Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Nomor :8
Kelas / Semester : XI / 2
Materi Pembelajaran : Sistem Ekskresi
Alokasi Waktu : 8 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 2 kali
1.10 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi organ yang
menyebabkan gangguan sistem ekskresi manusia melalui berbagi bentuk media
presentasi.
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif:
1. Siswa dapat mengubah sikap untuk mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan
Tuhan tentang struktur, fungsi, dan bioproses sistem ekskresi pada manusia.
2. Siswa dapat menunjukkan sikap berperilaku ilmiah teliti, tekun, jujur sesuai dengan
data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,dan pedulilingkungan, gotong royong, dan
bekerjasama dalam melakukan observasi dan eksperimen tentang sistem ekskresi
pada manusia.
3. Siswa dapat mengubah sikap untuk peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan
dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan
dan percobaan sistem ekskresi di laboratorium dan di lingkungan sekitar.
Kognitif:
1. Siswa dapat merinci organ-organ penyusun sistem ekskresi.
2. Siswa dapat menjelaskan fungsi sistem ekskresi pada manusia.
3. Siswa dapat menunjukkan bagian-bagian ginjal dengan menggunakan
torso/gambar/organ ginjal sapi/kambing.
4. Siswa dapat menjelaskan tahapan proses pembentukan urine.
5. Siswa dapat menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembentukan
urine.
6. Siswa dapat menganalisa sifat fisik dan komposisi urine.
7. Siswa dapat mengaitkan fungsi hati dalam sistem ekskresi.
8. Siswa dapat menunjukkan bagian-bagian hati dengan menggunakan torso atau
gambar.
9. Siswa dapat mengaitkan fungsi paru-paru sebagai alat ekskresi.
10. Siswa dapat mengaitkan fungsi kulit sebagai alat ekskresi.
11. Siswa dapat menunjukkan lapisan dan kelenjar pada kulit dengan menggunakan
torso/gambar struktur kulit.
12. Siswa dapat menganalisa fungsi kulit sebagai pengatur panas (termoregulasi).
13. Siswa dapat menjelaskan mekanisme kontrol hipotalamus terhadap pengeluaran
keringat.
14. Siswa dapat memberikan contoh teknologi sitem ekskresi.
Psikomotorik:
1. Siswa dapat melakukan percobaan untuk menguji kandungan urine.
2. Siswa dapat menyajikan hasil analisis kelainan dan gangguan sistem ekskresi melalui
media presentasi.
3. Siswa dapat melakukan pengamatan/kajian peristiwa di masyarakat tentang penyakit
diabetes melitus.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Salah satu ciri makhluk hidup adalah melakukan ekskresi untuk
membuang sisa-sisa metabolisme yang sudah berguna atau berbahaya jika disimpan
dalam tubuh. Ekskresi pada manusia dilakukan oleh sistem ekskresi yang terdiri atas
ginjal, hati, paru-paru, dan kulit. Saat ini telah dikembangkan teknologi untuk
mengatasi gangguan sistem ekskresi seperti cuci darah (hemodialisis).
Sistem ekskresi
2. Materi Konsep
Sistem ekskresi adalah sistem pembuangan zat-zat sisa metabolisme (metabolit)
yang sudah tidak berguna dalam tubuh makhluk hidup, meliputi ginjal, hati, paru-
paru, dan kulit.
Proses pembentukan urine meliputi tiga proses dasar, yaitu filtrasi glomerulus,
reabsorpsi tubulus, dan sekresi tubulus.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembentukan urine: faktor internal
(ADH, insulin, dan sistem renin-angiotensin-aldosteron) dan faktor eksternal
(suhu lingkungan, jumlah air yang diminum, alkohol).
Hati (hepar), kelenjar yang berfungsi memecah beberapa senyawa yang bersifat
racun (detoksifikasi), dan menghasilkan amonia, urea, serta asam urat yang akan
diekresikan ke dalam urine.
Kulit sebagai alat ekskresimengeluarkan zat berlemak dan keringat yang
mengandung air, garam, urea, serta ion-ion seperti Na+.
Kulit terdiri dari beberapa lapisan, yaitu epidermis(stratum korneum, stratum
lusidum, stratum granulosum,stratum spinosum,stratum basalis
(germinativum),dermis (lapisan papilar, lapisan retikuler), dan
hipodermis/subkutaneus (mengandung sel lemak, pembuluh darah, dan ujung
saraf).
Kelenjar kulit: kelenjar keringat/sudorifera (ekrin, apokrin) dan kelenjar sebasea.
Termoregulasi kulit, dengan cara pemancaran, pengaliran (konveksi), konduksi,
penguapan (evaporasi).
Faktor pengeluaran keringat: suhu lingkungan, aktivitas tubuh, emosi, dan kondisi
psikis.
Gangguan sistem urinaria: glikosuria (glukosuria), albuminuria, batu ginjal,
diabetes melitus (kencing manis), diabetes insipidus, poliuria, gagal ginjal
(anuria), uremia, dan nefritis.
Gangguan hati: penyakit hati (liver), sirosis hati (cirrhosis), hemochromatosis,
gangguan kulit, biang keringat (miliaria), hiperhidrosis, anhidrosis, bromhidrosis,
eksem (dermatitis), dan kadas/kurap.
Teknologi sistem ekskresi: hemodialisis (cuci darah), transplantasi ginjal, ESWL
(Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy), dan Skin grafting (cangkok kulit).
3. Materi Prinsip
Agar tetap dapat hidup dengan sehat, manusia harus melakukan ekskresi, karena
zat sisa metabolisme bersifat racun di dalam tubuh.
4. Materi Prosedural
Uji kandungan urine.
