Anda di halaman 1dari 16

Tugas Kelompok Hari : Senin

Mk. Konseling Menyusuiu dan MP-ASI Tanggal : 27 Januari 2020


GIZI, KESEHATAN, DAN KESUBURAN IBU HAMIL

Disusun oleh :
Kelompok 1 Gizi Tk. 1B
1. Amaliyah Pratiwi ( P031913411042 ) 8. Nuroktoberylia ( P031913411064 )
2. Arinza Fathika Syaima Nuri ( P031913411045 ) 9. Nurul Hanifah ( P031913411065 )
3. Dhea khairani Syafitri ( P031913411050 ) 10. Raihanah Alfiyah ( P031913411069 )
4. Farah Dhiya ( P031913411054 ) 11. Salwa ( P031913411072 )
5. Imelda Gus Ismiarni ( P031913411055 ) 12. Sri Wahyuni ( P031913411076 )
6. Marcelina Aprilia Wardhani ( P031913411059) 13.Syahrani Fadillah Hanum ( P031913411077 )
7. Nur Angraini ( P031913411062 )

DOSEN PENGAMPU
IRMA SUSAN PARAMITA, S.Gz, M.Kes

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN RIAU


JURUSAN DIII GIZI TINGKAT 1B
TP. 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karna atas berkatnya lah kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Sehubungan dengan itu kami membuat makalah yang
berjudul Kesehatan dan Kesuburan Wanita Subur . Pada mata kuliah “ Konseling
menyusui dan MP-ASI “ Dengan disusunya makalah ini kami harap pemahaman mengenai
bagaimana Asi yang baik untuk ibu hamil, serta kesehatan dan kesuburan pada ibu hamil dapat
lebih mudah dipahami oleh pembaca.
Sebagai bentuk upaya partisipasi dalam rangka mewujudkan tujuan di atas, kami berupaya
menyusun makalah ini dengan menyajikan materi-materi esensial guna melengkapi sarana
belajar. Dalam penyusunannya makalah ini tidak terlepas dari peran serta berbagai pihak yang
telah memberikan saran maupun masukan-masukan guna penyempurnaan makalah ini. Untuk
itu kami mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya.
Akhir kata, perkenankanlah kami mengutip pepatah lama yang berbunyi “ tak ada gading
yang tak retak, tak ada mawar yang tak berduri “ kami selalu terbuka dan berupaya subjektif
mungkin terhadap kritik dan saran yang membangun guna perbaikan makalah ini.

Pekanbaru, Januari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan.............................................................................................................. iii
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................... iii
1.2. Tujuan....................................................................................................................... iv
1.3. Manfaat..................................................................................................................... iv
Bab II Pembahasan............................................................................................................... 1
2.1. Anatomi Reproduksi Wanita.................................................................................... 1
2.2. Pengertian Kesuburan Wanita.................................................................................. 3
2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesuburan Wanita........................................... 3
2.4. Cara Menjaga Reproduksi Wanita........................................................................... 5
2.5. Asupan Untuk Menunjang Kesuburan Agar Tetap Stabil........................................ 7
Bab III Penutup.................................................................................................................... 10
3.1. Kesimpulan............................................................................................................. 10
3.2. Saran........................................................................................................................ 10
Daftar Pustaka...................................................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kesehatan reproduksi adalah keadaan yang menunjukkan kondisi kesehatan fisik,
mental dan sosial seseorang. Kondisi kesehatan itu juga mempengaruhi fungsi dan proses
reproduksinya termasuk di dalamnya tidak memiliki penyakit atau kelainan yang
mempengaruhi kegiatan reproduksi tersebut.Reproduksi manusia membutuhkan zat gizi yang
cukup. Asupan zat gizi harus diperhatikan agar mencapai kematangan seksual.Gizi seimbang
akan menentukan kesehatan organ reproduksi. Kesadaran pentingnya pola makan yang sehat
dan seimbang sampai saat ini masih belum dimiliki kebanyakan orang utamanya pada wanita
usia subur (WUS). Sebagian besar dari mereka masih sering mengkonsumsi makanan yang
tidak memenuhi gizi seimbang.Jika hal ini berlangsung terus-menerus maka akan
berpengaruh pada kesehatan reproduksi.

