Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 6

Hesty Rangga Manglili


Muhammad Al Fayed
Sudarni
Judul Artikel
“ANALISIS IMPLEMENTASI PRINSIP AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PADA
LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT”

1. Apa yang dibahas oleh artikel tersebut?


Jawab : Penerapan prinsip akuntabilitas dan transparansi telah dilakukan dengan baik, namun
perlu dilakukan pembenahan dalam aspek rekrutmen karyawan kontrak atau magang
dan perlunya survey kinerja organisasi menurut persepsi publik.
2. Apa maksud atau tujuan atau artikel tersebut?
Jawab : Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
a) Dengan diterapkannya suatu tata kelola yang akuntabel dan transparan akan
menambah kepercayaan dan keyakinan publik pada lembaga swadaya masyarakat
yang ada di Indonesia.
b) Terdapat suatu kesamaan perlakuan, hak, serta informasi yang didapat oleh publik
secara merata.
c) Akuntabilitas dan transparansi terkait dengan berbagai kepentingan yang ada
didalamnya, sehingga dengan akuntabilitas dan transparansi yang jelas akan
memfasilitasi berbagai pihak.
3. Apa sumber data dan metode penelitian yang digunakan? Apakah metodenya memadai dan
tepat?
Jawab :
Metode Analisis Data
Metode analisis data yang dipilih dalam penelitian ini adalah kualitatif. Keseluruhan data
yang terkumpul pada tahap pengumpulan data kemudian diolah dan dilakukan analisis
deskriptif untuk menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah. Langkah-langkah analisis
data ialah:
1) Mengumpulkan data dan informasi mengenai penerapan akuntabilitas dan
transparansi yang dapat dilakukan dengan wawancara, dokumentasi, dan juga studi
kepustakaan.
2) Melakukan pemilahan data dan informasi yang didapatkan. Selanjutnya menyaring
informasi dan data mana saja yang sesuai dan dapat digunakan serta data yang tidak
sesuai terkait dengan masalah penelitian.
3) Analisis kualitatif memiliki dua buah metode dalam menyajikan data yang diperoleh,
metode tersebut adalah:
i. Metode Deskriptif
Metode yang menjabarkan gambaran kondisi lembaga melalui sudut pandang
objektif untuk menemukan solusi atau jawaban atas pertanyaan penelitian.
ii. Metode Komparatif
Metode analisis yang mengambil kesimpulan berdasarkan informasi
terpercaya yang sebelumnya telah teruji lebih dahulu dan dibandingkan
dengan ketentuan yang berlaku umum dengan teori yang ada.
4) Menyimpulkan transparansi dan akuntabilitas pada lembaga swadaya masyarakat.
4. Apa hasil utamanya dan implikasinya? Secara statistik, apakah hasilnya kuat?
Jawab : Berdasarkan analisis penerapan prinsip akuntabilitas yang ada di organisasi,
peneliti menyimpulkan bahwa penerapan prinsip akuntabilitas yang ada di organisasi
diterapkan dengan baik dan memenuhi aspek penilaian prinsip akuntabilitas. Organisasi
membuat laporan tahunan yang berisi pengelolaan organisasi, pelaksanaan program, hasil
evaluasi kinerja, dan keuangan pada stakeholder yaitu anggota organisasi dan masyarakat.
Organisasi Transparency International Indonesia juga melaporkan pemasukan dan
penggunaan keuangan donatur pada kantor pusat Transparency International yang ada di
Berlin. Transparency International hanya menentukan standar pelaporan keuangan organisasi
cabang yang ada di negara lain. Transparency International membebaskan pengelolaan
dilakukan sesuai nilai yang ada dalam negara oprasional cabang masing-masing.
Transparency International Indonesia membuat standar internal bagi pelaporan program,
evaluasi kinerja, pelaksanaan program, dan standar oprasional prosedurnya. Standar yang
digunakan organisasi Transparency International Indonesia dalam pelaporan keuangan adalah
standar pelaporan yang juga digunakan oleh kantor pusat Transparency International yaitu
standar pelaporan keuangan bagi Non Governance Organization (NGO). Isi dari laporan
keuangan tahunan Transparency International Indonesia adalah laporan posisi keuangan,
laporan penggunaan dana oprasional, laporan penggunaan dana program, dan laporan arus
kas. Laporan keuangan Transparency International Indonesia diaudit setiap tahun oleh auditor
independen. Opini yang dihasilkan auditor bagi Trasparency International Indonesia selama
periode 2009-2013 adalah wajar tanpa pengecualian. Organisasi memiliki karyawan tetap
yang memiliki komitmen tinggi, hal tersebut terlihat dengan adanya karyawan yang
mengundurkan diri secara sukarela jika terindikasi melakukan pelanggaran kode etik
organisasi. Akan tetapi organisasi dihadapkan pada permasalahan terkait pegawai magang,
pegawai lepas, dan sukarelawan yang seringkali tidak serius dan kurang mampu
dipertanggungjawabkan kinerjanya.
Setelah melakukan analisis terkait penerapan prinsip transparansi yang
diberlakukan di organsasi, peneliti menyimpulkan bahwa organisasi TI-Indonesia telah
menerapkan prinsip transparansi secara baik. TI-Indonesia telah menerapkan ketentuan yang
ada dalam undang-undang keterbukaan informasi publik secara baik. Akan tetapi organisasi
masih terkendala penelitian terkait kinerja organisasinya dimana mayarakat umum masih
kurang dilibatkan dalam melakukan evaluasi kinerja organisasi. Organisasi belum memiliki
penelitian atau survey yang menyatakan kualitas program yang dijalankan diluar perspektif
stakeholdernya (pengurus, pengawas karyawan, dan anggota organisasi).

