Anda di halaman 1dari 4

STANDART OPERATING

PROCEDURE
PIJAT PUNGGUNG

A. DEFINISI
Secara fisiologis pijat punggung merupakan salah satu teknik relaksasi yang
mempengaruhi tubuh secara fisik maupun psikis, pijat punggung memberikan efek
relaksasi dengan cara menstimulasi pengeluaran endorfin di otak yang berefek menekan
aktifitas saraf simpatis dan menstimulasi aktivitas saraf parasimpatis (Chen, Liu, Yeh,
Chiang & Hsieh, 2013)

B. TEORI YANG MENDASARI TINDAKAN


Kecemasan adalah suatu keadaan patologis yang ditandai oleh perasaan ketakutan disertai
tanda somatik pertanda sistem saraf otonom yang hiperaktif (Kaplan, Saddock & Grebb, 2010).
Terapi nonfarmakologis yang saat ini dikembangkan adalah dengan relaksasi. Relaksasi
merupakan metode yang efektif terutama pada klien yang mengalami nyeri dan kecemasan.
Teknik pijat punggung merupakan salah satu cara relaksasi yang dapat menurunkan stimulasi
serabut-serabut saraf yang menstranmisikan impuls nyeri sehingga membuat klien lebih
nyaman karena relaksasi otot (Mubarak, dkk, 2015).

C. TUJUAN
1. Mengurangi ketegangan otot
2. Meningkatkan relaksasi fisik dan psikologis
3. Mengkaji kondisi kulit
4. Meningkatan sirkulasi/peredaran darah pada area yang dimasage/pijat

D. INDIKASI TINDAKAN
Massage dilakukan pada klien:
1. Mengalami nyeri
2. Mengalami kekakuan otot
3. Menurunkan depresi dan kecemasan

E. KONTRA INDIKASI TINDAKAN


Kontra indikasi tindakan massage antara lain:
1. Fraktur pada area yang akan dipijat
2. Luka pada area pemijatan
3. Edema pada area pemijatan

F. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


1. Alergi lotion/minyak yang digunakan untuk massage
2. Area massage disesuaikan dengan kebutuhan klien
G. PROSEDUR TINDAKAN
1. Tahap Pra Interaksi:
a. Persiapan diri perawat
b. Verifikasi program
c. Persiapan alat
1. Lotion/minyak
2. Handuk
d. Persiapan lingkungan
Jaga privacy klien dengan menutup tirai/pintu/jendela
Mengatur suhu ruangan sesuai kondisi klien

2. Tahap Orientasi:
a. Berikan salam terapeutik
b. Identifikasi klien
Tanyakan nama dan tanggal lahir, dan dicocokkan dengan gelang yang dipakai
oleh klien
c. Klarifikasi kontrak sebelumnya (waktu, topik/kegiatan, tempat)
d. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
e. Berikan kesempatan klien untuk bertanya

3. Tahap Kerja:
a. Perawat cuci tangan (sesuaikan dengan setting ruangan).
b. Lakukan pengkajian skor kecemasan
c. Atur posisi sesuai dengan kondisi klien
d. Tuangkan sedikit lotion ke tangan perawat, usap kedua tangan sehingga lotion
akan rata pada permukaan tangan (perhatikan kemungkinan klien alergi terhadap
lotion/minyak yang digunakan)
e. Lakukan masase atau pemijatan pada area yang telah ditentukan.
f. Masase atau pemijatan dilakukan dengan menggunakan jari – jari dan telapak
tangan dengan memberikan tekanan yang halus. Gunakan lotion sesuai
kebutuhan.
g. Mulai melakukan massage atau pemijatan dengan metode sebagai berikut: (dapat
digunakan salah satu metode)
1) Hand Changing : masase atau
pemijatan menggunakan
telapak tangan dan jari dengan
tekanan pendek, cepat,
bergantian tangan

2) menggesek :masase punggung


dengan ibu jari, dengan
gerakan memutar sepanjang
tulang punggung.

3) Efleurasi: masase punggung


dengan kedua tangan, dengan
menggosok pijatan yang
lembut,luwes dengan gerakan
keatas untuk membantu aliran
balik vena.
4) Petrisasi: tekanan punggung
secara horisontal, pindah
tangan anda dengan arah
berlawanan dengan gerakan
meremas.

5) Tekanan menyikat: secara


halus tekan punggung dengan
ujung – ujung jari.

h. Bersihkan area massage dengan handuk


i. Bereskan alat
j. Lakukan pengkajian skor kesemasan
k. Perawat cuci tangan

4. Tahap Terminasi:
a. Evaluasi respon klien
b. Simpulkan hasil kegiatan
c. Pemberian pesan
d. Kontrak selanjutnya (waktu, topik/kegiatan, tempat)

5. Dokumentasi:
Tuliskan nama tindakan keperawatan, waktu pelaksanaan tindakan keperawatan dan
respon klien

6. Sikap:
a. Teliti
b. Empati
c. Peduli
d. Sabar
e. Sopan

H. SUMBER REFERENSI
Mubarak, dkk. (2015). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar. Jakarta: Salemba Medika.
Chen, W. L., Liu, G. J., Yeh, S. H., Chiang, M. C., Fu, M. Y., & Hsieh, Y. K. (2013). Effect
of back massage intervention on anxiety, comfort, and physiologic responses in
patients with congestive heart failure. The Journal of Alternative and Complementary
Medicine, 19(5), 464-470.
Kapplan, H. I., Saddock, B. J., Grabbs, J. A. (2010). Buku Ajar Psikiatri, Edisi 2. Jakarta:
EGC.

Anda mungkin juga menyukai