Menurut Neil (2001) untuk meningkatkan kesuburan pilihan makanan sangat penting
meliputi sumber nabati seperti kacang-kacangan, gandum, beras merah dan sumber hewani
seperti daging, telur, ikan, susu.Oleh karena itu faktor gizi sangat berperan penting dalam
mendukung kesuburan. Kekurangan nutrisi pada seseorang akan berdampak pada sistem
reproduksi. Pada saat pasangan suami&istri memutuskan untuk mempunyai anak perlu
dipersiapkan diri diantaranya mengatur asupan nutrisi yang dapat meningkatkan fungsi
reproduksi sehingga menunjang fertilitas

Konsumsi gizi yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh seorang
wanita karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal menyangkut keterbatasan
ekonomi keluarga sehingga uang yang tersedia tidak cukup untuk membeli makanan.
Sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat didalam diri wanita yang secara
psikologis muncul sebagai problema makan. Intake gizi yang baik berperan penting di dalam
mencapai pertumbuhan badan yang optimal. Dan pertumbuhan badan yang optimal ini
mencakup pula pertumbuhan otak yang sangat menentukan kecerdasan seseorang dan
kesuburan pada wanita. Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah
kurangnya pengetahuan seseorang mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi oleh tubuhnya.
biasanya justru membelikan makanan yang enak tanpa tahu apakah makanan tersebut
mengandung gizi-gizi yang cukup atau tidak, dan tidak mengimbanginya dengan makanan
sehat yang mengandung banyak gizi.

iii
1.2. Tujuan
1. Untuk mengetahui anatomi reproduksi wanita
2. Untuk mengetahui pengertian kesuburan pada wanita
3. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesuburan pada wanita
4. Untuk mengetahui proses kesuburan wanita menuju proses kehamilan
5. Untuk mengetahui cara menjaga kesehatan reproduksi pada wanita
1.3. Manfaat
1. Untuk memberikan gambaran tentang hubungan kesehatan dan kesuburan wanita
2. Sebagai bahan masukan untuk memperluas dan memperdalam pemahaman tentang
hubungan status gizi, kesehatan dan kesuburan wanita

iv
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Anatomi Alat Reproduksi Wanita
Alat reproduksi wanita teridri atas dua bagian utama yakni alat reproduksi bagian luar
serta alat reproduksi bagian dalam.
1. Alat Reproduksi Bagian Luar
Alat reproduksi wanita bagian dalam terdiri atas beberapa bagian, di antaranya:
• Bibir kemaluan atau labia mayora adalah daerah yang berambut. Bagian ini memiliki
fungsi utama sebagai pelindung dan juga menjaga agar bagian dalam pada alat
reproduksi wanita tetap berada dalam keadaan lembab.
• Bibir dalam kemaluan atau labia minora merupakan daerah yang tidak memiliki
rambut. Bagian ini memiliki jaringan serat sensorik yang luas dan sangat peka karena
mengandung ujung saraf.
• Vagina merupakan rongga penghubung antara alat reproduksi wanita bagian dalam
dengan alat reproduksi bagian dalam.

2. Alat Reproduksi Bagian Dalam


Alat reproduksi wanita bagian dalam terdiri atas beberapa bagian, yakni:
• Vagina bagian luar merupakan area yang digunakan sebagai jalan keluar bagi darah
ketika mengalami haid dan juga menjadi jalan keluar bagi bayi ketika dilahirkan. Area
ini memiliki sifat yang sangat lentur sehingga tubuh bayi dapat keluar melalui area
ini.
• Leher rahim atau serviks merupakan area penghubung antara vagina dengan rahim.
• Rahim atau uterus merupakan tempat bagi sel telur yang telah dibuahi tumbuh di
dalam rahim selama masa kehamilan. Jika tidak dibuahi, sel telur akan menempel
pada area dinding rahim. Dinding rahim yang terus ditempeli oleh sel telur lama
kelamaan akan menebal dan meluruh kemudian mengalir keluar dalam bentuk darah.
Kondisi tersebut disebut dengan siklus menstruasi.
• Saluran telur atau tuba falopi merupakan dua saluran yang terletak pada sebelah kanan
dan kiri rahim dan memiliki fungsi sebagai penghubung rongga rahim dengan indung
telur.
• Dua buah indung telur atau ovarium merupakan area yang memproduksi sel telur dan
hormon pada perempuan yaitu hormon estrogen dan progesteron. Berkat pengaruh
dari kedua hormon tersebut, sekitar satu sampai dua sel telur masak setiap bulannya.

