Pengertian :
pengambilan Sampel Air untuk uji bakteriologis adalah Serangkaian kegiatan untuk mengambil air
sebagai contoh yang digunakan untuk pemeriksaan laboratorium, guna mengetahui jumlah bakteri
E.Coli/Fecal Coli per 100 ml sampel.
Tujuan :
sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan pengambilan sampel air di sumber air
masyarakat dan depot air minum oleh sanitarian.
a. Cara pengambilan
4. sanitarian melaporkan nama petugas yang akan melaksanakan kegiatan kepada Kasubag tata usaha
untuk dibuatkan surat tugas
5. kasubag tata usaha membuat surat tugas kegiatan pengambilan sampel air
7. sanitarian mendatangi lokasi pengambilan sampel kemudian menunjukkan surat tugas dan meminta
izin kepada pemilik sarana untuk melakukan pengambilan sampel
8.sanitarian melakukan pengambilan sampel sesuai dengan sarana air bersih (sumur gali, perlindungan
mata air, perpipaan)
9.sanitarian sebelumnya mencuci tangan dengan sabun kemudian dibilas dengan air mengalir, atau bisa
dengan membilas tangan menggunakan alkohol 70%
11. dibuka tutup botol steril, kemudian mulut botol dibakar dengan lampu bunzen selama 1
menit,masukkan air sampel kedalam botol sampel sampai volume ¾ bagian botol terisi.
14.mengisi label dengan keterangan (no sampel, nama pemilik sampel, alamat pemilik sampel, jenis
sarana, jenis pemeriksaan, lokasi/titik pengambilan, tanggal pengambilan dan pengiriman, 15. nama
petugas pengambil sampel
17.sanitarian meletakkan sampel pada tempat pengumpulan sampel untuk segera dibawa ke
laboratorium
b. Penanganan
Pengenceran
1. Menyiapkan 9 tabung reaksi dan memberikan label pada masing-masing tabung dengan tanda 10-1,
10-2 dan 10-3.
2. Mengisi tabung reaksi masing-masing 9 ml aquadest steril yang telah di ukur dengan menggunakan
gelas ukur.
3. Menambahkan sampel air sumur dan air sungai masing-masing 1 ml dengan menggunakan pipet
tetes ke dalam tabung yang telah berisi aquades steril pada tabung pengenceran 10-1, kemudian
mengocok agar tercampur secara homogen. Air galon tidak dilakukan pengenceran karena telah melalui
proses sterilisasi.
4. Menambahkan 1 ml sampel dari pengenceran 10-1 ke dalam tabung pengenceran 10-2, kemudian
mengocok sehingga tercampur secara homogen.
5. Menambahkan 1 ml sampel dari pengenceran 10-2 ke dalam tabung pengenceran 10-3, kemudian
mengocok sehingga tercampur secara homogen.
6. Perlakuan pada poin 3-5 dilakukan sebanyak 3 kali pada tabung reaksi yang lain.
1. Memfiksasi mulut tabung media LB (Lactose Broth) pada api Bunsen kemudian menambahkan
masing-masing 5 ml/100 tetes dari tabung pengenceran 10-1 ke dalam 3 tabung media Lactose Broth
(LB), dan kembali memfiksasi tabung reaksi dan menutup dengan kapas.
3. Memfiksasi mulut tabung media LB (Lactose Broth) kemudian menambahkan masing-masing 0.5
ml/10 tetes dari tabung pengenceran 10-3 ke dalam 3 tabung media Lactose Broth (LB), dan kembali
memfiksasi tabung reaksi dan menutup dengan kapas.
4. Menghomogenkan secara perlahan pada seluruh tabung agar sampel menyebar rata keseluruh
media.
7. Mengamati adanya gelembung udara di dalam tabung durham dan mencatat kode tabung yang
positif mengeluarkan gas.
1. Mengambil sampel air dari tabung LB yang positif yang ditandai adanya gelembung pada tabung
durham kemudian memasukkan sebanyak 2 tetes kedalam tabung BGLB dan EC medium untuk
pemeriksaan total Coliform.
4. Menentukan nilai MPN Coliform berdasarkan tabel MPN yang terdapat pada lampiran.
c. Penyimpanan
sampel air disimpan di tempat gelap pada temperatur di antara titik beku dan 10 oC. Disarankan pula
untuk mulai mendinginkan sampel dalam lemari es dalam waktu tidak melebihi 6 jam dari saat sampling.
Tentunya jangan lupakan pula pelabelan dan dokumentasi sampel. Seluruh usaha kita akan sia-sia jika
kita mengukur sampel yang salah!
d. Pengirimian sampel
1. dalam pengiriman sampel harus dihindarkan dari semua bentuk kontaminan dengan cara
meletakkan sampel pada tempat khusus sampel
2. semakin cepat sampel dibawa ke laboratorium lebih baik, sebaiknya dalam waktu maksimal 1
kali 24 jam