5. Bagaimana studi dapat ditingkatkan atau diperluas (mis., Metodologi, data, ide baru)?

Jawab : Keterbatasan dalam penelitian ini adalah penilaian dari prinsip akuntabilitas dan
transparansi sulit ditemukan pembandingnya sehingga menyulitkan peneliti dalam menarik
kesimpulan penelitian. Salah satu standar yang pernah diterbitkan adalah standar pengukuran
akuntabilitas, transparansi, dan partisipasi pada tahun 2003 oleh Krina. Selain itu, terdapat
peraturan umum Good Corporate Governance yang dikeluarkan oleh pemerintah pada tahun
2000. Akan tetapi, peraturan tersebut digunakan bagi pemerintahan daerah atau lembaga
pelayanan milik pemerintah dan tidak pada LSM. Standar pengukuran terkait akuntabilitas
dan transparansi yang khusus bagi LSM baru dikeluarkan oleh Yayasan Tifa pada tahun 2005
dan belum terdapat peraturan resmi lain terkait hal tersebut. Untuk mengatasi permasalahan
tersebut peneliti melakukan diskusi dengan manajemen untuk memperoleh hasil yang terbaik.
Sehingga peneliti diharapkan dapat lebih objektif sesuai kondisi organisasi.

6. Temukan dan kutip lebih banyak artikel terbaru yang dapat meningkatkan atau memperluas
studi atau topik.
Jawab :
Ageng, Nata. 2009. Distorsi Peran Lembaga Swadaya Masyarakat Dalam Perspektif Civil
Society Di Kabupaten Grobogan. Tesis. Semarang: Program Studi Magister Ilmu
Politik Universitas Diponegoro.
Bapepam. 2006. Pedoman umum good corporate governance di Indonesia. (www.ecgi.org
diakses 4 September 2015).
Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik Suatu pengantar, Edisi Ketiga. Yogyakarta:
Penerbit Erlangga.
Budiardjo, Miriam. 1998. Dasar – Dasar Ilmu PolitikMenggapai Kedaulatan Rakyat.
Jakarta: Mizan.
Cooper, Donald R. dan Schindler, Pamela S. 2011. Business Research Methods. New York:
McGRAW-HILL.
Culla, Adi Suryadi. 2005. Masyarakat Sipil dalam Prespektif Wacana dan Aksi Ornop di
Indonesia studi kasus pada Walhi dan YLBHI dalam era Orde Baru. Desesrtasi.
Jakarta: Program Studi Doctor Ilmu Politik Universitas Indonesia.
Fahrudin, Wawan. 2003. Akuntabilitas dan Transparansi LSM dalam Proses transformasi
Sosial Menuju Masyarakat Demokratis di Indonesia. Journal for civil society
empowerment. Vol. 1, No. 2, Agustus 2003. 37-48.
Gozyali, Muhammad. 2012. Akuntabilitas Dan Transparansi Dalam Pengelolaan Keuangan
(Studi Kasus Pada Indonesia Corruption Watch). Skripsi. Yogyakarta: Program
Studi Sarjana Akuntansi Universitas Islam Indonesia.
Hafild, Emmy. 2008. Standar Akuntansi Keuangan Khusus Partai Politik. Jakarta:
Transparency International Indonesia.
Hornby, A.S. 2009. Oxford Advanced Learner’s Dictionary. Oxford: Oxford University
Press.
Jogiyanto, H. M. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan pengamalan-
pengamalan. Yogyakarta: BPFE.
Krina, L. L. 2003. Indikator dan Alat Ukur Akuntabilitas, Transparansi, dan Partisipasi.
(www.solex-un.net diakses 4 September 2015).
Krisna, Udayasankar. 2008. Corporate Sosial Responsibility and Firm Size. Journal of
Business Ethics. Volume. 83. Issue: 3. Pages 167-175.