1
Kemudian sel telur tersebut dilepaskan ke dinding rahim. Dinding rahim akan
menebal, yang seharusnya tempat tersebut digunakan untuk bersarang sel telur yang
sudah dibuahi.

Selain beberapa anatomi alat reproduksi yang telah disebutkan tersebut, wanita juga
memiliki beberapa organ seksual, salah satunya adalah G-spot. G-spot merupakan area yang
berada di balik tulang pubis wanita. Ketika area tersebut dirangsang atau mengalami sentuhan
maka akan timbul sensasi luar biasa pada perempuan. Bahkan banyak terapis seksual
menyarankan untuk menemukan titik G-spot dengan cara memasukkan jari-jari ke dalam
vagina dengan telapak tangan menghadap ke depan, di mana jari tengah akan mengeksplorasi
area tersebut.

2.2. Pengertian Kesuburan Wanita


Wanita Usia Subur adalah wanita berumur 20 - 45 tahun yang organ reproduksinya
berfungsi dengan baik. Masa subur wanita berlangsung lebih cepat dari pada pria. Puncak
kesuburan ada pada rentang usia 20-29 tahun. Pada usia ini wanita memiliki kesempatan
95% untuk hamil. Pada usia 30-an tahun prosentasenya menurun hingga 90%.Sementara
memasuki usia 40, kesempatan hamil berkurang hingga menjadi 40%. Setelah usia 40
wanita hanya punya maksimal 10% kesempatan untuk hamil (Mubarak, 2012).Masa subur
adalah masa dimana tersedia sel telur yang siap untuk dibuahi (Rahmawati, 2012)

Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan


pendarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan.
Menstruasi yang berulang stiap bulan tersebut akhirnya membentuk siklus menstruasi. Siklus
menstruasi dihitung dari hari pertama haid sampai tepat satu hari pertama haid bulan
berikutnya. Siklus menstrusi berkisar antara 21-40 hari hanya sekitar 10-15 persen wanita
yang memiliki siklus 28 hari (Rahmawati, 2012).Dengan mengetahui kapan waktu subur
dan masa tidak subur, maka seseorang dapat mengambil kembali keputusan unatuk hamil
atau tidak hamil (Rahmawati, 2012)

2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesuburan Wanita


Faktor yang mempengaruhi kesuburan wanita Seiring dengan pertambahan usia,
tingkat kesuburan wanita akan menurun. Tapi, meski berada di usia subur, faktor gaya hidup
berperan besar dalam memengaruhi peluang seorang wanita untuk hamil. "Wanita yang ingin
hamil sering tidak tahu apa hal terbaik yang harus mereka lakukan atau tidak dilakukan," kata

2
Francisco Arredondo, ahli reproduksi endokrinologi di San Antonio, Texas. Ketahui apa saja
faktor-faktor yang bisa memengaruhi kesuburan wanita.

