Anda di halaman 1dari 2

NAME : TATYANA NAJMI VIVANI

NIM : 19131030257
CLASS : INTRO TO INTERNATIONAL RELATIONS

Dear Mr. Tunggul,

Berikut penjelasan saya mengenai soal:

Please explain 1 (one) topic of international issue of your choice using an international
relations theory for your point of analysis (for example: explaining the ASEAN Economic
Community according to social constructivism theory, etc.). Please explain your arguments,
give a short analysis around 300-400 words, you may use English or Bahasa Indonesia, and
[important] please also state your sources/references.

Saya memilih untuk menganalisa isu internasional tentang perubahan iklim


berdasarkan teori liberalisme/neo-liberalisme.

Liberalisme/neo-liberalisme merupakan salah satu teori hubungan internasional yang


menjelaskan bahwa setiap negara di dunia secara harfiah diuntungkan dengan adanya
kerjasama antar negara untuk membentuk perdamaian dan harmonisasi. Menurut teori
liberalisme, kerjasama antar negara juga digunakan sebagai salah satu upaya yang lebih
efisien untuk menyelesaikan konflik atau isu internasional dibandingkan dengan peperangan
seperti yang dijelaskan pada teori realisme.

Perubahan iklim telah menjadi ancaman besar bagi lingkungan dunia sejak beberapa
dekade terakhir. Penyebab utama perubahan iklim adalah jumlah gas rumah kaca (GRK) yang
terus meningkat dari waktu ke waktu. Banyak negara di dunia (terutama negara yang
tergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa) menyadari fakta bahwa mereka perlu bekerja
sama untuk mengatasi perubahan iklim. Oleh karena itu, mereka membuat perjanjian
lingkungan internasional yang disebut Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim
(UNFCCC).

Tujuan utama UNFCCC adalah menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer
hingga ke tingkat yang tidak akan membahayakan sistem iklim (Pulselli, 2008). UNFCCC
menetapkan tugas kepada anggotanya untuk membuat inventarisasi gas rumah kaca nasional
guna mendukung emisi GRK di setiap negara bagian. UNFCCC memfasilitasi kerja sama jangka
panjang antar anggotanya dengan melakukan pertemuan tahunan di mana semua pihak
harus menyerahkan data jumlah emisi GRK domestik mereka serta membahas lebih lanjut
tentang upaya untuk menanggulangi efek perubahan iklim yang ekstrem.

Perubahan iklim jika ditinjau dari sudut pandang liberalisme, memerlukan kerjasama
yang intensif dari seluruh negara di dunia. Meskipun beberapa sudut pandang lain
menyebutkan bahwa pembentukan UNFCCC dilatarbelakangi oleh kepentingan masing-
masing negara (realisme) dan sebagai salah satu bentuk upaya diplomatik di kancah
internasional, namun teori liberalisme dapat diterapkan dimana negara bukan satu-satunya
aktor penggerak gagasan penanggulangan perubahan iklim.

Teori liberalisme menjelaskan bahwa aktor-aktor non negara seperti rezim iklim,
organisasi non-formal, perusahaan multinasional maupun kampanye-kampanye domestik
juga memiliki peran penting terhadap perubahan iklim. Hal tersebut dikarenakan aktor non
negara mampu memengaruhi sikap dari suatu negara itu sendiri (state behaviour). Contohnya
Mc Donald’s merupakan perusahaan multinasional yang dapat dikategorikan sebagai aktor
non negara. Mc Donald’s mewajibkan seluruh gerainya untuk melarang penggunaan sedotan
plastik sebagai salah satu upaya untuk menanggulangi perubahan iklim. Contoh lainnya
adalah kampanye anti sedotan plastik yang makin gencar digaungkan oleh masyarakat
Indonesia menjadi salah satu aktor diluar negara yang dapat membantu menanggulangi
perubahan iklim. Meskipun kampanye tersebut telah berjalan terlebih dahulu di luar negeri,
namun sikap, kontribusi dan dukungan positif masyarakat Indonesia terhadap
gerakan/kampanye tersebut mencerminkan kerjasama antarnegara yang baik dalam
memerangi perubahan iklim seperti yang dijelaskan dalam teori liberalisme.

Sources:
- https://www.e-ir.info/2016/04/29/climate-change-adaptation-and-international-
relations-theory/
- http://internationalholic.blogspot.com/2011/11/state-and-non-state-actors.html
- https://www.sciencedirect.com/topics/earth-and-planetary-sciences/united-
nations-framework-convention-on-climate-change
- Below, Amy. 2017. Climate Change in Foreign Policy. Oxford Research Encyclopedia of
Politics.
- Jervis, Robert. 1982. Security Regimes. International Organization, Vol. 36, No. 2.
Page 357-378.
- Underhill, Geoffrey. 1995. The European Journal of International Relations. Volume
1, Number 3. SAGE Production Ltd.

Anda mungkin juga menyukai