 dan T3, ini didefinisikan
sebagai hipertiroid.

Diet yang diberikan pada penderita hipertiroidisme yaitu


Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP), yang s ering juga disebut
dengan diet Energi Tinggi Protein Tinggi (ETPT) yaitu diet yang
mengandung energi dan protein di atas kebutuhan normal
(Almatsier, 2006)

VIII. Saran
Pada penderita penyakit jantung koroner hendaknya mengurangi
makanan yang tinggi kolesterol. Makanan atau minman yang mempunyai
kadar gas yang tinggi sebaiknya dihindari. Asupan serat perlu
ditingkatkan,jangan menggoreng makanan dengan banyak minyak atau
dengan jelantah. Gunakan minyak dalam jumlah sedikit sekali pakai. Kalu
dapat, pilih minyak tak jenuh tunggal seperti minyak zaitun dan minyak
kacang yang dikonsumsi sebagai dressing salad atau steak. Dan pembaca
perlu melakukan gaya hidup seimbang dan menghindari risiko stres,
mengkonsumsi makanan berserat, jangan makan berlebihan serta kontrol
kolesterol, kontrol tekanan darah dan gula darah, serta kontrol kesehatan
secara rutin, hentikan kebiasaan merokok, karena merokok menyebabkan
elastisitas pembuluh darah berkurang sehingga meningkatkan pengerasan
pembuluh darah arteri yang memicu stroke, berolahraga yang teratur,
istirahat cukup.
Daftar pustaka
Allepo, G. (2015). Hyperthyroidism Overview. Retrieved from www.
Endocrineweb.com 5 Februari 2015
Milas, K. (2014). Hyperthyroidism Symptoms. Retrieved from www.
Endocrineweb.com 5 Februari 2015
Milas, K. (2014). Hyperthyroidism Complication. Retrieved from www.
Endocrineweb.com 5 Februari 2015
Norman, J. (2010). Hyperthyroidism Operactivity of the Thyroid Gland. Retrieved
from www. Endocrineweb.com 5 Februari 2015
Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2013). NANDA NIC-NOC. (jilid 1 & 2).
Yogyakarta : MediaAction
Rehan, K. M. (2014). Papillary Thyroid Cancer Risk Factor. Retrieved from
www. Endocrineweb.com 5 Februari 2015
Toft, D. J. (2014). Graves’ Disease Overview. Retrieved from www.
Endocrineweb.com 5 Februari 2015
LAMPIRAN :
 Daftar menu sehari / diet pasien
 Foto Menu praktek

Dosen Pembimbing : Palembang, 25 Desember 2018


Penanggung Jawab laporan
1. Susyani, S.SiT, M.Kes
2. Muzakar, SST, MPH
3. Rusnelly, S.SiT, M.Si
4. Eliza, S.Gz, M.Si
5. Devy Kartika Sari, SST, SKM
M. Zikrullah Ladako
PO.71.31.1.16.019
DAFTAR MENU SEHARI

Bera Energ Vit. Vit. Kalsiu


Waktu Menu Bahan Makanan t i Protein Lemak KH Serat Vit. A B1 C m
g kcal g g g g µg mg mg mg
28,
Pagi Kwetiaw sayuran Kwetiaw 100 141 4,8 0,7 3 1,7 0 0 0 7
Daging ayam 50 101 5,7 8,5 0 0 19 0,1 0 3,5
seledri 10 1,3 0,1 0 0,2 0,1 3,3 0 0,4 1,9
sayur caisin 50 5,5 0,3 0,1 1,1 0,7 3,5 0 5 8
toge kacang hijau mentah 50 30,5 3,3 1,7 2,4 0,2 0,5 0,1 4 17
susu skim / tak berlemak cair 200 69,8 6,8 0,4 9,8 0 2 0,1 2 246
41,
SUB TOTAL 349,1 21 11,4 8 2,7 28,3 0,3 11,4 283,4

17,
Selingan Pisang kukus pipih Pisang raja 75 69 0,8 0,8 5 1,8 6 0 6,8 4,5
Pagi kayu manis Kayu manis 5 13 0,2 0,2 4 2,7 1,3 0 1,4 61,4
minyak kelapa 3 25,9 0 3 0 0 0 0 0 0
21,
SUB TOTAL 107,9 1 4 5 4,5 7,3 0 8,2 65,9

79,
Siang Nasi putih beras putih giling 100 360,9 6,7 0,6 5 0,8 0 0,1 0 8
Dadar gulung telur ayam bagian putih 60 30 6,3 0 0,6 0 0 0 0 3,6
sayuran wortel 30 7,7 0,3 0,1 1,4 1,1 472,2 0 2,1 12,3
bayam segar 20 7,4 0,7 0 1,5 0,1 103,8 0 6,6 42,2
minyak kelapa 5 43,1 0 5 0 0 0 0 0 0
Pepes tahu siram tahu 100 76 8,1 4,8 1,9 1,2 0 0,1 0 105
kecap 20 12 2,1 0 1,1 0,2 0 0 0 4
Sup jagung muda + jagung muda berjanggel 20 11,8 0,4 0,1 2,8 0,3 1,4 0 0,6 0,2
labu siam labu siam mentah 30 6 0,3 0,1 1,3 0,4 8,7 0 1,8 8,1
daun bawang 10 2,1 0,1 0,1 0,5 0,2 9,6 0 0,7 2
Jus melon Melon 100 38,2 0,6 0,2 8,3 0,2 33 0 6 11
98,
SUB TOTAL 595,2 25,6 11 9 4,5 628,7 0,2 17,8 196,4
Selingan Puding jeruk fla agar-agar 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sore stroberi tepung maizena 10 38,1 0 0 9,1 0,1 0 0 0 0,2
jeruk manis 50 23,5 0,4 0,1 5,9 1,2 4 0 26,5 20
stroberi 50 16 0,4 0,2 2,8 1 4 0 32,5 12,5
gula pasir 10 38,7 0 0 10 0 0 0 0 0,1
SUB TOTAL 116,3 0,8 0,3 27,8 2,3 8 0 59 32,8

Malam Nasi putih beras putih giling 100 360,9 6,7 0,6 79,5 0,8 0 0,1 0 8
Ikan kuah kuning ikan mas pepes 50 35,5 5,8 1,8 0 0 2,5 0,1 0,5 13
minyak kelapa 3 25,9 0 3 0 0 0 0 0 0
tomat masak 20 4,2 0,2 0,1 0,9 0,2 17,4 0 3,8 1
Rolade tempe tempe kedele murni 50 99,5 9,5 3,8 8,5 0,7 0,5 0,1 0 46,5
kukus adonan tepung terigu 10 36,4 1 0,1 7,6 0,3 0 0 0 1,5
Sup brokoli ca brokoli 50 11,6 1,6 0,1 0,9 1,5 68,5 0 30,6 56
wortel wortel 50 12,9 0,5 0,1 2,4 1,8 787 0 3,5 20,5
daun bawang 10 2,1 0,1 0,1 0,5 0,2 9,6 0 0,7 2
Setup buah semangka 50 16 0,3 0,2 3,6 0,3 18,5 0 5 4
pepaya 50 19,5 0,3 0,1 4,9 0,9 67,5 0 31 12
SUB TOTAL 624,5 26 10 108,8 6,7 971,5 0,3 75,1 164,5
342,6 1643,
TOTAL
1770,5 69,6 36,7 5 20,7 8 0,8 171,5 743
 FOTO MENU PRAKTEK

Anda mungkin juga menyukai