1. Obesitas Memiliki kelebihan lemak bisa memengaruhi produksi hormon sehingga


kehamilan sulit didapatkan. "Makin berat bobot tubuh wanita, makin rendah fungsi
ovariumnya," kata Thomas Jefferson, spesialis obgyn. Wanita yang mengalami
obesitas di usia 18 tahun cenderung menderita polycystic ovary syndrome (PCOS)
dan sulit untuk hamil.
2. Terlalu kurus Bukan hanya kegemukan, terlalu kurus juga akan berpengaruh pada
hormon. Tubuh yang terlalu kurus biasanya kekurangan hormon leptin, hormon yang
mengontrol rasa lapar dan kenyang. Hormon ini juga memengaruhi masa menstruasi.
3. Pertambahan usia Saat seorang wanita mencapai menopause, biasanya di usia 50-an,
ia tak lagi bisa memproduksi sel telur dan sulit hamil. Tetapi beberapa tahun sebelum
menopause, seorang wanita akan mengalami gangguan kesuburan karena jumlah sel
telurnya berkurang. Tidak ada angka yang resmi kapan kesuburan wanita akan
berkurang, tapi kebanyakan dokter mengatakan usia di atas 35 tahun peluang
kehamilan akan menurun.
4. Ibu Tanyakan pada ibu Anda di usia berapa ia mencapai menopause. Jika ia
memulainya di usia yang tergolong muda, besar kemungkinan Anda juga. Faktor
genetik memang berpengaruh pada banyak atau sedikitnya jumlah sel telur yang kita
miliki.
5. Zat kimia Paparan polutan, pestisida, dan zat-zat kimia industri bisa menurunkan
tingkat kesuburan sampai 29 persen. Beberapa zat kimia yang kita temui di produk
kecantikan atau pembersih rumah, seperti phthalates, juga bisa memengaruhi kadar
hormon dalam tubuh.
6. Merokok Merokok bisa mengganggu perkembangan janin dan juga menurunkan
peluang kehamilan. American Society for Reproductive Medicine mengungkapkan,
merokok adalah penyebab dari 13 persen kasus infertilitas. Merokok diketahui akan
mengacaukan hormon dan merusak DNA, baik pada pria atau wanita.
7. Alkohol Yang perlu diwaspadai adalah konsumsi alkohol dalam jumlah besar, yakni
lebih dari satu minuman perhari. Penelitian mengungkapkan, wanita yang tergolong
peminum cenderung lebih sering menjalani terapi untuk kehamilan.
8. Olahraga berat Berolahraga rutin memang akan membantu kita menjaga berat badan,
kuat, dan berenergi. Semua itu diperlukan saat kita hamil. Tapi, jika kita berolahraga

3
terlalu berat, dampaknya justru buruk pada proses ovulasi. Gejala paling nyata dari
olahraga berat adalah gangguan siklus haid, menjadi terlalu banyak atau terlalu
sedikit.
9. Gangguan tiroid Gangguan tiroid bisa memengaruhi proses ovulasi dan kehamilan.
Karena itu, tak ada salahnya untuk memeriksa kadar tiroid Anda jika Anda belum
juga berhasil hamil. 10. Kafein Kecandunan minuman berkafein dapat mengganggu
kontraksi otot yang membantu sel telur berpindah dari ovarium melalui tuba falopi ke
rahim.

 Proses Kehamilan
Kehamilan terjadi jika ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan
sel mani (spermatozoa). Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya
hamil normal adalah 80 hari atau 40 minggu dihitumg dari hari pertama haid terakhir
hingga di mulainnya persalinan sejati. Yang menandai awal periode antepartum (Padila,
2014).

Setiap wanita melepaskan satu atau dua sel telur dari indung telur (ovulasi) yang
ditangkap oleh umbai-umbai (memmbrae)dan masuk ke dalam sel telur. Waktu
persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjutajuta sperma bergerak
memasuki rongga rahim lalu masuk ke sel telur. Pembuahan sel telur oleh sperma
biasanya terjadi di bagian yang mengembang dari tuba fallopi. Pada sekeliling sel telur
banyak berkumpul sperma yang mengeuarkan ragi untuk mencairkan zat yang melindungi
ovum kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah satu sperma dan
kemudian bersatu dengan ovum. Peristiwa ini disebut proses pembuahan
(konsepsi=fertilisasi). Ovum yang telah dibuahi ini membelah dari sambil bergerak oleh
rambut getar tuba menuju rahim kemudian melekat pada rahim untuk selanjutnya
bersarung di ruang rahim. Peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai
nidasi diperlkan waktu kira-kira 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah dan zat-zat makanan
bagi mudigah dan janin, disiapkan uru (plasenta). Jadi, dapat dikatakan bahwa untuk
setiap kehamilan harus ovum, spermatozoa, pembuahan, nidasi, dan plasenta.

Pada saat kopulasi antara pria dan wanita (senggama) terjadi ejakulasi sperma
dari saluran reproduksi pria di dalam vagina wanita, dimana akan melepaskan cairan mani
yang berisi sel-sel sperma ke dalam saluran reproduksi wanita. Jika senggama terjadi
dalam sekitar masa ovulasi (disebut masa subur wanita), maka ada kemungkinan sel

4
sperma dalam saluran reproduksi wanitaakn bertemu dangan ovum yang baru dikeluarkan
pada saat ovulasi. Pertemuan sperma dengan ovum inilah yang disebut pembuahan (Sunarsi,
2011.