5. Metode Pembelajaran
Presentasi siswa
Diskusi kelas
Eksperimen
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
b. Menanya
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanya, misalnya: Apa fungsinya ginjal? Bagaimana
proses pembentukan urine di dalam ginjal? Mengapa
warna urine yang dihasilkan ginjal berbeda-beda? Apa
yang terkandung di dalam urine?
Siswa yang lainnya bisa mencoba memberikan jawaban
sementara.
d. Mengasosiasikan
Setiap kelompok menganalisis data hasil eksperimen uji
kandungan urine.
Siswa bekerja dengan teman sekelompoknya untuk
menganalisis dan mendiskusikan hasil browsing internet
tentang organ ginjal, proses pembentukan urine, faktor-
faktor yang mempengaruhi proses pembentukan urine,
dan karakteristik urine.
Siswa menyusun materi presentasi dalam bentuk power
point tentang organ ginjal, proses pembentukan urine,
faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembentukan
urine, dan karakteristik urine.
e. Mengomunikasikan
Diskusi kelas, masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil eksperimen uji kandungan urine
dan materi subtopik tertentu sesuai dengan yang
ditugaskan berkaitan dengan organ ginjal, proses
pembentukan urine, faktor-faktor yang mempengaruhi
proses pembentukan urine, dan karakteristik urine.
Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat
tentang organ ginjal, proses pembentukan urine, faktor-
faktor yang mempengaruhi proses pembentukan urine,
dan karakteristik urine.
Guru memberikan informasi tambahan sebagai
pengembangan materi yang dibahas.
3 Penutup 15
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan
tentang organ ginjal, proses pembentukan urine, faktor-
faktor yang mempengaruhi proses pembentukan urine,
dan karakteristik urine.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan
organ ginjal, proses pembentukan urine, faktor-faktor
yang mempengaruhi proses pembentukan urine, dan
karakteristik urine.
Tindak lanjut: Penugasan melakukan tugas mandiri
(halaman 328).
Rencana pembelajaran selanjutnya:Diskusi dan
presentasi tentang kulit, hati, gangguan dan teknologi
sistem ekskresi (halaman 337 – 342).
2. Pertemuan ke-2
No Kegiatan Belajar Waktu
(menit)
1 Pendahuluan 15
Memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai
religius).
Mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang fungsi
kulit, hati, dan paru-paru sebagai sistem ekskresi.
Guru memotivasi:
- Menjelaskan kepada siswa, pentingnya mempelajari
kulit dan hati agar senantiasa menjaganya sehingga
terhindar dari gangguan atau penyakit organ tersebut.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Menanya
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanya, misalnya: Apa tujuan kulit mengeluarkan
keringat? Apa yang terkandung dalam keringat?
Mengapa keringat lebih banyak keluar pada saat suhu
udara lingkungan tinggi/ panas?
Siswa yang lainnya bisa mencoba memberikan jawaban
sementara.
d. Mengasosiasikan
Siswa bekerja dengan teman sekelompoknya untuk
menganalisis dan mendiskusikan hasil browsing internet
tentang kulit, hati, gangguan dan teknologi sistem
ekskresi, dan proses hemodialisis (cuci darah).
Siswa menyusun materi presentasi dalam bentuk power
point tentang kulit, hati, gangguan dan teknologi sistem
ekskresi, dan proses hemodialisis (cuci darah).
e. Mengomunikasikan
Diskusi kelas, masing-masing kelompok
mempresentasikan materi tentang kulit, hati, gangguan
dan teknologi sistem ekskresi, dan proses hemodialisis
(cuci darah).
Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat
antar siswa.
Guru memberikan informasi tambahan sebagai
pengembangan materi yang dibahas, misalnya tentang
proses hemodialisis (cuci darah), cangkok kulit (skin
grafting), cara menjaga ginjal agar senantiasa sehat.
3 Penutup 15
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
kulit, hati, gangguan dan teknologi sistem ekskresi, dan
proses hemodialisis (cuci darah).
Refleksi: Memberikan pertanyaan kepada siswa berkaitan
dengan kulit, hati, gangguan dan teknologi sistem ekskresi,
dan proses hemodialisis (cuci darah).
Tindak lanjut: Penugasan mengerjakan soal-soal uji
kompetensi (halaman 343 – 347).
Rencana pembelajaran selanjutnya: Bab 9 Sistem koordinasi
(halaman 348).
2. Bahan ajar:
Bahan presentasi dan gambar sistem ekskresi.
Bahan praktikum: sampel urine pagi (urine yang pertama kali dikeluarkan
pada pagi hari setelah bangun tidur) dari orang sehat, penderita diabetes
melitus, dan orang yang beresiko menderita diabetes melitus (ditempel kertas
label agar tidak tertukar), larutan AgNO3 10%, larutan Biuret, dan larutan
Benedict.
3. Alat:
Komputer/LCD, VCD/CD player.
Tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas beker 500 ml, pemanas bunsen, kasa
asbes, kaki tiga, korek api, pipet tetes, kertas tisu, kertas label, botol sampel
urine yang bening transparan, dan pH meter atau kertas lakmus.
G. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
Apakah perbedaan ekskresi, sekresi, dan defekasi?
Jelaskan fungsi hati dan paru-paru sebagai organ ekskresi.
Jelaskan istilah dalam gangguan sistem ekskresi berikut ini: nefritis, poliurea, dan
diabetes insipidus.
Untuk memastikan keterlibatan seseorang pada penyalahgunaan narkoba
dilakukan tes urine. Mengapa menggunakan urine dalam tes narkoba tersebut?
2. Psikomotorik:
Praktik di laboratorium:
Melakukan pengamatan fisik urine dan uji kandungan urine.
Presentasi
3. Afektif:
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat belajar di dalam ruang kelas dan
praktikum di laboratorium.
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK
...................................... ............................................
NIP................................ NIP.....................................
------------------