Lembaga Administrasi Negara. 2004. Modul Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah. Edisi Kedua. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Mahardika, Friseska. (2012). Lembaga Swadaya Masyarakat (Lsm) Berdasarkan Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1985 Tentang Organisasi Kemasyarakatan (Studi
Tentang Peran Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Dalam Perlindungan
Perempuan Korban Tindak Pidana Kesusilaan di Purwokerto).Skripsi.
Purwokerto: Program Studi Sarjana Hukum Universitas Jenderal Sudirman.
Mahsun, Mohamad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE.
Mardiasmo. 2011. Perwujudan Transparansi dan Akuntabilitas Publik Melalui Akuntansi
Sektor Publik: Suatu Sarana Good Governance. Jurnal Akuntansi Pemerintah Vol.
2, No. 1, Mei 2011. 1-17.
Ndraha, Taliziduhu. 2003. Kybernologi (Ilmu Pemerintahan Baru). Jakarta: Rineka Cipta.
Pirac. 2011. Pola Potensi Sumbangan Masyarakat Survey Rumah Tangga Sebelas Kota
Besar. (www.pirac.org diakses 20 September 2015).
Putri, Ira Ardella. 2013. Implementation of Accountability and Transparency in Public
Service (Study Case at IRD RSUD Dr. Saiful Anwar). Skripsi. Malang: Program
Studi Sarjana Akuntansi Universitas Brawijaya.
Rahmanurrasjid, Amin. 2008. Akuntabilitas Dan Transparansi Dalam Pertanggungjawaban
Pemerintah Daerah Untuk Mewujudkan Pemerintah Yang Baik Di Daerah. Tesis.
Semarang: Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Diponegoro.
Renyowijoyo, Muindro. 2008. Akuntansi Sektor Publik: Organisasi Non Laba, Edisi 1.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Sedarmayanti. 2003. Good Governance (Kepemerintahan Yang Baik) Dalam Rangka
Otonomi Daerah,. Bandung: Mandar Maju.
Selamat, Melani Dwiyanti. 2012. Penerapan Prinsip Good Governance Dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Study pada Sekertariat Daerah Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro).
(http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/governance/article/viewFile/1558/1251
Diakses 29 September 2015)
Sudjana, Nana & Ibrahim. 1989. Penelitian dan penilaian pendidikan. Bandung: Sinar Baru.
Tifa. 2005. Mengukur Transparansi dan Akuntabilitas LSM. (www.tifafoundation.org
diakses 1 September 2015).
Wasistiono, Sadu. 2003. Kapita Selekta Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Bandung:
Fokus Media.
Widodo, Joko. (2001). Good Governance (Telaah dan Dimensi Akuntabilitas dan Kontrol
Birokrasi Pada Era Desentralisasi dan Otonomi Daerah). Surabaya: Insan
Cendekia.
www.ti.or.id diakses 28 September 2015
www.trasparency.org diakses 28 September 2015
www.undp.org diakses 28 September 2015
Zetra, Aidinil. 2009. Strategi Pengembangan Kapasitas SDM Pemerintah Daerah dalam
Mewujudkan Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah.
(www.bpk.go.id/web/files/2009/07/270609-aidinil-zetra.pdf. Diakses 29
September 2015).
.Peraturan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 45 Tentang Pelaporan Keuangan
Organisasi Nirlaba.
.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1985 Tentang Organisasi
Kemasyarakatan.
. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan
Informasi Publik Sebagai Implementasi Transparansi
. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2006 Tentang Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK).

Anda mungkin juga menyukai