2.4. Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi


Kesehatan reproduksi merupakan kondisi sehat secara menyeluruh pada alat
reproduksi serta mampu melakukan proses reproduksi secara normal. Jadi bisa dikatakan
bahwa kesehatan alat reproduksi tidak hanya menyatakan suatu kondisi alat reproduksi yang
bebas penyakit, tetapi juga mencakup bagaimana seseorang bisa memiliki kehidupan seksual
yang aman dan juga memuaskan.

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, alat reproduksi wanita memiliki banyak
fungsi untuk mendukung proses reproduksi terjadi. Sayangnya, jika tidak dijaga dengan
seksama, alat reproduksi wanita sangat rentan terkena berbagai macam penyakit. Karena
itulah, sebagai wanita Anda harus pintar dan rajin menjaga kesehatan alat reproduksi Anda
sehingga berbagai macam penyakit dapat dicegah. adapun berbagai cara yang bisa dilakukan
untuk menjaga kesehatan alat reproduksi wanita adalah:

1. Bersihkan Bagian Luar Vagina Setelah Buang Air

Hal yang paling sederhana untuk menjaga kebersihan alat reproduksi adalah selalu
membersihkan area vagina luar setelah buang air kecil atau buang air besar. Gunakan air
untuk membasuh area tersebut agar kuman-kuman yang berasal dari kotoran atau air kencing
tidak masuk ke area alat reproduksi.

2. Sering Ganti Pembalut Saat Haid

Darah merupakan media yang paling efektif untuk tempat perkembangan kuman.
Karena itu ketika Anda haid usahakan agar Anda selalu mengganti pembalut setidaknya 4
jam sekali. Cara tersebut mencegah perkembangan kuman pada pembalut yang telah terkena
darah haid sehingga kuman tidak masuk ke area reproduksi.

3. Hindari Menggunakan Sabun pada Alat Kelamin

Alat reproduksi wanita telah dirancang sedemikian rupa dalam keadaan lembab. Jika
Anda memiliki kebiasaan mencuci alat kelamin menggunakan sabun maka mulai sekarang
hentikan kebiasaan tersebut. Mencuci alat kemaluan menggunakan sabun akan menyebabkan
kulit kering dan mengalami iritasi kemudian muncullah reaksi gatal-gatal. Bahkan kandungan

5
pewangi, buih, dan juga berbagai bahan kimia dalam sabun bisa menyebabkan gangguan
sistem reproduksi.

4. Hindari Sering Berlatih Douching

Douching atau kebiasaan memasukkan jari agar terjadi proses ejakulasi bisa
menyebabkan iritasi kulit. Perlakuan tersebut juga bisa menyebabkan kondisi alat reproduksi
menjadi tidak sehat sebab bisa saja jari tidak dalam keadaan bersih.

5. Bersihkan Alat Kelamin Sebelum dan Sesudah Berhubungan Intim

Bagi anda pasangan suami istri, Anda harus mulai membiasakan diri untuk
membersihkan alat kelamin Anda sebelum dan sesudah melakukan hubungan intim. Gunakan
air untuk menjamin kebersihan saat berhubungan intim secara optimal. Jika bisa, usahakan
untuk buang air kecil setengah jam sebelum melakukan hubungan intim untuk mengurangi
resiko infeksi pada kandung kemih.

6. Ganti Celana Dalam Setiap Hari

Untuk menjaga kebersihan organ reproduksi dan juga mencegah resiko perkembangan
kuman, Anda harus berganti celana dalam setidaknya 2 kali sehari. Intensitas mengganti
celana dalam juga harus lebih sering jika Anda mengalami keputihan. Akan lebih baik jika
Anda memakai panty liner untuk mencegah cairan keputihan menempel pada celana dalam
sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman.

7. Jaga Kebersihan Alat Cukur

Jika Anda memiliki kebiasaan mencukur rambut pada kemaluan, pastikan pencukur
yang Anda gunakan benar0benar bersih. Penggunaan alat cukur yang tidak higienis bisa
menyebabkan infeksi bahkan pada beberapa kasus bisa menyebabkan bisul.

8. Bedakan Tanda-tanda Keputihan

Keputihan bisa menjadi suatu kondisi yang biasa saja pada wanita. Namun pada
beberapa kasus, keputihan juga bisa menandakan adanya penyakit pada alat reproduksi.
Sebagai wanita, Anda harus memperkaya pengetahuan. Bedakan antara keputihan normal
dengan keputihan yang menandakan gejala penyakit tertentu. Jika keputihan menunjukkan
intensitas yang berlebih, berwarna kekuningan, kehijauan, atau berdarah sebaiknya Anda
segera memeriksakan diri secara medis.

6
9. Jangan Merokok

Merokok ternyata tidak hanya menyebabkan gangguan pernapasan dan penyakit


jantung saja. Merokok ternyata juga dapat memicu kerusakan pada alat reproduksi wanita.
Kebiasaan merokok bisa menyebabkan kerusakan pada bagian ovarium. Padahal ovarium
tersebut sangat penting untuk proses pembuahan sel telur. Maka jangan heran jika banyak
wanita yang kesuburannya terganggu akibat memiliki kebiasaan merokok. Ovarium yang
rusak kemungkinan besar akan mengakibatkan kegagalan dalam proses pembuahan.

10. Pola Hidup Sehat

Untuk menjaga kesehatan alat reproduksi wanita, Anda juga harus menerapkan pola
hidup sehat dengan mengatur pola makan, mengontrol berat badan, serta melakukan diet
sehat. Jaga berat badan berada dalam kondisi ideal. Tubuh dengan berat badan berlebih
biasanya akan memiliki masalah dalam siklus menstruasi. Sementara itu, tubuh yang terlalu
kurus bisa menyebabkan produksi hormon estrogen terhambat.

11. Lakukan Pemeriksaan Rutin Alat Reproduksi

Kebanyakan wanita merasa malu dan risih jika harus memeriksakan alat reproduksi
mereka ke dokter. Maka tidak heran, banyak kasus keterlambatan diagnosis terhadap
penyakit pada reproduksi karena para wanita enggan memeriksakan kesehatan alat reproduksi
mereka. Selain melakukan pemeriksaan rutin, Anda juga perlu memperhatikan siklus
menstruasi Anda. Jika masa menstruasi Anda terjadi dalam siklus yang tidak menentu serta
dalam kurun waktu yang lama maka segera lakukan pemeriksaan medis.

12. Lakukan Hubungan Seksual yang Aman

Beberapa jenis penyakit menular, salah satunya penyakit seksual bisa menyebabkan
dampak buruk seperti hilangnya kesuburan karena anatomi reproduksi mengalami kerusakan.
Untuk itu, pastikan agar Anda selalu melakukan hubungan seksual yang aman. Sebagian
besar penyakit pada organ reproduksi tidak menunjukkan gejala awal yang terlihat langsung.
Kondisi tersebut memungkinkan bakteri ataupun virus merusak organ reproduksi Anda
sebelum Anda menyadarinya.

2.5. Asupan Untuk Menunjang Kesuburan Agar Tetap Stabil

Kalau kita makan dengan pola gizi seimbang, kebutuhan tubuh akan vitamin dan
mineral bisa terpenuhi. Namun, vitamin dan mineral mudah hilang dalam proses pengolahan

7
makanan. Ada beberapa zat gizi dan sumber bahan makanan yang sebaiknya diperhatikan
untuk menunjang kesuburan :

 Vitamin A : Berperan cukup penting dalam produksi sperma yang sehat. Terdapat di
hati, mentega, margarin, telur, susu, ikan berlemak seperti salem dan makarel, brokoli,
wortel, bayam, tomat.
 Vitamin D: Kekurangan vitamin D akan menurunkan tingkat kesuburan hingga 75%.
Sumber vitamin D diproduksi di dalam tubuh dengan bantuan sinar matahari, selain
itu dapat diperoleh dari telur, mentega, minyak ikan, ikan tuna, ikan salmon.
 Vitamin E : Meningkatkan kemampuan sperma membuahi sel telur dan mencegah
keguguran karena perannya dalam menjaga kesehatan dinding rahim dan plasenta.
Banyak terdapat pada minyak tumbuh-tumbuhan, bekatul gandum, kecambah, tauge.
 Vitamin B6 : Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan terjadinya
ketidakseimbanan hormon. Padahal keseimbangan hormon estrogen dan progesteron
penting untuk terjadinya kehamilan. Sumber vitamin B6 antara lain ayam, ikan,
ginjal, beras merah, kacang kedelai, kacang tanah, pisang, sayur kol.
 Vitamin C : Pada wanita vitamin C berperan penting untuk fungsi indung telur dan
pembentukan sel telur. Selain itu sebagai antioksidan (bekerjasama dengan vitamin E
dan beta karoten) vitamin C berperan melindungi sel-sel organ tubuh dari serangan
radikal bebas (oksidan) yang mempengaruhi kesehatan sistem reproduksi. Vitamin C
banyak terdapat pada jambu biji, jeruk, stroberi, pepaya,mangga, sawi, tomat, cabai
merah.
 Seng (Zn) : Berperan penting dalam pertumbuhan organ seks dan juga pembentukan
sperma yang sehat. Sumber seng antara lain makanan hasil laut (seafood), daging,
kacang-kacangan, padi-padian, produk olahan susu.
 Selenium (Se) : Berperan penting dalam produksi sperma yang sehat. Gejala
kekurangan selenium antara lain tekanan darah tinggi, disfungsi seksual dan
ketidaksuburan. Sumber selenium antara lain beras, kuning telur, seafood, daging,
bawang putih, tomat, ikan tuna, susu.

Menjaga kandungan zat gizi, berikut beberapa kiat mempertahankan kandungan


vitamin dan mineral dalam makanan/minuman yang akan kita konsumsi:

1. Gunakan bahan makanan segar. Jangan biasakan menjemur atau menyimpan sayuran
di tempat panas, sebelum mengolahnya.

8
2. Olah sayuran dengan cepat, baik saat mengiris maupun mencuci.
3. Jika terpaksa merendam, jangan terlalu lama.
4. Masak sayuran dengan cepat dan gunakan sedikit air.
5. Jangan menunda menyantap masakan terlalu lama setelah dimasak.
6. Simpan sayuran dan buah segar di bagian yang terlindung dari cahaya dan cukup
dingin di lemari es.
7. Simpan susu di tempat yang sejuk dan terlindung dari cahaya (jika susu di simpan di
dalam gelas, vitamin D-nya bisa rusak).

9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti, absorbs, transportasi, penyimpanan, metabolism dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan
dan fungsi normal dari organ-organ.

Kesuburan adalah kemampuan sesorang istri menjadi hamil. Pada pria fertilisasi
tertinggi terjadi antara 24-35 tahun dimana pada saat tersebut merupakan tingkat kesehatan
fisik dan mental tertinggi.

Zat gizi pendukung fertilisasi untuk meningkatkan kesuburan pasangan yang


terpenting dilakukan adalah mengkonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang, sebaiknya
pasangan menghindari makanan yang terlalu diolah atau mengandung bahan-bahan tiruan,
diantaranya keju olahan, daging olahan, makanan beku dan kalengan.

3.2. Saran

Dengan adanya makalah ini diharapkan pengetahuan kita harus luas mengenai
pemahaman gizi yang berhubungan dengan fertilisasi dan seorang agar bisa mengatur
makanan untuk fertilisasi atau kesuburannya

10
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, W. I. 2012. Promosi Kesehatan Untuk Bidan.Jakarta: Salemba Medika
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Untuk Kesehatan. Jakarta: Rineka cipta
Padila. 2014. Keperawatan Meternitas.Yogyakarta: Nuha Medika
Rahmawati, T. 2012. Dasar-Dasar Kebidanan.Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya
Saminem. 2009. Kehamilan Normal. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
BPPKB. 2014. Minim, Remaja yang Paham Tentang Masa Suburnya.
http://bppkbpangkep.com/minim-remaja-yang-pahamtentang-masa-suburnya/. Accessed on
November, 17th2014
Damar, S.P. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan. http://www.
Damarsatriopanalu.com. Accessed on April, 14th2015

11

Anda mungkin juga menyukai